Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

HOMOSEKSUAL

NAMA KELOMPOK :

1. Mamiri Febri Utami (201510201128)


2. Risa Riyanti (201510201129)
3. Dhea Ramadhayanti (201510201130)
4. Fildzah Arlinda Pratiwi (201510201131)
5. Galuh Dwi Ratna T (201510201132)
6. Hanif Prasetyaningtyas (201510201133)
7. Amalia Yuyun P (201510201134)
8. Vebrina Restyani P (201510201135)
9. Siwi Susanti W (201510201136)
10. Atik Apriyani (201510201137)
11. Desy Setyaningrum (201510201138)
12. Nur Agustina Al-K (201510201139)
13. Meida Dwi W (201510201140)
14. Riska Darmawati (201510201141)
15. Eris Permana (201510201165)
16. Syafrudin Yusuf (201510201166)
17. Handoyo (201510201167)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmad dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Keluarga dengan judul
“HOMOSKSUAL”.Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak
I Prodi S1 Keperawatan di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Kami menyadari, sebagai mahasiswi yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
dalam makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa
yang akan datang.

Yogyakarta, 3 April 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ............................................................................................................. 4
1.2. Tujuan ........................................................................................................................ 5
1.3. Manfaat ...................................................................................................................... 5
BAB II
Asuhan keperawatan Homoseksal .....................................................................…………….
BAB III
Klasifikasi Atresia Esophagus ............................................................................ 6
2.2 Etiologi Atresia Esophagus ........................................................................................... 7
2.3 Manifestasi Klinik Atresia Esophagus .......................................................................... 8
2.4 Patofisiologi Atresia Esophagus ................................................................................... 10
2.5 Pathway Atresia Esophagus .......................................................................................... 11
2.6 Komplikasi Atresia Esophagus ..................................................................................... 12
2.7 Penanganan Atresia Esophagus .................................................................................... 13
2.8 Asuhan Keperawatan Atresia Esophagus ..................................................................... 14
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 29
3.2 Saran ............................................................................................................................ 29

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Homoseksual berasal dari bahasa Mesir yaitu “homo” yang artinya sama dan
dari bahasa Latin yaitu “sex” yang artinya jenis kelamin. Homoseksual biasanya
dikonotasikan dengan tingkah laku seksual dan hubungan dengan sesama jenis.
Homoseksual sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu kala yaitu saat jaman Mesir
kuno. Pada saat itu homoseksual sudah melekat di masyarakat dan dianggap sebagai
bagian dari budaya. Sedangkan di budaya Abrahamic, homoseksual dianggap
melawan alam. Pada abad ke 19, homoseksual dianggap sebagai kelainan orientasi
seksual dan masyarakat sering mendiskriminasikan dan menolak orang-orang yang
homoseksual. Pada abad ke 20, homoseksual mulai menjadi subjek studi dan bahan
perdebatan di negara-negara Barat.
Homoseksualitas adalah istilah yang digunakan untuk orientasi seksual kepada
jenis kelamin yang sama. Homoseksual yang dilakukan sesama pria dinamakan gay,
sedangkan homoseksual yang dilakukan oleh sesama wanita disebut dengan lesbian.
Kedua perilaku seksual tersebut, baik dalam ranah agama maupun ranah sosial disebut
sebagai bentuk seks menyimpang. Pelaku dan perilaku homoseksual bisa dikenakan
sanksi, seperti sanksi dosa dan dilecehkan (Himawan, 2007 : 68).
Sidik Hasan dan Abu Nasma (2008) dalam bukunya yang berjudul “ Let’s
Tals About Love” menjelaskan bahwa perilaku homoseksual tersebut bisa
berkembang dari diri sendiri khususnya dan di masyarakat pada umumnya, juga bisa
disebabkan oleh beberapa hal berikut, yaitu berkembangnya budaya demokrasi dan
kebebasan (liberalism) yang kebablasan di dalam masyarakat sehingga mengabaikan
norma-norma agama dan susila, gencarnya pandangan (opini) yang menyuarakan
bahwa homoseksual itu merupakan perilaku seks yang wajar sebagaimana halnya
perilaku seksual lain. Opini-opini demikian terus digunakan di tengah-tengah
masyarakat, misalnya saja dengan membentuk organisasi dan lembaga yang konsen
menyuarakn keberadaan kaumhomoseksual, menyebarkan opini tersebut melalui
beberapa media massa, dan lain-lain. Maraknya tayangan-tayangan porno dan vulgar
yang menggambarkan perilaku homoseksual ditengah masyarakat, baik itu melalui
VCD maupun situs-situs internet yang beredar bebas, belum ada ketentuan hukum dan
sanksi yang tegas yang mengatur perilaku homoseksual, anggapan yang keliru bahwa
homoseksual merupakan pilihan seksual yang aman dan tidak berisiko.
Homoseksual adalah perbuatan laki-laki dan perempuan yang secara
emosional dan seksual tertarik sesama jenisnya. Homoseksual adalah ketertarikan
yang cenderung tertarik sesama jenis, baik itu pria maupun wanita, dalam
perkembangannya di masyarakat istilah homoseksual lebih sering digunakan untuk
seks sesama pria disebut gay dan untuk seks sesama wanita disebut lesbian.

4
Gejala ini terdapat juga di Indonesia walaupun tidak sebanyak yang kita jumpai di
Amerika/Eropa. Homoseksual di Indonesia dianggap sebagai perbuatan tercela.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui gambaran kesejahteraan subjektif pria dengan orientasi
seksual sejenis.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesejahteraan subjektif
seorang pria dengan orientasi seksual sejenis.

C. MANFAAT
1. Bagi masyarakat
Memberikan gambaran tentang kesejahteraan subjektif yang dimiliki oleh pria
dengan orientasi seksual sejenis.

2. Bagi peneliti
Membantu menambah wawasan tentang kajian kesejahteraan subjektif. Lebih
jauh, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan latihan penulisan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai