Anda di halaman 1dari 25

Konsep dasar Teori

1. Pengertian
Kehamilan (graviditas) mulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan (FKUI, 1983 : 3).
Menurut Prawirohardjo (1991 : 125) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi
sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300
hari (43 minggu).
Sedangkan menurut Manuaba (1998 : 123) lamanya kehamilan
berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari.
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai dengan permulaan persalinan kira-kira 280 sampai 300
hari.
Menurut lamanya kehamilan dibagi menjadi :
- Kehamilan samapai 28 minggu dengan berat janin 1000 gr bila berakhir
disebut keguguran.
- Kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut
prematuritas.
- Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut aterm.
- Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau
postdatism (serotinus)
Menurut tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian :
- Triwulan pertama : 0-12 minggu
- Triwulan kedua : 13-28 minggu
- Triwulan ketiga : 29-42 minggu

2. Anatomi dan Fisiologi Alat Kandungan

a. Anatomi Alat Kandungan

1) Alat kandungan luar terdiri dari :


a) Mons veneris
b) Bibir besar kemaluan (labia majora)
c) Bibir kecil kemaluan (labia minora)
d) Klentit (klitoris)
e) Vulva
f) Vestibulum
g) Introitus vagina adalah pintu masuk ke vagina
h) Selaput dara (hymen)
i) Lubang kemih (orifisium uretra eksterna)
j) Perineum
2) Alat kandungan dalam terdiri dari :
a) Liang sanggama (vagina) adalah liang atau saluran yang menghubungkan
vulva dengan rahim, terletak di antara saluran kemih dan liang dubur.
b) Rahim (uterus) adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya
ditutupi oleh peritonium sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa
rahim. Dalam keadaan tidak hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil
di antara kandung kemih dan dubur. Rahim berbentuk seperti bola lampu pijar
atau buah pear, mempunyai rongga yang terdiri dari tiga bagian besar, yaitu :
- Badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
- Leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder, dan
- Rongga rahim (kavum uteri).
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba, yang disebut fundus uteri,
merupakan bagian proksimal rahim.
Besarnya rahim berbeda-beda, bergantung pada usia dan pernah melahirkan
anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar telur ayam kampung. Pada
nulipara ukurannya 5,5-8 cm x 3,5-4 cm x 2-2,5 cm; multipara 9-9,5 cm x 5,5-
6 cm x 3-3,5 cm. Beratnya 40-50 gram pada nulipara dan 60-70 gram pada
multipara. Korpus uteri, yaitu bagian utama rahim, merupakan 2/3 bagian dari
rahim. Pada kehamilan, bagian ini berfungsi sebagai tempat utama bagi janin
untuk hidup dan berkembang.
Serviks uteri terbagi menjadi dua bagian, yaitu pars supra vaginal dan pars
vaginal. Pars vaginal disebut juga portio, terdiri dari bibir depan dan bibir
belakang portio. Saluran yang menghubungkan orifisium uteri interna (oui) dan
orifisium uteri eksterna (oue) disebut kanalis servikalis, dilapisi oleh kelenjar-
kelenjar serviks. Bagian rahim antara serviks dan korpus disebut isthmus atau
segmen bawah rahim, bagian ini penting artinya dalam kehamilan dari
persalinan karena akan mengalami peregangan.
Letak rahim dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksi. Letak-letak
lainnya adalah antefleksi (tengadah ke depan), retrofleksi (tengadah ke
belakang), anteversi (terdorong ke depan), retroversi (terdorong ke belakang).
Suplai darah rahim dialiri oleh arteri urterina yang berasal dari arteri iliaka
interna (a. Hipogastrika) dan arteri ovarika. Fungsi utama rahim adalah (a)
setiap bulan berfungsi dalam siklus haid, (b) tempat janin tumbuh dan
berkembang, (c) berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin.
c) Saluran telur (tuba falopii) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim
kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameter 3-8 mm. Bagian luarnya diliputi
oleh peritonium viseral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian
dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk
menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Saluran telur terdiri dari empat bagian :
- Pars interstisialis (intramuralis)
- Pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit
- Pars ampularis, di mana biasanya pembuahan (konsepsi) terjadi
- Infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut.
Di ujung infundibulum terdapat umbai-umbai (fimbriae) yang berguna untuk
menangkap sel telur (ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.
Fungsi saluran telur adalah (a) sebagai saluran telur, menangkap dan membawa
ovum yang dilepaskan oleh dinding telur, (b) tempat terjadinya pembuahan (
konsepsi = fertilisasi).
d) Indung telur (ovarium). Terdapat dua indung telur, masing-masing di kanan
dan di kiri rahim, dilapisi mesovarium dan tergantung di belakang ligamen
latum. Bentuknya seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan (jempol)
berukuran 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm. Indung telur ini posisinya ditunjang
oleh mesovarium, ligamen ovarika, dan ligamen infundibulopelvikum.
Menurut strukturnya ovarium terdiri dari :
- Kulit (korteks) atau zona parenkimatosa, terdiri dari :
- Tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik
- Jaringan ikat di sela-sela jaringan lain
- Stroma, folikel primordial, dan folikel de Graaf
- Sel-sel Warthard
- Inti (medula) atau zona vaskulosa, terdiri dari :
- Stroma berisi pembuluh darah
- Serabut saraf
- Beberapa otot polos
Pada wanita diperkirakan terdapat sekitar 100 ribu folikel primer. Pada kurun
reproduksi, tiap-tiap bulan satu folikel atau kadang-kadang dua folikel akan
matang, lalu keluar pecah dan muncul ke permukaan korteks.
Seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur
kira-kira 400 butir. Fungsi indung telur yang utama adalah (a) menghasilkan
sel telur (ovum), (b) menghasilkan hormon-hormon (progesteron dan estrogen),
(c) ikut serta mengatur haid.

b. Fisiologi Alat-alat Kandungan

Haid yang pertama kali terjadi disebut menarche. Setelah masa reproduksi,
wanita masuk dalam masa klimakterium yang terjadi secara berangsur-angsur
di mana haid akan menjadi tidak teratur, lalu akhirnya berhenti sama sekali
sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini disebut menopause (stop haid).
Perubahan-perubahan yang kompleks dan harmonis ini diatur oleh serebrum,
hipotalamus, hipofise, alat-alat kandungan, korteks adrenal, kelenjar tiroid, dan
kelenjar-kelenjar lainnya.
1) Fisiologi Haid
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan ini disebut haid. Pada siklus
haid, mukosa rahim dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang
dibuahi setelah terjadinya ovulasi, keadaan ini dikontrol oleh hormon-hormon
yang dapat dideteksi dalam air kemih.
Satu siklus haid dibagi atas beberapa fase (stadium):
Stadium menstruasi (deskuamasi) : 3-7 hari
Stadium profilerasi : 7-9 hari
Stadium sekresi : 11 hari
Stadium premenstruasi : 3 hari
2) Hormon-hormon siklus haid
a) FSH (Follicle Stimulating Hormone) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan
b) Estrogen dihasilkan oleh ovarium
c) LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan hipofise, dan
d) Progesteron dikeluarkan oleh indung telur
Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan estrogen, selaput lendir
rahim (endometrium) menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, karena
pengaruh progesteron selaput ini menjadi lebih tebal lagi, dan kelenjar
endometrium tumbuh berkeluk-keluk. Bersamaan dengan itu, endometrium
menjadi lebih lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan –
persiapan supaya sel telur yang telah dibuahi dapat bersarang. Bila tidak ada
sel telur yang bersarang, endometrium ini terkelupas dan terjadi perdarahan
yang disebut haid.
3) Ovulasi (pengeluaran sel telur)
Biasanya ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum haid yang akan datang.
Dengan kata lain, di antara dua haid yang berurutan, indung telur akan
mengeluarkan ovum, setiap kali satu dari ovarium kanan dan lain kali dari
ovarium kiri.
Cara menentukan adanya ovulasi :
- Biopsi endometrium
- Suhu basal badan
- Sitologi vaginal
- Getah serviks
- pH getah vagina, dan
- Endoskopi

3. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Selama Kehamilan

a. Perubahan Fisiologis Pada Sistem Reproduksi

1) Uterus
Untuk ukuran akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi
higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup
bulan : 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada
akhir kehamilan (40 pekan).
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat,
pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur
telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2
bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada
minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda Hegar.
Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding
rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding
perut dan dinding rahim.
Posisi rahim dalam kehamilan :
- Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi
- Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis
- Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
mencapai batas hati
- Rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau
kiri
Suplai darah uterus adalah Aa. Uterina dan aa. Ovarika bertambah dalam
diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah. Suplai darah ke organ reproduksi meningkat
segera setelah konsepsi karena peningkatan kadar hormon-hormon steroid
seksual. Vaskularisasi tersebut memberikan suplai darah yang banyak bagi
perkembangan janin, tanda-tanda khas pada organ dan berbagai gejala pada
wanita.
2) Serviks
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mukus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya
menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick. Kanalis servikalis dipenuhi oleh
mukus yang kental disebut operkulum. Selama kehamilan operkulum
menghambat masuknya bakteri ke uterus, yang mengalir selama persalinan,
yang disebut “bloody show”, yang menandakan bahwa kanalis terbuka untuk
lewatnya bayi.
Serviks nullipara (wanita yang belum pernah mengalami kehamilan) terlihat
bulat dan halus serta menonjol kearah vagina. Proses kelahiran meregangkan
serviks dan hampir selalu menyebabkan laserasi serviks. Setelahnya, bentuk
serviks menjadi oval. Selama masa kehamilan konsistensi serviks berubah.
Sebelum masa kehamilan teraba seperti ujung hidung; pada awal masa
kehamilan teraba seperti ujung daun telinga; dan pada keadaan term teraba
seperti bibir.
3) Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti, masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
4) Vagina dan vulva
Sampai minggu kedelapan, meningkatnya vaskularisasi pada vagina
menyebabkan tanda kehamilan yang khas disebut tanda Chadwick’s, corak
yang berwarna keunguan yang dapat terlihat oleh pemeriksa. Dalam berespons
terhadap stimulasi hormonal, sekresi sel-sel vagina meningkat secara berarti.
Sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat asam, dikenal istilah “putih” atau
leukorrhea. Sekresi vagina merupakan media yang menyuburkan basilus
Doderlein’s. Basilus ini merupakan garis pertahanan terhadap Candida
albicans, patogen yang tumbuh dalam media alkali.
Sebagaimana kehamilan mengalami kemajuan, meningkatnya kongesti
vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas yang
sangat berarti. Hal ini mungkin mengarah pada tingginya derajat rangsangan
seksual, terutama antara bulan ke-4 dan ke-7 masa kehamilan.
5) Dinding perut (Abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya
serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi
peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat
terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra.
6) Payudara (Mammae)
Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah
rasa nyeri tekan pada payudara, yang secara bertahap mengalami pembesaran
karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Puting
susu menjadi lebih menonjol dan keras, dan pada awal kehamilan keluar cairan
jernih, kolostrum. Area berpigmen di sekitar puting, areola, tumbuh lebih gelap,
dan kelenjar-kelenjar Montgomery menonjol keluar.
Bila payudara tidak disokong dengan tepat selama kehamilan, berat yang
meningkat akan menyebabkan rasa tidak nyaman. Takut akan bentuknya
menjadi “menurun” tidak harus terjadi bila selama masa kehamilan payudara
telah disokong dengan baik menggunakan kutang. Sering dibersihkan akan
menjaga penumpukan kolostrum. Menyikat dengan handuk yang kering yang
kasar dapat membantu menyiapkan puting dalam pemberian ASI.

b. Perubahan Fisiologis Pada Sistem Lainnya

1) Sistem Integumen
Striae gravidarum. Sebagaimana janin tumbuh, uterus membesar,
menonjol keluar. Hal ini menyebabkan tonjolan dan kemudian membusung.
Serabut-serabut elastik dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus karena
regangan. Tanda regangan yang dibentuk disebut striae gravidarum, terlihat
pada abdomen dan bokong terjadi pada 50 % wanita hamil dan menghilang
menjadi bayangan yang lebih terang setalah melahirkan. Wanita mungkin
mengalami pruritus (rasa gatal) sebagai akibat regangan tersebut.
Penyembuhan sementara dapat dicapai dengan memakai lotion yang agak
hangat.
Pigmentasi. Pengumpulan pigmen sementara mungkin terlihat pada bagian
tubuh tertentu, tergantung pada warna kulit yang dimiliki. Linea nigra atau
garis gelap mengikuti midline abdomen. Cholasma, atau topeng kehamilan,
terlihat seperti bintik-bintik hitam pada wajah. Areola sekitar puting membesar
dan warnanya menjadi lebih gelap. Semua area yang mengalami peningkatan
pigmentasi akan menghilang setelah melahirkan.
Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak. Baik kelenjar sebasea atau keringat
menjadi lebih aktif selama masa kehamilan. Sebagai akibatnya, wanita hamil
mungkin mengalami gangguan bau badan, banyak mengeluarkan keringat yang
membasahi pakaiannya, dan berminyak, sulit untuk merapikan rambutnya.
Mandi, dan keramas secara teratur dan menggunakan deodoran akan sangat
membantu mengatasi efek samping yang tidak menyenangkan ini.
2) Sistem Endokrin
Kelenjar dari sistem endokrin menghasilkan bahan-bahan kimia yang
mempengaruhi seluruh tubuh. Selama masa kehamilan, banyak perubahan
yang terjadi pada kelenjar ini.
Ovarium merupakan sumber estrogen dan progesteron pada wanita tidak
hamil. Pada saat konsepsi, perubahan dramatis terjadi. Korpus luteum tempat
ovum berasal mulai menghasilkan estrogen dan progesteron. Segera setelah
plasenta terbentuk dengan baik, ia menjadi sumber utama kedua hormon
tersebut. Plasenta juga membentuk steroid dan tiga jenis hormon lainnya:
human chorionic gonadotropin (hCG), human placental lactogen (hPL), juga
disebut human chorionic somatomammotropin (hCS), dan human chorionic
thyrotropin (hCT).
Selama masa kehamilan, basal metabolic rate (BMR), meningkat hampir 20
% dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormon yang dihasilkan tetap
sama (tiroksin). Ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel-sel acinat, dan
meningkatkanya metabolic rate disebabkan karena oksigen yang digunakan
lebih banyak.
Kelenjar paratiroid ukurannya meningkat selama masa kehamilan, terutama
selama minggu ke-15 sampai ke-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih
besar. Hormon paratiroid penting untuk mempertahankan kecukupan kalsium
dalam darah, tanpa hormon tersebut metabolisme tulang dan otot terganggu.
Insulin dihasilkan oleh sekelompok sel-sel kecil yang disebut pulau
Langerhans, yang terjadi di seluruh jaringan pankreas. Selama masa kehamilan
sel-sel ini tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk memenuhi
kebutuhan yang meningkat. Walaupun demikian, karena keterbatasan
penyimpanan glikogen, wanita sehat yang hamil kurang mampu mengatasi
jumlah gula yang lebih banyak, sehingga beberapa dari mereka
mengeluarkannya ke dalam urin. Bagi ibu yang diabetes, kehamilan merupakan
hal yang riskan dan membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan.
Lobus anterior dari kelenjar pituitari mengalami sedikit pembesaran selama
kehamilan dan terus menghasilkan semua hormon tropik, tetapi dengan
jumlah yang sedikit berbeda. Follicle-stimulating hormone (FSH) ditekan oleh
chorionic gonadotropin (hCG) yang dihasilkan dalam plasenta. Hormon
pertumbuhan berkurang dan hormon melanotropik meningkat, menyebabkan
peningkatan pigmentasi puting susu, wajah, dan abdomen. Pembentukan
prolaktin meningkat dan berlanjut setelah persalinan selama menyusui.
Sebagaimana bayi telah matur, pembentukan prolaktin oleh lobus posterior
meningkat dalam menyiapkan perannya menstimulasi kontraksi otot uterus
dalam proses persalinan.
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian
kortikal yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam aliran
darah diatur oleh kortin. Bagian medula dari kelenjar adrenal
mensekresi epinephrine, hormon yang sangat penting. Kehamilan tidak
mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.
3) Sistem Kardiovaskuler
Sebagaimana kehamilan berlanjut, volume darah meningkat bertahap
sampai mencapai 30 % samoai 50 % di atas tingkat pada keadaan tidak hamil.
Estrogen menstimulasi adrenal untuk mensekresi aldosteron, menyebabkan
retensi garam dan air. Hal ini mengarah pada peningkatan volume darah dan
edema jaringan. Namun demikian, tekanan darah relatif tidak mengalami
perubahan. Peningkatan yang signifikan menandakan preeklamsia.
Beratnya uterus menekan vena-vena besar yang mengaliri pelvik dan
ekstremitas bawah. Vena varikose mungkin terjadi pada tungkai, paha, vulva,
dan rektum (hemoroid). Vena varikose terjadi pada 16 % sampai 33 % wanita
hamil.
Tekanan uterus pada vena kava yang terjadi ketika wanita hamil berbaring
dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang berarti, disebut supine
hypotensive syndrome, menyebabkan pucat sementara, pening, dan klamines.
Sel-sel darah merah meningkat sampai 33 % dan hemoglobin sampai 15 %;
tetapi karena meningkatnya volume plasma menyebabkan hemodilusi,
terjadi pseudoanemia- sehingga disebut anemia fisiologis kehamilan.
Tingkat plasma fibrinogen meningkat sampai 40 % atau lebih, dan waktu
pembekuan tetap sama seperti tingkat pada sebelum kehamilan. Sebagai
akibatnya, lebih mudah terjadi pembekuan darah, karenanya, pasangan statis
venosa, menyebabkan secara khusus akan mengalami trombosis vena.
4) Sistem Muskuloskeletal
Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-kira sepertiga lebih
banyak kalsium dan fosfor. Dengan diit yang seimbang kebutuhan tersebut
terpenuhi dengan baik. Karies gigi tidak disebabkan oleh dekalsifikasi, sejak
kalsium gigi telah dibentuk. Terdapat bukti bahwa saliva yang asam pada saat
hamil membantu aktivitas penghancuran bakteri email yang menyebabkan
karies.
Di lain pihak, sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan karena janin
membesar dalam abdomen. Untuk mengkompensasi penambahan berat ini,
bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang belakang lebih melengkung, sendi
tulang belakang lebih lentur, dapat menyebabkan nyeri punggung pada
beberapa wanita. Penggunaan bantal untuk menyokong punggung mungkin
dianjurkan untuk kasus ini.
Kram otot-otot tungkai dan kaki merupakan masalah umum selama
kehamilan. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin berhubungan dengan
metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainase sisa metabolisme otot,
atau postur yang tidak seimbang. Kram biasanya terjadi setelah berdiri
sepanjang hari dan pada malam hari setelah tubuh beristirahat. Sedikit gerakan
dan penggunaan kompres hangat dapat sedikit membantu. Aktivitas sehari-hari
yang sedang dan lebih banyak waktu untuk istirahat dengan kaki dinaikkan
merupakan cara yang pada umumnya berhasil untuk mengurangi
ketidaknyaman ini.
5) Sistem Pernapasan
Sejalan dengan pertumbuhan janin dan mendorong diafragma ke atas,
bentuk dan ukuran rongga dada berubah tetapi tidak membuatnya lebih kecil.
Kapasitas paru terhadap udara inspirasi tetap sama seperti sebelum hamil atau
mungkin berubah dengan berarti. Kecepatan pernapasan dan kapasitas vital
tidak berubah. Volume tidal, volume ventilator permenit, dan ambilan oksigen
meningkat. Karena bentuk dari rongga torak berubah dan karena bernapas
lebih cepat, sekitar 60 % wanita hamil mengeluh sesak napas.
Walaupun penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, bengkak seperti alergi
pada membran mukosa merupakan hal umum pada kehamilan. Hal ini
menyebabkan gejala serak, hidung tersumbat, dispnea, sakit tenggorokan,
perdarahan hidung, hilangnya indera perasa penciuman.
6) Sistem Gastrointestinal
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena kehamilan.
Tingginya kadar progesteron mengganggu keseimbangan cairan tubuh,
meningkatkan kolesterol darah, dan melambatkan kontraksi otot-otot polos.
Sekresi saliva menjadi lebih asam dan lebih banyak, dan asam lambung
menurun. Perbesaran uterus lebih menekan diafragma, lambung, dan intestin.
Pada bulan-bulan awal kehamilan, seperetiga dari wanita hamil mengalami
mual dan muntah. Sebagaimana kehamilan berlanjut, penurunan asam
lambung, melambatkan pengosongan lambung dan menyebabkan kembung.
Menurunnya gerakan peristaltik tidak saja menyebabkan mual tetapi juga
konstipasi, karena lebih banyak feses terdapat dalam usus, lebih banyak air
diserap akan semakin keras jadinya. Konstipasi juga disebabkan oleh tekanan
uterus pada usus bagian bawah pada awal masa kehamilan dan kembali pada
akhir masa kehamilan.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam selama
masa kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik untuk mencegah
karies gigi. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri uluhati dan regurgitasi
(pencernaan asam) merupakan ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan ke
atas dari perbesaran uterus. Pelebaran pembuluh darah rektum (hemoroid)
dapat terjadi. Pada persalinan, rektum dan otot-otot yang memberikan
sokongan sangat teregang.
7) Sistem Perkemihan
Di bawah keadaan yang normal, peningkatan penyringan darah ibu dan janin
yang tumbuh tidak membuat ginjal dan ureter bekerja ekstra. Keduanya
menjadi dilatasi karena peristaltik uretra menurun. Sebagai akibat, gerakan
urin ke kandung kemih lebih lambat. Stasis urin ini meningkatkan
kemungkinan pielonefritis.
Pada awal kehamilan, suplai darah ke kandung kemih meningkat, dan
perbesaran uterus menekan kandung kemih. Faktor-faktor tersebut
menyebabkan meningkatnya berkemih. Mendekati kelahiran janin turun lebih
rendah ke pelvis, lebih menekan lagi kandung kemih dan semakin
meningkatkan berkemih. Walaupun gejala ini sangat tidak menyenangkan, hal
ini tidak menyebabkan masalah medis yang berarti.
8) Sistem Persarafan
Tidak terdapat perubahan saraf yang normal selama kehamilan. Terkadang
gejala timbul karena melemahnya persendian, seperti yang telah dijelaskan
tentang perubahan tulang dan persendian pada kehamilan. Kadang-kadang
perubahan postur pada kehamilan dapat menyebabkan acrodysesthesia, atau
numbness, tingling, dan kaku pada semua bagian lengan, tangan, atau jari-jari.
Hal ini sepenuhnya merupakan masalah mekanis dan dapat dihilangkan
dengan menyokong bahu dengan bantal pada malam hari dan menjaga postur
tubuh yang baik selama seiang hari.
Walaupun jaringan otak kemungkinan tidak mengalami perubahan, efek
psikologis mungkin saja dapat terjadi. Swing mood lebih umum terjadi.
Terkadang wanita tidak menerima kehamilannya, dan mungkin terjadi psikosis.
Walaupun peningkatan berat badan lebih bersifat individual. Wanita yang
mempunyai berat badan kurang atau yang mengandung lebih dari satu bayi,
berat badannya harus meningkat lebih banyak selama kehamilan. Bagi mereka
yang kelebihan berat badan harus menghindari diit yang berlebihan dan
penurunan berat badan yang drastis dapat menyebabkan ketosis dan
membahayakan janin.
Secara normal, berat badan yang didapat adalah sebagai berikut :
Trimester pertama 2 sampai 4 pon
Trimester kedua 12 sampai 15 pon
Trimester ketiga 8 sampai 10 pon
Secara umum, diit bebas, seimbang dengan jumlah cairan yang cukup
sangat dianjurkan. Pengawasan berat badan dengan ketat tidak lagi dianjurkan
karena ibu yang mengalami peningkatan berat badan kurang dari 20 pon
memiliki lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Anjuran terakhir untuk rata-rata wanita harus meningkat berat badannya lebih
dari 25 pon dan kurang dari 40 pon selama kehamilan.

c. Perubahan Psikologis

Kehamilan adalah krisis maturasi yang menyebabkan ketegangan tetapi


bermanfaat bagi wanita untuk mencapai tingkatan baru dan bertanggung
jawab. Perubahan konsep sebagai persiapan dinamika keluarga antara
intrapsikis dan proses biologis yang menyebakan ia harus mengkaji ulang “self
image”, kepercayaan, niali dan prioritas, pola perilaku, hubungan dengan orang
lain dan keterampilan “memecahkan masalah” (Ledrman dalam Bobak, 1984 :
270)
Manusia berespons terhadap krisis dengan cara yang khas, sesuai dengan
sifat dari kejadian yang mengganggu kehidupan mereka. Tentu saja, definisi
tentang krisis dinyatakan sebagai suatu ketidakseimbangan psikologis yang
mungkin disebabkan oleh situasi atau oleh tahap perkembangan. Pada awalnya,
terdapat
periode syok dan menyangkal, kemudian kebingungan dan preocupation denga
n berbagai masalah yang diperkirakan sebagai penyebabnya. Hal ini diikuti oleh
suatu aksi untuk menghasilkan suatu solusi, dan akhirnya terjadi
proses belajar dari pengalaman. Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung
pada tiga faktor : persepsi terhadap kejadian, dukungan situasional, mekanisme
koping mereka. Intervensi krisis adalah bantuan yang ditawarkan oleh orang
luar untuk mempermudah kembali pada keadaan seimbang dari gangguan yang
telah dialami.
Resolusi krisis biasanya membutuhkan waktu 1 sampai 6 minggu dan ada
waktu di mana terjadi penyesuaian diri terhadap saran-saran dari luar.
Walaupun masa kehamilan selama 9 bulan, pada kehamilan yang baru saja
dialami dapat membuat krisis bagi setiap orang yang mengalaminya.
1) Respon Emosional
Wanita merasa bahagia dan menempatkan kehamilannya sebagai
pemenuhan biologi dan bagian dari kehidupan, mereka mempunyai self-esteem
tinggi dan memelihara tentang apa yang akan dicapai untuk dirinya, bayinya
dan anggota keluarganya. Sekalipun umumnya keadaan kesejahteraan
menonjol, emosi yang labil cepat berubah sering terjadi pada wanita hamil.
Kemajuan kehamilan wanita jadi terbuka tentang perasaannya dan orang
lain (Caplan, 1959). Ia mau berbicara tentang keadaan sebelumnya tidak
diskusi/diskusi hanya dengan keluarga dan tampaknya percaya bahwa
pikirannya dan gejala dapat tertarik untuk didengar.
2) Respon Terhadap Perubahan Body Image
Perubahan fisiologis pada kehamilan dapat terjadi dan perubahan besar dari
bentuk tubuh. Selama trimester I bentuk tubuh sangat kecil, tetapi trimester II
nyata perut menonjol, pinggang dan pembesaran buah dada. Wanita merasakan
perkembangan pada semua tubuh dan mengisi tempat yang banyak. Perasan
ini akan bertambah kuat dengan majunya kehamilan (Jessner, dalam Bobak,
1970 : 272).
3) Ambivalen Selama Kehamilan
Ambivalen didefinisikan sebagai perasaan konplik bersamaan, seperti cinta
dan benci terhadap seseorang, pikiran atau keadaan tubuh. Ambivalen adalah
respon normal pengalaman seseorang sebagai persiapan peran baru. Banyak
wanita merasakan ambivalen selama kehamilan.
Perasaan ambivalen dapat bertahan sampai trimester III merupakan indikasi
ketidamampuan menyelesaikan konflik peran sebagai ibu (Lederman dalam
Bobak, 1984 : 272). Kelahiran anak yang sehat dapat menghilangkan perasaan
ambivalen, jika anak dengan kelainan pada saat lahir, wanita dapat melihat
masa lalu dan merasa bersalah. Ia percaya bahwa perasaan ambivalen
menyebabkan kelainan pada bayinya.
Penyesuaian lanjut pada kehamilan trimester ketiga (7 sampai 9 bulan).
Trimester ketiga ditandai dengan klimak kegembiraan emosi karena kelahiran
bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak semangat dan depresi,
ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah. Calon ibu menjadi
lelah, dan menunggu nampaknya terlalu lama. Sekitar 2 minggu sebelum
melahirkan, sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan senang. Kecuali
bila berkembang masalah fisik, kegembiraan ini terbawa sampai proses
persalinan, suatu periode dengan stres yang tinggi.
Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum tergantung pada
persiapannya dan persepsinya terhadap kejadian ini. Kerja sama yang khusus
selama peristiwa ini akan dibicarakan dalam hubungannya dengan asuhan
keperawatan yang diberikan padanya. Perasaan sangat gembira yang dialami
ibu seminggu sebelum klimaknya sekitar 24 jam setelah persalinan.
Kadang-kadang kegembiraan setelah melahirkan berlanjut selama 2 atau 3
hari, tetapi hampir semua selesai setelah hari ke-4 pasca persalinan. Ibu
mungkin menjadi depresi, mudah menangis, dan kurang istirahat. Penurunan
kadar estrogen dan progesteron yang tiba-tiba dapat menjadi bagian penting
pada postpartum “blues”, karenanya disebut depresi. Terdapat alasan lain
mengapa ibu merasakan depresi dan tidak bersemangat. Ketegangan telah
berakhir, bayi telah lahir, dan masa-masa menegangkan telah berlalu. Ibu
mengalami nyeri perineum, payudara yang membesar bila ia menyusui, dan
nyeri. Ia mungkin tidak benar-benar mengerti mengapa, tetapi ia mengerti
bahwa dunia indahnya seminggu yang lalu telah hilang.

4. Adaptasi Ibu, Bapak dan Sibling


Kehamilan meliputi semua anggota keluarga, sebab konsepsi adalah awal
tidak hanya pertumbuhan janin tetapi juga keluarga dan tambahan anggota dan
perubahan hubungan tiap anggota keluarga harus menerima kehamilan dan
interprestasi yang dimaksud atau memiliki kebutuhanya (Grossman et al dalam
babak, 1980 ; 270).
a. Adaptasi Maternal
Wanita dari usia 10-40 tahun. Selama 9 bulan hamil menerima peran
sebagai ibu ini adalah kompleks sosial dan proses kognitif bahwa tidak intuitif
untuk dipelajari (Rubin dalam Bobak, 1967 : 270)
Pengalaman subjektif terhadap waktu dan perubahan jarak kehamilan
sebagaimana rencana dan harapan akan keyakinan dengan apa yang disebut
“Expected date of delivery” (EED) atau taksiran tanggal kelahiran (Rubin dalam
Bobak, 1984 : 270). Pada awal kehamilan tidak tampak bahagia dan mereka
bertahan menerima hari penuh sebagai permintaan social dari aktifitas untuk
memberatkan waktu yang kosong, banyak waktu yang dihabiskan tidur dengan
quickening (merasa bergerak) pada trimester II, mengurangi waktu dan jarak
antara geografi dan sosial sebagai peralihan wanita perhatian dalam hati pada
kehamilannya dan hubungan dengan ibunya dan wanita lain/kehamilan pada
trimester III langkah menjadi lambat dan merasa waktu cepat berlalu dan
aktifitas menjadi terbatas (Rubin dalam Bobak, 1984 :270).
Tahap pertama adaptasi peran ibu adalah penerimaan kehamilan dan
perpaduan pernyataan kehamilan dan perpaduan pernyataan kehamilan dan
pandangan hidup (Lederman, dalam Bobak, 1984 : 271) derajat penerimaan
merupakan repleksi dari kesiapan wanita untuk hamil dan respon
emosionalnya.
Perasaan kuat ambivalen dapat bertahan sampai trimester III merupakan
indikasi ketidakmampuan menyelesaikan konflik peran sebagai ibu (Lederman,
dalam Bobak,, 1984 : 272) kelahiran anak yang sehat dapat menghilangkan
perasaan ambivalen. Jika anak dengan kelainan pada saat lahir, wanita dapat
melihat masa lalu dan merasa bersalah. Ia percaya bahwa perasaan ambivalen
menyebabkan kelainan pada bayinya.
Reaksi ibu pada saudara perempuan yang hamil penting pada penerimaan
cucu dan saudara perempuan. Jika ibu mendukung saudara perempuan
mempunyai kesempatan diskusi kehamilan dan persalinan dan perasaannya
senang/ambivalen dengan pengetahuan dan penerimaan. Rubin (1975)
mencatat bahwa wanita hamil tidak senang dengan kehamilannya, saudara
perempuan pada awalnya mempunyai keraguan tentang harga diri dan pada
akhirnya menerima bayinya.
Perkawinan/melakukan hubungan tidak diam tetapi berkembang sesuai
waktu. Tambahan anak berubah selamanya alamiah dan terikat diantaranya
pasangan Lederman (1984) melaporkan sesuai istri menjadi tertutup selama
kehamilan. Pasangan dipercayainya dan mendukung bagian yang selagi
tergantung. Wanita mengekspresikan kebutuhan untuk pasangan dengan cara
aktif terlihat dalam persiapan kelahiran. Ayah tampaknya stabil, pandangan
yang baik dengan ekspresi pasangan ragu-ragu atau takut, dan sumber fisik
dan emosional yang menentukan hati (Grossman dkk, dalam Bobak, 1980 :
273). Banyak wanita sadar akan perkembangan kebutuhan pasangan selam
hamil. Mereka simpatik terhadap kebutuhan untuk menetramkan hati tentang
pentingnya pasangan di akui bahwa ia dapat merasa cemburu terhadap bayi
yang belum lahir.
b. Adaptasi Keluarga (ayah)
Bagaimana ayah menyelesaikan peran keluarga yang meningkat pada umur
sebaya (Fawsett, 1986 a.b : Strickland, 1987). Dalm kelompok tua laki-laki
berharap subjek darinya bervariasi perilaku dan tabu hubungan dengan
kehamilan dan kelahiran (Bobak, 1968 ; May, 1982 b). Praktis mengetahui
tentang persalinan (Frenchi “merencanakan”). Laki-laki berespon terhadap
saluran yang menerima bentuk ekspresi dan status baru diakui dan didukung.
Laki-laki yang berespon emosional menjadi bapak, perhatian dan
kebutuhan emosional berubah selam kehamilan. Fase pada pola perkembangan
menjadi nyata. May (1982 e) menjelaskan 3 fase karateristik 3 tugas
perkembangan pengalaman manjadi bapak yang diakui :
1) Fase pemberitahuan
Periode awal fase pemberitahuan dapat menghabiskan beberapa jam sampai
beberapa minggu. Tugas perkembangan adalah menerima fakta biologis dari
kehamilan, laki-laki membutuhkan kedudukan, ia menjadi hamil dan saya
menjadi ayah; reaksi laki-laki mencari informasi tentang kehamilan dengan
perasaan senang/takut dan bingung tergantung pada apakah kehamilan yang
diinginkan/direncanakan/tidak diinginkan.
2) Fase penundaan
Adalah fase moratorium adalah periode kenyataan kehamilan. Tugas
perkembangan adalah menerima kehamilan dan mampu menerima keadaan.
Laki-laki tampak tambah sadar akan rencana hidup dan gaya hidup, hidup
dapat diterima dan menjadi perdamaian dalam kehamilan (May, 1982 c).
3) Fase perhatian
Tugas perkembangan adalah untuk negosiasi dengan pasangan, peran ia
dan dalam persalinan serta menyiapkan untuk menjadi ayah. Pada fase ini laki-
laki berkonsentrasi pada pengalaman yang dimiliki pada wanita hamil dan
merasa lebih baik dengan istri ia menjadi ayah dan dunia sekeliling menentukan
peran bapak dimasa dating (May, dalam Bobak, 1982 : 274).
c. Adaptasi Sibling
Membagi perhatian dengan saudara baru mungkin merupakan krisis
utama untuk seorang anak-anak yang lebih tua sering merasa kehilangan
perhatian/cemburu karena posisinya digantikan oleh bayi baru.
Ibu dengan anak yang lebih besar harus mencurahkan waktu dan tenaga
untuk membentuk hubungan dengan anak-anak. Ibu perlu mempersiapkan
anak yang lebih tua untuk kelahiran bayinya dan memulai proses perubahan
peran dalam keluarga dengan mengikut sertakan anak dalam kehamilannya
dan sikap simpatik dalam menghadapi protes dan perlawanan anak akibat
kehilangan tempat mereka dalam struktur keluarga. Tidak ada anak yang mau
menyerahkan posisinya dalam keluarga.
Usia toddler mungkin menunjukan tingkah laku yang tidak dapat berdiri
sendiri dan kambali memerlukan bantuan dalam training toilet atau makan
menjelang 3 atau 4 tahun anak-anak suka bercerita tentang cerita mereka
sendiri dan menerima hal yang berhubungan dengan kehamilan. Mereka suka
mendengar DJJ dan merasakan pergerakkan janin dalam rahim, kadang-
kadang mereka khawatir bagaimana bayi makan dan apa yang dipakainya.
Orang tua sering mengikutsertakan anak mereka dalam beberapa minggu
terakhir. Seorang anak laki-laki 4 tahun merasa marah karena dapat
menyebabkan kemarahan ayahnya mengatasi dengan membuatkannya
permainan ski yang kecil, sehingga dapat meluncur di dada ibunya dan melewati
perutnya. Pada dasarnya mereka menantikan kehadiran bayi baru dan melihat
dirinya sebagi ibu-ibu atau bapak-bapak dan senang membeli perlengkapan
bayi dan tempat untuk bayi, hanya mereka masih berpikir untuk mengatakan
yang jelas dan bebas untuk berpendapat. Mereka berspon positif kepada
kesehatan yang baik pada ibu mereka dan tidak mencemaskan lukanya/bayi
yang belum lahir.
Pada masa remaja akhir tidak nampak ada gangguan, mereka pikir mereka
akan segera pergi dari rumah. Orang tua biasanya lebih memperhatikan
kenyamanan dan tingkah laku pada usia dewasa daripada anak-anak.

