Hukum Dan Administrasi Perencanaan Pertemuan 13
Hukum Dan Administrasi Perencanaan Pertemuan 13
LATAR
BELAKANG
PERLUNYA
ZONING RTRW Kota dengan skala 1:10.000 dan RTRW
Kabupaten
p dengan
g skala 1: 100.000 belum
REGULATION
operasional sehingga sulit dijadikan rujukan
untuk pengendalian
RDTRK pada d skala
k l 1
1:5000
5000 sudah
d h llebih
bih rinci
i i
(mengatur guna lahan, intensitas bangunan,
tata masa,, prasaran
p lingkungan),
g g ), tetapi
p jjuga
g
kurang operasional sebagai rujukan
pengendalian pembangunan karena tidak
disertai dengan aturan yang lengkap
Zoning regulation yang merupakan perangkat
aturan ppada skala blok yyang
g umum digunakan
g
di negara maju potensial untuk melengkapi
RDTRK agar lebih operasional
2
PERLUNYA
ZONING Untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan
REGULATION rencana tata
t t ruang k
kawasan perkotaan
k t
dibutuhkan aturan dalam pemanfaatan ruang
kawasan.
Tingkat perkembangan kota yang pesat dan
berpotensi menimbulkan dampak yang
merugikan harus disertai oleh aturan dalam
pemanfaatan ruang kawasan.
Perlunya
y rujukan
j teknis dalam mengelola
g
kawasan perkotaan.
Untuk melaksanakan pembangunan kota yang
l bih harmonis
lebih h i dan
d mampu mengantisipasi
ti i i
berbagai dampak yang timbul
timbul..
Meminimalkan dampak yang merugikan akibat
ancaman bencana alam ( gempa, longsor dsb)
Perlnya mekanisme insentif dan disinsentif
dalam pemanfaatan ruang kota
2
KEDUDUKAN PERATURAN ZONASI
DALAM SISTEM PENATAAN RUANG
(Sesuai dengan UU No. 26/2007)
RTRW NASIONAL
RENCANA TATA RUANG
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
RTRW Propinsi
P i i
Pedoman
penjabaran
RTRW kodia Diatur dalam
Pedoman hal hal yang
adopsi penjabaran bersifat
RTRW kecamatan umum
Pedoman
penjabaran
RTRK
Diatur dalam
Ruang khusus hal hal yang
bersifat
khusus
Masing
g masing g
Varian
V i zona di diatur dalam
kawasan percn regulasi zona
• ISSUE STRATEGIS
KAWASAN
• KECENDERUNGAN
PENGEMBANGAN
• ARAHAN RTRW
• TATA GUNA LAHAN DAN PERATURAN
RDTRK KEGIATAN SAAT INI
ZONASI
• PERIJINAN
• ASPIRASI MASYARAKAT KOTA / KAB
• KELEMBAGAAN
• INVESTASI DLM KAWASAN
• STANDAR PERENC
PERENC., DSB
OUTPUT
PERATURAN ZONASI
(ZONING REG)
KAWASAN PERENC.
BLOK PLAN ZONING TEXT
ZONING MAP
ZR. KAWASAN
VILLAGE
PLANNING
10
KETERKAITAN PERATURAN ZONASI
DENGAN PROSES PEMBANGUNAN FISIK
PENDATAAN /
PENDAFTARAN
RTRW
KAB/KOTA,
RDTRK
PEMBANGUNAN
KI
PERSETJ/
REKOM.
INSTANSI PELESTARIAN
LAIN
KETERANGAN : M - Masyarakat
KT - Kajian Teknis
KI - Kajian Identifikasi
RTB - Rencana Teknis Pembongkaran
TA - Tim Ahli Bangunan
SLF1 - Sertifikat Laik Fungsi Pertama
SLFn - Sertifikat Laik Fungsi Berkala Selanjutnya
9
Zoning Text
Berisi tentang :
Ketentuan Teknis Zona
Peraturan Pemanfaatan Ruang
Peraturan Pemanfaatan Ruang
g Khusus
Mekanisme / Prosedur Pembangunan (perijinan)
Kelembagaan
Insentif dan disinsentif
Dampak pembangunan
12
PENGEMBANGAN ZONA
DI DALAM KAWASAN PERENCANAAN
Z
Zona Dasar
D adalah
d l h : zona / peruntukkan
t kk ttanah
h
dasar yang masih memiliki sifatnya yang asli;
Zona Spesifik adalah zona dasar yang telah
diberikan karakter-
karakter-karakter tertentu sehingga
memiliki sifat-
sifat-sifat pembatasan ataupun
keleluasaan tertentu;
Zona Teknis adalah : penjabaran dari zona
spesifik yang memberikan keterangan jenis
penggunaan untuk mengidentifikasi pengaruhnya
pada penggunaan sehingga dapat disusun
ketentuan--ketentuan teknis ruang yang dapat
ketentuan
mendukung pemanfaatan ruang yang diizinkan
13
NOMENKLATUR ZONA
R 2-1
14
Zona Perumahan
Tujuan Zona Dasar Perumahan :
Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian dengan kepadatan yang bervariasi;
Mengakomodasi bermacam tipe hunian dalam rangka mendorong penyediaan hunian
bagi semua lapisan masyarakat;
Merefleksikan p
pola-p
pola- pola pengembangan
p g g yang
y g diinginkan
g masyarakat
y pada
p
lingkungan hunian yang ada dan untuk masa yang akan datang.
Rumah Renggang : Zona spesifik rumah renggang ditujukan untuk pemanfaatan ruang unitunit--unit perumahan
tunggal dengan mengakomodasi berbagai ukuran perpetakan serta mengupayakan
peningkatan kualitas lingkungan hunian, karakter, dan suasana kehidupannya. Hanya
boleh ditempati oleh unit
unit--unit hunian untuk keluarga tunggal dengan peletakan
bangunan renggang, dan juga tidak ditata secara rapat dengan jumlah lantai maks. 2
lantai.
lantai
Rumah Deret : Zona spesifik rumah deret bertujuan menyediakan pembangunan perumahan unit deret
dalam perpetakan sedang dan kecil dengan akses jalan lingkungan. Hanya boleh
ditempati oleh unit-unit hunian untuk keluarga tunggal dengan peletakan bangunan
rapat/deret dengan jumlah lantai maksimum 2 (dua) lapis.
Rumah Susun : Peruntukan tanah Rumah susun bertujuan menyediakan pembangunan unit multi-
hunian dengan kepadatan yang bervariasi. Dalam pembangunan perumahan susun
berlaku kepemilikan berdasarkan strata title
title, dimana setiap pemilik unit hunian memiliki
hak menggunakan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama dan kewajiban
yang sama dalam menyediakan fasilitas lingkungan di dalam satuan perpetakannya.
Zona Perdagangan & Jasa
Tujuan Zona Dasar Perdagangan & Jasa :
Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja, dalam wadah berupa perkantoran,
pertokoan, jasa, rekreasi dan pelayanan masyarakat;
Menyediakan peraturan
peraturan--peraturan yang jelas ( dimensi, intensitas, dan desain) dalam
merefleksikan berbagai macam pola pengembangan yang diinginkan masyarakat
Zona Perdagangan & Jasa menyediakan ruang untuk kegiatan perkantoran, jasa
jasa--jasa, tempat hiburan /
entertain maupun perdagangan, baik tunggal , deret maupun komplek perkantoran (pusat bisnis) atau
komplek perdagangan (pusat belanja), dan juga dapat berisi pembangunan hunian yang berorientasi
pada kegiatan perdagangan (rumah toko / rumah kantor) dan kedekatannya ke tempat
tempat--tempat kerja
Zona Khusus
Tujuan Zona Peruntukan Khusus :
Menyediakan ruang bagi kegiatan-
kegiatan-kegiatan tertentu yang karena sifatnya mempunyai kekhususan
di luar ketentuan-
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pada zona dasar lainnya misalnya menyangkut
keamanan negara, tingkat resiko atau dampak yang berat terhadap lingkungan hidup sehingga
memerlukan penanganan operasional, desain dan spesfikasi yang khusus
KLB, KTB, KDH
LEBAR MINIMUM
JALAN AKSES
LUAS MINIMUM
PERPETAKAN
GARIS SEMPADAN
BANGUNAN
KDB
e atu a Pemanfaatan
Peraturan e a aata Ruang
ua g
DIIZINKAN (I)
DIIZINJKAN TERBATAS (T)
DIIZINKAN BERSYARAT (B)
( )
TIDAK DIIZINKAN (-)
18
Zona
PERATURAN Zona Dasar Perumahan ((R))
PEMANFAATAN Pemanfataan ruang Zona Spesifik Rumah renggang (R1)
KATEGORI HUNIAN
rumah dinas I I I
rumah
h kost
k t - - I
Asrama - I I
Akomodasi hunian bersama - - I
Unit hunian multiple - - -
Unit Hunian Tunggal I I I
Wisma Tamu I I I
Panti Asuhan, Tempat penitipan anak - I I
Panti Jompo - I I
Rumah Produksi / rumah usaha - - B
KATEGORI RITEL
Pasokan bahan bangunan - - -
Alat Rumah Tangga - - -
Pakaian - - T
DST…
Makanan dan minuman - T T 19
PERATURAN • RUANG SEKTOR INFORMAL
PEMANFAATAN • MEDIA LUAR RUANG (REKLAME)
RUANG KHUSUS • PARKIR
• MENARA TELEKOMUNIKASI
• RUANG DI BAWAH SUTT DAN SUTET
• RUANG DI ATAS DAN DIBAWAH PRASARANA KOTA
• KAWASAN BANDARA
• KAWASAN CAGAR BUDAYA
• KAWASAN RAWAN BENCANA
• KAWASAN REKLAMASI
• DSB …
20
PENDEKATAN PENENTUAN
LOKASI KEGIATAN
TIPOLOGI
PERKEMB. KAWASAN KAWASAN KAWASAN
POLA KWS
KWS.
PENGEMB. DINAMIS STABIL PERALIHAN
KWS.
PENGEMBANGAN DIDORONG
DIKENDALIKAN DIKENDALIKAN
BARU DIKENDALIKAN
PEREMAJAAN DIDORONG - -
PERBAIKAN DIKENDALIKAN
DIKENDALIKAN DIKENDALIKAN
LINGKUNGAN DIBATASI DNG KETAT
DITETAPKAN DALAM RTRW KOTA PERANGKAT PEMANFAATAN DAN PENGENDALIAN DIATUR DALAM ZR
29
R 1 -1 R 1 -2 R 1 -3
Ketentuan R 1 -1
R 1 -2
R U M A H R E N G G A N G K E C IL
RUMAH RENGGANG SEDANG
Perubahan R 1 -3
R 2 -1
RUMAH RENGGANG BESAR
R U M A H D E R E T K E C IL
R 2 -2 RUMAH DERET SEDANG
Zona R 2 -3
R 3 -1
RUMAH DERET BESAR
RUMAH SUSUN SEDANG
R 3 -2 RUMAH SUSUN BESAR
R 4 -1 R U M A H P A N G G U N G K E C IL
Tidak diperkenankan R 4 -2 RUMAH PANGGUNG SEDANG
R 4 -3 RUMAH PANGGUNG BESAR
K 1 -1 K A N T O R P E M E R IN T A H
Diperkenankan berubah K 1 -2 P E R W A K IL A N P E M . A S IN G
K 2 -1 P E R D J A S A T U N G G A L K E C IL
dengan persyaratan khusus K 2 -2 P E R D JA S A TU N G G A L S E D A N G
K 2 -3 P E R D JA S A TU N G G A L B E S A R
Diperkenankan berubah K 3 -1 P E R D J A S A D E R E T K E C IL
sementara K 3 -2 P E R D JA S A D E R E T S E D A N G
K 3 -3 P E R D JA S A D E R E T B E S A R
S U 1 -1 P E N D ID IK A N D A S A R
Perubahan yang S U 1 -2 P E N D ID IK A N M E N E N G A H
Diperkenankan
p S U 1 -3 P E N D ID ID IK A N T IN G G I
S U 2 -1 SEKALA PELAYAN AN LO KAL
S U 2 -2 SEKALA PELAYAN AN KEC
S U 2 -3 SEKALA PELAYAN AN KO TA+R EG