Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“kesebangunan bangun datar”

Makalah ini telah kami buat dan kami susun dengan maksimal serta kami mendapatkan
bantuan dari beberapa pihak, sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “kesebangunan bangun datar” ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………… ………..... 1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….... 2

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….…... 3

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………….. 3

1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………. …….... 3

1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………………………….... 3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 4

2.1 BANGUN DATAR YANG


SEBANGUN……………….……………………………...............................4

BAB III PENUTUP………………………………………………………………...... 6

3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………. 6

3.2 SARAN……………………………………………………………………. 6

DAFTAR PUTAKA……………………………………………………………………. 7

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membandingkan dua benda secara geometis dapat dilihat dari dua aspek, yaitu bentuk
dan ukurannya. Satu benda yang memiliki bentuk yang sama tapi dengan ukuran berbeda banyak
dijumpai atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, miniatur bangunan dan
bangunan itu sendiri, peta suatu daerah dengan daerah sesungguhnya dan lain-lain.

Dua benda yang memiliki bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda disebut sebangun. Adanya
kesebangunan antara dua benda akan berguna untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan
benda kedua dengan memanfaatkan informasi pada benda pertama atau sebaliknya.

Kesebangunan dan kongruensi bangun datar merupakan bagian dari materi matematika yang
dinilai relatif sulit bagi siswa. Siswa pasti kesulitan untuk menentukan kesebangunan segitiga.
Salah satu kompetensi dasar yang dimiliki siswa adalah mengidentifikasi sifat-sifat
kesebangunan dan kongruensi. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini untuk
mempermudah para calon pendidik menjelaskan kepada peserta didiknya.

B. Rumusan Makalah

1. Apa yang dimaksud dengan bangun datar yang sebangun ?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang
bangun datar yang sebangun

3
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Kesebangun bangun datar


A. Pengertian Kesebangunan
Kesebangunan yaitu bangun-bangun yang memiliki bentuk yang sama dengan ukuran
yang sama atau berbeda. Secara umum dua buah bangun datar dikatakan sebangun (similar) jika
sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama.

B. Pengertian Kongruen
Bangun-bangun geometri dikatakan kongruen (sama sebangun) jika dan hanya jika
bangun-bangun itu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Jadi bisa diingat betul bahwa
kongruen adalah bentuknya sama dan ukurannya sama. Jika tidak memenuhi salah satu saja,
maka bangun tersebut tidak kongruen.

Dua bangun datar dikatakan sebangun jika dua bangun itu memiliki bentuk yang sama
tetapi ukurannya mungkin berbeda. Ada dua aspek juga yang menentukan apakah dua bangun
akan memiliki bentuk yang sama atau tidak, yaitu ukuran sudut dan perbandingan sisi yang
bersesuaian. Adanya kesebangunan antara dua benda akan berguna untuk mengungkapkan
informasi berkaitan dengan benda kedua dengan memanfaatkan informasi pada benda pertama
atau sebaliknya. Contohnya peta suatu daerah dengan daerah sesungguhnya.
Dua bangun datar bukan lingkaran sebangun, jika:
- Pasangan sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama.
- Besar sudut-sudut yang bersesuaian adalah sama.
Contoh dua bangun datar yang sebangun.

Syarat Dua Segitiga Sebangun


a. Sudut-Sudut yang Bersesuaian
Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitiga sama besar, maka sisi-sisi yang
bersesuaian adalah sebanding.
Jadi, jika sudut-sudut yang besesuaian pada dua buah segitiga sama besar, maka kedua segitiga
itu pasti sebangun.

4
b. Sisi-Sisi yang Bersesuaian
Jika sisi-sisi yang bersesuain pada dua buah segitiga sebanding atau memiliki
perbandingan yang sama, maka sudut-sudut yang besesuaian sama besar.
Jadi, bila sisi-sisi yang bersesuaian pada dua buah segitiga sebanding, maka kedua segitiga itu
pasti sebangun.

Dari segitiga KLM sebangun segitiga NOP mengakibatkan ukuran KL : NO = LM : OP = MK :


PN
Teorema Kesebangunan Dua Segitiga
Teorema 1 (Kesebangunan sudut, sudut)
Apabila dua sudut dari sebuah segitiga kongruen dengan dua sudut dari segitiga lain.
Teorema 2 (Kesebangunan sisi, sisi, sisi)
Apabila tiga sisi dari sebuah segitiga adalah proporsional dengan tiga sisi pada segitiga
lain.
Teorema 3 (Kesebangunan sisi, sudut, sisi)
Apabila pada dua segitiga salah satu sudutnya saling kongruen dan jika sisi-sisi yang
mengapit sudut pada kedua segitiga tersebut saling proporsional.
Teorema 4 (Kesebangunan sisi miring, sudut)
Dua buah segitiga siku-siku saling sebangun jika salah satu sudut lancip dari sebuah
segitiga kongruen dengan sudut lancip pada segitiga lain.
Kongruensi Segitiaga
Pengertian Segitiga yang Kongruen
Segitiga yang kongruen adalah segitiga yang bentuknya sama dan ukurannya sama.
Segitiga kongruen memang harus mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Tetapi karena
segitiga merupakan bangun yang istimewa, maka segitiga ini mempunyai beberapa hal penting
mengenai kongruen. Jadi, kita tidak perlu mencari ketiga panjang sisinya dan mencari 3 besar
sudutnya.

Adapun perbandingan lebarnya adalah 2 : 4 = 1 : 2. Dengan demikian, perbandingan sisi-sisi


yang bersesuaian pada kedua persegipanjang tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut.

5
Kemudian, perhatikan sudut-sudut yang bersesuaian pada persegipanjang ABCD dan
persegipanjang EFGH. Oleh karena keduanya berbentuk persegipanjang, setiap sudut besarnya
90° sehingga sudut-sudut yang bersesuaian pada kedua bangun tersebut sama besar.
Artinya kedua persegi panjang tersebut memiliki sisi-sisi yang bersesuaian dan sebanding
sedangkan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Oleh karena itu, persegipanjang ABCD dan
persegipanjang EFGH dikatakan sebangun.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

1. Benda yang dikatakan kongruen apabila memiliki ukuran dan bentuk yang sama, bentuk-

bentuk tersebut merupakan duplikat yang persis sama satu sama lain. Contohnya yaitu

segitiga dan persegi panjang. Ada syarat-syarat tertentu agar suatu bangun dikatakan

kongruen.

2. Suatu benda dikatakan sebangun apabila memiliki bentuk yang sama.

2. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan untuk teman-teman semua,
kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kami menerima keritikan dari
teman-teman untuk menyempurnakan makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://rizkihandayani91.blogspot.com/2015/02/makalah-kesebangunan-bangun-datar-dan.html
http://rieskaseventinakhasuga.blogspot.com/2016/03/makalah-kongruensi-dan-
kesebangunan.html

Anda mungkin juga menyukai