Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan keadaan seorang ibu yang mengandung janin

sampai lahir, mampu hidup di luar kandungan yang aman, nyaman, dan

terlindungi. Kehamilan ini berlangsung selama sembilan bulan atau 280 hari.

Sembilan bulan ibu bisa belajar menyesuaikan diri dan menyiapkan diri untuk

menjadi orang tua, karena untuk menjadi orang tua perlu persiapan yang

matang agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan diri sendiri atau orang lain

dikemudian hari1. Kehamilan berlangsung dalam tiga Trimester yaitu

Trimester I (0-13 minggu), Trimester II (14-28 minggu) dan Trimester III

(29-40 minggu)2. Selama kehamilan ibu dianjurkan untuk melakukan

pemeriksaan pada kehamilannya ke petugas kesehatan yang biasa disebut

dengan Antenatal Care.

Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan

rutin ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk

memberikan informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan.3

Menurut Gebre et al (2015) kunjungan ANC merupakan salah satu faktor

yang mendorong kesiapan persalinan. Beberapa penelitian menunjukan

bahwa masih rendahnya wanita yang dikategorikan siap dalam kesiapan

persalinan.4

1
2

Pada istilah kesehatan, Antenatal Care merupakan pelayanan kesehatan

yang diberikan oleh tenaga professional kepada wanita selama masa hamil.

Berdasarkan informasi dari Kementerian RI (2009), Antenatal Care dalam

penerapannya sudah terstandarisasi dengan rumus 10 T. 10 T tersebut adalah

Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, Pemeriksaan Tekanan Darah,

Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri, Skrining status Imunisasi Tetanus,

Pemberian Tablet Zat Besi, Tetapkan Status Gizi, Tes Laboratorium, Tentukan

Presentase janin dan denyut jantung janin, Tata Laksana Kasus, Temu Wicara.

Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur

penentu status kesehatan. Saat ini Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian

Ibu di Indonesia masih tinggi, dimana cakupan pelayanan kesehatan terutama

untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan pasca persalinan oleh tenaga kesehatan

masih rendah sehingga keterampilan tenaga kesehatan perlu untuk

ditingkatkan. Walaupun kualitas pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan

kesehatan maternal dan neonatal dipengaruhi oleh banyak faktor, namun

kemampuan tenaga kesehatan (Bidan, Dokter, Dokter spesialis) merupakan

salah satu faktor utama.6

Pentingnya pemeriksaan kehamilan terutama pada kehamilan usia dini

wajib dilakukan oleh ibu hamil karena dalam pemeriksaan tersebut dilakukan

monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang

sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan sejak dini dapat

mengetahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi


3

janin dan bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan

dapat dilakukan penanganan secara dini.

Akibat yang mungkin terjadi apabila tidak melakukan pemeriksaan dini

kehamilan yaitu ibu tidak dapat mengetahui keadaan janin yang ada di dalam

kandungan, tidak dapat mengetahui perkembangan janin dan tidak

mengetahui pencegahan yang dilakukan apabila terjadi komplikasi dalam

kehamilan. Dampak lainnya yaitu meningkatkan angka mortalitas dan

morbiditas ibu, tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan, dan kelainan

fisik pada saat persalinan tidak dapat dideteksi secara dini7

Kelalaian pelayanan ANC sering disebut sebagai faktor yang

berkontribusi terhadap tingginya kematian ibu. Wanita hamil yang menerima

pelayanan antenatal mempunyai tingkat kematian lebih rendah dibandingkan

dengan yang tidak menerima pelayanan ANC karena melalui pelayanan

Antenatal Care wanita hamil akan mengetahui mengenai hal-hal yang perlu

diketahui tentang kehamilannya. Meningkatnya pengetahuan mengenai

manfaat Antenatal Care merupakan faktor yang berkontribusi terhadap

penurunan angka kematian ibu.8

Menurut Notoatmodjo menyebutkan teori Lawrence Green, bahwa

perilaku seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor predisposisi, faktor

pendukung, dan faktor pendorong. Faktor predisposisi yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap, motivasi, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai. Faktor

pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedianya fasilitas dan


4

sarana-sarana kesehatan. Sedangkan faktor pendorong yang terwujud dalam

sikap dan perilaku petugas kesehatan dan petugas lain.9

Berdasarkan profil kesehatan kabupaten dan kota di Jawa Barat tahun

2016 jumlah angka kematian ibu sebanyak 799 ibu dengan proporsi kematian

saat hamil 227 orang, saat persalinan 202 orang dan saat nifas 380 orang.

Sedangkan angka kematian ibu di puskesmas kota bandung ada sebanyak 30

orang.10

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada 10 orang ibu hamil

maka didapatkan 7 dari 10 ibu hamil belum mengetahui tentang pemeriksaan

kehamilan, kapan dan berapa kali harus memeriksakan kehamilan, saat

ditanyakan apakah ibu hamil setuju dengan pemeriksaan kehamilan dan

respon dari ibu hamil setuju dilakukannya pemeriksaan kehamilan walaupun

masih ada beberapa ibu yang memiliki sikap tidak setuju untuk melakukan

pemeriksaan kehamilan karena alasan seperti keadaan soaial keluarga,

ekonomi, dan pemikiran bahwa kehamilannya akan baik-baik saja tanpa

pemeriksaan kehamilan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Pemeriksaan Dini

Pada Kehamilan”
5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi rumusan

masalah adalah bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya pemeriksaan dini pada kehamilan.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui gambaran

pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaaan dini pada

kehamilan di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian

pemeriksaan dini kehamilan di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung

2. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang manfaat

pemeriksaan dini kehamilan di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota

Bandung.

3. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang dampak tidak

melakukan pemeriksaan dini di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota

Bandung

4. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang frekuensi

kunjungan pemeriksaan selama kehamilan di Puskesmas Ibrahim Adjie

Kota Bandung
6

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pengetahuan mengenai

gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan dini

saat kehamilan dan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan

asuhan kebidanan seperti pendidikan kesehatan bagi ibu hamil

1.4.2 Pasien

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pengetahuan pasien

mengenai pentingnya pemeriksaan dini saat kehamilan

1.4.3 Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan

sebagai dasar bacaan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan

dengan pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan dini kehamilan

1.4.4 Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan atau kepustakaan di

perpustakaan Stikes Dharma Husada Bandung serta berguna sebagai bahan

masukan untuk memperkaya pemahaman sehingga dapat menambah

informasi dan membantu proses pembelajaran bagi mahasiswa tentang

pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan dini kehamilan

Anda mungkin juga menyukai