Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

SYOK KARDIOGENIK
Ruang ICU
RSUD Kabupaten Lombok Utara

O
L
E
H

NI NENGAH ANGGRENI PUSPITA SARI

S1 Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES ) MATARAM
TAHUN AJARAN 2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny.R DENGAN KEGAWATAN SISTEM
KARDIOVASKULER
SYOK KARDIOGENIK

I. Pengkajian

a. IDENTITAS
Nama/Initial : Ny R
Umur Alamat : Sokong Barat
Pekerjaan :-
Tanggal MRS : 19 Desember 2019
Tgl pengkajian : 23 Desember 2019
Penanggung Jwb : Junaedi
No.Register : 068279
Dx.Medis : Syok Kardiogenik

b. KELUHAN UTAMA
Saat MRS :
Pasien datang dengan keluhan susah nafas

Saat Pengkajian :
Pasien mengeluh sesak , pasien mengatakan susah nafas , pasien
mengatakan lelah, pasien mengatakan Nyeri pada bagian dada, pasien nampak
batuk – batuk.
P: nyeri saat batuk
Q: tertusuk - tusuk
R : area dada
S: 6
T : saat batuk

c. RIWAYAT PENYAKIT / MEKANISME TRAUMA


Keluarga pasien megatakan pasien memiliki riwayat hipertensi dan mengalami jatuh
saat ke kamar kecil 3 bulan yang lalu.

d. RIWAYAT LINGKUNGAN (TKP)


Tidak terkaji

e. PEMERIKSAAN FISIK
□ AIRWAY : Tidak paten, terpasang Nassal canul 3m/menit

□ BREATHING : Gerakan dada simetris, laju pernafasan cepat


RR=32x/menit. SPO2 = 96%

□ CIRCULATION : - Terdapat Nadi (114x/menit), mukosa bibir kering,


kulit normal , CRT < 3 detik, Tidak ada Ikterik, Akral hangat.

□ DISABILITY : E4M6V5 = 15 (Composmetis).


□ EXPOSURE : tidak ada kelainan pada tubuh pasien
□ FULL Vital Sign
o Nadi = 114x/menit
o TD = 156/111 mmHg
o SUHU = 36,5°C
o RR = 32x/menit
Monitor Denyut Jantung (+)/ -
Pulse Oximetri (+)/ -
Indwelling kateter (+)/ -
Pemeriksaan Laboratorium (+)/-

o HEAD TO TOE ASSESSMENT


▪ Head to toe
 Kepala :
I : Rambut tampak kotor, rambut sebagian berwarna putih.
P : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat lesi dan benjolan.
 Mata :
I : Tampak simetris, tidak terdapat konjungtiva anenis pada
mata.
P : Tidak terdapat nyeri tekan pada bagian mata.
 Telinga :
I : Tampak simetris, tidak terdapat serumen.
 Hidung :
I : Terpasang nasal kanul, hidung tampak bersih, terdapat
pernafasan cuping hidung
P : Tidak terdapat nyeri tekan.
 Leher :
I : Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid.
P: Tidak terdapat benjolan, nyeri tekan.
 Dada (Thorax) :
I : Simetris, terdapat tarikan dinding dada
P : Tidak terdapat nyeri tekan, benjolan dan lesi.
P: Bunyi redup.
A : ronchi
 Abdomen :
I : Simetris
P : Tidak terdapat nyeri tekan, benjolan dan lesi.
P: Normal
A : Suara bising usus 22x/menit.
 Panggul :
I : Simetris
 Alat kelamin :
I : Normal, terpasang DC
 Ekstremitas :
Tonus Otot

Bagian Kanan Kiri

Atas 5 5

Bawah 5 5

f. Riwayat penyakit terdahulu :


Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 1 bulan
terakhir.

g. Riwayat keluarga :
Keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun seperti yang
dialami pasien.

Genogram
Keterangan :

= laki – laki

= perempuan

= pasien

= tingal
serumah

= garis keturunan

= garis pernikahan

X = meninggal
h. Pola pemenuhan ADL :
 Kebutuhan nutrisi :

- Sebelum : Terpenuhi, keluarga mengatakan pasien makan 3 kali sehari

- Setelah :Cukup terpenuhi, pasien makan 3 kali sehari namun jarang

menghabiskan makanan yang disediakan.

 Pola eliminasi :

- Sebelum : pasien BAB 1 kali sehari dan BAK 2 - 3 kali


- Sesudah : Pasien mengatakan selama di ICU belum pernah BAB

BAK : Terpasang DC

 Pola istirahat tidur :

- Sebelum : pasien mengatakan tidur dari jam 9 malam dan bagun

saat sholat subuh.

- Sesudah : Pasien mengatakan tidur jam 10 malam dan bangun

saat jam sholat subuh.

 Pola aktifitas :

- Sebelum : pasien biasa beraktivitas dengan bejalan

- Setelah : Pasien belum bias beraktifitas, Pasien hanya bias

miring kanan dan kiri, Pasien mengatakan tidak boleh banyak

bicara

• Pola kebersihan diri :

- Sebelum : pasien mandi sendiri 2 kali sehari

- Setelah : Pasien setiap pagi di mandikan oleh perawat.

• Pola komunikasi :

- sebelum : pasien berkomunikasi seperti biasa

- setelah : Pasien dibatasi saat berbicara dengan keluarga. Pasien

hanya bias menggunakan Bahasa daerah saja.

• Pola toleransi-koping : - Pasien mengatakan sadar akan keadaannya.

i. PEMERKSAAN LABORATORIUM/RADIOLOGI
□ Laboratorium
□ Rontegen
□ EKG
□ Terapi medis
Jam Nama Obat Dosis Obat Cara Pemberian
RL 500ml 10 tpm IV
Levofloxacin 1 x 750 mg IV
Omeprazole 2 x 40 mg IV
Nebu Combivent 3x1
Tyarit ½-0-½ PO
Nororapid 3 x 6 mg SC
Ambroxol 3 x 1 mg PO

II. Analisis data

Data Etiologi Masalah


DS: pasien mengatakan lelah. Dispnea Pola nafas tidak efektif
Pasien mengatakan susah nafas ↓
Nekrosis jaringan

DO: - Penggunaan otot bantu Kerusakan otot jantung
nafas. ↓
- Pola nafas takipneu. Gangguan kontralliktas
- Kesadaran lemah miokardium
- Taki kardi ↓
RR : 32x/menit Disfungsi ventrikelkiri
N : 114x/menit ↓
SPO₂ : 96% Syok kardiogenik
O₂ : 3l/menit ↓
Penurunan curah jantung

Darah ke pulmunal ↓

kerusakan pertukaran gas

Pola nafas tidak efektif
DS: pasien mengeluh nyeri Dispnea Nyeri akut
pada bagian dada. ↓
Nekrosis jaringan

Kerusakan otot jantung
DO: - pasien tampak ↓
menggunakan otot bantu nafas Gangguan kontralliktas
P: nyeri saat batuk miokardium
Q: tertusuk - tusuk ↓
R : area dada Disfungsi ventrikelkiri
S: 6 ↓
T : saat batuk Syok kardiogenik
TD : 156/111 mmHg ↓
S : 36,5°C Penurunan curah jantung
RR : 32x/menit ↓
N : 114x/menit Aliran darah arteri coroner ↓
SPO₂ : 96% ↓
O₂ : 3l/menit O2 ke jantung↓

Mekanisme anaerob

Nyeri dada

Nyeri akut

DS: pasien mengeluh lelah, Dispnea Intoleransi aktivitas


pasien mengatakan sesak ↓
Nekrosis jaringan

DO: - Pasien tidak boleh Kerusakan otot jantung
banyak bicara, pasien Nampak ↓
gelisah, tirah baring Gangguan kontralliktas
miokardium
TD : 156/III mmHg ↓
Disfungsi ventrikelkiri
S : 36,5°C ↓
Syok kardiogenik
CRT : < 3 detik ↓
Penurunan curah jantung
RR : 32x/menit ↓
Nutrisi O2 ke jaringan ↓
N : 114x/menit ↓
Metabolisme basal terganggu
SPO₂ : 96% ↓
energi↓
O₂ : 3l/menit ↓
Kelelahan & kelemahan

Intoleransi aktivitas

III. Diagnosa Keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif b.d pusat pernafasan
2. Nyeri akut b/ d agen cidera biologis
3. Intoleransi aktivitas b/d tirah baring
IV. Planning

No
Tujuan/Kriteria
Tanggal . Intervensi Rasional
Evaluasi
Dx
1. 23 1 Setelah dilakukan Observasi : a. Untuk
Desembe 1x24 jam a. Monitor pola memastikan
r 2019 diharapkan pola nafas. kepatenan pola
nafas membaik b. Monitor bunyi nafas.
dengan KH : nafas tambahan. b. Untuk
- Dispneu c. Monitor saturasi mengetahui
(3-5) O2 danya masa
- Penggunaa Terapiutik : c. Untuk melihat
n otot d. Posisikan semi- kadar O2 di
bantu nafas fowler. darah
(3-5) e. Lakukan d. Untuk membuka
- Pernafasan fisioterapi dada. jalan nafas
cuping f. Memberikan e. Untuk
hidung (4- oksigen mengencerkan
5) dahak
f. Untuk
menambahkan
kadar oksigen di
dalam tubuh

