Anda di halaman 1dari 5

Di daerah Kab.

Pinrang, tepatnya di Sulili Barat, masyarakat disini


memanfaatkan air sungai sebagai sumber air irigasi yang akan dialiri
menuju ke lahan pertanian sawah.

Agar air bersih dari sampah atau tumbuhan yang hidup di air seperti
eceng gondok tidak ikut mengalir, maka disaring terlebih dahulu seperti
pada gambar diatas
Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan
ke petak-petak tersier.

Aliran irigasi tersebut akan terbagi di bangunan bagi sadap yang terletak
di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang dan berfungsi
untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih
Dapat dilihat pada irigasi ini, terdapat bangunan bagi sadap. Pada aliran
air ini masih terdapat beberapa sampah yang singgah di pembatas
bangunan.

Bangunan ini digunakan untuk menyadap / mengambil air dari saluran primer
ke saluran sekunder / tersier dan atau dari saluran sekunder ke saluran
tersier.
Bangunan sadap untuk menyadap aliran dari saluran primer ke saluran
sekunder disebut bangunan sadap sekunder, terletak di saluran primer .

Bangunan pengatur muka air mengatur /atau mengontrol muka air di


jaringan irigasi utama sampai batas–batas yang di perlukan untuk dapat
memberikan debit yang konstan kepada bangunan sadap tersier.
Bangunan pengatur mempunyai potongan pengontrol aliran yang dapat
disetel atau tetap. Untuk bangunan–bangunan pengatur mempunyai
potongan pengontrol aliran yang dapat disetel atau tetap. Untuk
bangunan–bangunan pengatur yang dapat di setel dianjurkan untuk
menggunakan pintu (sorong, radial, atau lainnya).
Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai
mercu tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch).

Anda mungkin juga menyukai