Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR PELAYANAN KEBIDANAN

2 TRADISIONAL INTEGRASI
ketida

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ,anda diharapkan dapat memahami


tentang konsep dasar pelayanan kebidanan tradisional integrasi.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 anda akan mencapai kemampuan


mahasiswa menganalisa tentang konsep dasar pelayanan kebidanan tradisional
integrasi.

1. Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Tradisional Integrasi.

5
KONSEP DASAR PELAYANAN KEBIDANAN
TRADISIONAL INTEGRASI

A. Konsep Dasar Pelayanan Kebidanan Tradisional Integrasi


Praktek tradisional hidup ditengah-tengah masyarakat, tumbuh bersama
masyarakat itu sendiri dan menjadi bagian hidup dari masyarakat terutama
dipedesaan Keberadaan praktek tradisional dalam kehidupan masyarakat pedesaan
adalah suatu kenisbian dimana masyarakat biasa mengatasi masalah-masalah
kesehataannya dengan bertumpu pada kebiasaan/ adat istiadat yang ada yang dalam
perjalanannya dianggap mampu. Sulianti Saloso (1994), mengungkapkan bahwa
2,5% penduduk perkotaan dan 10-16% penduduk pedesaan di Jawa meminta
pertolongan dukun bila sakit dan diluar jawa sekitar 37%.
Dalam perkembangan tekhnologi yang ada, dimana masyarakat mulai
tersentuh dengan moderenisasi rupanya keberadaan praktek tradisioal masih hidup
bahkan bertambah subur. Menurut penelitian Fauzi M (Badan Litbangkes,1978),
menemukan bahwa kenyatan kemajuan ilmu dan tekhnologi kedokteran belum
sepenuhnya mampu mengatasi semua masalah kesehatan dan jangkauannya masih
terbatas. Dengan berbagai sebab praktek tradisional alternative ini makin eksis
dan memerlukan regulasi yang ade kuat sehingga bisa lebih aman dan bermanfaat.
(Midwife, Alya. 2014).

B. Contoh praktek tradisional (Midwife, Alya. 2014).


1. Dukun beranak

6
Dukun beranak adalah seorang anggota masyarakat, pada umumnya
seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki ketrampilan
menolong persalinan secara tradisional dan memperoleh ketrampilan tersebut
dengan cara turun temurun, belajar secara praktis atau cara lain yang menjurus
kearah peningkatan ketrampilan tersebut serta melalui petugas kesehatan.
Dukun beranak juga dianggap sebagai orang yang terampil dan
dipercaya masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak
sesuai kebutuhan masyarakat. Anggapan dan kepercayaan masyarakat terhadap
ketrampilan dukun beranak terkait dengan kebudayaan masyarakat disekitarnya.
Sehingga dukun beranak diperlukan sebagai penolong persalinan.
Dukun bayi di Indonesia masih mempunyai peran yang penting karena
sekitar 70% pertolongan persalinan masih dilakukan oleh mereka.
Kebijaksanaan menempatkan bidan didesa sejak tahun 1989/1990 belum serta
merta mengalihkan pola penolong persalinan tersebut karena factor yang
berpengaruh, termasuk factor kebudayaan.
Kebiasaan, kebudayaan rupanya menjadi alasan untuk tetap
berlangsungnya hubungan ibu-dukun beranak ini. Sehingga sering terjadi
tindakan-tindakan yang dilakukan dukun beranak ini di luar kemampuannya
tanpa ada upaya perlawanan dari pihak ibu yang seringkali berakibaat fatal.
Pengguguran kandungan adalah salah satu contoh kasus yang nyata

2. Sangkal putung
Sangkal putung merupakan pengobatan alternative menyambungkan
tulang secara alami dan tanpa operasi, sangkal putung telah ada sejak zaman
nenek moyang kita, secara turun-temurun diwariskan oleh anak-cucunya.
Seorang pangkal putung didesa nganto kecamatan Gubuk memiliki fasilitas
“rawat inap” yang memiliki sampai 14 orang penderita yang mondok ditempat
prakteknya, mereka tidur dilantai beberapa terpasang kateter dan selang infuse.

