Anda di halaman 1dari 44

PERANCANGAN DRIVER MOTOR DC PADA MOBIL

LISTRIK

TUGAS AKHIR

Oleh :
REZA ARIEFIANTO
3211001002

Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III


Program Studi Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Batam

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK NEGERI BATAM
2014
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa isi sebagian maupun
keseluruhan Tugas Akhir saya yang berjudul : “PERANCANGAN DRIVER MOTOR DC
PADA MOBIL LISTRIK” adalah hasil karya sendiri, diselesaikan tanpa menggunakan
bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui
sebagai karya sendiri.
Semua referensi yang dikutip atau dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar
pustaka.
Apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi
sesuai peraturan yang berlaku.

Batam, 20 Juni 2014

Reza Ariefianto
NIM . 3211001002

i
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar

Ahli Madya (A. Md.)

di

Politeknik Negeri Batam

Oleh

Reza Ariefianto

3211001002

Tanggal Sidang : 6 Juni 2014

Disetujui oleh :

Dosen Penguji : Dosen Pembimbing :

1. M. Syafei Gozali, M.T 1. Kamarudin, ST

NIK. 107050 NIK. 110071

2. Triswantoro Putro, M.Si 2. Abdullah Sani, S.ST

NIK. 113111 NIK. 113119

ii
PERANCANGAN DRIVER MOTOR DC PADA
MOBIL LISTRIK

Nama mahasiswa : Reza Ariefianto


NIM : 3211001002
Pembimbing I : Kamarudin, ST
Pembimbing II : Abdullah Sani, S.ST
Email : reza_ariefianto@yahoo.com

ABSTRAK

Teknologi saat ini mengharuskan kita harus cerdas dalam mengatasi permasalahan
energi. Di tambah lagi sekarang harga BBM (bahan bakar minyak) cendrung mengalami
kenaikan setiap tahunnya, hal ini jugalah yang mempelopori pengembangan mobil listrik
dimana untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak dan bebas polusi. Mobil listrik
itu sendiri membutuhkan sebuah motor penggerak yang akan dikontrol oleh sebuah driver
sehingga kinerja motor dapat berjalan dengan baik. Driver motor penggerak akan
mengontrol kecepatan dan arah putaran motor. Untuk mendapatkan kinerja motor
penggerak yang maksimal maka diperlukan suatu spesifikasi motor penggerak yang sesuai
dengan kebutuhan mobil listrik. Motor penggerak yang akan digunakan pada mobil listrik
berupa motor DC. Hasil percobaan menunjukkan mobil dapat berjalan dengan membawa
beban ±85 Kg dengan konsumsi arus yang terpakai saat pengujian tanpa beban yang
terbesar adalah 2.98A dan konsumsi arus yang terpakai saat pengujian menggunakan beban
yang terbesar adalah 9.69A.

Kata Kunci : Driver Motor

iii
DC MOTOR DRIVER DESIGN ON ELECTRIC CARS

Student Name : Reza Ariefianto


NIM : 3211001002
Supervisor I : Kamarudin, ST
Supervisor II : Abdullah Sani, S.ST
Email : reza_ariefianto@yahoo.com

ABSTRACT

The current technology requires us to be smart for overcome energy issues .In
Addition, the current prices ( fuel oil ) tends to rise each year , it is also likely that
pioneered the development of electric cars in terms of reducing fuel consumption and
pollution free . Electric cars themselves require a driving force that will be controlled by a
driver so that the performance of the motor can run well . Driver motor drive controls the
speed and direction of motor rotation . To get the maximum performance of the motor , we
need a specification of the motor in accordance with the needs of the electric car . Drive
motor to be used in electric cars in the form of a DC motor . The results showed the car
can run with a load of ± 85 kg , with a current consumption without load used when testing
the largest is 2.98A and used current consumption when using load testing, the largest is
9.69A.

Keywords: Driver Motor

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kesehatan,
kemampuan, kelapangan hati, pikiran, serta rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proyek akhir serta penulisan buku tugas akhir dengan judul “Perancangan
Driver Motor DC Pada Mobil Listrik” dengan baik dan lancar. Tugas akhir ini kami susun
sebagai syarat kelulusan program Diploma III Politeknik Negeri Batam.

Selama pengerjaan baik proyek akhir II maupun tugas akhir ini, kami menyadari
banyak kekurangan dan hasilnya masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
dari berbagai pihak penulis harapkan dapat membantu untuk pengembangan sistem yang
lebih baik lagi. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah
banyak membantu baik secara moral, ilmu serta berbagi semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.

1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan, merestui, membantu secara
moral dan materil, memberikan berbagai pelajaran yang tak kami dapatkan di
bangku pendidikan, serta penyemanga tterbaik yang karena jasa merekalah
kami bertekad keras untuk dapat wisuda tepat waktu dengan hasil terbaik yang
kami mampu.

2. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.

3. Bapak Sumantri K. Risandriya, M.T Selaku Ketua Jurusan Studi Teknik


Elektronika.

4. Bapak Muhammad Syafei Gozali, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektronika.

5. Bapak Susanto, S.ST sebagai dosen wali semester satu sampai semester enam
dan Bapak Prasaja Wikanta, MSc. sebagai dosen wali semester tujuh dan
delapan yang telah menjadi orang tua kami selama kami menjalani pendidikan.

6. Bapak Kamarudin, S.T dan Bapak Abdullah Sani, S.ST sebagai dosen
pembimbing atas segala bantuan dan kesabaran dalam memberikan bimbingan,
arahan, dan masukan-masukan bagi kami disetiap kesempatan dan telah
menjadi orang tua kami selama mengerjakan tugas akhir ini.

7. Semua dosen dan instruktur Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu
selama kami belajar di Politeknik Negeri Batam serta fasilitas, saran, kritikan

v
yang membantu pengerjaan tugas ini dan Bu Fanny selaku pengurus TPS yang
memperlancar administrasi pengurusan proyek kami.

8. Teman-teman seperjuangan seangkatan 2010.

9. Seluruh pihak yang pernah membantu namun tidak dapat disebutkan satu
persatu.

Adalah suatu berkah yang tiada kiranya karena akhirnya perjalanan di kampus
Politeknik Negeri Batam membuahkan hasil yang memuaskan. Semoga keberhasilan
penulis juga dapat diraih oleh teman-teman angkatan seterusnya.

Batam, 20 Juni 2014

Penulis

vi
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................................... iii
ABSTRACT ...................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah .................................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat ............................................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................ 3
2.1 Sistem Mobil Listrik.............................................................................................. 3
2.2 Driver Motor DC ................................................................................................... 3
2.3 Transistor .............................................................................................................. 4
2.4 Mosfet ................................................................................................................... 6
2.5 Totempole ............................................................................................................. 7
2.6 Integrated Circuit (IC) ......................................................................................... 8
BAB III PERANCANGAN SISTEM ................................................................................. 9
3.1 Perancangan Sistem Mekanik ................................................................................ 9
3.2 Perancangan Sistem Elektronika ......................................................................... 10
3.2.1 Perancangan Rangkaian Driver ................................................................. 10
3.2.2 Perancangan Rangkaian Maju – Mundur Menggunakan Relay ................ 12
3.3 Pengukuran ........................................................................................................... 14
3.4.1 Pengambilan Data Maju Tanpa Beban ...................................................... 14
3.4.2 Pengambilan Data Mundur Tanpa Beban.................................................. 14
3.4.3 Pengambilan Data Maju Menggunakan Beban ......................................... 14
3.4.4 Pengambilan Data Mundur Menggunakan Beban..................................... 15
3.4 Tujuan Dan Teknik Pengujian.............................................................................. 15
BAB IV ANALISA DAN HASIL ..................................................................................... 16

vii
4.1 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Searah Jarum Jam (Maju)..................................................................... 16
4.2 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur)............................................... 18
4.3 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada Saat
Motor Bergerak Searah Jarum Jam (Maju).......................................................... 19
4.4 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada Saat
Motor Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur) .................................... 21
4.5 Analisa Sistem ..................................................................................................... 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 23
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 23
5.2 Saran .................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 25
LAMPIRAN .................................................................................................................... 26

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk Fisis dan Simbol Transistor .............................................................. 4


Gambar 2.2 Kurva Karakteristik Transistor ...................................................................... 5
Gambar 2.3 Simbol Mosfet ............................................................................................... 6
Gambar 2.4 Kurva Karakteristik Mosfet ........................................................................... 7
Gambar 2.5 Rangkaian Totempole.................................................................................... 8
Gambar 2.6 IC Regulator 7812 ......................................................................................... 8
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Kerja Rangkaian Driver............................................ 9
Gambar 3.2 Perancangan Sistem Mekanik..................................................................... 10
Gambar 3.3 Skematik Rangkaian Driver ....................................................................... 11
Gambar 3.4 Rangkaian Maju Mundur Menggunakan Relay ......................................... 12
Gambar 3.5 Rangkaian Switch ....................................................................................... 12
Gambar 3.6 Kondisi Motor Searah Jarum Jam .............................................................. 13
Gambar 3.7 Kondisi Motor Berlawanan Arah Jarum Jam ............................................. 13
Gambar 4.1 Grafik ADC Terhadap Arus (Maju) ............................................................ 16
Gambar 4.2 Grafik ADC Terhadap Tegangan (Maju) .................................................... 17
Gambar 4.3 Grafik ADC Terhadap RPM (Maju)............................................................ 17
Gambar 4.4 Grafik ADC Terhadap Arus (Mundur)........................................................ 18
Gambar 4.5 Grafik ADC Terhadap Tegangan (Mundur)................................................ 18
Gambar 4.6 Grafik ADC Terhadap RPM (Mundur) ....................................................... 19
Gambar 4.7 Grafik ADC Terhadap Arus Menggunakan Beban (Maju) ......................... 19
Gambar 4.8 Grafik ADC Terhadap Tegangan Menggunakan Beban (Maju) ................. 20
Gambar 4.9 Grafik ADC Terhadap RPM Menggunakan Beban (Maju)......................... 20
Gambar 4.10 Grafik ADC Terhadap Arus Menggunakan Beban (Mundur)..................... 21
Gambar 4.11 Grafik ADC Terhadap Tegangan Menggunakan Beban (Mundur)............. 21
Gambar 4.12 Grafik ADC Terhadap RPM Menggunakan Beban (Mundur) .................... 22

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi kendaraan listrik pada masa sekarang ini semakin cepat
berkembang. Banyak hal yang menyebabkan para ahli meneliti kendaraan listrik karena
keterbatasaan sumber energi fosil yang membuat begitu cepat berkembangnya teknologi
kendaraan listrik.
Pertumbuhan jumlah penduduk dunia yang semakin meningkat, mempercepat
menipisnya cadangan energi yang dimiliki dunia. Segala usaha telah dilakukan, dengan
melakukan pencarian dan pengeboran sumber-sumber energi yang baru hingga program
dari pihak pemerintah yang melakukan program penghematan energi secara nasional.
Selain itu usaha mengubah energi konvensional (mesin bakar) menjadi energi listrik
yang lebih ramah lingkungan telah banyak dilakukan pula. Sehingga muncul produsen-
produsen listrik baik itu yang dibangun oleh pemerintah ataupun oleh swasta.
Dengan teknologi saat ini mengharuskan kita harus cerdas dalam mengatasi
permasalahan energi. Di tambah lagi sekarang harga BBM (bahan bakar minyak) cendrung
mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal ini jugalah yang mempelopori pengembangan
mobil listrik dimana untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak dan bebas polusi.
Mobil listrik itu sendiri membutuhkan sebuah motor penggerak yang akan dikontrol
oleh sebuah driver sehingga kinerja motor dapat berjalan dengan baik. Driver motor
penggerak akan mengontrol kecepatan dan arah putaran motor. Untuk mendapatkan kinerja
motor penggerak yang maksimal maka diperlukan suatu spesifikasi motor penggerak yang
sesuai dengan kebutuhan mobil listrik. Motor penggerak yang akan digunakan pada mobil
listrik berupa motor DC.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas dapat diambil suatu
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat driver motor dc sebagai pengontrol mobil listrik?
2. Bagaimana menentukan spesifikasi dan komponen apa saja yang digunakan
dalam pembuatan driver motor dc?

1
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini hanya membahas driver motor DC.

1.4 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari pembuatan driver motor ini adalah untuk pengontrol motor pada
mobil listrik.
Manfaat dari rangkaian driver motor itu sendiri adalah untuk agar kecepatan dan
arah putaran mobil listrik dapat diatur dan dapat berjalan dengan baik.

1.5 Sistematika Penulisan


Agar lebih mudah memahami isi keseluruhan dari tugas akhir ini, maka penyusunan
buku laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan dan manfaaat, rumusan masalah,
batasan masalah, serta metodologi dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB 2 DASAR TEORI


Pada bab ini berisi tentang teori yang menunjang penyelesaian masalah dalam tugas
akhir ini.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM


Membahas tahap-tahap perencanaan dan pembuatan perangkat keras, perencanaan dan
pembuatan perangkat elektronika.

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA DATA


Bab ini berisi tentang pengujian driver , lokasi tempat pengujian, waktu pengujian serta
metode pengujian dan peralatan yang diperlukan dalam pengujian. Selain itu pada bab
ini juga di sajikan data-data hasil berikut dengan analisa.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisa tugas akhir perancangan driver
motor DC pada mobil listrik serta saran-saran yang memungkinkan untuk
pengembangan tugas akhir ini.

2
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Sistem Mobil Listrik


Mobil listrik yaitu sebuah mobil yang memakai listrik untuk sumber tenaganya
(tenaga penggerak). Dalam artian lain Mobil Listik di kenal dalam arti Electric road
vehicles yang di kembangkan jadi dua (2) tipe, di antaranya ; Zero Emission Vehicles serta
Low Emission Vehicles. Mobil listrik yang masuk dalam kategori Zero Emission Vehicles
yaitu Mobil Batterai (menggunakan batterai). Sisi yang benar-benar utama pada mobil
listrik ini ada 4 sisi: [1]
1). Motor listrik.
2). Batterai (AKI).
3). Charger (Alat pengisian daya listrik pada AKI).
4). Sistem Kendali (Driver)
Mobil listrik yang dibuat ini mengandalkan batterai sebagai sumber energi untuk
menggerakkan kendaraan. Bila listrikya habis, batterai/aki harus di-charge secara
khusus.[1]

2.2 Driver Motor Dc


Driver motor merupakan salah satu perangkat umum yang digunakan untuk kendali
motor DC. Driver motor ini yang nantinya bertugas mengatur kecepatan motor DC yang
akan dikendalikan. Untuk dapat melakukan pengaturan kecepatan motor DC penulis
menggunakan metode PWM (Pulse Width Modulation) yang dikendalikan oleh IC TL494
sedangkan untuk mengatur arah putarannya penulis mengunakan relay yang cara kerjanya
hampir sama dengan rangkaian H-bridge yang tersusun dari 4 buah transistor. Pada
perancangan driver motor dc ini penulis memadukan dua rangkaian, rangkaian pertama
digunakan sebagai pengatur kecepatan dan rangkaian kedua digunakan sebagai pengatur
arah putaran motor. Cara kerja driver ini cuma dapat dioperasikan jika switch kontak di on
kan atau dinyalakan lalu potensio diputar maka mobil akan bergerak. Sistem ini
mempunyai tujuan supaya daya listrik tidak terbuang sia-sia pada waktu kendaraan
mengalami jalan penurunan atau pada jalur macet serta juga berperan untuk pengaman.
Supaya kendaraan bisa bergerak maju, mundur serta posisi netral dipakai swich on, off, on
fungsi switch ini adalah untuk mengaktifkan relay dan fungsi relay itu sendiri untuk
3
pembalikan arah arus yang mengalir pada lilitan stator motor. Driver ini menggunakan
input 24 VDC menggunakan batterai 12 Volt, 35 Ah dipasang dengan cara seri di mana
terminal positif batterai 1 dikaitkan keterminal negatif dari batterai 2 sedangkan terminal
negatif dari batterai 1 serta terminal positif batterai 2 diperoleh keluaran sebesar 24 V, 35
Ah.

2.3 Transistor
Transistor berasal dari kata TRANfer dan reSISTOR yang kurang lebih artinya
adalah pengubahan tahanan atau menjadikan bahan yang bukan penghantar menjadi
penghantar yaitu dari bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada temperature
tertentu.[2]
Transistor dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Transistor PNP dan Transistor NPN.
Selain dengan meyebutkan transistor PNP dan NPN terhadap elektrodanya, maka
elektroda-elektrodanya juga diberi nama yaitu Basis (Base) yang disingkat dengan hurup
B, Emitor (Emitter) yang disingkat dengan hurup E dan Kolektor (Collector) yang
disingkat dengan hurup C. Untuk dapat membedakan kedua jenis tersebut, dapat kita lihat
dari bentuk arah panah yang terdapat pada kaki emitornya. Pada transistor PNP arah panah
akan mengarah ke dalam, sedangkan pada transistor NPN arah panahnya akan mengarah ke
luar. Transistor NPN adalah transistor positif dimana transistor dapat bekerja mengalirkan
arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif. Sedangkan transistor PNP adalah
transistor negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negatif.[2]
Adapun bentuk fisis dan simbol dari transistor ini dapat dilihat seperti gambar di
bawah ini.

Gambar 2.1 Bentuk Fisis dan Simbol Transistor

Fungsi transistor pada umumnya ada tiga kegunaan :


Fungsi transistor yang pertama adalah sebagai saklar. Dengan mengontrol bias dari
transistor hingga komponen ini menjadi jenuh, akan menyebabkan seolah-olah diperoleh

4
hubungan singkat diantara emitor dan kaki kolektor. Fenomena ini lah yang dapat
dimanfaatkan hingga transistor bisa dipakai sebagai saklar elektronika.[2]
Fungsi transistor yang kedua adalah sebagai penguat arus. Guna komponen yang
kedua ini membuatnya dapat digunakan dalam rangkaian power supply yang tegangannya
diset. Dalam keadaan tersebut transisor haruslah terlebih dahulu dibias dengan tegangan yg
konstan pada basisnya, tujuannya agar emitor menghasilkan tegangan yang tetap.
Umumnya yang dipakai untuk mengontrol tegangan basis agar tetap adalah dioda zener.[2]
Fungsi transistor yang terakhir adalah untuk menguatkan sinyal AC. Kegunaan
komponen dalam hal ini haruslah memakai beberapa jenis tekhnik pembiasan basis-
transistor. Ketika transistor bekerja untuk menguatkan sinyal AC.[2]
Berikut adalah gambar kurva karakteristik transistor dengan tiga buah contoh titik
kerja yang diberi nama A, B dan C.

Gambar 2.2 Kurva Karakteristik Transistor

Pada gambar diatas terlihat arus IC maksimum adalah 40 mA dan tegangan VCE
maksimum sebesar 20 Volt. Disamping nilai arus dan tegangan maksimum tersebut yang
tidak boleh dilampaui adalah daya kolektor maksimum PCmaks. Dalam gambar PCmaks
ini ditunjukkan oleh garis lengkung putus-putus. PCmaks atau disipasi daya kolektor
maksimum ini merupakan perkalian IC dengan VCE. Dengan demikian titik kerja harus
diletakkan di dalam batas-batas tersebut Transistor yang bekerja pada titik A kurang begitu
memuaskan karena termasuk pada kurva non-linier, sehingga sinyal output yang dihasilkan
cenderung cacat. Demikian juga pada titik C, karena terletak hampir pada batas
kemampuan VCE transistor. Disamping itu transistor juga akan cepat panas. Titik B

5
merupakan pilihan terbaik sebagai titik kerja transistor sebagai penguat, karena terletak di
tengah-tengah, sehingga memungkinkan transistor dapat menguatkan sinyal input secara
maksimum tanpa cacat. Agar transistor bekerja pada suatu titik kerja tertentu diperlukan
rangkaian bias. Rangkaian bias ini akan menjamin pemberian tegangan bias persambungan
E-B dan B-C dari transistor dengan benar. Transistor akan bekerja pada daerah aktif bila
persambungan E-B diberi bias maju dan B-C diberi bias mundur. [2]

2.4 Mosfet
MOSFET (Metal Oxide Semikonduktor Field Effect Transistor) memiliki sebuah
sumber (Source) yang disingkat dengan huruf S, gerbang (Gate) disingkat dengan huruf G
dan saluran (Drain) disingkat dengan huruf D. Akan tetapi mosfet berbeda dengan JFET,
dalam hal ini gerbang di isolasi dari saluran. Oleh karena itu, arus gerbang lebih kecil dari
pada yang ada di JFET. Ada dua jenis MOSFET, yang pertama jenis depletion-mode dan
yang kedua jenis enhacement-mode. Jenis mosfet yang kedua adalah komponen utama dari
gerbang logika dalam bentuk IC (integrated circuit ), µC (micro controller) dan µP (micro
processor) yang merupakan komponen utama dari komputer modern saat ini sedangkan
depletion-mode MOSFET tidak banyak digunakan . Transistor MOSFET dalam berbagai
referensi disingkat dengan nama transistor MOS. Dua jenis tipe n atau p dibedakan dengan
nama NMOS dan PMOS. Simbol untuk menggambarkan MOS tipe depletion-mode
dibedakan dengan tipe enhancement-mode.[3]

Gambar 2.3 Simbol Mosfet

Kegunaan umum MOSFET pada rangkaian Electronik


1.Sebagai Penguat, Contoh : Amplifier Audio
2.Sebagai Pembangkit, Contoh : Pada Pemancar Radio
3.Sebagai Saklar, Contoh : Pada Rangkaian Inverter DC-AC
4.Sebagai Mixer (Pencampur), Contoh : Pada rangkaian Mixer Radio

6
Dengan menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat digunakan untuk
mengendalikan beban dengan arus yang tinggi dan biaya yang lebih murah daripada
menggunakan transistor bipolar. Untuk membuat MOSFET sebgai saklar maka hanya
menggunakan MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF). [3]
Berikut adalah gambar kurva karakteristik MOSFET.

Gambar 2.4 Kurva Karakteristik MOSFET

Pada daerah Cut-Off MOSFET tidak mendapatkan tegangan input (Vin = 0V)
sehingga tidak ada arus drain Id yang mengalir. Kondisi ini akan membuat tegangan Vds =
Vdd. Dengan beberapa kondisi diatas maka pada daerah cut-off ini MOSFET dikatakan
OFF (Full-Off). Kondisi cut-off ini dapat diperoleh dengan menghubungkan jalur input
(gate) ke ground, sehingga tidak ada tegangan input yang masuk ke rangkaian saklar
MOSFET.[3]

2.5 Totempole
Totempole adalah suatu rangkaian yang memiliki fungsi untuk mengurangi power
losses yang di timbulkan oleh switching elektronik. Dalam mendesain suatu rangkaian
elektronika daya harus memperhatikan power losses yang ditimbulkan oleh switching
elektronik. Switch losses ini terjadi karena adanya perubahan dari kondisi low ke kondisi
high secara cepat oleh karena itu maka di buatlah rangkaian yang mengurangi power losses
yaitu totempole. [4]
Drive circuit MOSFET harus dapat dengan cepat memberikan arus dan membuang
arus pada saat berada pada switching frekuensi tinggi. Rangkaian yang sangat cocok untuk
digunakan sebagai drive circuit pada MOSFET adalah “Totem-pole”, yang terdiri dari
7
transistor NPN dan transistor PNP. Rangkaian selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.3
di bawah ini. [4]

Gambar 2.5 Rangkaian Totempole

Rangkaian totempole pada Gambar 2.5 difungsikan sebagai sinkronisasi sinyal


gelombang kotak ke MOSFET, agar pengisian dan pembuangan pulsa dapat dilakukan
dengan cepat. [4]

2.6 LM 7812
Salah satu metode agar dapat menghasilkan tegangan output DC stabil adalah dengan
menggunakan IC7812 untuk menstabilkan tegangan +12Volt DC. IC regulator akan
bekerja sebagai regulator tegangan DC yang stabil jika input lebih besar atau sama dengan
MIV (Minimum Input Voltage), sedangkan arus maksimum beban output yang
diperbolehkan harus kurang dari atau sama dengan MC (Maxcimum Current) sesuai
karakteristik masing-masing.[4]
Dalam IC LM 7812 ditentukan. Vmin = 2,5 volt maka input yang dibutuhkan
minimal 15 volt supaya saat pembebanan maksimal, keluarannya stabil pada tegangan 12
volt. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan IC ini adalah selisih minimum antara
tegangan masukan dengan tegangan keluaran adalah 2,5 volt. [4]

Gamabar 2.6 IC Regulator 7812

8
BAB III
PERANCANGAN SISTEM

Perancangan merupakan proses yang dilakukan terhadap alat, mulai dari rancangan
kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Rancangan dan pembuatan alat
merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir, pada prinsipnya
perancangan yang baik akan memberikan kemudahan dalam proses pembuatan alat.
Perancangan terdiri dari : Perancangan sistem mekanik, perancangan sistem elektronika.
Berikut adalah diagram blok sistem kerja rangkaian driver.

Gambar 3.1 Diagaram blok sistem kerja rangkaian driver

Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan prinsip kerja dari sistem. Pada sistem ini baterai
sebagai sumber tegangan untuk mengaktifkan driver (pengatur kecepatan) dan relay
dengan tegangan 24 VDC. Potensiometer digunakan untuk mengatur RPM (Revolutions
Per Minute) pada driver, dan driver ini akan mengaktifkan relay yang berfungsi sebagai
pengatur arah putaran motor searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam yang diatur
menggunakan switch dan output dari relay masuk ke motor.

3.1 Perancangan Sistem Mekanik


Tujuan dalam merancang mekanik dari kerangka mobil listrik adalah bagaimana
mobil listrik dapat berjalan dengan baik, nyaman untuk dikendarai dan mampu untuk
menahan beban. Pada gambar 3.2 adalah tampilan perancangan sistem mekanik secara
keseluruhan.

9
Gambar 3.2 Perancangan sistem mekanik
Keterangan gambar:
A : Charging
B : Motor
C : Driver
D : Baterai
Mobil listrik ini dapat dinaiki satu orang dengan berat ± 85 Kg.
Spesifikasi motor yang digunakan:
Daya 400W
Arus 22A
Tegangan 24V
Kecepatan 83RPM

3.2 Perancangan Sistem Elektronika


Pada perancangan sitem elektronika akan dipaparkan beberapa tahapan perancangan
pembuatan rangkaian driver.

3.2.1 Perancangan Rangkaian Driver


Pada Gambar 3.3 schematik rangkaian driver, Rangakaian driver ini menggunakan
Mosfet IRF3205 International Rectifier yang dapat menangani hingga 115A dan 55V.
Untuk mengontrol kecepatan motor DC PWM (Pulse Width Modulation) dikendalikan
oleh IC TL494 yang memiliki keuntungan yang dapat dikendalikan dengan menggunakan
frekuensi 100Hz. Perubahan PWM dapat diatur dengan potensiometer dan driver ini juga
menggunakan IC7812 yang berfungsi untuk mengaktifkan IC TL494.

10
11
3.2.2 Perancangan Rangkaian Maju – Mundur Menggunakan Relay
Relay ini berfungsi untuk mengatur arah putaran motor dengan input 24Vdc dan
prinsif kerja rangkaian ini sama seperti rangkain driver motor H-bridge lainya.

Gambar 3.4 Rangkaian maju mundur menggunakan relay

Output rangkaian driver positif (+) masuk kerangkaian relay pada kaki 8 R1 dan
kaki 1 R2 Sedangkan output negatif (-) masuk kerangkaian relay pada kaki 3 R1 dan kaki
6 R2.

 Rangkaian Switch

Gambar 3.5 Rangkain Switch


Dari gambar 3.3 dapat dijelaskan bahwa rangkaian ini berfungsi untuk mengaktifkan
relay menggunakan swicth dimana fungsi dari switch itu sendiri untuk merubah polaritas
motor.

12
 Rangkaian Motor Bergerak Searah Jarum Jam

Gambar 3.6 Kondisi motor searah jarum jam

Dari gambar 3.4 terlihat jelas bahwa dengan mengaktifkan R2 maka akan
menyebabkan motor DC bergerak searah jarum jam. Arus listrik akan mengalir dari
keluaran rangkain driver (24 Vdc) melalui kontak R2 kaki 1 dan 3, masuk ke motor DC
kemudian arus akan mengalir ke kontak R2 kaki 8 dan 6 dan akan berakhir di ground.

 Rangkaian Motor Bergerak Berlawanan arah Jarum Jam

Gambar 3.7 Kondisi motor berlawanan arah jarum jam

Dari gambar 3.5 dapat dijelaskan bahwa untuk putaran berlawanan arah jarum jam.
Arus listrik akan mengalir dari keluaran rangkain driver (24 Vdc) melalui kontak R1 kaki 8
dan 6 masuk ke motor DC kemudian arus akan mengalir ke kontak R1 kaki 1 dan 3 dan
akan berakhir diground.

3.3 Pengukuran
Pengukuran bertujuan untuk memastikan apa yang telah dirancang sesuai dengan
yang diharapkan. Pengukuran ini dilakukan menggunakan alat ukur yang sesuai.

13
3.3.1 Pengambilan Data Maju Tanpa Beban
Alat yang digunakan dalam pengambilan data:
- Untuk mengukur arus menggunakan multi heles ux-838tr digital multimeter.
- Untuk mengukur tegangan menggunakan multimeter sanwa cd731 digital
multimeter.
- Untuk mengukur kecepatan motor menggunakan tachometer de lorenzo dl
2026.

3.3.2 Pengambilan Data Mundur Tanpa Beban


Alat yang digunakan dalam pengambilan data:
- Untuk mengukur arus menggunakan multi heles ux-838tr digital multimeter.
- Untuk mengukur tegangan menggunakan multimeter sanwa cd731 digital
multimeter.
- Untuk mengukur kecepatan motor menggunakan tachometer de lorenzo dl
2026.

3.3.3 Pengambilan Data Maju Menggunakan Beban


Alat yang digunakan dalam pengambilan data:
- Untuk mengukur arus menggunakan menggunakan multimeter sanwa rd701
auto power off.
- Untuk mengukur tegangan menggunakan multimeter sanwa cd731 digital
multimeter.
- Untuk mengukur kecepatan motor menggunakan tachometer de lorenzo dl
2026.

3.3.4 Pengambilan Data Mundur Menggunakan Beban


Alat yang digunakan dalam pengambilan data:
- Untuk mengukur arus menggunakan menggunakan multimeter sanwa rd701
auto power off.
- Untuk mengukur tegangan menggunakan multimeter sanwa cd731 digital
multimeter.
- Untuk mengukur kecepatan motor menggunakan tachometer de lorenzo dl
2026.

14
3.4 Tujuan Dan Teknik Pengujian
Adapun tujuan dari pengujian alat ini adalah untuk mengetahui keberfungsian alat
yang sudah di buat.
Pengujian Rangkaian driver dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sebuah
rangkaian yang telah digunakan. Hasil dari pengujian tersebut, apakah alat sudah berjalan
sebagai mana yang di inginkan. Selanjutnya setelah alat yang dibuat sudah berfungsi
dengan baik maka pengambilan data dilakukan, pengambilan data ini dilakukan untuk
mengetahui berapa arus, tegangan dan RPM yang dihasilkan dari alat yang sudah di buat.
Pengukuran arus dilakukan dengan cara di serikan, untuk mengukur tegangan diukur
pada keluaran positif dan negatif driver. Sedangkan RPM (Revolutions Per Minute) di
ukur dari putaran roda mobil.

15
BAB IV
HASIL DAN ANALISA

Pada bab ini akan ditampilkan grafik hasil dari beberapa pengukuran yang dilakukan
dan analisa sistem diantaranya :
 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Searah Jarum Jam (Maju).
 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).
 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Searah Jarum Jam (Maju).
 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).

4.1 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Searah Jarum Jam (Maju).

Gambar 4.1 Grafik ADC Terhadap Arus (Maju)

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat kita lihat perubahan arus yang dimulai dari angka 0
dan terus meningkat dengan nilai ADC yang terus diatur dan mengalami kenaikan arus
pada ADC 240 dengan nilai arus sebesar 2,98 A.

16
Gambar 4.2 Grafik ADC Terhadap Tegangan (Maju)

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat kita lihat pada nilai ADC 15 tegangan mulai
meningkat dan terus meningkat ketika nilai ADC dinaikkan pada saat nilai ADC 255 nilai
tegangan sebesar 20,68 V.

Gambar 4.3 Grafik ADC Terhadap RPM (Maju)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat kita lihat bahwa pada saat nilai ADC 5-15 nilai PWM
masih 0 kemudian semakin besar nilai ADC maka semakin meningkat juga nilai RPM.

17
4.2 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).

Gambar 4.4 Grafik ADC Terhadap Arus (Mundur)

Berdasrakan Gambar 4.4 dapat kita lihat bahwa semakin besar nilai ADC maka
semakin besar pula nilai Arus yang terukur. Pada saat nilai ADC mencapai 60 nilai Arus
mulai mengalami titik kesetabilan yaitu rata-rata 3.

Gambar 4.5 Grafik ADC Terhadap Tegangan (Mundur)

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat kita lihat nilai ADC 5-10 nilai tegangan masih
bernilai mV. Setelah nilai ADC 15 barulah nilai tegangan berubah menjadi V dan
mengalami kenaikan seiring dengan perubahan nilai ADC.

18
Gambar 4.6 Grafik ADC Terhadap RPM (Mundur)

Berdasarkan Gambar 4.6 Semakin tinggi nilai ADC maka semakin besar juga nilai
RPM. Pada saat nilai ADC 5-15 nilai RPM masih 0 dan setelah nilai ADC 20 nilai RPM
mulai meningkat seiring dengan perubahan nilai ADC.

4.3 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Searah Jarum Jam (Maju).

Gambar 4.7 Grafik ADC Terhadap Arus Menggunakan beban (Maju)

Berdasarkan Gambar 4.7 dapat kita lihat bahwa pada saat ADC 5-55 arus masih
meningkat kemudian setelah ADC 60-255 arus mulai turun naik.

19
Gambar 4.8 Grafik ADC Terhadap Tegangan Menggunakan Beban (Maju)

Berdasarkan Gambar 4.8 dapat kita lihat pada saat ADC 5-75 tegangan terus naik dan
kemudian terjadi turun naik tegangan.

Gambar 4.9 Grafik ADC Terhadap RPM Menggunakan Beban (Maju)

Berdasarkan Gambar 4.9 dapat kita lihat ADC 5-60 RPM masih 0 dan kemudian
mengalami RPM mulai mengalami pergerakan yang terus meningkat seiring dengan
perubahan ADC.

20
4.4 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).
Pengukuran ini menggunakan beban seberat 52 Kg pada saat motor bergerak
berlawanan arah jarum jam.

Gambar 4.10 Grafik ADC Terhadap Arus Menggunakan Beban (Mundur)

Berdasarkan Gambar 4.10 dapat kita lihat bahwa pada saat ADC 5 arus terus
meningkat sampai ADC 85 dengan arus 12,13 A kemudian menurun dan mengalami naik
turun tegangan sampai ADC 255.

Gambar 4.11 Grafik ADC Terhadap Tegangan Menggunakan Beban (Mundur)

21
Berdasarkan Gambar 4.11 dapat kita lihat bahwa pada saat ADC 5 tegangan mulai
meningkat sampai ADC 115 dan kemudian terjadi kenaikan tegangan sampai ADC 255
dan nilai tegangan pada saat ADC 230 adalah 18,52 V.

Gambar 4.12 Grafik ADC Terhadap RPM Menggunakan Beban (Mundur)

Berdasrkan Gambar 4.12 dapat kita lihat semakin tinggi nilai ADC maka semakin
besar juga nilai rpm. Pada saat ADC 5-80 nilai RPM masih 0 dan ketika nilai ADC 85
RPM mulai terukur dan menigkat seiring dengan perubahan ADC.

4.5 Analisa Sistem


Dari beberapa pengujian yang dilakukan dapat dikatakan bahwa rangkain driver yang
dibuat sudah dapat mengatur kecepatan dan juga arah putaran motor. Namun dari data yang
diambil dapat dilihat terjadinya ketidaksetabilan pada nilai arus dan tegangannya. Arus dan
tegangan mulai mengalami ketidaksetabilan ketika pengujian dilakukan dengaan beban.
Pada saat pengujian menggunakan beban motor mulai berputar ketika nilai ADC 60 pada
saat maju dan ADC 80 pada saat mundur.

22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil perencanaan, pembuatan dan pengujian dalam tugas akhir yang diberi
judul “Perancangan Driver Motor DC Pada Mobil Listrik” dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

1. Motor mulai berputar ketika ADC 15 pada saat maju dan juga mundur saat
pengujian tanpa beban.
2. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian tanpa beban yang terbesar pada
keadaan maju adalah 2,98 Amper.
3. Tegangan yang terukur saat pengujian tanpa beban yang terbesar pada keadaan
maju adalah 20,68 Volt.
4. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian tanpa beban pada keadaan mundur
yang terbesar adalah 3,47 Amper.
5. Tegangan yang terukur saat pengujian tanpa beban yang terbesar pada keadaan
mundur yang terbesar adalah 21,12 Volt.
6. Pada saat maju dengan pengujian menggunakan beban motor mulai berputar
ketika ADC 60.
7. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian menggunakan beban yang terbesar
pada keadaan maju adalah 9,69 Amper.
8. Tegangan yang terukur saat pengujian menggunakan beban yang terbesar pada
keadaan maju adalah 18,23 Volt.
9. Pada saat mundur dengan pengujian menggunakan beban motor mulai berputar
ketika ADC 80.
10. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian menggunakan beban yang terbesar
pada keadaan mundur adalah 12,13 Amper.
11. Tegangan yang terukur saat pengujian menggunakan beban yang terbesar pada
keadaan mundur adalah 18,52 Volt.

23
5.2 Saran
Untuk sistem lebih baik kedepannya perlu diperhitungkan lagi dan diamati
rangkaian driver tersebut agar mendapatkan hasil yang sempurna. Kemudian melihat
keluaran gelombang driver menggunakan osiloskop sehingga dapat menyimpulkan
penyebab dari turun naiknya arus dan tegangan apakah pengaruh dari rangkaian driver
atau pengaruh dari yang lainnya.

24
Daftar Pustaka

[1] Desmas A Patriawan dan Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng.”Desain Electronik Control
Unit Pada Kendaraan Listrik Bertenaga Bantu Sel Surya”. D-4. Jurusan Teknik
Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
[2] Drs. Ganti Depari, Mpd. “Pokok-Pokok Elektronika,”M2S Bandung Anggota IKAPI,
April 2000.
[3] Albert Paul Malvino, PH.D.,E.E.”Prinsip-Prinsip Elektronika,”Salemba Teknik, 2003.
[4] Ardyan Saputra.”Rancang Bangun Inverter 1 Fase Sebagai Penggerak Motor Induksi 1
Fase”.D-3. Jurusan Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

