Anda di halaman 1dari 6

SATUAN PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Pokok bahasan : Manajemen nyeri nonfarmakologi


2. Sararan : Pasien dan keluarga pasien
3. Waktu pelaksanaan: 30 Menit
4. Tempat : Ruang rawat inap dan rawat jalan
5. Petugas : Tim PKRS
6. Tujuan umum : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu
mengontrol nyeri secara nonfarmakologi.
7. Tujuan Khusus :
 Menyebutkan pengertian nyeri
 Menyebutkan klasifikasi nyeri
 Mengetahui tanda dan gejala nyeri
 Menyebutkan manajemen nyeri nonfarmakologi

8. Materi :
 Pengertian nyeri
 Klasifikasi nyeri
 Tanda dan gejala nyeri
 Manajemen nyeri nonfarmakologi

9. Metode : Ceramah dan tanya jawab


10. Media : Leaflet manajemen nyeri nonfarmakologi
11. Kegiatan penyuluhan :
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan keluarga
1 5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Menjelaskan nama dan bagian  Mendengarkan
 Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan  Mendengarkan
kesehatan
 Menanyakan kesiapan pasien dan keluarga  Menjawab

2 20 menit Pelaksanaan :
Penyampaian materi
 Pengertian nyeri  Mendengarkan

 Klasifikasi nyeri  Menjawab


 Tanda dan gejala nyeri
 Manajemen nyeri nonfarmakologi

Memberikan kesempatan keluarga untuk


bertanya mengenai materi yang disampaikan.
3 2 menit Evaluasi :
 Menanyakan kembali pengertian nyeri  Menjawab
 Menanyakan kembali klasifikasi nyeri
 Menanyakan kembali tanda dan gejala
nyeri
 Menanyakan kembali manajemen nyeri
nonfarmakologi
4 2 menit Penutup :
 Menutup pertemuan dengan  Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah di bahas
 Memberikan salam penutup  Menjawab salam

12. Evaluasi :
 Pengertian nyeri
 Klasifikasi nyeri
 Tanda dan gejala nyeri
 Manajemen nyeri nonfarmakologi
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau
kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan seperti
terbakar, tertusuk, atau ditikam.

2. Klasifikasi nyeri
 Nyeri akut (< 6 bulan) : nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya
berkaitan dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari
beberapa detik hingga enam bulan.
 Nyeri kronik : nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.

3. Tanda dan gejala nyeri


 Suara : menangis, merintih, menarik/ menghembuskan nafas
 Ekspresi wajah : meringis, menggigt lidah, mengatupkan gigi, tertutup rapat/membuka,
mata atau mulut, menggigit bibir
 Pergerakan tubuh : kegelisahan, mondar-mandir, gerakan menggosok atau berirama,
bergerak melindungi tubuh, otot tegang
 Interaksi sosial : menghindari percakapan dan kontak sosial, berfokus aktivitas untuk
mengurangi nyeri, disorientasi waktu

4. Manajemen nyeri nonfarmakologi


 Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
1. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3. Menonton TV
4. Medengarkan musik, radio, dll
 Relaksasi adalah teknik latihan nafas dalam yang bertujuan untuk mengontrol diri ketika
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres dan emosi. Tahapan relaksasi nafas dalam
adalah sebagai berikut :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-
paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3
3. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas
dan bawah rileks
4. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali. Menarik nafas lagi melalui hidung
dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan
5. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
6. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
7. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
8. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
9. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

A. Pengertian nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera atau
kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan seperti
terbakar, tertusuk, atau ditikam.
Penyebab nyeri adalah adanya gangguan jaringan tubuh sehingga jaringan tubuh tidak dapat
berfungsi secara normal.

B. Klasifikasi nyeri
 Nyeri akut (< 6 bulan) : nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya
berkaitan dengan cedera spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari
beberapa detik hingga enam bulan.
 Nyeri kronik : nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode
waktu. Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.

C. Tanda dan gejala nyeri


 Suara : menangis, merintih, menarik/ menghembuskan nafas
 Ekspresi wajah : meringis, menggigt lidah, mengatupkan gigi, tertutup rapat/membuka,
mata atau mulut, menggigit bibir
 Pergerakan tubuh : kegelisahan, mondar-mandir, gerakan menggosok atau berirama,
bergerak melindungi tubuh, otot tegang
 Interaksi sosial : menghindari percakapan dan kontak sosial, berfokus aktivitas untuk
mengurangi nyeri, disorientasi waktu

D. Manajemen nyeri nonfarmakologi


 Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
1. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3. Menonton TV
4. Medengarkan musik, radio, dll
 Relaksasi adalah teknik latihan nafas dalam yang bertujuan untuk mengontrol diri ketika
terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres dan emosi. Tahapan relaksasi nafas dalam
adalah sebagai berikut :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-
paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3
3. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas
dan bawah rileks
4. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali. Menarik nafas lagi melalui hidung
dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan
5. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
6. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
7. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
8. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
9. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Anda mungkin juga menyukai