3. Gurah
Gurah yaitu suatu cara pengobatan tradisional yang fungsinya
untuk membersihkan dan mengeluarkan lender dalam tubuh menggunakan
ramuan herbal. Dalam perkembangannya, herbal yang digunakan tidak melulu
daun srigunggu. Beberapa terapis menggunakan jenis dedaunan dari tumbuhan

7
berkhasiat lainnya, bahkan ada yang menggunakan bumbu-bumbu dapur seperti
cabe dan kunyit. Tujuannya juga mengalami perkembanngan, dari yang semula
untuk membersihkan tenggorokan kini semua organ yang menghasilkan lendir
bisa dibersihkan.

4. Chantuk
Chantuk yaitu metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah
statis yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia. Bercantuk dengan
cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya.
Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari chantuk, yaitu proses
pemvakuman kulit dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah
divakum sebelumnya.

5. Prana
Prana adalah bahasa sansekerta yang berarti energy vital atau daya hidup
yang memberikan kehidupan bagi seluruh alam semesta termasuk kehidupan
manusia. Prana adalah universal di China disebut “Chi,” di Jepang disebut “Ki”,
di Yunani disebut Pneuma di Polinesia “Mana.” Yang kesemuanya berarti “nafas
kehidupan” Penyembuhan dengan prana didasarkan atas struktur keseluruhan
tubuh manusia. Tubuh seseorang sebenarnya terdiri dari dua bagian tubuh fisik
dan tubuh energi. Tubuh fisik dapat dilihat, disentuh dan paling kita kenal,
sedangkan tubuh energi tak tampak mata yang disebut sebagai tubuh
bioplasmik. Tubuh bioplasmik merupakan tubuh energi bercahaya yang tidak
tampak dan meliputi serta merembes kedalam tubuh fisik, meluas empat atau
lima inci oplasmik yang tubuh eterik atau eterik ganda.
Penyembuhan pranik atau penyembuhan dengan prana merupakan
pengetahuan dan seni penyembuhan kuno yang menggunakan prana atau ki atau
energi vital untuk menyembuhkan tubuh fisik dengan melibatkan manipulasi ki
dan bahan bioplasmik tubuh penderita. Cara penyembuhan ini sering pula
disebut penyembuhan psikis, penyembuhan magnetik, penyembuhan
kepercayaan, penyembuhan ki, penyembuhan vitalik, peletakan tangan,
sentuhan terapeutik, dan penyembuhan karismatik.
Penyembuhan Prana, suatu metode peyembuhan yang dikembangkan
oleh Mr. Choa Kok Sui adalah suatu ilmu, seni dan teknologi penyembuhan,

8
yang memanfaatkan Prana untuk menyembuhkan tubuh manusia, dengan
dilandasi konsep adanya perpindahan energi Prana dari seorang praktisi ke
tubuh pasien. Penyembuhan dengan prana didasarkan atas struktur keseluruhan
tubuh manusia. Tubuh seseorang sebenarnya terdiri dari dua bagian tubuh fisik
dan tubuh energi. Tubuh fisik dapat dilihat, disentuh dan paling kita kenal,
sedangkan tubuh energi tak tampak mata yang disebut sebagai tubuh
bioplasmik. Tubuh bioplasmik merupakan tubuh energi bercahaya yang tidak
tampak dan meliputi serta merembes kedalam tubuh fisik, meluas empat atau
lima inci oplasmik yang tubuh eterik atau eterik ganda. Penyembuhan
pranik atau penyembuhan dengan prana merupakan pengetahuan dan seni
penyembuhan kuno yang menggunakan prana atau ki atau energi vital untuk
menyembuhkan tubuh fisik dengan melibatkan manipulasi ki dan bahan
bioplasmik tubuh penderita. Cara penyembuhan ini sering pula disebut
penyembuhan psikis, penyembuhan magnetik, penyembuhan kepercayaan,
penyembuhan ki, penyembuhan vitalik, peletakan tangan, sentuhan terapeutik,
dan penyembuhan karismatik. Penyembuhan Prana bukanlah penyembuhan
alternatif, karena tidak dimaksudkan menggantikan penyembuhan medis,
melainkan lebih untuk melengkapinya. Karena itu lebih tepat dikatakan sebagai
Penyembuhan Komplementer.
Selama proses Penyembuhan Prana metodeMr. Choa Kok Sui seorang
praktisi tidak menyentuh tubuh pasien dan tanpa memberikan obat ataupun
ramuan. Penyembuhan Prana berlangsung di tubuh energi pasien. Pada
umumnya penyakit terlebih dahulu timbul pada tubuh energi, sebelum
bermanifestasi ke tubuh fisik pasien. Seorang praktisi Prana melalui penelusuran
dapat mengetahui tubuh pasien akan terkena penyakit sebelum pasien
menyadarinya, sehingga Penyembuhan Prana juga merupakan sebuah
Penyembuhan Preventif.

Dua Prinsip :
Pada penyembuhan dengan prana terdapat dua prinsip dasar,
yakni: 1.membersihkan (dengan sweeping atau penyapuan) dan 2. memberi
energi pada tubuh bioplasmik penderita dengan prana atau energi vital.
Penyembuhan dicapai denganmembersihkan atau menghilangkan bahan
bioplasmik berpenyakit (limbah bioplasmik) dari chakra yang terganggu dan

9
organ yang sakit, kemudian memberi energi pada chakra yang terganggu dan
organ yang sakit tersebut dengan prana atau energi vital yang cukup.
Pembersihan limbah bioplasmik diperlukan untuk mempermudah
penyerapan prana atau ki oleh bagian yang terganggu. Pemberian energi tanpa
didahului dengan pembersihan bagian yang dirawat seibarat menuang kopi segar
kedalam cangkir yang telah berisi kopi basi. Cara seperti ini lambat dan boros.
Prana segar tidak dapat mengalir dengan budah kedalam bagian yang sakit
karena bagian itu terisi bahan bioplasmik berpenyakit dan saluran bioplasmik
tertutup. Prana segar yang diproyeksikan juga tidak sepenuhnya diserap oleh
bagian yang dirawat, oleh karena itu kemungkinan besar penyakitnya akaan
kambuh dengan segera atau dalam waktu dekat.

6. Akupuntur
Akupuntur adalah metode pengobatan yang mendorong tubuh untuk
meningkatkan kesehatan dan mengurangi rasa sakit dan penderitaan. Hal ini
dilakukan dengan menusukan jarum dan menerapkan panas atau stimulasi listrik
pada titik-titik akupuntur yang tepat

C. Keuntungan dan kerugian praktek tradisional (Kostania, Gita. 2014)


1. Keuntungan praktek tradisional:
a. Lebih murah biayanya.
b. Menguasai adat dan tradisi masyarakat.
c. Masyarakat lebih bisa menerimanya.( masyarakat kebayakan lebih percaya
kepada dukun bayi yang menggunakan cara tradisional daripada seorang
bidan yang sudah berpengalaman)

2. Kerugian praktek tradisional:


a. Menggunakan cara-cara tradisional yang diwariskan secara turun temurun.
b. Pengetahuan dan pengalaman tenaga kerjanya masih kurang.
c. Alat-alat yang digunakan kebayakan masih sederhana(alamiah)/tidak steril
sehingga memungkinkan terjadinya infeksi.

D. Sikap bidan (Kostania, Gita. 2014)

10
1. Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya
yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesetaraan dalam
memperoleh pelayanan kebidanan)
2. Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman.
3. Memberikan saran kepada ibu yang akan melahirkan agar bersalin di tempat
yang menjamin keselamatan dirinya dan juga bayi yang akan dilahirkannya
nanti. Menyarankan untuk melahirkan di klinik bidan atau rumah sakit, jangan
di tempat dukun atau tempat yang tidak menjamin keselamatan dirinya.
4. Berpegang teguh pada filosofi, etika profesi dan aspek legal.
filosofi :sesuatu yang bisa memberikan gambaran dan berperan sebagai dasar
untuk memberikan informasi dan meningkatkan praktik profesional.
5. Senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan mutakhir.
6. Bidan harus berpikir statis (berkembang) mengikuti perkembangan IPTEK,
jangan cenderung monoton kepada teori yang sudah ada, padahal teori
kebidanan di setiap tahun itu bisa berubah-ubah.
7. Menghargai budaya setempat sehubungan dengan praktik kesehatan, kehamilan,
kelahiran, periode pasca persalinan, bayi baru lahir dan anak.
8. Dalam hal ini bidan dalam melakukan tindakan perlu mengkaji keadaan
lingkungan itu seperti apa, dapat memposisikan diri di lingkungan dengan baik,
serta menyesuaikan dengan adat budaya yang ada.
9. Menggunakan model kemitraan dalam bekerja sama dengan kaum wanita/ibu
agar mereka dapat menentukan pilihan yang telah diinformasikan tentang semua
aspek asuhan, meminta persetujuan secara tertulis supaya mereka bertanggung
jawab atas kesehatannya sendiri. Bidan menjalin kerjasama yang baik dengan
kaum ibu dalam penanganan masalah yang ada pada ibu sesuai dengan apa yang
sudah disarankan oleh bidan (saling bertukar pikiran). Bidan juga harus
meminta persetujuan secara tertulis,supaya dalam prakteknya nanti apabila
terjadi kesalahan tidak menjadi tanggungan bidan seutuhnya.

E. Undang undang yang Mengatur Praktek Tradisional (Kostania, Gita. 2014)


1. Ada regulasi yang menyebut tentang pengobatan tradisional dukun beranak
yang kedudukannya cukup kuat (UUD 1945 yang diperbaharui dan
dipertahankan Undang-Undang RI No 23 tentang Kesehatan) namun tidak
mengatur tentang hak, kewajibaan dan Sanksi ; sedangkan regulasi

11
yang mengatur tentang hak, kewajiban dan sanksi ada tapi kedudukannya tidak
kuat ( kepmenkes RI Nomor 1076/MENKES/V/2003) tentang peneylenggaraan
pengobatan Tradisional. Sedangkan regulasi yang tidak mengatur pengobatan
tradisional dukun tetapi mengenalnya ( Undng Undang RI No 29 tahun 2004
tentang praktek kedokteran) bersifat melarang lex specialis lex derogate maka
praktek pengobatan tradisional tidak berlaku.
2. Pengobat tradisional diatur dalam uu No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (UU
Kesehatan). Pasal 1 angka 16 UU Kesehatan menetapkan bahwa pengobatan
tradisional adalah pengobatan dan/ perawatan dengan cara daan obat yang
mengacu pada pengalaman dan ketrampilan turun temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan iterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
dimasyarakat
3. Hubungan hukum antara pasien dan pengobat tradisional adalah hubungan
hukum antara konsumen dan penyedia jasa, sebagaimana diatur dalam (UU No
8 tahun 1999 tentag perlindungan konsumen ). Dalam pasal 1 angka 1 UU
disebutkan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Sedangkan pelaku usaha addalah setiap orang
perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia.
4. Dalam pasal 58 UU Kesehataan disebutkan, “ setiap orang berhak
menuntut ganti rugi terhadap seseorang , tenaga kesehatan, dan
atau penyelnggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat
kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya”

12
Dalam perkembangan tekhnologi yang ada, dimana masyarakat mulai
tersentuh dengan moderenisasi rupanya keberadaan praktek tradisioal masih hidup
bahkan bertambah subur. Menurut penelitian Fauzi M (Badan Litbangkes,1978),
menemukan bahwa kenyatan kemajuan ilmu dan tekhnologi kedokteran belum
sepenuhnya mampu mengatasi semua masalah kesehatan dan jangkauannya masih
terbatas. Dengan berbagai sebab praktek tradisional alternative ini makin eksis
dan memerlukan regulasi yang ade kuat sehingga bisa lebih aman dan bermanfaat.

13
1. Dalam perkembangan tekhnologi yang ada, dimana masyarakat mulai
tersentuh dengan moderenisasi rupanya keberadaan praktek tradisioal masih
hidup bahkan bertambah subur. Menurut penelitian Fauzi M (Badan
Litbangkes,1978), menemukan bahwa kenyatan kemajuan ilmu dan tekhnologi
kedokteran belum sepenuhnya mampu mengatasi semua masalah kesehatan dan
jangkauannya masih terbatas. Dengan berbagai sebab praktek tradisional
alternative ini makin eksis dan memerlukan regulasi yang ade kuat sehingga bisa
lebih aman dan bermanfaat, konsep dari?
a. Konsep dasar pelayanan kebidanan tradisional integrasi
b. Konsep dasar pelayanan kebidanan tradisional
c. Konsep dasar pelayanan kebidanan modren
d. Semua benar
e. Semua salah
2. Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan
konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, baik
bersifat sebagai pelengkap maupun pengganti dalam keadaan tertentu, ialah?
a. Pelayanan kesehatan tradisional integrasi
b. Pelayanan kebidanan
c. Pelayanan Kesehatan
d. Pelayanan
e. Semua salah
3. Contoh pengobatan tradisional kebidanan?

a. Seduhan jahe untuk mual muntah ibu hamil trimester 1


b. Seduhan kopi untuk menghilangkan ngantuk
c. Seduhan teh untuk menghangatkan badan
d. Semua benar
e. Semua salah
4. Pada penyembuhan dengan prana terdapat dua prinsip dasar?
a. 1.membersihkan (dengan sweeping atau penyapuan) dan 2. memberi
energi pada tubuh bioplasmik penderita dengan prana atau energi vital.

14
b. Memulihkan dan menyembuhkan
c. Menyembuhkan dan menghilangkan rasa sakit
d. Semua benar
e. Semua salah
5. Bahasa sansekerta yang berarti energy vital atau daya hidup yang memberikan
kehidupan bagi seluruh alam semesta termasuk kehidupan manusia. Prana adalah
universal di China disebut “Chi,” di Jepang disebut “Ki”, di Yunani disebut
Pneuma di Polinesia “Mana.” Yang kesemuanya berarti “nafas kehidupan”
Penyembuhan dengan prana didasarkan atas struktur keseluruhan tubuh manusia,
disebut?
a. Prana
b. Chantuk
c. Gurah
d. A dan B benar
e. A dan B salah
6. Pengobatan tradisional yang fungsinya untuk membersihkan dan mengeluarkan
lender dalam tubuh menggunakan ramuan herbal ?
a. Prana
b. Gurah
c. Chantuk
d. A dan B benar
e. A dan B salah
7. Metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis yang
mengandung toksin dari dalam tubuh manusia, disebut?
a. Chantuk
b. Prana
c. Gurah
d. A dan B benar
e. A dan B salah
8. Pengobatan alternative menyambungkan tulang secara alami dan tanpa operasi,
sangkal putung telah ada sejak zaman nenek moyang kita, secara turun-temurun
diwariskan oleh anak-cucunya, disebut?
a. Chantuk
b. Sangkal putung

15
c. Gurah
d. A dan B benar
e. A dan B salah
9. Metode pengobatan yang mendorong tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan
mengurangi rasa sakit dan penderitaan, disebut?
a. Chantuk
b. Sangkal putung
c. Akupuntur
d. A dan B benar
e. A dan B salah
10. Keuntungan praktek tradisional ?
a. Lebih murah biayanya.
b. Menguasai adat dan tradisi masyarakat.
c. Masyarakat lebih bisa menerimanya.( masyarakat kebayakan lebih
percaya kepada dukun bayi yang menggunakan cara tradisional daripada
seorang bidan yang sudah berpengalaman)
d. A B C benar
e. A B C salah

16
KUNCI JAWABAN

1. A
2. A
3. A
4. A
5. A
6. B
7. A
8. B
9. C
10. D

17
Midwife, Alya. 2014. Makalah Praktek Tradisional.
http://chenalya2.blogspot.com/2014/06/makalah-praktek-tradisional.html.
Diakses tanggal 13 Septemebr 2019

Kostania, Gita. 2014. Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer pada Bidan


Praktek Mandiri.
https://www.academia.edu/11663208/Pelaksanaan_Pelayanan_Kebidanan_Kompleme
nter_pada_Bidan_Praktek_Mandiri_di_Kabupaten_Klaten. Diakses tanggal 13
Septemebr 2019.

18

Anda mungkin juga menyukai