LISTRIK
TUGAS AKHIR
Oleh :
REZA ARIEFIANTO
3211001002
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa isi sebagian maupun
keseluruhan Tugas Akhir saya yang berjudul : “PERANCANGAN DRIVER MOTOR DC
PADA MOBIL LISTRIK” adalah hasil karya sendiri, diselesaikan tanpa menggunakan
bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan karya pihak lain yang saya akui
sebagai karya sendiri.
Semua referensi yang dikutip atau dirujuk telah ditulis secara lengkap pada daftar
pustaka.
Apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi
sesuai peraturan yang berlaku.
Reza Ariefianto
NIM . 3211001002
i
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
memperoleh gelar
di
Oleh
Reza Ariefianto
3211001002
Disetujui oleh :
ii
PERANCANGAN DRIVER MOTOR DC PADA
MOBIL LISTRIK
ABSTRAK
Teknologi saat ini mengharuskan kita harus cerdas dalam mengatasi permasalahan
energi. Di tambah lagi sekarang harga BBM (bahan bakar minyak) cendrung mengalami
kenaikan setiap tahunnya, hal ini jugalah yang mempelopori pengembangan mobil listrik
dimana untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak dan bebas polusi. Mobil listrik
itu sendiri membutuhkan sebuah motor penggerak yang akan dikontrol oleh sebuah driver
sehingga kinerja motor dapat berjalan dengan baik. Driver motor penggerak akan
mengontrol kecepatan dan arah putaran motor. Untuk mendapatkan kinerja motor
penggerak yang maksimal maka diperlukan suatu spesifikasi motor penggerak yang sesuai
dengan kebutuhan mobil listrik. Motor penggerak yang akan digunakan pada mobil listrik
berupa motor DC. Hasil percobaan menunjukkan mobil dapat berjalan dengan membawa
beban ±85 Kg dengan konsumsi arus yang terpakai saat pengujian tanpa beban yang
terbesar adalah 2.98A dan konsumsi arus yang terpakai saat pengujian menggunakan beban
yang terbesar adalah 9.69A.
iii
DC MOTOR DRIVER DESIGN ON ELECTRIC CARS
ABSTRACT
The current technology requires us to be smart for overcome energy issues .In
Addition, the current prices ( fuel oil ) tends to rise each year , it is also likely that
pioneered the development of electric cars in terms of reducing fuel consumption and
pollution free . Electric cars themselves require a driving force that will be controlled by a
driver so that the performance of the motor can run well . Driver motor drive controls the
speed and direction of motor rotation . To get the maximum performance of the motor , we
need a specification of the motor in accordance with the needs of the electric car . Drive
motor to be used in electric cars in the form of a DC motor . The results showed the car
can run with a load of ± 85 kg , with a current consumption without load used when testing
the largest is 2.98A and used current consumption when using load testing, the largest is
9.69A.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kesehatan,
kemampuan, kelapangan hati, pikiran, serta rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proyek akhir serta penulisan buku tugas akhir dengan judul “Perancangan
Driver Motor DC Pada Mobil Listrik” dengan baik dan lancar. Tugas akhir ini kami susun
sebagai syarat kelulusan program Diploma III Politeknik Negeri Batam.
Selama pengerjaan baik proyek akhir II maupun tugas akhir ini, kami menyadari
banyak kekurangan dan hasilnya masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
dari berbagai pihak penulis harapkan dapat membantu untuk pengembangan sistem yang
lebih baik lagi. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah
banyak membantu baik secara moral, ilmu serta berbagi semangat sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
1. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan, merestui, membantu secara
moral dan materil, memberikan berbagai pelajaran yang tak kami dapatkan di
bangku pendidikan, serta penyemanga tterbaik yang karena jasa merekalah
kami bertekad keras untuk dapat wisuda tepat waktu dengan hasil terbaik yang
kami mampu.
2. Bapak Dr. Priyono Eko Sanyoto selaku Direktur Politeknik Negeri Batam.
4. Bapak Muhammad Syafei Gozali, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektronika.
5. Bapak Susanto, S.ST sebagai dosen wali semester satu sampai semester enam
dan Bapak Prasaja Wikanta, MSc. sebagai dosen wali semester tujuh dan
delapan yang telah menjadi orang tua kami selama kami menjalani pendidikan.
