Anda di halaman 1dari 18

OPTIMALISASI EDUKASI DIET RENDAH PURIN PADA

PENDERITA HIPERURISEMIA DI POSBINDU PTM KASTURI

KOTA PEKANBARU

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Plan, Do, Check and

Action (PDCA) cycle. PDCA cycle didasari atas masalah yang akan dihadapi ke arah

penyelesaian masalah.

3.1 Plan

Kegiatan plan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2019− 27 Desember

2019 dengan kegiatan sebagai berikut:

3.1.1 Identifikasi masalah

Proses identifikasi masalah diperoleh melalui :

a. Wawancara dengan kader Posbindu PTM Kasturi RW 01 Kelurahan Air

Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

b. Wawancara dengan masyarakat RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan

Tampan Kota Pekanbaru

c. Pemeriksaan kadar asam urat terhadap 11 masyarakat yang memiliki keluhan

nyeri sendi di RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Kota

Pekanbaru

Melalui proses identifikasi masalah diperoleh bahwa:

a. Berdasarkan wawancara dengan kader didapatkan banyaknya masyarakat

yang mengeluhkan nyeri sendi


b. Berdasarkan pemeriksaan kadar asam urat terhadap 11 masyarakat setempat

didapatkan bahwa 9 diantaranya memiliki kadar asam urat diatas nilai

normal

c. Berdasarkan wawancara kepada 11 masyarakat didapatkan seluruhnya masih

belum mengetahui mengenai diet rendah purin. Masyarakat hanya

mengetahui yang menjadi penyebab meningkatnya kadar asam urat adalah

kacang-kacangan dan jeroan

d. Berdasarkan wawancara kepada 9 masyarakat yang memiliki kadar asam

urat diatas nilai normal didapatkan seluruhnya tidak ada yang mengonsumsi

obat untuk menurunkan kadar asam urat

e. Berdasarkan wawancara dengan kader didapatkan bahwa belum optimalnya

edukasi oleh kader kepada masyarakat mengenai pengendalian kadar asam

urat pada penderita hiperurisemia di Posbindu PTM Kasturi RW 01

Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

Penentuan masalah berdasarkan wawancara di Posbindu PTM Kasturi RW 01

Air Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, seperti yang ditampilkan pada tabel

3.1 berikut:
Tabel 3.1 Identifikasi masalah

Aspek yang dinilai Masalah Evidence based


Upaya pengendalian kadar a) Belum optimalnya a.) Berdasarkan hasil
asam urat bagi masyarakat edukasi mengenai diet wawancara dengan kader
di Posbindu PTM Kasturi rendah purin pada didapatkan banyaknya
RW 01 Kelurahan Air penderita hiperurisemia masyarakat yang
Putih Kecamatan Tampan di Posbindu PTM mengeluhkan nyeri sendi
Kota Pekanbaru Kasturi RW 01 b.) Berdasarkan pemeriksaan
Kelurahan Air Putih kadar asam urat terhadap
Kecamatan Tampan 11 masyarakat setempat
Kota Pekanbaru didapatkan bahwa 9
diantaranya memiliki
kadar asam urat diatas
nilai normal
c.) Berdasarkan wawancara
kepada 11 masyarakat
didapatkan seluruhnya
masih belum mengetahui
mengenai diet rendah
purin. Masyarakat hanya
mengetahui yang menjadi
penyebab meningkatnya
kadar asam urat adalah
kacang-kacangan dan
jeroan
d.) Berdasarkan wawancara
dengan kader didapatkan
bahwa kurangnya
pengetahuan dan
keterampilan kader
menjadi salah satu
penyebab belum
optimalnya edukasi oleh
kader kepada masyarakat
mengenai pengendalian
kadar asam urat pada
penderita hiperurisemia
di Posbindu PTM Kasturi
RW 01 Kelurahan Air
Putih Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru
Aspek yang dinilai Masalah Evidence based

b.) Belum optimalnya a) Berdasarkan wawancara


edukasi mengenai kepada 9 masyarakat
ketepatan jenis obat pada yang memiliki kadar
penderita hiperurisemia asam urat diatas nilai
di Posbindu PTM normal didapatkan
Kasturi RW 01 seluruhnya tidak ada
Kelurahan Air Putih yang mengonsumsi obat
Kecamatan Tampan untuk menurunkan kadar
Kota Pekanbaru asam urat

3.1.2 Penentuan prioritas masalah

Prioritas masalah ditentukan berdasarkan sistem seleksi yang menggunakan

dua unsur yaitu kriteria (urgensi atau kepentingan, solusi, kemampuan anggota

mengubah dan biaya) dan skor (nilai 1, 2 dan 3) yaitu:

1. Urgensi atau kepentingan

- nilai 1 tidak penting

- nilai 2 penting

- nilai 3 sangat penting

2. Solusi

- nilai 1 tidak mudah

- nilai 2 mudah

- nilai 3 sangat mudah

3. Kemampuan merubah

- nilai 1 tidak mudah

- nilai 2 mudah
- nilai 3 sangat mudah

4. Biaya

- nilai 1 mahal

- nilai 2 sedang

- nilai 3 murah

Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan kelompok. Total skor

dari masing-masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah yaitu masalah

dengan total paling tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas masalah

untuk dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah dibuat ke dalam

tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Penentuan prioritas masalah pada Posbindu PTM Kasturi


Kriteria Masalah
No Masalah Kemampuan Total Rank
Urgensi Solusi Biaya
mengubah
1. Belum optimalnya
edukasi mengenai
diet rendah purin
pada penderita
hiperurisemia di
Posbindu PTM 3 3 2 3 54 I
Kasturi RW 01
Kelurahan Air
Putih Kecamatan
Tampan Kota
Pekanbaru
2 Belum optimalnya
edukasi mengenai
ketepatan jenis obat
pada penderita
hiperurisemia di
3 2 2 3 36 II
Posbindu PTM
Kasturi RW 01
Kelurahan Air Putih
Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru
Berdasarkan tabel penentu prioritas masalah dengan perhitungan total skor

masing-masing kriteria didapatkan prioritas masalah yang menduduki ranking I

adalah belum optimalnya edukasi mengenai diet rendah purin pada penderita

hiperurisemia di Posbindu PTM Kasturi RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan

Tampan Kota Pekanbaru

3.1.3 Analisis penyebab masalah

Setelah dilakukan identifikasi masalah dan ditetapkan prioritas masalah

berdasarkan sistem seleksi di atas, dilakukan analisis penyebab masalah dari berbagai

aspek yaitu man, market dan material yang diperoleh melalui wawancara dengan

kader Posbindu PTM dan masyarakat yang dilakukan di RW 01, Kelurahan Air Putih,

Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, adapun analisis penyebab masalah dijelaskan

pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Analisis penyebab masalah

Masalah Penyebab masalah Evidence based

a. Man
Belum optimalnya edukasi Kurangnya Berdasarkan wawancara
mengenai diet rendah pengetahuan kader dengan kader didapatkan
purin pada penderita mengenai diet rendah kurangnya pengetahuan
hiperurisemia di Posbindu purin pada penderita kader menjadi salah satu
PTM Kasturi RW 01 hiperurisemia di penyebab belum
Kelurahan Air Putih Posbindu PTM Kasturi optimalnya kegiatan
Kecamatan Tampan Kota RW 01 Kelurahan Air edukasi di Posbindu PTM
Pekanbaru Putih Kecamatan Kasturi mengenai
Tampan Kota hiperurisemia dan diet
Pekanbaru rendah purin
b. Method
Kurangnya kemampuan Berdasarkan wawancara
kader untuk dengan kader didapatkan
bahwa kemampuan kader
mengedukasi
dalam mengedukasi
masyarakat mengenai masyarakat terutama
diet rendah purin di mengenai diet rendah
Posbindu PTM Kasturi purin pada penderita
RW 01 Kelurahan Air hiperurisemia menjadi
penyebab belum
Putih Kecamatan
optimalnya kegiatan
Tampan Kota edukasi di Posbindu PTM
Pekanbaru Kasturi mengenai
hiperurisemia dan diet
rendah purin
c. Material
Belum adanya media Berdasarkan observasi
jenis flipbook mengenai didapatkan belum adanya
diet rendah purin media jenis flipbook
sebagai media kader mengenai diet rendah
dalam melakukan purin di Posbindu PTM
edukasi kepada Kasturi RW 01 Kelurahan
masyarakat di Posbindu Air Putih Kecamatan
PTM Kasturi RW 01 Tampan Kota Pekanbaru
Kelurahan Air Putih
Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru
d. Market
Kurangnya Berdasarkan hasil
pengetahuan wawancara kepada 11
masyarakat didapatkan
masyarakat mengenai
seluruhnya masih belum
diet rendah purin pada mengetahui mengenai diet
penderita urisemia di rendah purin
Posbindu Kasturi RW
01 Kelurahan Air Putih
Kecamatan Tampan
Kota Pekanbaru
27

