Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No.

1, Maret 2018

STUDI FENOMENOLOGI:PENGALAMAN PRIMIPARA POST


SECTIO CAESARIA (SC) YANG MENYUSUI DENGAN BANTUAN
BANTAL ABIMANYU
(AGAR BUNDA BISA MUDAH MENYUSUI )
(Phenomenology Study: Experience Of Primiparaous Post Sectio Caesaria
(SC) Who Breastfeeds With Abimanyu Pillow’s Help)

Sylvia Dwi Wahyuni, Fatichul Muhtadi, Retnayu Pradanie


Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya
Kampus C Mulyorejo Surabaya; Telp: (031)5913754
Email:sylvia.dwiwahyuni@fkp.unair.ac.id

ABSTRAK

Pendahuluan: Primipara akan mengalami masalah ketika menyusui diantara


kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar. Ada beberapa
kendala ibu tidak bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya
diantaranya adalah ibu yang persalinannya dengan metode Sectio Caesaria
(SC). Keadaan luka nyeri diperut relatif menghambat proses menyusui. Salah satu
cara meningkatkan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri adalah penggunaan
alat bantu berupa bantal abimanyu. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
lebih dalam mengenai pengalaman primipara post SC yang menyusui dengan
bantuan bantal abimanyu. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan desain fenomenologi deskriptif, data diperoleh melalui wawancara
mendalam. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Colaizzi.Hasil:
Penelitian ini mengidentifikasi sembilan tema yaitu : 1) Kendala primipara
menyusui post SC; 2) Dukungan primipara selama memberikan ASI; 3) Persepsi
menyusui; 4) Mitos-mitos selama memberikan ASI; 5) Harapan; 6) Persepsi
positif; 7) Persepsi negatif; dan 9) Redesain bantal abimanyu. Kesimpulan:
Keunggulan bantal abimanyu, yaitu: kenyamanan, kesesuaian bentuk dan desain
serta kemudahan perlekatan bayi.
Kata Kunci: Pengalaman, ASI, primipara, bantal abimanyu

ABSTRACT

Introduction. Mother with primiparaous experience got problems while


breastfeeding between the lack of mother's knowledge of proper breastfeeding.
There are some obstacles mother didn’t give breast milk to the baby of which was
mother of birth with method of Sectio Caesaria. Conditions of pain relieved pain
relative inhibit breastfeeding process. One way to improve comfort and reduce
pain was used of aids in the form of abimanyu pillows. This studied aims to
understand more deeply about the experience of primipara post SC who suckle
with the help of abimanyu pillow. Method. This research was qualitative research
with descriptive phenomenology design, data obtained through indepth interview.
Participants amounted to eight people including primipara post Sectio Caesaria

27
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

who breastfeeded used abimanyu pillow. Sampling technique used in this research
was purposive. Data analysis in this research using Colaizzi method. Result. This
research identifies nine themes: 1) Primipara constraint post-feed
breastfeeding;2) Primipara support during breastfeeding; 3) Perception of
breastfeeding; 4) Myths during breastfeeding; 5) Hope; 6) Positive perception; 7)
Negative perceptions; and 9) Redesign.Conclusion:The advantages of abimanyu
pillows, namely: comfort, suitability of shape and design and ease of attachment
of the baby.
Keywords: Experience, Breastmilk, Primipara, Abimanyu Pillow

PENDAHULUAN post SC yang menggunakan bantal


Kendala ibu dalam pemberian Air abimanyu dalam proses menyusui
Susu Ibu (ASI) kepada bayinya belum dapat dijelaskan. Oleh karena
diantaranya adalah ibu yang bersalin itu, penelitian secara kualitatif sangat
dengan metodeSectio Caesaria (SC) diperlukan untuk menggali
(Prior et al., 2012). Nyeri pada jahitan pengalaman tersebut.
SC relatif menghambat proses Prevalensi SC terus meningkat
menyusui. Kondisi tersebut sesuai dari tahun ke tahun, menurut Word
dengan peneloitian Retno et al., Health Organitation (WHO), standar
(2016) bahwa alasan ibu tidak rata-rata SC disebuah negara adalah
melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di
(IMD) adalah akibat nyeri luka operasi dunia, rumah sakit pemerintah rata-
SC (92%), ketidaknyamanan (78%), rata 11%, sementara di rumah sakit
dan efek anestesi(74%). swasta bisa lebih dari 30% (Judhita
Salah satu cara meningkatkan rasa and Chyntia, 2009). Persalinan
nyaman dan mengurangi rasa nyeri dengan metode SC di Inggris pada
adalah penggunaan alat bantu berupa tahun 2008-2009 menjadi 24,6%.
bantal penyokong. Bantal abimanyu Selain itu angka kejadian SC di
(agar bunda bisa mudah menyusui) Australia pada tahun 1998 sekitar
adalah bantal yang didesain khusus 21% dan pada tahun 2007 telah
agar mempermudah ibu post SC dalam mencapai sekitar 31% (Afriani,
memberikan ASI pada Desmiwarti and Kadri, 2013). Data
bayinya.Penelitian yang dilakukan Riskesdas 2013 menunjukkan
(Kulsum et al., 2016) dengan bantal kelahiran bedah SC di Indonesia
menyusui abimanyu dapat sebesar 9.8 % Angka kejadian SC di
meningkatkan kemandirian ibu post Provinsi Jawa Timur tahun 2011
partum dalam memberikan ASI berjumlah 3.401 operasi dari 170.000
sebesar 80% selama 4 bulan. persalinan, sekitar 20% dari seluruh
Bantal abimanyu sudah diterapkan persalinan (Dinkes Provinsi Jawa
di Graha Amerta Lt 2 RSUD dr timur, 2012). Jumlah persalinan
Soetomo Surabaya. Namun sampai dengan operasi SC di Rumah Sakit /
saat ini, pengalaman ibu primipara Rumah Sakit Bersalin di Kota

