Anda di halaman 1dari 78

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN

HIPERTENSI DENGAN PEMBERIAN JUS BELIMBING


DI DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR
KABUPATEN KEBUMEN

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh :
PUNTI BELA ANTIKA, S.Kep
A31600907

PEMINATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTAN, Agustus 2017

Punti Bela Antika1), Marsito2), Hartono3)

“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN


HIPERTENSI DENGAN PEMBERIAN JUS BELIMBING
DI DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR
KABUPATEN KEBUMEN”

xii + 35 halaman + 7 tabel + 3 lampiran

ABSTRAK
Latar belakang : Sebagian besar (90%) kasus hipertensi merupakan hipertensi primer
yang tidak diketahui penyebabnya. Pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa
dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi, yaitu terapi farmakologi dan terapi non
farmakologi.
Tujuan umum : Menganalisis asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi
dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten
Kebumen.
Hasil analisis : Dari hasil evaluasi pemberian jus belimbing 1 (satu) kali sehari
selama 7 hari pada 5 klien penderita hipertensi didapatkan hasil bahwa terjadi
penurunan tekanan darah sistole dari Ny. S 150/100 mmHg menjadi 130/100
mmHg, Ny. M 150/90 mmHg menjadi 130/90 mmHg, Tn. B 150/90 mmHg
menjadi 120/90 mmHg, Tn. M 170/100 mmHg menjadi 130/80 mmHg, Ny. R
140/90 mmHg menjadi 120/80 mmHg yaitu dengan rata-rata sebanyak 26 mmHg.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jus belimbing efektif untuk menurunkan
tekanan darah sistol pada penderita hipertensi.
Rekomendasi : Buah belimbing merupakan buah yang berasal dari wilayah negara
dengan iklim tropis seperti Indonesia, dengan bentuk buah yang banyak digemari
masyarakat, mudah didapat, serta mudah untuk dibudidayakan. Sehingga buah
belimbing dapat menjadi alternatif untuk penurunan tekanan darah mengingat
buah belimbing mudah didapatkan dan murah harganya.

Kata Kunci : hipertensi, belimbing, keluarga

1) Mahasiswa Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong


2) Dosen Pembimbing I Program Studi Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Gombong
3) Pembimbing Lahan Puskesmas Sempor 1

viii
Profession Ners Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
KTAN, August 2017

Punti Bela Antika1), Marsito2), Hartono3)

“ANALYZING FAMILY NURSING CARE OF HYPERTENSION


PATIENTS TO GIVE STARFRUIT JUICE IN THE KALIBEJI VILLAGE
IN SEMPOR DISTRICT KEBUMEN.”

xii + 35 pages + 7 tables + 3 appendices

ABSTRACT
Latar belakang : In the majority (90%) of cases hypertension is hypertension prymary of
unknown cause. In principle there are two kinds of therapy that can be done to treat
diseases hypertension, namely therapy pharmacology and therapeutic non pharmacology.
Tujuan umum : Analyzing family nursing care of hypertension patients to give starfruit
juice in the Kalibeji village in Sempor District Kebumen.
Hasil analisis : The results of the starfruit juice once a day a week on five hypertension
clients obtained the result that a decline in blood pressure systole Mrs. S 150/100
mmHg be 130/100 mmHg, Mrs. M 150/90 mmHg be 130/90 mmHg, Mr. B
150/90 mmHg be 120/90 mmHg, Mr. M 170/100 mmHg be 130/80 mmHg, Mrs.
R 140/90 mmHg be 120/80 mmHg is in average of 26 mmHg. So that it can be
concluded that starfruit juice effective for lowering systole blood pressure in client
with hypertension.
Rekomendasi : Starfruit are fruit which originally from the region country with tropical
climmate like indonesia, to the harvest in favored by the community, was easy to get and
easy to cultivated. So that starfruit can be alternative to lowering blood pressure

Keyword : hypertension, star fruit, family nursing

4) Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong


5) Research Consultant1 Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
6) Clinical Consultant2 Public Health 1 Sempor

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Alloh SWT karena atas limpahan
karunia dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir dengan
judul : “Analisis Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Hipertensi dengan
Pemberian Jus Belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten
Kebumen”.
Karya Tulis Akhir ini disusun sebagai dasar untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar profesi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Gombong. Selama proses penulisan karya tulis akhir ini, penulis
banyak mendapat bimbingan, dorongan, serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis dengan segala kerendahan hati
dan penuh rasa syukur menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada :
1. Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M. Kep. selaku Ketua Program Studi Profesi Ners Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
3. H. Marsito S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan dalam pembuatan karya
tulis akhir ini.
4. Hartono S.Kep. Ns selaku pembimbing lahan Puskesmas Sempor I yang
telah memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian
karya tulis ini.
5. Seluruh dosen dan staff karyawan Program Studi Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong yang telah membantu dalam penyusunan karya
tulis ini.
6. Papah, Mamah, Ibu, Bapak dan keluarga yang telah memberikan
dukungan baik secara moril ataupun materil dalam penyusunan karya tulis
ini.
7. Suamiku dan Anakku tercinta terima kasih, kalian nafasku,
penyemangatku.
8. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Profesi Ners
Keperawatan tahun akademik 2016-2017 yang selalu memberikan
semangat.
9. Seluruh pihak Puskesmas Sempor 1 yang telah membantu menyelesaikan
Karya Ilmiah Akhir ners.
10. Keluarga binaan dan warga Desa Kalibeji yang bersedia bekerja sama
sehingga Karya Ilmiah Akhir ners ini terbentuk.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini, oleh karena itu peneliti berterimakasih atas segala saran
dan masukan yang diberikan demi perbaikan karya tulis ini.

Gombong, 15 Agustus 2017


Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vii
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................ 3
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................ 3
1.3 Manfaat Penelitian ................................................................... 4
1.3.1 Bagi pengembangan ilmu................................................ 4
1.3.2 Bagi Masyarakat.............................................................. 4
1.3.3 Bagi Penulis .................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5


2.1 Konsep Dasar Masalah Keperawatan....................................... 5
2.1.1 Pengertian........................................................................ 5
2.1.2 Batasan Karakteristik ...................................................... 6
2.1.3 Faktor yang berhubungan ................................................ 6
2.1.4 Patofisiologi .................................................................... 6
2.1.5 Pathway ...... .................................................................... 8
2.2 Asuhan Keperawatan Keluarga Berdasarkan Teori ................. 9
2.2.1 Fokus Pengkajian Keperawatan Keluarga ...................... 9

x
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ................................................... 10
2.2.3 Intervensi ......................................................................... 10

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ..................... 12


3.1 Profil Lahan Praktek ................................................................ 12
3.1.1 Visi dan Misi ................................................................... 12
3.1.2 Gambaran Umum Desa Kalibeji ..................................... 12
3.1.3 Jumlah Kasus .................................................................. 12
3.1.4 Intervensi di Puskesmas .................................................. 12
3.2 Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan .................................. 13
3.2.1 Ringkasan Proses Pengkajian .......................................... 13
3.2.2 Diagnosa Keperawatan ................................................... 21
3.2.3 Intervensi ......................................................................... 23
3.2.4 Implementasi ................................................................... 24

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................... 25


4.1 Analisis Karakteristik Klien ..................................................... 25
4.1.1 Karakteristk Klien Berdasarkan Umur ............................ 25
4.1.2 Karakteristik klien berdasarkan jenis kelamin ................ 26
4.1.3 Karakteristik klien berdasarkan tingkat pendidikan ........ 27
4.1.4 Hasil Pemberian Jus Belimbing ...................................... 28
4.2 Analisis Masalah Keperawatan ................................................ 29
4.3 Analisis Intervensi Terkait Konsep dan Hasil Penelitian ......... 30
4.4 Inovasi Tindakan Keperawatan ................................................. 31

BAB V PENUTUP........ .................................................................................. 35


5.1 Kesimpulan .............................................................................. 35
5.2 Saran ...................................................................................... 35

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Asuhan Keperawatan Berdasarkan NCP ........................... 10


Tabel 3.1 Pemeriksaan Fisik ............................................................................ 18
Tabel 3.2 Nursing Care Plan (NCP) ................................................................. 22
Tabel 4.1 Karakteristik Klien Berdasarkan Umur............................................ 24
Tabel 4.2 Karakteritik Klien Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 25
Tabel 4.3 Karakteristik Klien Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 26
Tabel 4.4 Hasil Pemberian Jus Belimbing ....................................................... 27

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Asuhan Keperawatan


Lampiran 2 : Materi Pendidikan Kesehatan
Lampiran 3 : Lembar Bimbingan

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkembangnya pola makan dan gaya hidup masyarakat seiring
perkembangan dunia menyebabkan transisi epidemiologi peyakit. Menurut WHO
(World Health Organisation) sejak tahun 2008, penyakit tidak menular (PTM) 3,4
kali meningkat lebih pesat dari sebelumnya. Dilaporan terjadi kasus kematian
sebanyak 57 juta jiwa, (36%) diantaranya disebabkan karena penyakit tidak
menular. Diprediksi kasus kematian karena PTM ini meningkat 15% secara
global antara tahun 2010 sampai dengan 2020. Kasus kematian akibat PTM
terbanyak disebabkan oleh penyakit jantung yaitu sebanyak 81.100.000.
Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah tinggi pada pembuluh darah
arteri yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama.
Hipertensi meningkatkan peluang terjadinya penyakit ginjal dan kardiovaskuler
serta gangguan sistem saraf dan retinopati. Hipertensi dipengaruhi oleh gaya
hidup seperti aktivitas fisik kurang, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol
berlebih, serta asupan sodium tinggi sedangkan asupan sayur dan buah rendah
(Kathleen, 2012)
Diseluruh dunia, hampir 1 milyar orang (sekitar seperempat dari seluruh
populasi orang dewasa) menyandang tekanan darah tinggi. Di Inggris (UK)
penyakit ini diperkirakan mengenai lebih dari 16 juta orang. Di Inggris (England),
sebanyak 34% pria dan 30% wanita menyantang tekanan darah tinggi (diatas
140/90 mmHg) atau sedang mendapat pengobatan tekanan darah tinggi. Pada
populasi usia lanjut, angka penyandang tekanan darah tinggi diderita oleh lebih
dari separuh populasi orang berusia diatas 60 tahun (Anna P & Bryan W, 2007).
Berdasarkan laporan World Health Organisation (WHO) dan Center for
disease Control and Prevention, diperkirakan jumlah hipertensi didunia berjumlah
600 juta orang dengan 3 juta kematian setiap tahunnya (Setiawan, 2006). Menurut

1
2

Aditama (2009) prevelensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi


pada usia 18 tahun keatas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir
pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Data
Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah
stroke dan tuberkulosis, yaitu jumlahnya mencapai 6,85 dari populasi penyebab
kematian pada semua umur di Indonesia.
Sebagian besar (90%) kasus hipertensi merupakan hipertensi primer yang
tidak diketahui penyebabnya. Akibat dari hal tersebut tidak semua penderita
hipertensi memerlukan obat antihipertensi. Upaya pengobatan yang lebih penting
dilakukan adalah mengeliminasi faktor resiko yang diduga berhubungan dengan
kejadian hipertensi tersebut. Pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa
dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi, yaitu terapi farmakologi dengan
menggunakan obat dan terapi nonfarmakologi yaitu dengan modifikasi pola hidup
sehari-hari dan kembali ke produk alami (back to nature). Mengacu pada konsep
back to nature yaitu dengan menggunakan bahan lokal yang banyak terdapat di
masyarakat, karena bahan tersebut kaya akan antioksidan dan kalium dalam
bentuk jus buah sebagai upaya menurunkan tekanan darah penderita hipertensi
(Bangun, 2003).
Salah satu buah yang bisa dipergunakan di masyarakat untuk menurunkan
tekanan darah tinggi adalah buah belimbing. Belimbing dapat membantu
memperlancar pencernaan makanan, selain itu belimbing juga dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Kombinasi antara zat fitokimia dan
mineral yang terkandung dalam belimbing seperti kalium serta kalsium
memungkinkan buah belimbing dijadikan obat untuk menurunkan hipertensi
(Ardiyanto, 2014)
Penelitian yang dilakukan oleh Puji (2012) dengan judul Pengaruh Pemberian
Jus Belimbing Terhadap Tekanan Darah pada Wanita Post Menopause Hipertensi
dengan jenis penelitian eksperimen pre-post control group design. Jus belimbing
sebanyak 200 ml sebanyak 1 (satu) kali sehari diberikan selama 7 hari. Hasil yang
3

didapatkan yaitu pemberian jus belimbing berpengaruh secara bermakna terhadap


penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik setelah dikontrol
dengan asupan lemak dan serat.
Keluarga merupakan dua atau tiga individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing-
masing, menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Setiadi, 2008).
Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan terhadap anggota
kerluarga dapat dilihat dari tugas kesehatann kelurga yang dilaksanakan. Keluarga
memberikan perawatan kesehatan yang bersifat preventif dan secara bersama-
sama merawat anggota keluarga yang sakit. Perbaikan dan pemeliharaan
kesehatan berlangsung terutama melalui komitmen dan modifikasi lingkungan
serta gaya hidup pribadi, hal ini semakin memperkuat peran pokok keluarga
dalam melaksanakan tanggung jawab terhadap kesehatan para anggotanya. (Nita,
2008). Mengenai hal diatas, penulis tertarik untuk mengambil untuk judul
Analisis Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien Hipertensi Dengan
Pemberian Jus Belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten
Kebumen.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menganalisis asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi dengan
pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten
Kebumen.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil pengkajian pada asuhan keperawatan keluarga pada
pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
4

b. Memaparkan hasil analisa data pada asuhan keperawatan keluarga pada


pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
c. Memaparkan hasil intervensi pada asuhan keperawatan keluarga pada
pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
d. Memaparkan hasil implementasi pada asuhan keperawatan keluarga pada
pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
e. Memaparkan hasil evaluasi pada asuhan keperawatan keluarga pada
pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa Kalibeji
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.
f. Memaparkan hasil analisis inovasi keperawatan pada asuhan keperawatan
keluarga pada pasien hipertensi dengan pemberian jus belimbing di Desa
Kalibeji Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen.

1.3 Manfaat penelitian


1.3.1 Bagi pengembangan ilmu
Memberikan kontribusi pembaharuan ilmu pengetahuan terbaru tentang
analisis asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi.
1.3.2 Bagi masyarakat
Memberikan informasi pada masyarakat khususnya anggota keluarga yang
mempunyai anggota keluarga menderita hipertensi.
1.3.3 Bagi penulis
Menambah wawasan bagi peneliti tentang analisis asuhan keperawatan pada
keluarga dengan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tj, Y. 2009. Mayo Clinic Hipertensi. Jakarta: UI-Press.

Anggara, FDH., dan Prayitno, N. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan


Tekanan Darah di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat Tahun 2012.
Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes MH. Thamrin. Jakarta.
Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5(1)-20-25.

Anggraeni, A.D., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., Siahaan, S.S., 2009,
Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien
yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode
Januari-Juni 2008, Laporan Penelitian: Fakultas Kedokteran, Universitas
Riau, 358.

Sulistyono, Heri. 2009. Pengaruh Belimbing Manis Terhadap Penurunan


Tekanan Darah Tinggi Pada Wanita Hamil.
http://digilib.fk.umy.a.id//diperoleh tanggal 11 Agustus 2017

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka


Cipta

Gunawan, L. 2008. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Gramedia

Anna, P., & Bryan, W.2007. Simple Guides Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:
Erlangga.

Ardiyanto, Iip. 2014. Efektifitas Jus Belimbing Terhadap Penurunan Tekanan


Darah Pada Lansia di Kelurahan Tawangmas Baru Kecamatan Semarang
Barat. Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Telogorejo Semarang

Bangun, A.P. 2003. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional untuk Hipertensi.
Cetakan Pertama. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Bangun, AP Dr, MHA. 2008. Terapi Jus dan Ramuan Tradisional untuk
Hipertensi. Jakarta: Agro Media Pustaka

Corwin, Elizabeth, J. 2009. Buku saku Patofisiologi. Jakarta : EGC

Gunawan, Lany, 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius

Herdman, H. 2015. NANDA International Diagnosis Keperawwatan Definisi dan


Klasifikasi. Jakarta: EGC
Kathleen, Meehan. 2012. Investigasi Dan Pengendalian Wabah Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.

Setiadi. 2008. Konsep dan Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta

Setiawan, Z. 2006. Prevelensi dan Determinan Hipertensi di Pulau Jawa tahun


2004. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, I(2), 57-61.

Smeltzer C, Suzanne, Brunner & Sudarth. 2010. Buju Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta : EGC

Wahyuningsih, Heni Puji dkk. 2009. Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat


dalam Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Wirakusumah. (2013). Jus Sehat Buah dan Sayuran: Mengupas Manfaat Buah
dan Sayuran. Jakarta: Penebar Plus
PRE PLANNING IMPLEMENTASI KELUARGA
PADA KELUARGA TN. H KHUSUSNYA NY. S

Disusun oleh:

PUNTI BELA ANTIKA


A11200812

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
PRE PLANNING IMPLEMENTASI PADA KELUARGA TN. H
DENGAN MASALAH HIPERTENSI KHUSUSNYA PADA NY. S

A. Latar Belakang
Menurut Sylvia (2005), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Sedangkan menurut
Rusdi (2009) Hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung yang ditandai oleh
meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Seseorang yang terjangkit penyakit ini
biasanya berpotensi mengalami penyakit-penyakit lain, seperti stroke dan penyakit
jantung.

Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Tn. H terdapat masalah yang dialami
oleh Ny. S yaitu masalah hipertensi. Menanggapi tersebut, perlu kiranya dilakukan
penyuluhan kesehatan kepada keluarga Tn. H khususnya Ny. S tentang hipertensi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan implementasi selama + 35 menit, diharapkan keluarga Tn. H
mampu memahami masalah hipertensi yang terjadi pada Ny. S.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan implementasi diharapkan keluarga Tn. H khususnya Ny. S mampu
menyebutkan kembali tentang :
a. Pengertian hipertensi
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Cara menghindari hipertensi
e. Cara pengobatan hipertensi
f. Diit yang dianjurkan untuk penderita hipertensi

C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

D. Sasaran dan Target


Sasaran : Keluarga Tn. H
Target : Ny. S

E. Strategi Pelaksanaan
Hari/ tanggal : …… September 2016
Waktu : ……… WIB
Tempat : Rumah keluarga Tn. H

Waktu Tahap Respon


5 menit Orientasi :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Mengingatkan kontrak c. Audiens ingat dengan
d. Menjelaskan maksud dan tujuan kontrak
e. Menanyakan kesediaaan d. Audiens mengerti
f. Apersepsi (menanyakan apa yang maksud dan tujuan
sudah dan belum diketahui audiens) e. Audiens siap/bersedia
25 menit Kerja :
a. Memulai penkes dengan membaca a. Menyimak
basmalah
b. Menjelaskan pengetian hipertensi b. Mengajukan pertanyaan
c. Menjelaskan tanda dan gejala c. Mendengarkan
hipertensi d. Bertanya
d. Menjelaskan penyebab hipertensi
e. Menjelaskan cara menghindari
hipertensi
f. Menjelaskan cara pengobatan
hipertensi
g. Menjelaskan diit yang dianjurkan
untuk penderita hipertensi

5 menit Terminasi :
a. Melakukan evaluasi a. Mendengarkan
b. Memberikan kesimpulan b. Mendengarkan
c. Membuat rencana tindak lanjut c. Menjawab salam
d. Menutup penkes dengan membaca
hamdalah
e. Memberikan salam penutup

F. Media dan alat


Lembar balik dan leaflet

G. Seting tempat
U
A B C D

E F

Keterangan :
A : Tn. H
B : Ny. S
C : Sdr. F
D : Mahasiswi
E : Dosen Pembimbing

H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Tersedianya pre planing 1 hari sebelumnya
b. Kontrak waktu, tempat dan topik dengan keluarga
c. Setting tempat sesuai mencakup persiapan keluarga, persiapan tempat, persiapan
media, persiapan penyuluh.
2. Evaluasi proses
a. Keluarga menyambut kedatangan mahasiswa dan dosen pembimbing sesuai
kontrak yang di sepakati.
b. Keluarga kooperatif terhadap penyuluhan kesehatan yang diberikan.
c. Mahasiswa dapat melakukan diskusi dan tanya jawab dengan baik dan tepat.
d. Penyuluhan kesehatan berjalan dengan lancar.
3. Hasil evaluasi
Keluarga Tn. H khususnya Ny. S 80% menyatakan pemahamannya mengenai
penyuluhan yang telah disampaikan oleh penyuluh.
Lampiran Materi

HIPERTENSI

A. Pengertian
Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi ditandai dengan tekanan sistolik darah > 140 mmHg
dan tekanan diastolik darah > 90 mmHg.

B. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala hipertensi adalah :
- Peningkatan tekanan darah
- Kadang mual dan muntah
- Marah/emosional
- Telinga berdengung
- Debar-debaar
- Sakit kepala, pusing
- Rasa berat di tengkuk
- Sukar tidur
- Mata berkunang-kunang

C. Penyebab
Penyebab darah tinggi, antara lain :
- Keturunan, Lingkkungan
- Gangguan pembuluh darah
- Makanan
- Penggunaan hormon estrogen
- Penyakit ginjal

D. Cara Menghindari Hipertensi


Hipertensi dapat dihindari dengan cara :
- Pengendalian berat badan
- Meningkatkan aktifitas fisik
- Menghindari konsumi alkohol
- Periksakan rutin tekanan darah
- Mengelola stress dengan benar
- Mengurangi makanan yang mengandung garam & lemak
- Mengkonsumsi makanan tambahan minyak ikan dan makanan yang berserat (sayuran,
buah-buahan)

E. Cara Pengobatan Hipertensi


1. Medis : minum obat anti tekanan darah tinggi dengan resep dokter
2. Tradisional :
a. Buah Belimbing
Air perasan diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu bulan.
Setelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali. Tidak perlu
menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan.
b. Daun seledri
Tumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring, Air saringan usahakan satu
gelas damkan selama satu jam, lalu diminum pagi dan sore dengan sedikit
ampasnya yang ada di dasar gelas
c. Buah mengkudu/Pace
Caranya hampir sama dengan buah belimbing, yaitu dengan cara memarut halus,
kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih, diambil airnya. Minum sari
mengkudu setiap pagi dan sore hari secara teratur.
d. Timun
Caranya sama dengan buah belimbing. Atau bisa dimakan secara langsung. Makan
setiap pagi dan sore

F. Diit Hipertensi
1. Cara mengatur diit hipertensi :
a. Hindari penggunaan kepala, minyak kelapa, lemak hewan, margarine, mentega
sebagai pengganti gunakan minyak kacang atau minyak jagung dalam jumlah
tertentu
b. Batasi konsumsi daging, telur, gula, makanan dan minuman manis
c. Gunakan susu skim sebagai pengganti susu penuh
d. Gunakan sering tahu, tempe, dan hasil kacang-kacangan lainnya
e. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan
2. Menu seimbang untuk penderita hipertensi
a. Pagi : nasi putih, telur dadar tanpa garam, sayur bayam
b. Siang : nasi putih, tahu/tempe goreng tanpa garam, sayur sop, ikan mas goreng,
papaya
c. Malam : nasi putih, tahu/tempe goreng tanpa garam, oseng kacang panjang, telur
rebus, papaya
3. Konsumsi garam untuk penderita hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
b. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
c. Hipertensi berat : tanpa garam

Sumber Referensi :
Kusuma, Hardi dan Amin Huda. 2012. Handbook For Health Student. Yogyakarta: MU:3.

Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC.
BAB II
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. H
2. Alamat dan telepon : Desa Kalibeji, Kecamatan Sempor
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi keluarga : Bapak, Ibu, Anak

No Nama Usia JK Hub dg KK Pekerjaan Pendidikan Imunisasi


1 Tn. H 46 th L Suami Buruh SD
2 Ny. S 37th P Istri Ibu Rumah Tangga SD
3 Sdr. F 17 th L Anak Pelajar - Lengkap
4 An. N 8 th P Anak Pelajar - Lengkap

Genogram (3 generasi) :

Keterangan :
: klien : garis keturunan

: laki-laki : garis perkawinan

: perempuan : tinggal satu rumah

: meninggal

6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. H temasuk tipe keluarga inti (Nuclear family). Keluarga Tn. H
terdiri dari Tn. H sebagai kepala keluarga, Ny. S sebagai istri, dan 3 anak (1 laki-laki
dan 2 perempuan). Ny. S mengalami tekanan darah tinggi dan keluarga Tn. H belum
bisa mengatur pola makan (diit) dari Hipertensi.
7. Suku Bangsa
Tn. H dan Ny. S berasal dari suku Jawa, masyarakat suku jawa menyukai makanan
yang gurih dan manis serta menyukai lauk yang banyak mengandung lemak dan
kolesterol.

8. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. H beragama Islam dan taat menjalankan ibadah.keluarga
Tn. H menganggap penyakit yang diderita oleh Ny. S adalah cobaan dari Allah SWT.

9. Status sosial ekonomi keluarga


Keluarga Tn. H termasuk dalam kategori status ekonomi rendah karena Tn. M bekerja
sebagai pegawai dan Ny. S hanya sebagai ibu rumah tangga. Kebutuhan untuk makan
seadanya belum bisa mengatur diit makanan sehari-hari.

10. Aktivitas rekreasi keluarga


Aktifitas rekreasi keluarga yang biasa dilakukan keluarga Tn. S adalah menonton
televisi dan bermain ketempat saudara. Pada saat berkumpul jarang membahas tentang
penyakit yang diderita oleh Ny. S.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Ny. S berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai
seorang remaja, hal ini didukung data masih adanya anak Ny. S yang masih sekolah di
SMA. Selain itu juga merencanakan kegiatan yang akan datang, menata kembali
fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga , tetap menjaga komunikasi dengan baik.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga Ny. S yang belum terpenuhi adalah membantu anak
untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat dan tahap pengaturan penggunaan
penghasilan.

13. Riwayat keluarga inti


Dari kondisi saat ini Ny. S secara keseluruhan baik dan sehat. Tetapi memiliki riwayat
hipertensi. Ny. S mengatakan kadang-kadang jika lelah atau susah tidur kepalanya
terasa sakit dan pusing. Tn. H dan anaknya secara keseluruhan baik dan sehat, jika
sakit hanya batuk pilek saja.

14. Riwayat keluarga sebelumnya


Riwayat orang tua dan pihak suami/istri tidak memiliki kebiasaan kawin/cerai,
pemabuk, ataupun berjudi. Keluarga Ny. S tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menular. Hanya saja Ny. S menderita penyakit hipertensi yang terkadang
kambuh bila kelelahan.

C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati Ny. S adalah rumah milik sendiri dengan luas kurang lebih
6x9m. Tipe rumah permanen, lantai keramik, ventilasi & jendela ada 4 buah yang
dibuka setiap hari, jumlah ruangan ada 4 (1 ruang tamu, 3 kamar tidur). Sumber air
yang digunakan sehari hari adalah air sumur. Sumur berada di sebelah utara dan airnya
bersih karena lingkungan rumah bersih, sampah selalu dibakar di pekarangan.

Denah rumah

Kamar Ruang Kamar U


Tidur Tamu Tidur

Kamar Dapur
Tidur

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga umumnya berasal dari suku jawa hubungan antar tetangga baik
keluarga sering terlihat duduk bersama-sama di waktu siang dan sore hari. Beberapa
tetangga disekitar rumah Ny. S ada yang memiliki penyakit hipertensi namun tidak
pernah membahas penyakit hipertensi.

17. Mobilitas geografis keluarga


Sejak menikah keluarga Ny. S menetap di Desa Kalibeji sudah 21 tahun, tidak pernah
berpindah tempat. Saat berkumpul dengan tetangga terkadang memakan camilan yang
asin dan gurih.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn. H biasa berkumpul pada sore hari, Tn. H dan Ny. S tidak mengikuti
perkumpulan maupun perkumpulan/arisan di RT maupun Rwnya. Namun Tn. H dan
Ny. S rajin berkumpul dengan tetangga sekitar.

19. Sistem pendukung keluarga


Keluarga Ny. S memiliki jaminan kesehatan (KIS) yang dapat digunakan untuk
pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada. Saat Hipertensinya kambuh
Ny. S selalu menggunakan kartu KIS untuk berobat.
D. Struktur Keluarga
20. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan dalam keluarga Ny. S adalah bahasa jawa dan bahasa Indonesia
pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhanya. Bila ada masalah mereka selalu
membicarakannya bersama. Komunikasi anatar keluarga setiap hari, Jika ada yang
tidak sesuai anggota keluarga menyampaikan secara terbuka.

21. Struktur kekuatan keluarga


Tn. H sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap
lewat musyawarah keluarga. Apabila ada anggota keluarga melakukan tindakan kurang
baik langsung ditegur dan diberi nasihat.

22. Struktur peran (formal dan Informal)


Tn. H berperan sebagai kepala keluarga yaitu pengambil keputusan serta tulang
punggung keluarga dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Ny. S sebagai seorang ibu
yang tugasnya merawat rumah dan mengasuh anak-anaknya.

23. Nilai atau norma keluarga


Ny. S belum mengerti tentang penyakit hipertensi yang dideritanya.

E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. H saling menyayangi, menghormati antar anggota keuarga,
saling mendukung hal-hal positif. Tn. H selalu menegur anak-anaknya apabila
melanggar aturan.

25. Fungsi social


Interaksi anggota keluarga Tn. H terjalin dengan baik, masing – masing saling
menghormati dan menerapkan sopan santun dalam perilaku, Tn. H menekankan
perlunya berinteraksi dengan orang lain baik dengan keluarga maupun dengan
masyarakat

26. Fungsi perawatan kesehatan


a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. H sudah mengetahui kondisi Ny. S yang mengalami Hipertensi tetapi Ny. S
belum bisa mengatur pola makan dan gaya hidup sehat sehingga belum bisa
mengontrol tekanan darahnya. Hal tersebut dikarenakan minimnya informasi yang
didapatkan.
b) Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk keperawatan
Apabila anggota keluarga Tn. H ada yang sakit, maka langsung di bawa ke fasilitas
kesehatan yang ada di desa maupun di kecamatan. Namun untuk penyakit hipertensi
Ny. S terkadang menyepelekannya. Ny. S belum mengetahui cara alami dalam
menurunkan tekanan darah kecuali mamakan timun.
c) Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Kemampuan anggota keluarga mengenal penyakit terbatas, Jika anggota keluarga
ada yang sakit dan sekiranya belum terlalu parah biasanya keluarga cukup
menganjurkan untuk beristirahat
d) Kemampuan keluarga untuk menciptakan lingkungan
Keluarga menyadari bahwa dengan rumah yang bersih akan membuat keluarga
sehat, namun pada saat pengkajian keadaan rumah cukup kotor berserakan kertas-
kertas yang tidak terpakai.
e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Ny, S mengetahui dengan jelas tentang failitas yang ada di Desa Kalibeji.
Fasilitas yag terjangkau oleh keluarga yaitu PKD, dan Puskesmas.

27. Fungsi reproduksi


Ny. S mempunyai 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Ny. S dalam mengontrol
perkembangan keluarga dengan KB yaitu suntik 3 bulan.

28. Fungsi ekonomi


Keluarga Ny. S selama ini masih dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan meskipun pas-pasan.

F. Stress dan Koping Keluarga


29. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Bagi keluarga Tn. H saat ini yang msih menjadi beban pikiran Ny. S adalah biaya hidup
sehari hari yang makin meningkat dan penyakit yang sedang dideritanya (Hipertensi).

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor


Ny. S dan keluarga pasrah, sabar dan berdoa agar masalah yang dihadapi cepat selesai.

31. Strategi koping yang digunakan


Keluarga Ny. S selalu mengkomunikasikan setiap masalah yang ada dengan suami dan
anak-anaknya.

32. Strategi adaptasi disfungsional


Jika ada masalah Tn. H dan Ny. S tidak pernah memukul anaknya dan selalu menasihati
anaknya agar menjadi lebih baik.
G. Pemeriksaan Fisik
No Kriteria Tn. H Ny. S
1 Keadaan umum Baik, composmentis Baik, composmentis
TD: 130/90 mmHg TD: 170/90 mmHg
N : 80 x/m N : 86 x/menit
2 TTV
RR: 20 x/m RR: 22 x/menit
S : 36 C S : 36 0C
Bentuk mesochepal, warna Bentuk mesochepal, warna
3 Kepala rambut hitam, tampak bersih, rambut hitam bergelombang,
tidak ada lesi. tampak bersih, tidak ada lesi.
bentuk simetris, konjungtiva an bentuk simetris, konjungtiva an
anemis, sklera an ikterik, tidak anemis, sklera an ikterik, tidak
4 Mata
memakai alat bantu memakai alat bantu penglihatan,
penglihatan, pupil 3mm. pupil 3mm.
Bentuk simetris, pendengaran
Bentuk simetris, pendengaran
5 Telinga normal, tidak ada serumen,
normal, tidak ada serumen.
tidak ada perdarahan.
6 Hidung Bersih, tidak ada polip Bersih, tidak ada polip
Bibir lembab, gigi bersih, tidak Bibir lembab, gigi bersih, tidak
7 Mulut, gigi, bibir
ada stomatitis ada stomatitis
Inspeksi: simetris Inspeksi: simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan Palpasi: tidak ada nyeri tekan
8 Dada
Perkusi: sonor Perkusi: sonor
Auskultasi: Reguler Auskultasi: Reguler
Inspeksi: tidak ada acites Inspeksi: tidak ada acites
Auskultasi: Bising usus Auskultasi: Bising usus
9 Abdomen 10x/menit 10x/menit
Palpasi: tidak ada nyeri tekan Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: timpani Perkusi: timpani
Lembab, turgor kulit baik, Lembab, turgor kulit baik, warna
10 Kulit
warna sawo matang sawo matang
11 Ekstermitas atas Tidak ada oedema, crt < 3 detik Tidak ada oedema, crt < 3 detik
Tidak ada oedema, crt < 3 detik,
Ekstermitas
12 Tidak ada oedema, crt < 3 detik tidak ada varises, kekuatan otot
bawah
5/5.
Selalu dijaga kebersihannya, Selalu dijaga kebersihannya, tidak
13 Genetalia
tidak haemoroid. haemoroid.

H. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. H berharap terhadap pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan harus
lebih baik dan selalu bisa menolong dengan sepenuh hati. Keluarga juga senang atas
kehadiran Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong yang melakukan pengkajian pada
keluarganya yang membantu keluarga bisa mengenal lebih mengenai kesehatan dan lebih
berhati-hati lagi dalam menghadapi khususnya Ny. S yang sakit hipertensi.
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA
DATA TUJUAN NOC NIC
Dx (NANDA )

1 Data Pendukung masalah Dari data yang Keluarga 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu mengenal
Perilaku Kesehatan disajikan ada memiliki perilaku mengenal
Cenderung Beresiko kemungkinan kesehatan yang Domain III : Perilaku
(00188) diagnosis lebih baik Domain IV : Pengetahuan (perawatan pendukung fungsi physicososial fasilitas
1. Ny. S sudah keperawatan yaitu : kesehatan dan perilaku merubah gaya hidup)
menderita tekanan Setelah dilakukan (Hasil yang menggambarkan
darah tinggi sejak Domain 1 : tindakan sikap, pemahaman dan Kelas S: Pendidikan Pasien
berumur 30 tahun Promosi keperawatan , tindakan terhadap kesehatan (rencana untuk fasilitas pembelajaran)
2. Ny. S mengeluh kesehatan keluarga mampu dan penyakit)
kakinya kadang Kelas 2: mengenal tentang Rencana :
kesemutan dan Menegemen : Kelas S : Pengetahuan . 5602 Pengajaran : Proses Penyakit
lehernya sakit kesehatan Perilaku kesehatan - Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
3. Ny.S mengatakan kesehatan yang (Hasil yang menggambarkan prose penyakit.
kadang-kadang Perilaku lebih baik pemahaman keluarga dalam - Jelaskan proses penyakit penyakit
keluar keringat Kesehatan pemanfaatan informasi untuk - Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
dingin Cenderung meningkatkan , - Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
4. Ny. S sudah Beresiko (00188) mempertahankan dan - Jelasan kemungkinan penyebab
terbiasa dengan perbaikan kesehatan) - Berikan informasi pada pasien mengenai
keadaannya kondisinya
(hipertensi) Tingkat 3 - Berikan informasi kepada keluarga/ orang penting
5. Ny. S pergi ke 1821 Pengetahuan tentang bagi klien mengenai perkembangan klien
fasilitas kesehatan penyakit : - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
bila sakitnya 1. Pngertian/proses diperlukan untuk mencehag komplikasi di masa
parah penyakit yang akan datang dan utnuk mengontrol proses
6. Ny. S mengatakan 2. Tanda dan gejala penyakit
belum begitu penyakit - Diskusikan pilihan terapi/penanganan
paham tentang 3. Pencegahan penyakit - Jelaskan alasan dibalik manajemen/terapi yang
hipertensi. direkomendasikan
- Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang
gejala yang harus dilaporkan kepada petugas
kesehatan
K. IMPLEMENTASI
No. Dx Ttd
Waktu Implementasi Respon
II Selasa, 30 Agustus 2016
10.00 a. Managemen nyeri (nafas dalam) a. Klien kooperatif
10.05 b. Meminta klien agar tidak terlalu lelah b. Klien mengatakan bersedia untuk mengurangi
aktivitas yang tidak penting Punti
10.10 c. Meminta klien agar meningkatkan istirahat c. Klien mengatakan sudah tidur cukup

10.15 d. Meminta klien untuk mengurangi pikiran yang d. Klien mengatakan akan mengurangi pikiran yang
tidak penting tidak penting
10.20 e. Melakukan pengkajian skala nyeri e. P: Klien mengatakan pusing
Q: cekot cekot
R: di kepala
S: skala 4
T: ± 10 menit
10.30 f. Memonitor TTV f. TD: 150/100 mmHg
N : 84 x/menit
RR: 22 x/menit
S : 370 C

II Kamis, 8 September 2016


10.00 a. Managemen nyeri (nafas dalam) a. Klien kooperatif
10.05 b. Meminta klien agar tidak terlalu lelah b. Klien mengatakan bersedia untuk mengurangi
aktivitas yang tidak penting Punti
10.10 c. Meminta klien agar meningkatkan istirahat c. Klien mengatakan sudah tidur cukup

10.15 d. Meminta klien untuk mengurangi pikiran yang d. Klien mengatakan akan mengurangi pikiran yang
tidak penting tidak penting
10.20 e. Melakukan pengkajian skala nyeri e. P: Klien mengatakan pusing berkurang
Q: cekot cekot
R: di kepala
S: skala 2
T: ± 10 menit
10.30 f. Memonitor TTV f. TD: 150/100 mmHg
N : 84 x/menit
RR: 22 x/menit
S : 370 C

I Rabu, 14 September 2016 1. S : Klien menyatakan kesetujuannya diberikan


10.00 1. Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga Tn. pendidikan kesehatan utuk megetahui sejauh
H tentang mana pentingnya kesehatan bagi dirinya
a. Pengertian hipertensi O : Klien terlihat banyak tanya Punti
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Cara menghindari hipertensi
e. Cara pengobatan hipertensi secara tradisional
f. Diit hipertensi
10.15 2. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin 2. S : Keluarga megatakan paham dengan
diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang penyuluhan yang telah dijelaskan oleh mahasiswa
akan datang dan untuk mengontrol proses penyakit O : Keluarga tampak kooperatif dan mampu
menjelaskan kembali materi yang telah di
sampaikan

10.30 3. Mendiskusikan pilihan terapi komplementer (jus 3. S : Klien mengatakan baru pertama kali
belimbing) menggunakan jus belimbing manis sebagai
4. Menjelaskan alasan dibalik terapi komplementer (jus therapy komplementer
belimbing) 4. O : Klien terlihat meminum jus belimbing yang
5. Memberikan therapy komplementer : jus belimbing diberikan oleh mahasiswa
manis
I Kamis, 15 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : klien mengatakan setelah meminum jus belimbing
10.00 sebanyak 1 gelas frekuensi BAK bertambah
O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Jum’at, 16 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
10.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Sabtu, 17 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
10.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Minggu, 18 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
10.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Senin, 19 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
10.00 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Selasa, 20 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
10.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Rabu, 21 September 2016 - Memberikan therapy komplementer : jus belimbing S : -
10.00 manis sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
- Mengevaluasi hasil pemberian jus belimbing manis : S : klien tampak menanyakan tekanan darahnya
Mengukur tekanan darah klien O : TD :
L. EVALUASI
Hari / Tgl Diagnosa Evaluasi TTD
Rabu, Nyeri akut b.d agen S: P: Klien mengatakan kepalanya pusing
30 Agustus 2016 cidera fisik Q: cekot cekot
R: di kepala
S: skala 4 Punti
T: ± 10 menit

O: - Klien tampak tenang


- TD: 150/100 mmHg
N : 84 x/menit
RR: 22 x/menit
S : 370 C
A: Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian

P: Lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Lakukan pengkajian skala nyeri
3. Lakukan teknik nafas dalam
4. Tingkatkan istirahat
Kamis, Nyeri akut b.d agen S: P: Klien mengatakan kepalanya pusing
8 September 2016 cidera fisik Q: cekot cekot
R: di kepala
S: skala 4 Punti
T: ± 10 menit

O: - Klien tampak tenang


- TD: 150/100 mmHg
N : 84 x/menit
RR: 22 x/menit
S : 370 C
A : Masalah keperawatan nyeri akut teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor TTV
2. Lakukan pengkajian skala nyeri
3. Lakukan teknik nafas dalam
4. Tingkatkan istirahat
Kamis, Perilaku kesehatan S:
14 September cenderung beresiko Keluarga mengatakan paham dengan penyuluhan kesehatan yang telah di
2016 (00188) jelaskan oleh mahasiswa
Punti
O:
Keluarga tampak kooperatif dan mampu menjelaskan kembali materi yang
telah di sampaikan

A:
Masalah teratasi

P :
Pertahankan intervensi
- Pemberian terapi komplementer belimbing + seledri

Rabu, Perilaku kesehatan S:


21 September cenderung beresiko Klien mengatakan setelah meminum jus belimbing manis + seledri,
2016 frekuensi berkemih klien menjadi bertambah.
(00188) Klien mengatanan pusing berkurang dan lehernya sudah tidak kaku lagi. Punti

O:
Klien tampak berkeringat
TD : 130/100 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 23 x/menit

A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
- Pemberian terapi komplementer jus belimbing manis + seledri
PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan Telepon : Kalibeji Rt 03/01, Sempor
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi keluarga : Bapak, Ibu, anak
N Nama J Hub. Umu Pendd B Status Imunisasi C K
o K Dg r C Polio DPT Hepati a E
KK G tis m T
pa
k
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Ny.M P Istri 52 th SD
2 Sdr. S L Anak 29th SMA
3 Sdr. D L Anak 25th SMA
4 Sdr. A P Anak 20th SMA
5 Sdr.L L Anak 17th SMP
6 Sdr.N L Anak 15th SMA
7 Sdr.H L Anak 13th SMP
8 Sdr.K P Anak 8th SD

Genogram :

Keterangan : : laki-laki
: perempuan

: meninggal

: garis perkawinan

: garis keturunan

: tinggal satu rumah

: klien

6. Tipe Keluarga
Keluarga Ny.M merupakan tipe keluarga inti (nuclear Family).
Keluarga Ny.M terdiri dari Tn. S sebagai ayah, Ny.M sebagai
ibu, dan 8 anak (6 laki-laki dan 2 perempuan). Ny.M mengalami
tekanan darah tinggi dan belum bisa mengatur pola makan (diit)
dari hipertensi .
7. Suku Bangsa
Keluarga Ny.M berasal dari suku Jawa. kebudayaan dengan
makanan pokok yaitu nasi,lauk, dan sayur sayuran. Sedangkan
dengan penderita hipertensi harus menggunakan diit yang
dianjurkan misalnya nasi karena banyak mengandung
karbohidrat dan gula , sayur (kacang –kacangan ), serta lauk
yang banyak mengandung lemak dan kolesterol.
8. Agama
Keluarga Ny.M beragama islam, keluarga Ny.M selalu taat
menjalankan ibadah, Ny.M menganggap bahwa agama adalah
keyakinan adanya Tuhan. Ny.M belum bisa sepenuhnya
berpasrah kepada Tuhan YME terhadap penyakit yang
dideritanya sehingga Tn. S belum bisa mengontrol pikirannya.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Ny.M hanya seorang ibu rumah tangga. Pendapatan keluarga
Ny.M tidak tentu setiap bulannya. Suami Ny.M bekerja sebagai
buruh. Penghasilan keluarga Ny.M berasal dari pekerjaan Tn. S.
Kebutuhan untuk makan seadanya belum bisa mengatur diit
makanan sehari- hari.

10. Aktivitas rekreasi keluarga


Aktivitas rekreasi keluarga keluarga yang biasa dilakukan oleh
keluarga Ny.M adalah hanya menonton TV. Jika ingin rekreasi
ke luar rumah, hanya ke tempat saudara / anak pertamanya. Pada
saat berkumpul jarang membahas tentang penyakit yang diderita
Ny.M.

II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Ny.M berada pada tahap keluarga mulai
melepas anaknya sebagai seorang remaja, hal ini didukung data
masih adanya anak Ny.M yang masih pelajar.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Ny.M yang belum terpenuhi
adalah membantu anak untuk madiri sebagai keluarga baru di
masyarakat dan tahap pengaturan penggunaan penghasilan.
13. Riwayat keluarga inti
Dari kondisi saat ini Ny.M secara keseluruhan baik dan sehat.
Tetapi memiliki riwayat hipertensi. Ny.M menderita hipertensi
sejak 1 tahun terakhir. Ny.M mengatakan kadang-kadang jika
lelah atau susah tidur kepalanya terasa sakit dan tekanan
darahnya sering tinggi dan sudah terbiasa dengan kondisi seperti
itu. Tn.S dan anak-anaknya secara keseluruhan baik dan sehat,
jika sakit hanya batuk pilek saja.
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Ny.M ada yang mempunyai penyakit hipertensi yaitu
ayah dari Ny.M. Dari keluarga Tn.S tidak ada yang mempunyai
penyakit keturunan.
III. LINGKUNGAN
15. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati Ny.M adalah rumah milik sendiri dengan
luas kurang lebih 10x7m. Tipe rumah permanen, lantai tehel,
ventalasi & jendela ada 4 buah yang dibuka setiap hari, jumlah
ruangan ada 7 (1 ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang tengah, 1
dapur dan 1 kamar mandi). Sumber air yang digunakan sehari-
hari adalah air sumur. Sumur berada di sebelah utara rumah dan
airnya cukup bersih. Sampah selalu di bakar di pekarangan.

8 DENAH RUMAH :

Keterangan : U

4 6
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3 3. Kamar tidur
5 4. Kamar tidur
5. Ruang tengah
2
6. Dapur
7. Kamar mandi
9
1 8. Sumur
9. Jamban

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga Ny.M cukup ramah, keluarga Ny.M tinggal
berdekatan dengan tetangganya. Hubungan dengan tetangga
cukup baik, rata-rata tetangga Ny.M bermata pencaharian
sebagai buruh.
17. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny.M tidak mempunyai kebiasaan pindah rumah. Sejak
kecil sampai sekarang berkeluarga dengan Tn.S tinggal di desa
Kalibeji Rt 03/01, Sempor. Saat berkumpul dengan tetangga atau
keluarganya kadang memakan camilan yang manis dan asin.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Perkumpulan keluarga dilakukan ketika sedang menonton TV
saat malam hari. Perkumpulan dengan masyarakat biasanya
hanya berkumpul dengan tetangga sekitar.
19. Sistem pendukung keluarga
Dirumah Ny.M tersedia HP, sepeda dan motor. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke
mantri/puskesmas, keluarga Tn. S memiliki Jaminan Kesehatan
(Jamkesmas) / KIS.

IV. STRUKTUR KELUARGA


20. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Ny.M berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
jawa dalam kesehariannya. Bila ada masalah, akan diselesaikan
dengan cara terbuka / musyawarah bersama-sama. Setiap
anggota keluarga bebas menyampaikan keluhanya.
21. Struktur kekuatan keluarga
Pemagang keputusan di keluarga adalah Tn. S, namun sebelum
mengambil keputusan terlebih dahulu mendiskusikannya kepada
istrinya yaitu Ny.M
22. Struktur peran ( formal dan informal)
Peran Ny. S adalah seorang ibu rumah tanggayang berperan
sebagai mengurus rumah tangga, anaknya dan mengatur
keuangan keluarga.
23. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Ny.M selalu berperilaku sopan santun terhadap
masyarakat dan antar anggota keluarga. Ny.M belum mengerti
tentang komplikasi dari penyakit hipertensi yang dideritanya.
Dan Ny.M masih kurang mematuhi diit yang dianjurkan untuk
penyakitnya.
V. FUNGSI KELUARGA
24. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Ny.M saling menyayangi, menghormati
antar anggota keluarga , saling mendukung hal-hal yang positif
dan hal-hal yang baik. Ny.M selalu menegur anak-anaknya
apabila melanggar aturan.
25. Fungsi sosial
Ny.M hubungan antar anggota keluarga sangat baik dan saling
membantu. Hubungan antar masyarakat juga baik dan saling
tolong menolong.
26. Fungsi perawatan kesehatan
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Ny.M
sudah mengetahui tentang kondisinya yang mengalami
hipertensi tetapi Ny.M belum bisa mengatur pola makan
sehingga belum bisa ngontrol tekanan darahnya.
b) Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk
keperawatan
Keluarga cukup peka terhadap anggota keluarganya yang
sakit. Namun terkadang masalah kesehatan itu di anggap
sepele. Jika ada yang sakit diantara keluarga dibawa ke
tenaga kesehatan apabila sakitnya sudah parah.
c) Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
sakit
Kemampuan anggota keluarga mengenal penyakit terbatas,
Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya belum
terlalu parah biasanya keluarga cukup menganjurkan untuk
beristirahat
d) Kemampuan keluarga untuk menciptakan lingkungan
Keluarga menyadari bahwa dengan rumah yang bersih akan
membuat keluarga sehat, namun karena kesibukan Ny.M
rumah tampak sedikit kurang rapi.
e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas
yang ada di sekitar rumahnya. Fasilitas yang terjangkau oleh
keluarga seperti: puskesmas
27. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. S mempunyai 6 anak laki-laki dan 2 anak
perempuan. Ny.M dalam mengontrol perkembangan keluarga
tidak menggunakan KB.
28. Fungsi ekonomi
Keluarga Ny.M selama ini masih dapat memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan meskipun pas-pasan.

VI. STRESS DAN KOPING KELUARGA


29. Stressor jangka panjang dan pendek
a) Stressor jangka pendek:
Ny.M mengatakan yang menjadi pemikiran keluarga saat ini
adalah khawatir dengan kondisinya yang tidak kunjung
sembuh dan bagaimana cara merawat penyakitnya agar tidak
kambuh
b) Stressor jangka panjang:
Ny.M mengatakan takut terjadi penyakit yang tiba- tiba
menyerang keluarganya dan Ny. M merasa khawatir terhadap
penyakitnya yang belum kunjung sembuh dan komplikasi
yang dapat timbul dari penyakit yang dialaminya.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
Tn. S tetap semangat terhadap kondisi yang dialami sekarang
dan menganggap semua itu hanya cobaan dan berharap
penyakitnya Tn. S cepat sembuh.
31. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Ny.M selalu menerima apa adanya dan tetap semangat.
Jika ada masalah keluarga Ny.M selalu menyelesaikan secara
terbuka atau musyawarah.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Jika ada masalah Tn.S dan Ny.M tidak pernah memukul anaknya
dan selalu menasehati anaknya agar menjadi yang lebih baik.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


No Kriteria Ny.M Tn.S
1. Keadaan umum Baik, composmentis Baik, composmentis
2. TTV TD: 150/90 mmHg TD: 120/100 mmHg
N : 80 x/menit N : 80 x/menit
RR: 20 x/menit RR: 20 x/menit
S : 36,3 0C S : 36 0C
3. Kepala Bentuk mesochepal, Bentuk mesochepal,
warna rambut hitam, warna rambut hitam
tampak bersih, tidak bergelombang, tampak
ada lesi. bersih, tidak ada lesi.
4. Mata bentuk simetris, bentuk simetris,
konjungtiva an anemis, konjungtiva an anemis,
sklera an ikterik, tidak sklera an ikterik, tidak
memakai alat bantu memakai alat bantu
penglihatan, pupil penglihatan, pupil
3mm. 3mm.
5. Telinga Bentuk simetris, Bentuk simetris,
pendengaran normal, pendengaran normal,
tidak ada serumen, tidak ada serumen.
tidak ada perdarahan.
6. Hidung Bersih, tidak ada polip Bersih, tidak ada polip
7. Mulut, gigi, Bibir lembab, gigi Bibir lembab, gigi
bibir bersih, tidak ada bersih, tidak ada
stomatitis stomatitis
8. Dada Inspeksi: simetris Inspeksi: simetris
Palpasi: tidak ada nyeri Palpasi: tidak ada nyeri
tekan tekan
Perkusi: sonor Perkusi: sonor
Auskultasi: Reguler Auskultasi: Reguler
9. Abdomen Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada
acites acites
Auskultasi: Bising usus Auskultasi: Bising usus
10x/menit 10x/menit
Palpasi: tidak ada nyeri Palpasi: tidak ada nyeri
tekan tekan
Perkusi: timpani Perkusi: timpani
10. Kulit Lembab, turgor kulit Lembab, turgor kulit
baik, warna sawo baik, warna sawo
matang matang
11. Ekstermitas Tidak ada oedema, crt Tidak ada oedema, crt
atas >3 detik >3 detik
12. Ekstermitas Tidak ada oedema, crt Tidak ada oedema, crt
bawah >3 detik >3 detik, tidak ada
varises, kekuatan otot
5/5.
13. Genetalia Selalu dijaga Selalu dijaga
kebersihannya, tidak kebersihannya, tidak
haemoroid. haemoroid.

VIII. HARAPAN KELUARGA


Ny.M berharap petugas kesehatan dapat menyampaikan informasi
kesehatan secara jelas sehingga menambah pengetahuan keluarga
tantang merawat Ny.M yang sakit dan membantu keluarga dalam
pelayanan kesehatan.
IX. ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : Perilaku kesehatan Kurang
 Ny.M sudah menderita cenderung beresiko pemahaman
hipertensi sejak berumur (00188)
40 tahun
 Ny.M sudah terbiasa
dengan penyakit
hipertensinya.
 Untuk menanggulangi TD
nya Ny.M mengurangi
pemakaian garam pada
makanannya.
 Ny. M jarang
memeriksakan tekanan
darahnya, klien hanya
beristirahat bila
hipertensinya kambuh.
 Ny.M pergi ke dokter bila
sakitnya parah
 Ny.M mengeluh susah
tidur dan kepalanya terasa
sakit dan TD tinggi.
DO :
 Klien antusias saat dikaji
 TD : 180/80 mmHg
 N : 82 x/menit
 RR : 22 x/menit
 S : 36,8 0C
 KU : baik, composmentis
 Penglihatan baik,
pendengaran baik, sensasi
rasa normal, reflek
normal
2. DS : Kesiapan
- Ny.M mengatakan bahwa meningkatkan proses
anaksehat dan tidak pernah keluarga (00159)
menderita penyakit parah
- Ny.M mengatakan bahwa anak-
anaknya rukun-rukun
- bila anaknya sakit Ny.M
memeriksakan anaknya ke dokter
DO :
TD anak :
TD : 110/60 mmHg
N: 80x/menit
RR: 22x/menit
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA
DATA TUJUAN NOC NIC
Dx (NANDA )

1 Data Pendukung masalah Dari data yang Keluarga 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu mengenal
Perilaku Kesehatan disajikan ada memiliki perilaku mengenal
Cenderung Beresiko kemungkinan kesehatan yang Domain III : Perilaku
(00188) diagnosis lebih baik Domain IV : Pengetahuan (perawatan pendukung fungsi physicososial fasilitas
1. Ny. S sudah keperawatan yaitu : kesehatan dan perilaku merubah gaya hidup)
menderita tekanan Setelah dilakukan (Hasil yang menggambarkan
darah tinggi sejak Domain 1 : tindakan sikap, pemahaman dan Kelas S: Pendidikan Pasien
berumur 30 tahun Promosi keperawatan , tindakan terhadap kesehatan (rencana untuk fasilitas pembelajaran)
2. Ny. S mengeluh kesehatan keluarga mampu dan penyakit)
kakinya kadang Kelas 2: mengenal tentang Rencana :
kesemutan dan Menegemen : Kelas S : Pengetahuan . 5602 Pengajaran : Proses Penyakit
lehernya sakit kesehatan Perilaku kesehatan - Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
3. Ny.S mengatakan kesehatan yang (Hasil yang menggambarkan prose penyakit.
kadang-kadang Perilaku lebih baik pemahaman keluarga dalam - Jelaskan proses penyakit penyakit
keluar keringat Kesehatan pemanfaatan informasi untuk - Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
dingin Cenderung meningkatkan , - Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
4. Ny. S sudah Beresiko (00188) mempertahankan dan - Jelasan kemungkinan penyebab
terbiasa dengan perbaikan kesehatan) - Berikan informasi pada pasien mengenai
keadaannya kondisinya
(hipertensi) Tingkat 3 - Berikan informasi kepada keluarga/ orang penting
5. Ny. S pergi ke 1821 Pengetahuan tentang bagi klien mengenai perkembangan klien
fasilitas kesehatan penyakit : - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
bila sakitnya 1. Pngertian/proses diperlukan untuk mencehag komplikasi di masa
parah penyakit yang akan datang dan utnuk mengontrol proses
6. Ny. S mengatakan 2. Tanda dan gejala penyakit
belum begitu penyakit - Diskusikan pilihan terapi/penanganan
paham tentang 3. Pencegahan penyakit - Jelaskan alasan dibalik manajemen/terapi yang
hipertensi. direkomendasikan
- Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang
gejala yang harus dilaporkan kepada petugas
kesehatan
K. IMPLEMENTASI
No. Dx Ttd
Waktu Implementasi Respon
I Rabu, 14 September 2016 1. S : Klien menyatakan kesetujuannya diberikan
10.00 1. Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga Ny. pendidikan kesehatan utuk megetahui sejauh
M tentang mana pentingnya kesehatan bagi dirinya
a. Pengertian hipertensi O : Klien terlihat banyak tanya Punti
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Cara menghindari hipertensi
e. Cara pengobatan hipertensi secara tradisional
f. Diit hipertensi
10.15 2. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin 2. S : Keluarga megatakan paham dengan
diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang penyuluhan yang telah dijelaskan oleh mahasiswa
akan datang dan untuk mengontrol proses penyakit O : Keluarga tampak kooperatif dan mampu
menjelaskan kembali materi yang telah di
sampaikan

10.30 3. Mendiskusikan pilihan terapi komplementer (jus 3. S : Klien mengatakan baru pertama kali
belimbing) menggunakan jus belimbing manis sebagai
4. Menjelaskan alasan dibalik terapi komplementer (jus therapy komplementer
belimbing) 4. O : Klien terlihat meminum jus belimbing yang
5. Memberikan therapy komplementer : jus belimbing diberikan oleh mahasiswa
manis
I Kamis, 15 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : klien mengatakan setelah meminum jus belimbing
11.00 sebanyak 1 gelas frekuensi BAK bertambah
O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Jum’at, 16 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Sabtu, 17 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Minggu, 18 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Senin, 19 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Selasa, 20 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Rabu, 21 September 2016 - Memberikan therapy komplementer : jus belimbing S : -
11.00 manis sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
- Mengevaluasi hasil pemberian jus belimbing manis : S : klien tampak menanyakan tekanan darahnya
Mengukur tekanan darah klien O : TD :130/90 mmHg, N : 84 x/m, RR : 20 x/m
L. EVALUASI
Hari / Tgl Diagnosa Evaluasi TTD
Kamis, Perilaku kesehatan S:
14 September cenderung beresiko Keluarga mengatakan paham dengan penyuluhan kesehatan yang telah di
2016 (00188) jelaskan oleh mahasiswa
Punti
O:
Keluarga tampak kooperatif dan mampu menjelaskan kembali materi yang
telah di sampaikan

A:
Masalah teratasi

P :
Pertahankan intervensi
- Pemberian terapi komplementer belimbing
Rabu, Perilaku kesehatan S:
21 September cenderung beresiko Klien mengatakan setelah meminum jus belimbing,
2016 frekuensi berkemih klien menjadi bertambah.
(00188) Klien mengatakan pusing berkurang dan lehernya sudah tidak kaku lagi. Punti

O:
Klien tampak berkeringat
TD : 130/90 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 23 x/menit

A:
Masalah teratasi

P:
Pertahankan intervensi
- Pemberian terapi komplementer jus belimbing manis + seledri
BAB II
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. B
2. Alamat dan telepon : Desa Kalibeji, Kecamatan Sempor
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi keluarga : Bapak, Ibu, Anak

No Nama Usia JK Hub dg KK Pekerjaan Pendidikan Imunisasi


1 Tn. B 48 th L Suami Buruh SD
2 Ny. L 35 th P Istri Ibu Rumah Tangga SD
3 Sdr. L 17 th L Anak Pelajar - Lengkap
4 An. B 8 th P Anak Pelajar - Lengkap

Genogram (3 generasi) :

Keterangan :
: klien : garis keturunan

: laki-laki : garis perkawinan

: perempuan : tinggal satu rumah

: meninggal

6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. B temasuk tipe keluarga inti (Nuclear family). Keluarga Tn. B
terdiri dari Tn. B sebagai kepala keluarga, Ny. L sebagai istri, dan 2 anak (1 laki-laki
dan 1 perempuan). Tn. B mengalami tekanan darah tinggi dan keluarga Tn. B belum
bisa mengatur pola makan (diit) dari Hipertensi.
7. Suku Bangsa
Tn. B dan Tn. B berasal dari suku Jawa, masyarakat suku jawa menyukai makanan
yang gurih dan manis serta menyukai lauk yang banyak mengandung lemak dan
kolesterol.

8. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. B beragama Islam dan taat menjalankan ibadah.keluarga
Tn. B menganggap penyakit yang diderita oleh Tn. B adalah cobaan dari Allah SWT.

9. Status sosial ekonomi keluarga


Keluarga Tn. B termasuk dalam kategori status ekonomi rendah karena Tn. M bekerja
sebagai pegawai dan Tn. B hanya sebagai ibu rumah tangga. Kebutuhan untuk makan
seadanya belum bisa mengatur diit makanan sehari-hari.

10. Aktivitas rekreasi keluarga


Aktifitas rekreasi keluarga yang biasa dilakukan keluarga Tn. B adalah menonton
televisi dan bermain ketempat saudara. Pada saat berkumpul jarang membahas tentang
penyakit yang diderita oleh Tn. B.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Tn. B berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai
seorang remaja, hal ini didukung data masih adanya anak Tn. B yang masih sekolah di
SMA. Selain itu juga merencanakan kegiatan yang akan datang, menata kembali
fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga , tetap menjaga komunikasi dengan baik.

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tahap perkembangan keluarga Tn. B yang belum terpenuhi adalah membantu anak
untuk mandiri sebagai keluarga baru dimasyarakat dan tahap pengaturan penggunaan
penghasilan.

13. Riwayat keluarga inti


Dari kondisi saat ini Tn. B secara keseluruhan baik dan sehat. Tetapi memiliki riwayat
hipertensi. Tn. B mengatakan kadang-kadang jika lelah atau susah tidur kepalanya
terasa sakit dan pusing. Tn. B dan anaknya secara keseluruhan baik dan sehat, jika
sakit hanya batuk pilek saja.

14. Riwayat keluarga sebelumnya


Riwayat orang tua dan pihak suami/istri tidak memiliki kebiasaan kawin/cerai,
pemabuk, ataupun berjudi. Keluarga Tn. B tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menular. Hanya saja Tn. B menderita penyakit hipertensi yang terkadang
kambuh bila kelelahan.

C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati Tn. B adalah rumah milik sendiri dengan luas kurang lebih
6x9m. Tipe rumah permanen, lantai keramik, ventilasi & jendela ada 4 buah yang
dibuka setiap hari, jumlah ruangan ada 4 (1 ruang tamu, 3 kamar tidur). Sumber air
yang digunakan sehari hari adalah air sumur. Sumur berada di sebelah utara dan airnya
bersih karena lingkungan rumah bersih, sampah selalu dibakar di pekarangan.

Denah rumah

Kamar Ruang Kamar U


Tidur Tamu Tidur

Kamar Dapur
Tidur

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan tetangga umumnya berasal dari suku jawa hubungan antar tetangga baik
keluarga sering terlihat duduk bersama-sama di waktu siang dan sore hari. Beberapa
tetangga disekitar rumah Tn. B ada yang memiliki penyakit hipertensi namun tidak
pernah membahas penyakit hipertensi.

17. Mobilitas geografis keluarga


Sejak menikah keluarga Tn. B menetap di Desa Kalibeji sudah 21 tahun, tidak pernah
berpindah tempat. Saat berkumpul dengan tetangga terkadang memakan camilan yang
asin dan gurih.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn. B biasa berkumpul pada sore hari, Tn. B dan Tn. B tidak mengikuti
perkumpulan maupun perkumpulan/arisan di RT maupun Rwnya. Namun Tn. B dan
Tn. B rajin berkumpul dengan tetangga sekitar.

19. Sistem pendukung keluarga


Keluarga Tn. B memiliki jaminan kesehatan (KIS) yang dapat digunakan untuk
pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada. Saat Hipertensinya kambuh
Tn. B selalu menggunakan kartu KIS untuk berobat.
D. Struktur Keluarga
20. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan dalam keluarga Tn. B adalah bahasa jawa dan bahasa Indonesia
pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhanya. Bila ada masalah mereka selalu
membicarakannya bersama. Komunikasi anatar keluarga setiap hari, Jika ada yang
tidak sesuai anggota keluarga menyampaikan secara terbuka.

21. Struktur kekuatan keluarga


Tn. B sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap
lewat musyawarah keluarga. Apabila ada anggota keluarga melakukan tindakan kurang
baik langsung ditegur dan diberi nasihat.

22. Struktur peran (formal dan Informal)


Tn. B berperan sebagai kepala keluarga yaitu pengambil keputusan serta tulang
punggung keluarga dan mendidik anak-anaknya dengan baik.

23. Nilai atau norma keluarga


Tn. B belum mengerti tentang penyakit hipertensi yang dideritanya.

E. Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga Tn. B saling menyayangi, menghormati antar anggota keuarga,
saling mendukung hal-hal positif. Tn. B selalu menegur anak-anaknya apabila
melanggar aturan.

25. Fungsi social


Interaksi anggota keluarga Tn. B terjalin dengan baik, masing – masing saling
menghormati dan menerapkan sopan santun dalam perilaku, Tn. B menekankan
perlunya berinteraksi dengan orang lain baik dengan keluarga maupun dengan
masyarakat

26. Fungsi perawatan kesehatan


a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. B sudah mengetahui kondisi Tn. B yang mengalami Hipertensi tetapi Tn. B
belum bisa mengatur pola makan dan gaya hidup sehat sehingga belum bisa
mengontrol tekanan darahnya. Hal tersebut dikarenakan minimnya informasi yang
didapatkan.
b) Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk keperawatan
Apabila anggota keluarga Tn. B ada yang sakit, maka langsung di bawa ke fasilitas
kesehatan yang ada di desa maupun di kecamatan. Namun untuk penyakit hipertensi
Tn. B terkadang menyepelekannya. Tn. B belum mengetahui cara alami dalam
menurunkan tekanan darah kecuali mamakan timun.
c) Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Kemampuan anggota keluarga mengenal penyakit terbatas, Jika anggota keluarga
ada yang sakit dan sekiranya belum terlalu parah biasanya keluarga cukup
menganjurkan untuk beristirahat
d) Kemampuan keluarga untuk menciptakan lingkungan
Keluarga menyadari bahwa dengan rumah yang bersih akan membuat keluarga
sehat, namun pada saat pengkajian keadaan rumah cukup kotor berserakan kertas-
kertas yang tidak terpakai.
e) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Ny, S mengetahui dengan jelas tentang failitas yang ada di Desa Kalibeji.
Fasilitas yag terjangkau oleh keluarga yaitu PKD, dan Puskesmas.

27. Fungsi reproduksi


Tn. B mempunyai 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.

28. Fungsi ekonomi


Keluarga Tn. B selama ini masih dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan meskipun pas-pasan.

F. Stress dan Koping Keluarga


29. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Bagi keluarga Tn. B saat ini yang msih menjadi beban pikiran Tn. B adalah biaya hidup
sehari hari yang makin meningkat dan penyakit yang sedang dideritanya (Hipertensi).

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor


Tn. B dan keluarga pasrah, sabar dan berdoa agar masalah yang dihadapi cepat selesai.

31. Strategi koping yang digunakan


Keluarga Tn. B selalu mengkomunikasikan setiap masalah yang ada dengan suami dan
anak-anaknya.

32. Strategi adaptasi disfungsional


Jika ada masalah Tn. B dan Tn. B tidak pernah memukul anaknya dan selalu menasihati
anaknya agar menjadi lebih baik.

G. Pemeriksaan Fisik
No Kriteria Tn. B Tn. B
1 Keadaan umum Baik, composmentis Baik, composmentis
TD: 130/90 mmHg TD: 170/90 mmHg
N : 80 x/m N : 86 x/menit
2 TTV
RR: 20 x/m RR: 22 x/menit
S : 36 C S : 36 0C
Bentuk mesochepal, warna rambut hitam
Bentuk mesochepal, warna rambut
3 Kepala bergelombang, tampak bersih, tidak ada
hitam, tampak bersih, tidak ada lesi.
lesi.
bentuk simetris, konjungtiva an bentuk simetris, konjungtiva an anemis,
4 Mata anemis, sklera an ikterik, tidak sklera an ikterik, tidak memakai alat
memakai alat bantu penglihatan, pupil bantu penglihatan, pupil 3mm.
3mm.
Bentuk simetris, pendengaran normal,
Bentuk simetris, pendengaran normal,
5 Telinga tidak ada serumen, tidak ada
tidak ada serumen.
perdarahan.
6 Hidung Bersih, tidak ada polip Bersih, tidak ada polip
Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada
7 Mulut, gigi, bibir
stomatitis stomatitis
Inspeksi: simetris Inspeksi: simetris
Palpasi: tidak ada nyeri tekan Palpasi: tidak ada nyeri tekan
8 Dada
Perkusi: sonor Perkusi: sonor
Auskultasi: Reguler Auskultasi: Reguler
Inspeksi: tidak ada acites Inspeksi: tidak ada acites
Auskultasi: Bising usus 10x/menit Auskultasi: Bising usus 10x/menit
9 Abdomen
Palpasi: tidak ada nyeri tekan Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: timpani Perkusi: timpani
Lembab, turgor kulit baik, warna sawo Lembab, turgor kulit baik, warna sawo
10 Kulit
matang matang
11 Ekstermitas atas Tidak ada oedema, crt < 3 detik Tidak ada oedema, crt < 3 detik
Tidak ada oedema, crt < 3 detik, tidak
12 Ekstermitas bawah Tidak ada oedema, crt < 3 detik
ada varises, kekuatan otot 5/5.
Selalu dijaga kebersihannya, tidak Selalu dijaga kebersihannya, tidak
13 Genetalia
haemoroid. haemoroid.

H. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. B berharap terhadap pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan harus
lebih baik dan selalu bisa menolong dengan sepenuh hati. Keluarga juga senang atas
kehadiran Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong yang melakukan pengkajian pada
keluarganya yang membantu keluarga bisa mengenal lebih mengenai kesehatan dan lebih
berhati-hati lagi dalam menghadapi khususnya Tn. B yang sakit hipertensi.

I. ANALISA DATA
NO. DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1. DS : Perilaku kesehatan Kurang
 Tn. B mengatakan cenderung pemahaman
mempunyai riwayat penyakit beresiko
hipertensi dari keluarganya (00188)
 Tn. B menyukai makanan
yang asin-asin
 Tn. B mengatakan tidak bisa
menjaga pola makannya
 Tn. B pergi ke dokter bila
sakitnya parah
 Tn. B mengeluh kadang-
kadang jika lelah dan susah
tidur kepalanya terasa sakit
dan TD tinggi.
DO :
 TD : 150/90 mmHg
 N : 82 x/menit
 RR : 22 x/menit
 S : 36,80C
 KU : baik, composmentis
 Penglihatan baik,
pendengaran baik,
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA
DATA TUJUAN NOC NIC
Dx (NANDA )

1 Data Pendukung masalah Dari data yang Keluarga 1. Keluarga mampu 1. Keluarga mampu mengenal
Perilaku Kesehatan disajikan ada memiliki perilaku mengenal
Cenderung Beresiko kemungkinan kesehatan yang Domain III : Perilaku
(00188) diagnosis lebih baik Domain IV : Pengetahuan (perawatan pendukung fungsi physicososial fasilitas
1. Tn. B mengeluh keperawatan yaitu : kesehatan dan perilaku merubah gaya hidup)
kakinya kadang Setelah dilakukan (Hasil yang menggambarkan
kesemutan dan Domain 1 : tindakan sikap, pemahaman dan Kelas S: Pendidikan Pasien
lehernya sakit Promosi keperawatan , tindakan terhadap kesehatan (rencana untuk fasilitas pembelajaran)
2. Tn B mengatakan kesehatan keluarga mampu dan penyakit)
kadang-kadang Kelas 2: mengenal tentang Rencana :
keluar keringat Menegemen : Kelas S : Pengetahuan . 5602 Pengajaran : Proses Penyakit
dingin kesehatan Perilaku kesehatan - Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan
3. Tn. B sudah kesehatan yang (Hasil yang menggambarkan prose penyakit.
terbiasa dengan Perilaku lebih baik pemahaman keluarga dalam - Jelaskan proses penyakit penyakit
keadaannya Kesehatan pemanfaatan informasi untuk - Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
(hipertensi) Cenderung meningkatkan , - Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
4. Tn. B pergi ke Beresiko (00188) mempertahankan dan - Jelasan kemungkinan penyebab
fasilitas kesehatan perbaikan kesehatan) - Berikan informasi pada pasien mengenai
bila sakitnya kondisinya
parah Tingkat 3 - Berikan informasi kepada keluarga/ orang penting
5. Tn. B mengatakan 1821 Pengetahuan tentang bagi klien mengenai perkembangan klien
belum begitu penyakit : - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
paham tentang 1. Pngertian/proses diperlukan untuk mencehag komplikasi di masa
hipertensi. penyakit yang akan datang dan utnuk mengontrol proses
2. Tanda dan gejala penyakit
penyakit - Diskusikan pilihan terapi/penanganan
3. Pencegahan penyakit - Jelaskan alasan dibalik manajemen/terapi yang
direkomendasikan
- Edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang
gejala yang harus dilaporkan kepada petugas
kesehatan
K. IMPLEMENTASI
No. Dx Ttd
Waktu Implementasi Respon
I Rabu, 14 September 2016 1. S : Klien menyatakan kesetujuannya diberikan
10.00 1. Mendiskusikan dan menjelaskan kepada keluarga Tn. pendidikan kesehatan utuk megetahui sejauh
B tentang mana pentingnya kesehatan bagi dirinya
a. Pengertian hipertensi O : Klien terlihat banyak tanya Punti
b. Tanda dan gejala hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Cara menghindari hipertensi
e. Cara pengobatan hipertensi secara tradisional
f. Diit hipertensi
10.15 2. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin 2. S : Keluarga megatakan paham dengan
diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang penyuluhan yang telah dijelaskan oleh mahasiswa
akan datang dan untuk mengontrol proses penyakit O : Keluarga tampak kooperatif dan mampu
menjelaskan kembali materi yang telah di
sampaikan

10.30 3. Mendiskusikan pilihan terapi komplementer (jus 3. S : Klien mengatakan baru pertama kali
belimbing) menggunakan jus belimbing manis sebagai
4. Menjelaskan alasan dibalik terapi komplementer (jus therapy komplementer
belimbing) 4. O : Klien terlihat meminum jus belimbing yang
5. Memberikan therapy komplementer : jus belimbing diberikan oleh mahasiswa
manis
I Kamis, 15 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : klien mengatakan setelah meminum jus belimbing
11.00 sebanyak 1 gelas frekuensi BAK bertambah
O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Jum’at, 16 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Sabtu, 17 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Minggu, 18 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Senin, 19 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Selasa, 20 September 2016 Memberikan therapy komplementer : jus belimbing manis S : -
11.00 sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
I Rabu, 21 September 2016 - Memberikan therapy komplementer : jus belimbing S : -
11.00 manis sebanyak 1 gelas O : Klien tampak meminum jus yang diberikan oleh
mahasiswa
- Mengevaluasi hasil pemberian jus belimbing manis : S : klien tampak menanyakan tekanan darahnya
Mengukur tekanan darah klien O : TD :120/90 mmHg, N : 84 x/m, RR : 20 x/m
L. EVALUASI
Hari / Tgl Diagnosa Evaluasi TTD
Kamis, Perilaku kesehatan S:
14 September 2016 cenderung beresiko Keluarga mengatakan paham dengan penyuluhan kesehatan yang telah di jelaskan oleh
(00188) mahasiswa
Punti
O:
Keluarga tampak kooperatif dan mampu menjelaskan kembali materi yang telah di
sampaikan

A:
Masalah teratasi

P :
Pertahankan intervensi
- Pemberian terapi komplementer belimbing + seledri

Rabu, Perilaku kesehatan S:


21 September 2016 cenderung beresiko Klien mengatakan setelah meminum jus belimbing manis + seledri,
(00188) frekuensi berkemih klien menjadi bertambah.
Klien mengatanan pusing berkurang dan lehernya sudah tidak kaku lagi. Punti

O:
Klien tampak berkeringat
TD : 120/90 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 23 x/menit

A:
Masalah teratasi

P:
Pertahankan intervensi
- Pemberian terapi komplementer jus belimbing manis + seledri
PROMOSI KESEHATAN - Penyakit ginjal
PROFESI NERS
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Apa saja tanda gejalanya Bagaimanakah cara pencegahan hipertensi?
- Peningkatan tekanan darah - Pengendalian berat badan
- Kadang mual dan muntah - Meningkatkan aktifitas fisik
- Marah/emosional - Menghindari konsumsi alkohol
Apa sih hipertensi itu? - Telinga berdengung - Periksakan rutin tekanan darah
Tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan - Debar-debaar - Mengelola stress dengan benar
darah diastole > 90 mmHg - Sakit kepala, pusing - Mengurangi makanan yang mengandung
Atau pasien memakai obat Antihipertensi - Rasa berat di tengkuk garam & lemak
Apa saja fakor pemicu Hipertensi? - Sukar tidur - Mengkonsumsi makanan tambahan minyak
- Merokok, minum alkohol - Mata berkunang-kunang ikan dan makanan yang berserat (sayuran,
- Stress buah-buahan)
- Kegemukan Apa saja komplikasi hipertensi?
- Menopause/ Tidak menstruasi - Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Gagal Jantung
- Penyakit ginjal Apakah perlu melakukan diit (pengaturan
Apa penyebab Hipertensi? - Penyakit pembuluh darah perifer (misalnya makanan)?
- Keturunan, Lingkungan gejalanya semutan) Ya, karena diit hipertensi dapat membantu
- Gangguan pembuluh darah menurunkan tekanan darah sehingga komplikasi
- Makanan hipertensi terhindarkan.
- Penggunaan hormon estrogen
b. Siang : nasi putih, tahu/tempe goreng 2. Daun seledri
Bagaimana cara megatur diit? tanpa garam, sayur sop, ikan mas goreng, Tumbuk segenggam daun seledri sampai halus,
1. Hindari penggunaan kepala, minyak kelapa, papaya saring, Air saringan usahakan satu gelas
lemak hewan, margarine, mentega sebagai damkan selama satu jam, lalu diminum pagi
pengganti gunakan minyak kacang atau dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di
minyak jagung dalam jumlah tertentu dasar gelas
2. Batasi konsumsi daging, telur, gula, makanan c. Malam : nasi putih, tahu/tempe goreng
dan minuman manis tanpa garam, oseng kacang panjang, telur
3. Gunakan susu skim sebagai pengganti susu rebus, papaya 3. Buah mengkudu/Pace
penuh Caranya hampir sama dengan buah belimbing,
4. Gunakan sering tahu, tempe, dan hasil kacang- yaitu dengan cara memarut halus, kemudian
kacangan lainnya diperas memakai kain kassa yang bersih,
5. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan Obat Tradisional untuk Hipertensi diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap
1. Buah Belimbing pagi dan sore hari secara teratur.
Air perasan diminum setiap pagi, lakukan
selama tiga minggu sampai satu bulan. Setelah
Menu seimbang untuk penderita hipertensi satu bulan sari belimbing ini dapat diminum 4. Timun
a. CPagi : nasi putih, telur dadar tanpa dua hari sekali. Tidak perlu menambahkan Caranya sama dengan buah belimbing. Atau
garam, sayur bayam gula pasir atau sirup pada air perasan. bisa dimakan secara langsung. Makan setiap
pagi dan sore.
Oleh :

PUNTI BELA ANTIKA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
Apa sih Hipertensi itu?
Hipertensi adalah Tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah
diastole > 90 mmHg.
1. Merokok, minum alkohol 1. Keturunan / Lingkungan
2. Stress 2. Gangguan pembuluh darah
3. Kegemukan 3. Makanan tinggi garam / lemak
4. Menopause/ Tidak menstruasi 4. Penggunaan hormon estrogen
5. Penyakit Ginjal
6. Stress
Jaga berat badan ideal Banyak makan sayur &
buah

Kurangi konsumsi garam


berlebih Jangan minum alkohol

Batasi konsumsi makanan Olah raga teratur,


tinggi kolesterol istirahat cukup

Jangan merokok & batasi


minum kopi Kurangi stress
Medis : minum obat anti tekanan darah tinggi dengan resep dokter
Tradisional :
1. Buah Belimbing
Air perasan diminum setiap pagi, lakukan selama tiga minggu sampai satu
bulan. Setelah satu bulan sari belimbing ini dapat diminum dua hari sekali.
Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasan.
2. Daun seledri
Tumbuk segenggam daun seledri sampai halus, saring, Air saringan
usahakan satu gelas damkan selama satu jam, lalu diminum pagi dan
sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas
3. Buah mengkudu/Pace
Caranya hampir sama dengan buah belimbing, yaitu dengan cara
memarut halus, kemudian diperas memakai kain kassa yang bersih,
diambil airnya. Minum sari mengkudu setiap pagi dan sore hari secara
teratur.
4. Timun
Caranya sama dengan buah belimbing. Atau bisa dimakan secara
langsung. Makan setiap pagi dan sore.

 Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari


 Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
 Hipertensi berat : tanpa garam
Pagi : nasi putih, telur dadar tanpa garam,
sayur bayam

Siang : nasi putih, tahu/tempe goreng tanpa


garam, sayur sop, ikan mas goreng, papaya

Malam : nasi putih, tahu/tempe goreng tanpa


garam, oseng kacang panjang, telur rebus,
papaya

Anda mungkin juga menyukai