Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Kasih karuniaNya sehingga Makalah Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Desinfeksi ini dapat
kami selesaikan sebagaimana adanya.
Penyusunan makalah ini kami tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah K3, agar para
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami materi perkuliahan tentang Makalah Standar
Operasional Prosedur ( SOP ) Desinfeksi.
Penulis menyadari akan kekurangan penyusunan makalah ini, untuk itu kami
mengharapkan masukan, saran dan kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan
makalah ini dikemudian hari. Akhirnya, semoga makalah ini dapat menjadi referensi dalam
pembelajaran mata kuliah K3 di dalam kelas.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
A. Definisi Desinfeksi...................................................................................................5
B. Jenis Desinfeksi .......................................................................................................5
C. Macam Desinfeksi ...................................................................................................6
D. Cara Kerja Desinfeksi ..............................................................................................7
E. Standar Operasional Prosedur Desinfeksi ................................................................8
A. Kesimpulan ............................................................................................................20
B. Saran ......................................................................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien yang berisiko
terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi sangat
penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Selain itu
diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara
keseluruhan.
Sejalan dengan itu, program patient safety yang sekarang sedang digalakkan oleh semua
rumah sakit, dimana salah satu tujuan patient safety yaitu untuk melindungi pasien dari
penularan infeksi yang bisa saja terjadi. Oleh sebab itu perlu tindakan untuk pencegahan
infeksi.
Beberapa tindakan pecegahan infeksi yang dapat dialakukan adalah sebagai berikut.
1. Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan, istilah ini dipakai
untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatakan infeksi.
Tujuan akhirnya dalah menggurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik
pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan
aman digunakan.
2. Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
perubahan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
3. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan.
Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan, dan sarung tangan yang
terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh disaat prosedur bedah/tindakan dilakukan.
4. Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda
asing seperti debu dan kotoran.
5. Sterilisasi, yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri , jamur, parasit,
dan virus) termasuk bakteri endospora dari benda mati.
3
6. Desinfeksi, yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar(tidak semua) mikroorganisme
penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus
atau menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan semua
mikroorganisme, kecuali beberapa bakteri endospora
Pada makalah ini, kami akan membahas secara spesifik mengenai salah satu tindakan
pencegahan infeksi yaitu tindakan desinfeksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan desinfeksi?
2. Apa saja jenis desinfeksi?
3. Apa saja macam desinfektan?
4. Bagaimana cara kerja desinfektan?
5. Bagaimana SOP dari desinfeksi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari desinfeksi.
2. Untuk mengetahui jenis desinfeksi.
3. Untuk mengetahui macam desinfeksi.
4. Untuk mengetahui cara kerja desinfeksi.
5. Untuk mengetahui SOP dari desinfeksi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang
tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri (A. Aziz Alimul H., 2012).
Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen
dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun
kedokteran. Desinfeksi dilakukan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci,
mengoles, merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi dan
mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.
B. Jenis Desinfeksi
1. Desinfeksi Tingkat Tinggi
Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme kecuali spora bakteri.
DTT dapat dilakukan dengan merebus, mengukus atau menggunakan bahan kimia.
5
Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
Keringkan dalam kontainer DTT
c. DTT dengan kimia
Desinfektan kimia untuk DTT
Klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%
Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas lalu keringkan
Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20 menit
Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara
Segera pakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT
2. Desinfeksi Tingkat Sedang
Desinfeksi tingkat sedang dapat membunuh bakteri, kebanyakan jamur kecuali spora
bakteri.
Desinfeksi tingkat rendah dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan
beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil
tuberkel dan spora bakteri.
C. Macam Desinfeksi
Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
dengan membunuh jasad renik (bakterisid), terutama pada benda mati. Proses desinfeksi dapat
menghilangkan 60% - 90% jasad renik. Desinfektan digunakan secara luas untuk sanitasi baik
di rumah tangga, laboratorium, dan rumah sakit. Berikut ini merupakan bahan-bahan
desinfektan. ( Signaterdadie, 2009 )
1. Alkohol
Etil alkohol atau propel alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol
yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk
mendesinfeksi permukaan.
6
2. Glutaraldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi , baik
tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Glutaraldehid merupakan desinfektan yang kuat.
Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang
kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrok plak.
4. Fenol
Larutan jernih tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang
terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik.Zat ini bersifat virusidal
dan sporosidal yang lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat
ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
5. Klorsilenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik,
aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai
desinfektan (misalnya dettol).
Kriteria desinfektan yang ideal adalah bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi
mikroorganisme pada suhu kamar; aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organic, pH,
temperature dan kelembaban; tidak toksik pada hewan dan manusia; tidak bersifat korosif;
tidak berwarna dan meninggalkan noda; tidak berbau; bersifat biodegradable/mudah diurai;
larutan stabil; mudah digunakan dan ekonomis; serta aktivitasnya berspektrum luas.
7
4. Mengganggu sistem dan proses enzim (zat-zat halogen, alkohol ,dan garam logam).
5. Modifikasi dinding sel atau membran sitoplasma (desinfektasi dengan aktivitas
permukaan) ( Signaterdadie, 2009 )
E. Standar Operasional Prosedur Desinfeksi
TERLAMPIR
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang
tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri.
2. Berdasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat tinggi,
desinfeksi tingkat sedang dan desinfeksi tingkat rendah.
3. Desinfeksi dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu cara desinfeksi dengan mencuci, cara
desinfeksi dengan mengoleskan, cara desinfeksi dengan merendam dan cara desinfeksi
dengan menjemur.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah yang membahas mengenai standar operasional prosedur
desinfeksi dapat membantu pembaca dalam mereview kembali terkait cara pendesinfeksian
alat-alat di rumah sakit. Sehingga dapat mengurangi angka kejadian tertular infeksi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Http://ahmadmuzaki47.blogspot.co.id. 2011. Desinfeksi.Diunduh 26 November 2019. Pukul
16.00 WIB.
Http://www.scribd.com. Desinfeksi, Sterilisasi, Aseptik dan Antiseptik. Diunduh 26 November
2019. Pukul 16.05 WIB
Signaterdadie’s, 2009. Desinfektan. (Online),
(http://www.signaterdadie’s.com/2009/10/04/desinfektan.html./diakses tanggal, 27
November 2019, jam 19.30 WIB)
21