Oleh :
Kelompok IV (empat)
Kelas VA PJKR
1. Rahmita (6017005)
2. Mika Handika (6017020)
3. Rumiyani (6017007)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga proposal ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Nontes......................................................................... 3
B. Jenis – Jenis Teknik Nontes ........................................................................ 3
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................24
B. Saran .............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memperhatikan tingkah lakunya. Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya
dinilai oleh tes, baik melalui bentuk tes uraian maupun tes objektif,
dunia pendidikan. Hal ini tidak terlepas karena kegiatan tersebut merupakan
siswa, kegiatan pengukuran dan penilaian merupakan langkah awal dalam proses
dalam berbagai bentuk tes dan hal ini yang paling banyak digunakan. Namun, tes
pendidikan sebab masih ada teknik lain yakni teknik “NON TES”.
dokumen yang ada (Sudijono,2009). Pada evaluasi penilaian hasil belajar, teknik
ini biasanya digunakan untuk mengukur pada ranah afektif dan psikomotorik,
sedangkan teknik tes digunakan untuk mengukur pada ranah kognitif. Berikut ini
1
2
Teknik non tes jarang dilakukan mengingat waktu yang diperlukan juga
banyak dan juga persiapan yang lebih daripada evaluasi menggunakan tes.
Namun kepentingan yang ada membuta teknik evaluasi non tes ini juga penting
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
Teknik penilaian non tes jika dilihat dari kata yang menyusunya, maka
non tes dapat kita artikan sebagai teknik penilaian yang dilakukan tanpa
menggunakan tes. Sehingga teknik ini dilakukan lewat pengamatan secara teliti
dan tanpa menguji peserta didik. Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur
hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan
dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang
dengan penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental
lainnya yang tidak dapat diamati dengan Panca indera (Widiyoko, 2009)
menyeluruh meliputi:
1. Pengamatan (observation)
sasaran pengamatan.
3
4
2) Mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun peserta didik), interaksi
antara peserta didik dan guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati lainnya,
3) Menilai tingkah laku individu atau proses yang tejadi dalam situasi
proses dan hasil belajar peserta didik pada waktu belajar belajar, berdiskusi,
mengerjakan tugas, dan lain-lain. Selain itu, observasi juga dapat digunakan
untuk menilai penampilan guru dalam mengajar, suasana kelas, hubungan sosial
sesama, hubungan sosial sesama peserta didik, hubungan guru dengan peserta
b. Karakteristik Observasi
2) Bersifat ilmiah, yaitu dilakukan secara sistematis, logis, kritis, objektif, dan
rasional.
4) Praktis penggunaannya.
5
c. Pembagian Observasi
Jika kita melihat dari dari kerangka kerjanya, observasi dapat dibedakan
ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor yang
telah diatur kategorisasinya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan
tidak dibatasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti. Kegiatan obeservasi
yang diselidiki.
3) Observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil
Kelebihan
2) Observasi cocok untuk mengamati perilaku peserta didik maupun guru yang
3) Banyak hal yang tidak dapat diukur dengan tes, tetapi lebih tepat dengan
observasi.
Kekurangan
kesan yang kurang menyenangkan dari observer ataupun observasi itu sendiri.
3) Jika yang diamati memakan waktu lama, maka observer sering menjadi jenuh.
pembelajaran
pedoman observasi
Hari/tanggal : ……………
Pukul : …………………
A. Tujuan
B. Petunjuk
2) Bapak/ibu dapat memberikan penilaian, dengan cara member tanda cek (√)
3) Makna angka penilaian adalah 1 (tidak baik); 2 (kurang baik); 3 (cukup baik);
4 (baik)
9
Skala Penilaian
No Aspek yang diamati/penilaian
1 2 3 4
member penjelasan
hari
Organizer (LAO)
pengetahuan baru.
mahasiswa.
formasi kelompok
mahasiswa
disukusi
V Pengelolaan Waktu
a. Siswa antusias
b. Guru antusias
……………….,…………………………
Pengamat/ Penilai
…………………………………..
13
2. Wawancara (interview)
a. Pengertian
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan yang terlah ditentukan.
sumber. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan,
b. Pembagian wawancara
Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam
evaluasi, yaitu:
dimana wawancara ini selalu dilakukan oleh evaluator dengan cara mengajukan
panduan wawancara (interview guide). Jadi, dalam hal ini responden pada
daya ingat manusia itu dibatasi ruang dan waktu, maka sebaiknya hasil
Sehingga informasi yang disampaikan oleh narasumber tidak hilang dan informasi
yang dibutuhkan dapat ditangkap dengan baik. Selain itu evaluator harus meredam
yang tidak dapat meredam egonya sehingga unsur subyektivitas muncul pada saat
d. Tujuan wawancara
15
1) Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau
3) Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu.
1) dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi yang dihadapi
2) mengetahui perilaku nonverbal, misalnya rasa suka, tidak suka atau perilaku
baik pula
4) Jawaban tidak dibuat oleh orang lain tetapi benar oleh sumber yang telah
ditetapkan
2) dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan bertanya dan kesalahan dalam
Pertanyaan-pertanyaan :
………………………………………………………………………………….
2) Pada saat mengalami kesulitan apakah mahasiswa berusaha betanya kepada teman
…………………………………………………………………………………
materi pelajaran?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………
kehidupannya kelak?
17
………………………………………………………………………………..
7) Apakah mahasiswa di luar jam ataupun di rumah berusaha belajar dengan teman
yang lain?
………………………………………………………………………………..
8) Apakah menurut mahasiswa lingkunga di sekolah (di dalam dan di luar kelas)
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………
10) Apakah mahasiswa mempunyai keinginan untuk keluar dari kesulitan yang
dihadapinya?
…………………………………………………………………………………
18
3. Kuesioner
a. Pengertian
Pada dasarnya, angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden). Adapun tujuan penggunaan angket atau
mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam
menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Hal ini juga disampaikan
oleh Yusuf (dalam Arniatiu, 2010) yang menyatakan kuisioner adalah suatu
Selain itu, data yang dihimpun melalui angket biasanya juga berupa data
mengikuti pelajaran. Misalnya: cara belajar, bimbingan guru dan orang tua,
sikap belajar dan lain sebagainya. Angket pada umumnya dipergunakan untuk
menilai hasil belajar pada ranah afektif. Angket dapat disajikan dalam bentuk
pembelajaran matematika.
matematika.
c. Jenis kuesioner
mengajar.
disediakan.
bentuk yang telah dibicarakan. Yang berarti bahwa dalam bentuk ini,
siswa/mahasiswa
2) Kuesioner tidak langsung, yaitu kuesioner yang diisi oleh orang lain,
1) Dengan angket kita dapat memperoleh data dari sejumlah anak yang
ada hal-hal yang kurang jelas maka sulit untuk diterangkan kembali
sebenarnya. Karena anak merasa bebas menjawab dan tidak diawasi secara
mendetail.
sebab banyak anak yang merasa kurang perlu hasil dari angket yang
4. Riwayat Hidup
Ini adalah salah satu tehnik non tes dengan menggunakan data pribadi
maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian,
belajar peserta didik tanpa menguji (teknik non-tes) juga dapat dilengkapi atau
biografi), seperti kapan kapan dan dimana peserta didik dilahirkan, agama yang
dianut, kedudukan anak didalam keluarga dan sebagainya. Selain itu juga
22
dokumen yang memuat informasi tentang orang tua peserta didik, dokumen yang
memuat tentang orang tua peserta didik, dokumen yang memuat tentang
lingkungannya itu bukan tidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan
sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar
terhadap peserta
5. Studi kasus
a. Pengertian
Studi kasus adalah mempelajari individu dalam proses tertentu secara terus
didik yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal, atau kesulitan
dalam belajar. Untuk itu guru menjawab tiga percayaan inti dalam studi kasus,
yaitu:
Studi kasus sering digunakan dalam evaluasi, bimbingan, dan penelitian. Studi
ini menyangkut integrasi dan penggunaan data yang komprehensif tentang peserta
didik sebagai suatu dasar untuk melakukan diagnosis dan mengartikan tingkah
laku peserta didik tersebut. Dalam melakukan studi kasus, guru harus terlebih
23
teknik dan alat pengumpul data. Salah satu alat yang digunakan adalah depth-
Seperti halnya alat evaluasi yang lain, studi kasus juga mempunyai
PENUTUP
A. Kesimpulan
evaluasi dalam dunia pendidikan kita tidak hanya semata dapat menggunakan
instrument tes. Namun, kita bisa menggunakan instrument tes dalam kegiatan
yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar, lebihlebih evaluasi yang
mata pelajaran tertentu, prsepsi terhadap guru, bakat dan minat, dan sebagainya.
Yang semua itu tidak mungkin dievaluasi dengan menggunakan tes sebagai alat
B. Saran
non tes juga sangat penting disamping evaluasi tes. Karena dapat dinilai sikap,
afektif dan psikomotorik dari mahasiswa sehingga dapat dijadikan panduan untuk
24
DAFTAR PUSTAKA
PT.Remaja Rosdakarya.
Publikasi.
Bahri Djamarah, Saiful (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
http://ariyosepa-myblogzpot.com/2014/10/makalah-evaluasi-belajar-dan.html?
http://id.scribd.com/doc/243181295/MAKALAH EVALUASI-BELAJAR-DAN-
PEMBELAJARAN
http://wahyullahsoppeng.blogspot.com/2011/01/makalah-evaluasi-
pembelajaran.html?m=1
Nana Sudjana. 1989. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Persada.
25