Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN MASA KERJA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT DI

RUANG AKUT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ଵሻ ଶሻ ଷሻ
—†‹‹•”‹›ƒ†‹ ǡ ‹–ƒ‹•–‹‹‰–›ƒ• ǡ ƒŠ›—‹‰ƒˆ‹–”‹ 

ଵሻ
Mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
ଶሻ
Staff Pengajar Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
ଷሻ
Staff Pengajar Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Budiisriyadi80@gmail.com

Salah satu pekerjaan yang paling dapat membuat rasa cemas adalah perawat. Masa
kerja yang lama akan membuat perawat mempunyai pengalaman kerja yang lebih banyak
sehingga sudah terbiasa dengan ancaman yang ada. Kecemasan akan selalu terjadi pada
perawat di ruang akut karena ancaman verbal abuse ataupun kekerasan fisik. Tujuan
penelitian untuk mengidentifikasi hubungan masa kerja dengan tingkat kecemasan perawat di
ruang akut Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Metode penelitian adalah kuantitatif non
eksperimental dengan studi diskriptif korelasional. Sampel penelitian seluruh perawat yang
bertugas di ruang Akut Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Analisis data menggunakan uji
koefisien kontingensi lambda. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar masa kerja perawat
adalah lama (>3 tahun) yaitu 74,2%, kecemasan perawat adalah ringan sebesar 51,6%. P value
0,035 (p < 0,05) dan uji Koefisien Kontingensi Lambda sebesar 0,478.
Kata kunci : masa kerja, tingkat kecemasan

ABSTRACK

One of the professions that can make an anxiety is nurse. The long employment time
can make the nurses have many employment experiences so that they are accustomed to
threats. Anxiety will always happen to the nurses employed at the Acute Unit due to the
verbal abuse or physical abuse. The objective of this research is to investigate the correlation
between the nurses’ length of employment and their anxiety level at the Acute Unit of Local
Psychiatric Hospital of Surakarta.
This research used the non-experimental descriptive correlational quantitative
method. The samples of research consisted of 31 respondents and were taken by using the
total sampling technique. The data of research were collected through questionnaire and
analyzed by using the lambda’s contingency coefficient.The result of research shows that
74.2% of respondents had the length of employment more than three years. 51.6% of the
respondents had the low anxiety level as indicated by the p-value = 0.035 which was less
than 0.05, and the value of the lambda’s contingency coefficient was 0.478.

