Anda di halaman 1dari 5

PENGOLAHAN SAMPAH DI SEKOLAH

Untuk Memenuhi Syarat Ekstrakulikuler Pramuka

Disusun Oleh :

1. Dinda Risma Putri : 8D/11


2. Nadia Rila T.T : 8D/20
3. Syafira Diana N.A. : 8D/27

SMP Negeri 2 Banybiru

Semester Gansal Tahun Pembelajaran 2019/2020


Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan YME. Tuhan semesta

alam yang sampai saat ini masih memberikan impahan kasih sayangnya

kepada kita dan khususnya kepada kami karena dapat menyelesaikan tugas

pembuatan makalah pramuka.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa terima kasih

semua pihak yang selaku yang telah memberikan bimbingan kepada kami

dan semua pihak yang telah membantu terselesainya tugas ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan

tugas ini, untuk itu kritik dan saran sangat penyusun diperlukan demi

perbaikan kedepannya. Terakhir kami berharap semoga penyusun makalah

ini akan dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.


Permasalahan Yang Dihadapi

Sampah merupakan salah satu masalah yang tidak akan pernah

selesai. Selama manusia ada, karena manusia adalah salah satu penghasil

sampah. Hal yang bias kita lakukan hanyalah mengurangi sampah dan

mengelola sampah. Selama ini yang sering menjadi titik pangkal

permasalahan salah satunya adalah tempat pembuangan sampah. Sudah

beberapa kali terjadi lautan sampah di tengah kota atau di tengah kampung –

kampung akibat ada permasalahan karena sering membuang sampah

sembarangan, karena sudah menjadi suatu kebiasaan atau tradisi. Baru

sebagian kecil yang berperan dalam kegiatan, salah satunya adalah para

pemulung.

Karena pemulung itu akan mengurangi sampah pada temaptnya.

Baik langsung ataupun tidak, para pemulung turut mengurangi volume

sampah yang harus dibuang ke dalam alur, kegiatan perjalanan sampah

mulai dari sumber, namun nampaknya peran pemulung saja belum cukup

mengingat sampah yang dihasilkan sangat banyak. Perlu peran aktif seluruh
lapisan masyarakat untuk mengelola sampah ini.Salah satu upaya untuk

mempercepat memasyarakatkan kegiatan, melalui dunia pendidikan.

Komunitas sekolah dijadikan ujung tombak pengeloaan sampah mulai dari

sumbernya. Sekolah merupakan salah satu sumber penghasil sampah. Setiap

hari berapa banyak sampah yang dihasilkan? Kenapa siswa tidak dilibatkan

untuk menanganinya? Nampaknya kegiatan penanganan sampah oleh siswa

sangat tepat untuk dijadikan salah satu materi upaya pelestarian lingkungan.

Materi lingkungan jangan berdiri sendiri tapi kaitkan dengan kegiatan yang

lain misal kegiatan ekstrakurikuler sehingga bersifat aplikatif. Segala

sesuatu harus dimulai dari diri sendiri.

Siswa dikondisikan untuk mencintai budaya bersih dan sehat. Hal ini

bisa dikaitkan dengan aspek agama “kebersihan sebagian dari iman”.

Melalui materi pengetahuan lingkungan siswa dibiasakan untuk selalu

berpenampilan bersih dan hidup sehat, membiasakan memilah sampah

sebelum membuang pada tempat yang telah disediakan.

Hal ini harus pula didukung sarana, di sekolah harus ada banyak tempat

sampah sesuai dengan jenisnya, apakah sampah basah. Dari sampah basah

yang berasal dari daun-daunan di sekitar sekolah siswa diajarkan untuk

mengubahnya menjadi kompos.Hasilnya selain untuk pupuk tanaman di

sekitar sekolah bisa juga dijual untuk komunitas sekolah dan umum. Agar
kompos tidak mubazir jadikan sekolah sebagai kawasan hijau. Setiap

jengkal tanah yang belum dimanfatkan tanami aneka pepohonan baik

sebagai taman, apotih hidup, pembibitan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai