Anda di halaman 1dari 13

Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB RESIKO BIAYA KONTRUKSI


PADA PROYEK DENGAN KONTRAK LUMPSUM DAN UNIT PRICE
DI KOTA CILEGON MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC
HIERARCHY PROCESS (AHP)
Andi Maddeppungeng 1), Rindu Twidi B 2), Eric Barzani 3)
1) 2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl.Jenderal Sudirman Km.3 Cilegon 42435
E-mail : andi_made@yahoo.com , bethary_rjf@yahoo.com
3)
Alumni Program Studi S-1 Teknik Sipil. Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Jenderal Sudirman Km 3 Cilegon 42435

ABSTRAK
Jenis kontrak lumpsum memiliki sifat menyeluruh dengan jumlah harga pasti dan tetap serta tidak
dimungkinkan penyesuaian harga, Sedangkan pada kontrak unit price harga satuan pasti dan tetap untuk
setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi tertentu, pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia jasa,. Maka berdasarkan sifat dari
kedua jenis kontrak itulah perlu diadakannya analisis faktor penyebab resiko biaya kontruksi pada proyek
dengan kontrak lumpsum dan unit price di kota Cilegon.
Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam mengolah data primer berupa
data hasil penyebaran kuesioner kepada 20 responden yang mempunyai pengalaman dan pemahaman
terhadap jenis kontrak lumpsum dan unit price, yang mana akan menghasilkan bobot / tingkat prioritas
faktor-faktor dan pihak-pihak penyebab resiko biaya kontruksi pada proyek dengan kontrak lumpsum dan
unit price khususnya di kota Cilegon.
Hasil dari penelitian ini terbukti AHP dapat digunakan dalam topik penelitian ini dengan memperhitungkan
nilai rasio konsistensi (CR), didapat pihak yang menyebabkan resiko biaya kontruksi berdasarkan
peringkatnya adalah sub-kontraktor, supplier material, kontraktor, perencana, pemilik (owner), dan
pengawas. Lalu faktor penyebab resiko biaya kontruksi pada proyek berdasarkan peringkatnya adalah ruang
lingkup pekerjaan yang tidak lengkap dengan batas-batas lingkup kerja yang kurang jelas, perbedaan kondisi
site lapangan dengan yang tercantum dalam kontrak, kenaikan harga material, keterlambatan pembayaran
dari owner, adanya pekerjaan tambah kurang atau pekerjaan ulang (rework) akibat kurangnya pengawasan,
perubahan spesifikasi & gambar, adanya pekerjaan yang bersifat baru (belum pernah dilakukan sebelumnya)
atau pekerjaan dengan tingkat kesulitan tertentu, dan terakhir adalah terjadinya kecelakaan kerja. Untuk
kategori level resiko, faktor perubahan spesifikasi & gambar pada kontrak lumpsump memiliki level resiko
“High”, sedangkan faktor adanya pekerjaan tambah kurang atau pekerjaan ulang (rework) akibat kurangnya
pengawasan memiliki level resiko “High” pada kontrak lumpsump dan unit price.

Kata kunci: kontrak lumpsum, kontrak unit price, resiko biaya kontruksi, AHP

ABSTRACT
Lumpsum contract has a comprehensive nature and the number of fixed price and fixed price adjustment is
not possible, so that all the risk is borne by the service provider. While at the unit price contract, the unit price
definitely fixed for each unit of work with a particular specification, payment is based on the results of
measurements with the volume of work actually been implemented by the service provider, so it is more
flexible to changes. So based on the nature of the two types of contracts that need to be holding risk factor
analysis of construction costs on the project with a lumpsump and unit price contract in Cilegon city.
This study uses the Analytic Hierarchy Process (AHP) in processing the primary data in the form of data
from distributing questionnaires to 20 respondents who have experience and understanding of the type of
lumpsum and unit price contracts, which will result in weight / priority level risk factors and the parties that
cause the cost of construction on projects with a lumpsump and unit price contracts, especially in Cilegon
city.
Results from this study proved AHP can be used in this research topic, and by calculating the value of
consistency ratio (CR), obtained the parties in the project which led to the risk of construction cost based on
its ranking in sequence is the sub-contractor, material suppliers, contractor, planners, the owner, and
inspector. Then the risk factor in the cost of construction project based on its ranking in sequence is scope of
work that is not complete with scope boundaries are less clear, differences in site conditions with the field

1
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng
specified in the contract, material price increases, delay in payment of the owner, any additional work or
rework due to lack of supervision, changes in specifications and drawing, there is a work that is new (never
been done before) or work with a certain degree of difficulty and last is a work accident. For the category of
risk level, changes in specifications and drawings on lumpsump contract have risk level "High", while any
additional work rework due to lack of supervision has risk level "High" on lumpsump and unit price
contracts.

Key words: Lumpsump contract, Unit price contract, risks of construction cost, AHP

2
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

1. PENDAHUL volume pekerjaan para perencana 1. Jumlah harga


UAN yang benar-benar dikonversikan pasti dan tetap
Kontrak telah dilaksanakan menjadi struktur serta tidak
dalam suatu dan fasilitas fisik. dimungkinkan
oleh penyedia
proyek merupakan Proses ini penyesuaian
jasa, sehingga melibatkan harga;
hal yang penting bersifat lebih organisasi dan 2. Semua resiko
karena kontrak flexibel terhadap koordinasi dari sepenuhnya
menggambarkan adanya perubahan. semua sumber ditanggung
hubungan antara Maka daya proyek oleh penyedia
pemilik proyek berdasarkan sifat seperti tenaga barang/jasa;
selaku pengguna dari kedua jenis kerja, peralatan 3. Pembayaran
jasa dengan konstruksi, didasarkan
kontrak itulah
material-material pada tahapan
pelaksana selaku perlu diadakannya permanen (tetap) produk/keluar
penyedia jasa. analisis faktor dan sementara, an yang
Jenis kontrak yang penyebab resiko suplai dan dihasilkan
umum digunakan biaya kontruksi fasilitas, dana, sesuai dengan
dalam proyek pada proyek teknologi, dan isi kontrak;
kontruksi di dengan kontrak metode serta 4. Sifat
Indonesia adalah waktu untuk pekerjaan
lumpsum dan unit
menyelesaikan, beorientasi
kontrak lumpsum price. Penelitian proyek tepat kepada
dan unit price. ini bertujuan waktu, sesuai pengeluaran
Jenis kontrak untuk mengkaji anggaran, serta (output
lumpsum pihak-pihak pada sesuai dengan based);
memiliki sifat proyek dan faktor- standar kualitas 5. Total harga
menyeluruh faktor yang dan kinerja yang penawaran
dengan jumlah dispesifikasikan bersifat
menyebabkan
oleh perencana mengikat;
harga pasti dan resiko biaya (Barie, halaman 6. Tidak
tetap serta tidak kontruksi pada 319, 1995). diperbolehkan
dimungkinkan proyek yang adanya
penyesuaian menggunakan Kontrak pekerjaan
harga, sehingga jenis kontrak Lumpsump tambah
semua resiko lumpsump dan (Pasal 51 kurang
sepenuhnya Perpres 54 tahun
unit price di kota
2010) Kontrak Kontrak Harga
ditanggung oleh Cilegon dengan lumpsum Satuan (Unit
penyedia jasa. kategori level merupakan price)
Sedangkan pada resiko. kontrak (Pasal 51
kontrak unit price, pengadaan Perpres 54 tahun
harga satuan pasti 2. TINJAUAN barang/jasa atas 2010) Kontrak
dan tetap untuk PUSTAKA penyelesaian harga satuan
Proyek seluruh pekerjaan merupakan
setiap satuan
Kontruksi dalam batas waktu kontrak
pekerjaan dengan
tertentu pengadaan
spesifikasi sebagaimana barang/jasa atas
tertentu, Proyek ditetapkan dalam penyelesaian
pembayaran konstruksi kontrak, dengan seluruh pekerjaan
merupakan proses ketetentuan dalam batas waktu
didasarkan pada
dimana sebagai berikut: yang telah
hasil pengukuran rencana/desain ditetapkan dengan
bersama atas dan spesifikasi
3
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

ketentuan sebagai menguntungkan kemungkinan sejumlah ranah


berikut: yang mungkin kejadiannya, dan aplikasi. Hasil
1. Harga satuan terjadi (Prof Dr.Ir. pengaruh dari akhir AHP adalah
pasti dan tetap Soemarno,M.S, terjadi risiko, yang suatu ranking
untuk setiap 2010). diukur dari atau pembobotan
satuan atau Manajemen resiko dampak akibatnya. prioritas dari tiap
unsur menurut Level resiko itu alternatif
pekerjaan Noshworthy sendiri dibagi keputusan atau
dengan (2000), adalah menjadi empat disebut elemen.
spesifikasi identifikasi dari golongan, yaitu :
teknis ancaman dan High (H),
tertentu; implementasi dari Significant (S),
2. Volume atau pengukuran yang Medium (M) dan
kuantitas ditujukan pada Low (L).
pekerjaan mengurangi Dengan
masih bersifat kejadian ancaman matriks dapat
perkiraan pada tersebut dan digambarkan Gambar 2.
saat kontrak menimalisasi tingkat level Cakupan Model
ditandatangani setiap kerusakan. risiko, seperti AHP
; Gambar 1 pada Tabel 1 Sumber: Saaty ,
3. Pembayarann dibawah ini berikut: 2000
ya didasarkan membandingkan
pada hasil antara probabilitas Tabel 1. Matriks Pembentukan
pengukuran suatu peristiwa Level Resiko Keputusan
bersama atas dengan Perbandingan
volume dampaknya.
pekerjaan . Apabila hirarki
yang benar- telah terbentuk,
benar telah langkah
dilaksanakan selanjutnya adalah
oleh penyedia menentukan
barang/jasa penilaian prioritas
4. Dimungkinka Sumber: elemen-elemen
n adanya Asiyanto , 2005 pada tiap level.
pekerjaan Untuk itu
tambah/kuran Gambar 1. Metode Analytic dibutuhkan suatu
g berdasarkan Klasifikasi Hierarchy Proces matriks
hasil Tingkat Resiko (AHP) perbandingan
pengukuran Sumber: Smith, Proses hirarki yang berisi
bersama atas 1999 analitis atau tentang kondisi
pekerjaan disingkat AHP tiap elemen yang
yang Penetapan Level (Saaty, 2000) digambarkan
diperlukan. Resiko adalah suatu dalam bentuk
Penetapan pendekatan kuantitatif berupa
Pengertian level resiko pengambilan angka-angka yang
Resiko (Asiyanto, 2005), keputusan yang menunjukkan
Resiko ialah dianalisis melalui dirancang untuk skala penilaian (1–
suatu kondisi penilaian terhadap membantu 9). Tiap angka
yang timbul dua aspek, yaitu : pencarian solusi skala mempunyai
karena kemungkinan dari berbagai arti tersendiri
ketidakpastian terjadinya risiko, permasalahan seperti yang
dengan seluruh yang diukur dari multikriteria yang ditunjukkan dalam
konsekuensi tidak frekuensi kompleks dalam Tabel 2.

4
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

Ratio (CR)) dari menggunakan dan jumlah


Sintesis Prioritas matriks estimasi jenis kontrak kontraktor di
dan Ukuran dengan tujuan lumpsump dan kota Cilegon).
Konsistensi untuk unit price.
Perbandingan memvalidasi Jenis Data Teknik
antar pasangan apakah matriks 1. Data primer Pengambilan
elemen perbandingan yang Sampel
membentuk suatu telah memadai dibutuhkan Dalam
matriks dalam dalam penelitian ini
perankingan memberikan penelitian ini pengambilan
relatif untuk tiap penilaian secara adalah hasil sampel
elemen pada tiap konsisten atau survei di menggunakan
level dalam belum (Saaty, lapangan sistem non
hirarki. Jumlah 2000). menggunakan probability
matriks akan metode purposive
bergantung pada Tabel 2. Skala kuesioner sampling. Non
jumlah tingkatan Penilaian Dua ditujukan probability
dalam hirarki. Elemen kepada purposive
Sedangkan, responden sampling adalah
ukuran matriks kontraktor di pengambilan
tergantung pada cilegon yang sampel dilakukan
jumlah elemen telah hanya atas
pada level mempunyai berdasarkan
bersangkutan. pengalaman pertimbangan
Setelah semua dalam peneliti saja yang
matriks terbentuk melaksanakan menganggap
dan semua proyek unsur-unsur yang
perbandingan tiap kontruksi dikehendaki telah
pasangan elemen Sumber : Saaty, berjenis ada dalam anggota
didapat, 2000 kontrak sampel yang
selanjutnya dapat lumpsum dan diambil (Nasution
dihitung matriks METODE unit price. Rozani ,2003).
eigen (eigen PENELITIAN 2. Data sekunder Pemilihan metode
vector), Penelitian ini yang ini dikarenakan
pembobotan, dan menggunakan diperlukan data jumlah
nilai eigen metode Analytic dalam populasi
maksimum. Nilai Hierarchy Process penelitian ini kontraktor di
eigen maksimum (AHP) untuk adalah: cilegon yang
merupakan nilai mengolah data iteratur, jurnal, kurang jelas,
parameter hasil kuesioner. tugas akhir keterbatasan biaya
validasi yang Pada Penelitian ini yang dan waktu. Target
sangat penting akan dilakukan berhubungan jumlah responden
dalam teori AHP. penyebaran dengan judul dalam penelitian
Nilai ini kuesioner yang penelitian ini ini adalah
digunakan sebagai ditujukan kepada dari hasil sebanyak 20
indeks acuan beberapa sampel pencarian di responden.
(reference index) responden yang media internet
untuk memayar bertujuan untuk serta data - Penentuan
(screening) mendapatkan data Responden
informasi melalui penilaian terhadap pendukung Mengacu pada
perhitungan rasio faktor-faktor lainnya metode non
konsistensi penyebab resiko (contohnya probability
(Consistency biaya pada proyek daftar alamat purposive
kontruksi yang
5
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

sampling tersebut, biaya proyek Pelaksanaan


maka kriteria- kontruksi survei dilakukan
kriteria dari kemudian pada 7 proyek
individu yang mengkrucutkanny kontruksi yang
akan dijadikan a menjadi 8 faktor sedang
responden adalah : utama yaitu : berlangsung di
1. Mengerti 1. Perubahan kota Cilegon,
permasalahan spesifikasi & yaitu :
yang dihadapi gambar 1. Proyek
yaitu 2. Kenaikan Pembangunan
permasalahan harga material Sinter plant
proyek 3. Adanya Gambar 3. Krakatau
kontruksi dan pekerjaan Struktur Hirarki Posco –
jenis kontrak yang bersifat AHP Ciwandan
proyek. baru (belum Cilegon.
2. Merupakan pernah Alur Pikir 2. Proyek
tenaga ahli dilakukan Penelitian Pembangunan
atau tenaga sebelumnya) Berikut ini alur Pabrik Semen
kerja terdidik atau pekerjaan penelitian bisa Merah Putih –
(educated dengan tingkat dilihat pada Ciwandan
labor) dalam kesulitan Gambar 4. Cilegon.
bidang tertentu 3. Proyek
kontruksi. 4. Keterlambatan Pembangunan
3. Memiliki pembayaran gedung COE
tingkat dari owner tahap 2
pendidikan 5. Adanya FT.Untirta
minimal D3 pekerjaan Cilegon.
atau bisa tambah 4. Proyek
SMA/sederaja kurang atau Pembangunan
t (namun pekerjaan factory
dikhususkan ulang building PT.
bagi yang (rework) Commsteell
telah akibat Indonesia –
mempunyai kurangnya Kawasan
pengalaman pengawasan Industri
yang lama 6. Terjadinya Krakatau Steel
dalam dunia kecelakaan Cilegon.
kontruksi dan kerja 5. Proyek
memiliki 7. Perbedaan Pembangunan
kompetensi Kondisi site Pabrik SPIJ
untuk dimintai lapangan Tenaris
informasi. dengan yang Kawasan
tercantum Industri
Hierarki Peneliti dalam kontrak Krakatau Steel
Sebelum 8. Ruang lingkup Cilegon.
melakukan pekerjaan 6. Proyek
penyebaran yang tidak Pembangunan
kuesioner melalui lengkap Gambar 4. Alur Hotel Amaris
proces hirarki dengan batas- Pikir Penelitian Cilegon.
peneliti batas lingkup . 7. Proyek
merumuskan kerja yang 3. HASIL DAN Pembangunan
faktor-faktor kurang jelas. PEMBAHAS Lembaga
penyebab resiko
AN
6
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

Pemasyarakat terbentuk hanya kemudian Tabel 5.


an Cilegon. berordo 2 x 2. dianalisis. Rekapitulasi
Melihat Bobot Faktor
Analisis Data dari a. Pembobotan Resiko Biaya
Dengan Metode besarnya ketidak Antar Jenis
AHP konsistenan yang Kontrak
Nilai rasio terjadi pada Dengan
konsistensi total penilaian analisa
pada penelitian ini responden, maka menggunakan
terlihat banyak selanjutnya akan AHP didapat hasil
responden yang dilakukan dua cara yang dapat dilihat
memiliki nilai CR perhitungan pada tabel 3
lebih dari 10%. terhadap berikut ini:
(tidak konsisten) pembobotan antar Tabel 3.
Pada kriteria, Rekapitulasi
perbandingan pembobotan antar Bobot Jenis
antar pihak jenis jenis kontrak, dan Kontrak
kontrak pembobotan
lumpsmusmp global. Cara yang d. Pembobotan
sebesar 40% pertama adalah Global
responden yang dengan Setelah
memiliki nilai menganalisa didapatkan bobot
b. Pembobotan
CR ≤ 10%, seluruh jawaban jenis kontrak dan
Antar Pihak
begitu juga pada responden tanpa bobot faktor
Terkait
perbandingan melihat nilai CR, resiko biaya, maka
Dengan
antar pihak jenis sedangkan cara selanjutnya dapat
analisa
kontrak unit price yang kedua hanya diperoleh bobot
menggunakan
sebesar 35% menganalisa global yang
AHP didapat hasil
responden yang jawaban merupakan
pada tabel 4
memiliki nilai CR responden yang penilaian akhir
berikut ini:
≤ 10%. Sedangkan memenuhi nilai dari seluruh proses
Tabel 4.
untuk CR ≤ 10%. analisis
Rekapitulasi
perbandingan Perhitungan bobot
Bobot Pihak-
antar faktor pada Analisa dengan global ini
Pihak Terkait
jenis kontrak Tidak diperoleh dari
lumpsum sebesar memperhitungka hasil perkalian
50% yang n Nilai Rasio matriks antara
memiliki nilai CR Konsistensi bobot pihak
≤ 10%, dan Analisa yang keseluruhan rata-
perbandingan pertama adalah rata dengan bobot
antar faktor pada dengan jenis kontrak rata-
kontrak unit price memperhitungkan rata.
sebesar 50% yang seluruh jawaban c. Pembobotan
memiliki nilai CR responden tanpa Tabel 6. Pihak
Antar Faktor Dalam Proyek
≤ 10%. memperhatikan Penyebab
Sementara untuk nilai CR dari Penyebab Resiko
Resiko Biaya Biaya Kontruksi
perbandingan setiap responden Kontruksi
antar jenis kontrak tersebut. Jawaban Dengan analisa
tidak memiliki responden menggunakan
nilai CR dibentuk ke dalam AHP didapat hasil
dikarenakan sebuah matriks pada tabel 5
matriks yang perbandingan berikut ini:
berpasangan untuk

7
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

rasio konsistensi Resiko Biaya


Tabel 7. Faktor (CR) kesemuanya Kontruksi
Penyebab Resiko kurang atau sama
Biaya Kontruksi dengan 10% Tabel 12. Urutan
(hanya ada 3 Faktor Penyebab
responden yaitu Resiko Biaya
responden Kontruksi
no,4,14,&16).

a. Pembobotan
Antar Jenis
Kontrak
Didapat hasil yaitu
sebagai berikut : d. Pembobotan
Tabel 8. Global
Rekapitulasi Langkah
Bobot Jenis selanjutnya adalah
Kontrak melakukan
Analisa dengan analisis bobot
global sama Probabilitas dan
memperhitungka dampak faktor
n Nilai Rasio seperti pada
analisis bobot penyebab resiko
Konsistensi biaya terhadap
Analisis global sebelumnya
b. Pembobotan proyek
perhitungan bobot yang tidak
Antar Pihak memperhitungkan Penetapan level
jenis kontrak, Terkait resiko (Asiyanto,
bobot pihak, rasio konsistensi.
Didapat hasil yaitu Namun yang 2005), dianalisis
bobot faktor dan sebagai berikut : melalui penilaian
bobot global dipakai Hanya
Tabel 9. jawaban terhadap dua
pada langkah ini Rekapitulasi aspek, yaitu:
sama halnya responden no
Bobot Pihak 4,14,16 saja. kemungkinan
dengan analisis Penyebab Resiko terjadinya resiko,
pada perhitungan 1) Pembobotan
Biaya Kontruksi Global Pihak - yang diukur dari
perhitungan bobot frekuensi
jenis kontrak, pihak
Penyebab kemungkinan
bobot pihak, kejadiannya, dan
bobot faktor dan Resiko Biaya
Kontruksi pengaruh dari
bobot global yang terjadi resiko,
tidak Tabel 11. Urutan
Pihak Dalam yang diukur dari
memperhitungkan dampak akibatnya.
nilai rasio Proyek Penyebab
c. Pembobotan Dari gabungan
konsistensi di atas, Resiko Biaya
Antar Faktor dua aspek tersebut
hanya saja pada Kontruksi
Penyebab maka akan dapat
bagian ini tidak Resiko Biaya ditetapkan level
semua jumlah Kontruksi tiap resiko yang
responden Didapat hasil bersangkutan,
dilibatkan. yaitu sebagai yaitu gabungan
Jawaban berikut : antara tingkat
responden yang Tabel 10. probabilitasnya
digunakan pada Rekapitulasi dan tingkat
analisis kali ini Bobot Faktor pengaruhnya akan
adalah jawaban Resiko Biaya 2) Pembobotan menentukan pada
responden yang Faktor-faktor
memiliki nilai Penyebab
8
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