28
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

Surabaya selama tahun 2016 Surabaya karena termasuk Puskesmas


sebanyak 7.284 (3.9%) dari 187.000 PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal
persalinan (Dinas Kesehatan Kota Emergensi Dasar) yang angka
Surabaya, 2017). Persalinan dengan persalinannya lebih tinggi diantara 8
operasi SC pada tahun 2016 di puskesmas yang ada di kota Surabaya
Puskesmas Balongsari kota Surabaya (Data Primer Dinas Kesehatan Kota
sebanyak 56 (0.76%) dari 7.284 Surabaya 2016) serta capaian ASI
persalinan. Sementara itu hasil studi eksklusifnya masih dibawa target.
pendahuluan yang dilakukan oleh Metode penelitian kualitatif
peneliti dengan metode wawancara dengan pendekatan fenomenologi
dengan bidan di Puskesmas dipilih karena peneliti ingin
Balongsari kota Surabaya, memahami lebih dalam pengalaman
ketidakberhasilan memberikan ASI primipara post SC menyusui dengan
disebabkan karena rata rata ibu bantuan bantal abimanyu.Penelitian
mengatakan kondisinya yang masih dilaksanakan pada bulan Agustus
lemah dan nyeri akibat dari luka sampai dengan bulan Desember
sayatan operasi. Akibatnya untuk 2017.Protokol penelitian ini sudah
pengganti ASI diberikan susuformula. melalui review etik dan dinyatakan
Proses persalinan SC lolos di Komisi Etik Penelitian
mempengaruhi pemberian ASI pada Fakultas Keperawatan Universitas
bayi. Hal ini dapat disebabkan oleh Airlangga pada tanggal 06 Nopember
beberapa hal, yaitu: nyeri post SC dan 2017 dengan No. 545-KEPK.
kesulitan menyusui bayi. Sedangkan Partisipan dalam penelitian
sehari setelah melahirkan adalah dipilih melalui teknik purposive
waktu yang sangat penting untuk sampling dengan kriteria sebagai
inisiasi pemberian ASI dan akan berikut: 1)Primipara, 2) Persalinan
menentukan keberhasilan menyusui secara SC elektif 3) Ibu post SC
selanjutnya (Wulandari, Retno and menyusui dengan bantuan bantal
Dewanti, 2012). abimanyu, dan 4) Mampu
Berdasarakan latar belakang di berkomunikasi denganbaik.
atas, Peneliti tertarik untuk melakukan Pengambilan data mengunakan
penelitian dengan judul “Pengalaman voice recorder sebagai alat bantu
primipara post SC yang menyusui untuk merekam informasi dari
dengan bantuan bantal abimanyu ” partisipan, pedoman wawancara untuk
dengan metode kualitatif untuk membantu peneliti mengajukan
mengeksplorasi pengalaman pertanyaan yang berorientasi pada
primipara post SC menyusui dengan tujuan penelitian, dan catatan
menggunakan bantal abimanyu. lapangan (field note). Peneliti
memposisikan diri seolah- olah
METODE menjadi bagian dari fenomena yang
Penelitian dilakukan di wilayah diamati dan memandang segala
kerja Puskesmas Balongsari Kota sesuatu dari perspektif partisipan pada

29
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

saat menggali data, mengabaikan HASIL PENELITIAN


segala asumsi pribadi terkait Partisipan dalam penelitian ini
fenomena yang diteliti, dan sebanyak delapan orang.Usia
mengesampingkan pengetahuan dan partisipan dalam rentang 23-31
pemahaman pribadinya. tahun.Tingkat pendidikan bervariasi
Data dikumpulkan melalui mulai dari SLTP sampai dengan
observasi dan wawancara mendalam Perguruan Tinggi.Semua partisipan
(indepth interview). Data yang beragama Islam, dan semuanya
didapatkan melalui observasi bersuku bangsa jawa.Partisipan
langsung terdiri dari pemetaan rinci mempunyai berat badan yang
tentang kegiatan, perilaku, tindakan, bervariasi dalam rentang 50kg-
keseluruhan kemungkinan interaksi 70kg.Tiga diantaranya bekerja sebagai
interpersonal, dan proses penataan PNS, dua partisipan pekerjaannya
yang merupakan bagian dari swata, dan tiga partisipan sebagai ibu
pengalaman seseorang yang diamati rumah tangga. Jenis kelamin bayi
selama proses wawancara. yang dilahirkan partisipan lima laki
Validasi transkrip akhir laki dan tiga perempuan, dan
dilakukan pada semua partisipan. mempunyai berat badan rentang
Peneliti menyatakan kepada partisipan 2.5kg-3.4kg. Indikasi SC dari masing
bahwa proses penelitian telah berakhir masing partisipan sangat bervariasi
dengan adanya validasi data yang paling banyak indikasi CPD
sudah dilakukan. (chepalopelvic-disproportion)
Analisis data dalam penelitian sebanyak tiga partisipan, partisipan
ini menggunakan metode Colaizzi. yag lain indikasi SC karena
Tahapan analisis data adalah sebagai malpresentasi, NST abnormal dan
berikut: 1) Mendeskripsikan preeklamsia.
pengalaman hidup partisipan yang Hasil analisis tematik yang
diteliti, 2) Mengumpulkan deskripsi terindentifikasi pada penelitian
pengalaman hidup melalui pendapat mengenai pengalaman primipara post
partisipan, 3) Membaca keseluruhan SC menyusui dengan menggunakan
pengalaman partisipan, 4) bantuan bantal abimanyu yaitu: 1)
Memisahkan pernyataan-pernyataan Kendala primipara menyusui post
yang signifikan, 5) Memberikan sectio caesaria (SC), 2) Dukungan
makna dari setiap pernyataan yang selama proses menyusui, 3) Persepsi
signifikan, 6) Mengkategorisasikan menyusui, 4) Mitos mitos selama
setiap makna menjadi satu tema, 7) memberikan ASI, 5) Harapan
Menuliskan deskripsi secara lengkap, primipara, keluarga, petugas
8) Memvalidasi kembali deskripsi kesehatan tentang keberhasilan
lengkap kepada partisipan, 9) menyusui, 6) Perasaan primipara
Menggabungkan data baru yang selama memberikan ASI, 7) Persepsi
ditemukan selama validasi ke positif menggunakan bantal
deskripsi akhir. abimanyu, 8) Persepsi negatif

