FILSAFAT PENDIDIKAN
“MEMBANDINGKAN KONSEP-KONSEP FILSAFAT PENDIDIKAN
ANTARA TOKOH-TOKOH ALIRAN PRAGMATISME DAN
EKSISTENSIALISME”
Disusun oleh :
Kelompok 10
Hasri Ainun Besari 10539142515
Magfirah Idham 10539141315
Sinta Ramlan 10539140215
Winarsi Laroco 10539143315
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Pragmatisme dilahirkan dengan tujuan untuk menjembatani dua
kecenderungan berbeda. Kedua kecenderungan itu adalah pemikiran
yang spekulatif dan yang praksis. Dimana pemikiran yang spekulatif bersumber
dari pemikiran filsafat rasionalistik.
Selain pragmatisme muncul juga aliran filsafat eksistensialisme. Di mana
secara umum eksistensialisme merupakan suatu filsafat yang lahir karena
ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang filsafat pada masa Yunani
hingga modern, seperti protes terhadap resionalisme Yunani khususnya
pandangan tentang spekulatif manusia.
Pemikiran eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat
pada manusia, individu yang bertanggung jawab atas kemauanya yang bebas
tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aliran filsafat pendidikan pragmatisme dan
eksistensialisme ?
2. Bagaimana latar belakang munculnya pragmatisme dan eksistensialisme ?
3. Siapa saja tokoh-tokoh aliran pragmatisme dan eksistensialisme ?
4. Bagaimana karakteristik pendidikan aliran pragmatisme dan
eksistensialisme ?
5. Bagaimana perbedaan aliran pragmatisme dengan eksistensialisme ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian aliran filsafat pendidikan pragmatisme dan
eksistensialisme;
2. Untuk mengetahui latar belakang munculnya pragmatisme dan
eksistensialisme;
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh aliran pragmatisme dan eksistensialisme;
4. Untuk mengetahui karakteristik pendidikan aliran pragmatisme dan
eksistensialisme;
5. Untuk mengetahui perbedaan aliran pragmatisme dengan eksistensialisme.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Karakteristik Pendidikan
1. Pragmatisme
Dalam pandangan ontologism, menurut aliran pragmatisme “Reality is
interaction of an individual with environment or experience it is always
changing”. Maksudnya, kenyataan itu adalah interaksi dari individu dengan
lingkungan atau pengalaman. Interaksi itu selalu berubah. Kenyataan itu
timbul karena hubungan antara individu atau manusia dengan lingkungan
disekitar mereka. Selain itu, kenyataan juga dapat ditimbulkan karena adanya
pengalaman-pengalaman yang dialami setiap individu. Selanjutnya,
pandangan epistemologi, menurut Pragmatisme yaitu hasil pengetahuan dari
pengalaman individu dilakukan dengan cara ilmiah atau metode, metode
ilmiah. Setiap pengalaman individu diselidiki keberadaanya dengan metode
ilmiah (Penelitian).
Yang terahir yaitu pandangan aksiologi, menurut aliran pragmatisme
bahwasanya nilai itu adalah suatu keadaan. Keadaan yang dimaksud yaitu
keadaan yang diperoleh dari interaksi individu dengan lingkungan atau
pengalaman. Pengalaman atau interaksi yang baik akan menimbulkan nilai
yang baik pula.
2. Eksistensialisme
Eksistensialisme memiliki hubungan dengan pandangan ontologi,
epistemologi dan aksiologi. Dalam pandangan ontologi (metafisika) menurut
aliran eksistensialisme yaitu kenyataan adalah subjektif, dengan kedudukan
eksistensi (fisik) mendahului esensi (sifat). Kenyataan itu dilihat dari
wujudnya (fisik) dulu baru sifat-sifatnya.
Pandangan epistemologi menurut aliran eksistensialisme yaitu
pengetahuan adalah pilihan perseorangan pengetahuan itu ditentukan oleh
pilihan-pilihan yang timbul atas pribadi-pribadi individu.
Yang terakhir yaitu pandangan aksiologi menurut eksistensialisme,
bahwa suatu nilai-nilai kehidupan itu merupakan pilihan-pilihan yang bebas
tergantung penilaian individu. (Syadali, Ahmad dan Mudzakir, 1997, Filsafat
Umum, Bandung: Pustaka Setia ).
A. Kesimpulan
1. Pragmatisme (etimologi) berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang
berarti tindakan atau perbuatan. Sedangkan pragmatisme (terminologi)
adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran
sesuatu ialah apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.
2. Tokoh yang terkenal dari aliran filsafat pragmatisme yaitu William James dan
John Dewey. Eksistensialisme (etimologi) berasal dari kata Eks yang berarti
diluar dan sistensi berarti berdiri atau menempatkan. Jadi, eksistensi dapat
diartikan sebagai berdiri sendiri sebagai dirinya sekaligus keluar dari dirinya.
3. Eksistensialisme (terminologi) adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat
pada manusia individu yang berlangsung jawab atas kemauanya yang bebas
tanpa memikirkan secara mendalam mana yang baik atau mana yang benar
dan mana yang tidak baik atau tidak benar.
4. Tokoh atau filsuf yang terkenal dari aliran eksistensialisme adalah Martin
Heidegger dan J.P. Sartre.
B. Saran
Kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA