01
RSIA MUTIARA BUNDA
PENGERTIAN 1. Mencuci tangan dengan sabun dan air adalah proses yang
secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan sabun dan air.
2. Yang harus mencuci tangan adalah semua personil yang
mengadakan kontak langsung maupun tidak langsung dengan
penderita untuk melindungi dirinya sendiri ataupun orang lain.
3. 5 ( lima ) saat melakukan praktek membersihkan tangan :
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Sebelum tindakan aseptic
c. Setelah terkena cairan tubuh pasien
d. Setelah kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR 1. Sebelum mencuci tangan lepaskan cincin, gelang, serta jam
tangan yang dipakai.
2. Basahi telapak tangan dengan air mengalir di wastafel.
Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni seluruh permukaan
tangan.
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata.
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
Gosokkan kedua telapak tangan kanan pada telapak tangan
kiri dengan jari-jari menyilang.
5. Gosok jari –jari sisi dalam dari kedua tangan dengan posisi
jari saling mengunci.
6. Putar dan gosok ibu jari kiri dalam genggaman tangan kanan
dan sebaliknya.
7. Gosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri dan sebaliknya (memutar kearah ibu jari).
8. Bilas kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan dengan
air yang mengalir di wastafel.
9. Keringkan dengan tissue sekali pakai sampai benar-benar
kering.
10. Gunakan tissue tersebut untuk menutup keran.
11. Lakukan cuci tangan selama 40 – 60 detik.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
KEBIJAKAN Keputusan direktur No. /SK/RSIA-MB/I/2017 tentang Pedoman
Pelayanan Rawat Inap RSIA Mutiara Bunda Tangerang
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR Masker bedah + kaca mata (face shield)
Tutup kepala
2. Gunakan sikat hanya untuk membersihkan kuku, sedangkan
bagian spon hanya untuk bagian kulit.
3. Gulung lengan baju sampai di atas siku.
4. Buka kran air dan basahi tangan sampai siku.
5. Tuangkan cairan chlorhexidine 4% lalu usapkan pada kedua
tangan dimulai dari jari-jari, pungung tangan, dan lengan
sampai 5 cm di atas siku dengan cara memutar.
6. Lakukan tehnik cuci tangan biasa (spo cuci tangan
mengunakan sabun antiseptic dan air) pada kedua tangan
masing-masing 1 menit.
7.Bilas dengan air mengalir, dimulai dari jari-jari tangan sampai
lengan diatas siku secara bergantian pada kedua tangan (posisi
tangan selalu lebih tinggi dari siku).
8. Lakukan tehnik cuci tangan biasa (Spo cuci tangan
mengunakan sabun antiseptic dan air) pada kedua tangan
masing-masing 30 detik.
9. Bilas dengan air mengalir, dimulai dari jari-jari tangan sampai
lengan diatas siku secara bergantian pada kedua tangan (posisi
tangan selalu lebih tinggi dari siku).
10. Keringkan kedua tangan dengan menggunakan handuk steril.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
TUJUAN Melindungi selaput lendir hidung, mulut dari percikan darah atau
cairan tubuh.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR 6. Ikatkan tali bawah dibelakang kepala, sejajar dengan bagian
atas leher/dagu.
7. Masker digunakan selama berada dalam ruangan perawatan
pasien,tidak diperkenankan dipakai diluar ruangan pasien.
8. Sebuah masker dapat digunakan selama 24 jam, dengan
catatan harus diganti apabila tercemar atau lembab.
9. Setelah penggunaan masker lepaskan tali pengikat dengan
cara ditarik, hindari menyentuh bagian depan atau luar dari
masker kemudian buang pada tempat sampah infeksius.
10. Lakukan cuci tangan sesudah melakukan tindakan sesuai
dengan SPO Cuci Tangan dengan menggunakan sabun dan
air.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PENGERTIAN Gaun pelindung atau apron adalah alat yang digunakan untuk
menutupi atau mengganti pakaian biasa atau seragam lain pada
saat merawat pasien yang diketahui menderita penyakit menular
melalui droplet/airborne.
TUJUAN 1. Untuk melindungi tubuh, baju dan kulit petugas kesehatan dari
percikan sekresi pasien.
2. Mencegah kontaminasi silang.
Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR letakkan pada wadah yang telah disediakan untuk diproses
ulang atau pada tempat sampah infeksius.
7. Cuci tangan setelah melakukan tindakan.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur, jelaskan bahwa oksigen dapat
menurunkan dispnoe dan ketidaknyamanan, dan jelaskan
tujuan tindakan pencegahan yang berhubungan dengan
penggunaan oksigen. Anjurkan pasien untuk bernafas
melalui hidung.
c. Jika tidak ada kontra indikasi, bantu pasien untuk berbaring
dengan posisi semi fowler atau high fowler.
d. Aktifkan flow meter, sambungkan selang udara pada lubang
yang terdapat pada flow meter. Jika mengganti oksigen
konsentrasi tinggi, pasangkan humidifier (pengatur
kelembaban) yang diisi dengan aqua bidest
e. Aktifkan oksigen sesuai batas yang dianjurkan (therapy).
Cek apakah O2 berhembus melewati selang 02 .
f. Pasang cabang kanula pada lubang hidung.
g. Lingkarkan selang dibelakang telinga
MEMBERIKAN OKSIGEN DENGAN NASAL CANUL
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR 1. Persiapan :
a. Tabung oksigen atau oksigen sentral
b. Manometer oksigen
c. Masker/selang oksigen sesuai dengan indikasi penggunaan
d. Cairan aquabides
2. Pelaksanaan :
a. Periksa batas cairan pada humidifier
b. Periksa kadar oksigen dengan membaca skala pengukur
pada manometer oksigen dan dengan memperhatikan
pergerakan bola manometer oksigen
c. Periksa humidifier dan gelembung udara yang dihasilkan
oleh humidifier setiap 2 jam sekali atau secepat mungkin
saat adanya keluhan dari pasien / keluarga pasien
d. Laporkan pada petugas oksigen apabila tampak gejala
berkurangnya stok pada tabung oksigen dan oksigen sentral
(bola manometer oksigen tidak sesuai dengan kadar oksigen
yang diberikan dan apabila gelembung udara yang
dihasilkan pada humidifier berkurang)
e. Laporkan pada petugas oksigen apabila ada pasien yang
menggunakan oksigen sentral dan laporkan kadar oksigen
MONITORING TABUNG OKSIGEN
DAN OKSIGEN SENTRAL
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PENGERTIAN Suatu upaya untuk membasahi saluran nafas dengan tujuan untuk
mengencerkan dahak
2. Pelaksanaan:
a. Periksa program terapi pasien
b. Periksa kembali kebersihan sungkup (alat yang menempel
ke mulut)
c. Persiapkan obat dan dosis sesuai instruksi dokter
d. Hidupkan mesin nebulizer dan tes kinerjanya
e. Atur posisi pasien semi fowler
f. Anjurkan pasien untuk menghirup asap yang keluar dari
alat melalui hidung dan dikeluarkan kembali melalui
mulut
g. Jika pasien bertambah sesak maka terapi dihentikan
sementara, dan berikan oksigen sesuai instruksi dokter
TERAPI NEBULIZER
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR
- Semi fowler dengan kepala mengarah ke arah
perawat (Orofaringeal Suctioning)
- Semifowler dengan kepala hiperekstensi, bila tidak
ada kontraindikasi (Nasopharingeal Suctioning)
- Lateral dengan muka menghadap perawat (klien
tidak sadar)
2. Pelaksanaan
a. Terangkan prosedur tindakan kepada pasien dan keluarga
b. Letakkan peralatan disamping tempat tidur pasien
c. Atur posisi pasien, jika mungkin buat posisi fowler
d. Hidupkan sumber penghisap dinding dengan tekanan sesuai
kebutuhan
e. Hubungkan sumber penghisap dinding dengan kateter
penghisap
f. Cuci tangan
g. Pakai sarung tangan bersih
h. Pasang pengalas di dada klien
i. Masukkan selang kateter kedalam rongga mulut / lubang
hidung , lakukan penghisapan sekret
dengan hati-hati
j. Tarik selang kateter perlahan-lahan dengan arah diputar dan
tutup pengatur udara pada kanula
penghisap
k. Lakukan secara berulang
l. Bersihkan selang kateter penghisap dengan cairan aquabidest
m. Lama penghisapan kurang lebih 10-15 detik ( untuk
mencegah terjadi nya hipoksia)
n. Matikan mesin dan lepaskan selang kateter dari selang
penghisap
o. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
p. Rapikan pasien dan bersihkan alat
q. Dokumentasikan kedalam catatan keperawatan mengenai
reaksi pasien, jumlah, warna, dan
konsistensi sekret Pasang pengalas di
dada klien
SUCTION
01
RSIA MUTIARA BUNDA
Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Perinatolog, dan
UNIT TERKAIT VK
MENGHITUNG PERNAPASAN
01
RSIA MUTIARA BUNDA
B. Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien
d. Hitung frekuensi dan irama pernafasan selama 1 menit
e. Pasien tidak boleh tahu pada saat menghitung nafas
f. Catat hasil
g. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, Perinatolog, dan
VK
MENGUKUR TEKANAN DARAH
B. Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien
d. Pakai handscoon bersih
e. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi
terlentang
f. Lengan baju dibuka atau digulung
g. Pasang manset pada lengan atas kanan/kiri sekitar 3
cm diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat ataupun
terlalu longgar)
h. Denyut arteri brachialis diraba, lalu stetoskop
ditempatkan di derah tersebut
MENGUKUR TEKANAN DARAH
PROSEDUR
i. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa
dibuka, selanjutnya balon dipompa sampai denyut
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap, VK, OK,
Perinatologi,
MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN
KOMPRES HANGAT
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
B. Posedur
a. Jelaskan prosedur
b. Cuci tangan
c. Pakai sarung tangan bersih
d. Bebaskan daerah yang akan dilakukan injeksi intrakutan
e. Pasang perlak / pengalas pada bawah daerah yang akan
dilakukan injeksi intrakutan
f. Permukaan kulit yang akan disuntik didesinfeksi lalu
ditegangkan dengan tangan kiri
g. Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap keatas
membentuk sudut 15-20ºC terhadap permukaan kulit
h. Obat dimasukan sampai permukaan kulit pada tempat yang
disuntik menggembung
PEMBERIAN OBAT MELALUI
INTRAKUTAN
01
RSIA MUTIARA BUNDA
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, VK, OK, Perinatologi,
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUBKUTAN
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, VK, OK, Perinatologi,
PEMBERIAN OBAT MELALUI
INTRAMUSKULAR
01
RSIA MUTIARA BUNDA
B.Pelaksanaan:
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Cuci tangan
c. Pakai sarung tangan bersih
d. Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan
e. Ambil obat dalam tempat nya sesuai dengan dosis yang akan
diberikan. Kemudian tempatkan pada bak injeksi
f. Desinfeksi dengan kapas alkohol
g.Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan dilakukan
suntikan intramuskular
h.Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
membentuk sudut 90 terhadap permukaan kulit
PEMBERIAN OBAT MELALUI
INTRAMUSKULAR
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR
i. Lakukan aspirasi, jika tidak ada darah, masukkan
obat perlahan-lahan
j. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol.
k. Spuit bekas suntikan dimasukkan kedalam safety box
l. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
m. Catat prosedur pemberian obat respon pasien
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, VK, OK, Perinatologi,
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
B.Pelaksanaan:
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Cuci tangan
c. Pakai sarung tangan bersih
d. Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan
e. Ambil obat dalam tempat nya sesuai dengan dosis yang akan
diberikan. Kemudian tempatkan pada bak injeksi
f. Desinfeksi dengan kapas alkohol
g.Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan dilakukan
suntikan intramuskular
h.Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap ke atas
membentuk sudut 30 terhadap permukaan kulit
PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, VK, OK, Perinatologi,
PEMASANGAN OGT (ORAL GASTRIC TUBE)
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR B.Pelaksanaan:
1. Mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar
2. Berikan salam teraupetik kepada pasien
3. Perkenalkan kembali nama perawat serta validasi identias pasien
4. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuanya
(termasuk rasa tidak nyaman yang kemungkinan yang akan dialami
pasien ketika tindakan berlangsung)
5. Atur pasien dengan posisi supinasi
6. Pasang handuk pada dada pasien, letakan tissue wajah pada
jangkauan pasien
7. Pasang perlak, pengalas dan bengkok disamping telinga pasien
8. Untuk menentukan insersi OGT minta pasien rileks dan bernafas
normal
9. Bersihkan area sekitar mulut mengguanakan tissue
10.Pasang stotoskop pada telinga
Gunakan sarung tangan steril
11.Ukur panjang selang yang akan dimasukan dengan
menggunakan:
a. Metode Tradisional
Ukur jarak dari tepi mulut kedaun telinga bawah dan
proksesus xiphoideus pada sternum
b. Metode Hanson
Mula-mula tandai 50 cm pada selang kemudian
lakukan pengukuran dengan metode tradisional.
Selang yang akan dimasukan adalah pada
pertengahan antara 50 cm dan tanda tradisional
12.Beri tanda pada panjang selang yang suddah diukur
13.Masukan selang di mulut yang sudah ditentukan
14.Lanjutkan memasukan selang sepanjang mulut. Jika terasa agak
tertahan putarlah selang dan jangan dipaksakan untuk masuk
15.Lanjutkan memasang selang sampai memasukan nasofaring.
Setelah melewati nasofaring (3-4 cm) kalau perlu anjurkan pasien
untuk menekuk dan menelan. Jika perlu berikan sedikit air minum
16.Jangan memaksakan selang untuk masuk. Jika ada hambatan
atau pasien tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Periksa
posisi selang dibelakang tenggorokan dengan menggunakan tongue
spatel dan senter
17.Jika telah selesai memasang OGT, sampai ujung yang telah
ditentukan, anjurkan pasien untuk bernafas normal dan rileks.
PEMASANGAN OGT (ORAL GASTRIC TUBE)
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR B.Pelaksanaan:
1. cuci tangan
2. lepaskan pakaian bayi, lalu bungkus / selimuti badan bayi
dengan selimut mandi
3. bersihkan kepala muka dan kepala bayi dengan
menggunakan waslap dan keringkan
4. amati hidung, telinga dan mata bay bila kotor bersihkan
dengan cotton bud tapi lakukan dengan perlahan dan hati -
hati
5. masukkan bayi kedalam bak mandi dan usapkan sabun ke
bagian badan bayi lalu bersihkan badan bayi secara perlahan
menggunakan waslap
6. setelah bersih angkat bayi dan letakkan dalam handuk yang
telah disiapkan, lap bayi sampai kering.
7. keringkan tali pusar bayi dan beri betadine,
8. pakaikan pakaian bayi (popok, baju, cawat, gurita) yang
telah disiapkan
9. letakkan bayi ditempat tidur bayi dan jaga bayi agar tetap
hangat dan nyaman.
10. cuci tangan
11. evaluasi tindakan yang telah dilakukan
12. catat prosedur pelaksanaan di dalam catatan perawat.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PENGERTIAN Suatu cara memberikan identifikasi pada Ibu dan bayi segera setelah
bayi lahir.
TUJUAN Agar ibu dan bayi yang baru lahir tidak tertukar dengan ibu dan bayi
yang lain.
KEBIJAKAN Keputusan direktur No. /SK/RSIA-MB/I/2019 tentang Pedoman
Pelayanan Rawat Inap RSIA Mutiara Bunda Tangerang
PROSEDUR 1. bayi yang baru lahir di berikan identitas tertentu ( laki-laki
warna peneng biru, perempuan peneng warna pink).
2. Identitas bayi baru lahir ini harus terus melekat selama
masih dalam perawatan di Rumah Sakit.
3. Identitas ibu harus tercantum bersama nama bayi yg baru
lahir di penengnya.
4. Petugas mencatat tanggal dan jam kelahiran.
5. Petugas mencatat ciri antrophometri, meliputi: jenis kelamin,
panjang badan, berat badan, dan lingkar kepala.
6. Petugas menambahkan nama bayi dengan memberi nama
ibunya.
7. Petugas membuat cap telapak kaki pada format yang
tersedia.