5. Fisiologi Perkembangan Janin


a. Pernafasan
Pusat pernafasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi O2 dan CO2 didalam
tubuh janin itu. Pada permukaan paru-paru yang telah matur ditemukan
lipoprotein yang berfungsi untuk mengurangi tahanan pada permukaan alveoli
dan memudahkan paru-paru berkembang pada penekanan nafas pertama oleh
janin. Pengembangan paru-paru ini disebabkan oleh tekanan negative didalam
dada karena tekanan paru-paru waktu lahir sewaktu bayi menarik nafas
pertama kali.
b. Sirkulasi
Mula-mula darah yang kaya O2 dan nutrisi yang berasal dari plasenta,
melalui vena umbilicus masuk kedalam tubuh janin. Sebagian darah tersebut
melalui duktus venosus anantii akan mengalir ke vena cava inferior didalam
atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke
atrium sinistra, melalui foramen ovale yang terletak di atrium dekstra dan
atrium sinistra. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel
kiri yang kemudian di pompakan ke aorta.
c. Traktus digestive
Pada kehamilan 4 bulan alat pencernaan telah terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dengan
demikian janin membantu pula dalam perputaran air ketuban. Pada umumnya
janin menelan rata-rata 450 ml air ketuban setiap harinya. Bahwa hepar janin
masih imatur dalam fungsinya selama dalam kandungan dan juga sesudah
dilahirkan, dinyatakan oleh ketidakmampuannya untuk menghilangkan bekas
penghancuran darah dari peredaran. Pankreas telah mulai berfungsi meskipun
amat terbatas.
d. Traktus urinarius
Glomerulus di ginjal mulai dibentuk dalam korteks renalis pada janin usia
3 minggu. Ginjal janin mulai berfungsi pada kehamilan 3 bulan dan didalam
kandung kencing janin telah dapat dijumpai air kencing yang kemudian
dikeluarkan ke likuor amnii.
e. Kelenjar-kelenjar endokrin
Pada kehamilan 10 minggu kortikotropin telah dapat ditemukan dalam
hipofisis janin. Hormon ini diperlukan untuk mempertahankan glandula
suprarenalis janin.hormon somatomammotropin ditemukan didaerah tali pusat
dengan kadar yang tinggi.hormon ini memang dibentuk di plasenta disamping
oleh hipofisis janin meskipun dalam jumlah terbatas.thyroid stimulating
hormone (tirotropin) dapat ditemukan pada kehamilan 10 minggu. Pada
kehamilan 10 minggu kelenjar gondok janin telah berfungsi menyimpan iodium
dan menghasilkan tiroksin.
f. Imunologi
Smith mengemukakan bahwa dari kehamilan 8 minggu telah ada gejala
terjadinya kekebalan dengan adanya limfosit-limfosit disekitar tempat timus
kelas gamma – A immunoglobulin telah dapat dibentuk pada kehamilan 2 bulan
dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Perlindungan
pasif yang diterima oleh janin dari ibu dalam bentuk gamma – G
immunoglobulin yang disalurkan melalui plasenta terjadi melalui imunisasi
terhadap difteria, tetanus, campak, cacar, polio mielitus, coxsockie virus, dan
hepar simplete.

6. Diagnosa Kehamilan
Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penelitian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil:
a. Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenorea
- Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de
Graaf dan ovulasi
- Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan

2) Mual dan Muntah


- Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan
- Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang
disebutkan morning sickness
- Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
- Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3) Ngidam
- Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam
4) Sinkope atau pingsan
- Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan
- Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu
5) Payudara tegang
- Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
- Payudara membesar dan tegang
- Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama
6) Sering miksi
- Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi
- Pada triwulan kedua sudah menghilang
7) Konstipasi atau obstipasi
- Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar
8) Pigmentasi kulit
Sekitar pipi : Cloasma gravidarum
- Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pegmentasi pada kulit
Dinding perut :
- Striae nigra
- Striae lividae
- Linea alba makin hitam
Sekitar payudara
- Hiperpigmentasi areola mamae
- Putting susu makin menonjol
- Keluar Montgomery menonjol
- Pembuluh darah menifes sekitar payudara
9) Epulis
- Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
10) Varices atau penampakan pembuluh darah vena
- Karena pengaruh hormon dari estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat.
- Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki
dan betis, dan payudara
- Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan
b. Tanda tidak pasti kehamilan
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan :
Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
- Tanda Hegar
- Tanda Chadwicks
- Tanda Piskaseck
- Tanda Braxton Hicks
- Tanda Ballotement

Pemeriksaan test biologis kehamilan positif


- Sebagian kemungkinan positif palsu
c. Tanda pasti kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan :
Gerakan janin dalam rahim :
- Terlihat/teraba gerakan janin
- Teraba bagian-bagian janin
- Denyut jantung janin :
- Didengar dengan stetoskop Laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler
- Dilihat dengan ultrasonografi
- Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka
janin, ultrasonografi
d. Diagnosis Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu
dilakukan diagnosis banding diantaranya :
1) Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
- Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan
tes biologis tidak menunjukan kehamilan
2) Tumor kandungan atau mioma uteri
- Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
- Bentuk pembesaran tidak merata
- Perdarahan banyak saat menstruasi
3) Kista ovarium
- Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil
- Datang bulan terus berlangsung
- Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan
- Pemeriksaan test biologis kehamilan dengan hasil negatif
4) Hamotometra
- Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
- Perut terasa sakit setiap bulan
- Terjadi tumpukan darah dalam rahim
- Sebab himen in perforata
5) Kandung kemih yang penuh
- Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang

Perbandingan antara Primipara dan Multipara


Primipara Multipara
Perut Tegang Longgar, terdapat striae
Pusat Menonjol Dapat datar
Rahim Tegang Agak lunak
Payudara Tegang, tegak Menggantung, agak lunak,
terdapat striae
Labia mayora Bersatu Agak terbuka
Himen Koyak beberapa tempat Karunkula himenalis
Vagina Sempit dengan rugae Lebar, rugae kurang
utuh
Serviks Licin, lunak, tertutup Sedikit terbuka, teraba
bekas robekan persalinan.
Pembukaan Mandatar dulu diikuti Membuka persamaan
serviks pembukaan dengan mendatar
Perineum Masih utuh Bekas luka episiotomi.

7. Pemeriksaan Kehamilan
Jadwal pmeriksaan ANC adalah sebagai berikut :
a. Trimester I dan II
Setiap bulan sekali
Diambil data tentang laboratorium
Pemeriksaan USG
Nasehat diet tentang diet seimbang, tambahan protein ½ gr/KgBB, satu
telur/hari
Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, komplikasi
kehamilan.
Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya komplikasi
kehamilan dan imunisasi tetanus I.
b. Trimester III
Setiap 2 minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
Diet seimbang
Pemeriksaan USG
Imuniasasi tetanus II
Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi
kehamilan trimester ke III
Rencana pengobatan
Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus dating untuk
melahirkan.
Jadwal melakukan pemeriksaan antenatal care sebanyak 12-13 kali selam
hamil. Keuntungan ANC sangat besar karena dapat mengetahui berbagai resiko
dan komplikasi hamil sehingga dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke
RS.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

Proses keperawatan adalah kegiatan yang berurutan dan dilakukan secara


sistematis untuk menentukan masalah klien, membuat perencanaan untuk
mengatasinya, pelaksanaan dan evaluasi keberhasilan secara efektif, terhadap
masalah yang diatasinya. (Effendi, Nasrul, 1995 : 3)
Proses keperawatan pada dasarnya adalah metoda pelaksanaan asuhan
keperawatan yang sistematis yang berfokus pada respon manusia secara
individu, kelompok, masyarakat, terhadap perubahan kesehatan baik aktual
maupun potensial.
Proses keperawatan terdiri dari empat tahap yaitu: pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi, dimana masing-masing tahap saling
berkaitan dan berkesinambungan satu sama lain.

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan suatu pendekatan yang sistematis untuk


mengumpulkan data dan menganalisa data sehingga dapat diketahui masalah
keperawatan yang ada pada klien.
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Identitas klien : nama, umur, agama, suku / bangsa, pendidikan, pekerjaan,
diagnosa medis, nomor medrec, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, status
marital, diagnosa medis, alamat.
b) Identitas suami: nama, umur, suku / bangsa, pekerjaan, pendidikan, agama,
hubungan dengan klien dan alamat.
2) Riwayat Kesehatan
a) Latar Belakang Kunjungan
Merupakan alasan klien datang ke poliklinik
b) Riwayat Kesehatan
Merupakan pengembangan dari latar belakang kunjungan klien ke poliklinik
c) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Dikaji tentang penyakit yang pernah klien alami pada masa anak-anak,
apakah klien mempunyai riwayat alergi, mendapatkan kecelakaan, pernah
dirawat / dioperasi, pernah dilakukan tindakan persalinan seperti sectio
caecarea, dll. Kebiasaan merokok, minum kopi, alkohol dan obat-obatan.
d) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dikaji klien sedang hamil berapa bulan
e) Riwayat Menstruasi
Menarche, melalui siklus haid, lamanya, banyaknya, masalah, HPHT, dan
taksiran persalinan.
f) Riwayat Kontrasepsi
Dikaji jenis kontrasepsi yang digunakan dan adakah masalah yang timbul pada
saat penggunaan kontrasepsi tersebut, serta alasan klien berhenti
menggunakan kontrasepsi.
g) Riwayat Pengobatan/Rokok/Alkohol Selama Kehamilan
Dikaji obat yang pernah digunakan atau sedang digunakan, cara pemberian,
tujuan pemberian, apakah ada ketergantungan rokok atau alkohol, jenis
imunisasi yang pernah didapat dan waktunya kapan.
h) Riwayat Obstetrik
Dikaji tahun berapa klien melahirkan, dimana, penolongnya, adakah
komplikasi, keadaan anak sekarang, jenis kelamin, dan jenis kelahirannya.
i) Riwayat Kehamilan Sekarang
Dikaji kapan klien merasa hamil, lalu periksa dimana. Kaji juga adakah masalah
yang timbul dan cara mengatasinya, seperti : mual, muntah, gangguan BAK,
sakit ulu hati, perdarahan, gangguan istirahat tidur, kram pada kaki, pusing,
sakit kepala, nyeri pada abdomen, lelah, obstipasi, sakit pinggang, dll.
3) Pola Aktivitas Sehari-hari
Kaji aktivitas sehari – hari klien, seperti : istirahat tidur (lamanya, ada
gangguan/tidak, bentuk gangguan, istirahat di siang hari) biasanya pada
kehamilan trimester ketiga klien menglami insomnia (hamil minggu terakhir,
karena adanya gerakan janin, otot kram, sering kencing, nafas pendek, atau
ketidaknyamanan yang lain) , personal hygiene (cara mandi, frekuensi mandi,
kebersihan pakaian), aktivitas (gangguan pergerakan/tidak, jenis gangguan,
cara mengatasinya, kegiatan sehari-hari yang dilakukan klien), makan dan
minum (perubahan pola/tidak, jenis perubahan, makanan/minuman yang
disukai, makanan pantangan, diet khusus, kesulitan dalam melaksanakan
diet), eliminasi (perubahan pola/tidak, jenis perubahan, cara mengatasi
masalah) biasanya pada kehamilan trimester ketiga klien mengalami sering
kencing (karena berkurangnya kapasitas blass karena pembesaran uterus dan
bagian presentasi janin), seksual (perubahan pola/tidak, alasannya, cara
mengatasi).
4) Pemeriksaan fisik
a) Kaji tanda-tanda vital klien ( kesadaran, tekanan darah, respirasi, nadi, suhu)
b) Kaji berat badan dan tinggi badan klien sebelum dan setelah hamil
c) Kulit : warna kulit, kekenyalan, turgor kulit, dan adakah hiperpigmentasi
(pada ibu hamil biasanya terjadi hiperpigmentasi pada wajah yang disebut
cloasma gravidarum).
d) Rambut : warna, distribusi rambut
e) Kepala : keseimbangan ukuran kepala dengan badan (seimbang/tidak), dan
pergerakan kepala (terkoordinasi atau tidak).
f) Mata : kaji warna konjungtiva, sklera, dan palpebra
g) Hidung : kaji selaput mukosa, adakah sumbatan, dll
h) Gigi dan mulut : kaji kebersihan gigi, adakah karies atau tidak, jumlah gigi
i) Leher : kaji adakah pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar getah bening.
Adanya peningkatan vena jugularis
j) Dada : kaji bentuk dada
k) Payudara : kaji bentuk, konsistensi, kesimetrisan, adakah pembesaran,
hiperpigmentasi areola dan puting, penonjolan puting susu, pengeluaran
kolostrum, pelebaran pada vena, dan kebersihan payudara.
l) Abdomen : kaji adanya pembesaran, bentuknya, adakah line nigra, striae
gravidarum, jaringan parut. Dan lakukan palpasi (Leopold), tinggi fundus uteri.
Auskultasi bunyi jantung anak (frekuensi, regularity, adakah pergerakan anak).
m) Ekstremitas : kaji bentuk dan ukuran kaki dan tangan, warna kuku kaki dan
tangan, adakah edema, varises, reflek patella.
n) Vulva : kaji adakah edema, varises, perlukaan, pengeluaran cairan, dll.
o) Rektum : kaji adakah hemoroid
p) Perineum : kaji elastisitas, adakah bekas perlukaan
q) Pemeriksaan khusus : laboratorium
5) Data Psikososial
a) Status perkawinan
Kaji status maritalnya, pernikahan ke berapa, usia pertama kali menikah, dan
lamanya pernikahan.
b) Respon klien terhadap kehamilan
Kaji bagaimana respon klien terhadap kehamilannya yang dialaminya.
c) Hubungan sosial dengan suami
Kaji reaksi dan persepsi terhadap kehamilan, jenis kelamin yang diinginkan,
bantuan pelayanan yang diharapkan, orang yang penting bagi klien, rencana
tempat melahirkan, rencana mengikuti kelompok senam hamil, rencana
menyusui sendiri
d) Kebutuhan pendidikan kesehatan
Kaji tentang pengetahuan klien terhadap perubahan fisik yang dialaminya,
kebutuhan informasi, nutrisi dalam kehamilan, personal hygiene, perawatan
bayi, latihan dan aktivitas, kegiatan seksual, keluhan ringan dan cara
mengatasinya, keluarga berencana, jadwal pemeriksaan, respon psikologis.

b. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan mengaitkan data tersebut dengan konsep
teori dan prinsip yang relevan untuk membuat kesimpulan dalam menentukan
masalah kesehatan klien dan perawatan pasien (Effendi, 1995 : 24)
Analisa data merupakan proses berfikir yang meliputi kegiatan
pengelompokkan data dan menginterpretasikan kelompok data tersebut.
Kemudian dibandingkan dengan standar normal sehingga dapat menentukan
masalah. Dalam menganalisa data harus divalidasi kembali setelah itu
dikelompokkan ke dalam data subjektif dan objektif, kemudian diidentifikasi
pada masalah dan penyebab.
1) Ketidaknyaman berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
Masalah ini kemungkinan dapat dibuktikan oleh : adanya tegang/nyeri
punggung, kram kaki, parestesia, pruritus, kontraksi uterus (Doengoes, Marilyn
E dkk, 2001 : 90)
2) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran, perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interpretasi informasi
Masalah ini kemungkinan dapat dibuktikan oleh : meminta informasi,
pernyataan masalah atau kesalahan konsep (Doengoes, Marilyn E dkk, 2001 :
92)
3) Perubahan eliminasi : BAK berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan lajufiltrasi
glomerulus
Masalah ini kemungkinan dapat dibuktikan : oleh :frekuensi berkemih,
dorongan, edema (Doengoes, Marilyn E dkk, 2001 : 96)
4) Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyaman (sesak nafas, kelelahan, pembesaran abdomen), salah
pengertian/merasa takut
Masalah ini kemungkinan dapat dibuktikan : keluhan kesulitan, keterbatasan
atau perubahan pada perilaku seksual, memperhatikan keamanan janin
(Doengoes, Marilyn E dkk, 2001 : 97)
5) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pola aktivitas
aktivitas, stres psikologis, ketidaknyamanan
Masalah ini kemungkinan dapat dibuktikan : gangguan tidur, terbangun lebih
awal/lebih lama dari yang diinginkan, kesulitan tidur, tidak merasa segar,
lingkaran hitam di bawah mata (Doengoes, Marilyn E dkk, 2001 : 99)

c. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul


Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan yang jelas tentang masalah klien
dan penyebabnya. Selain itu harus spesifik berfokus pada kebutuhan klien
dengan mengutamakan prioritas dan diagnosa yang muncul harus dapat diatasi
dengan tindakan keperawatan. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
pada kehamilan trimester ketiga menurut Marilynn E. Doenges dan Irene M.
Bobak adalah sebagai berikut :
1) Ketidaknyaman berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
2) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk
persalinan/kelahiran, perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan menerima informasi
3) Risiko tinggi harga diri rendah berhubungan dengan
ketidakmampuan menyelesaikan tugas pada kehamilan/kelahiran anak
4) Perubahan eliminasi : BAK berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus
5) Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan (sesak nafas, kelelahan, pembesaran abdomen), salah
pengertian/merasa takut
6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pola aktivitas
aktivitas, stres psikologis, ketidaknyamanan
7) Risiko tinggi terhadap koping individu/keluarga tidak efektif berhubungan
dengan krisis situasi/maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis,
metoda koping yang tidak efektif, sistem pendukung yang tidak ada/tidak
adekuat
8) Nyeri kaki berhubungan dengan adanya edema dan tekanan pada pembuluh
darah serta penurunan impuls saraf pada ektremitas bawah karena
pembesaran uterus
9) Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien mengenai
tanda-tanda persalinan

2. Perencanaan

Perencanaan adalah merupakan suatu proses kegiatan merencanakan asuhan


keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehatan klien dan
mengatasi masalah keperawatan. Pada perencanaan mengandung unsur
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan melibatkan klien dan
keluarga. Selain itu dalam merencanakan suatu tindakan harus berorientasi
pada tujuan dan sesuai dengan etiologi. Sesuai dengan diagnosa yang
dirumuskan diatas, maka dapat dirumuskan pula tujuan dan intervensi
keperawatan menurut Marilynn E Doenges dan Irene M. Bobak, yaitu :
a. Ketidaknyaman berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
Hasil yang diharapkan :
- Melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untukmengurangi
ketidaknyamanan
- Melaporkan ketidaknyamanan dapat diminimalkan/dikontrol
- Mencari pertolongan medis dengan tepat
Intervensi Rasional
Kaji secara terus menerus Data dasar terbaru untuk
ketidaknyamanan klien dan metode merencanakan perawatan
untuk mengatasinya
Kaji status pernafasan klien Penurunan kapasitas pernafasan
saat uterus menekan diafragma,
mengakibatkan dispnea
Perhatikan adanya keluhan Lordosis dan regangan otot
ketegangan pada punggung dan disebabkan oleh pengaruh hormon
perubahan cara jalan. Anjurkan (relaksin, progesteron) pada
penggunaan sepatu hak rendah, sambungan pelvis dan perpindahan
latihan pelvic rock, girdle pusat gravitasi sesuai dengan
maternitas, penggunaan kompres pembesaran uterus. Intervensi
panas, sentuhan terapeutik atau multipel biasanya lebih membantu
stimulasi saraf elektrikal transkutan untuk menghilangkan
dengan tepat ketidaknyaman
Perhatikan adanya kram pada kaki. Menurunkan ketidaknyamanan
Anjurkan klien untuk meluruskan berkenaan dengan perubahan hadar
kaki dan mengangkat telapak kaki kalsium,/ketidakseimbangan
bagian dalam ke posisi dorsofleksi, kalsium-fosfor, atau karena tekanan
menurunkan masukan susu, sering dari pembesaran uterus pada saraf
mengganti posisi; dan menghindari yang mensuplai ekstremitas bawah
berdiri/duduk lama
Kaji adanya/frekuensi Braxton Kontraksi ini dapat menciptakan
Hicks. Berikan informasi mengenai ketidaknyaman pada multigravida
fisiologi aktivitas uterus pada trimester kedua maupun
ketiga.
Perhatikan paraestesia jari kaki dan Menurunkan efek postur lordotik
jari tangan. Anjurkan klien untuk ekstrem, edema, tekanan saraf
melepaskan perhiasan yang ketat, ligamen karpal, dan defisiensi vit B6.
pertahankan masukan vitamin
pranatal yang adekuat,
menggunakan postur yang tepat,
latihan tungkai secara teratur
sepanjang hari, dan menghindari
suhu ekstrem
Perhatikan keluhan frekuensi BAK Pembesaran uterus trimester tiga
dan tekanan pada kandung kemih menurunkan kapasitas kandung
kemih, mengakibatkan sering
berkemih
Kaji adanya konstipasi dan Peningkatan pemindahan posisi
hemoroid usus memperberat masalah
eliminasi
Diskusikan penggunaan pencahar Penggunaan pencahar dapat
selama bulan kesembilan, dan merangsang awitan persalinan awal.
anjurkan cara-cara lain untuk
mengatasi komplikasi, seperti diet
tinggi serat. Perhatikan praktik
budaya yang dapat mempengaruhi
perilaku
Kaji adanya pirosis (nyeri ulu hati). Masalah sering terjadi pada
Tinjau pembatasan diet trimester kedua dan dapat
berlanjut, khususnya bila diet tidak
dimodifikasi
Perhatikan adanya leukorea dan Saat kadar estrogen tinggi, sekresi
pruritus. Anjurkan klien untuk kelenjar servikal menghasilkan
sering mandi, menggunakan celana media asam yang mendorong
dalam katun, pakaian longgar, dan proliferasi organisme
menghindari duduk untuk waktu
yang lama
Kaji terhadap masalah yang Peningkatan metabolisme dan suhu
berhubungan dengan diaforesis,; tubuh disebabkan oleh aktivitas
anjurkan penggunaan pakaian yang progesteron sedangkan
tipis, sering mandi, dan lingkungan penambahan barat badan
dingin berlebihan dapat membuat klien
merasa panas terus-menerus dan
dapat meningkatkan diaforesis
Berikan suplemen kalsium dengan Penambahan produk susu bila
tepat toleransi dapat menjadi masalah.

b. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk


persalinan/kelahiran, perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interpretasi informasi
Hasil yang diharapkan :
- Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan
persalinan/kelahiran
- Mengidentifikasi sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi
tentang perawatan bayi
- Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran dan bayi
Intervensi Rasional
Berikan informasi tentang Pemahaman kenormalan perubahan
perubahan fisik/fisiologis normal ini dapat menurunkan kecemasan
berkenaan dengan trimester ketiga dan membantu meningkatkan
penyesuaian aktivitas perawatan diri
Berikan informasi tertulis/verbal Membantu klien untuk mengenali
tentang tanda-tanda awitan awitan persalinan, untuk menjamin
persalinan; bedakan antara tibake rumah sakit tepat waktu, dan
persalinan palsu dan benar. menangani persalinan/kelahiran
Diskusikan kapan memberi tahu
dokter atau pemberi pelayanan
kesehatan serta
kapan meninggalkan rumah sakit
atau rumah bersalin. Diskusikan
tahap-tahap persalinan/kelahiran
Berikan informasi tentang Membantu menyiapkan pengambilan
perawatan bayi, perkembangan, dan peran baru, memerlukan barang-
pemberian makan; berikan referensi barang tertentu untuk perabot,
tepat. Kaji keyakinan budaya pakaian, dan suplai; membantu
persiapan memberi makan secara
menyusui dan atau dengan
menggunakan botol. Kurang
persiapan mungkin berhubungan
secara kultural, ditandai dengan
keyakinan bahwa persiapan mungkin
berkenaan dengan peningkatan risiko
kematian bayi karena “menentang
keingingan Tuhan”

c. Risiko tinggi harga diri rendah berhubungan dengan


ketidakmampuan menyelesaikan tugas pada kehamilan/kelahiran anak
Hasil yang diharapkan :
- Mendiskusikan reaksi-reaksi terhadap perubahan citra tubuh dan impian-
impian
- Mencari model peran positif dalam persiapan untuk menjadi orang tua
- Mengungkapkan perasaan percaya diri mengenai peran baru
Intervensi Rasional
Perhatikan isyarat verbal dan Krisis situasi pada trimester akhir ini
nonverbal klien/pasangan saat dapat mengakibatkan klien merasa
diskusi tentang masalah-masalah cemas, ambivalen, dan depresi akan
perubahan tubuh dan harapan tubuhnya dan efek-efek kehamilan
peran. pada kemampuan/aktivitasnya. Ia
mungkin juga takut cedera terhadap
diri dan janin rentan terhadap
penolakan, kehilangan, atau
diabaikan
Evaluasi adaptasi fisiologis Tugas normal trimester ketiga
klien/pasangan terhadap berfokus pada persiapan menjadi
kehamilan ayah/ibu. Bila klien dan atau
pasangannya mempunyai ego
lemah dan tidak menyelesaikan
tugas-tugas kehamilan, kesulitan
serta menjadi orang tua mungkin
terjadi
Tentukan latar belakang budaya, Masyarakat dan budya mempengaruhi
termasuk nilai-nilai mengenai respons pasangan terhadap
keluarga kehamilan dan perubahan peran yang
dibutuhkan melalui kelahiran bayi
Berikan informasi kepada pasangan Memikirkan diri terus-menerus dapat
mengenai kenormalan introspeksi, membingungkan, tetapi hal itu
perubahan dalam perasaan, dan memungkinkan klien untuk menilai,
rasa takut beradaptasi, dan meningkatkan
kekuatan dari anak, menjadi orang
tua, dan perubahan peran.
Berikan /tinjau ulang informasi Pendidikan atau komunikasi tentang
tentang perubahan fisik normal bagaimana perubahan tubuh normal
pada trimester ketiga dapat mempengaruhi secara positif
sikap dan persepsi yang memudahkan
pemahaman dan apresiasi terhadap
kehamilan pada kedua anggota
pasangan
Dorong untuk berpartisipasi dalam Memberikan kesempatan untuk
kelas kelahiran anak, bila belum pengembangan kelompok pendukung
terlibat untuk berbagi reaksi emosi pada
kehamilan dan menyiapkan kelahiran
yang berhasil
Kaji ketersediaan dan sifat sistem Ketersediaan dukungan yang
pendukung, model peran, dan memadai membantu mengembangkan
keyakinan budaya penyesuaian positif terhadap
kehamilan dan menjadi orang tua

d. Perubahan eliminasi : BAK berhubungan dengan pembesaran uterus,


peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus
Hasil yang diharapkan :
- Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
- Mengidentifikasi cara-cara untuk mencegah stasis urinarius dan atau
edema jaringan
Intervensi Rasional
Berikan informasi tentang Membantu klien memahami alasan
perubahan perkemihan sehubungan fisiologis dari frekuensi berkemih dan
dengan trimester ketiga nokturia. Pembesaran
uterus trimester ketiga menurunkan
kapasitas kandung kemih,
mengakibatkan sering berkemih.
Anjurkan klien untuk melakukan Meningkatkan perfusi ginjal;
posisi miring kiri saat tidur. memobilisasi bagian yang mengalami
Perhatikan keluhan-keluhan edema dependen. Edema berkurang
nokturia pada pagi hari pada kasus edema
fisiologis
Berikan informasi mengenai Mempertahankan tingkat cairan dan
perlunya masukan cairan 6 sampai perfusi ginjal adekuat, yang
8 gelas/hari, penurunan masukan mengurangi natrium diet untuk
2-3 jam sebelum beristirahat, dan mempertahankan status isotonik
penggunaan garam, makanan dan
produk mengandung natrium dalam
jumlah sedang
Berikan informasi mengenai bahaya Kehilangan/pembatasan natrium
menggunakan diuretik dan dapat sangat menekan regulator
penghilang natrium dari diet renin-angiotensin-aldosteron dari
kadar cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia berat
Tes urin midstream untuk Dapat mengindikasikan spasme
memeriksa albumin. Perhatikan glomerulus atau penurunan perfusi
lokasi dan luasnya edema jaringan ginjal berkenaan dengan HAK
dan haluaran urin
Kaji ulang masalah-masalah medis Masalah-masalah yang
yang ada sebelumnya mempengaruhi fungsi ginjal disertai
dengan peningkatan volume cairan
dan stasis meningkatkan risiko klien
terhadap masalah-masalah sirkulasi
yang mempengaruhi plasenta/janin
Kaji terhadap tanda-tanda dan Klien pranatal rentan terhadap stasis
gejala-gejala ISK,; dapatkan urin perkemihan/ISK karena efek
untuk jumlah koloni , dan kultur vasodilatasi progesteron pada ureter
serta sensitifitas bila jumlah lebih dan kompresi ureter dengan
besar dari 100.000/ml pembesaran uterus.

e. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan hasrat


seksual, ketidaknyamanan (sesak nafas, kelelahan, pembesaran abdomen),
salah pengertian/merasa takut
Hasil yang diharapkan :
- Mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan isu-isu seksual pada
trimester ketiga
- Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual
Intervensi Rasional
Lanjutkan/mulai Penurunan minat pada aktivitas/koitus seksual
pengkajian seksual, cari sering terjadi pada trimester ketiga, karena
perubahan pola dari perubahan/ketidaknyaman fisiologis
trimester pertama dan
kedua
Kaji persepsi pasangan Kemampuan pasangan untuk
terhadap hubungan mengidentifikasikan/mengungkapkan/menerima
seksual perubahan seksual pada trimester pertama dapat
mempengaruhi hubungan dan kemampuan
mereka untuk mendukung satu sama lain secara
emosional
Anjurkan pasangan Komunikasi antar pasangan adalah untuk
untuk berdiskusi, secara pemecahan masalah yang konstruktif. Klien
terpisah dan terhadap dapat merasa ketertarikan seksual berkurang
satu sama lain tentang saat tubuhnya membesar, dan respons pria pada
perasaan dan masalah perubahan klien dapat bervariasi dari
yang berhubungan peningkatan hasrat sampai tidak berminat atau
dengan perubahan pada menolak. Selain itu, klien lebih memperhatikan
hubungan seksual. perubahan pengalaman orgasme dengan
Berikan informasi kontraksi tunggal yang lama dari pada kontraksi
tentang kenormalan yang berirama
perubahan
Berikan informasi Kebutuhan seksual dapat dipenuhi melalui
tentang metode-metode masturbasi, membelai, kemesraan, dsb, bila
alternatif untuk secara bersama diinginkan/dapat diterima. Klien
mencapai kepuasan dapat menemukan bahwa masturbasi
seksual dalam menciptakan orgasme yang lebih kuat daripada
pemenuhan kebutuhan koitus
keintiman/kedekatan
Anjurkan pilihan posisi Pembesaran abdomen klien memerlukan
untuk koitus selain dari perubahan posisi untuk kenyamanan dan
posisi pria di atas keamanan
(mis.miring atau posisi
wanita di atas )
Diskusikan pentingnya Kematian ibu karena embolisme udara telah
tidak meniup udara dijumpai
dalam vagina
Anjurkan Kesalahan pebgertian dan rasa takut bahwa
klien/pasangan untuk koitus dapat menyebabkan cedera janin, infeksi,
mengungkapkan rasa dan timbulnya persalinan dapat juga
takut yang dapat mempengaruhi hasrat seksual.
menurunkan hasrat
untuk koitus
Instruksikan klien Instruksi khusus mungkin diperlukan bila
untuk mendiskusikan terdapat riwayat komplikasi atau bila komplikasi
keamanan koitus dalam diantisipasi
minggu ke-6 sampai ke-
8 akhir dengan pemberi
perawatannya

f. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pola aktivitas, stres


psikologis, ketidaknyamanan
Hasil yang diharapkan :
- Klien mengatakan cukup tidur/istirahat
- Klien mengatakan merasa nyaman dan segar
Intervensi Rasional
Tinjau ulang kebutuhan perubahan Membantu menidetifikasi kebutuhan
tidur normal berkenaan dengan untuk menetapkan pola tidur yang
kehamilan. Tentukan pola tidur saat berbeda
ini
Evaluasi tingkat kelelahan; Peningkatan retensi cairan,
anjurkan klien untuk istirahat 1-2 penambahan berat badan, dan
jam dan dapatkan 8 jam tidur per pertumbuhan janin semua
malam. Berikan informasi tentang memperberat perasaan lelah,
kelelahan sedang yang normal. Kaji khususnya pada multipara dengan
ulang tanggung jawab terhadap anak lain dan atau kebutuhan lain
kerja dan keluarga
Kaji terhadap kejadian insomnia dan Ansietas yang berlebihan,
respons klien terhadap penurunan kegembiraan, ketidaknyamanan fisik,
tidur. Anjurkan alat bantu untuk nokturia, dan aktivitas janin dapat
tidur, seperti teknik relaksasi, mempersulit tidur
membaca, mandi air hangat, dan
penurunan aktivitas tepat sebelum
beristirahat
Perhatikan keluhan kesulitan Pada posisi rekumben, pembesaran
bernafas karena posisi. Anjurkan uterus serta organ abdomen menekan
tidur pada posisi semi fowler diafragma, sehingga membatasi
ekspansi paru. Penggunaan posisi
semi fowler memungkinkan diafragma
menurun, membantu
mengembangkan ekspansi paru
dengan optimal
Dapatkan sel darah merah (SDM) Anemia dan penurunan kadar Hb,
dan kadar Hb; kesampingkan mengakibatkan penurunan
masalah-masalah organik seperti oksigenasi jaringan serta
anemia mempengaruhi perasaan lelah
berlebihan
Rujuk klien untuk konseling bila Mungkin perlu bagi klien menghadapi
kekurangan tidur/kelelahan perubahan siklus tidur jaga,
mempengaruhi aktivitas kehidupan mengidentifikasi prioritas yang tepat
sehari-hari dan memodifikasi komitmen

g. Risiko tinggi terhadap koping individu/keluarga tidak efektif berhubungan


dengan krisis situasi/maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realistis,
metoda koping yang tidak adekuat, sistem pendukung yang tidak ada/tidak
adekuat
Hasil yang diharapkan :
- Mendiskusikan reaksi emosi pada trimester tiga
- Menyiapkan kelahiran bayi, sesuai dengan keyakinan budaya, melalui
pendidikan
- Mengidentifikasi model peran yang tepat
Intervensi Rasional
Kaji persiapan persalinan, Keterlibatan pada kelas kelahiran
kelahiran, dan kedatangan bayi bayi dan keahlian tentang peralatan
baru lahir dan bahan dalam perawatan dapat
menunjukkan kesiapan secara
psikologis. Kurangnya persiapan
dapat didasarkan pada keyakinan
budaya, atau dapat menandakan
masalah keuangan atau psikologis
Tentukan persepsi klien/pasangan Persepsi ini menandakan
terhadap janin sebagai kesatuan pelengkapan tugas-tugas psikologis
yang terpisah dari kehamilan
Tentukan bagaimana manusia Seseorang dengan tingkat
mengetahui kehamilan saat ketergantungan yang tinggi dapat
persalinan dan kelahiran mendekat mengalami kesulitan memenuhi
peningkatan kebutuhan
ketergantungan klien sehingga dapat
menciptakan konflik. Selain itu,
koping negatif dimanifestasikan
sebagai akibat kurangnya persiapan
persalinan dan atau pada bayi baru
lahir. Seseorang dapat beristirahat
dari kerja, hobi, atau urusan
ekstramarital bila ia tidak
menyelesaikan tugas-tugas
kehamilan
Perhatikan kehilangan dari Pasangan risiko tinggi mungkin lebih
kehamilan sebelumnya, faktor- memilih untuk tidak membuat
faktor genetik, atau riwayat lahir persiapan dengan baik sebagai cara
mati, dan diskusikan makna perlindungan bagi mereka sendiri dari
kejadian tersebut kepada kemungkinan kehilangan/cedera
klien/pasangan apabila janin tidak hidup
Evaluasi sistem pendukung yang Ketersediaan keluarga dan teman
tersedia pada klien/pasangan dapat membantu klien/pasangan
untuk mengatasi tugas-tugas yang
datang karena persalinan dan
kelahiran

h. Nyeri kaki berhubungan dengan adanya edema dan tekanan pada


pembuluh darah serta penurunan impuls saraf pada ektremitas bawah karena
pembesaran uterus
Tujuan : klien akan merasakan nyerinya berkurang dan edema berkurang
Hasil yang diharapkan :
- Pada kunjungan berikutnya klien melaporkan edema dan sakitnya hilang
Intervensi Rasional
Kaji kemungkinan klien berjalan Berdiri dan duduk dalam waktu yang
atau menaiki tangga beberapa kali lama akan menyebabkan hambatan
setiap hari sirkulasi perifer dan menyebabkan
pegal atau nyeri pada kaki
Kaji kemungkinan ± 15 – 20 menit Berjalan dan menaiki tangga
pada pagi hari, siang dan sore hari menstimulasi sirkulasi darah. Posisi
dan setelah bekerja untuk akan memanfaatkan gravitasi
mengistirahatkan kakinya dan mengurangi edema lutut
meninggikan sendi serta untuk
membantu lengan dan kakinya
dengan bantal pada malam hari
selama tidur dalam posisi miring
Anjurkan klien memakai korset Menyangga uterus dan membantu
untuk membantu menyangga aliran vena dan limfa
abdomen yang membesar
Anjurkan klien minum 8 gelas Asupan cairan dan posisi tidur yang
perhari miring membantu dalam diuresis
karena memperbaiki perfusi ginjal

i. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien mengenai


tanda-tanda persalinan
Tujuan :
- Klien mengetahui bagaimana tanda-tanda persalinan
- Meletakkan pamflet yang dapat dilihat oleh keluarga yang tinggal serumah
- Klien menghubungi pelayanan/petugas kesehatan jika mulai merasakan
adanya tanda-tanda dan gejala persalinan

Hasil yang diharapkan :


- Klien mendemostrasikan aksi dan menyebutkan rasional secara benar
- Pada kunjungan berikutnya klien menyatakan siap menghubungi
pelayanan atau petugas kesehatan
Intervensi Rasional
Gunakan instruksi tertulis untuk Pengetahuan kemungkinan klien
menjelaskan pada klien bagaimana bekerjasama dalam perawatannya,
menganali kontraksi dan meningkatkan perawatan diri
Menyarankan berupa pamflet yang Klien dalam keadaan cemas perlu
memungkinkan suami dan bantuan keluarga untuk mengenali
keluarganya dan melaporkan tanda persalinan
pada petugas

3. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan yang telah


ditetapkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal.
Pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
yang telah disusun pada tahap perencanaan. (Effendi, i995 : 40)
Implementasi atau pelaksanaan merupakan perwujudan dari rencana yang
sudah dibuat sendiri dengan masing-masing diagnosa keperawatan, yang sesuai
dengan sarana dan prasarana yang ada. Perawat menerapkan keterampilan,
sikap, dan pengetahuannya sesuai dengan ilmu pengetahuan. Pelaksanaan
dilaksanakan sesuai dengan masalah yang muncul, dapat bersifat dependen
maupun kolaboratif. Adapun pelaksanaan harus memperhatikan :
- Sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan.
- Sesuai dengan prioritas tindakan.
- Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas, istilah baik dan benar serta
dengan menggunakan kata kerja.
- Mencantumkan paraf/nama jelas dan waktu pelaksanaan tindakan.

4. Evaluasi

Tahap Evaluasi atau tahap penilaian adalah perbandingan yang sistematis


dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan
tenaga kesehatan lainnya. (Effendi, 1995 : 40)
Evaluasi dikategorikan sebagai formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
terjadi secara periodik selama pemberian perawatan; sedangkan evaluasi
sumatif terjadi pada akhir aktivitas, seperti : di akhir penerimaan, pemulangan
atau pemindahan ke tempat lain, atau di akhir kerangka waktu tertentu, seperti
di akhir sesi penyuluhan.

Anda mungkin juga menyukai