30
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

menggunakan bantal abimanyu, 9) wawancara dibawah ini:


Redesain bantal abimanyu.Penelitian P1: “...susah mas dibuat miring
ini menghasilkan 9 tema yang miring, 24 jam setelah operasi
dijabarkan sesuai dengan tujuan tidak boleh duduk, karena obat
penelitian. biusnya kan masuk lewat
Tema 1. Kendala primipara punggung, jadi hanya boleh
menyusui post sectio caesaria (SC) terlentang. Baru hari kedua
Kendala primipara post SC boleh latihan duduk, dan
pada penelitian ini adalah faktor ibu setelah selang kencing dilepas
dan faktor bayi. Faktor ibu terbagi latihan jalan, itupun masih
menjadi empat kategori, yaitu: nyeri, dengan bantuan bidannya”
keterbatasan mobilitas, belum ada P2,3, 7:“Belum boleh bergerak hari
keberanian dan ASI belum keluar. pertama setelah operasi..”
Sementara itu, faktor bayi dalam P5: “....nyeri kalau dibuat gerak,
kategori kemampuan menyusu bayi. semua kebutuhan dibantu oleh
Semua partisipan mengungkapkan keluarga, terkadang juga minta
bahwa pengalaman hari pertama bantuan bidannya “
setelah menjalani operasi adalah rasa
nyeri akibat luka sayatan sebagai Kategori perilaku ibu
berikut: disampaikan oleh partisipan empat dan
P1,6: “Hemm ya masih terasa sakit delapan.Berikut ini adalah ungkapan
mas, nyeri terutama digunakan dari partisipan;
untuk bergerak
P3:”…masio (walaupun) sudah diberi P8: “Saya masih belum berani,
obat nyeri, tetep masih terasa menyusui sambil tiduran atau
nyeri..”(P3) berbaring.bidannya menyarankan
P2: “..hmm obat biusnya habis paling kalau masih nyeri bisa menyusui
ya mas, nyerinya mulai terasa..” sambil tiduran, takut mas, ewuh
P5:“..memang seh mas, kalo rasane.”
melahirkan dengan operasi g P4: “belum berani menyusui, perut
kroso ngeden (tidak mengedan), masih sakit kalo tertekan, kalo
nggak nglarani (tidak merasakan buat gendong masih nyeri..”
sakit) tapi setelah operasi nyeri
sekali hehehe (sambil tersenyum. Kategori ASI belum keluar
P8: “ yaa masih nyeri mas, setelah disampaikan oleh partisipan satu, dua,
disuntik nyeri berkurang, nanti lima dan tujuh yang tergambar dalam
timbul lagi…” petikan transkrip wawancara dibawah
ini:
Kategori keterbatasan P1, P2, P7: “..gimana mau menyusui,
mobilitas disampaikan oleh partisipan ASI saya belum bisa keluar mas”
satu, dua, tiga, lima dan tujuh yang
tergambar dalam petikan transkrip

31
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

P5: “..yak opo arep neteki mas, lha untuk primipara disampaikan oleh
ASIne durung metu lima partisipan, yaitu partisipan tiga,
(Bagaimana mau menyusui, empat, lima, enam dan delapan dalam
ASI nya belum keluar)” petikan transkrip wawancara dibawah
ini :
Sub tema dari faktor bayi P8,6 : “ selain itu, bidannya ngajari
terdiri dari satu kategori yakni cara perawatan payudara”
kemampuan bayi. Hal tersebut P5 :“.....cukup dengan air anget
disampaikan oelh partisipan dua, lima, (air hangat) untuk
tujuh dan delapan yang tergambar membersihkan putingnya,
dalam petikan transkrip wawancara jangan pakai cream atau
dibawah ini : sabun..”
P2,5 :“Walah mz bayine durung isok P4 :“...bidannya juga berpesan
nyusu (bayinya belum bisa sebelum menyusui, pastikan
menyusu)” tangannya bersih dan selalu
Tema 2. Dukungan cuci tangan...”
Bentuk dukungan yang P3 :“..minimal dibersihkan satu
diberikan oleh petugas kesehatan kali dalam sehari, lebih bagus
antara lain dukungan informasional, setiap habis neteki harus
dukungan instrumental dan dukungan dibersihkan,,”
emosional. Bentuk dukungan P7: “....,bidannya bilang nanti setelah
informasional yang diberikan oleh operasi pasti nyeri, harus
petugas kesehatan terbagi menjadi dilawan, karena dengan
empat kategori, yaitu : mobilisasi, bergerak luka operasi cepat
perawatan, nutrisi dan informasi pulih dan bisa cepet menyusui”
tentang ASI. Dukungan informasional
yang dirasakan primipara termasuk Kategori nutrisi untuk primipara
pemberian informasi terkait dengan selama menyusui disampaikan oleh
mobilisasi. Hal tersebut disampaikan enam partisipan, yaitu partisipan satu,
oleh partisipan dua, lima dan tujuh dua, tiga, empat, lima dan enam dalam
dalam petikan transkrip wawancara petikan transkrip wawancara dibawah
berikut : ini:
P2:“24 jam setelah operasi, bidannya P1:“.....menganjurkan banyak makan
menyarankan untuk bergerak, yang bergizi, supaya produksi
katanya biar luka operasinya ASInya banyak”
cepat pulih...” P4,2:“...nggak oleh tarak (tidak boleh
P5:“sebelum operasi bidannya pantang makanan), biar luka
bilang, setelah operasi harus operasi cepat pulih”
segera bergerak sesuai dnegan P5:“banyak makan, minum biar
kemampuan..” ASInya keluar banyak..”(P3)
“...banyak makan sayur, produksi
Sedangkan kategori perawatan ASI lancar..”

32
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

P6:“...bidannya bilang, banyak makan P5:“bidannya membantu


sayur buah-buahan minum air memposisikan bayi pada saat
cukup supaya produksi ASInya mau menyusui..”
keluar banyak”
Bentuk dukungan emosional
Sedangkan kategori informasi yang diberikan oeh petugas kesehatan
ASI disampaikan oleh partisipan yaitu memberikan motivasi kepada
dalam petikan transkrip wawancara primipara.berikut petikan transkrip
dibawah ini: wawancara :
P1:“..Pada saat kontrol kehamilan, P4: “Bidannya selalu memberikan
bidannya sudah ngajarin motivasi dan meyakinkan saya
bagimana posisi menyusui, cara kalau bisa menyusui dan rasa
memerah kalo bayi sudah g mau nyeri harus dilawan..”
netek, tapi produksi ASI banyak,
bagaimana cara Bentuk dukungan dari keluarga
menyimpannya,.y pokoknya yang diberikan oleh keluarga antara
banyak yang disampaikan lain dukungan instrumental dan
bidannya pada saat hamil...” dukungan emosional. Bentuk
P2:“,...juga bilang jangan diberi susu dukungan instrumental yang diberikan
botol atau empeng” oleh keluarga menyiapkan makanan,
P3: “bidannya selalu meyakinkan posisi menyusui dan bantuan suami
saya, makanan bayi cukup ASI saja, selama primipara menyusui, petikan
selama 6 bulan..” transkrip wawancara dibawah ini:
P5:“bidannya juga pernah bilang, P3: “Ibu saya membuat sayur daun
nggak apa apa mbk walaupun katuk katanya biar ASInya
keluarnya ASI sedikit, bayi masih keluar banyak...”
butuh ASI sedikit...” P1: “Adik ipar saya kan perawat, dia
P6:”Bidannya bilang, ada cairan yang juga mengajari posisi menyusui
pertama kali keluar dari ASI itu yang tepat..katanya posisi
sangat penting bagi kekebalan bayi, berbaring dilakukan bila kondisi
ojok diguwak (jangan dibuang)...” masih nyeri,..tapi saya belum
Bentuk dukungan instrumental berani...”
yang diberikan oleh petugas kesehatan P4: “Ibuk saya mengajari posisi
bantuan melakukan mobilisasi. Hal menyusui dengan berbaring
tersebut disampaikan partisipan tiga miring, duduk atau tidur
dan lima, berikut petikan transkrip terlentang...”
wawancara dibawah ini : P2: “...suatu misal pas tengah malam
P3:“Hari kedua mulai latihan bayi menangis minta nyusu,
bergerak, duduk dengan suami ikut bangun ikut
sandaran dibantu oleh menemani...”
bidannya...”(

33
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

P6: “Suami juga membantu berikut :


memasangkan bantalnya dan P6:“...pokoe mas g onok seng
memposisikan bayinya...” nandingi ASI (tidak ada yang
menyamai ASI ), untuk
Bentuk dukungan emosional dari meningkatkan daya tahan tubuh
keluarga yang dirasakan oleh bayi”
primipara selama menyusui adalah P7:“....selain itu, ASI sangat bagus
motivasi dari suami, berikut ini adalah untuk bayi karena banyak
kutipan dari transkrip wawancara: mengandung komponen-
komponen yang bermanfaat bagi
P3:“Bojo ku yo ngomong seh mas, tubuh bayi”
luweh apik dikasih ASI dari pada P8:“yang membuat saya yakin bisa,
susu botol (Suami bilang kalau memberikan ASI, karena ASI
anak lebih baik diberi ASI mengandung zat untuk kekebalan
daripada susu formula)” tubuh bayi,..”

Selain dukungan didapat dari Kategori keunggulan ASI


petugas kesehatan dan keluarga, karena mengandung DHA disampaikan
primipara juga mendapatkan dukungan oleh partisipan tiga yang digambarkan
dari teman.Bentuk dukungan yang sebagai berikut :
diberikan oleh teman dukungan P3: “..ASI juga mengandung DHA,
emosional yaitu motivasi dari teman yang tidak ada dalam susu
yang mempunyai pengalaman formula, bener to mas (benar
menyusui seelumnya. Berikut ini khan mas) sambil tersenyum..”
adalah kutipan dari transkrip
wawancara : Kategori keunggulan ASI
P2:“...Ayoo semangat ASI karena ekonomis disampaikan oleh
mbk,.supaya bayinya sehat” (P2) partisipan lima yang digambarkan
P5:“Teman saya juga bilang diberi sebagai berikut :
ASI saja, ngapain harus pakai P5:“....Hemm, pokoknya hemat biaya
susu formula” (P5) kalau ASI, biaya beli susu
Tema 3. Persepsi Menyusui formula bisa dibuat kebutuhan
Persepsi menyusui yang yang lain.(sambil tersenyum).
diyakini primipara mempunyai satu
sub tema keunggulan ASI.Keunggulan Kategori keunggulan ASI
ASI terbagi menjadi empat kategori, karena praktis disampaikan oleh
yaitu daya tahan tubuh, DHA, partisipan empat yang digambarkan
ekonomis dan praktis. Kategori sebagai berikut :
keunggulan ASI untuk meningkatkan P4: “....ASI kuwi nggak repot mas
daya tahan tubuh bayi disampaikan (tidak repot), instans,
oleh partisipan enam, tujuh dan praktis dan sangat
delapan yang digambarkan sebagai mudah

34
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

Tema 4. Mitos mitos selama P4: “..banyak minum es nanti bayinya


memberikan ASI flu,.”
Pandangan masyarakat P6: “...kataya seh, selama
mengenai ASI berbeda-beda.Adanya memberikan ASI tidak boleh
mitos-mitos tentang ASI merupakan makan yang pedes nanti
salah satu pertimbangan keputusan bayinya mencret (diare)..”
bagi ibu untuk tetap memberikan ASI
pada anak.Berikut ungkapan Satu dari delapan partisipan
partisipan : mengungkapkan bahwa, pernah
P2:“....pernah dengar, kalau kita mendengar mitos bahwa tidak boleh
menyusui badan kita jadi membangunkan bayi yang sedang
gemuk” tidur. Berikut ini ungkapannya :
Partisipan lima dan enam P8: “..ada yang bilang jangan
mengungkapkan bahwa pernah membagunkan bayi, untuk
dengar mitos-mitos tentang kolostrum menyusu..biarkan dia
itu kotor dan berwarna kuning keruh. istirahat..”
Berikut ini ungkapannya: Tema 5. Harapan
P5: “....ASI yang pertama keluar Harapan terbagi menjadi tiga
harus dibuang” sub tema harapan primipara, suami
P6: “..hmm,,pernah dengar dari dan petugas kesehatan.Harapan
tetangga, yang pertama primipara terbagi menjadi dua kategori
keluar pada saat neteki yaitu mendapatkan dukungan suami
(menyusui) itu harus dibuang serta kelancaran ASI. Kategori
karena kotor, warnanya dukungan suami disampaikan oleh
kuning dan keruh” partisipan satu, dua, tiga dan delapan
yang tergambar dalam petikan
Dua partisipan mengungkapkan transkrip wawancara dibawah ini :
bahwa pernah mendengar mitos P1: “..saya sangat berharap,
bahwa bilamenyusui bentuk payudara dukungan suami selama saya
mengalami perubahan menjadi menyusui...”
kendor. Berikut ini ungkapannya : P2: “..ya saya berharap,.kalo pas
P4: “ pernah ada teman yang bilang, tengah malam bayi nagis minta
kalau neteki bentuk netek, suami ikut bangun juga,
payudaranya kendor nemenin sambil liat TV atau
(sambil tersenyum)....” apa??”
P7: “bentuknya memble (tidak P8: “ ya bantu bantu nyuci, kalo pas
kencang)...” libur kerja..”(P3)
Dua dari delapan partisipan “...bantunyapu2 rumah,..”
mengungkapkan bahwa pernah
mendengar mitos bahwa bila menyusui Kategori kelancaran ASI
beberapa makanan dan minuman yang disampaikan oleh partisipan satu dan
dihindari. Berikut ini ungkapannya :

35
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

empat yang tergambar dalam petikan Tema 6. Perasaan primipara selama


transkrip wawancara dibawah ini : memberikan ASI
Petikan wawancara berikut ini
P4: “ ya saya berarap ASI saya bancar menggambarkan kategori yang
(lancar), eksklusif sampai 6 bulan.” terdapat dalam tema:
Sub tema harapan dari suami P2: “..heemm saya sangat senang
dibagi menjadi satu kategori sekali, ASI saya bisa keluar ini
kelancaran ASI, yang disampaikan adalah merupakan pengalaman
oleh partisipan satu, empat dan lima pertama saya
yang tergambar dalam petikan P5: “Alhamdulillah seneng banget
trasnkrip wawancara dibawah ini: mas, klo ASI keluar g usah beli
P5: “..nek isok yo selama 6 bulan, susu formula (sambil
hanya ASI tanpa susu formula” tersenyum).”
P8: “..sangat senang sekali…”
Sub tema berikutnya adalah Dua partisipan
harapan petugas kesehatan dibagi mengungkapkan bahwa bangga
menjadi dua kategori, yaitu kategori sebagai ibu bisa memberikan ASI
harapan petugas kesehatan kepada ibu karena bisa selalu kontak dengan anak.
dan harapan petugas kesehatan kepada Berikut ungkapan dari partisipan satu
anak. Kategori kepada ibu dan tiga :
disampaikan oleh petugas kesehatan P1: “saya merasa bangga, sebagai
yang tergambar dalam petikan kewajiban memberikan ASI,
transkrip dibawah ini: juga selalu dekat kontak dengan
P2:“ ibuk bisa mensukseskan anak terus”(P1)
program pemerintah, P3: “ merasa bangga lah mas, masio
pemberian ASI ecara nglahirno operasi (walaupun
eksklusif” melahirkan lewat operasi),
P1:“giat ASI, dapat meningkatkan setidaknya saya bisa
mutu pelayanan RS..” memberikan ASI..ya semoga
Kategori anak disampaikan sampek 6 bulan….”
oleh petugas kesehatan yang Satu partisipan
tergambar dalam petikan transkrip mengungkapkan bahwa merasa puas
dibawah ini : dan perasaannya lega bisa
P1: “..anak mendapatkan ASI sesuai memberikan yang terbaik buat
dengan haknya, khan sudah anaknya. Berikut ungkapannya:
diatur juga dalam undang P4: “puaslah mas, lega bisa ngasih
undang...” yang terbaik buat anak saya”
P1: “..anak sehat dengan Tema 7. Persepsi positif
mendapatkan ASI selama 6 Persepsi positif yang
bulan, menciptakan generasi dirasakan primipara menyusui dengan
bangsa yang gemilang...”(P1) bantuan bantal abimanyu terdapat satu
sub tema yaitu keunggulan. Pada

36
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

keunggulan terdiri dari empat kategori dibawah ini:


yaitu : kenyamanan, bentuk, desain P1: “...di tali srempangnya itu, ada
dan perlekatan bayi.Kategori celemek yang dijahit dengan satu,
kenyamanan disampaikan oleh yang bisa dipasang jadi pada saat
partisipan satu, dua, tiga dan lima ada yang besuk, saya bisa tetap
yang tergambar dalam petikan menyusui, tidak malu karena
transkrip wawancara dibawah ini: ditutupi dengan celemek..”kalau
P1: “Menyusui dengan bantal beli diluar, jualnya terpisah...”
abimanyu saya merasa nyaman, P3: “...ada tali srempangnya, pada
jadi saya semakin percaya diri saat menyusui bantal tidak
tetap bisa memberikan ASI” khawatir jatuh...”(P3)
P1: “...kainnya juga lembut”
P2: “..Dengan menggunakan bantal P4: “....yang bedakan sama yang
abimanyu ini. Posisi saat dijual, ada kantong yang didepan,
menyusui tidak terlalu buat naruh kapas air untuk
menunduk kebawah, sehingga membersihkan putting, dan sama
merasa nyaman dan perut saya petugasnya dikasih cairan untuk
tidak terlalu nyeri karena cuci tangan pengganti air
tertekan..” (alkohol)”
P3: “..dukure pas (tingginya)” P5: “...tali srempangnya juga bisa
P5: “..menyusui dengan bantal biasa diatur sesuai dengan bentuk tubuh
butuh 2 terlalu tinggi, kalau saya”
bantal satu kurang tinggi...” Kategori perlekatan bayi
P8: “..kalau tanpa bantal nggak bisa diungkapkan oleh partisipan satu, tiga,
mas, sakit posisinya empat dan lima yang tergambar dalam
terlalu menunduk petikan transkrip wawancara dibawah
menekan perut...” ini:
Kategori bentuknya sesuai P1: “....saya masih bisa merasakan
diungkapkan oleh partisipan tiga dan dekapan bayi, dan bayi saya
lima yang tergambar dalam petikan terlihat nyaman”
transkrip wawancara dibawah ini: P3: “...mulut anak saya menempel
P3: “ ..bentuknya pas, melingkar pada puting, sampek menutupi
diperut...” bagian yang hitam..”
P5: “....Dengan menggunakan bantal P4: “..Terdengar bunyi glek glek, pada
abimanyu ini, posisi saat saat bayi menyusu”(P4)
menyusui tidak terlalu P5: “..bayi saya sampai
menunduk,..” tertidur,.berarti pertanda dia
nyaman”
Kategori desain bantal Tema 8 Persepsi negatif
diungkapkan oleh partisipan satu, Persepsi negatif yang
tiga, empat dan lima yang tergambar dirasakan primipara menyusui dengan
dalam petikan transkrip wawancara bantuan bantal abimanyu terdapat satu

37
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

sub tema yaitu kelemahan. Pada Sedangkan untuk sub tema


kelemahan terdiri dari dua kategori bentuk, terdiri dari satu kategori yaitu
yaitu : kesulitan memasang safety belt safety belt. Kategori safety belt
dan masih perlu bantuan, Kategori disampaikan oleh partisipan satu dan
kesulitan memasang safety belt tujuh yang tergambar dalam petikan
disampaikan oleh partisipan satu dan transkrip wawancara dibawah ini:
dua yang tergambar dalam petikan P1: “Slempangnya kalau bisa jangan
transkrip wawancara dibawahini: dijahit mati,dipasang klip
P1: “Kesulitan pada saat supaya bisa dilepas,.”
menggunakan bantal ini, P7: “Tali pengamannya yang bagian
memasang slempangnya harus belakang, kurang panjang kalo
dibantu, ngatur panjang perut ibunya besar mlorat
pendeknya tidak bisa sendiri...” mlorot..(sambil tersenyum)”
P2: “,...srempangnya seng garai
ribet, (yang ribet ANALISIS
srempangnya).”. Pada penelitian ini
didapatkan bahwa primipara post SC
Kategori masih perlu bantuan mengalami kendala dalam
disampaikan oleh partisipan lima dan memberikan ASI. Seluruh partisipan
delapan yang tergambar dalam masih mengalami nyeri post SC,
petikan transkrip wawancara dibawah mobilitas terbatas, keberanian
ini: menyusui, ASI belum keluar serta
P5: “..perlu bantuan untuk masang kemampuan dari bayi sendiri.
srempangnya...” Komplikasi yang bisa timbul
“dan masih perlu pada ibu post SC seperti nyeri pada
bantuan orang lain untuk daerah insisi.Penelitian yang
mengangkat dilakukan Desmawati (2013)
bayinya”(P8) menyebutkan bahwa nyeri berat yang
Tema 9. Redesain dialami ibu post SC menjadi salah
Rekomendasi partisipan satu faktor yang dapat memperlambat
terkait dengan perbaikan redesain pengeluaran ASI.Semakin tinggi nyeri
bantal abimanyu digambarkan dalam yang dialami ibu post partum SC,
satu tema tema, yaitu redesain yang semakin lambat pengeluaran ASI.
terbagi menjadi dua sub tema yaitu Nyeri yang dirasakan oleh primipara
motif dan bentuk. Sub tema motif post SC dapat mengganggu proses
terbagi menjadi satu kategori yaitu mobilisasi dini. Oleh karena itu,
kain sarung bantal yang tergambar dukungan orang terdekat sangat
berikut: dibutuhkan Ibu.
P2: “Motifnya Dukungan psikologis dari
kainsarungbantalnyajangan yang keluarga dekat, terutama wanita
polos mas, kalau bisa seperti ibu, ibu mertua, kakak wanita,
karakterkartun..” atau teman wanita lain yang telah

38
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

berpengalaman dan berhasil dalam Hasil penelitian menunjukkan


menyusui sangat diperlukan. Selain seluruh partisipan menyatakan
itu, perlunya dukungan dari suami nyaman menyusui dengan
yang mengerti bahwa ASI adalah menggunakan bantal abimanyu.
makanan yang baik untuk bayinya Sejalan dengan penelitian Fitriani
(Bahiyatun, 2009). Sejalan dengan (2015) menunjukkan bahwa
pendapat Roesli (2000) bahwa pemakaian breastfeeding pillow
peningkatan peran suami berupa berpengaruh terhadap kenyamanan
perhatian kepada istri sangat ibu dan kepuasan bayi dalam proses
dibutuhkan dalam suatu proses menyusui. Penggunaan bantal
produksi ASI yaitu refleks penyokong dapat meningkatkan rasa
oksitosin..Refleks ini dapat terhambat nyaman dan mengurangi rasa nyeri
pada sebagian ibu bekerja. pada saat ibu menyusui. Hal ini
Faktor ibu bekerja sering diperkuat dengan pernyatan Behrman
menjadi faktor penting dalam (2000) dalam (Rahayu et al., 2012)
kegagalan menyusui.Hal ini sesuai bahwa kegagalan dalam menyusui
dengan penelitian yang dilakukan seringkali disebabkan
oleh Old (2000) tentang perilaku ibu ketidaknyamanan posisi menyusui,
pekerja menjadi alasan ASI tidak sehingga ibu setelah menjalani
diberikan secara eksklusif. Upaya persalinan SC akan enggan menyusui,
yang dapat dilakukan ibu bekerja akibatnya produksi ASI tidak dapat
untuk dapat menyusui bayinya secara keluar maksimal. Bantal abimanyu
eksklusif yaitu meninggalkan ASI adalah bantal menyusui yang
dirumah dengan menyimpan ASI mempunyai beberapa keunggulan
didalam kulkas, berusaha pulang pada dibandingkan produk sejenis yang ada
jam istirahat dan makan teratur serta di pasaran, salah satunya adalah
membawa makanan dan minuman tersedianya appron menyusui untuk
ditempat kerja agar produksi ASI menutupi area payudara ibu saat
tetap lancar. meneteki, yang dijahit menjadi satu
Partisipan dalam penelitian dengan bantal, serta dobel pengaman,
ini merasa senang dan bangga dapat yaitu sabuk pengaman dan selempang
memberikan ASI post SC. Hal ini pengaman yang sangat membantu
sejalan dengan penelitian Wen, et al untuk memudahkan ibu dengan
(2006) yang menyatakan bahwa kondisi khusus. Ketidaknyamanan
ketika ibu sukses dalam memberikan yang berkepanjangan akan membuat
ASI, mereka merasakan kebanggaan ibu mengalami kesulitan dalam
dan kenyamanan. Hal ini sejalan beradaptasi membesarkan bayi. Hasil
dengan teori yang ditulis oleh Wong, penelitian yang dilakukan oleh
dkk (2008), ibu memiliki perasaan (Muliarthini, Sutjana and Adiatmika,
yang menyatu sangat dekat dengan 2016), redesain bantal menyusui
anaknnya dan merasa tuntas dan puas meningkatkan motivasi,
ketika bayi menghisap ASI darinya. meningkatkan kepuasan bayi,