level apa resiko lumpsump adalah kontraktor. Ini (belum pernah


tersebut berada. 1 : 4,681 atau berarti kinerja dilakukan
a. Level Resiko jenis kontrak sub-kontraktor sebelumnya) atau
Level resiko itu lumpsump 4,681 dinilai kurang baik pekerjaan dengan
sendiri dibagi kali lebih besar sehingga sering tingkat kesulitan
menjadi empat daripada kontrak menyebabkan tertentu dengan
golongan, dari unit price. Dengan resiko biaya bobot (0,078), dan
hasil jawaban begitu, berarti kontruksi . terakhir adalah
responden responden- Sedangkan terjadinya
diperoleh hasil responden tersebut untuk faktor kecelakaan kerja
penetapan level menilai bahwa penyebab resiko dengan bobot
resiko sebagai jenis kontrak biaya kontruksi (0,068).
berikut. lumpsump pada proyek di Faktor ruang
Tabel 13. memang cukup kota Cilegon, lingkup pekerjaan
Rekapitulasi Level dominan didapat hasil yang tidak
Resiko Faktor menimbulkan berdasarkan lengkap dengan
Penyebab Resiko resiko biaya pada urutan faktor batas-batas
Biaya Kontruksi proyek kontruksi adalah faktor lingkup kerja yang
Kedua Jenis di kota Cilegon. ruang lingkup kurang jelas, tidak
Kontrak Dari enam pekerjaan yang unggul dominan
pihak penyab tdiak lengkap dari faktor di
resiko biaya dengan batas- urutan kedua yaitu
kontruksi yang batas lingkup perbedaan kondisi
dianalisis kerja yang kurang site lapangan
menghasilkan jelas dengan bobot dengan yang
urutan secara (0,169), perbedaan tercantum dalam
berturut-turut kondisi site kontrak Hasil ini
adalah sub- lapangan dengan cukup masuk akal
kontraktor dengan yang tercantum bila memang
bobot (0,247), lalu dalam kontrak melihat kedua
Supplier material dengan bobot faktor tersebut
dengan bobot (0,155), kenaikan hampir sama
(0,164), harga material beresikonya.
kontraktor dengan dengan bobot Faktor kenaikan
bobot (0,163), (0,148), harga material
perencana dengan keterlambatan menjadi faktor
Pembahasan bobot (0,146), pembayaran dari ketiga yang
Pada pemilik (owner) owner dengan menyebabkan
pembobotan antar dengan bobot bobot (0,137), resiko biaya
kriteria jenis (0,142), dan adanya pekerjaan kontruksi tersebut.
kontrak terakhir yaitu tambah kurang Kategori
menghasilkan. pengawas dengan atau pekerjaan level resiko faktor
Bobot jenis bobot (0,138). ulang (rework) perubahan
kontrak lumpsump Dengan hasil akibat kurangnya spesifikasi &
berbanding tersebut dapat pengawasan gambar pada jenis
dengan unit price disimpulkan dengan bobot kontrak lumpsump
sebesar (0,824) : bahwa pihak yang (0,124), sebagai faktor
(0,176). menyebabkan perubahan penyebab resiko
Perbandingan resiko biaya spesifikasi & biaya kontruksi
antara jenis kontruksi pada gambar dengan dengan level
kontrak unit price proyek di kota bobot (0,120), resiko “High”, dan
berbanding Cilegon adalah adanya pekerjaan faktor adanya
dengan kontrak pihak sub- yang bersifat baru pekerjaan tambah