3.1.4 Analisis tulang ikan Ishikawa (Ishikawa fishbone analysis)

Material Man

Belum adanya media jenis flipbook Kurangnya pengetahuan kader mengenai


mengenai diet rendah purin sebagai media diet rendah purin pada penderita
kader dalam melakukan edukasi kepada hiperurisemia di Posbindu PTM Kasturi
masyarakat di Posbindu PTM Kasturi RW RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan Belum optimalnya
01 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Tampan Kota Pekanbaru edukasi mengenai
Kota Pekanbaru diet rendah purin
pada penderita
hiperurisemia di
Posbindu PTM
Kasturi RW 01
Kelurahan Air
Putih Kecamatan
Market Tampan Kota
Method Pekanbaru

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai Kurangnya kemampuan kader untuk mengedukasi


diet rendah purin pada penderita urisemia di masyarakat mengenai diet rendah purin di
Posbindu PTM Kasturi RW 01 Kelurahan Air Posbindu PTM Kasturi RW 01 Kelurahan Air
Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

Gambar 3.1 Diagram analisis tulang ikan Ishikawa (Ishikawa fishbone analysis).
28

3.1.5 Plan of Action (POA)

Selanjutnya setelah didapatkan analisis penyebab masalah, maka disusunlah beberapa plan of action untuk mendapatkan solusi

terbaik. Berikut adalah tabel plan of action:

Tabel 3.4 Plan of Action


Instumen
Alternatif
No Penyebab Pelaksana Indikator pengukur
Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat kegiatan
Waktu
. masalah Keberhasilan keberhasilan
Masalah
kegiatan
1. Man
Kurangnya Memberikan Untuk Kader Masjid Dokter Selasa, Jangka Kuisioner
pengetahuan sosialisasi diet meningkatka Posbindu Raya muda 31 pendek:
kader mengenai rendah purin n PTM Ubbudiya IKM-KK Desem Meningkatnya
diet rendah Kasturi FK b-er pengetahuan
pada penderita pengetahuan h RW 01
purin pada RW 01 UNRI 2019 kader tentang
penderita hiperurisemia kader Keluraha Kelurahan diet rendah
hiperurisemia di kepada kader mengenai n Air Air Putih purin pada
Posbindu PTM diet rendah Putih Kecamata penderita
Kasturi RW 01 purin pada Kecamat n Tampan hiperurisemia
Kelurahan Air penderita an Kota serta
Putih hiperurisemi Tampan Pekanbaru meningkatkan
Kecamatan Kota keterampilan
a
Tampan Kota Pekanbar edukasi
Pekanbaru u.
29

Lanjutan Tabel 3.4 Plan of Action


Instumen
Alternatif
Penyebab Pelaksana Waktu Indikator pengukur
No Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat
Masalah kegiatan Keberhasilan keberhasiln
Masalah
kegiatan
2. Method
Kurangnya Memberikan Untuk Kader Mushala Dokter 8 Jangka
kemampuan pelatihan meningkatka Posbindu Darunnaj muda Januari pendek:
simulasi n PTM ah RW IKM-KK 2020
kader untuk
mengenai diet kemampuan Kasturi 01 FK UNRI
mengedukasi rendah purin kader dalam RW 01 Keluraha
masyarakat pada penderita mengedukasi Kelurahan n Air
mengenai hiperurisemia masyarakat Air Putih Putih
diet rendah dengan media mengenai Kecamatan Kecamat
purin di flipbook diet rendah Tampan an
Posbindu purin pada Kota Tampan
penderita Pekanbaru Kota
PTM Kasturi
hiperurisemi Pekanbar
RW 01 a u
Kelurahan
Air Putih
Kecamatan
Tampan Kota
Pekanbaru
29