39
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

mengurangi kelelahan dan Bekas Seksio Sesarea Menurut


mengurangi keluhan muskuloskeletal Keadaan Waktu Masuk di Bagian
pada ibu menyusui. Obstetri dan Ginekologi’, 2(3), pp.
116–121.
KESIMPULAN Afrizal (2015) Metode Penelitian
Dukungan keluarga sangat dibutuhkan Kualitatif : Sebuah Upaya
para ibu primipara post SC. Selain itu, Mendukung Penggunaan Penelitian
penggunaan alat bantu bantal dalam Kualitatif dalam Berbagai Disiplin
proses menyusui dapat membantu ibu Ilmu. Edisi1. Jakarta: Rajawali Pers.
mencapai posisi menyusui yang
Brooks, J., Ph, D. and Busick, D.
nyaman. Pengalaman menyusui
(2016) ‘Breastfeeding Education and
dengan menggunakan bantal Support Needs for Women after a
abimanyu dari persepsi positif dan Cesarean Delivery or Epidural
persepsi negatif, berupa keunggulan Anesthesia by Joy Petzoldt-Hansell
dan kelemahan bantal Thesis Submitted to the School of
abimanyu.Keunggulan terdiri dari Health Sciences Eastern Michigan
empat kategori kenyamanan, University in partial fulfillment of the
requirements for the d’.
bentuknya sesuai, desain dan ibu
masih bisa merasakan perlekatan bayi. Cadwell, K. and Maffei, C. T. (2011)
Kelemahan dari bantal abimanyu Buku Saku Manajemen Laktasi
terdiri dari dua kategori safety belt (Pocket Guide For Lactation
memasangnya membutuhkan bantuan Management). Edited by D. Widiarti
orang lain, dengan menggunakan and A. O. Tampubolon. Jakarta: EGC.
bantal masih memerlukan bantuan
Chumbley, J. (2004) Menyusui.
orang lain untuk Jakarta: Erlangga.
mengangkatbayinya.Rekomendasi
partisipan terkait dengan redesain Cresswell, J. W. (2013) Qualitative
bantal abimanyu, untuk motif kainnya Inquiry and Research Design:
diganti gambar karakter kartun. Selain Choosing Among Five Approaches.
itu, karena penggunaan bantal hanya Second Ed. California: Sage
Publication.
satu bulan, untuk safety beltnya akan
diredesain apabila dilepas bisa Fain, J. A. (2017) Reading,
digunakan untuk gendongan. Understanding and Applying Nursing
Research, F.A Davis Company.doi:
DAFTAR PUSTAKA 10.1007/s13398-014-0173-7.2.
Afifah, D. (2007) 'Faktor Yang
Berperan Dalam Kegagalan Praktik Iqbal, M. (2013) ‘Pengembangan
Pemberian ASI Eksklusif di Model Kursi bagi Ibu Menyusui Yang
Kecamatan Tembelang Semarang', 2 Ergonomis Berdasarkan Ukuran
(2334), pp.1-11 Antropometri (Uji Coba Di Kelurahan
Pisangan Ciputat Timur) tahun 2013’.
Afriani, A., Desmiwarti and Kadri, H.
(2013) ‘Kasus Persalinan Dengan

40
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 6, No. 1, Maret 2018

Kulsum, U. et al. (2016) ‘Menurunkan Clinical Nutrition, 95(5), pp. 1113–


Angka Kejadian Kurangnya 1135. doi: 10.3945/ajcn.111.030254.
Kemandirian Ibu Post Partum Dalam
Memberikan ASI Eksklusif Dengan Pusat Data Dan Informasi
Menggunakan Bantal Menyusui Kementerian Kesehatan RI (2014).
Abimanyu Di Rawat Inap Graha Jakarta.
Amerta RSUD Dr Soetomo Surabaya
Sebesar 80 % Selama 4 Bulan’. Rahayu, A. P. (2016) Panduan
Pratikum Keperawatan Maternitas.
Lowdermilk, B. (2004) Buku Ajar Jogjakarta: Deepublish.
Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC. Manuaba, I. B. (2002) Ilmu Rahayu, R. Y. et al. (2012)
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan ‘Pengetahuan Ibu Primipara Tentang
Keluarga Berencana. Jakarta: EGC. Faktor-Faktor Yang Dapat
Mempengaruhi Produksi ASI’, 1, pp.
Meleong, L. J. (2006) Metodologi 108–115.
Penelitian Kualitatif. Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Retno, S. et al. (2016) ‘IMD Pada
Bayi Yang Lahir Secara Sectio
Monika, F. . (2017) Buku Pintar ASI Cesaria ( The Role of Father in
dan Menyusui. Jakarta: PT Mizan Successfulness of Early Breastfeeding
Publika. Initiation Program to the Newborn
with Sectio Cesarea )’, (Imd).
Muliarthini, N. W., Sutjana, D. putu
and Adiatmika, I. P. G. (2016) Roesli, U. (2005) Mengenal ASI
‘Penggunaan Redesain Bantal Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Menyusui Meningkatkan Ibu Roesli, U. (2005) Panduan Praktis
Menyusui dan Kepuasan Bayi Serta Menyusui. Sentra Laktasi Indonesia
Mengurangi Kelelahan dan Keluhan
Muskuloskeletal Ibu Post Partum’, Roesli, U. (2008) Inisiasi Menyusui
2(2). Dini dan ASI Eksklusif. Jakarta: Pustka
Bunda.
Phillips, K. F. . (2011) ‘Perceptions
and Lived Experiences with Sarwono, P. (2009) Ilmu Kebidanan.
Breastfeeding’,International Journal 4th edn. Jakarta: Yayasan Bina
of Childbirth Education, 26(3), pp. Pustaka. Saryono and Anggraeni, M.
18–22. D. (2010) Metodologi Penelitian
Kualitatif DalamBidang Kesehatan.
Polit, D. F. and Beck, C. T. (2012) 1st edn. Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursing Research, Generating and
Assessing Evidence for Nursing Smith, P. H. et al. (2012) ‘Early
Practice. Baltimor: Wolters Kluwer breastfeeding experiences of
Health. adolescent mothers: a qualitative
Prior, E. et al. (2012) ‘Breastfeeding prospective study’, International
after cesarean delivery: A systematic Breastfeeding Journal, 7(1), p. 13.
review and meta-analysis of world doi: 10.1186/1746-4358-7-13.
literature’, American Journal of

41

Anda mungkin juga menyukai