Keywords: Length of employment, anxiety level


A. PENDAHULUAN dengan tingkat kecemasan perawat di ruang
Setiap orang pasti mengalami akut RSJD Surakarta
kecemasan di sepanjang rentang hidupnya.
Kecemasan merupakan respon dari ancaman B. METODOLOGI
yang tidak diketahui, samar-samar, internal, Penelitian ini adalah penelitian
dan konfliktual. (Sadock, 2007; Stuart, 2006). kuantitatif non eksperimental. Desain yang
Pada dasarnya kapasitas untuk menjadi cemas digunakan adalah studi diskriptif korelasional.
diperlukan untuk bertahan hidup, tapi tingkat Penelitian Ini dilaksanakan pada tangga l6-11
cemas atau ansietas yang berat maupun panik Juni 2015 di Ruang Akut RSJD Surakarta
tidak sejalan dengan kehidupan (Sadock, 2007; dengan menggunakan sampel sebanyak 31
Stuart, 2006). perawat. Teknik sampling yang digunakan
Perawat psikiatri bekerja merawat adalah total sampling, sehingga seluruh
pasien dengan ketidakadekuatan mekanisme populasi yang ada dijadikan sampel. Kriteria
koping terhadap stres (Laraia, 2007). Pasien eksklusi peneliti tidak termasuk dalam sampel
yang masuk ke ruang akut biasanya berada penelitian.
dalam situasi krisis. Verbal abuse dan violence Tehnik yang digunakan dalam
yang dilakukan pasien gangguan jiwa akan penelitian ini menggunakan tehnik survey,
tetap menjadi ancaman bagi perawat sekalipun menggunakan lembar kuisioner dengan
perawat pernah menanganinya, sehingga tetap menyertakan sejumlah pertanyaan tertutup
memberikan dampak bagi psikologis perawat sebanyak 16 item pertanyaan, diantaranya
(Inoue, 2006). pertanyaan mengenai karakteristik perawat
Masa kerja yang lama akan membuat sebanyak 2 item, pertanyaan tentang
perawat mempunyai pengalaman kerja yang kecemasan perawat sebanyak 14 item. Analisa
lebih banyak sehingga sudah terbiasa dengan data dalam peneitian ini menggunakan
ancaman yang ada, hal tersebut dapat koefisien kontingensi lamda.
meringankan atau mengurangi risiko
kecemasan perawat dalam memberikan asuhan C. HASIL PENELITIAN
keperawatan (Nursalam, 2007).
1. Masa kerja
Kecemasan akan selalu terjadi pada
Variabel masa kerja pada penelitian ini
perawat di ruang akut, baik pada perawat yang
dikategorikan menjadi masa kerja baru
memiliki masa kerja lama maupun baru,
yaitu ≤3 tahun dan masa kerja lama yaitu>3
karena ancaman verbal abuse, kekerasan fisik
tahun. Hasil penelitian yang diperoleh
dan stresor kerja lain terjadi sepanjang waktu,
dapat dilihat pada tabel berikut :
bukan hanya di tahun awal bekerja maupun
tahun-tahun akhir bekerja.
Tujuan penelitian tersebut adalah
untuk mengidentifikasi hubungan masa kerja
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Masa Pada Tabel 4.2 di atas diketahui bahwa
Kerja Responden di Rumah sebagian besar responden mengalami
Sakit Jiwa Daerah Surakarta kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 orang
Tahun 2015 (n = 31) (51,6%), cemas sedang sebanyak 9 orang
(29,0%) dan responden yang tidak mengalami
No. Kategori Frekuensi %
1 ≤3 tahun 8 25,8 kecemasan sebanyak 6 orang (19,4%).
2 >3 tahun 23 74,2
Jumlah 31 100
3. Hubungan masa kerja dengan tingkat
kecemasan perawat
Sumber : Data Primer Tahun 2015
Hasil penelitian mengenai hubungan
antara masa kerja perawat dengan kecemasan
Berdasarkan masa kerja responden
di ruang akut Rumah Sakit Jiwa Daerah
pada Tabel 4.1 di atas diketahui bahwa
Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut :
sebagian besar responden memiliki
Tabel 4.3 Hubungan antara Masa Kerja
masakerja lama yaitu>3 tahun sebanyak 23
Perawat dengan Kecemasan di
orang (74,2%) dan masa kerja baru yaitu ≤3
Ruang akut Rmah Sakit Jiwa
tahun sebanyak 8 orang (25,8%).
Daerah Surakarta Tahun 2015 (n
2. Tingkat kecemasan perawat
= 31)
Tingkat kecemasan pada penelitian ini
dikategorikan menjadi tidak cemas, cemas
N Tingkat kecemasan Tota
ringan, cemas sedang, cemas berat dan o Masa l
P Lamb
Tidak Cemas Cem
kerja v da
cemas berat sekali/ panik. Hasil penelitian cemas ringan as
perawat a
seda
l
mengenai tingkat tingkat kecemasan ng
u
F % f % f % f
% e
perawat digambarkan pada tabel berikut :
1. Baru 0 0 1 3,2 7 22, 8 25, 0,0 0,47
2. Lama 6 19,4 15 48,4 2 6 23 8 35 8
6,5 74,
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat 2

Kecemasan Responden di Rumah Jumlah 6 19,4 16 51,6 9 29, 31 10


0 0
Sakit Jiwa Daerah Surakarta Sumber : Data Primer Tahun 2015
Tahun 2015 (n = 31)

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas


No. Kategori Frekuensi % terlihat bahwa dari 8 responden yang
1 Tidak cemas 6 19,4
2 Cemas ringan 16 51,6 memiliki masa kerja baru (≤3 tahun)
3 Cemas sedang 9 29,0 terdapat 1 orang (3,2%) yang
4 Cemas berat 0 0
5 Cemas berat sekali/ 0 0 mengalami cemas ringan dan 7 orang
panik (22,6%) cemas sedang, sedangkan dari
Jumlah 31 100
Sumber : Data Primer Tahun 2015 23 responden yang memiliki masa
kerja lama (>3 tahun) terdapat 6 orang
(19,4%) yang tidak cemas, 15 orang dengan kecemasan sedang sebanyak 9 orang
(48,4%) mengalami cemas ringan dan (29,0%). Penyebab kecemasan yang dialami
2 orang (6,5%) cemas sedang. perawat yaitu karena beban kerja yang terlalu
Hasil analisis bivariat diketahui bahwa nilai berat, dimana perawat harus melakukan
pvalue diperoleh 0,035 berarti p < 0,05 tindakan keperawatan pada pasien jiwa yang
sehingga ada hubungan antara masa kerja sangat akut, dengan karakteristik pasien
perawat dengan kecemasan di ruang akut psikiatri akut yaitu perilaku menyerang dan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta. Hasil uji mengancam orang lain (dramatic admission),
Koefisien Kontingensi Lambda diperoleh kondisi pasien yang sering melakukan
sebesar 0,478 yang berarti bahwa keeratan perselisihan dengan melakukan protes
hubungan antara variabel adalah sedang. terhadap staf perawat dengan tujuan menolak
tindakan perawatan maupun pengobatan yang
D. PEMBAHASAN akan dilakukan (protests and refusal of
1. Masa kerja treatment) (Ivarson & erikson, 2008)
Penelitian ini diperoleh sebagian besar Berdasarkan penelitian menunjukkan
responden termasuk dalam kategori masa kerja bahwa kecemasan yang dialami responden
lama yaitu >3 tahun. Masa kerja pada yaitu berupa kegelisahan, kewaspadaan dan
penelitian ini dihitung dari awal perawat ketegangan meningkat namun perawat masih
bekerja di ruang akut sampai pada saat bisa fokus dalam melakukan tindakan
dilakukan penelitian. Masa kerja dapat keperawatan terhadap pasien dengan rajin
menggambarkan pengalamannya dalam melakukan komunikasi terapeutik untuk
menguasai bidang tugasnya. Pada umumnya, pendekatan kepada pasien (membina
pertugas dengan pengalaman kerja yang hubungan saling percaya). Kecemasan ringan
banyak tidak memerlukan bimbingan berhubungan dengan ketegangan dalam
dibandingkan dengan petugas yang kehidupan sehari-hari. Kecemasan ini
pengalamannya sedikit. Semakin lama menyebabkan individu menjadi waspada dan
seseorang bekerja pada suatu organisasi maka meningkatkan lapang persepsinya. Ansietas ini
akan semakin berpengalaman orang tersebut dapat memotivasi belajar dan menghasilkan
sehingga kecakapan kerjanya semakin baik pertumbuhan serta kreativitas (Stuart, 2006)
(Ranupendoyo dan Saud, 2005). Hasil kecemasan yang dialami
responden jika dilihat dari respon emosional
2. Tingkat kecemasan perawat menunjukkan bahwa perawat dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kecemasan ringan terlihat lebih rileks namun
dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah sedikit tidak sabar, sedangkan perawat dengan
Surakarta menunjukkan bahwa sebagian besar kecemasan sedang cenderung lebih tidak sabar
responden mengalami kecemasan ringan yaitu dan mudah tersinggung. Hal tersebut didukung
sebanyak 16 orang (51,6%) dan responden oleh Videbeck (2008), bahwa respon
emosional cemas ringan diantaranya perasaan teknologi juga dapat disebabkan oleh faktor