Lanjutan Tabel 3.4 Plan of Action


Instumen
Alternatif
Penyebab Pelaksana Waktu Indikator pengukur
No Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat
Masalah kegiatan Keberhasilan keberhasiln
Masalah
kegiatan
3. Material
Belum Mendesain, Sebagai Kader dan Posbindu Dokter Minggu, Jangka Dokumentasi
adanya media membuat dan media masyarakat PTM muda 5 Januari pendek: penyerahan
jenis flipbook memberikan informasi Posbindu Kasturi IKM-KK 2020– Terdapat media flipbook
mengenai flipbook dan PTM RW RW 01 FK UNRI Rabu, 8 informasi
diet rendah berisikan pembelajaran 01 Keluraha Januari berupa flipbook
purin sebagai informasi kesehatan Kelurahan n Air 2020 mengenai diet
media kader mengenai diet untuk Air Putih Putih rendah purin di
dalam rendah purin masyarakat Kecamatan Kecamat Posbindu PTM
melakukan pada penderita serta sebagai Tampan an Kasturi
edukasi hiperurisemia media bagi Kota Tampan
kepada kader dalam Pekanbaru Kota
masyarakat di kegiatan Pekanbar
Posbindu edukasi di u
PTM Kasturi meja
RW 01 posbindu
Kelurahan PTM
Air Putih Kasturi.
Kecamatan
Tampan Kota
Pekanbaru
Lanjutan Tabel 3.4 Plan of Action

Instumen
Alternatif
Penyebab Pelaksana Waktu Indikator pengukur
No Pemecahan Tujuan Sasaran Tempat
Masalah kegiatan Keberhasilan keberhasiln
Masalah
kegiatan
4. Market
Kurangnya Memberikan Untuk Masyarakat Masjid Dokter 31 Jangka Kuisioner
pengetahuan sosialisasi meningkatka RW 01 Raya muda Desem- pendek:
tentang diet n Kelurahan Ubbudiy IKM-KK ber Meningkatnya
masyarakat
rendah purin pengetahuan Air Putih ah RW FK UNRI 2019 pengetahuan
mengenai kepada masyarakat Kecamatan 01 masyarakat
diet rendah masyarakat mengenai Tampan Keluraha tentang diet
purin pada diet rendah Kota n Air rendah purin
penderita purin pada Pekanbaru Putih pada penderita
urisemia di penderita Kecamat hiperurisemia
Posbindu hiperurisemi an
a sehingga Tampan
PTM Kasturi
kadar asam Kota
RW 01 urat Pekanbar
Kelurahan masyarakat u
Air Putih dapat
Kecamatan terkontrol
Tampan Kota dan tidak
Pekanbaru terjadi
komplikasi
hiperurisemi
a
31

3.1.6 Definisi operasional

Berikut ini adalah definisi dari beberapa istilah yang digunakan dalam

sosialisasi diet rendah purin pada penderita hiperurisemia di Posbindu PTM RW

01 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru:

1. Memberikan sosialisasi kepada kader dan masyarakat RW 01

Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Target

sosialisasi terutama pada masyarakat penderita hiperurisemia. Metode

yang digunakan ialah ceramah tanya jawab yang dipresentasikan

menggunakan slide presentasi power point. Durasi sosialisasi beserta

tanya jawab sekitar 30 menit

2. Melakukan pelatihan simulasi bersama kader untuk mempraktekkan

edukasi berdasarkan materi sosialisasi yang telah diberikan dengan

media flipbook

3. Memberikan flipbook. Adapun isi dari flipbook tersebut berupa prinsip

diet rendah purin yang dapat diterapkan pada penderita hiperurisemia

3.2 Do

Seluruh alternatif pemecahan masalah telah terlaksana sesuai Plan of

Action (POA). Pelaksanaan sosialisasi diet rendah purin pada penderita

hiperurisemia dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut.

42
43

Tabel 3.5 Do sosialisasi diet rendah purin pada penderita hiperurisemia di


Posbindu PTM RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

No Kegiatan Keterangan

1. Memberikan sosialisasi diet rendah purin pada Terlaksana sesuai PoA


penderita hiperurisemia kepada kader dan
masyarakat

2. Melakukan pelatihan simulasi bersama kader Terlaksana sesuai PoA


dengan menggunakan media flipbook

3. Mendesain, membuat dan memberikan flipbook Terlaksana sesuai PoA


berisikan informasi mengenai pengendalian
kadar asam urat

3.3 Check

Setelah kegiatan intervensi (do) dilakukan, selanjutnya melihat bagaimana

keadaan sesudah intervensi.

