Anda di halaman 1dari 10

SKIZOFRENIA WAHAM

TUGAS MAKALAH KEPERAWATAN JIWA

oleh

Kelompok 6 / Kelas D

Yeni Pusparini 172310101167

Melis Candrayani 172310101177

Aza Fatimatuzzahra 172310101185

Deskita Prastiwi 172310101196

Kevin Syam Ferdyansyah 172310101206

Yustika Amalia 172310101217

Nekiles Yegibalom 172310101220

Vespan Candra Surya 182310101198

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami, sehinggakami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Keperawatan Jiwa yang
berjudul “skizofrenia waham” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Pembuatan maklah ini sebagai salah satu tugas kami dalam menempuh
pembelajaran di semester ini. Dalam mengerjakan makalah ini telah melibatkan pihak
yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, kami sampaikan rasa
terima kasih kepada Ns Rio Deviantony, S.Kep,.M.Kep. kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami masih yakin banyak kekurangan dalam maklah i.
oleh Karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, 01 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

BAB II TINJAU TEORI

2.1 Definisi

2.2 Klasifikasi

2.3 Etiologi

2.4 Tanda dan Gejala

2.5 Penatalaksanaan dan Pengobatan

2.6 Asuhan Keperawatan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Tujuan
BAB II

TINJAU TEORI

2.1 Definisi

Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang salah ataupun tidak sesuai dengan
kenyataan. Keyakinan ini tidak dapat dirubah oleh orang lain sehingga apapun
koreksi dari orang lain tidak dapat diterima. Kebiasaan ini merupakan hal yang tidak
normal dan lebih cenderun terhadap orang yang lepas control sehingga mereka
memiliki keyakinan sendiri yang salah dan tidak dapat diganggu gugat oleh orang
lain (Camellia vita,2013).

2.2 Klasifikasi

Berikut merupakan jenis-jenis waham : (kesehatan jiwa keperawatan, 2009)

1. Waham kebesaran
Suatu kenyataan palsu dimana seorang memperluas atau memperbesar
kepentingan dirinya, baik kualitas tindakan/kejadian/orang disekelilingnya,
dalam bentuk tidak realistik. Isi dari waham kebesaran sering menunjukkan
kekecewaan, kegagalan, dan perasaan tidak aman.
2. Waham Kejar.
Klien yakin bahwa ada orang yang sedang mengganggunya,
menipunya, memata-matai atau menjelekkan dirinya.
3. Waham Depresif (menyalahkan diri sendiri).
Kepercayaan yang tidak berdasar. Seperti menyalahkan diri sendiri akibat
perbuatan-perbuatannya yang melanggar kesusilaan atau kejahatan lain.
Waham depresif sering dirasakan sebagai : waham bersalah (perasaan
bersalah, kehilangan harga diri), waham sakit (gangguan perasaan tubuh yang
berasal dari viseral yang dipengaruhi oleh keadaan emosi), waham miskin
(kehidupan perasaan nilai sosial).

4. Waham nihilistik
Suatu kenyataan bahwa dirinya atau orang lain sudah meninggal atau
dunia ini sudah hancur.
5. Waham somatik (waham hipokondria).
Kecenderungan yang menyimpang dan bersifat tidak jelas mengenai
fungsi dan keadaan tubuhnya, misalnya penderita merasa tubuhnya
membusuk atau mengeluarkan bau busuk.
6. Waham hubungan.
Keyakinan bahwa ada hubungan langsung antara inteprestasi yang
salah dari pembicaraan.
7. Waham pengaruh.
Keyakinan yang palsu bahwa dia mengatakan yang berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
8. Waham curiga
Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok
yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan.

