Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Alat
a. Bulb
b. Corong
c. Gelas arloji
d. Gelas ukur
e. High Performance Liquid Chromatoghraphy (HPLC)
f. Hot plate
g. Kertas saring
h. Labu ukur
i. pH meter
j. Sonikator
k. Timbangan digital
l. Vial
2. Bahan
a. Aquadest
b. Acetonitril P
c. Asam fosfat P
d. Glibenklamida BPFI
e. Kalium fosfat monobasa P
f. Metanol P
g. Tablet glibenklamida 5 mg

3.2 Prosedur Validasi Metode Analisis


1. Pembuatan Fase Gerak
a. Disiapkan larutan asetonitril P dengan kalium fosfat monobasa 1,36%
dengan perbandingan 47:53
b. Dibuat larutan kalium fosfat monobasa P 1,36% dengan cara;
ditimbang kalium fosfat 6,8 gram, dimasukkan ke dalam labu ukur 500
ml lalu larutkan dengan menambahkan aqua bebas CO2 sampai tanda
batas selanjutnya ditambahkan asam fosfat P sampai diperoleh pH 3
2. Pembuatan Larutan Baku
a. Ditimbang 50 mg glibenklamida BPFI dan dilarutkan dalam 10 ml
metanol P pada labu ukur 50 ml lalu disonikasi selama 20 menit,
diamkan beberapa menit sampai larutan homogen lalu disaring dengan
penyaring membran 0,2 µm
b. Ditambahkan metanol P sampai tanda batas 50 ml, selanjutnya
c. Dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 20 ml, ditambahkan
metanol P sampai tanda batas lalu tambahkan air sebanyak 2 ml
3. Pembuatan larutan uji untuk akurasi
a. Dibuat larutan dengan 3 konsentrasi
Larutan konsentrasi 90%, 100%, 110% ; ditimbang glibenklamida
BPFI berturut – turut 45 mg, 50 mg, 55 mg. Selanjutnya, masing –
masing bahan dimasukkan ke dalam 3 labu ukur 50 ml dan masing –
masing labu ukur ditambahkan metanol P sampai tanda batas
b. Ditimbang plasebo berturut – turut 1,125 g untuk konsentrasi 90%,
1,250 g untuk konsentrasi 100% dan 1,375 g untuk konsentrasi 110%
c. Masukkan plasebo ke dalam 3 labu ukur sesuai konsentrasi masing-
masing, kemudian disonikasi. Didiamkan beberapa menit sampai
larutan homogen lalu disaring.
d. Masing – masing larutan dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam 3 labu
ukur 20 ml, ditambahkan metanol P sampai tanda batas lalu
tambahkan air sebanyak 2 ml (dilakukan triplo untuk masing – masing
konsentrasi)
4. Pembuatan larutan uji untuk presisi
a. Dibuat larutan dengan 6 konsentrasi
Larutan konsentrasi 90%, 95%, 100%, 105%, 110%, 115% ; ditimbang
glibenklamida BPFI berturut – turut 45 mg, 47,5 mg, 50 mg, 52,5 mg,
55 mg, 57,5 mg. Selanjutnya, masing – masing bahan dimasukkan ke
dalam 6 labu ukur 50 ml dan ditambahkan metanol P sampai tanda
batas
b. Ditimbang plasebo berturut – turut 1,125 g untuk konsentrasi 90%,
1,1875 g untuk konsentrasi 95%, 1,250 g untuk konsentrasi 100%,
1,3125 g untuk konsentrasi 105%, 1,375 g untuk konsentrasi 110% dan
1,4735 g untuk 115%
c. Dimasukkan larutan masing – masing konsentrasi ke dalam 6 labu
ukur dan ditambahkan plasebo, disonikasi lalu disaring
d. Masing – masing konsentrasi dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam 6
labu ukur 20 ml, ditambahkan metanol P sampai tanda batas lalu
tambahkan air sebanyak 2 ml
5. Pembuatan larutan uji untuk liniaritas
a. Dibuat larutan dengan 5 konsentrasi
Larutan konsentrasi 90%, 95%, 100%, 105%, 110% ; ditimbang
glibenklamida BPFI berturut – turut 45 mg, 47,5 mg, 50 mg, 52,5 mg,
55 mg. Selanjutnya, masing – masing bahan dimasukkan ke dalam 5
labu ukur 50 ml dan ditambahkan metanol P sampai tanda batas.
b. Masing – masing larutan dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam 5 labu
ukur 20 ml, ditambahkan metanol P sampai tanda batas lalu
tambahkan air sebanyak 2 ml.
6. Pembuatan larutan uji untuk selektifitas (spesifitas)
a. Larutan bahan baku
 Timbang glibenklamida BPFI 50 mg. Selanjutnya dimasukkan ke
dalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan metanol P sampai tanda
batas.
 Dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 20 ml,
ditambahkan metanol P sampai tanda batas lalu tambahkan air
sebanyak 2 ml.
b. Pelarut
Timbang glibenklamida BPFI 50 mg. Selanjutnya dimasukkan ke
dalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan metanol P sampai tanda batas
lalu tambahkan air sebanyak 2 ml.
c. Larutan eksipien
 Ditimbang plasebo 1,250 g untuk konsentrasi 100%. Selanjutnya
dilarutkan ke dalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan metanol P
sampai tanda batas. disonikasi. Didiamkan beberapa menit sampai
larutan homogen lalu disaring.
 Dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 20 ml,
ditambahkan metanol P sampai tanda batas lalu tambahkan air
sebanyak 2 ml.
7. Pembuatan larutan untuk uji kesesuaian sistem (UKS)
a. Dibuat larutan dengan konsentrasi 100% ditimbang glibenklamida
BPFI 50 mg. Selanjutnya dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan
ditambahkan metanol P sampai tanda batas.
b. Dipipet 5 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 20 ml, ditambahkan
metanol P sampai tanda batas lalu tambahkan air sebanyak 2 ml.

Anda mungkin juga menyukai