9
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

kurang atau unit price di kontraktor dalam kontrak


pekerjaan ulang kota Cilegon dengan bobot dengan bobot
(rework) akibat adalah (0,163), (0,136),
kurangnya kontraktor perencana adanya
pengawasan pada dengan bobot dengan bobot pekerjaan
jenis kontrak (0,215), lalu (0,146), tambah
lumpsump dan sub-kontraktor pemilik kurang atau
unit price sebagai dengan bobot (owner) pekerjaan
faktor penyebab (0,192), dengan bobot ulang
resiko biaya pemilik (0,142), dan (rework)
kontruksi dengan (owner) terakhir yaitu akibat
level resiko dengan bobot pengawas kurangnya
“High”. Dengan (0,191), dengan bobot pengawasan
kata lain kedua perencana (0,138). dengan bobot
faktor tersebut dengan bobot 2. Dari hasil (0,126), ruang
perlu menjadi (0,150), pembobotan lingkup
perhatian lebih Supplier global dengan pekerjaan
pihak pelaksana material tidak yang tdiak
proyek kontruksi dengan bobot memperhitung lengkap
dengan kontrak (0,135) dan kan nilai rasio dengan batas-
lumpsump dan terakhir yaitu konsistensi batas lingkup
unit price agar pengawas (CR) faktor kerja yang
jangan sampai dengan bobot penyebab kurang jelas
terjadi dan agar (0,118). resiko biaya dengan bobot
terhidar dari Sedangkan kontruksi pada (0,101),
kerugian biaya hasil proyek dengan adanya
proyek akibat pembobotan jenis kontrak pekerjaan
faktor tersebut. global global lumpsump dan yang bersifat
dengan unit price di baru (belum
4. KESIMPUL memperhitung kota Cilegon pernah
AN DAN kan nilai rasio berdasarkan dilakukan
SARAN konsistensi peringkatnya sebelumnya)
Kesimpulan (CR) pihak- keterlambatan atau pekerjaan
1. Dari hasil pihak terkait pembayaran dengan tingkat
pembobotan dalam proyek dari owner kesulitan
global dengan yang dengan bobot tertentu
tidak merupakan (0,164), dengan bobot
memperhitung penyebab disusul (0,097), dan
kan nilai rasio resiko biaya kemudian yang paling
konsistensi kontruksi pada kenaikan kecil adalah
(CR) proyek dengan harga material terjadinya
didapatkan jenis kontrak dengan bobot kecelakaan
hasil berikut : lumpsump dan (0,156), kerja dengan
Pihak-pihak unit price di perubahan bobot (0,074).
terkait dalam kota Cilegon spesifikasi & Sedangkan
proyek yang adalah sub- gambar dengan
merupakan kontraktor dengan bobot memperhitung
penyebab dengan bobot (0,146), kan nilai rasio
resiko biaya (0,247), lalu perbedaan konsistensi
kontruksi pada Supplier kondisi site (CR) yaitu
proyek dengan material lapangan faktor
jenis kontrak dengan bobot dengan yang penyebab
lumpsump dan (0,164), tercantum resiko biaya

10
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

kontruksi pada dengan bobot Budisuanda.


proyek dengan (0,120), Saran (2011).
jenis kontrak adanya 1. Hasil-hasil dari Faktor
lumpsump dan pekerjaan penelitian ini Utama
unit price di yang bersifat dapat dijadikan Penyebab
kota Cilegon baru (belum bahan masukan Krugian
berdasarkan pernah kepada pihak Proyek
peringkatnya dilakukan pekasana Kontruksi.
secara sebelumnya) proyek http://manaj
berturut-turut atau pekerjaan kontruksi emenproyeki
adalah ruang dengan tingkat khususnya di ndonesia.co
lingkup kesulitan kota Cilegon. m/?p=561.
pekerjaan tertentu 2. Penelitian ini (diakses Juli,
yang tidak dengan bobot dapat 2013).
lengkap (0,078), dan dilanjutkan
dengan batas- terakhir dengan Dennis Lock.
batas lingkup adalah penanganan (1984).
kerja yang terjadinya faktor Manajeme
kurang jelas kecelakaan penyebab n Proyek
dengan bobot kerja dengan resiko biaya (Edisi
(0,169), lalu bobot (0,068). kontruksi yang Ketiga).
perbedaan 3. Ditetapkannya memiliki E.jasjfi.
kondisi site faktor katagori Jakarta
lapangan perubahan berbahaya
dengan yang spesifikasi & menggunakan Dipohusodo,
tercantum gambar pada sistem Istimawan.
dalam kontrak jenis kontrak manajemen (1996).
dengan bobot lumpsump resiko. Manajemen
(0,155), sebagai faktor Proyek &
kenaikan penyebab Kontruksi
harga material resiko biaya DAFTAR (Jilid 1).
dengan bobot kontruksi PUSTAKA Kanisius.
(0,148), dengan level Yogyakarta
keterlambatan resiko “High”, Asiyanto. (2005). Ervianto, Wulfram
pembayaran serta faktor Manajemen I. (2006).
dari owner adanya Produksi Teori
dengan bobot pekerjaan Untuk jasa Aplikasi
(0,137), tambah kurang Kontruksi. Manajemen
adanya atau pekerjaan Pradnya Proyek
pekerjaan ulang (rework) Paramita Kontruksi.
tambah akibat Jakarta Andi.
kurang atau kurangnya Barrie, Donald S Yogyakarta
pekerjaan pengawasan & Boyd, C Han and
ulang pada jenis Paulson. alih Diekmann,
(rework) kontrak bahasa (2001),
akibat lumpsump dan Sudinarto. Approaches
kurangnya unit price (1995). for making
pengawasan sebagai faktor Manajemen risk-based
dengan bobot penyebab Kontruksi go/no-go
(0,124), resiko biaya Profesional decision for
perubahan kontruksi (Edisi international
spesifikasi & dengan level Kedua). projects.
gambar resiko “High”. Erlangga. Journal of
Jakarta Construction
11
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

Engineering dan Kontrak Managing Process,


and Unit Price BCM Risk, University
Management, dengan Computers & of Pittsburgh
ASCE. v127 Metode AHP Security (Vol.
i4, 300-308 (Studi Kasus 19 no.4), Saaty and
Herno. (2010). Kontraktor di Oxford Vargas.
Analisa Kota University (2000),
Risiko Denpasar). Pemerintah Models,
Penggunaan Universitas Republik Methods,
Kontrak Udayana. Indonesia. Concept and
LumpSum Denpasar (1999). Applications
pada Proyek Jacobson, Tor., Undang- of the
Pembangkit Carling, Undang Analytic
Listrik Kenneth., Nomor 18 Hierarchy
Undefinitive Lindé, Tahun 1999 Process,
Design. Jesper., & Tentang Jasa University
Universitas Roszbach, Kontruksi. of Pittsburgh
Indonesia. Kasper. Dewan
Depok (2002), Perwakilan Smith. (1999),
Saputra, I Gusti Capital Rakyat Managing
Ngurah Oka., Charges Indonesia. Risk in
Federika, under Basel Jakarta Construction
Ariany., dan II: Corporate Putri Anggi Projects,
Wahyuni, Credit Risk Permata Blackwell
Putu Sukma. Modelling Suwandi. Science,
(2008). and the (2010). London
Analisis Macro Kajian Soeharto, Imam.
Perbandingan Economy, Manajemen (1999).
Risiko Biaya Sveriges Resiko Pada Manajemen
Antara Riksbank Proyek Proyek (Dari
Kontrak (Central Dengan Konseptual
Lumpsum Bank of Sistem Sampai
dengan Sweden) Kontrak Operasional)
Kontrak Unit Kristiyanti, W.S. Lumpsump (Jilid 1).
Price (2005). dan Sistem Erlangga.
Menggunaka Manajemen Kontrak Unit Jakarta
n Metode Risiko pada Price (Studi Soeharto, Imam.
Decision Investasi Kasus Pada (2001).
Tree. Hotel Proyek Jalan Manajemen
Universitas Bintang Tiga dan Proyek (Dari
Udayana. di Bali Jembatan, Konseptual
Denpasar (Thesis). Gedung, Sampai
Saputra, I Gusti Program banguan Air). Operasional)
Ngurah Oka., Magister Universitas (jilid 2).
& Wiranatha, Teknik Sipil Diponegoro. Erlangga.
Anak Agung Universitas Semarang Jakarta
(2009). Udayana. Soemarno (2010).
Analisis Denpasar Saaty. (1988), Pengertian
Perbandingan Nosworthy, J.D. Multicriteri Resiko.
Risiko Biaya (2000), A a Decision http://mercub
Antara Practical Making uana.ac.id
Kontrak Risk Analysis The (diakses Juli,
Lumpsum Approach : Analytic 2013).
Hierarchy
12
Vol 3, No 2 (2014) > Maddeppungeng

Stoneburner, Indonesia.
Gary., Gramedia
Goguen, Pustaka
Alice., Utama.
Feringa, Jakarta
Alexis.
(2002), Risk Yudhoyono,
Management Susilo
Guide for IT Bambang.
System, (2010).
National Peraturan
Institute of Presiden
Standards Republik
and Indonesia
Technology, nomor 54
Gaithersburg tahun 2010
Suh, Bomil., Han, pasal 50
Ingoo. Tentang
(2003), The Penetapan
IS risk Jenis
analysis Kontrak.
based on a Deputi
business Sekretais
model, Kabinet
Elsevier Bidang
Science Hukum.
Publishers, Jakarta
Amsterdam
Sutadi. (2004).
Analisa
Perbandingan
Risiko
Kontrak Unit
Price dan
Kontrak
Lumpsump
dengan
Metode
Decision
Tree (Tugas
Akhir).
Jurusan
Teknik Sipil
Fakultas
Teknik.
Universitas
Udayana.
Jimbaran
Yasin, Nazarkhan.
(2003).
Mengenal
Kontrak
Kontruksi di

13

Anda mungkin juga menyukai