GOLONGAN B (STANDAR PRAKTEK ASUHAN GIZI)

1. Andien adalah seorang dietesien di suatu rumah sakit di kota Surabaya. Andien mampu
menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pasien mulai dari anak-anak hingga
lansia. Sebagai seorang dietesien, Andien telah memenuhi kompetensi inti dari profesi
dietesien, yaitu :
a. Mampu melaksanakan pelayanan gizi yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip
Ke-Tuhanan, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.
b. Memberikan asuhan gizi terstandar bidang gizi klinik dan dietetik pada pasien/klien
c. Melakukan monitoring respon pasien terhadap intervensi gizi.
d. Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan klien
pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.
e. Mampu melakukan prosedur pelayanan gizi masyarakat yang berkaitan dengan
masalah pangan.
2. Anda adalah seorang ahli gizi, jika pada tahap skrining gizi pasien anda tidak berisiko
mengalami malnutrisi maka yang Anda lakukan pada pasien anda adalah?
a. Tetap melanjutkan proses asuhan gizi terstandar
b. Memberikan diet standar (normal) kemudian di skrining ulang
c. Diserahkan sepenuhnya kepada dokter dan perawat
d. Memberikan intervensi gizi kepada pasien
e. Memberikan intervensi gizi kepada pasien keluarga pasien
3. Proses asuhan gizi terstandart dilakukan pada pasien dengan keadaan sebagai berikut,
kecuali....
a. Pasien yang berisiko malnutrisi
b. Pasien yang sudah mengalami malnutrisi
c. Pasien yang tidak mengalami kondisi kritis
d. Pasien yang mengalami kondisi khusus dengan penyakit tertentu.
e. Pasien dengan komplikasi penyakit
4. Proses asuhan gizi terstandar dunyatakan selesai apabila ?
a. Tujuan intervensi tercapai
b. Sisa makanan pasien 0%
c. Berat badan pasien naik
d. Kondisi pasein stabil
e. Kondisi pasien tidak mengalami keluhan
5. Saat melakukan asuhan gizi, seorang ahli gizi harus berkoordinasi dengan?
a. Pasien, dokter
b. Keluarga pasien, dokter
c. Perawat, pasien
d. Apoteker, perawat
e. Keluarga pasien, perawat