2.3 Etiologi

1. Faktor Biologis
Berbagai kondisi medis non psikiatrik dan zat dapat menyebabkan.
waham, jadi menyatakan bahwa factor biologis yang jelasdapat menyebabkan
waham. Tetapi tidak setiap orang dengan tumor memiliki waham.
Keadaan neurologis yang paling sering berhubungan dengan waham
adalah keadaan yang mempengaruhi sistem limbik dan ganglia basalis
2. Faktor Psikodinamika
Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala
waham adalah anggapan tentang orang yang hipersensitifdan mekanisme ego
spesifik : formasi, proyeksi, dan penyangkalan.
Freud mengambil teori dari pengamatannya terhadap autobiografi
Daniel Paul Schrebe bahwa kecenderungan homoseksual yangtidak didasari
itu dilawan dengan penyangkalan dan proyeksi. Karena homoseksual secara
sadar tidak dapat diterima oleh beberapa pasien paranoid, perasaan pasien
laki-laki tentang “saya mencintainya (laki-laki)” disangkal dan diubah oleh
formasi reaksi menjadi “saya tidak mencintainya (laki-laki)”.
Hipotesis ini menyarankan bahwa pasien yang memiliki waham kejar
telah merepresi impuls homoseksualnya. Menurut teori klasik dinamik dari
impuls homosesksual adalah serupa untuk paisen wanita dan pasien pria
(Camellia, 2013).

2.4 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala dari perubahan isi pikir waham yaitu : klien menyatakan dirinya
adalah seorang yang besar dan mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar
biasa, klien menyatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekelompok
orang, klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya,
menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain,
rasa curiga yang berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur, tampak apatis,
suara memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa
tidak percaya kepada orang lain, gelisah.

Pada status mental seorang waham :

1. Pada pemeriksaan status mental, menunjukkan hasil yang sangat normal,


kecuali bila ada sistem waham abnormal yang jelas.
2. Mood klien konsisten dengan isi wahamnya.
3. Pada waham curiga didapatkannya perilaku pencuriga
4. Pada waham kebesaran, ditemukan pembicaraan tentang peningkatan identitas
diri, mempunyai hubungan khusus dengan orang yang terkenal
5. Adapun sistem wahamnya, pemeriksa kemungkinan merasakan adanya
kualitas depresi ringan.
6. Klien dengan waham, tidak memiliki halusinasi yang menonjol/menetap,
kecuali pada klien dengan waham raba atau cium. Pada beberapa klien
kemungkinan ditemukan halusinasi dengar.

Pada sensorium dan kognisi pada seorang waham :

1. Pada waham, tidak ditemukan kelainan dalam orientasi, kecuali yang


memiliki wham spesifik tentang waktu, tempat, dan situasi.
2. Daya ingat dan proses kognitif klien utuh.
3. Klien waham hampir seluruhnya memiliki cerminan diri atau perhatian
terhadap diri itu jelek.
4. Klien dapat dipercaya informasinya, kecuali jika membahayakan dirinya,
keputusan yang terbaik bagi pemeriksa dalam menentukan kondisi klien
adalah dengan menilai perilaku masa lalu, masa sekarang dan yang
direncanakan.

2.5 Penatalaksanaan dan Pengobatan

Penatalaksanaan dan Pengobatan

a. Fakmakoterapi
1. Antipsikosis (major tranquilizer, neuroleptik)
2. Antimania (mood stabilizer)
3. Antiansietas (minor tranquilizer)
4. Antidepresi
Pengobatan psikotropik hanya mnegybah keadaan jiwa pasien sehingga lebih
kooperatif dan dapat menerima psikoterapi dengan baik. Obat-obatan psikofarmaka
yang ideal yaitu memenuhi syarat berikut:

1. Dosis rendah dan efektivitas terapi dalam waktu relative singkat


2. Tidak ada efek samping, kalau ada efek samping tersebut relatif kecil
3. Dapat menghilangkan dalam waktu relatif singkat baik gejala positif
maupun negatif
4. Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan daya ingat)
5. Tidak menyebabkam kantuk
6. Memperbaiki pola tidur
7. Tidak menyebabkan habituasi, adiksi dan dependensi
8. Tidak menyebabkan lemas otot

b. Psikoterapi
- Membina hubungan saling percaya
- Tidak membicarakan tentang wahamnya
- Empati terhadap pengalaman internal klien
c. Terapi keluarga
Melibatkan keluarga untuk membantu perawatan klien
d. Rehablitasi

Suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan bagi klien agar mampu


melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

2.6 Asuhan Keperawatan


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai