Anda di halaman 1dari 16

 Pengertian Air

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan
Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.

Dalam UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya air (untuk selanjutnya nanti akan
disebut dengan UU No.7 Tahun 2004) juga sudah ditegaskan bahwa pada hakekatnya air
tersebut mempunyaI fungsi sosial, ekonomi dan lingkungan.
a. Fungsi sosial yang dimaksud dalam UU No.7 tahun 2004 ini adalah pemanfaatan
sumber daya air untuk kepentingan umum (minum, memasak, mencuci, mandi,
dan pertanian);
b. fungsi lingkungan adalahpemanfaatan sumber daya air menjadi bagian dari
ekosistem sekaligus sebagai tempat kelangsungan flora dan fauna;
c. fungsi ekonomi adalah pemanfaatan sumber daya air untuk menunjang kegiatan
usaha (pasal 4 dan penjelasannya).

 Sumber-sumber air:
1. Atmosfir : Hujan
tergantung georafis dan musim (probabilistik) data empiris
2. Air permukaan : Sungai, Danau, Laut, Mata Air
Sumber air permukaan yang terdiri dari air sungai dan danau/situ, merupakan sumber air
yang utama dan sangat penting dalam menunjang kegiatan penduduk, mulai dari sumber
air baku air untuk kegiatan rumah tangga, perkotaan, industri, irigasi sampai dengan
pembangkit tenaga listrik.
3. Air bawah permukaan : Air tanah, Sumur
sedangkan sumber air bawah tanah terdiri dari air sumur dangkal, air sumur dalam dan
sumber air artesis.

 Konservasi sumber daya air:


Konservasi sumberdaya air adalah upaya memelihara keberadaan serta
keberlanjutan keadaan, sifat dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam
kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan mahluk hidup, baik pada
waktu sekarang maupun yang akan datang.
Sumberdaya air merupakan bagian dari kekayaan alam dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat, secara lestari sebagaimana termaktub dalam
pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Ketetapan ini ditegaskan kembali dalam pasal 1 Undang
Undang Pokok Agraria tahun 1960 bahwa bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia
Tuhan Yang Maha Esa adalah merupakan kekayaan nasional. Sumberdaya air ini
memberikan manfaat serbaguna untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di
segala bidang baik sosial, ekonomi, budaya, politik maupun bidang ketahanan nasional.
 Konservasi Sumber Daya Air di Sungai, Danau dan Waduk
Konservasi sumber daya air adalah usaha untuk memelihara keberadaan, sifat
dan fungsi, serta keberlanjutan sumber daya air, supaya senantiasa tersedia dalam kualitas
dan kuantitas yang memadai guna memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik di masa
sekarang maupun di masa yang akan datang.
Untuk konservasi air di daerah seperti sungai, danau, waduk tentunya tak lepas dari
pengelolaan yang dilakukan demi diperolehnya tatanan air yang setimbang. Tujuan
konservasi itu meliputi:

1. Pencegahan Banjir dan Kekeringan


Banjir terjadi karena sungai dan saluran-saluran drainase lain tidak mampu
menampung air hujan yang turun ke bumi. Penuhnya air permukaan pada sungai dan danau
serta saluran drainase lain disebabkan karena air hujan itu tidak merembes ke bumi,
melainkan mengalir menjadi air permukaan. Penyebab terjadinya banjir antara lain curah
hujan yang tinggi, penutupan hutan dan lahan yang tidak memadai, serta perlakuan atas
tanah yang salah.
Agar banjir dan kekeringan dapat diantisipasi, maka perlu dibuat peta rawan banjir
dan kekeringan pada tiap daerah, menyusun rencana penanggulangan banjir dan
kekeringan, dan menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengadaptasinya.
Kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencegah banjir adalah:
 Mematuhi ketentuan tentang Koefisien Bangunan Dasar (KBD) bangunan sehingga
kemampuan peresapan air ke dalam tanah meningkat;
 Menjaga sekurang-kurangnya 70 % kawasan pegunungan tertutup dengan vegetasi
tetap;
 Melakukan penanaman, pemeliharaan, dan kegiatan konservasi tanah lainnya pada
kawasan lahan yang gundul dan tanah kritis lainnya terutama pada kawasan hulu
suatu DAS;
 Menyelenggarakan pembuatan teras pada kawasan budidaya di daerah berlereng;
 Membangun sumur dan kolam resapan;
 Membangun dam penampung dan pengendali air pada tempat-tempat yang
dimungkinkan;
 Pengaturan tata guna lahan yang harus lebih berorientasi kepada lingkungan dan
meningkatkan ruang terbuka hijau;
 Alokasi lahan harus lebih berorientasi ke fungsi sosial, lingkungan dan
keberpihakan kepada rakyat kecil, sehingga perlu dilakukan pendataan tanah
dan land form.

Pada kawasan resapan air tidak diperkenankan mendirikan bangunan di kawasan


ini arena akan menghalangi meresapnya air hujan secara besarbesaran. Pembangunan jalan
raya juga dihindari agar tidak menyebabkan pemadatan tanah dan terganggunya
fungsiakuifer. vegetasi yang ada dijaga dan tidak dilakukan penebangan komersial

2. Pencegahan Erosi dan Sedimentasi


Erosi dan sedimentasi adalah peristiwa terkikisnya lapisan permukaan bumi oleh
angin atau air. Faktor penentu sedimentasi ini adalah iklim, topografi, dan sifat tanah serta
kondisi vegetasi. Faktor penyebab erosi yang terbesar adalah pengikisan oleh air. Oleh
karena itu upaya pencegahan yang dilakukan berkaitan dengan upaya pencegahan banjir.
Erosi juga dapat terjadi pada tepi sungai karena tebing sungai tidak bisa memegang tanah
yang terkena arus air.
Kegiatan untuk mencegah erosi dan sedimentasi yang dapat dilakukan adalah:
 Tidak melakukan penggarapan tanah pada lereng terjal. Bila kelerengan lebih dari
40% maka tidak diperkenankan sama sekali untuk bercocok tanam tanaman
semusim. Sedangkan bercocok tanam pada 10 kawasan yang berlereng antara 15-
25 % dilakukan dengan membuat teras terlebih dahulu;
 Untuk mencegah terjadinya sedimentasi pada sungai, maka pada berbagai lokasi di
kawasan berlereng dibuat bangunan jebakan lumpur, berupa parit-parit buntu
sejajar kontur dengan berbagai variasi panjang, lebar dan dalamnya parit. Secara
periodik parit ini dibersihkan agar dapat berfungsi sebagai penjebak lumpur,
terutama pada musim penghujan;
 Mencegah pemanfaatan lahan secara intensif pada lahan yang berada di atas
ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut;
 Mencegah pemanfaatan lahan yang memiliki nilai erosi lebih tinggi dari erosi yang
diperbolehkan.

3. Pencegahan Kerusakan Bantaran Sungai


Kerusakan bantaran sungai dapat diakibatkan oleh pengikisan aliran air dan
aktivitas manusia yaitu dengan pembuangan sampah, material dan pengurukan untuk
melindungi tempat tinggal.
Pencegahan timbulnya kerusakan bantaran sungai dapat dilakukan :
 Melindungi bantaran sungai secara teknis dengan pembetonan dan secara vegetasi
yaitu penanaman pada bantran sungai dengan pohon supaya tahan terhadap proses
pengikisan;
 Melarang dan menindak kepada orang atau pihak yang menggunakan bantaran
sungai untuk bangunan tempat tinggal;
 Melarang kegiatan pembuangan sampah dan material sehingga menyebabkan
kerusakan bantaran sungai.

 Konservasi Sumber daya Air Bawah Tanah


Sedikit berbeda, untuk konservasi secara sedrhana yang dapat diterapkan di rumah-
rumah penduduk, maka ada konservasi untuk air bawah tanah. Meliputi, sumur resapan
air hujan (SRAH) menurut Muhsinatun Siasah Masruri, 1997 dalam buku Sumur Resapan
Air Hujan Sebagai Sarana Konservasi Sumberdaya Air Tanah di Kota Madya Yogyakarta
adalah lubang galian berupa sumur untuk menampung dan meresapkan air hujan. Sesuai
dengan namanya air yang boleh masuk kedalam sumur resapan adalah air hujan yang
disalurkan dari atap bangunan atau air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah pada
waktu hujan. Air dari kamar mandi, WC dan dapur tidak dimasukkan kedalam SRAH
karena air tersebut merupakan limbah. Air dari WC harus dimasukkan ke dalam septictank
kedap air agar bakterinya tidak mencemari air tanah.
Manfaat sumur resapan air hujan terhadap lingkungan adalah untuk mengurangi
angka imbangan air yaitu sebagai pemasok air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih
guna menopang kehidupan, mengatasi intrusi air laut, memperbaiki mutu air tanah,
mengatasi kekeringan dimusim kemarau, menanggulangi banjir dimusim hujan,
mengendalikan air larian (run off) yang mengakibatkan pengikisan humus tanah. Dengan
terkendalinya erosi tanah, secara tidak langsung mengurangi sedimentasi yang
menyebabkan pendangkalan sungai.

 Pendayagunaan Sumber Daya Air:


Pendayagunaan sumber daya air dilakukan melalui kegiatan penatagunaan,
penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air dengan
mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah
sungai. Pendayagunaan sumber daya air ditujukan untuk memanfaatkan sumber daya air
secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan
masyarakat secara adil. Pendayagunaan sumber daya air didasarkan pada keterkaitan
antara air hujan, air permukaan, dan air tanah dengan mengutamakan pendayagunaan air
permukaan. Setiap orang berkewajiban menggunakan air sehemat mungkin.
Pendayagunaan sumber daya air dilakukan dengan mengutamakan fungsi sosial
untuk mewujudkan keadilan dengan memperhatikan prinsip pemanfaat air membayar
biaya jasa pengelolaan sumber daya air dan dengan melibatkan peran masyarakat.
1) Kebutuhan Masyarakat Terhadap Air
Kebutuhan masyarakat terhadap air yang semakin meningkat mendorong lebih
menguatnya nilai ekonomi air dibanding nilai dan fungsi sosialnya. Kondisi tersebut
berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antarsektor, antarwilayah dan berbagai pihak
yang terkait dengan sumber daya air. Di sisi lain, pengelolaan sumber daya air yang lebih
bersandar pada nilai ekonomi akan cenderung lebih memihak kepada pemilik modal serta
dapat mengabaikan fungsi sosial sumber daya air. Berdasarkan pertimbangan tersebut
undang¬undang ini lebih memberikan perlindungan terhadap kepentingan kelompok
masyarakat ekonomi lemah dengan menerapkan prinsip pengelolaan sumber daya air yang
mampu menyelaraskan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi.
 Air Minum
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut
departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung
logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002).
Air merupakan kebutuhan utama mahluk hidup. Air juga dibutuhkan oleh
manusia tidak hanya sebagai bahan baku tetapi juga dibutuhkan sebagai media produksi,
sebagai air irigasi untuk keperluan budidaya pertanian, sebagai media produksi industri
dan tenaga listrik. Air yang ada di bumi ini tidak hanya dibutuhkan oleh manusia tetapi
juga oleh alam guna menjaga stabilitas ekosistemnya. Dalam suatu sistem sungai, selain
untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, air juga dibutuhkan untuk menjaga stabilitas
sungai dengan kemampuan untuk membawa dan mengendapkan sedimen, untuk menjaga
kualitas lingkungan dan lain-lain. Oleh karena itu keberadaan air dalam kuantitas,
kualitas dan waktu tertentu sangat diharapkan guna menjamin kelestarian hidup manusia
dan lingkungan.
Dengan bertambah banyaknya kebutuhan manusia terhadap air. Maka untuk mengatasi
kelangkaan air di perkotaan, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:
1. Pengaturan pemanfaatan air tanah yang disertai dengan pengawasan yang ketat
2. Pemberian surat IMB (izin mendirikan bangunan) harus disertai kewajiban penyediaan
lahan terbuka
3. Kewajiban memperbaiki kualitas dan mengembalikan tata guna air sesuai
pemanfaatan sebagaimana yang telah dimanfaatkan oleh setiap pengguna air
4. Setiap pengguna air harus diwajibkan membiayai pengadaan air bersih
5. Setiap bangunan harus diwajibkan membuat sumur resapan sehingga dapat
meningkatkan cadangan air tanah.
 HYDROPOWER / PLTA(Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi
potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air)
dan dari energi mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan
kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti
Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo
dibawah ini menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah
yang mampu mensuplai listrik untuk 8.000 orang.
 IRIGASI
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian.
Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia.
Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai
atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan
pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan
menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi
dengan model seperti ini di Indonesia biasa disebut menyiram.
 INDUSTRI
Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan lain dalam suatu
industri. Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang secara kualitas memenuhi
standar yang berlaku dan secara kuantitas dan kontinuitas harus memenuhi kebutuhan
industri sehingga proses produksi tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya
standar baku mutu untuk air bersih industri, setiap industri memiliki pengolahan air
sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan industri. Karena setiap proses industri maupun
segala aktivitas membutuhkan air sebagai bahan baku utama atau bahan penolong,
Kebutuhan air domestik dan kebutuhan air non domestik. Kebutuhan air domestik
meliputi kebutuhan air untuk kantin, kamar mandi, dan lainlain. Sedangkan untuk
kebutuhan air non domestik untuk memenuhi kebutuhan air untuk penunjang proses
produksi dan untuk proses produksi sendiri.
Kegunaan air dalam proses industri sangat banyak sekali, selain sebagai air baku
pada industri air minum, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja pada proses – proses
industri. Selain itu juga air digunakan sebagai sarana pembersihan ( cleaning ) baik itu
cleaning area atau alat – alat produksi yang tidak memerlukan air dengan perlakuan khusus
atau cleaning dengan menggunakan air dengan kualitas dan prasyarat tertentu yang
membutuhkan sterilisasi dan ketelitian yang tinggi. Dalam hal ini pembahasan difokuskan
pada air sebagai penghasil energi kalor dan sebagai penyerap energi kalor ( pendingin )
dalam industri pada umumnya.

 Kualitas dan Kuantitas Air


Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan
dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah
air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam
kehidupan, tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air.
Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Ditinjau dari segi kualitas, ada
bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas fisik yang terdiri atas
bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan sebagainya serta
kualitas biologi diman air terbebas dari mikroorganisme penyebab penyakit. Agar
kelangsungan hidup manusia dapat berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam
jumlah yang memadai sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun
waktu tertentu.
 Persyaratan kualitas air

Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak
tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.

1. Persyaratan Fisika Air


Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:

a. Jernih atau tidak keruh

Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin
banyak kandungan koloid maka air semakin keruh.

b. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung
bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.

c. Rasanya tawar

Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin
menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam
tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik
maupun asam anorganik.

d. Tidak berbau

Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air
yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi
(penguraian) oleh mikroorganisme air.

e. Temperaturnya normal

Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia
yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat
pertumbuhan mikro organisme.

f. Tidak mengandung zat padatan

Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.

2. Persyaratan Kimia
Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.

a) pH (derajat keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas
Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih
kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia
berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.

b) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat
(permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium
bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau
menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh
sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi
dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l
dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari
200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih
kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam
jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.

c) Besi

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan

rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal.
Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang
banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah
1,0 mg/l

d) Aluminium

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No
82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa
yang tidak enak apabila dikonsumsi.

e) Zat organik

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun
sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup diperairan

f) Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras
pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa.
Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
g) Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat
terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang

digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat
yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi
langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat
menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.

h) Chlorida

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah
kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion
Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.

i) Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap
standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil,
Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat
menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.

Ditinjau dari jumlah atau kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar
air bersih adalah jumlah air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat
hidup secara layak yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan
aktivitas dasar sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi
kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut Sunjaya adalah:

a. Kebutuhan air untuk minum dan mengolah makanan 5 liter / orang perhari.

b. Kebutuhan air untuk higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30
liter / orang perhari.
c. Kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.

d. Kebutuhan air untuk menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi


atau pembuangan kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian
perorang adalah 60 – 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap harinya
untuk setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya tidak tetap
banyak keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung
dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan lebih
banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga misalnya
ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan menyiram
halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi tingkat
sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air serta pemakaian air
dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.

Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang ada pada suatu sistem
penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih
tidak akan berfungsi (Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di
manfaatkan sebagai sumber air minum sebagai berikut :

1. Air laut

Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut
3 % dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.

2. Air Atmosfer

Untuk menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air
hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan
mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir,
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini
mempunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.

3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini
akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang
kayu, daun-daun, kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air
sungai dan air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai
derajat pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air
minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan
oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning
coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman tertentu di
tengah-tengah.

4. Air tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana
tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).

5. Mata air

Yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak
terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.

Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber
baku, unit pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi,
yaitu (1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih yang
mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah, air
permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan. (2) Unit
pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas air bersih
atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air baku yang
semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah menjadi air bersih atau minum
yang aman bagi manusia. (3). Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air
bersih yang menentukan jumlah produksi air bersih atau minum yang layak
didistribusikan ke beberapa tandon atau reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau
pompanisasi. (4). Unit produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis
sumber air menjadi air bersih.
 PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan
memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.
Pengendalian daya rusak air diutamakan pada upaya pencegahan melalui perencanaan
pengendalian daya rusak air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam
pola pengelolaan sumber daya air. Pengendalian daya rusak airdiselenggarakan
dengan melibatkan masyarakat. Pengendalian daya rusak air menjadi tanggung jawab
Pemerintah, pemerintah daerah, serta pengelola sumber daya air wilayah sungai dan
masyarakat.
Kegiatan Pengendalian Daya Rusak Air
A. Upaya Pencegahan
Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau nonfisik
maupun melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai. Pencegahan sebagaimana
lebih diutamakan pada
kegiatan nonfisik. Yang dimaksud dengan :

 kegiatan fisik adalah pembangunan sarana dan prasarana serta upaya lainnya dalam
rangka pencegahan kerusakan/ bencana yang diakibatkan oleh daya rusak air. Daya
rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan. Contoh dari daya rusak air
seperti banjir, erosi, kekeringan, kepunahan satwa dan tumbuhan, wabah penyakit,
longsor, tsunami, terjadinya amblesan tanah,

 kegiatan nonfisik adalah kegiatan penyusunan dan/atau penerapan piranti lunak


yang meliputi antaralain pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.

 penyeimbangan hulu dan hilir wilayah sungai adalah penyelarasan antara upaya
kegiatan konservasi dihulu dengan pendayagunaan di hilir. Pilihan kegiatan ditentukan
oleh pengelola sumber daya air yang bersangkutan. Ketentuan mengenai pencegahan
kerusakan dan bencana akibat daya rusak air diatur lebih lanjut dengan peraturan
pemerintah
B. Upaya Menanggulangi
Penanggulangan daya rusak air dapat dilakukan dengan mitigasi bencana.
Mitigasi bencana adalahkegiatan-kegiatan yang bersifat meringankan penderitaan akibat
bencana, misalnya penyediaan fasilitas pengungsian dan penambalan darurat tanggul
bobol. Penanggulangan dilakukan secara terpadu oleh instansi terkait dan masyarakat
melalui suatu badan koordinasi penanggulangan bencana pada tingkat nasional, provinsi,
dan kabupaten/kota. Ketentuan mengenai penanggulangan kerusakan dan bencana akibat
daya rusak air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Tindakan Darurat dalam
keadaan yang membahayakan, gubernur dan/atau bupati/walikota berwenang mengambil
tindakan darurat guna keperluan penanggulangan daya rusak air. Keadaan
yang membahayakan merupakan keadaan air yang luar biasa yang melampaui batas
rencana sehingga jika tidak diambil tindakan darurat diperkirakan dapat menjadi bencana
yang lebih besar terhadap keselamatan umum.
C. Upaya Memulihkan Kerusakan Kualitas Lingkungan

Pemulihan daya rusak air dilakukan dengan memulihkan kembali fungsi


lingkungan hidup dan sistem prasarana sumber daya air. Pemulihan menjadi tanggung
jawab Pemerintah, pemerintah daerah, pengelola sumber daya air, dan masyarakat.
Pengendalian daya rusak air dilakukan pada sungai, danau, waduk dan/atau bendungan,
rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang berada di darat.
Ketentuan mengenai pengendalian daya rusak air pada sungai, danau, waduk dan/atau
bendungan, rawa, cekungan air tanah, sistem irigasi, air hujan, dan air laut yang berada di
darat diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
Di unduh tanggal: 10 Otober 2017
https://www.scribd.com/doc/75950075/Pendayagunaan-Sumber-Daya-Air
Di unduh tanggal: 10 Otober 2017
http://rogaobingiltong.blogspot.co.id/2012/10/kualitas-dan-kuantitas-air-bersih-
untuk.html
Di unduh tanggal: 10 Otober 2017
https://id.scribd.com/doc/80443511/Definisi-Air-Dan-Pengertian-Air-Bersih
Di unduh tanggal: 10 Otober 2017
http://definisimu.blogspot.co.id/2012/07/definisi-air.html
Di unduh tanggal: 10 Otober 2017
http://ilmu-sipil-annisarkhmtllh.blogspot.co.id/2015/02/pengembangan-sumber-daya-
air.html

Anda mungkin juga menyukai