Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Metode yang dipergunakan adalah tipe penelitian eksplanatori dengan

pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanatori yaitu penelitian yang menjelaskan

hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis

(Sugiyono, 2006:89). Jenis penelitian ini untuk menguji hipotesis yang diajukan

agar dapat menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dalam pelaksanaannya dengan cara atau metode survei dimana yang

dianalisa untuk mengukur keadaan suatu satuan analisis tertentu (Loehoer

Widjajanto, 2007:11). Sedangkan sebagai alat pengumpul data dalam bentuk

kuesioner dengan pokok permasalahan yang berhubungan dengan gaya

kepemimpinan, jenjang karir dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja

terhadap kepuasan kerja Pegawai non-PNS Terminal di kota Salatiga.

Variabel mengandung pengertian : “suatu kondisi-kondisi yang oleh peneliti

dimanipulasi, dikontrol atau diobservasi dalam suatu penelitian” (YW. Rest dalam

Faisal, 2007:118). Sedangkan menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud

(Narbuko, 2007:119) bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan

menjadi obyek pengamatan penelitian.

Banyaknya variabel sangat tergantung oleh sederhana atau runtutnya suatu

penelitian. Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) variabel bebas dan 1 (satu) variabel

terikat. Yang mempunyai kedudukan variabel bebas diantaranya adalah : faktor

55
56

gaya kepemimpinan (X1), jenjang karir (X2), dan motivasi kerja (X3), sedangkan

variabel terkaitnya adalah kepuasan kerja (Y).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan karakteristik yang terdapat dalam lingkup

penelitian. Hal ini sesuai dengan pengertian yang dipaparkan Sugiyono

(2010:61) dimana ia menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas : objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan berdasarkan pernyataan tersebut, populasi dapat dikatakan bukan

hanya orang, tetapi juga objek dan benda–benda alam lainnya. Sedangkan

menurut Sudjana (2005:6), populasi merupakan totalitas semua nilai yang

mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap

dan jelas yang ingin dipelajari sifat–sifatnya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

kumpulan individu dengan kualitas dan ciri–ciri (karakteristik) tertentu yang

diduga serta ditetapkan menjadi perhatian untuk diteliti kemudian ditarik

kesimpulannya dalam ruang dan waktu yang ditentukan.

Selanjutnya yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah semua

Pegawai non-PNS Terminal di kota Salatiga sebanyak 46 orang.


57

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2002:109). Sedangkan menurut Sugiyono (2010:62) sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengertian

yang hampir sama juga dikemukaan oleh Sudjana (2005:6) bahwa setiap

sampel adalah sebagian dari populasi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan

sebagian jumlah dari keseluruhan yang dimiliki populasi. Pengambilan sampel

harus representatif supaya sampel tersebut benar–benar mewakili keadaan

sebenarnya dari populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan Teknik Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2001:61) Sampling

jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 46 orang yang kesemuanya

merupakan Pegawai non-PNS Terminal di kota Salatiga.

C. Definisi Konsep dan Definisi Operasional

1. Definisi Konsep

Untuk memahami suatu masalah dalam penelitian, terdapat berbagai

konsep yang perlu diterjemahkan. Konsep merupakan kata yang diberi makna

tertentu, dipergunakan sebagai simbol untuk menyatakan suatu gagasan

(Widjajanto, 2007:31). Makna suatu konsep merupakan definisi yang dapat

menghubungkan dengan obyek empiriknya. Semua obyek yang menjadi tujuan

sasaran penelitian ini antara lain :


58

Variabel Definisi Konsep Sumber Indikator


Gaya gaya seorang pemimpin yang harus House and (1) Gaya Kepemimpinan direktif
Kepemimpinan diperlihatkan supaya para bawahan bisa Mitchel (1974) (2) Gaya Kepemimpinan suportif
(X1) mencapai tujuan mereka yang dikutip (3) Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada
oleh Winarsih prestasi
(2005:16) (4) Gaya Kepemimpinan partisipatif
Jenjang Karier Gambaran tujuan urut-urutan pengalaman Simamora, a) Pendidikan
(X2) kerja oleh seseorang individu di dalam (2006:458) b) Pangkat atau golongan
sebuah organisasi atau juga dapat dikatakan c) Peningkatan status
sebagai suatu lini progresi yang fleksibel
melalui mana seseorang bergerak sepanjang
masa kepegawaiannya dengan sebuah
perusahaan
Motivasi Kerja Kebutuhan manusia untuk memenuhi Maslow dalam a) Fisiologis
(X3) kebutuhan yang paling kuat sesuai waktu, Robbins b) Keamanan
keadaan dan pengalaman yang (2006:214) c) Sosial
bersangkutan mengikuti suatu hierarki d) Penghargaan
e) Aktualisasi diri

Kepuasan kepuasan kerja adalah sikap emosional yang Hasibuan, (1) Menyenangi pekerjaannya
Kerja (Y) menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. (2008:202) (2) Mencintai pekerjaannya
Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, (3) Moral kerja
kedisiplinan, dan prestasi kerja (4) Kedisiplinan
(5) Prestasi kerja
Tabel 1
Definisi Konsep

58
59

2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan

ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari suatu konsep. Tujuannya agar

peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel

yang sudah didefinisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses

atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala

atau variabel yang ditelitinya (Imam Chourmain, 2008:40).


Dalam penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner dengan

indikator pertanyaan yang masing-masing pertanyaan diberikan jawaban yang

disediakan dalam bentuk skala nilai 1 – 4, yaitu :

a. STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1

b. TS = Tidak Setuju Skor 2

c. S = Setuju Skor 3

d. SS = Sangat Setuju Skor 4

Jawaban yang diberikan oleh responden akan diskalakan dengan nilai 1

– 4 , sehingga diperoleh nilai analisis untuk tiap jawaban yang diberikan.

D. Jenis Data dan Sumber Data


Jenis data yang diharapkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 (dua)

jenis, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya

(Widjajanto, 2007:56). Data primer tidak hanya terbatas kegunaan pada

penelitian saja, akan tetapi dipergunakan juga dalam analisis, maka data primer

yang telah terkumpul setelah diolah akan menjadi data sekunder.


2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dan didapatkan secara tidak

langsung dari sumber penelitian yakni dengan mempelajari dokumen-

dokumen, buku-buku maupun hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian.


60

Sumber data sekunder dalam penelitian ini dapat diperoleh dari buku, tabloid,

jurnal, laporan dan catatan administrasi dari Kantor Terminal di kota Salatiga.

E. Metode Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan data, banyak cara-cara yang dapat ditempuh guna

memperolehnya antara lain dengan :


1. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah suatu kegiatan penelitian terhadap suatu obyek

yang dilakukan secara langsung. Adapun tehnik yang digunakan dengan tehnik

seperti :
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka

(Narbuko, 2007:83).
b. Kuesioner (angket)
Suatu daftar yang diberikan rangkaian pertanyaan-pertanyaan mengenai

suatu masalah yang akan diteliti untuk memperoleh informasi dan data yang

dibutuhkan. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang nantinya

akan dilakukan penskoran dan selanjutnya akan diolah.


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert dalam kuesioner

yang digunakan. Setiap kuesioner menggunakan skala 1 sampai dengan 4,

dengan harapan tidak ada responden yang memilih pada skala tengah, Adapun

penerapannya menggunakan pernyataan-pernyataan dan didalam menangani

pernyataan tersebut, responden memilih salah satu dari 4 (empat) pilihan yang

tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari responden.


2. Metode Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan cara atau metode yang dipakai/ digunakan

untuk memperoleh informasi dan data dari berbagai macam sumber-sumber

buku literatur, jurnal laporan, media cetak/ elektronika yang dapat mendukung

penelitian. Dalam penelitian ini, studi pustaka dimanfaatkan sebagai bahan


61

tambahan, utamanya dalam membangun kerangka dasar teori agar memperoleh

diskripsi yang jelas mengenai obyek penelitian yakni Terminal di kota Salatiga.

F. Metode Analisis Data


Akurasi merupakan sasaran dari setiap proses pengukuran. Dalam proses

pengukuran, faktor kemudahan pelaksanaan dan efisiensi menjadi indikator pula

bagi proses pengukuran yang baik. Terdapat “Tiga kriteria untuk mengukur” alat

pengukuran yaitu : validitas, reliabilitas dan praktis (Emory and Cooper dalam

Widjajanto, 2007:35).

1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner (Ghozali, 2001 : 45). Untuk menentukan kevalidan dari masing-

masing item dalam angket dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

korelasi Product Moment (Hasan, 2002 : 108) :


X
Y
∑¿
¿
¿
¿
n .∑ X2
¿
X
∑ ¿2
¿
Y
∑ ¿2
¿
Y 2−¿
n .∑ ¿
¿
∑ ¿¿
XY −¿
n∑ ¿
r=¿

Keterangan :
62

r = Koefisien korelasi antar variabel


X = Variabel bebas
Y = Variabel tidak bebas
n = Sampel

Keputusan :

Jika r hitung nilainya positif (+) serta > r tabel maka pernyataan atau

indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2001:45).


Dalam penelitian untuk melakukan uji validitas digunakan alat analisis

scale pada program SPSS 11.5.


2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmojo, 2002:133). Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil (Ghozali, 2001:41).


Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik

Cronbach Alpha (α). Secara sistematis uji statistik Cronbach Alpha (α) dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


Kr
α=
1+( K +1)r

Keterangan :

α = Alpha

K = Jumlah item valid

r = Rata-rata korelasi antar item

Kesimpulan :
63

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2001:41).


Dalam penelitian ini, untuk melakukan uji reliabilitas digunakan alat

analisis scale pada program SPSS 11.5.


3. Analisa Regresi Linier Berganda
Analisis ini dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Y = Kepuasan Kerja

a = Bilangan Konstan atau Nilai Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien Regresi Variabel Independen (Xi)

X1 = Gaya Kepemimpinan

X2 = Jenjang Karir

X3 = Motivasi Kerja

a. Pengujian Hipotesa
1) Uji t ( t-Test )
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independent

(X1) secara parsial terhadap variabel dependent (Y) dengan langkah -

langkah pengujian sebagai berikut:


a) Menentukan formulasi Ho dan Ha
Ho = b1, b2, b3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antar

variabel independen dalam hal ini gaya kepemimpinan (X1), jenjang

karir (X2), motivasi kerja (X3) secara individu terhadap kepuasan kerja

(Y).
Ha = b1, b2, b3 ≠ 0, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel independen dalam hal ini gaya kepemimpinan (X1), jenjang

karir (X1), motivasi kerja (X2) secara individu terhadap kepuasan kerja

(Y).
b) t-tabel ( α / 2, n-k-1 )
Keterangan :
64

α = 0,05/2 = 0,025
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
1 = angka konstan

c) Mencari nilai t-hitung


b
t=
Sb
Keterangan :
b = Koefisien regresi berganda
Sb = Simpangan baku
d) Penarikan kesimpulan
Ho diterima apabila : -t(α/2,n-k-1) ≤ t(α/2,n-k-1)
Ha diterima apabila : t hitung t(α/2,n-k-1) atau t -t(α/2,n-k-1)
Untuk membantu memperjelas penarikan kesimpulan tersebut maka

dapat digambarkan kurva normal distribusi t sebagai berikut :

Daerah Penerimaan Ho
2) Uji F (F-Test)
Uji F dilakukan bertujuan untuk menguji pengaruh variabel
0,0 95 % 0,0
independent dalam25 hal ini gaya kepemimpinan (X1), jenjang
25 karir (X2),
Daerah Penerimaan Ha Daerah Penerimaan Ha

motivasi kerja (X3)- ttabel + ttabel


secara bersama-sama (simultan) terhadap kepuasan

kerja (Y). Langkah-langkah yang Gambar 2.


dilakukan untuk melakukan uji F
Kurva Normal Distribusi t Untuk Uji Hipotesis I dan II
adalah sebagai berikut :
a) Perumusan hipotesis
Ho : b1, b2, b3 = 0, berarti tidak ada dan tidak memberikan pengaruh

signifikan secara bersama-sama (simultan) gaya kepemimpinan (X1),

jenjang karir (X2), motivasi kerja (X3) terhadap kepuasan kerja (Y).
65

Ha : b1, b2, b3 > 0, berarti terdapat pengaruh signifikan

secara bersama-sama (simultan) gaya kepemimpinan (X1), jenjang

karir (X2), motivasi kerja (X3) terhadap kepuasan kerja (Y).


b) Mencari Nilai F-hitung
2
R (n−(k −1)
F=
(n−R )(k )
Keterangan :
R = Koefisien korelasi berganda
k = Jumlah variabel independent
n = Jumlah sampel
c) Mencari nilai F-tabel α (n, n-k-1)
Nilai F-tabel dapat dicari dari melalui tabel F dengan ketentuan

sebagai berikut :
Tingkat signifikansi (α) = 0,05
df1 = k
df2 = n-k-1
Keterangan:
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel bebas
1 = Angka konstan
d) Penarikan kesimpulan
Ho diterima apabila F hitung < F tabel
Ha diterima apabila F hitung > F tabel
Untuk membantu memperjelas penarikan kesimpulan tersebut maka

dapat digambarkan dengan kurva distribusi F sebagai berikut :

Daerah Penerimaan Ho

Daerah Penerimaan Ha

b. Koefisien Determinasi (R Square)


Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan

variabel tidak bebas dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi

atau R Square. Dengan kata lain, nilai koefisien determinasi digunakan


Nilai F-tabel

Gambar 3.
Kurva Distribusi F Untuk Uji Hipotesis III
66

untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas yang diteliti

terhadap variasi variabel terikat. Jika koefisien determinasi yang diperoleh

dari hasil perhitungan semakin besar (mendekati satu), maka dapat

dikatakan bahwa sumbangan dari variabel terikat semakin besar. Sebaliknya

jika koefisien determinasi semakin kecil (mendekati nol), maka dapat

dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel

terikat semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah

untuk menerangkan variasi variabel terikat. Secara umum dapat dikatakan

bahwa koefisien determinasi berganda R2 adalah berada antara 0 ≤ R2 ≥ 1.


Secara matematis rumus uji F dapat dijabarkan sebagai berikut

(Djarwanto, Subagyo, 2003:309) :


KP = R = R2 x 100%
Keterangan :
KP : Koefisien Penentu
R : Koefisien Korelasi
R2 : Koefisien Determinasi

Anda mungkin juga menyukai