Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada kehidupan manusia pasti akan dihadapkan dengan beberapa masalah yang
ada, sangat kompleks sekali masalah demi masalah yang muncul. Dengan segenap
kemampuan yang dimiliki manusia, manusia akan selalu berusaha untuk menyelesaikan
semua masalah-masalah itu. Tetapi terkadang seseorang akan lupa terhadap apa yang
terjadi pada dirinya sendiri, lebih-lebih pada masalah fisik, yaitu tentang kesegaran
jasmani. Banyak dari mereka yang sibuk, akan lupa terhadap kesehatan dan kestabilan
kesegaran jasmaninya. Kesegaran jasmani seseorang adalah kemampuan tubuh seseorang
untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,
untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan
latihan fisik yang melibatkan beberapa komponen kesegaran jasmani dengan metode
latihan yang benar. Semakin tinggi tingkat kesegaran jasmani seseorang, semakin besar
kemampuan fisiknya dan produktifitas kerjanya, khususnya dalam bidang olahraga. Bagi
guru pendidikan jasmani ataupun pelatih, sangat penting mengadakan pelatihan-pelatihan
untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa atau atlet untuk mengembangkan prestasi.
Selain itu para Guru atu Pelatih akan membutuhkan sesuatu yang dinamakan demngan
evaluasi. Yang bertujuan untuk mengoreksi dan mengetahui seberapa tingkat dan
perkembangan setelah melakukan beberapa tahap latihan. Sebagai Pelatih dan Guru
olahraga, yang bertanggung jawab atas prestasi anak asuhannya. Perlu melengkapi
dirinya dengan pengetahuan tentang cara-cara mengukur dan menilai status kondisi fisik
tersebut. Dan statrus kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan
pengukuran dan penilaian yang berbentuk beberapa tes kemampuan. Cara evaluasi yang
tepat yang harus dilakukan yaitu dengan cara Tes dan Pengukuran terhadap atlet ataupun
siswa. Tes dan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara dan tahap yang
mempunyai manfaat dan tujan dilakukannya tes tersebut. Dan tes tersebut dibagi menjadi
bebrapa komponen kondisi fisik serta beberapa jenis tes yan sudah dikelompokan.
Dengan melakukan tes dan pengukuran ini kita dapat mengambil beberapa manfaat,
diantaranya kita dapat mengevaluasi tahap latihan yang telah dilakukan, dengan hal itu

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 1


kita dapat mengetahui seberapa perkembangan kondisi fisik seseorang, selain kita bisa
mengembangkan prestasi atlet, kita juga bisa menjadikan ini sebagai bahan perbaikan
dalam pemebelajaran atau pelatihan. Kita juga dapat termotivasi oleh hasil yang diambil
dalam tes dan pengukuran ini, atau bahkan kita dapat menggunakan data ini untuk bahan
sebuah penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Tes dan Pengukuran ?
2. Bagaimana Norma Tes dan Pengukuran ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan macam-macam tes
2. Mengetahui norma tes dan pengukuran

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 2


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tes Dan Pengukuran
Tes adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh data. Suatu tes dapat
dikatakan baik apabila memenuhi beberapa syarat, antara lain:
1) Valid yaitu mengukur apa yang harus diukur sesuai dengan tujuan (ketepatan dalam
pengukuran), misalnya alat ukur untuk tinggi badan menggunakan stadiometer. Poin ini
dapat diketahui dari tingkat validitasnya. Validitas adalah derajat ketepatan dalam
pengukuran yang diwujudkan dalam bentuk angka, kisaran angkanya ± 1. Validitas sama
dengan mengkorelasikan atau menghubungkan dua variabel (gejala yang terjadi di
lapangan) atau lebih, contohnya panjang lengan dengan hasil lemparan.
2) Reliabel yaitu keajegan didalam pengukuran, diukur berulang-ulang mendapatkan
hasil yang sama (ketetapan). Kisaran angkanya lebih besar, mendekati 1 yaitu 0,9 karena
yang dikorelasikan sama. Maksudnya menghubungkan variabel yang sama, misal
panjang lengan, jadi yang dikorelasikan adalah panjang lengan antara probandus 1,2,3
dan seterusnya.
3) Objektif yaitu memberikan penilaian apa adanya tidak dipengaruhi variabel manapun
(jumlahnya lebih dari tiga).
4) Ada Pedoman Pelaksanaan artinya suatu tes tersebut harus mempunyai tujuan, alat-
alat yang digunakan, pelaksanaan atau langkah-langkah yang akan dilalui dalam
mengikuti suatu tes, serta mempunyai norma bagi umur dan tingkat tertentu dalam
penilaian.
5) Ekonomis artinya alat-alat yang digunakan murah dan mudah didapat.
Pengukuran adalah proses menggunakan alat tersebut untuk mendapatkan data.
Pengukuran dimaksudkan menentukan sifat, kemampuan, dan watak seseorang atau
kelompok. Nilai atau hasil pengukuran itu sendiri tidak berarti, dan baru berarti setelah
dinilai dan diinterpretasikan data yang ada. Evaluasi adalah pemberian pertimbangan,
makna, penilaian setelah data itu diambil. Pengukuran menentukan status, sedangkan
proses evaluasi menentukan arti tentang status itu.
(Referensi: Bambang Priyono Adi, M.Kes dalam Tes Pengukuran dan Evaluasi, 2008)

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 3


2.2 Macam-macam Tes dan Pengukuran
1. Tes medicine ball push
a.Tujuan
Untuk mengukur daya ledak otot dan bahu
b. Alat dan fasilitas
1. Lapangan yang datar/ruangan yang rata
2. Bola medicine
3. Kursi
4. Meteran
5. Tali
6. Formulir tes
7. Alat tulis
c. Petugas tes:
1. Pemandu tes
2. Pengukur jarak
3. Pencatat hasil
d. Pelaksanaan tes
1. Peserta tes duduk di atas kursi sambil kedua tangan memegang bola medicine depan
dada
2. Kemudian kedua tangan mendorong bola ke depan sejauh mungkin
3. Sebelum peserta tes mendorong bola medicine,seutas tali dilingkarkan pada dadanya
oleh pemandu tes dan ditarik dari belakang sehingga bersandar pada kursi.hal ini untuk
mencegah agar peserta pada waktu mendorong bola tidak dibantu gerakan badan ke
depan.
4. Hasil tolakan diukur mulai dari tepi luar kaki kursi yang telah diberi garis batas sampai
tanda dimana bola tersebut jatuh.
5. Kesempatan diberikan 3 kali
6.Jarak dorongan medicine kedepan tidak diukur apabila,pada saat peserta tes mendorong
bola dibantu oleh gerakan badan.

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 4


e. Penilaian
Jarak dorong bola medicine yang terjauh dari 3 kali kesempatan ,dicatat sebagai hasil
akhir peserta tes.hasil yang diperoleh dikonversikan pada table di bawah ini

2. Tes standing long jump test ( broad jump)


a. Tujuan
Untuk mengukur daya ledak kaki
b. Alat dan fasilitas
1. Pita pengukur untuk mengukur jarak melompat
2. Bidang yang rata
3. Serbuk kapur atau magnesium
4. Alat tulis
5. Formulir tes
c. Pelaksanaan tes
1. Atlet berdiri di belakang garis yang ditandai
2. Diatas pita lompat dengan kaki terbuka selebar bahu
3. Setelah dua kaki lepas landas mendarat dengan dibantu oleh ayunan lengan dan
menekukkan lutut untuk membantu hasil lomptan
4. Hasil yang dicatat adalah jarak yang ditempuh sejauh mungkin,dengan mendarat di
kedua kaki tanpa jatuh ke belakang.
5. Kesempatan diberikan sebanya 3 kali.

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 5


d. Pencatat hasil
Pengukuran diambil daro take off line ke titik terdekatdaroi kontak pada pendaratan
(belakang tumit).catat jarak terpanjang melompat,yang terbaik dari tiga percobaan

3. Tes loncat tegak ( vertical jump)


a. Tujuan
Untuk mengukur daya ledak / tenaga eksplosif
b. Alat dan fasilitas
1. Papan berskala cm,warna gelap,ukuran 30 x 150 cm.dipasang pada dinding yang rata
atau tiang .jarak antara lantai dengan nol pada papan tes adalah 150 cm
2. Serbuk kapur
3. Alat penghapus papan tulis
4. Alat tulis
5. Formulir tes
c. Petugas tes: pengamat dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan tes
1. Terlebih dulu ujung jari peserta diolesi dengan serbuk kapur/magnesium karbonat
2. Peserta berdiri tegak dekat dinding ,kaki rapat,papan skla berada pada sisi kanan/kiri
badan peserta.angkat tangan ditempelkan pada papan skala hingga meninggalkan bekas
jari.
3. Peserta mengambil awalan dengan sikap melakukan lutut dan kedua lengan diayun ke
belakang.
4. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan
yang terdekat sehingga menimbulkan bekas.
5. Lakukan tes ini sebanyak 3 kali kesempatan tanpa istirahat atau boleh diselingi dengan
peserta yang lain.
Makalah Tes dan Pengukuran Hal 6
e. Pencatat hasil
1. Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak
2. Ketiga selisih hasil tes dicatat
3. Masukkan hasil selisih yang paling besar.

4. Tes dan pengukuran koordinasi


1. Tes melempar pada sasaran / target
a. Tujuan
Untuk mengukur kekuatan koordinasi mata dan tangan
b. Alat dan fasilitas
1. Sasaran yng berbentuk lingkaran yang digambarkan pada dinding tembok
2. Lingkaran yang berukuran kecil 12,7 cm dengan bobot nilai
3. Lingkaran kedua berukuran sedang 27,9 dengan bobot nilai 2
4. Lingkaran ketiga berukuran besar 45,7 cm dengan nilai 1
5. Tinggi sasaran dari lantai 122 cm
6. Jarak sasaran dari teste dengan dinding tembok untuk tiga kali lemparan pertama 3,1
m,dan tiga kali lemparan kedua 4,1 m,serta untuk tiga kali lemparan ketiga 5,1 m
7. Bola tenis sebanyak Sembilan buah
8. Alat tulis
9. Formulir tes
c. Pelaksanaan tes
1. Testi berdiri dengan sikap melempar pada tempat dan jarak yang telah ditentukan
2. Setelah aba-aba “YA” testi melakukan dengan urutan 3 kali lemparan pada jarak 3,1
meter,tiga kali lmparan pada jarak 4,1 meter, dan tiga kali lemparan pada jarak 5,1 meter
sehingga total lemparan sebanyak 9 kali dalam tempo secukupnya

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 7


d. Penilaian
Skor lemparan disesuaikan dengan hasil lemparan pada sasaran yang telah ditentukan
.apabila lemparan menyentuh garis skor maka skor yang akan di ambil adalah yang
paling besar.
5. Tes dan pengukuran daya tahan tubuh.
a. Tujuan
Untuk mengukur daya tahan kardiovaskuler VO2 maksimal
b. Alat dan fasilitas
1. Pita cadence (irama)untuk lari bolak balik
2. Mesin pemutar kaset (tape recorder)
3. Lintasan lari jarak 20 meter pada permukaan datar rata dan tidak licin
4. Stopwatch
5. Kerucut pembatas atau patok 4
6. Fomulir tes dan alat tulis
c. Pelaksanaan
1. Lari ke arah ujuang/ akhir yang berlawanan dan sentuhkan satu kaki di belakang garis
batas pada saat terdengar bunyi “ tuut”
2. Apabila telah sampai sebelum bunyi “tuut” harus bertumpu pada titik putar menanti
bunyi kemudian lari ke arah yang berlawanan agar dapat mencapai tepat pada saat tanda
berikutnya bunyi.
3. Kecepatan lari harus semakin bertambah cepat,karena waktu akan pada semakin
pendek.
4. Harus mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan
5. Gerakan balikan yaitu berputar bukan membuat belokan karena akan memakan waktu
lebih banyak
6. Panitia harus memberhentikan peserta apabila peserta tertinggal tanda bunyi “tuut” dua
kali lebih dari dua langkah di belakang garis ujung.
d. Penilaian

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 8


Catat level dan shuttle run terakhir yang dapat dilakukan atau diselesaikan oleh peserta
lalu di komversikan ke dalam table untuk dapat di ketahui prediksi kemampuan
aerobiknya.

6. Tes statis fleksibilitas bahu dan pergelangan tangan.


a. Tujuan
Untuk mengetahui kemampuan fleksibilitas bahu dan pergelangan tangan teste
b. Alat dan fasilitas
1. Bidang yang datar
2. Alat tulis
3. Formulir tes
c. Pelaksanaan
1. Berbaring tengkurap di lantai dengan ke dua tangan diluruskan memegang sebuah
tongkat
2. Naikkan tongkat setinggi mungkin,wajah mengikuti gerakan tongkat
3. Ukur jarak naiknya tongkat dari lantai .jarak terpendek adalah ½ inci
4. Ulangi sebanyak tiga kali dan catat jarak terbaik
5. Ukur jarak pangkal lengan hingga jari yang terpanjang
6. Catat nilai terbaik dari jarak lengan

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 9


7. Tes dan pengukuran kelentukan (sit and reach)
a. Tujuan
Untuk mengukur kelentukan badan
b. Alat dan fasilitas
1. Pita pengukur dalam cm dengan panjang minimal 2 meter
2. Tembok atau papan tegak lurus dengan lantai datar
3. Alat tulis
4. Formulir tes
c. Pelaksanaan
1. Pita pengukur diletakkan lurus dilantai, dengan huruf nol pada tepi tembok, teste
melepaskan kaus kaki duduk berljunjur menduduki pita pengukur
2. Pantat, punggung, dan kepala merapat ketembok, kedua kaki lurus kedepan dengan
kedua lutut lurus
3. Panjang kaki dicatat sampai cm penuh, pengukuran dari tembok kedua kaki kangkang
kedua lutut boleh bengkok.
4.Kemudian teste merfaihkan kedua lengannya kedepan sejauh mungkin dan
menempatkan kedua jari jari taangan pada pita sejauh mungkin tahap raihan tersebut
minimal 3 detik
5. Jauh raihan itu dicatat sampai sentimeter penuh. Lagkukan raihan 2 kali berurutan, dan
jarak raihan terjauh yang dihitung.
6. Kelentukan tubuh diukur selisih antara jarak raihan dengan jarak kaki dalam
sentimeter.

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 10


8. Tes kekuatan otot lengan push up
a. Tujuan
Untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu
b. Alat dan fasilitas
1. Stopwatch
2. Alat tulis
3. Formulir tes
4. Lapangan datar
c. Tester
Seorang pengawas merangkap penghitung waktu,dan seorang pencatat hasil
d. Pelaksanaan tes
1. Teste sikap telungkup,kepala,punggung dan kaki lurus
2. Kedua telapak tangan bertumpu dilantai disamping dada,jari – jari tangan kedepan
3. Kedua telapak kaki bertumpu dintai
4. Dalam sikap telungkup hanya dada yang menyentuh lantai,kepala,perut,dan tungkai
bawah terangkat
5. Dari sikap telungkup ,angkat tubuh dengan meluruskan kedua tangan,kemudian
turunkan lagi tubuh dengan membengkokkan kedua tangan sehingga dada menyentuh
lantai
6. Setiap kali mengangkat dan menurunkan badan ,kepala,punggung dan tungkai bawah
tetap lurus.setiap kali tubuh terangkat dihitung sekali.
e. Skor:
1. Hanya pelaksanaan yang betul yang dihitung.
2. Pelaksanaan push-up dilakukan sebanyak mungkin selama 1 menit.