relatif nyaman dan aman, rileks, tenang. organisasi, lingkungan dan individu itu sendiri.
perilaku otomatis, sedikit tidak sabar, aktivitas Penelitian ini membuktikan adanya
menyendiri, terstimulasi, tenang. Respon hubungan antara masa kerja dengan
emosional cemas sedang diantaranya menjadi kecemasan perawat. Adanya hubungan pada
waspada, belajar keterampilan baru, tidak penelitian ini didukung oleh Nursalam (2007),
nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri menyebutkan bahwa masa kerja yang lama
goyah, tidak sabar, dan tidak gembira akan membuat perawat mempunyai
pengalaman kerja yang lebih banyak sehingga
3. Hubungan masa kerja perawat dengan sudah terbiasa dengan ancaman yang ada, hal
kecemasan tersebut dapat meringankan atau mengurangi
Hasil analisis bivariat diketahui bahwa risiko kecemasan perawat dalam memberikan
nilai p value diperoleh 0,035 berarti p < 0,05 asuhan keperawatan.
sehingga ada hubungan yang bermakna antara
masa kerja perawat dengan kecemasan di E. KESIMPULAN
ruang akut Rumah Sakit Jiwa Daerah Dari analisis yang telah diuraikan di atas,
Surakarta. Hal ini terlihat dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
yaitu responden yang memiliki masa kerja 1. Masa kerja perawat di ruang akut Rumah
lama lebih banyak yang mengalami cemas Sakit Jiwa Daerah Surakarta sebagian besar
ringan yaitu sebanyak 15 responden (48,4%) dalam kategori lama (>3 tahun), yaitu
dan responden yang tidak cemas sebanyak 6 sebesar 74,2%.
orang (19,4%) sedangkan responden yang 2. Kecemasan perawat di ruang akut Rumah
memiliki masa kerja baru lebih banyak yang Sakit Jiwa Daerah Surakarta sebagian besar
mengalami cemas sedang yaitu sebanyak 7 dalam kategori ringan, yaitu sebesar 51,6%.
responden (22,6%) dan tidak ditemukan 3. Ada hubungan yang sedang antara masa
responden yang tidak mengalami kecemasan. kerja perawat dengan kecemasan di ruang
Hasil uji contingency Coefficient akut Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Lambda diperoleh sebesar 0,478 yang berarti dengan p value 0,035 (p < 0,05).
bahwa keeratan hubungan antara variabel
adalah sedang, sehingga terdapat hubungan
yang sedang antara masa kerja perawat dengan
kecemasan. Hasil ini berarti bahwa selain
faktor lamanya masa kerja perawat, kecemasan
pada perawat dapat dipengaruhi oleh faktor
lain. Menurut National safety Council (2004),
kecemasan selain masa kerja dapat disebakan
karena perubahan ekonomi dan kemajuan
F. DAFTAR PUSTAKA professional. Salemba medika.
Lutzen, K. Ivarsson, A.B., Eriksson., Jakarta
Salmann, M. Krikson (2008). The Ranupendoyo dan Suad, 2005. Manajemen
core characteristics and Nursing personalia, edisi4, Pustaka
care activities in psychiatric Binawan Presindo FE - UGM,
intensive care unit in Sweden. Yogyakarta.
International journal Of mental Sadock BJ. 2007. Sinopsis Psikiatri Ilmu
Health Nursing (2008) 17, 98-107. Pengetahuan Perilaku / psikiatri
Laraia & stuat, 2007. Principles & klinik. Jakarta. EGC
Practiceof Psychiatric Nursing. Stuart, Gail.W. 2006. BukuSaku
Philadelphia: Elsevier Mosby Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Makoto Inoue, et.al, 2006. Psychological
impact of verbal abuse and
violence by patients on nurses
working in psychiatric
departments.
Notoadmojo, Soekidjo. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta.:
Rineka Cipta
Nursalam 2007. Manajemen keperawatan,
aplikasi dan praktik keperawatan

Anda mungkin juga menyukai