8. Petugas membuat sidik jari ibu.
9. Petugas memasang identitas bayi dan identitas ibu.
10. Petugas mengisi nomor registrasi bayi.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
B.Pelaksanaan:
1. Ukur panjang kateter yang akan di masukkan, terdapat beberapa
cara yaitu:
a. Mengukur jarak antara umbilicus ke prosesus
xyphoideus, ditambah dengan panjang sisa umbilikal.
b. Mengukur dengan rumus :
(1,5 x BB) + 5,5cm atau
1/2 {(BB x 3) + 9 cm} +1
2. Lakukan persiapan.
a. Persiapan penolong. Cuci tangan steril kemudian pasang
sarung tangan steril.
b. Persiapan alat. Susun semua alat yang di perlukan di atas
meja steril. Siapka cairan NaCl 0,9% dalam spuit 10
cc.pasang three way stopcock ke kateter
umbilikal,sambungkan dengan spuit dan isi dengan NaCl
0,9%, kemudian putar stopcock ke posisi off kearah
kateter. Hati-hati jangan sampai ada udara.
c. Persiapan pasien. Ikat kedua kaki bayi dengan popok
kemudian plester ke tempat tidur atau tahan dengan
menggunakan bantal pasir. Tutup alat kelamin bayi
dengan kain untuk menghindari kencing bayi mengotori
lapangan tindakan. Pegang umbilikal dengan kasa
betadin atau klem (ingat umbilikal belum steril) dan tarik
lembut secara vertical. Lakukan desinfeksi dengan cairan
antiseptic (povidin dll.) sebanyak 3 kali mulai dari
bagian tengah dan teruskan dengan gerakan melingkar
ke bagian luar (minimal radius 5 cm dari umbilikal)
setelah itu bersihkan umbilikal, dan pasang duk lobang
di atas umbilikal.
PEMASANGAN VENA UMBILIKAL PADA BAYI
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
B. Pelaksanaan
11.
MENGAJARKAN IBU MENYUSUI YANG BENAR
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR 10. Ibu memegang payudara dengan ibu jari diatas payudara dan
jari lain menopang dibawah payudara, jangan menekan
puting susu / areolanya saja
11. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara
menyentuh pipi / sisi mulut bayi dengan puting susu
12. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat punggung bayi
didekatkan kepayudara ibu dengan puting susu dan areola
dimasukkan kedalam mulut bayi
13. Usahakan sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi
sehingga puting berada dilangit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar
14. Sebaiknya bayi menyusu pada satu payudara sampai
payudara terasa kosong.
15. Lanjutkan dengan menyusui pada payudara yang satu lagi.
16. Cara melepaskan isapan bayi
a. Masukkan jari kelingking ibu kemulut bayi
melalui sudut mulutnya.
b. Tekan dagu bayi kebawah
17. Setelah selesai menyusui, keluarkan ASI sedikit dan oleskan
pada putting susu serta areola sekitarnya dan biarkan erring
sendiri
18. Jangan lupa menyendawakan setelah menyusui dengan cara.
a. Bayi di gendong tegak dengan bersandar pada
bahu ibu dan tepuk punggungnya berlahan.
b. Bayi tidur terlungkup dipangkuan ibu dan tepuk
punggungnya berlahan.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
B. Persiapan Bayi :
1. Buka pakaian bayi seluruhnya.
2. Selimuti bayi dengan kain halus.
C. Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan.
2. Letakkan kain pengalas di atas timbangan.
3. Yakinkan bahwa jarum penunjuk pada timbangan
menunjukkan angka nol.
4. Baringkan bayi di atas timbangan.
5. Baca angka yang ditunjukkan jarum timbangan.
6. Angkat bayi dan pakaikan kembali pakaian.
7. Bereskan alat-alat bekas pakai.
8. Perawat mencuci tangan selesai tindakan.
9. Catat berat badan bayi pada status pasien dan buku
catatan berat badan.
UNIT TERKAIT Instalasi Gawat Darurat, Rawat Inap, VK, OK, Perinatologi
MEMBERIKAN ASI MELALUI OGT
01
RSIA MUTIARA BUNDA
KEBIJAKAN
Keputusan direktur No. /SK/RSIA-MB/I/2019 tentang Pedoman
Pelayanan Rawat Inap RSIA Mutiara Bunda Tangerang
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR B. Pelaksanaan
1. Menerangkan prosedur pada keluarga pasien
2. Mencuci Tangan dan Memasang sarung tangan
(Hanscoen)
3. Pasien tetap dalam posisi semi fowler tinggi atau dengan
kepala tempat tidur ditinggikan 30° atau lebih selama 30
menit setelah memberikan makan melalui selang
4. Cek ketepatan selang di lambung, dengan cara:
Buka klem OGT atau spuit OGT dan masukkan selang ke
dalam gelas berisi air. Posisi tepay jika tidak ada
gelembung udara
Buka klem dan lakukan pengisapan/ aspirasi cairan
lambung dengan menggunakan spuit OGT. Cek cairan
lambung dengan menggunakan strip indikator pH. Posisi
tepat jika pH < 6.
Buka klem dan cek dengan menggunakan stetoskop.
Masukkan 30 cc udara dalam spuit OGT dan masukkan ke
dalam lambung dengan gerakan cepat. Posisi tepat jika
terdengar suara udara yang dimasukkan (seperti
gelembung udara yang pecah)
5. Setelah yakin bahwa selang masuk ke lambung, Klem
selang OGT selama pengisian makanan cair ke dalam
spuit.
6. Melalui corong masukkan air matang atau air teh
sekurang-kurangnya 15 cc. Pada tahap permulaan, corong
dimiringkan dan tuangkan makanan melalui pinggirnya.
Setelah penuh, corong ditegakkan kembali.
7. Klem dibuka perlahan-lahan
8. Alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan
dengan cara meninggikan spuit. Jika klien merasa tidak
nyaman dengan lambungnya, klem selang OGT beberapa
menit.
9. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan
udara masuk ke lambung)
10. Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan
diberikan sebelum makanan habis.
MEMBERIKAN ASI MELALUI OGT
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PROSEDUR
11. Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak.
Kemudian pangkal selang segera di klem.
12. Rapikan pasien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.
13. Mendokumentasikan prosedur: Catat jumlah dan jenis
makanan, pastikan letak selang, patensi selang, respon
klien terhadap makanan dan adanya efek merugikan
14. Cuci tangan
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PENGERTIAN Suatu kegawat daruratan pernapsan pada bayi baru lahir yang di sebabkan oleh
kurangnya surfactan, secara klinis di tandai dengan adanya nafas cepat, sianosis,
tarikan dinding dada bawah yang dalam,merintih dan kurangnya aliran udara
yang masuk ke paru.
TUJUAN Mengatasi gangguan nafas yang di sebabkan oleh kurangnya
surfaktan.
KEBIJAKAN Keputusan direktur No. /SK/RSIA-MB/I/2019 tentang Pedoman
Pelayanan Rawat Inap RSIA Mutiara Bunda Tangerang
PROSEDUR 1. Menjaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka.
2. Terapi oksigen sesuai dengan kondisi klinis pasien
Nasal CPAP dengan setting awal PEEP:6
cmH2O, flow:8 L/m,Fio2:40%
Infus bila di perlukan untuk pemberian therapi
obat-obatan.
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
RSIA MUTIARA BUNDA
01
01
RSIA MUTIARA BUNDA
TUJUAN Untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran nafas bayi baru
lahir yang mengalami gangguan pernafasan.
01
01
RSIA MUTIARA BUNDA
2. Pelaksanaan
a. Anjurkan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu
dikamar bersalin.
b. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan
di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan
mata bayi setinggi puting susu ibu.
c. Anjurkan ibu merangsang dan biarkan bayi sendiri mencari
puting susu ibu.
d. Dukung dan bantu ibu mengenali perilaku bayi sebelum
menyusui.
e. Biarkan kulit bersentuhan dengan kulit ibu minimal selama 1
jam, bila menyusui awal terjadi sebelum satu jam, biarkan
bayi tetap didada ibu sampai satu jam
f. Jika bayi belum mendapatkan putting susu ibu dalam 1 jam,
posisikan bayi lebih dekat dengan putting susu ibu dan
biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30 menit
atau 1 jam berikutnya
g. Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar dalam jangkauan ibu
selama 24 jam
01
RSIA MUTIARA BUNDA
PENGERTIAN Infusion pump adalah suatu alat untuk mengatur jumlah cairan /
obat yang masukkan ke dalam sirkulasi darah pasien secara
langsung melalui vena.