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 11


9. Tes pull – up
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan bahu
b. Alat dan fasilitas
1) Lantai rata dan bersih
2) Palang tunggal yang dapat diatur ketinggiannya yang disesuaikan dengan ketinggian
peserta ,pipa pegangan terbuat dari besi ukuran ¾ inchi
3) Stopwacth
4) Serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) Alat tulis
6) Formulir tes
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasi
d. Pelaksanaan tes gantung angkat tubuh atau pull up 60 detik
1) Peserta berdiri di bawah palang tunggal.kedua tangan berpegangan pada palang
tunggal ,selebar bahu .pegangan telapak tangan menghadap kea rah letak kepala.
2) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan ,sehingga dagu menyentuh
atau berada di atas palang tunggal kemudian kembali ke sikap permulaan.geraka dihitung
satu kali.
3) Selama melakukan gerakann ,mulai dan kepala sampai ujung kaki tetap merupakan
satu garis lurus.

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 12


4) Gerakan ini dilakukan berulang – ulang ,tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60
detik.
5) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila:
a) Pada waktu mengangkat badan,peserta melakukan gerakan mengayun
b) Pada waktu mengangkat badan ,dagu tidak menyentuh palang tunggal
e. Pencatat hasil
1) Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan secara sempurna
2) Yang dicatat adalah jumlah( frekuensi ) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap
sempurna tanpa istirahat selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini ,walaupun telah berusaha
diberi nilai nol (0)

10. Sit up selama 60 detik


a. Tujuan
Mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut
b. Alat dan fasilitas
1) Lapangan/ lantai yang rata dan bersih
2) Stopwatch
3) Alat tulis
4) Alas tikar atu matras
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan merangkap pencatat

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 13


d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
2) Berbaring terlenntang di lantai,kedua lutut dengan sudut 90˚ dengan kedua jari –
jarinya diletakkan dibelakang kepala
3) Peserta lain menekan/memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkat.
e. gerakan
1) Gerakan aba – aba “ YA” peserta beergerak mengambil sikap duduk sampai kedua
sikunya menyentuh paha,kemudian kembali pada sikap awal
2) Lakukan gerakan ini berulang – ulang tanpa henti selama 60 detik.
f. Pencatat hasil:
1. Gerakan tes tidak dihitung apabila :
a) Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi
b) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha
c) Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh
2. Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan
sempurna selama 60 detik.
3. Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini diberi nilai nol

11. Tes lari 50 m


a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat dan Fasilitas
1. Lintasan lurus,rata,tidak licin,mempunyai lintasan lanjutan,berjarak 50 m
2. Bendera start

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 14


3. Peluit
4. Tiang pancang
5. Stopwacth
6. Serbuk kapur
7. Formulir tes
8. Alat Tulis
c. Petugas Tes
1. Petugas Pembebrangkatan
2. Pengukur waktu merangkap sebagai pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1. Sikap permulaan
Peserta berdiri di belakang garis star
2. Gerakan
a) Pada aba – aba “SIAP” peserta mengambil sikap star berdiri ,sikap untuk lari
b) Pada aba – aba “YA” peserta lari secepat mungkin menuju garis finish.
3. Lari masih Bisa diulang apabila peserta:
a) Mencuri start
b) Tidak melewati garis finish
c) Terganggu oleh pelari lainnya
d) Terpeleset
e.) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera start diangkat sampai pelari melintasi
garis finish
f.) Pencatat hasil
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 m
dalam satuan detik
2) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 15


12. Whole Body Reaction
Jenis tes ini terdapat dua macam. Yaitu Visual dan Audiovisual.
Jika visual hanya menggunakan alat indra mata saja dalam tes ini.yaitu dengan melihat
cahaya pada alat tes. Disana akan terdapat tiga warna. ( red, blue, and yellow )
Tetapi jika yang Audiovisual yaitu menggunakan mata dan telinga, karena yang akan
terdapat di alat tes adalah suara dan cahaya.( 50, 1k, 3k )
Prosedur pelaksanaan tes ( visual) :
a) Alat on
b) Orang coba berdiri pada alas tumpu yang tersedia. ( boleh rileks saja )
c) Pandangan kearah sensor yang akan mengeluarkan cahaya.
d) Ketika lampu menyala, orang coba secepatnya melakukan reaksi dengan membuka
kedua kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi.
e) Satuan alat ini adalah detik
f) Dilakukan 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
Kategori Prestasi (dtk)
Istimewa 0.001 – 0.100
Bagus Sekali 0.101 – 0.200
Bagus 0.201 – 0.300
Cukup / Sedang 0.301 – 0.400
Kurang 0.401 – 0.500
Kurang Sekali 0.501 – ke atas

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 16


13. Speed Anticipation Reaction
Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui antisipasi seseorang.
a) Alat on
b) Terdapat tombol start dan restart
c) Satuan alatnya Second
d) Norma
Normal 1.00- 2.00 detik
Tidak Normal 0.99 kebawah dan 2.01 keatas
Di dalam papan alat tesTerdapat daerah momentum dan blank spot
Orang coba duduk di depan papan tersebut.
Perhatikan cahaya yang berjalan di daerah momentum
Dan bayangkan cahaya itu tetap berjalan pada daerah blank spot dan pencet tombol jika
sudah anda bayangkan cahaya itu sudah masuk pada lingkaran.

14. Grip Strength


Grip strength dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan otot peras tangan. Kekuatan otot
peras tangan juga termasuk dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk
kekuatan otot ini tetap selalu dilatih untuk ditingkatkan kekuatannya. Alat yang
digunakan dalam tes Grip Strenght ini adalah Grip Strenght Dynamometer atau Hand
Dynamometer. Satuan dari alat ini adalah Kilogram (Kg )
Prosedur Pelaksanaan Tes :
Pengukuran Otot Peras Tangan Kanan dan Kiri.
a) Orang coba berdiri tegak dengan posisi kaki dibuka kurang lebih 20 cm atau selebar
bahu.
b) Pandangan lurus kedepan
c) Tangan memegang Grip Strenght dynamometer
d) Tangan harus lurus
e) Skala dynamometer menghadap keluar atau kedepan.
f) Jarum dynamometer berada pada angka nol
g) Setelah itu, Grip Strenght Dynamometer diperas dengan sekuat tenaga
h) Hanya dengan sekali perasan

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 17


i) Penekanannya tidak boleh dengan sentakan.
j) Tangan yang diperiksa maupun alat grip streng dynamometer tidak bolah tersentuh
badan ataupun benda lain.
k) Hasil tes dapat dilihat pada skala dynamometer
l) Dilakukan sebanyak 3 kali, diambil hasil yang terbaik.
m) Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kanan pria dan wanita
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 55.50 – keatas 42.50 – keatas
Bagus 46.50 – 55.00 32.50 – 41.00
Sedang 36.50 – 46.00 24.50 – 32.00
Cukup 27.50 – 36.00 18.50 – 24.00
Kurang SD – 27.00 SD – 18.00
Norma penilaian dan klasifikasi kekuatan peras otot tangan kiri pria dan wanita
Kategori Prestasi pria (kg) Prestasi Wanita (kg)
Baik sekali 54.50 – keatas 37.00 – keatas
Bagus 44.50 – 54.00 27.00 – 36.50
Sedang 33.50 – 44.00 19.00 – 26.50
Cukup 24.50 – 33.00 14.00 – 18.50
Kurang SD – 24.00 SD – 13.50

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 18


BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Tes digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat kesegaran jasmani seseorang
(sesuai kelompok usia masing-masing). Sehingga dapat digunakan untuk seleksi atlit dan
selanjutnya dapat digunakan untuk acuan peningkatan kebugaran seseorang dengan
memberikan peningkatan latihan fisik yang sesuai dengan tingkat kebugarannya.
1.2 Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran-saran dan
kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang
akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang
semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 19


DAFTAR PUSTAKA
http://pixoplaak.blogspot.co.id/2010/04/makalah-tes-dan-pengukuran-penjas.html
http://pecintahockey.blogspot.co.id/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Makalah Tes dan Pengukuran Hal 20

Anda mungkin juga menyukai