Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH


DI RS ADVENT BANDUNG

Disusun oleh :

1. Ade R. Julio Panjaitan


2. Dewi Kristiana
3. Maria Dolovika Nubrihas
4. Yosua Wisnu Pratama

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2019-2020


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topic : Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah


Sasaran : Ibu post partum dan keluarga di Ruang Poliklinik Akasia
Waktu : 30 Menit
Hari/Tanggal :

A. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di rumah
selama 30 menit, ibu post partum mampu memahami mengenai perawatan bayi baru
lahir
b. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan sasaran mampu :
1. Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri perawatan bayi baru lahir
2. Merawat tali pusat bayi baru lahir di Rumah
3. Memandikan bayi baru lahir di Rumah

B. SASARAN
Ibu Post Partum di Ruang Polikinik Akasia

C. MATERI
Terlampir

D. METODE PELAKSANAAN
 Ceramah
 Demonstrasi
 Tanya Jawab

E. MEDIA
Leaflet
F. MEKANISME KEGIATAN

No Waktu Kegiatan Keterangan


1 5 menit  Pembukaan Mahasiswa
 Memberi salam
 Menyampaikan tujuan
penyuluhan
2 10 menit  Penyajian masalah Mahasiswa

3 10 menit  Tanya jawab Mahasiswa dan pasien terapi dan


keluarga

4 5 menit  Penutup Mahasiswa

G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
 Pre planning sudah siap beserta materi untuk peserta
 Tempat dan peralatan sudah siap
 Leaflet sudah siap
2. Evaluasi proses
 Acara penyuluhan berjalan lancar
 75 % undangan hadir
 Sasaran aktif mendengarkan dan bertanya
 Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar
3. Evaluasi hasil
Peserta dapat :
 Memahami dan mengaplikasikan secara mandiri perawatan bayi baru lahir
 Merawat tali pusat bayi baru lahir di Rumah
 Memandikan bayi baru lahir di Rumah

DAFTAR PUSTAKA

Sahaja, Lentera. Panduan Konseling Seksualitas Remaja, PKBI. Yogyakarta, 2000


http://kacamatanugroho.blogspot.com/2013/04/pre-planning-dan-sap-penyuluhan-
tentang_4710.html

Bobak, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC; Jakarta.


HTTP://WWW.ANAKJENIUS.COM
LAMPIRAN

A. Merawat tali pusat

Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul. Sebab daerah ini ,udah
sekali terkena infeksi. Jika tali pusat belum putus tak sengaja terkena air saat bayi dimandikan,
keringkan dengan cotton buds atau kasa steril. Jangan bubuhi ramuan apapun pada pangkal tali
pusat. Umumnya, tali pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran. Tapi bisa juga
terjadi lebih dini atau lambat.

Perawatan menggunakan alcohol dan penutupan tali pusat sudah tidak dianjurkan lagi.
Perawatan menggunakan air matang dan biarkan tali pusat tetap terbuka. Usahakan tali pusar
tetap kering, untuk mengelap bisa menggunakan tissue atau kain kasa steril. Tetap amati
terhadap tanda-tanda infeksi.

B. Mata

Disini terdapat sumber air mata yang terletak di atas mata. Setia3 detik, sumber air mata
mengeluarkan air mata, yang lalu mengalir ke saluran di tengah mata dekat hidung. Pada bayi
baru lahir, karena di kandungan belum pernah menangis, maka sumber air mata belum
terproduksi. Jadi salurannya masih tertutup. Bisa juga, kadang terbuka tapi lalu menutup lagi,
sehingga air mata yang seharusnya sudah mengalir jadi tergenang.

Air mata ini aneh. Dia membunuh kuman untuk beberapa menit tapi setelah lewat beberapa
menit, dia tidak membunuh lagi malah menjadi kuman. Jadi bila air mata tergenang atau tak
mengalir, tumbuhlah kuman-kuman yang lalu menimbulkan tahi mata itu dapat
membahayakan kornea mata.. karena itu perlu dilakukan pemijatan dia area sudut mata dengan
menggunakan jari yang tak berkuku panjang atau dengan cutton buds yang dibasahi air matang.
Pijat lembut dari sudut mata ke bawah dan arah ke hidung selama 5-10 kali. Lakukan lebih
kurang 2 minggu, karena setelah itu umumnya sluran air mata telah terbuka tetap dan berfungsi.
Untuk membersihkan tahi mata, gunakan kapas steril yang dibasahi air matang. Selalu gunakan
satu kapas steril untuk tiap mata.
C. Manfaat ASI
Dokter ahli anak, dokter ahli obstetric, bidan perawat, bahkan pabrik pembuat susu bayi,
meyetujui bahwa Asi adalah yang terbaik. Sejauh apapun kemajuan teknologi yang sudah
dicapai, namun selalu ada sesuatu yang dilakukan oleh alam dengan lebih baik. Dan salah
satunya adalah makanan yang terbaik dan sisitem pengantaran makanan yang terbaik bagi bayi
sekaligus yang terbaik bagi para ibu. Itulah ASI
1. Susu yang khusus diciptakan untuk bayi.
Asi sedikitnya mengandung seratus bahan yang tidak terdapat dalam susu sapi dan tidak
dapat dibuat di laboratorium. Terlebih lagi tidak seperti susu formula, komposisi ASI selalu
berubah untuk memenuhi kebutuhan bayi yang berubah-ubah: ada perbedaan antara kebutuhan
pagi dan siang; antara bulan pertama dan bulan ketujuh; antara bayi yang premature dan bayi
yang cukup umur kehamilannya.
2. Dapat dicerna dengan lebih baik
ASI dirancang untuk sisitem pencernaan bayi manusia yang peka dan masih berkembang,
dan bukan untuk bayi sapi. Proteinnya (sebagian besar adalah laktalbumin) dan lemaknya lebih
mudah dicerna oleh bayi daripada protein (sebagian besar caseinogen) dan lemak susu sapi.
Karenanya : bayi yang menyusu ASI lebih jarang mengalami kolik, kembung, dan muntah yang
berlebihan.
3. Mengandung lebih sedikit sodium dan protein
Karena ASI mengandung lebih sedikit sodium dan protein daripada susu
sapi, maka akan lebih sedikit beban kerja pada ginjal bayi yang masih muda.

4. Lebih banyak penyerapan kalsium


Lebih banyaknya penyerapan ini sebagian disebabkan oleh rendahnya kadar fosforus dalam
ASI. Jika berlebihan, mineral ini dapat mengganggu penggunaan kalsium.
5. Resiko alergi yang lebih rendah
Para bayi hampir tidak pernah alergi terhadap ASI-nya. Meskipun bayi akan peka terhadap
sesuatu yang dimakan oleh ibunya dan masuk ke dalam air susu (termasuk susu sapi) ia selalu
dapat menerima ASI-nya sendiri dengan baik. Disisi lain, lebih dari satu dari sepuluh bayi,
menjadi alergi terhadap formula susu sapi setelah kontak pertama kali.. (masalah ini biasanya
diatasi dengan penggantian dengan susu kedelai atau formula yang sudah dihidrolisasi-
meskipun dibandingkan dengan susu sapi, formula seperti ini komposisinya berbeda lebih jauh
lagi dari ASI)
6. Tidak ada masalah sembelit atau diare
Karena ASI secara alami mempunyai efek laksatif, maka bayi yang minum ASI akan
mudak buang air besar, dan tidak jadi sembelit. Juga, meskipun mereka sering buang air besar,
jarang terjadi diare. ASI tampaknya mengurangi resiko sakit perut dengan dua cara: pertama,
dengan langsung menghancurkan mikroorganisme penyebab yang berbahaya; dan kedua,
dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya karena mendukung
pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan.
7. Lebih sedikit terjadinya gatal-gatal karena penggunaan popok
Tinja bayi yang minum ASI jarang menimbulkan gatal-gatal semacam ini, tetapi
keuntungan ini (begitu pula aromanya yang tidak terlalu menusuk) akan menghilang setelah
bayi diberi makanan padat.
8. Kesehatan yang lebih baik bagi bayi
Setiap kali bayi menghisap payudara ibunya, dari hisapan pertama sampai terakhir, mereka
mendapatkan satu dosis antibody untuk mendukung daya tahan mereka terhadap penyakit.
Umumnya mereka akan mengalami lebih sedikit batuk-pilek, infeksi telinga, dan penyakit
lainnya daripada bayi yang minum susu botol, dan biasanya akan sembuh lebih cepat dan lebih
sedikit komplikasi yang terjadi. Juga mereka lebih jarang masuk rumah sakit. Dan sebuah
kajian terbaru juga mengatakan adanya penurunan jumlah kanker pada bayi yang diberi ASI.
9. Jarang terjadi kegemukan
Seringkali bayi yang mendapatkan ASI tidak segemuk dengan teman seumurnya yang
minum susu botol. Ini sebagian disebabkan karena pada menyusu ASI, nafsu makan bayilah
yang mengatur jumlah susu yang diminum. Sedangkan pada pemberian susu botol, bayi kadang
dipaksa untuk minum terus sampai botolnya kosong. Disamping itu, kalori ASI selalu
terkendali. Susu yang terakhir dihisap dalam satu kali masa menyusui, mengandung lebih
tinggi kalori daripada susu yang dihisap pada saat awal, dan cenderung membuat bayi merasa
kenyang- dan ini adalah tanda bagi bayi untuk berhenti menghisap. Tetapi, kita perlu sadar
bahwa bayi yang terlalu sering diberi ASI, misalnya setiap kali ia marah, berat badannya dapat
bertambah dengan terlalu cepat.
10. Lebih banyak mendapat kepuasan dari menghisap
Seorang bayi dapat terus menghisap payudara yang sudah kosong, tetapi tidak dapat
menghisap botol yang sudah kosong, untuk dapat kepuasan yang optimum.
11. Kemungkinan meningkatkan metabolisme kolesterol
Penelitiannya memang belum jelas, tetapi telah ada beberapa bukti bahwa bayi yang minum
ASI mempunyai kadar kolesterol yang lebih rendah seperti orang dewasa, mungkin karena
metabolismenya lebih baik.
12. Perkembangan mulut yang lebih baik
Puting ibu dan mulut bayi adalah pasangan yang sempurna (meskipun seringkali hal ini
sepertinya tidak benar pada saat pertama kali seorang ibu dan bayinya mencoba menyusui).
Bahkan dot pengganti puting yang paling ilmiah sekalipun tidak dapat memberikan latihan
kepada rahang, gusi dan gigi bayi seperti yang mereka dapatkan dari puting ibunya - latihan
yang menjamin terjadinya perkembangan mulut yang optimum. Dan karena pada yang
menyusu ASI lidah tidak harus menjulur ke depan seperti jika menyusu pada botol, maka bayi
yang menyusu ASI jarang mendapatkan masalah gigi berjejal dibandingkan rekannya yang
minum susu botol
13. Kemudahan
ASI selalu tersedia, siap dipakai, bersih, dan selalu berada dalam suhu yang tepat. Ia adalah
makanan yang sempurna yang sangat mudah didapat. Tidak akan terjadi kehabisan persediaan,
tidak harus ke toko, tidak perlu botol untuk disterilkan atau diisi kembali, tidak ada kaleng yang
harus dibuka, tidak perlu menghangatkan. Dimanapun Anda berada semua kebutuhan pangan
bayi anda akan tersedia dan menunggunya. Bila ibu dan bayi harus berpisah, untuk satu malam
bahkan selama akhir minggu, ASI dapat dikeluarkan terlebih dahulu dan disimpan di lemari es
untuk kemudian diberikan melalui botol.
14. Biayanya rendah
Dengan memberikan ASI bagi bayi Anda, secara ekonomis sangatlah menguntungkan.
Bandingkan dengan jika Anda memberi susu formula untuk bayi Anda. Ratusan ribu rupiah
per bulan.
15. Pemulihan yang lebih cepat bagi ibu
Menyusui adalah kegiatan yang baik bagi tubuh ibu. Menyusui akan membantu rahim
untuk mengkerut kembali ke ukuran sebelum hamil dengan lebih cepat (itulah) sebabnya rasa
kram yang ibu rasakan selama hari-hari pertama pasca lahir terasa meningkat ketika bayi
menghisap payudara), yang demikian akan mengurangi keluarnya lochia (pengeluaran pasca
lahir) dengan lebih cepat. Dan ia akan mempercepat hilangnya kelebihan berat tubuh akibat
kehamilan., dengan membakar lebih dari 500 kalori ekstra setiap harinya. Asal Anda tahu,
bahwa sebagian berat tubuh tersebut terdapat dalam bentuk lemak yang dicadangkan
khususnya untuk membantu Anda.

D. Penyakit yang dapat dicegah dengan ASI

Beberapa penyakit berikut bisa dihindari oleh bayi Anda, jika Anda memberikan ASI
kepadanya :
a. meningitis bakterialis (peradangan selaput otak yang disebabkan bakteri)
b. ISPA (infeksi Saluran Pernafasan Atas)
c. Infeksi saluran urogenital (infeksi pada organ reproduksi dan saluran kemih)
d. Otitis media ( peradangan telinga)
e. Sepsis (infeksi dalam darah)
f. Botulism (keracunan akibat makanan/minuman)
g. Diare
h. Serangan alergi
i. Diabetes pada usia muda
j. Penyakit pembuluh darah koroner
Disamping itu hasil riset telah membuktikan :
a. serangan radang paru-paru pada bayi yang menyusu ASI turun 7 kali dibandingkan bayi
yang tidak diberi ASI
b. ISPA 5 kali lebih sering menimpa bayi yang tidak diberi ASI daripada bayi yang diberi
ASI
c. Bayi yang tak diberi ASI terbukti 4 kali lebih sering terkena sepsis dan meningitis
dibandingkan bayi dengan ASI
d. Bayi yang tak diberi ASI 17 kali lebih sering terkena diare dibandingkan dengan bayi
yang diberi ASI
e. Limphoma maligna (salah satu penyakit ganas di organ limfa) juga dialami 6-8 kali
pada bayi yang tak diberi ASI.

E. MEMANDIKAN BAYI
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi bisa dilakukan kapan saja, tetapi mandi
sebelum tidur akan memabantu relaksasi sehingga mempermudah tidur. Hindari mandi tepat
sesudah atau sebelum makan, karena jika perut yang penuh tidak sengaja tertekan maka bayi
bisa muntah, juga bayi sulit diajak bekerjasama jika perut kosong. Siapkan banyak waktu untuk
memandikan bayi, sehingga anda tidak perlu tergesa-gesa memandikannya, atau meninggalkan
sendirian beberapa detik selagi Anda harus menyelesaikan pekerjaan lain. Tidak usah
menjawab telepon selagi Anda sedang memandikan bayi. Karena menjawab telepon justru bisa
mengalihkan perhatian Anda dari bayi yang sedang Anda mandikan. Hal ini sangat berbahaya
Tinggi permukaaan harus sedemikian rupa sehingga Anda lebih mudah
bergerak dan cukup luas untuk meletakkan perlengkapan mandi yang diperlukan. Pilihlah
tempat yang nyaman untuk Anda dan bayi Anda.
Pembasuhan dengan handuk basah
Sebelum tali pusat menyembuh, maka bayi tidak boleh dimandikan dengan berendam dalam
air (kira-kira dua minggu). Ia hanya boleh dibersihkan dengan lap atau handuk basah. Langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1. Tentukan tempat untuk memandikan.
Meja ganti popok, meja dapur, tempat tidur bayi (jika kasurnya cukup tinggi), semuanya
merupakan lokasi yang cocok untuk mandi dengan lap basah ini. Lapisi tempatnya dengan alas
yang tahan air atau handuk tebal.
2. Siapkan perlengkapan berikut sebelum melepaskan baju bayi:
- Sabun dan shampoo bayi, jika Anda akan menggunakannya.
- Lap pembasuh
- Gumpalan kapas steril untuk membersihkan mata
- Handuk, lebih baik jika ada bagian kerudung kepalanya
- Popok dan pakaian bersih
- Kapas dan alkohol untuk tali pusat
- Air hangat
3. Siapkan bayi
4. Mulailah membasuh
Diawali pada bagian tubuh yang terbersih ke arah bagian yang terkotor, sehingga lap
pembahsuh dan air yang Anda gunakan tetap bersih. Sabuni dengan tangan atau lap pembasuh,
tetapi gunakan lap bersih untuk membasuhnya. Urutannya sebagai berikut :
- Kepala.
Satu atau dua kali seminggu gunakan shampoo. Disisi bak pencucian adalah cara
termudah dan ternyaman untuk membasuh kepala bayi. Keringkan kepala bayi dengan handuk
(umumnya hanya memerlukan waktu beberapa detik) sebelum Anda melanjutkan.
- Wajah.
Pertama-tama gunakan kapas steril yang dibasahi dengan air hangat untuk
membersihkan mata bayi, basuhlah dengan perlahan dari arah hidung ke arah luar. Gunakan
kapas bersih untuk setiap mata. Untuk wajah ini jangan gunakan sabun. Basuh bagian luar
telinga, tetapi tidak bagian dalamnya. Lalu keringkan semua bagian wajah.
- Leher dan dada
Tidak diperlukan sabun kecuali bayi berkeringat dan kotor. Perhatikan bagian lipatan-
lipatan. Lalu keringkan.
- Lengan.
Rentangkan lengan agar bagian lipatan bisa dibersihkan, dan tekan telapak tangan agar
kepalan tangannya membuka. Bagian tangan memerlukan sedikit sabun, dan pastikan Anda
membasuh bekas sabun dengan bersih sebelum bayi memasukkan kembali tangannya ke dalam
mulut. Keringkan
- Punggung.
Balikkan/miringkan tubuh bayi dengan kepala dimiringkan, dan basuh bagian
punggung, pastikan bahwa Anda tidak lupa membersihkan bagian lipatan leher.
- Tungkai
Rentangkan tungkai agar bagian belakang lutut dapat dibersihkan. Meskipun biasanya
bayi akan menolak jika kakinya direntangkan. Keringkan
- Area popok
Pada bayi perempuan, basuhlah kemaluan dari arah depan ke belakang, buka bagian
labia dan bersihkan dengan sabun dan air. Setiap kali membasuh gunakan bagian lain dari lap.
Adanya pengeluaran dari kemaluan berwarna putih adalah normal, jangan menggosoknya.
- Pasang popok dan pakaikan baju.

F. Menjemur Bayi
Sinar matahari dan udara segar sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Bayi
sejak berumur beberapa hari sebaiknya setiap pagi di bawa keluar untuk mendapatkan sinar matahari
dan hawa sejuk.

1. jemur bayi pada pagi antara pukul 07.00-08.00 selama 15-30 menit dengan posisi telentang dan
tengkurap.

2.Jemur saat sebelum mandi

3.Bukalah baju bayi dan pakaikan popok yang minim


4.Hindarkan mata dari sinar matahari langsung.

5.Ganti posisi setiap 15 menit

Anda mungkin juga menyukai