Anda di halaman 1dari 56

ASURANSI PEKERJA

Dr.Erdy Techrisna, MKK, MARS


SJSN
UU No. 40 tahun 2004 – Ruang Lingkup Jaminan

Jenis program jaminan sosial meliputi :

a. jaminan kesehatan;
b. jaminan kecelakaan kerja;
c. jaminan hari tua;
d. jaminan pensiun; dan
e. jaminan kematian.

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 2


BPJS
UU No. 24 tahun 2011 - Ruang Lingkup BPJS

BPJS adalah:
a. BPJS Kesehatan; dan
b. BPJS Ketenagakerjaan.

BPJS Kesehatan menyelenggarakan program :


a. jaminan kesehatan.

BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program :


a. jaminan kecelakaan kerja;
b. jaminan hari tua;
c. jaminan pensiun; dan
d. jaminan kematian.

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 7


BPJS
UU No. 24 tahun 2011 – BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kesehatan


pada tanggal 1 Januari 2014.

PT Askes (Persero) dinyatakan bubar tanpa likuidasi dan semua aset dan liabilitas
serta hak dan kewajiban hukum PT Askes (Persero) menjadi aset dan liabilitas serta
hak dan kewajiban hukum BPJS Kesehatan

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 8


BPJS
UU No. 24 tahun 2011 – BPJS Ketenagakerjaan

PT Jamsostek (Persero) berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada tanggal 1


Januari 2014.

BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan


kerja, program jaminan hari tua, dan program jaminan kematian yang selama
ini diselenggarakan oleh PT Jamsostek (Persero), termasuk menerima peserta
baru, sampai dengan beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan yang sesuai dengan
ketentuan Pasal 29 sampai dengan Pasal 38 dan Pasal 43 sampai dengan Pasal
46 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456), paling lambat 1
Juli 2015

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 9


Jaminan Kesehatan
Perpres No. 12 tahun 2013 – Peserta

Peserta Jaminan Kesehatan meliputi:

a. PBI Jaminan Kesehatan; dan


b. bukan PBI Jaminan Kesehatan.

PBI Jaminan Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai
peserta program Jaminan Kesehatan.

Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan merupakan Peserta yang tidak tergolong
fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas:
a. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya;
b. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota
keluarganya;
c. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya.

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 10


Jaminan Kesehatan
Perpres No. 12 tahun 2013 – Peserta Bukan PBI

Pekerja Penerima Upah terdiri atas:


a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI dan Polri;
c. Pejabat Negara;
d. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri
e. Pegawai swasta; dan
f. Pekerja yang tidak termasuk huruf a s/d f yang
menerima Upah..

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 11


Jaminan Kesehatan
Perpres No. 12 tahun 2013 - Peserta WNA & Anggota Keluarga Pekerja

Pekerja termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6
(enam) bulan.
Sedangkan Anggota Keluarga dari Pekerja meliputi:

a. istri atau suami yang sah dari Peserta; dan


b. anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah
dari Peserta, dengan kriteria:
1. tidak atau belum pernah menikah atau
tidak mempunyai penghasilan sendiri;
2. belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau
belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih sekolah

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 12


Jaminan Kesehatan
Draft Revisi Perpres No 12 tahun 2013 – Iuran Pekerja Penerima Upah

Nilai Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah mulai
tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 30 Juni 2015 sebesar 4,5% (empat koma
lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:
a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan
b. 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5%
(lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:
a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan
b. 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta.

Batas paling tinggi Gaji atau Upah per bulan yang digunakan sebagai dasar
perhitungan besaran iuran bagi peserta Pekerja Penerima Upah dan pegawai
pemerintah non pegawai negeri sebesar 2 (dua) kali Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP) dengan status kawin dengan 1 (satu) orang anak.

Copyright © 2013 OneShildt Financial Planning 13


Iuran JKN-KIS

KELOMPOK BESARA KONTRIBUSI KETERANGAN


PESERTA N IURAN
PEKERJA PENERIMA UPAH 5% 2% PEKERJA GAJI POKOK DAN TUNJANGAN
(PNS/TNI/POLRI/PPNPN) 3% PEMERINTAH KELUARGA
Kelas Rawat sesuai Gol/Pangkat

PEKERJA PENERIMA UPAH 5% 1% PEKERJA GAJI POKOK DAN TUNJANGAN


(BUMN/BUMD/SWASTA) 4% PEMBERI KERJA TETAP
Kelas II : UMK s/d Rp. 4 Jt
Kelas I : > Rp. 4 Jt – Rp. 8 Jt

PEKERJA BUKAN NILAI KELAS 3 : Rp. 25.500,- PER JIWA/BULAN


PENERIMA UPAH & NOMINAL KELAS 2 : Rp. 51.000,-
BUKAN PEKERJA KELAS 1 : Rp. 80.000,-

1
Manfaat Penjaminan Pelayanan Kesehatan
Fokus kepada Pelayanan Kesehatan Perorangan
Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, termasuk obat dan alkes dan BMHP
sesuai indikasi medis yang diberikan secara berjenjang sesuai indikasi medis

PROMOTIF DAN PREVENTIF:


Pelayanan Primer 1. Penyuluhan kesehatan
perorangan
2. Skrining Kesehatan (DM,
Medis Pelayanan Rujukan HT, Ca Servix)
3. Imunisasi Rutin (Dasar dan
Tidak terikat Pelayanan lanjutan)
iuran
Ambulance 4. Keluarga Berencana

KURATIF DAN REHABILITATIF


Akomodasi
1. Rawat Jalan
Rawat Inap 2. Rawat Inap
3. Kebidanan
Non
4. Persalinan
Medis 5. Pelayanan Gawat
Terikat Darurat
iuran
Suplemen
Vaksin, Obat, Alokon  disediakan oleh
(Kacamata)
Pemerintah/instansi terkait
25
Prosedur Pelayanan Kesehatan
JKN

16 30
Alat Bantu Kesehatan
Kacamata
Nilai Jaminan yang Dibayarkan Syarat
Penggantian
(minimal)
Peserta Kelas 1 Rp.300.000 – sferis 0,5D Paling cepat 2 Th.
Peserta Kelas 2 Rp.200.000 – silindris 0,25D Sekali sesuai dg.
indikasi medis
Peserta Kelas 3 Rp.150.000
Peserta datang Faskes Tingkat I, secara indikasi medis dirujuk ke polimata di RS
jaringan BPJS Kesehatan, mendapatkan resep kacamata, dilegalisir oleh Petugas BPJS
Kesehatan, peserta ke Optik jaringan BPJS Kesehatan

Alat Bantu Dengar Kruk


Nilai Jaminan yang Eilibility Nilai Jaminan yang
Dibayarkan Dibayarkan
Maksimal Paling cepat 5 tahun Maksimal Paling cepat 5 tahun
Rp. 1.000.000 sekali sesuai dengan Rp. 350.000 sekali sesuai dengan
indikasi medis indikasi medis
Pemberian Alat Bantu Kesehatan merupakan pelayanan di Fasilitas Tingkat Lanjutan di Rumah Sakit.
Diberikan dengan Sistem Rujukan dengan bukti penunjang diagnostic dari dokter Spesialis bahwa
pasien membutuhkan alat bantu kesehatan.
Alat bantu disediakan oleh Rumah Sakit untuk nantinya ditagihkan ke BPJS Kesehatan oleh Rumah Sakit
yang bekerjasama
17
31
Pelayanan yang tidak ditanggung

• Pelayanan tidak sesuai prosedur dan atau dilakukan di fasilitas


kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali
untuk kasus gawat darurat;
• Penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan kerja 
TASPEN/BPJS TK
• Kecelakaan lalu lintas sampai maksimal tanggungan PT Jasa Raharja;
• Pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik, ortodonsi dan
kemandulan/infertilitas;
• Gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau
alkohol;
• Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
• Pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa/wabah;
18 33
RETURN TO WORK

Anda mungkin juga menyukai