DISUSUN OLEH
WULAN FEBRIANTI RETY
D 101 19 734
JURUSAN ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan
karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA”. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata
Kuliah Bahasa Indonesia.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………… 2
Daftar Isi………………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………… 4
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 18
B. Saran………………………………………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang
lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya bahasa
sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia
terhadap pemakaian bahasa dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Untuk
menjalankan tugas kemanusiaan, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan
bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang
sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum
terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu
terasa nyata dan terungkap.
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai
sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat
beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis.
Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. Bahasa
Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung
antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa penghubung
antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi perdagangan
internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku bangsa
Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928 para tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan
kebudayaan menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia,
keputusan ini dicetuskan melalui sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan
Indonesia tepatnya pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Darimana sumber bahasa Indonesia?
2. Mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia?
3. Apa peristiwa – perisiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan dan pengaruh
perkembangan terhadap bahasa Indonesia?
4. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia?
4
5. Upaya peningkatan dalam pengembangan bahasa Indonesia?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bahasa apa yang menjadi sumber bahasa Indonesia
2. Mengetahui alasan bahasa melayu diangkat menjadi bahasa indonesia
3. Mengetahui peristiwa - peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan dan
pengaruh perkembangan terhadap bahasa Indonesia
4. Mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
5. Mengetahui upaya peningkatan dan pengembangan bahasa indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
c. Balai Pustaka.
Dipimpin oleh Dr. G.A.J. Hazue pada tahu 1908 balai pustaku ini didirikan. Mulanya
badan ini bernama Commissie Voor De Volkslectuur, pada tahun 1917 namanya
berubah menjadi balai pustaka. Selain menerbitkan buku-buku, balai pustaka juga
menerbitkan majalah.
Hasil yang diperoleh dengan didirikannya balai pustaka terhadap perkembangan
bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :
1) Meberikan kesempatan kepada pengarang-pengarang bangsa Indonesia untuk
menulis cerita ciptanya dalam bahasa melayu.
2) Memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk membaca hasil ciptaan
bangsanya sendiri dalam bahasa melayu.
3) Menciptakan hubungan antara sastrawan dengan masyarakat sebab melalui
karangannya sastrawan melukiskan hal-hal yang dialami oleh bangsanya dan hal-
hal yang menjadi cita-cita bangsanya.
4) Balai pustaka juga memperkaya dan memperbaiki bahasa melayu sebab diantara
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh karangan yang akan diterbitkan di balai
pustaka ialah tulisan dalam bahasa melayu yang bersusun baik dan terpelihara.
d. Sumpah Pemuda.
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang diselenggarakan
pada tahun 1928 di Jakarta. Pada hal sebelumnya, yaitu tahun 1926, telah pula
diadakan kongres p[emuda yang tepat penyelenggaraannya juga di Jakarta.
Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan politik,
melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia.
Dari segi politik, kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa dipisahkan
dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional yang dimulai oleh
berdirinya Budi Utomo, sarekat islam, dan Jon Sumatrenan Bond. Tujuan utama
diselenggarakannya kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai organisasi
kepemudaan pada waktu itu.
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam wadah
yang lebih besar Indonesia muda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi pemuda itu
mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah pernyataan
bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda. Pertanyaan bersatu itu
dituangkan berupa ikrar atas tiga hal, Negara, bangsa, dan bahasa yang satu dalam ikrar
sumpah pemuda.
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang sebenarnya,
bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan bangsa. Pada waktu itu
memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern. Akan tetapi, tidak bisa dipumgkiri
bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media
kesatuan, dan politik, melainkan juga menjadi bahasa sastra indonesia baru.
D. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia
1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di Negara Republik Indonesia ini.
Pentingnya peranan bahasa Indonesia itu, antara lain bersumber pada ikrar ketiga
Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi: “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Selain itu, ditetapkannya bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945, dinyatakan dalam UUD 1945 bab
XV pasal 36.
Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1998) dinyatakan bahwa
masih ada beberapa alasan lain (selain yang telah dikemukakan di atas) mengapa bahasa
Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di antara beratus-ratus bahasa Nusantara
yang masing-masing sangat penting bagi penuturnya sebagai bahasa ibu.
Pertama, jumlah penuturnya. Jumlah penutur bahasa Indonesia mungkin tidak
sebanyak bahasa Jawa atau Sunda, tetapi jika pada jumlah itu ditambahkan penutur
dwibahasawan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama atau bahasa
kedua, maka kedudukannya dalam jumlah penutur berbagai bahasa di Indonesia ada di
peringkat pertama. Lagi pula, jumlah penutur asli bahasa Indonesia lambat-laun pasti
akan bertambah.
Kedua, luas penyebarannya. Bahasa Indonesia jelas tidak ada yang menandingi
penyebarannya di Indonesia. Sebagai bahasa setempat, bahasa Indonesia dipakai orang di
daerah pantai timur Sumatera, daerah pantai Kalimantan. Jenis kreol bahasa Melayu-
Indonesia didapati di Jakarta dan sekitarnya. Sebagai bahasa kedua, tersebar dari Sabang
sampai Merauke atau dari ujung barat sampai ke timur, dari pucuk utara sampai ke batas
selatan negeri kita. Sebagai bahasa asing, bahasa Indonesia dipelajari dan dipakai di
antara kalangan terbatas di beberapa negara misalnya di Australia, Filipina, jepang,
Korea, Rusia, India dan sebagainya.
Ketiga, peranannya sebagai sarana ilmu, susastra, dan ungkapan budaya lain yang
dianggap bernilai. Patokan yang ketiga ini mengingatkan kita akan seni kesusastraan
yang mengagumkan yang dihasilkan dalam bahasa Jawa, Sunda, Bali, dan Minangkabau,
misalnya. Akan tetapi, di samping susastra Indonesia modern yang dikembangkan oleh
sastrawan yang beraneka ragam latar bahasanya, bahasa Indonesia pada masa kini
berperan juga sebagai sarana utama, di luar bahasa asing, di bidang ilmu, teknologi, dan
peradaban modern bagi manusia Indonesia.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1) Lambang kebanggaan kebangsaan;
Lambang kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai - nilai sosial budaya yang
mendasari rasa kebangsaan kita. Dengan melalui bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia
menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Atas dasar
kebanggaan ini, bahasa Indonesia perlu kita pelihara dan kita kembangkan
pemakaiannya.
2) Lambang identitas nasional;
Lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung di samping bendera dan
negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki
identitasnya sendiri pula, sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain.
Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya sendiri hanya apabila masyarakat
pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga ia bersih dari
unsur-unsur bahasa lain, terutama bahasa asing.
3) Alat pemersatu berbagai suku - suku bangsa
Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang
sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu kesatuan yang bulat, bahasa
Indonesia memungkinkan berbagai-bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup
sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan
kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan. Bahkan, dengan bahasa nasional kita, kita dapat meletakkan kepentingan
nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.
4) Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Berkat adanya bahasa nasional kita, kita
dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahfahaman
sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa dapat dihindari.
Dengan demikian, fungsi keempat ini, latar belakang sosial budaya dan latar belakang
kebahasaan yang berbeda-beda tidak akan menghambat adanya perhubungan antar
daerah dan antar budaya (Suhendar dan Supinah, 1997)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penjelasan makalah tersebut mengenai Perkembangan Bahasa
Indonesia dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa
pemersatu (bahasa Indonesia). Sejarah bahasa Indonesia telah tumbuh dan berkembang
sejak sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu yang sejak zaman dahulu sudah
dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan
Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Awal penciptaan Bahasa
Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara
Indonesia pascakemerdekaan. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa
Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36.
2. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan
bahasa perdangangan. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam
bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku
jawa, suku sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu
menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa melayu mempunyai
kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
3. Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan Bahasa Indonesia
yaitu pada peristiwa sejarah-sejarah Indonesia yang mengandung arti sangat penting
menentukan dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu/Indonesia. Selain itu, pengaruh
perkembangan terhadap Bahasa Indonesia yaitu memberikan kesempatan kepada rakyat
Indonesia untuk membaca, menulis, menciptakan hubungan antara sastrawan dengan
masyarakat serta memperkaya dan memperbaiki bahasa melayu yang bersusun baik dan
terpelihara.
4. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
yaitu Lambang kebanggaan nasional, Lambang identitas nasional, Alat pemersatu
berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan
bahasanya dan Alat perhubungan antarbudaya antardaerah. Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara/Resmi yang befungsi sebagai Bahasa resmi kenegaraan, Bahasa
pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, Bahasa resmi di dalam perhubungan
pada tingkat nasional, Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
5. Upaya Peningkatan dalam pengembangan Bahasa Indonesia yaitu melakukan pembinaan
dan pengembangan Bahasa Indonesia dalam bidang Pendidikan, bidang komunikasi,
bidang kesenian, serta bidang ilmu dan teknologi.
B. Saran
Sebagaimana yang kita ketahui bahasa Indonesia sumbernya adalah bahasa melayu. Sebagai
bangsa yang besar selayaknyalah kita menghargai nilai-nilai sejarah tersebut dengan tetap
menghormati bahasa melayu. Disamping itu alangkah baiknya apabila kita menggunakan
bahasa indonesia secara baik dan benar.
DAFAR PUSTAKA
Ahmadi Muhsin, 1990. sejarah dan standarisasi bahasa Indonesia. Bandung : sinar baru
algesindo. Aripin Z.E,
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2019. Sekilas Tentang Sejarah Bahasa
Indonesia,http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas/Te
ntang/Sejarah/Bahasa/Indonesia, diakses pada tanggal 29 Oktober 2019