Anda di halaman 1dari 2

ASESMEN PRA SEDASI

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


001/PAB/RSUN/I/2018 00 1/3
STANDAR DitetapkanOleh
Tanggal terbit Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
15 Januari 2018 dr. Dedy Irawan Nst., M.Kes

Pengertian Adalah procedure untuk menilai stabilitas fisiologi dan kesiapan pasien sesaat
sebelum dilakukan sedasi

Tujuan 1. Untuk meyakinkan bahwa pasien dalam keadaan hemodinamik stabil


sebelum dilakukan sedasi
2. Untuk mengantisipasi dampak dari tindakan sedasi

Kebijakan 1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan anastesia dan sedasi harus
melalui proses penialaian pra sedasi
2. DPJP anastesiologi dan peserta didik yang sudah dinyatakan kompeten
melakukan penilaian pra sedasi
3. Penialaian pra sedasi dilakukan sesaat sebelum dilakukan sedasi di kamar
bedah
4. Penilaain pra sedasi berfokus pada stabilitas kondisi fisiologis pasien dan
kesiapan untuk menjalani anastesia
5. Pada pembedahan kedaruratan , kunjungan pra anastesia dan penialaian
pra sedasi dapat dilakukan bersamaan dengan persiapan pembeedahan
pasien
6. Penialain pra sedasi harus tercatat dalam status anesthesia.

Prosedure 1. DPJP meninjau ulang temuan dari kunjungan pra anesthesia meliputi :
a. Status fisiologis
b. Penyakit penyerta
c. Riwayat operasi sebelumnya
d. Rencana operasi
e. Riwayat alergi obat
f. Riwayat anesthesia sebelumnya
g. Kondisi fisiologis
h. Pemeriksaan penunjang yang terkait
i. Hasil konsultasi terkait
j. Klasifikasi ASA
2. Dalam proses perencanaan dan pemilihan Teknik anasthesi , DPJP harus
mempertimbangkan :
a. Indikasi
b. Kontra indikasi
c. Risiko dan manfaat
3. Setiap perencanaan tindakan anastesia harus merujuk pada pedoman
pelayanan medik
4. DPJP harus merencakan tindakan anastesia dan sedasi beserta
alternatifnya yang akan dilakukan.
5. DPJP menjelaskan mengenai rencana tindakan anastesia dan sedasi
beserta alternatifnya kepada pasien dan keluarga
6. Dalam melakukan perencanaan, DPJP mempertimbangkan :
a. Proses persiapan anesthesia
b. Tindakan anesthesia dan manajemen intraoperative
c. Kebutuhan alat khusus
d. Pengelolaan pasca anesthesia
e. Tata kelola nyeri
f. Kebutuhan ruang khusus
g. Hal lainnya yang dibutuhkan
h. Seluruh aktivitas perencanaan harus di catat dalam rekam medis
pasien dan status anesthesia

Unit Terkait 1. Kamar operasi


2. Ruang rawat inap

Anda mungkin juga menyukai