oleh
Kelompok 6 / Kelas D
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehinggakami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Keperawatan Jiwa yang
berjudul “skizofrenia waham” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pembuatan maklah ini sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini. Dalam mengerjakan makalah ini telah melibatkan pihak
yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, kami sampaikan rasa
terima kasih kepada Ns Rio Deviantony, S.Kep,.M.Kep. kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami masih yakin banyak kekurangan dalam maklah i.
oleh Karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
2.1 Definisi
2.2 Klasifikasi
2.3 Etiologi
3.1 Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAU TEORI
2.1 Definisi
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang salah ataupun tidak sesuai dengan
kenyataan. Keyakinan ini tidak dapat dirubah oleh orang lain sehingga apapun
koreksi dari orang lain tidak dapat diterima. Kebiasaan ini merupakan hal yang tidak
normal dan lebih cenderun terhadap orang yang lepas control sehingga mereka
memiliki keyakinan sendiri yang salah dan tidak dapat diganggu gugat oleh orang
lain (Camellia vita,2013).
2.2 Klasifikasi
1. Waham kebesaran
Suatu kenyataan palsu dimana seorang memperluas atau memperbesar
kepentingan dirinya, baik kualitas tindakan/kejadian/orang disekelilingnya,
dalam bentuk tidak realistik. Isi dari waham kebesaran sering menunjukkan
kekecewaan, kegagalan, dan perasaan tidak aman.
2. Waham Kejar.
Klien yakin bahwa ada orang yang sedang mengganggunya,
menipunya, memata-matai atau menjelekkan dirinya.
3. Waham Depresif (menyalahkan diri sendiri).
Kepercayaan yang tidak berdasar. Seperti menyalahkan diri sendiri akibat
perbuatan-perbuatannya yang melanggar kesusilaan atau kejahatan lain.
Waham depresif sering dirasakan sebagai : waham bersalah (perasaan
bersalah, kehilangan harga diri), waham sakit (gangguan perasaan tubuh yang
berasal dari viseral yang dipengaruhi oleh keadaan emosi), waham miskin
(kehidupan perasaan nilai sosial).
4. Waham nihilistik
Suatu kenyataan bahwa dirinya atau orang lain sudah meninggal atau
dunia ini sudah hancur.
5. Waham somatik (waham hipokondria).
Kecenderungan yang menyimpang dan bersifat tidak jelas mengenai
fungsi dan keadaan tubuhnya, misalnya penderita merasa tubuhnya
membusuk atau mengeluarkan bau busuk.
6. Waham hubungan.
Keyakinan bahwa ada hubungan langsung antara inteprestasi yang
salah dari pembicaraan.
7. Waham pengaruh.
Keyakinan yang palsu bahwa dia mengatakan yang berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
8. Waham curiga
Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok
yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.
2.3 Etiologi
1. Faktor Biologis
Berbagai kondisi medis non psikiatrik dan zat dapat menyebabkan.
waham, jadi menyatakan bahwa factor biologis yang jelasdapat menyebabkan
waham. Tetapi tidak setiap orang dengan tumor memiliki waham.
Keadaan neurologis yang paling sering berhubungan dengan waham
adalah keadaan yang mempengaruhi sistem limbik dan ganglia basalis
2. Faktor Psikodinamika
Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala
waham adalah anggapan tentang orang yang hipersensitifdan mekanisme ego
spesifik : formasi, proyeksi, dan penyangkalan.
Freud mengambil teori dari pengamatannya terhadap autobiografi
Daniel Paul Schrebe bahwa kecenderungan homoseksual yangtidak didasari
itu dilawan dengan penyangkalan dan proyeksi. Karena homoseksual secara
sadar tidak dapat diterima oleh beberapa pasien paranoid, perasaan pasien
laki-laki tentang “saya mencintainya (laki-laki)” disangkal dan diubah oleh
formasi reaksi menjadi “saya tidak mencintainya (laki-laki)”.
Hipotesis ini menyarankan bahwa pasien yang memiliki waham kejar
telah merepresi impuls homoseksualnya. Menurut teori klasik dinamik dari
impuls homosesksual adalah serupa untuk paisen wanita dan pasien pria
(Camellia, 2013).
Tanda dan gejala dari perubahan isi pikir waham yaitu : klien menyatakan dirinya
adalah seorang yang besar dan mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar
biasa, klien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok
orang, klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya,
menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain,
rasa curiga yang berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur, tampak apatis,
suara memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa
tidak percaya kepada orang lain, gelisah.
a. Fakmakoterapi
1. Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik)
2. Antimania (mood stabilizer)
3. Antiansietas (minor tranquilizer)
4. Antidepresi
Pengobatan psikotropik hanya mnegybah keadaan jiwa pasien sehingga lebih
kooperatif dan dapat menerima psikoterapi dengan baik. Obat-obatan psikofarmaka
yang ideal yaitu memenuhi syarat berikut:
b. Psikoterapi
- Membina hubungan saling percaya
- Tidak membicarakan tentang wahamnya
- Empati terhadap pengalaman internal klien
c. Terapi keluarga
Melibatkan keluarga untuk membantu perawatan klien
d. Rehablitasi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan