Anda di halaman 1dari 9

Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan,

Fungsi, Jenis, dan Contoh Kebijakannya

Ilustrasi Kebijakan Fiskal

Pengertian Kebijakan Fiskal


Daftar isi
Apa yang dimaksud dengan kebijakan Fiskal (fiscal policy)? Pengertian Kebijakan
Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengarahkan dan
mengelola kondisi perekonomian negara menjadi lebih baik atau lebih produktif dari
sebelumnya. Instrumen utama dari kebijakan fiskal adalah pendapatan dari pajak dan juga
pengeluaran/ belanja negara.

Kebijakan ini dilakukan dengan cara mengubah pola penerimaan (berupa pajak) dan pengeluaran
negara yang dilakukan oleh pemerintah. Pada pelaksanaannya, kebijakan ini dilakukan dengan
mengatur Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN) serta mengubah angka-angka di dalamnya
untuk mendapatkan keadaan yang ada pada tujuan penyusunan APBN.
Kebijakan Fiskal berbeda dengan Kebijakan Moneter, walaupun tujuannya sama yaitu untuk
memperbaiki kondisi perekonomian. Fiscal policy merupakan kebijakan untuk mengatur
perekonomian dengan mengelola pendapatan dan pengeluaran negara melalui pengaturan tingkat
pajak dan belanja negara, sedangkan kebijakan moneter adalah kebijakan untuk mengatur
perekonomian dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga.

Baca juga: Kebijakan Moneter

Pengertian Kebijakan Fiskal Menurut Para Ahli


Agar membantu pemahaman kita tentang arti kebijakan fiskal, maka kita bisa merujuk kepada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Alam
Menurut Alam (2007:57), pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan yang menyesuaikan
pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi.

2. Ahman
Menurut Ahman (2007: 126), fiscal policy adalah kebijakan dalam ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik.

3. Tim Visi Adiwidya


Menurut Tim Visi Adiwidya (2015:92), pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat
oleh suatu pemerintah untuk mengarahkan ekonomi negara melalui pendapatan (pajak) dan
pengeluaran negara.

4. Haryadi
Menurut Haryadi (2014: 82), fiscal policy adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah
untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke arah yang lebih baik atau sesuai dengan yang
diinginkan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
5. Zain
Menurut Zain (2008:12), instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah dan
pajak, dimana pajak adalah pungutan yang dilakukan oleh negara, baik pemerintah pusat maupun
daerah yang diatur oleh undang-undang untuk pembiayaan umum dari pemerintah dalam rangka
menjalan fungsi pemerintah dan tidak mengandung unsur imbalan individual oleh pemerintah
terhadap pembayaran pajak.

Baca juga:

 Sumber Keuangan Negara


 Pengertian Deflasi

Tujuan Kebijakan Fiskal

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tujuan utama kebijakan fiskal adalah untuk menentukan
arah, sasaran, dan prioritas pembangunan ekonomi nasional. Secara rinci, berikut ini adalah
beberapa tujuan kebijakan tersebut:

1. Untuk mencapai kestabilan ekonomi secara nasional


2. Untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional
3. Untuk memacu laju investasi di Indonesia
4. Untuk membuka lapangan pekerjaan lebih luas
5. Untuk mewujudkan keadilan nasional
6. Untuk menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar laju inflasi dapat dikendalikan
7. Untuk pemerataan dan pendistribusian pendapatan

Fungsi Kebijakan Fiskal

Fiscal policy memiliki beberapa fungsi yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Berikut ini
adalah fungsi kebijakan fiskal tersebut:

1. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya


Sumber daya yang dimaksud di sini adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tanpa
adanya dua komponen ini maka aktivitas ekonomi suatu negara akan terancam. Dengan
adanya fiscal policy maka kedua sumber daya tersebut akan menjadi seimbang dan lebih optimal
penggunaannya.

2. Mengoptimalkan Aktivitas Investasi


Investasi merupakan salah satu sumber pemasukan bagi devisa negara. Tentunya hal ini akan
memberikan keuntungan bagi pemerintah dan negara karena saling menguntungkan antara
pengusaha dan investor.

Dengan adanya kebijakan ini, maka para pemilik modal mendapatkan peluang besar dalam
menginvestasikan modalnya.

Baca juga:

 Pengertian Ekonomi Manajerial


 Pengertian Ekonomi Makro

Instrumen Kebijakan Fiskal

Pada fiscal policy terdapat dua instrumen utama, yaitu pengeluaran (belanja negara) dan
pendapatan (dari pajak). Berikut penjelasan singkatnya:

1. Pendapatan Negara (Pajak)


Pajak adalah instrumen fiskal yang dipakai oleh pemerintah untuk membiayai pembangunan.
Pajak tersebut bersifat memaksa dan tercantum dalam konstitusi, dimana semua wajib pajak
(perorangan dan badan usaha) wajib memberikan kontribusi pada negara.

2. Pengeluaran Negara
Semua pengeluaran negara disusun dalam Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN). Pengeluaran
pemerintah ini ada banyak sekali jenisnya, mulai dari biaya untuk pembangunan infrastruktur,
biaya pembangunan untuk masyarakat umum, hingga biaya untuk keperluan operasional
pemerintah sendiri.

Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal

Ada beberapa jenis fiscal policy yang dapat ditempuh oleh suatu pemerintah untuk mengatasi
masalah perekonomian. Adapun macam-macam kebijakan fiskal adalah sebagai berikut:

A. Berdasarkan Jumlah Penerimaan dan Pengeluaran


Berdasarkan jumlah penerimaan dan pengeluarannya, berikut ini adalah yang termasuk
dalam fiscal policy:
1. Kebijakan Anggaran Surplus

Kebijakan ini merupakan kebijakan pemerintah untuk tidak menggunakan semua pendapatan
untuk digunakan pengeluaran/ belanja. Dengan begitu pemerintah dapat menabung atau
menambah tabungan serta dapat menekan angka inflasi.

2. Kebijakan Fiskal Seimbang

Kebijakan ini adalah kebijakan pemerintah dengan membuat jumlah penerimaan dan
pengeluaran menjadi seimbang atau sama. Kelebihan kebijakan ini adalah negara tidak perlu
meminjam dana dari negara asing. Sedangkan kekurangan kebijakan ini adalah kondisi ekonomi
nasional menjadi tidak menguntungkan atau bahkan terpuruk.

3. Kebijakan Fiskal Dinamis

Kebijakan ini adalah kebijakan yang mirip dengan kebijakan seimbang, namun terdapat
improvisasi di dalamnya yaitu jumlah pengeluaran dan pemasukan sama tapi dapat keduanya
akan bertambah besar seiring berjalannya waktu.

Kebijakan ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan pemerintah yang bertambah seiring
waktu.

4. Kebijakan Fiskal Defisit

Kebijakan ini merupakan kebijakan yang berlawanan dengan kebijakan surplus. Dengan kata
lain, jumlah pendapatan lebih rendah dibandingkan jumlah pengeluaran.

Kebijakan ini dilakukan ketika terjadi kelesuan dan depresi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun, kebijakan ini memiliki kekurangan yaitu anggaran negara selalu dalam kondisi
kekurangan.

B. Berdasarkan Teori
Berdasarkan teori, berikut ini adalah macam-macam kebijakan fiskal tersebut:

1. Kebijakan Fiskal Fungsional


Kebijakan ini dilakukan untuk pertimbngan pengeluaran anggaran dan penambahan lapangan
pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai akibat tidak langsung dari pendapatan
nasional.

2. Kebijakan Fiskal Disengaja

Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi secara nasional. Cara yang
dilakukan adalah dengan memanipulasi anggaran belanja secara sengaja, baik melalui perubahan
pajak maupun perubahaan pengeluaran negara.

Ada 3 bentuk kebijakan ini, yaitu:

 Mengubah pengeluaraan pemerintah


 Mengubah sistem pemungutan pajak
 Mengubah pengelolaan pemerintah dan sistem pemungutan pajak secara serentak

3. Kebijakan Fiskal Tak Disengaja

Kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan siklus bisnis agar tidak terlalu fluktuatif. Saat
ekonomi mengalami depresi, kebijakan ini akan menambah aktivitas ekonomi. Sedangkan pada
saat inflasi, kebijakan ini akan menekan angka inflasi tersebut.

Jenis kebijakan tak disengaja ini termasuk di dalamnya pajak proporsional, pajak progresif,
asurangsi pengangguran, kebijakan harga minimum.

Baca juga: Pengertian Modal

Contoh Kebijakan Fiskal


Ada banyak sekali contoh kebijakan fiskal yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan kebijakan tersebut:

1. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan pajak untuk menambah pendapatan negara.


2. Pemerintah mengeluarkan obligasi untuk meminjam uang dari negara asing.
3. Pemerintah mewajibkan masyarakat memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
untuk menambah wajib pajak.
4. Mengelola anggaran dengan mengurangi pembelajaan negara dan atau menaikkan
pajak agar perekonomian menjadi lebih stabil.

Anda mungkin juga menyukai