2. 23 2 Setelah dilakukan Observasi a. Untuk adanya


Desembe tindakan 1x24jam a. Monitor ttv perubahan tanda
r 2019 diharapkan tingkat b. Monitor nyeri – tanda vital
nyeri menurun c. Monitor b. Untuk melihat
dengan KH : kecepatan O2 tingkat nyeri
- Keluhan Terapiutik : pasien
nyeri (3-1) d. Menganjurkan c. Untuk mencegah
- Pola nafas Teknik relaksasi terjadinya
(3-1) nafas dalam aspirasi
Edukasi : d. Untuk
e. Menjelaskan mengurangi
penyebab nyeri nyeri
f. Menjelaskan e. Untuk
cara mengurangi meningkatkan
nyeri pemahaman
Kolaborasi : pasien tentang
g. Pemberian penyebab nyeri
analgesik f. Untuk
meningkatkan
pemahaman
pasien tentang
cara mengurangi
nyeri
g. Agar nyeri yang
dirasakan lebih
berkurang

3. 23 3 Setelah dilakukan Observasi : a. Untuk


Desembe tindakan 1x24jam mengetahui
r 2019 diharapkan a. Identifikasi penyebab
Toleransi aktivitas gangguan kelelahan
meningkat dengan fungsi tubuh b. Untuk
KH : yang melatih fisik
- Saturasi menyebabka secara
O2 (4-5) n kelelahan perlahan dan
- Keluhan Terapiutik. continue
lelah (3-5) b. Fasilitas c. Untuk
- Frekuensi melakukan mengurangi
nafas (3-5) mobilitas aktivitas
fisik d. Untuk
Edukasi : mencegah
c. Anjurkan terjadinya
tirah baring decubitus
d. Anjurkan e. Untuk
miring membantu
kekanan dan meningkatka
kekiri n energi
Kolaborasi :
e. Kolaborasi
dengan ahli
gizi cara
meningkatka
n asupan
makan

V. Implementasi

No. Tanggal/ Evaluasi


Implementasi Paraf
Dx JAM
S : pasien mengatakan
sesaknya sudah sedikit
1. Memonitor pola nafas. berkurang
2. Memonitor bunyi nafas O : - pasien Nampak tidak
tambahan. sesak , pasien Nampak
3. Memonitor saturasi O2 sudah tidak menggunakan
19/ 12/
4. memposisikan semi- otot bantu nafas.
1 2019
fowler. • TD: 140/100 mmhg
(10.20) •
5. melakukan fisioterapi S : 36,2oC
dada. • RR : 27 x/ menit
6. Memberikan oksigen • N : 96 x / menit
• Spo2 : 98%
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
1. Memonitor ttv S : pasien mengatakan nyeri
2. Memonitor nyeri sudah berkurang
3. Memonitor kecepatan O : pasien Nampak tenang,
O2 pasien sudah tidak nyeri
19/ 12/ 4. Menganjurkan Teknik Tingkat nyeri pasien 3
2 2019 relaksasi nafas dalam • TD : 140/ 100
(10.30) 5. Menjelaskan penyebab mmhg
nyeri • N : 96 x/ menit
6. Menjelaskan cara • O2 2 lpm
mengurangi nyeri A : masalah teratasi
7. memberian analgesik P : intervensi di hentikan
S : pasien mengatakan sudah
1. Mengidentifikasi tidak lelah, pasien
gangguan fungsi tubuh mengatakan sudah lebih
yang menyebabkan nyaman
kelelahan O : pasiennampak sudah
19/ 12/ 2. Memfasilitas lebih nyaman
3 2019 melakukan mobilitas • TD : 140/ 100 mmhg
(10.30) fisik • S : 36,2o c
3. menganjurkan tirah • N : 96x / menit
baring • RR : 27 x/ menit
4. menganjurkan miring • Spo2 : 98%
kekanan dan kekiri A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

□ Nama/Initial : ..................................................
□ Umur : ..................................................................................
□ Alamat : ..................................................................................
□ Tanggal MRS : ..................................................................................
□ Tgl Pengkajian : ..................................................................................
□ No. Registrasi : ..................................................................................
□ Dx. Medis : ..................................................................................

Subyektif :

Obyektif :

Assesment :

Planning :

Intervention :

Evaluasi :

Keterangan : Pindah Ruangan / Rujujk / Meninggal dunia


Apabila Pindah Ruangan / Rujuk : Catatan Penting, Meliputi : Tindakan
yamg telah dilakukan, tindakan yang belum dilakukan, Hal yang perlu
diperhatikan, & Kewaspadaan

Ttd,

Nama Petugas/Ka. Tim (Mahasiswa)

Anda mungkin juga menyukai