PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat di era
globalisasi yang serba instan ini, mengharuskan bidang teknologi farmasi untuk selalu
mengikutinya. Untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang, studi tentang cara
pembuatan dan formulasi sediaan obat yang lebih optimal selalu dikembangkan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Salah satu bentuk sediaan farmasi yang banyak digunakan
adalah tablet, karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain ketepatan dosis,
dapat dikemas secara baik, praktis transportasi, serta mudah pemakaiannya dan stabilitas obat
yang baik selama penyimpanan. Tablet adalah sediaat padat kompak, dibuat secara kempa
cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang
digunakan dapat berfungsi sebagai sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat
pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok Berdasarkan hal tersebut industri
mengembangkan ilmu dengan membuat tablet pada sediaan vitamin C mengingat bahwa
vitamin C adalah kubutuhan tubuh harus terpenuhi dengan kata lain tidak kurang dan tidak
lebih.
a. Mahasiswa mampu mencari sumber pustaka yang tepat dan memperoleh informasi
yang dibutuhkan untuk proses preformulasi.
b. Mahasiswa mampu membandingkan eksipien yang sesuai
c. Mahasiswa mampu menyusun formula untuk metode pembuatan yang dipilih
d. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan komponen formula
e. Mahasiswa mampu melakukan pengujian dan menganalisis hasil evaluasi spesifikasi
tablet (penampilan tablet, keseragaman bobot, diameter/ketebalan tablet, kekerasan,
kerapuhan, waktu hancur, disolusi)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi Obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifikasikan
sebagai tablet atau tablet kompresi .(USP 26, Hal 2406)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan Obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa.
(FI IV, Hal 4)
1. Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih
2. Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis
3. Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga
memudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan
4. Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah/diperkecil.
Dibandingkan dengan bentuk sediaan Iain, sediaan tablet mempunyai keuntungan,
antara lain :
• Volume sediaan cukup kecil dan wujudnya padat (merupakan bentuk sediaan
oral yang paling ringan dan paling kompak), memudahkan pengemasan,
penyimpanan, dan pengangkutan.
• Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh (mengandung dosis zat aktif
yang tepat/teliti) dan menawarkan kemampuan terbaik clari semua bentuk
sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling
rendah.
• Dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume yang kecil.
• Tablet mempakan sediaan yang kering sehingga zat aktif lebih stabil.
• Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air.
• Zat aktif yang rasanya tidak enak akan berkurang rasanya dalam tablet.
• Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah;
tidak memerlukan langkah pekerjaan tambahan bila menggunakan
permukaan pencetak yang bermonogram atau berhiasan timbul.
• Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan teninggal di
tenggorokan, tenltama bila bersalut yang memungkinkan pecah(hancurnya
tablet tidak segera terjadi.
• Dapat diproduksi besar-besaran, sederhana, cepat, sehingga biaya
produksinya lebih rendah.
• Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang memiliki sifat pencampuran
kimia, mekanik, dan stabilitas mikrobiologi yang paling baik
1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak
sadar/pingsan)
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara Iain :
• Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya,
flokulasi, atau rendahnya berat jenis.
• Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau
tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna, atau kombinasi dari sifat
tersebut, akan sulit untuk diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa).
• Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi, atau zat
aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembaban udara, memerlukan
enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik
daripada tablet.
• Tetapi jika dibandingkan dengan keuntungannya, kerugian sediaan tablet jauh lebih
sedikit sehingga sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak dijumpai di
perdagangan.
Dilakukan bila :
1. Tablet Kempa
2. Tablet Cetak
Dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang
cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama
pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.
Metode pembuatan tablet yang baik dapat dilihat dari zat aktif yang tersedia, jika zat aktif
yang tersedia memiliki sifat alir, komresibilitas, kompaktibilitas yang baik, maka dalam hal ini
pemilihan metode kempa langsung adalah pilihan metode yang terbaik, namun jika zat aktif
memiliki sifat alir, komresibilitas, kompaktibilitas yang kurang baik, maka pilihanya adalah
dengan menggunakan metode granulasi basah, begitu pula jika zat aktif yang digunakan tidak
tahan terhadap adanya pemanasan dan kelembaban, maka pilihan terbaik adalah dengan
menggunakan metode granulasi kering. Namun, secara umum metode granulasi yang paling
sering digunakan adalah dengan metode granulasi basah.
Struktur Kimia
TALCUM
Struktur Kimia -
Rumus Molekul -
Pemerian Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran
Kelarutan Praktis tidak larut dalam larutan asam/basa, pelarut organik
dan air
Berat Molekul -
Kegunaan Dalam Formula Bahan Glidan (1-10%)
AMILUM
Struktur Kimia
Kegunaan Dalam Formula Bahan Penghancur Dalam dan Bahan Penghancur Luar
(3-25%)
AVICEL pH 101
Struktur Kimia
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, larutan asam, pelarut organik, dan
NaOH 5%, larut dalam larutan alkali.
Berat Molekul 36.000
Kegunaan Dalam Formula Bahan Pengisi (qs)
MAGNESIUM STEARAT
Struktur Kimia
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter, dan air,
Sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol (95%) hangat
Berat Molekul 591,27
Kegunaan Dalam Formula Bahan Lubrikan (0,25-5%)
POVIDON (PVP)
Struktur Kimia
Pemerian Serbuk sangat halus, berwarna putih sampai krem, tidak atau
hampir tidak berbau, higroskopik
Larut dalam asam, kloroform, etanol, keton, metanol, dan air.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak
mineral.
Berat Molekul 2.500
Kegunaan Dalam Formula Bahan Pengikat (0,5-5%)
NATRIUM ALGINAT
Struktur Kimia
Rasionalisasi Formula
NO Nama Bahan Fungsi Alasan
1. Asam Askorbat Sebagai zat aktif
(vitamin c)
2. Amilum Bahan Penghancur Karena sediaan tablet sukar untuk
segera hancur ketika kontak dengan
cairan lambung.
3. Natrium Alginat Bahan Pengikat Karena dapat meningkatkan gaya
dan PVP kohesifitas serbuk, diperlukan untuk
membuat granul.
4. Avicel pH 101 Bahan Pengisi Karena bobot zat aktif dalam 1x dosis
sedikit untuk di bentuk dan dibuat
bulk.
5. Magnesium Bahan Lubrikan Karena kemungkinan tablet sulit
Stearat dikeluarkan dari ruang die dan terjadi
gesekan punch dan die yang
menyebabkan bentuk tablet tidak
rata.
6. Talcum Bahan Glidan Karena masa cetak kemungkinan
lengket pada punch dan die karena
pengeringan yang kurang sempurna.
7. Lactosa Bahan Pemanis
3.4 Formulasi