25
BIOGRAFI PENULIS

Nama : Reza Ariefianto

Tempat/tanggal lahir : Durai, 05 Mei 1992

Agama : Islam

Alamat Rumah : Legenda Malaka Blok A-10 No.2

Email : reza_ariefianto@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

1. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Durai

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Durai

3. Sekolah Dasar Negeri 1 Durai


Tabel 4.1 Data Arus, Tegangan dan PWM pada keadaan maju tanpa beban
TEGANGAN RPM
ADC ARUS (Amper)
(Volt) TACHOMETER
5 0.12 A 40.8 mV 0
10 0.5 A 183.4 mV 0
15 1.04 A 0.36 V 0
20 1.45 A 0.835 V 15.3
25 1.7 A 1.456 V 60.6
30 1.68 A 2.273 V 116.4
35 1.84 A 3.144 V 173.1
40 1.98 A 3.84 V 223.3
45 2.10 A 4.47 V 275.8
50 2.18 A 5.35 V 325.4
55 2.28 A 6.30 V 391.2
60 2.38 A 6.81 V 428.8
65 2.45 A 7.61 V 486.4
70 2.50 A 8.45 V 539.0
75 2.56 A 9.06 V 586.1
80 2.58 A 9.87 V 641.3
85 2.65 A 10.28 V 672.5
90 2.70 A 10.93 V 723.6
95 2.73 A 11.71 V 779.6
100 2.69 A 12.33 V 810.9
105 2.59 A 12.96 V 842.7
110 2.63 A 13.47 V 890.3
115 2.71 A 13.90 V 928.4
120 2.67 A 14.20 V 950.2
125 2.64 A 14.95 V 994.0
130 2.66 A 15.20 V 1001.1
135 2.67 A 15.58 V 1045
140 2.63 A 15.95 V 1064
145 2.61 A 16.22 V 1091
TEGANGAN RPM
ADC ARUS (Amper) (Volt) TACHOMETER
150 2.57 A 16.49 V 1109
155 2.68 A 16.87 V 1135
160 2.69 A 16.95 V 1139
165 2.70 A 17.23 V 1159
170 2.76 A 17.42 V 1167
175 2.77 A 17.67 V 1181
180 2.67 A 17.86 V 1207
185 2.69 A 18.04 V 1216
190 2.66 A 18.15 V 1232
195 2.71 A 18.42 V 1242
200 2.65 A 18.58 V 1257
205 2.63 A 18.67 V 1272
210 2.64 A 19.02 V 1286
215 2.65 A 19.07 V 1292
220 2.66 A 19.23 V 1302
225 2.64 A 19.47 V 1312
230 2.72 A 19.38 V 1313
235 2.76 A 19.50 V 1315
240 2.98 A 19.36 V 1315
245 2.80 A 19.70 V 1330
250 2.74 A 20.09 V 1365
255 2.86 A 20.68 V 1395
Tabel 4.2 Data Arus, Tegangan dan PWM pada keadaan mundur tanpa beban
TEGANGAN RPM
ADC ARUS (Amper)
(Volt) TACHOMETER
5 0.13 A 40.7 mV 0
10 0.51 A 186.4 mV 0
15 0.98 A 384 V 0
20 1.23 A 670 V 21.9
25 1.72 A 1.404 V 45.7
30 1.85 A 1.905 V 75.3
35 2.04 A 2.653 V 121
40 2.27 A 3.030 V 150.5
45 2.57 A 3.76 V 153.3
50 2.69 A 4.05 V 216.7
55 2.82 A 4.94 V 267.2
60 3.01 A 4.54 V 308.1
65 3.15 A 6.05 V 343.3
70 3.24 A 6.85 V 378.4
75 3.32 A 7.41 V 428.4
80 3.37 A 8.20 V 460.6
85 3.47 A 8.60 V 507.4
90 3.45 A 9.55 V 555.8
95 3.45 A 10.17 V 609.6
100 3.43 A 10.84 V 627.8
105 3.42 A 11.50 V 713.4
110 3.42 A 12.19 V 746.1
115 3.32 A 12.61 V 765.6
120 3.38 A 13.25 V 838.1
125 3.41 A 13.64 V 860.5
130 3.37 A 14.28 V 904
135 3.43 A 14.46 V 921.2
140 3.31 A 15.05 V 964.8
145 3.42 A 15.31 V 970.2
TEGANGAN RPM
ADC ARUS (Amper) (Volt) TACHOMETER
150 3.39 A 15.52 V 984.2
155 3.34 A 16.11 V 1030
160 3.37 A 16.51 V 1049
165 3.31 A 16.87 V 1078
170 3.45 A 16.95 V 1101
175 3.22 A 17.40 V 1127
180 3.37 A 17.54 V 1133
185 3.38 A 17.70 V 1137
190 3.34 A 17.98 V 1159
195 3.33 A 18.37 V 1188
200 3.25 A 18.52 V 1208
205 3.32 A 18.61 V 1214
210 3.39 A 18.81 V 1221
215 3.42 A 18.84 V 1222
220 3.31 A 19.04 V 1236
225 3.22 A 19.40 V 1269
230 3.22 A 19.60 V 1275
235 3.22 A 19.75 V 1295
240 3.22 A 19.90 V 1305
245 3.23 A 20.14 V 1322
250 3.15 A 20.25 V 1325
255 3.38 A 21.12 V 1355
Tabel 4.3 Data Arus, Tegangan dan RPM pada keadaan maju dengan beban
TEGANGAN RPM
ADC ARUS (Amper)
(Volt) TACHOMETER
5 0.137 A 59.0 mV 0
10 550 A 238.1 mV 0
15 1.045 A 490 V 0
20 1.822 A 775 V 0
25 2.731 A 1.163 V 0
30 3.609 A 1.416 V 0
45 5.70 A 2.138 V 0
55 9.28 A 3.31 V 0
60 9.01 A 3.18V 0
65 8.00 A 3.94 V 37.8
70 8.05 A 4.46 V 159.2
75 7.49 A 5.06 V 173.6
80 8.47 A 7.35 V 202.5
85 5.25 A 7.86 V 247.1
90 4.72 A 7.47 V 284.6
95 5.80 A 7.07 V 309.4
100 8.54 A 7.39 V 311.3
105 8.69 A 7.86 V 382.2
110 8.89 A 8.03 V 383.2
115 8.24 A 10.25 V 402.1
120 5.57 A 10.41 V 409.5
125 6.30 A 9.28 V 417.1
130 8.82 A 9.68 V 476.2
135 8.51 A 12.20 V 513.2
140 5.46 A 10.30 V 555.1
145 8.65 A 13.75 V 575.2
150 7.62 A 14.09 V 592.1
155 5.57 A 14.28 V 605.3
160 5.30 A 12.28 V 630.2
TEGANGAN RPM
ADC ARUS (Amper) (Volt) TACHOMETER
165 8.47 A 12.17 V 643.5
170 8.76 A 12.47 V 645.1
175 7.89 A 12.73 V 646.3
180 9.69 A 12.81 V 647.1
185 7.65 A 13.07 V 665.3
190 8.03 A 13.42 V 694.2
195 8.12 A 10.25 V 695.1
200 9.03 A 15.02 V 696.5
205 9.17 A 15.12 V 770.1
210 9.22 A 14.44 V 782.2
215 9.05 A 14.03 V 789.2
220 9.13 A 14.66 V 795.2
225 7.32 A 15.32 V 1021
230 5.65 A 17.26 V 1042
235 8.25 A 16.79 V 1073
240 9.35 A 16.22 V 1101
245 6.32 A 17.23 V 1109
250 5.82 A 18.23 V 1117
255 5.58 A 10.87 V 1128
Tabel 4.4 Data Arus, Tegangan dan RPM pada keadaan mundur dengan beban
TEGANGAN RPM
ADC ARUS (Amper)
(Volt) TACHOMETER
5 0.146 A 62.7 mV 0
10 0.532 A 227.8 mV 0
15 1.032 A 490 V 0
20 1.835 A 716 V 0
25 2.529 A 1.043 V 0
30 3.324 A 1.586 V 0
35 4.23 A 1.851 V 0
40 4.36 A 2.134 V 0
45 5.46 A 2.433 V 0
50 6.67 A 3.195 V 0
55 7.78 A 3.198 V 0
60 8.36 A 3.57 V 0
65 9.65 A 3.95 V 0
70 9.86 A 4.09 V 0
75 10.93 A 4.40 V 0
80 11.00 A 4.69 V 0
85 12.13 A 5.09 V 116.8
90 8.37 A 5.62 V 122.1
95 8.19 A 6.40 V 194.3
100 9.05 A 6.09 V 215.6
105 8.27 A 7.09 V 247.1
110 8.73 A 7.62 V 308.2
115 8.57 A 7.86 V 322.8
120 7.47 A 6.53 V 356.3
125 5.57 A 10.42 V 462.3
130 8.12 A 9.25 V 475.1
135 9.59 A 7.90 V 480.7
140 9.05 A 8.71 V 491.5
145 8.59 A 9.65 V 507.3
PWM TEGANGAN RPM
ARUS (Amper)
POTENSIO (Volt) TACHOMETER
150 11.03 A 8.48 V 513.2
155 8.47A 10.41 V 544.8
160 9.13 A 9.74 V 587.3
165 7.92 A 10.45 V 689.3
170 8.80 A 9.85 V 610.1
175 7.75 A 10.27 V 635.7
180 9.53 A 11.73 V 654.3
185 8.01 A 13.07 V 680.2
190 7.98 A 12.42 V 691.5
195 9.08 A 10.25 V 693.2
200 8.93 A 14.18 V 695.3
205 8.85 A 14.45 V 698.5
210 9.12 A 14.50 V 771.3
215 8.97 A 15.05 V 780.3
220 9.08 A 15.32 V 788.3
225 6.87 A 17.45 V 1022
230 5.45 A 18.52 V 1041
235 8.21 A 15.08 V 1072
240 8.85 A 15.18 V 1102
245 5.93 A 18.35 V 1107
250 5.70 A 15.21 V 1118
255 6.01 A 11.73 V 1125

Anda mungkin juga menyukai