Tabel 3.6 Check sosialisasi diet rendah purin pada penderita hiperurisemia di
Posbindu PTM RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru
Deksripsi sebelum
No Kegiatan Deskripsi sesudah intervensi
intervensi
1. Memberikan Kurangnya Jangka pendek:
sosialisasi diet pengetahuan kader Meningkatnya pengetahuan kader
rendah purin pada dan masyarakat mengenai diet rendah purin pada
penderita mengenai diet penderita hiperurisemia yang
hiperurisemia rendah purin pada terukur melalui hasil kuisioner
kepada kader dan penderita pretest dan post test
masyarakat hiperurisemia
Jangka panjang:
Belum dapat dinilai

2. Melakukan Kurangnya Jangka pendek:


pelatihan simulasi keterampilan kader Terdapat media informasi berupa
bersama kader dalam flipbook mengenai diet rendah
dengan mengedukasi purin di Posbindu PTM Kasturi
menggunakan masyarakat
media flipbook mengenai diet Jangka panjang:
rendah purin pada Belum dapat dinilai
penderita
hiperurisemia di
Posbindu PTM
Kasturi

3. Mendesain, Belum adanya Jangka pendek:


membuat dan media informasi
memberikan berbentuk flipbook Jangka panjang:
flipbook berisikan mengenai diet Belum dapat dinilai
informasi rendah purin
mengenai sebagai sumber
pengendalian kadar informasi bagi
asam urat kader dan
masyarakat

Tabel 3.7 Hasil uji statistik pre-test dan post-test pada kader Posbindu PTM
Kasturi RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

Indikator analisis Pre test Post test

P- value 0,006

Tabel 3.8 Hasil uji statistik pre-test dan post-test berdasarkan peningkatan nilai
pada kader Posbindu PTM Kasturi RW 01 Kelurahan Air Putih Kecamatan
Tampan Kota Pekanbaru

Peningkatan
Jumlah
nilai

Jumlah peserta
yang
9
mengalami
peningkatan

Jumlah yang
mengalami Tidak ada
penurunan

Jumlah yang
tidak
5
mengalami
perubahan
45

Berdasarkan tabel 3.7 didapatkan nilai post test lebih tinggi dibandingkan

nilai pre test. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat

setelah dilakukannya sosialisasi. Didapatkan 9 masyarakat dengan peningkatan

nilai pre test dan post test, 5 masyarakat dengan nilai tetap dan tidak ada

masyarakat yang mengalami penurunan nilai pre test dan post test. Pada hasil uji

statistik menggunakan uji Wilcoxon karena distribusi data tidak normal. Setelah

dilakukan uji wilcoxon didapatkan nilai p-value 0,006 sehingga dapat disimpulkan

adanya perbedaan bermakna antara kelompok pre test dan post test.

Kemudian untuk Pelatihan simulasi edukasi diet rendah purin kepada

kader, dilakukan checklist sebagai indikator keberhasilan. Checklist tersebut

berisikan poin-poin yang dinilai yaitu pemahaman kader mengenai diet rendah

purin dan juga kemampuan kader dalam mengedukasi dengan total terdapat 8

poin, rentang nilai dari 0 sampai 2 dan dengan total nilai sempurna 16. Setelah

dilakukan simulasi dan dinilai menggunakan checklist, didapatkan total nilai yang

didapatkan kader dalam melakukan edukasi menggunakan flipbook adalah 14

poin.

3.4 Action

Alternatif pemecahan masalah pada makalah ini berupa sosialisasi,

simulasi dan pemberian flipbook di Posbindu PTM Kasturi mengenai diet rendah

purin pada penderita hiperurisemia. Instrumen pengukur keberhasilan kegiatan

dengan menggunakan kuisioner pre test dan post-test. Alternatif pemecahan

masalah lainnya untuk jangka pendek sudah terlaksana dan dapat dijadikan

sebagai standar. Sementara, untuk jangka panjang belum dapat dinilai karena

membutuhkan waktu evaluasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai