PENATAUSAHAAN BLUD
2
PROFIL
Rudy Suryanto, sebelumnya adalah Senior
Auditor di PricewaterhouseCooper & Ernst &
Young, kemudian melanjutkan S2 di Master of
Accounting in University of Melbourne, dan
saat ini adalah dosen di UMY, Kepala
Business and Accounting Innovation Center
(BAIC), Sekretaris Asosiasi Konsultan
Keuangan Mitra Bank DIY dan Senior Partner
di Syncore Consulting & System
Contact:
rudy@umy.ac.id or
rudy@syncore.co.id
Phone: 081-2299-111-97
Twitter @rudysyncore
Blog: dailyrudy.wordpress.com
3
Pokok Bahasan 3
1. Alur Penatausahaan
PENATAUSAHAAN 2. Penatausahaan Pendapatan
3. Penatausahaan Pengeluaran
KEUANGAN BLUD 4. Penyusunan SPTJ
Penatausahaan Pelaporan
Pengajuan Perencanaan SPI dan
Keuangan Keuangan
Status BLUD BLUD AUDIT
BLUD BLUD
syncore.co.id - 4
Proses – Pengelolaan Keuangan
syncore.co.id - 5
Proses Pengelolaan Keuangan
syncore.co.id - 6
Proses Pencatatan Keuangan
syncore.co.id - 7
KAITAN OPERASIONAL – KEU – AKUNTANSI
8
KOMPONEN SOP KEUANGAN
Menurut PP23/2005 dan diperkuat dalam
Perdirjen 36/PB/2012, BLU harus menyusun
SOP Keuangan minimal untuk
1. Sistem akuntansi.
2. Standard Operating Procedurs (SOP)
Pengelolaan Kas.
3. SOP Pengelolaan Piutang.
4. SOP Pengelolaan Utang.
5. SOP Pengadaan Barang dan Jasa.
6. SOP Pengelolaan Barang Inventaris.
9
SISTEMATIKA PENGELOLAAN KEUANGAN
Realisasi
Penggajian Pengeluaran
RKAT Kas/Realisasi Rekonsiliasi
Belanja
Persedia
an Penyesuaian
Non Kas
Aktiva Tetap
10
Pengelolaan Kas
1. Merencanakan penerimaan dan pengeluaran
kas;
2. Melakukan pemungutan pendapatan atau
tagihan;
3. Menyimpan kas dan mengelola rekening bank;
4. Melakukan pembayaran;
5. Mendapatkan sumber dana untuk menutup
defisit jangka pendek;
6. Memanfaatkan surplus kas jangka pendek
untuk memperoleh pendapatan tambahan,
yang dilakukan sebagai investasi jangka
pendek pada instrumen keuangan dengan
resiko rendah.
11
Rekening BLUD
12
Pengelolaan Piutang
•Prosedur dan persyaratan pemberian
piutang;
•Penatausahaan dan akuntansi piutang;
•Tata cara penagihan piutang; dan
•Pelaporan piutang.
13
Penghapusan Piutang
(1)Piutang dapat dihapus secara mutlak
atau bersyarat oleh pejabat yang
berwenang, yang nilainya ditetapkan secara
berjenjang.
(2) Kewenangan penghapusan piutang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah,
dengan memperhatikan ketentuan peraturan
perundangundangan.
14
Pengelolaan Hutang
(1) BLUD dapat melakukan pinjaman/utang sehubungan dengan
kegiatan operasional dan/atau perikatan pinjaman dengan pihak lain.
15
Kewenangan Pemimpin BLUD
Pejabat pengelola BLUD adalah pimpinan BLUD yang
bertanggung jawab terhadap kinerja operasional BLUD
yang terdiri atas pemimpin, pejabat keuangan dan pejabat
teknis yang sebutannya disesuaikan dengan nomenklatur
yang berlaku pada BLUD yang bersangkutan.
16
Perjanjian Pinjaman
•Perjanjian Pinjaman yang paling kurang
memuat hal-hal sebagai berikut:
•Pihak-pihak yang mengadakan Perjanjian
Pinjaman
•Jumlah pinjaman
•Peruntukan pinjaman
•Persyaratan pinjaman
•Tata cara pencairan pinjaman dan
•Tata cara pembayaran pinjaman.
17
Pejabat Keuangan BLUD
•Administrasi pengelolaan pinjaman dan
•Akuntansi pengelolaan pinjaman.
18
Pengelolaan Investasi
(1) BLUD dapat melakukan investasi sepanjang
memberi manfaat bagi peningkatan pendapatan
dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
serta tidak mengganggu likuiditas keuangan
BLUD.
(2) Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), berupa investasi jangka pendek dan investasi
Jangka panjang
19
Pengelolaan Barang
(1) Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD
dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi
pengadaan barang/jasa pemerintah.
(2) Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan
berdasarkan prinsip efisien, efektif, transparan, bersaing,
adil/tidak diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang
sehat.
20
Pengelolaan aset
• Barang inventaris satker BLUD dapat dihapuskan dan/atau dialihkan
kepada pihak lain dengan cara dijual, dipertukarkan, atau dihibahkan,
berdasarkan pertimbangan ekonomis dan dilaporkan secara berkala
kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Ketua Dewan Kawasan;
• BLUD tidak dapat mengalihkan, memindahtangankan, dan/atau menghapus
aset tetap, kecuali atas persetujuan yang dilakukan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Penerimaan hasil penjualan aset tetap sebagai akibat dari
pemindahtanganan diatur sebagai berikut:
• Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya berasal dari
pendapatan BLUD selain dari APBN merupakan pendapatan BLUD dan
dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLUD.
• Penerimaan hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya sebagian atau
seluruhnya berasal dari APBN bukan merupakan pendapatan BLUD dan
wajib disetor ke rekening Kas Umum Negara.
• Hasil penjualan aset tetap dimaksud harus diungkapkan secara memadai
dalam laporan keuangan BLUD
21
Penyelesaian Kerugian
•Setiap kerugian negara pada satker BLUD
yang disebabkan oleh tindakan melanggar
hukum atau kelalaian, diselesaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai penyelesaian kerugian
Negara.Setiap Pimpinan
Kementerian/Lembaga dapat segera
melakukan tuntutan ganti rugi setelah
mengetahui bahwa pada satker BLUD yang
berada dalam kewenangannyatelah terjadi
kerugian Negara, sebagai akibat perbuatan
dari pihak manapun.
22
Penatausahaan Pendapatan
1. Penagihan layanan sesuai tarif
2. Penagihan layanan sesuai dengan Surat
Perjanjian Kerjasama dengan pihak
ketiga
3. Penerbitan Tagihan
4. Penerbitan Kwitansi
5. Surat Tanda Setoran (STS)
6. Pembuatan Bukti Kas Masuk
7. Review JKM
23
Penatausahaan Pengeluaran
1. Pengeluaran – Pembelian Tunai
2. Pengeluaran – Pembayaran Hutang
3. Pengeluaran – Gaji
4. Pengeluaran – Lainnya
24
Proses Penatausahaan Pengeluaran
1. Pembuatan Nota Dinas (oleh pelaksana
kegiatan)
2. Penyusunan SPP
3. Pembuatan SPM
4. Penandatanganan SPM
5. Pembuatan SP2D
6. Pembuatan SPJ
7. Pembuatan BKK
8. Review JKK
25
Pertanggungjawaban BLUD
26
Pertanggungjawaban Pendapatan -BLUD
27
Pertanggungjawaban Biaya - BLUD
28