MK : ANTI KORUPSI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
PRODI KEPERAWATAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas besar makalah yang berjudul “Struktur Organisasi” di
mata kuliah Anti Korupsi.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan materi
selama kuliah berlangsung. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman yang
memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung.
Tentunya kami berharap dapat memenuhi apa yang menjadi tugas kami melalui
tugas makalah ini, juga telah bermanfaat bagi diri kami sendiri karena menambah ilmu kami.
kami menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami berharap kritik dan saran yang membangun dari dosen terkait, guna
menyempurnakan tugas makalah yang kami buat ini.
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan
oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk organisasi
dann lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain
organisasi menuntut manajer untuk melihat secara berssamaan ke dalam organisasi dan
keluar organisasi.
Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah
perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi
merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk mencoba
dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain organisasi. Manajer
hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan
organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk
menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.
1.2 Tujuan
1. Memahami apa itu organisai
2. Memahami struktur organisasi mekanis, organic dan modern
1.3 Rumusan Masalah
1. Pengertian Organisasi
2. Pengertian Desain Organisasi
3. Model Desain Organisasi
4. Desain Struktural Modern
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Model Organisasi
1. Model organisasi mekanistik
yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai produksi dan efisiensi tingkat
tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi pimpinan
untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan dengan pemahaman model
mekanistik yaitu:
Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga
individu dan kelompok.
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan
keahlian.
Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian
wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya.
Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya
adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan
peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical
dalam sebuah organisasi.
Birokrasi mempunyai berbagai arti. Secara tradiusional istilah ini mengacu pada
konsep ilmu politik tentang pemerintahan. Akan tetapi menurut Max Weber struktur
birokratik ialah struktur yang lebih unggul bila dibandingkan dengan struktur lainnya
Weber yakin bahwa untuk mencapai manfaat desain birokratik secara maksimum harus
memiliki karakteristik berikut yaitu :
Semua tugas dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat dispesialisasi.
Setiap tugas dilaksanakan menurut sistem pengaturan abstrak guna menjamin
keseragaman dan koordinasi berbagai tugas yang berbeda.
Setiap anggota atau kantor organisasi hanya bertanggung jawab atas prestasi kerja
kepada satu manajer.
Setiap pegawai organisasi berhubungan dengan pegawai lain dan para klien secra
impersonal dan formal.
Pekerjaan dalam organisasi birokratik didasarkan atas kualifikasi teknis dan terlindung
dari pemberhentian secarab sewenang-wenang.
3
Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini
sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan
karena menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan
fungsi sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini
mendasari model organisasi yang diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik
bukan satu-satunya model yang diterapkan.
2. Model Organik
Yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan
tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur,
wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik.
Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda
dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling
mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang
ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik
berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik
berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi
organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan
karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan motivasi serta
mempermudah keluwesan dan keadaptasian biasanya memiliki karakteristik berikut :
Desain itu relative sederhana karena tidak memerlukan spesialisasi, melainkan
menekankan kepada peningkatan cakupan pekerjaan.
Desain itu relative didesentralisasikan karena menekankan pendelegasian wewenang
dan peningkatan kedalaman pekerjaan.
Dan relatife formal sebab menekankan produk dan pelanggan sebagai dasar
departemensi.
4
Tabel Perbedaan Model Mekanistik dan Organik
No Struktur Model Mekanistik Struktur Model Organik
1. Proses kepemimpinan tidak mencakup Proses kepemimpinan mencakup persepsi
persepsi tentang keyakinan dan tentang keyakina dan kepercayaan antara atasan
kepercayaan. Bawahan merasa tidak dan bawahan dalam segala persoalan. Bawahan
bebas mendiskusikan masalah dengan merasa bebas mendiskusikan masalah dengan
atasan atasan.
2. Proses motivasi hanya menyadap motif Proses motivasi berusaha menimbulkan
fisik, rasa aman, dan ekonomik melalui motivasi melalui metode partisipasi.
perasaan takut dan sanksi.
3. Proses komunikasi berlangsung Proses komunikasi berlangsung sedemikian
sedemikian rupa sehingga informasi rupa sehingga informasi mengalir secra bebas
mengalir ke bawah cenderung keseluruh organisasi yaitu ke atas, kebawah dan
terganggu, tidak akurat, dan dipandang kesamping.
dengan rasa curiga.
4. Proses interaksi bersifat tertutup dan Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif.
terbatas
5. Proses pengambilan keputusan hanya Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di
terjadi di tingkat puncak semua tingkatanmelalui proses kelompok.
6. Proses penyusunan tujuan dilakukan di Proses penyusunan tujuan mendorong
tingkat puncak organisasi tanpa timbulnya partisipasi kelompok untuk
mendorong adanya partisipasi. menetapkan sasaran yang tinggi
7. Proses kendali dipusatkan dan Proses kendali menyebar ke seluruh organisasi
menekankan upaya memperhalus dan menekankan pemecahan masalah dan
kesalahan atas kekeliruan yang terjadi. pengendalian diri sendiri.
5
2.3 Pengertian Desain Organisasi
6
2.4 Model Desain Organisasi
Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu
organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda
dalam suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi,
koordinasi, sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.
1. Desain Organisasi Mekanistik:
a. Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.
b. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui perasaan
takut dan sanksi.
c. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke
bawah dan cenderung terganggu tidak akurat.
d. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas
tujuan dan metode departemental.
e. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
f. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya
partisipasi kelompok.
g. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
7
f. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk
menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
g. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.
3. Organisasi birokratik
Organisasi birokratik memiliki banyak kemiripan dengan organisasi mekanik.
Dimensi kompleksitas dan formalisasinya sama sama tinggi, namun pembedanya pada
sentralsasi yang rendah.
Berikut ini akan diuraikan dan dianalisa berbagai model struktural lebih baru yang
telah dirancang dan diimplemantasikan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut:
1. Organisasi Proyek
Organisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-
industri dengan teknologi tinggi yang memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan,
penelitian dan pengembangan dan koordinasi. Sebagai contoh, proyek pengembangan
produk baru, proyek perluasan bangunan pabrik, survei pasar dan sebagainya. Struktur
proyek diciptakan bila manajemen mamutuskan untuk memusatkan sejumlah besar
kekuatan dan sumber daya organisasi untuk suatu periode tertentu pada pencapaian suatu
tujuan proyek khusus. Seorang manajer proyek mempunai wewenang lini untuk
memimpim para anggota tim selama jangka waktu proyek. Setelah proyek selesai, tim
dibubarkan,dan para anggota tim kembali ke departemen-Departemen fungsional asalnya.
Berbagai Tipe Struktur Proyek:
Ada beberapa macam bentuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah organisasi
proyek individual. Struktur ini hanya terdiri dari manajer proyek. Yang tidak mempunyai
kegiatan-kegiatan atau personalia yang secara langsung melapor kepadanya. Tipe kedua
adalah organisasi proyek staf. Dengan tipe sturktur ini, manajer proyek mempunyai staf
pendukung yang disediakan bagi kegiatan-kegiatan poyek. Tetapi tugas-tugas fungsional
pokok organisasi dilaksanakan oleh departemen-departemen lini tradisional. Variasi
8
ketiga adalah organisasi proyek Intermix dimana didalamnya manajer proyek mempunyai
personalia staf dan dipilih kepala-kepala fungsional utama yang melapor secara langsung
kepadnya. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.
2. Organisasi Matriks
Bila struktur proyek diimplementasikan terhadap struktur fungsional , hasilnya
adalah sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matriks organization)
dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek, plus organisasi fungsional dan nama-
namanya digunakan dengan saling dapat dipertukarkan. Jadi,Organisasi matriks adalah
organisasi proyek plus organisasi fungsional dan bukan hanya variasi dari organisasi
proyek. Hamparan proyek memberikan dimensi horizontal (lateral) pada orientasi vertikal
tradisional dalam sturktur fungsional. Bentuk organisasi matriks ini akan sangat
bermanfaat apabila :
a. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus
ditepati.
b. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
c. Banyak keterampilan atau keahlian khusus yang membutuhkan koordinasi bagi
penyelesaian proyek.
d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota
tim proyek.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR REFERENSI:
https://ardiiblog.wordpress.com/2013/04/18/desain-organisasi//
http://khampenkkhan.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26551/4/Chapter%20II.pdf
http://ibugurusejati.blogspot.com/2013/01/struktur-dan-desain-organisasi-modern.html
https://h0404055.wordpress.com/2010/04/02/model-dan-teori-organisasi/
11