6. Bapak Kamarudin, S.T dan Bapak Abdullah Sani, S.ST sebagai dosen
pembimbing atas segala bantuan dan kesabaran dalam memberikan bimbingan,
arahan, dan masukan-masukan bagi kami disetiap kesempatan dan telah
menjadi orang tua kami selama mengerjakan tugas akhir ini.
7. Semua dosen dan instruktur Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu
selama kami belajar di Politeknik Negeri Batam serta fasilitas, saran, kritikan
v
yang membantu pengerjaan tugas ini dan Bu Fanny selaku pengurus TPS yang
memperlancar administrasi pengurusan proyek kami.
9. Seluruh pihak yang pernah membantu namun tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Adalah suatu berkah yang tiada kiranya karena akhirnya perjalanan di kampus
Politeknik Negeri Batam membuahkan hasil yang memuaskan. Semoga keberhasilan
penulis juga dapat diraih oleh teman-teman angkatan seterusnya.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
4.1 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Searah Jarum Jam (Maju)..................................................................... 16
4.2 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur)............................................... 18
4.3 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada Saat
Motor Bergerak Searah Jarum Jam (Maju).......................................................... 19
4.4 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada Saat
Motor Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur) .................................... 21
4.5 Analisa Sistem ..................................................................................................... 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 23
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 23
5.2 Saran .................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 25
LAMPIRAN .................................................................................................................... 26
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini hanya membahas driver motor DC.
2
BAB II
DASAR TEORI
2.3 Transistor
Transistor berasal dari kata TRANfer dan reSISTOR yang kurang lebih artinya
adalah pengubahan tahanan atau menjadikan bahan yang bukan penghantar menjadi
penghantar yaitu dari bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada temperature
tertentu.[2]
Transistor dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Transistor PNP dan Transistor NPN.
Selain dengan meyebutkan transistor PNP dan NPN terhadap elektrodanya, maka
elektroda-elektrodanya juga diberi nama yaitu Basis (Base) yang disingkat dengan hurup
B, Emitor (Emitter) yang disingkat dengan hurup E dan Kolektor (Collector) yang
disingkat dengan hurup C. Untuk dapat membedakan kedua jenis tersebut, dapat kita lihat
dari bentuk arah panah yang terdapat pada kaki emitornya. Pada transistor PNP arah panah
akan mengarah ke dalam, sedangkan pada transistor NPN arah panahnya akan mengarah ke
luar. Transistor NPN adalah transistor positif dimana transistor dapat bekerja mengalirkan
arus listrik apabila basis dialiri tegangan arus positif. Sedangkan transistor PNP adalah
transistor negatif,dapat bekerja mengalirkan arus apabila basis dialiri tegangan negatif.[2]
Adapun bentuk fisis dan simbol dari transistor ini dapat dilihat seperti gambar di
bawah ini.
4
hubungan singkat diantara emitor dan kaki kolektor. Fenomena ini lah yang dapat
dimanfaatkan hingga transistor bisa dipakai sebagai saklar elektronika.[2]
Fungsi transistor yang kedua adalah sebagai penguat arus. Guna komponen yang
kedua ini membuatnya dapat digunakan dalam rangkaian power supply yang tegangannya
diset. Dalam keadaan tersebut transisor haruslah terlebih dahulu dibias dengan tegangan yg
konstan pada basisnya, tujuannya agar emitor menghasilkan tegangan yang tetap.
Umumnya yang dipakai untuk mengontrol tegangan basis agar tetap adalah dioda zener.[2]
Fungsi transistor yang terakhir adalah untuk menguatkan sinyal AC. Kegunaan
komponen dalam hal ini haruslah memakai beberapa jenis tekhnik pembiasan basis-
transistor. Ketika transistor bekerja untuk menguatkan sinyal AC.[2]
Berikut adalah gambar kurva karakteristik transistor dengan tiga buah contoh titik
kerja yang diberi nama A, B dan C.
Pada gambar diatas terlihat arus IC maksimum adalah 40 mA dan tegangan VCE
maksimum sebesar 20 Volt. Disamping nilai arus dan tegangan maksimum tersebut yang
tidak boleh dilampaui adalah daya kolektor maksimum PCmaks. Dalam gambar PCmaks
ini ditunjukkan oleh garis lengkung putus-putus. PCmaks atau disipasi daya kolektor
maksimum ini merupakan perkalian IC dengan VCE. Dengan demikian titik kerja harus
diletakkan di dalam batas-batas tersebut Transistor yang bekerja pada titik A kurang begitu
memuaskan karena termasuk pada kurva non-linier, sehingga sinyal output yang dihasilkan
cenderung cacat. Demikian juga pada titik C, karena terletak hampir pada batas
kemampuan VCE transistor. Disamping itu transistor juga akan cepat panas. Titik B
5
merupakan pilihan terbaik sebagai titik kerja transistor sebagai penguat, karena terletak di
tengah-tengah, sehingga memungkinkan transistor dapat menguatkan sinyal input secara
maksimum tanpa cacat. Agar transistor bekerja pada suatu titik kerja tertentu diperlukan
rangkaian bias. Rangkaian bias ini akan menjamin pemberian tegangan bias persambungan
E-B dan B-C dari transistor dengan benar. Transistor akan bekerja pada daerah aktif bila
persambungan E-B diberi bias maju dan B-C diberi bias mundur. [2]
2.4 Mosfet
MOSFET (Metal Oxide Semikonduktor Field Effect Transistor) memiliki sebuah
sumber (Source) yang disingkat dengan huruf S, gerbang (Gate) disingkat dengan huruf G
dan saluran (Drain) disingkat dengan huruf D. Akan tetapi mosfet berbeda dengan JFET,
dalam hal ini gerbang di isolasi dari saluran. Oleh karena itu, arus gerbang lebih kecil dari
pada yang ada di JFET. Ada dua jenis MOSFET, yang pertama jenis depletion-mode dan
yang kedua jenis enhacement-mode. Jenis mosfet yang kedua adalah komponen utama dari
gerbang logika dalam bentuk IC (integrated circuit ), µC (micro controller) dan µP (micro
processor) yang merupakan komponen utama dari komputer modern saat ini sedangkan
depletion-mode MOSFET tidak banyak digunakan . Transistor MOSFET dalam berbagai
referensi disingkat dengan nama transistor MOS. Dua jenis tipe n atau p dibedakan dengan
nama NMOS dan PMOS. Simbol untuk menggambarkan MOS tipe depletion-mode
dibedakan dengan tipe enhancement-mode.[3]
6
Dengan menjadikan MOSFET sebagai saklar, maka dapat digunakan untuk
mengendalikan beban dengan arus yang tinggi dan biaya yang lebih murah daripada
menggunakan transistor bipolar. Untuk membuat MOSFET sebgai saklar maka hanya
menggunakan MOSFET pada kondisi saturasi (ON) dan kondisi cut-off (OFF). [3]
Berikut adalah gambar kurva karakteristik MOSFET.
Pada daerah Cut-Off MOSFET tidak mendapatkan tegangan input (Vin = 0V)
sehingga tidak ada arus drain Id yang mengalir. Kondisi ini akan membuat tegangan Vds =
Vdd. Dengan beberapa kondisi diatas maka pada daerah cut-off ini MOSFET dikatakan
OFF (Full-Off). Kondisi cut-off ini dapat diperoleh dengan menghubungkan jalur input
(gate) ke ground, sehingga tidak ada tegangan input yang masuk ke rangkaian saklar
MOSFET.[3]
2.5 Totempole
Totempole adalah suatu rangkaian yang memiliki fungsi untuk mengurangi power
losses yang di timbulkan oleh switching elektronik. Dalam mendesain suatu rangkaian
elektronika daya harus memperhatikan power losses yang ditimbulkan oleh switching
elektronik. Switch losses ini terjadi karena adanya perubahan dari kondisi low ke kondisi
high secara cepat oleh karena itu maka di buatlah rangkaian yang mengurangi power losses
yaitu totempole. [4]
Drive circuit MOSFET harus dapat dengan cepat memberikan arus dan membuang
arus pada saat berada pada switching frekuensi tinggi. Rangkaian yang sangat cocok untuk
digunakan sebagai drive circuit pada MOSFET adalah “Totem-pole”, yang terdiri dari
7
transistor NPN dan transistor PNP. Rangkaian selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.3
di bawah ini. [4]
2.6 LM 7812
Salah satu metode agar dapat menghasilkan tegangan output DC stabil adalah dengan
menggunakan IC7812 untuk menstabilkan tegangan +12Volt DC. IC regulator akan
bekerja sebagai regulator tegangan DC yang stabil jika input lebih besar atau sama dengan
MIV (Minimum Input Voltage), sedangkan arus maksimum beban output yang
diperbolehkan harus kurang dari atau sama dengan MC (Maxcimum Current) sesuai
karakteristik masing-masing.[4]
Dalam IC LM 7812 ditentukan. Vmin = 2,5 volt maka input yang dibutuhkan
minimal 15 volt supaya saat pembebanan maksimal, keluarannya stabil pada tegangan 12
volt. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan IC ini adalah selisih minimum antara
tegangan masukan dengan tegangan keluaran adalah 2,5 volt. [4]
8
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Perancangan merupakan proses yang dilakukan terhadap alat, mulai dari rancangan
kerja rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan. Rancangan dan pembuatan alat
merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir, pada prinsipnya
perancangan yang baik akan memberikan kemudahan dalam proses pembuatan alat.
Perancangan terdiri dari : Perancangan sistem mekanik, perancangan sistem elektronika.
Berikut adalah diagram blok sistem kerja rangkaian driver.
Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan prinsip kerja dari sistem. Pada sistem ini baterai
sebagai sumber tegangan untuk mengaktifkan driver (pengatur kecepatan) dan relay
dengan tegangan 24 VDC. Potensiometer digunakan untuk mengatur RPM (Revolutions
Per Minute) pada driver, dan driver ini akan mengaktifkan relay yang berfungsi sebagai
pengatur arah putaran motor searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam yang diatur
menggunakan switch dan output dari relay masuk ke motor.
9
Gambar 3.2 Perancangan sistem mekanik
Keterangan gambar:
A : Charging
B : Motor
C : Driver
D : Baterai
Mobil listrik ini dapat dinaiki satu orang dengan berat ± 85 Kg.
Spesifikasi motor yang digunakan:
Daya 400W
Arus 22A
Tegangan 24V
Kecepatan 83RPM
10
11
3.2.2 Perancangan Rangkaian Maju – Mundur Menggunakan Relay
Relay ini berfungsi untuk mengatur arah putaran motor dengan input 24Vdc dan
prinsif kerja rangkaian ini sama seperti rangkain driver motor H-bridge lainya.
Output rangkaian driver positif (+) masuk kerangkaian relay pada kaki 8 R1 dan
kaki 1 R2 Sedangkan output negatif (-) masuk kerangkaian relay pada kaki 3 R1 dan kaki
6 R2.
Rangkaian Switch
12
Rangkaian Motor Bergerak Searah Jarum Jam
Dari gambar 3.4 terlihat jelas bahwa dengan mengaktifkan R2 maka akan
menyebabkan motor DC bergerak searah jarum jam. Arus listrik akan mengalir dari
keluaran rangkain driver (24 Vdc) melalui kontak R2 kaki 1 dan 3, masuk ke motor DC
kemudian arus akan mengalir ke kontak R2 kaki 8 dan 6 dan akan berakhir di ground.
Dari gambar 3.5 dapat dijelaskan bahwa untuk putaran berlawanan arah jarum jam.
Arus listrik akan mengalir dari keluaran rangkain driver (24 Vdc) melalui kontak R1 kaki 8
dan 6 masuk ke motor DC kemudian arus akan mengalir ke kontak R1 kaki 1 dan 3 dan
akan berakhir diground.
3.3 Pengukuran
Pengukuran bertujuan untuk memastikan apa yang telah dirancang sesuai dengan
yang diharapkan. Pengukuran ini dilakukan menggunakan alat ukur yang sesuai.
13
3.3.1 Pengambilan Data Maju Tanpa Beban
Alat yang digunakan dalam pengambilan data:
- Untuk mengukur arus menggunakan multi heles ux-838tr digital multimeter.
- Untuk mengukur tegangan menggunakan multimeter sanwa cd731 digital
multimeter.
- Untuk mengukur kecepatan motor menggunakan tachometer de lorenzo dl
2026.
14
3.4 Tujuan Dan Teknik Pengujian
Adapun tujuan dari pengujian alat ini adalah untuk mengetahui keberfungsian alat
yang sudah di buat.
Pengujian Rangkaian driver dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sebuah
rangkaian yang telah digunakan. Hasil dari pengujian tersebut, apakah alat sudah berjalan
sebagai mana yang di inginkan. Selanjutnya setelah alat yang dibuat sudah berfungsi
dengan baik maka pengambilan data dilakukan, pengambilan data ini dilakukan untuk
mengetahui berapa arus, tegangan dan RPM yang dihasilkan dari alat yang sudah di buat.
Pengukuran arus dilakukan dengan cara di serikan, untuk mengukur tegangan diukur
pada keluaran positif dan negatif driver. Sedangkan RPM (Revolutions Per Minute) di
ukur dari putaran roda mobil.
15
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
Pada bab ini akan ditampilkan grafik hasil dari beberapa pengukuran yang dilakukan
dan analisa sistem diantaranya :
Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Searah Jarum Jam (Maju).
Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).
Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Searah Jarum Jam (Maju).
Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).
4.1 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Searah Jarum Jam (Maju).
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat kita lihat perubahan arus yang dimulai dari angka 0
dan terus meningkat dengan nilai ADC yang terus diatur dan mengalami kenaikan arus
pada ADC 240 dengan nilai arus sebesar 2,98 A.
16
Gambar 4.2 Grafik ADC Terhadap Tegangan (Maju)
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat kita lihat pada nilai ADC 15 tegangan mulai
meningkat dan terus meningkat ketika nilai ADC dinaikkan pada saat nilai ADC 255 nilai
tegangan sebesar 20,68 V.
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat kita lihat bahwa pada saat nilai ADC 5-15 nilai PWM
masih 0 kemudian semakin besar nilai ADC maka semakin meningkat juga nilai RPM.
17
4.2 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Tanpa Beban Pada Saat Motor
Bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).
Berdasrakan Gambar 4.4 dapat kita lihat bahwa semakin besar nilai ADC maka
semakin besar pula nilai Arus yang terukur. Pada saat nilai ADC mencapai 60 nilai Arus
mulai mengalami titik kesetabilan yaitu rata-rata 3.
Berdasarkan Gambar 4.5 dapat kita lihat nilai ADC 5-10 nilai tegangan masih
bernilai mV. Setelah nilai ADC 15 barulah nilai tegangan berubah menjadi V dan
mengalami kenaikan seiring dengan perubahan nilai ADC.
18
Gambar 4.6 Grafik ADC Terhadap RPM (Mundur)
Berdasarkan Gambar 4.6 Semakin tinggi nilai ADC maka semakin besar juga nilai
RPM. Pada saat nilai ADC 5-15 nilai RPM masih 0 dan setelah nilai ADC 20 nilai RPM
mulai meningkat seiring dengan perubahan nilai ADC.
4.3 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Searah Jarum Jam (Maju).
Berdasarkan Gambar 4.7 dapat kita lihat bahwa pada saat ADC 5-55 arus masih
meningkat kemudian setelah ADC 60-255 arus mulai turun naik.
19
Gambar 4.8 Grafik ADC Terhadap Tegangan Menggunakan Beban (Maju)
Berdasarkan Gambar 4.8 dapat kita lihat pada saat ADC 5-75 tegangan terus naik dan
kemudian terjadi turun naik tegangan.
Berdasarkan Gambar 4.9 dapat kita lihat ADC 5-60 RPM masih 0 dan kemudian
mengalami RPM mulai mengalami pergerakan yang terus meningkat seiring dengan
perubahan ADC.
20
4.4 Hasil Pengukuran Arus, Tegangan dan RPM Menggunakan Beban Pada saat
motor bergerak Berlawanan Arah Jarum Jam (Mundur).
Pengukuran ini menggunakan beban seberat 52 Kg pada saat motor bergerak
berlawanan arah jarum jam.
Berdasarkan Gambar 4.10 dapat kita lihat bahwa pada saat ADC 5 arus terus
meningkat sampai ADC 85 dengan arus 12,13 A kemudian menurun dan mengalami naik
turun tegangan sampai ADC 255.
21
Berdasarkan Gambar 4.11 dapat kita lihat bahwa pada saat ADC 5 tegangan mulai
meningkat sampai ADC 115 dan kemudian terjadi kenaikan tegangan sampai ADC 255
dan nilai tegangan pada saat ADC 230 adalah 18,52 V.
Berdasrkan Gambar 4.12 dapat kita lihat semakin tinggi nilai ADC maka semakin
besar juga nilai rpm. Pada saat ADC 5-80 nilai RPM masih 0 dan ketika nilai ADC 85
RPM mulai terukur dan menigkat seiring dengan perubahan ADC.
22
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perencanaan, pembuatan dan pengujian dalam tugas akhir yang diberi
judul “Perancangan Driver Motor DC Pada Mobil Listrik” dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Motor mulai berputar ketika ADC 15 pada saat maju dan juga mundur saat
pengujian tanpa beban.
2. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian tanpa beban yang terbesar pada
keadaan maju adalah 2,98 Amper.
3. Tegangan yang terukur saat pengujian tanpa beban yang terbesar pada keadaan
maju adalah 20,68 Volt.
4. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian tanpa beban pada keadaan mundur
yang terbesar adalah 3,47 Amper.
5. Tegangan yang terukur saat pengujian tanpa beban yang terbesar pada keadaan
mundur yang terbesar adalah 21,12 Volt.
6. Pada saat maju dengan pengujian menggunakan beban motor mulai berputar
ketika ADC 60.
7. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian menggunakan beban yang terbesar
pada keadaan maju adalah 9,69 Amper.
8. Tegangan yang terukur saat pengujian menggunakan beban yang terbesar pada
keadaan maju adalah 18,23 Volt.
9. Pada saat mundur dengan pengujian menggunakan beban motor mulai berputar
ketika ADC 80.
10. Konsumsi arus yang terpakai saat pengujian menggunakan beban yang terbesar
pada keadaan mundur adalah 12,13 Amper.
11. Tegangan yang terukur saat pengujian menggunakan beban yang terbesar pada
keadaan mundur adalah 18,52 Volt.
23
5.2 Saran
Untuk sistem lebih baik kedepannya perlu diperhitungkan lagi dan diamati
rangkaian driver tersebut agar mendapatkan hasil yang sempurna. Kemudian melihat
keluaran gelombang driver menggunakan osiloskop sehingga dapat menyimpulkan
penyebab dari turun naiknya arus dan tegangan apakah pengaruh dari rangkaian driver
atau pengaruh dari yang lainnya.
24
Daftar Pustaka
[1] Desmas A Patriawan dan Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng.”Desain Electronik Control
Unit Pada Kendaraan Listrik Bertenaga Bantu Sel Surya”. D-4. Jurusan Teknik
Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
[2] Drs. Ganti Depari, Mpd. “Pokok-Pokok Elektronika,”M2S Bandung Anggota IKAPI,
April 2000.
[3] Albert Paul Malvino, PH.D.,E.E.”Prinsip-Prinsip Elektronika,”Salemba Teknik, 2003.
[4] Ardyan Saputra.”Rancang Bangun Inverter 1 Fase Sebagai Penggerak Motor Induksi 1
Fase”.D-3. Jurusan Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
25
BIOGRAFI PENULIS
Agama : Islam
Email : reza_ariefianto@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :