PENDAHULUAN
diperhatikan karena periode ini merupakan masa kritis baik ibu maupun
setelah persalinan dan 50% kematian ibu terjadi pada masa nifas. (Walyani,
2017). Penyebab kematian ibu yaitu karena perdarahan 32%, hipertensi 25%,
karena terjadi komplikasi sebanyak 99% kematian ibu terjadi akibat masalah
berkembang. Tercatat AKI sebanyak 216 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2017).
dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Pada tahun 2012-2017
AKI di indonesia mengalami penurunan dari 212 menjadi 177 per 100.000
kelahiran hidup (World Bank, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa program
1
optimal. Pada tahun 2016 untuk Angka Kematian Ibu di DKI jakarta masih
cukup tinggi yaitu 94 per 100.000 kelahiran hidup (Profil kesehatan DKI
Jakarta, 2016).
Pengetahuan dan sikap wanita dalam melakukan self care masa nifas
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu selama masa nifas.
(Huang K Dkk, 2012). Namun dalam perawatan kesehatan wanita, ini menjadi
aspek yang sering diabaikan (Noviana, 2019). Selain mencegah infeksi nifas,
keadaan ibu seperti keadaan sebelum hamil, serta meningkatkan kualitas hidup
ibu dan bayi. Kekurangan dari tidak dilakukanya perawatan pada masa nifas
(Ernawati, 2012)
terkait perawatan pada masa nifas dan sebesar 76% atau 19 orang responden
memiliki sikap yang buruk terkait perawatan pada masa nifas. Buruknya
pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan pada masa nifas
dipengaruhi oleh beberapa hal seperti paritas, budaya, serta motivasi yang
responden ibu hamil 12% atau 4 orang ibu hamil memiliki pengetahuan yang
baik, sebanyak 11 orang (31%) ibu memiliki pengetahuan yang cukup, dan 20
2
pada masa nifas seperti kurangnya pemahaman mengenai perawatan nifas,
teknik mobilisasi, nutrisi, hygiene, dan perawatan payudara yang diperoleh dari
mereka.
Penggunaan media leaflet dan power point merupakan media yang sering
Timur merupakan Puskesmas yang terletak di Jl. H. Dogol Kec. Duren Sawit,
buku KIA yang berisi tentang perawatan ibu dan anak akan tetapi ibu setelah
melahirkan sering kali mengabaikan perawatan ibu nifas seperti itu. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak ada catatan khusus mengenai
pengetahuan dan sikap yang dimiliki ibu dalam hal perawatan masa nifas.
3
1.2 Rumusan Masalah
berikut :
kesehatan tentang self care pada masa nifas di wilayah kerja puskesmas
kesehatan tentang self care pada masa nifas di wilayah kerja puskesmas
ibu nifas dalam self care pada masa nifas di wilayah kerja puskesmas
1.3 Tujuan
sikap ibu nifas tentang self care masa nifas di wilayah kerja puskesmas
4
2. Diketahuinya pengetahuan dan sikap ibu nifas setelah diberikan
sikap ibu nifas tentang self care masa nifas di wilayah kerja
dengan penelitian.
pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang self care masa nifas di wilayah
dalam melakukan praktik perawatan diri (self care) masa nifas dirumah
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
minggu. Masa nifas merupakan masa setelah persalinan dan segera setelah
2014)
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
post partum. Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan hal yang
sangat penting, karena periode ini merupakan masa kritis bagi ibu maupun
bayinya. Adapun peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
6
a. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas
nifas.
7
a. Puerperium dini
berjalan-jalan
b. Puerperium Intermedinal
c. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
mengalami komplikasi
sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan
untuk :
nifas
8
Kunjungan rumah post partum dilakukan sebagai suatu tindakan
Tabel 2.1
Kunjungan Wajib Masa Nifas
Kunjungan Waktu Asuhan
1 6-8 jam 1. Mencegah perdarahan masa nifas oleh
post atonia uteri
partum 2. Mendeteksi dan perawatan penyebab lain
perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu dan
keluarga tentang cara mencegah
perdarahan yang disebabkan atonia uteri
4. Pemberian ASI awal
5. Mengajarkan cara mempererat hubungan
antara ibu dan bayi baru lahir
6. Menjaga bayi tetap sehat melalui
pencegahan hipotermi
7. Setelah bidan melakukan pertolongan
persalinan, maka bidan harus menjaga ibu
dan bayi untuk 2 jam pertama
9
partum kunjungan 6 hari post partum
kembali catatan kesehatan ibu, rencana pengajaran, dan catatan lain yang
system dalam tubuh ibu akan pulih dari berbagai pengaruh kehamilan dan
berikut:
10
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1. Uterus
xypoid
11
keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-
3. Ovarium
12
menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 2-3 hari
1. Nafsu makan
2. Motilitas
3. Pengosongan usus
normal.
13
c. Perubahan Sistem Perkemihan
satu bulan setelah wanita melahirkan. Urine dalam jumlah yang besar
d. Sistem Urinarius
partum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu setelah satu bulan
14
f. Perubahan sistem endokrin.
sistem endokrin.
Menurut Marmi (2012) pada masa nifas, tanda-tanda vital harus dikaji
antara lain :
1. Suhu badan
Pasca melahirkan, suhu tubuh dapat naik kurang lebih 0,5 derajat
Celcius dari keadaan normal. Kenaikan suhu badan ini akibat kerja
Kurang lebih pada hari ke 4 post partum, suhu badan akan naik lagi.
2. Nadi
lebih cepat. Denyut nadi yang melebihi 100 kali permenit, harus
3. Tekanan darah
15
anggota tubuh manusia. Tekanan darah normal manusia adalah
terjadi.
4. Pernafasan
atau normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau
dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
khusus pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa post partum
16
pada normal. Plasma darah tidak banyak mengandung cairan sehingga
Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi.
dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi dari wanita tersebut. Jika
hemtokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2 persen
atau lebih tinggi dari pada saat memasuki persalinan awal, maka pasien
17
2.1.6 Adaptasi Psikologis Ibu Pada Masa Nifas
Pengalaman yang unik dialami oleh ibu setelah persalinan. Masa nifas
1. Fase taking in
antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur,
kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat
psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah:
18
d. Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya
3. Fase letting go
19
c. Sosial = Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat
d. Psikososial
2019)
berikut:
20
2.2.3 Promosi Kesehatan Dalam Perawatan Diri (Self Care) Masa Nifas
reproduksi selama masa nifas, yakni dimulai dari akhir persalinan dan
ahmil. Perawatan masa nifas merupakan suatu bentuk tindakan atau praktik
yang dilakukan oleh ibu nifas yang menggambarkan perilaku kesehatan ibu
21
hubungan antara orangtua dan bayi dengan memberi dukungan. Atas dasar
tersebut perlu dikakukan suatu pendekatan antara ibu dan keluarga dalam
a. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis BAK dan
BAB. Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari
jahitan.
22
b. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptik
diganti. Bila seperti itu caranya makan akan percuma saja. Bukankah
pembalut tidak diganti, maka vagina akan tetap lembap dan kotor
kenakan pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK
atau BAB atu minimal 3 jam sekali atau sudah dirasa tak nyaman.
beberapa hal yang harus dilakukan agar proses berlangsung seperti yang
vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai
23
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada perineum.
kencing ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya
a. Untuk menghindari rasa sakit kala buang air besar, ibu dianjurkan
Dengan begitu tinja yang dikeluarkan menjadi tidak keras dan ibu tak
tinja.
b. Dengan kondisi robekan yang terlalu luas pada anus, hindarkan banyak
d. Setelah buang air kecil dan besar atau pada saat hendak mengganti
pembalut darah nifas, bersihkan vagina dan anus dengan air seperti
menit. Dengan begitu, kotoran berupa sisa air seni atau tinja juga akan
hilang
salep antibiotik.
24
Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak
a. Mencuci tangan
plastic
depan kebelakang
Bila terjadi infeksi bisa terjadi karena ibu kurang telaten melakukan
perawatan pasca persalinan. Ibu takut menyentuh luka yang ada di perinium
terinfeksi.
c. Keputihan
25
f. Keluarnya cairan disertai rasa nyeri
2.3.4 Mobilisasi/Ambulasi
lelah. Oleh karena itu, ibu harus istirahat. Mobilisasi yang dilakukan
melahirkan dengan membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu
post partum diperbolehkan bangun dari tempat tidurnya 24-48 jam setelah
26
kemungkinan prolapsus dengan penyulit, seperti anemia, penyakit jantung,
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang
sendiri.
2.3.6 Nutrisi
konsumsi makanan dan penggunaan zat – zat gizi. Zat gizi ini berfungsi
jaringan baru. Selain itu, gizi yang seimbang juga merupakan zat yang
27
diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi
pada masa nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25%, karena
memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan bayi. Semua itu
akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa. (Retna dalam Jelani,
Putri,lubis 2016 ).
a. Kalori
28
b. Protein
protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur,
50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120
d. Magnesium
f. Karbohidrat kompleks
jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½
29
kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½
g. Lemak
Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram
perorsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga
sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim,
120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris
cake, satu sendok makan mayonas atau mentega, atau dua sendok
h. Garam
i. Cairan
tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah,
j. Vitamin
30
2. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan
k. Zinc
Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam
hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat ada seafood, hati dan daging.
l. DHA
DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan
2.3.7 Eliminasi
31
a. Memberikan edukasi kepada klien tentang pentingnya eliminasi BAK
pada 2 jam postpartum. Hal ini dikarenakan perlu kondisi yang stabil
untuk bisa turun dari tempat tidur dan mengikuti program bladder
toilet.
setelah melahirkan.
Buang air besar akan bisa setelah sehari kecuali ibu takt dengan
luka episiotomy. Bila sampai 3-4 hari belum buang air besar sebaiknya
dilakukan adalah berikan obat rangsangan per ral atau per rectal namn jika
32
masih belum bias dilakukan klisma untuk merangsang bang air besar
Walyani (2017)
kebutuhan bayi
33
7. Mengatasi putting susu darat atauterbenam supaya dapat
duakali sehari
payudara
2. Handuk kering
3. Waslap
4. Baskom
6. Cawan
1. Tenpelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil
34
3. Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping lalu kearah bawah.
Dalam pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kir, telapak tangan
5. Tangan kri menopang payudara kiri lalu tiga jari tangan kanan
payudara
menopang
35
cara latihan senam nifas. Senam nifas adalah senam yang dilakukan sejak
b. Riwayat persalinan
perinium
persalinan
36
Senam nifas dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
komplikasi atau penyulit masa nifas atau diantara waktu makan. Sebelum
Antara Lain :
persalinan)
dalam sehari.
Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut tertekuk pada
alas yang datar dan keras. Mulailah dengan melakukan 5 kali per hari
frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada hari akhir masa nifas
37
Langkah-langkah senam otot perut :
a. Menggerakkan panggul
bernafas biasa.
semula.
b. Bernafas dalam
Tarik nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut. Perut dan tangan
c. Menyilangkan tungkai.
tumit ke pantat. Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit
d. Menekukkan tubuh
dan megangkat kepala. Keluarkan nafas dan angkat kedua bau untuk
e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit
38
Dengan kedua lengan diatas dada. Selanjutnya tangan dibelakang
Catatan : Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas
senam nifas. Mulai lagi beberapa hari kemudian dan membatasi pada
perawatan diri (self care) masa nifas diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Umur
b. Tingkat pendidikan
39
dan untuk beradaptasi terhadap peran parenting, sehingga pada
c. Pengalaman
menjadi ibu
d. Budaya
pertumbuhan janin, kelahiran bayi dan perawatan ibu dan bayi yang
40
dapat memberikan informasi tentang cara-cara hidup sehat, memelihara
2.4.1 Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses
tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi
41
d. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
bahwa ada hubungan positif antara pengetahuan ibu dengan kemandirian ibu
post partum primipara dalam perawatan diri dan bayi. Semakin baik
pengetahuan ibu mengenai perawatan diri dan bayi, maka ibu akan semakin
mandiri.
a. Tahu (know)
kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahasa yang
42
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (aplication)
rumus, metode, prinsif, dan sebagai nya dalam konteks dan situasi
lainnya.
d. Analisa (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
f. Evaluasi (evaluation)
materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden kedalam
43
pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan
a. Umur
didapatkan.
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
langsung.
d. Lama bekerja
didapat juga semakin banyak, begitu juga dengan semakin tua usia
44
seseorang maka akan semakin banyak pula pengalaman yang
e. Pengalaman
f. Kebudayaan
g. Informasi
45
2.4.2 Indikator Pengukur Pengatahuan
yang berkaitan dengan materi yang ingin diukur dari subyek penelitian
menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar < 55% dari
suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap adalah kesiapan atau
46
Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung
tersebut.
adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman
objek atau situasi yang berhubungan dengan objek tersebut. Definisi sikap
menurut Allport ini menunjukkan bahwa sikap itu tidak muncul seketika atau
yakni :
47
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon (Responding)
c. Menghargai (Valuing)
suatu masalah
Sikap terbentuk dari adanya interaksi yang dialami individu. Hal ini
berarti bahwa ada hubungan yang saling mempengaruhi antara individu yang
satu dengan yang lain. Interaksi ini meliputi hubungan antara individu dengan
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga, serta
48
a. Sikap positif yaitu : sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan,
dalam suatu instrument yang telah ditentukan dan langsung diebrikan kepada
“Summated Rating”.
positif diberi skor 4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2=tidak setuju, 1=sangat tidak
49
dengan mengethaui interval (jarak) dan interprestasi persen afgar untuk
100 100
I= Maka I = = 25
Jumlah Kategori 4
pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar < 56% dari seluruh
50
2.6 Kerangka Teori
1. Umur
2. Tingkat Pendidikan
3. Pengalaman
4. Budaya
5. Sarana Kesehatan di Masyarakat
51
2.6 Kerangka Konsep
atau kaitan antar konsep satu terhadap yang lainya atau antara variable yang
satu dengan variable yang lainya dari masalah yang diteliti (Notoadmojo,
2012)
52
BAB III
METODOLOGI PENELIATIAN
One Group Pretest-posttes Design yaitu Desain ini hanya ada satu kelompok
sebanyak 2 kali yaitu saat sebelum diberikan perlakuan (pre-test) dan setelah
diberikan perlakuan (post-test). Dari desain ini besarnya efek atau pengaruh
T₁ X T₂
53
Keterangan :
3.2.1 Populasi
Sawit Kota Jakarta Timur Tahun 2019. Berdasarkan data ibu nifas dari
3.2.2 Sampel
54
a. Kriteria Inklusi
2003)
b. Kriteria Ekslusi
55
3.4 Waktu Penelitian
Variabel merupakan hal apa saja yang ditentukan peneliti untuk diteliti
56
terlibat dalam penelitian. Definisi operasional pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Independent
Dependent
Pengetahuan Pengetahuan adalah Kuosioner Jawaban benar diberi skor 0 : kurang baik, Ordinal
Ibu hamil hasil dari tahu, 1, jawaban salah diberi nilai < median
tentang kemampuan skor 0 Total skor
perawatan diri kognitif ibu tentang maksimal 20 1 : Baik, nilai ≥
(self care) perawatan diri pada median
masa nifas masa nifas
Sikap Kemampuan ibu Kuosioner Cara ukur skor ditentukan 1 = Negatif Ordinal
berespon secara dengan skala Likert;
emosional terhadap dengan rentang 1-4 2 = Positif
perawatan ibu nifas Pernyataan positif :
yang dinyatakan 1. Sangat Tidak Setujua
secara tertulis oleh 2. Tidak setuju
reponden 3. Setuju
4. Sangat Setuju
Pernyataan Negatif
1. Sangat Setuju
2. Setuju
3. Tidak Setuju
4. Sangat Tidak Setuju
57
berisikan informasi suatu hal yang perlu disebarkan kepada khalayak
ramai. Pada umumnya leaflet terdiri dari 200 sampai 400 karakter atau
huruf yang ditata dan disertai gambar untuk mendukung isi leaflet.
Jadi leaflet perawatan diri ibu nifas adalah suatu pedoman yang
berisi informasi penting mengenai cara perawatan diri ibu nifas seperti
diberi tanda centang. Nilai jawaban benar diberi nilai 1 dan jika
58
3.8 Validitas dan Reabilitas
mengalami kesulitan. Apabila dalam uji coba ini ditemukan kesulitan baik
dari redaksi mauun bahasa menyulitkan akan diadakan revisi kembali. Tujuan
lain yang sangat penting adalah untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari
a. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data.
variabel dengan skor totalnya. Valid jika nilai r hitung > r tabel dan tidak
b. Reabilitas
lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukuran yang sama.
59
3.9 Prosedur pengumpulan data
penelitian ini.
ditentukan
60
dimasukkan dalam lembar tabel kerja guna mempermudah
pembacaan.
SPSS.
ada kesalahan atau tidak, atau membuang data yang sudah tidak
dipakai.
dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian. Selain
itu, analisa data juga dapat membuktikan hipotesis penelitian yang telah
a. Analisis Univariat
61
yaitu pengetahuan ibu hamil maupun variabel bebas yaitu promosi
masing-masing variabel.
b. Analisis Bivariat
diri (self care) pada masa nifas dengan mengunakan uji Paired T-Test
62
dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan,
identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan
63
atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas
64
Surat Permohonan Izin Untuk Menjadi Responden
Kepada Yth.
Pasien Puskesmas Kec.Duren Sawit
Di –
Tempat
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.
Nama : Vivi Yuli Rismawati
NPM : 183112540120596
Akan menadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Promosi Kesehatan
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Self Care Masa Nifas di
Wilayah Kerja Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur”.
Tujuan penelitian ini adalah mencari data tentang “Pengaruh Promosi Kesehatan
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Self Care Masa Nifas di
Wilayah Kerja Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat bagi responden dan jawaban-
jawabanyang diberikan akan dijaga kerahasiaanya dan hanya akan digunakan
untuk kepentingan penelitian saja.
65
KUOSIONER
A. Petunjuk Pengisian
B. Identitas Sesponden
Nama Responden :
Umur Responden :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Pekerjan Suami :
Jumlah Anak :
66
C. Pengetahuan Ibu Nifas
Jawablah dengan memberikan tanda (√) pada pilihan yang anda anggap
benar:
masa nifas
berkurang
67
11 Membersihkan luka setiap kali mandi saja
dalam sehari
seminggu sekali
penyembuhan luka
BAB/BAK
68
D. Sikap Ibu Nifas
Jawablah dengan memberikan tanda (√) pada pilihan yang anda anggap
benar:
No Pernyataan STS TS S SS
setelah persalinan
penyembuhan luka
69
9 Istirahat yang cukup sangat diperlukan oleh ibu
nifas
bergizi
setelah melahirkan
70
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Self Care Masa
Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Keca,atan Duren Sawit Jakarta Timur” yang
Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan dari penelitian,
maka dengan tanda tangan yang saya berikan, saya menyatakan bersedia
memberikan data atau informasi secara benar, jujur dan apa adanya untuk
kepentingan penelitian
Jakarta,
Responden
(……………………….)
71