Anda di halaman 1dari 20

ANALISA FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA


PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DAN TELEKOMUNIKASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

Joko Suryanto
Indra Pahala
Universitas Negeri Jakarta

ABSTRACT

This research aims to examine the effect of the relationship between firm size, profitability,
solvency, public ownership, and the audit opinion on the timeliness of financial reporting. The
dependent variable in the form of timekeeping company deliver the financial statements to the
Stock Exchange. Meanwhile for the independent variables such as firm size measured by total
asets of the company, profitability is measured by profit margin ratio, solvency measured by
debt-to-equity ratio, public ownership is measured by the percentage of the number of shares
owned by the community, and the audit opinion is measured with an unqualified opinion and
otherwise unqualified. This study uses secondary data with population automotive companies
and telecommunications components and annual financial statements issued on the Stock
Exchange in the period 2010-2012. From the analysis conducted in this study it can be
concluded that the size of the company significantly influence the timeliness of financial
reporting. While profitability, solvency, public ownership, and the audit opinion does not
affect the timeliness of financial reporting.

Keywords: Company Size, Profitability, Solvency, Public Shareholding, Opinion Audit


and Financial Reporting Timeliness.

PENDAHULUAN laporan keuangan. Relevan artinya bahwa


Tanggung jawab utama manajemen informasi tersebut dapat membantu para
perusahaan adalah menyusun dan pengguna laporan keuangan dalam
menyajikan laporan keuangan perusahaan. membuat keputusan ekonomi. Pembuatan
Laporan keuangan yang disusun keputusan ekonomi dilakukan dengan
menyediakan informasi yang menyangkut mengevaluasi peristiwa yang terjadi di
posisi keuangan, kinerja serta perubahan masa lalu, saat sekarang maupun masa
posisi keuangan suatu perusahaan. Tujuan yang akan datang (IAI, 2012). Salah satu
pelaporan keuangan adalah menyediakan indikator dari relevansi itu adalah
informasi yang bermanfaat bagi pemakai ketepatwaktuan (timeliness).
keuangan. Untuk dapat mencapai tujuan Ketepatwaktuan (timeliness) adalah
tersebut, laporan keuangan yang disusun informasi yang ada siap untuk digunakan
harus dapat memenuhi karakteristik sebelum kehilangan makna oleh pemakai
kualitatif laporan keuangan. Relevan laporan keuangan serta kapasitasnya masih
adalah salah satu karakteristik kualitatif
tersedia dalam pengambilan keputusan BAPEPAM selambat-lambatnya akhir
(IAI, 2012). bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal
Ketepatwaktuan penyampaian laporan tahunan. Pembaharuan tersebut
laporan keuangan perusahaan yang listing dimaksudkan untuk memberikan informasi
di Bursa Efek Indonesia telah diatur dalam yang lebih cepat dan akurat kepada
Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang investor mengenai kondisi emiten atau
pasar modal dan peraturan lain yang perusahaan publik serta dalam rangka
dikeluarkan oleh BAPEPAM dan BEI. mengikuti perkembangan pasar modal
Undang-undang tersebut menyatakan global.
bahwa perusahaan harus menyampaikan Adanya peraturan dan denda tidak
laporan keuangannya secara periodik lantas membuat perusahaan yang listed
dengan tepat waktu. menjadi lebih disiplin. Bukti dari
Laporan keuangan yang disampaikan ketidakdisiplinan dan kepatuhan
harus disusun sesuai dengan Prinsip perusahaan yang listed di BEI adalah
Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia berdasarkan catatan bursa yang
(PABU) dan telah diaudit oleh auditor disampaikan BAPEPAM dalam Peng-
independen yang telah terdaftar pada LK00043/BEI.PPR/04-2013tentang
Badan Pengawas Pasar Modal penyampaian Laporan Keuangan Tahun
(BAPEPAM). Tahun 1996, BAPEPAM 2012, hingga batas waktu yang telah
mengeluarkan lampiran keputusan ketua ditentukan dalam peraturan pasar modal
BAPEPAM No.80/PM/1996, yang yaitu ada sebanyak 52 perusahaan dari 467
mewajibkan setiap emiten dan perusahaan perusahaan tercatat belum menyampaikan
publik untuk menyampaikan laporan laporan keuangan tahun 2012, sehingga
keuangan tahunan perusahaan dan laporan bursa memberikan teguran tertulis atas
auditor independennya ke BAPEPAM, keterlambatan penyampaian laporan
selambat-lambatnya 120 hari setelah keuangan tahun 2012.
tanggal laporan tahunan perusahaan. Regulasi yang dibuat seharusnya
Namun, sejak tanggal 30 September 2003 memacu perusahaan publik untuk
BAPEPAM semakin memperketat menyampaikan laporan keuangan tahunan
peraturan dengan dikeluarkannya lampiran tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada
Nomor: Kep- 36/ PM/ 2003 yang kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu
menyatakan bahwa laporan keuangan pelaporan keuangan masih terjadi
harus disertai dengan laporan auditor keterlabatan penyampaian laporan
independen dengan pendapat yang wajar keuangan, sementara regulasi yang berlaku
serta harus disampaikan kepada pada periode tersebut masih sama dan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 2


belum mengalami perubahan. Fenomena komponen dan komunikasi memperoleh
tersebut menunjukkan bahwa regulasi pertumbuhan terbesar dibandingkan sektor
tidak dapat menjadi satu-satunya faktor lainnya.
yang mempengaruhi perusahaan publik Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
menyampaikan laporan keuangan tepat tertarik untuk melakukan penelitian
waktu di setiap periode. Oleh karena itu, dengan judul “Analisis Faktor-Faktor
perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan
lain yang dapat mempengaruhi ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan (Studi
waktu pelaporan keuangan, seperti ukuran Empiris Pada Perusahaan Otomotif &
perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, Komponen dan Telekomunikasi Yang
kepemilikan publik dan opini audit Terdaftar di BEI)”.
perusahaan.
Sampel yang digunakan dalam TINJAUAN TEORITIS DAN
penelitian ini adalah perusahaan otomotif PENGEMBANGAN HIPOTESIS
& komponen dan telekomunikasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Laporan Keuangan

periode 2010 sampai dengan 2012. Alasan Menurut Harahap (2009), laporan

peneliti dalam pemilihan kedua jenis keuangan menggambarkan kondisi

perusahaan tersebut adalah berdasarkan keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan

surat kabar elektronik Tempo 10 pada saat terntu atau jangka waktu

Desember 2014 yang berjudul “Ingin tertentu. Laporan keuangan secara

Menerawang Bisnis di 2015? Datang ke sederhana dapat diartikan sebagai laporan

Sini” menjelaskan dari sekian banyak aktivitas keuangan perusahaan selama

sektor industri yang mempunyai prospek periode tertentu. Di dalamnya terdapat

berkembang di tahun depan, terdapat rangkuman pendapatan dan beban yang

beberapa sektor industri yang berpotensi terjadi selama satu periode, sehingga dapat

berkembang tahun depan yakni menambah aset atau justru mengurangi

telekomunikasi, otomotif & komponen, aset. Bukan hanya aset perusahaan yang

properti, keuangan (bank dan non-bank), dapat diketaui dalam laporan keuangan,

kelautan dan perikanan, ekonomi kreatif, namun juga tanggungan perusahaan

dan pariwisata. Dan berdasarkan laporan terhadap pihak lain dan besaran modal

Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai laju perusahaan. Beberapa hal yang berkaitan

pertumbuhan Produk Domestik Bruto dengan keuangan perusahaan, seperti

(PDB) menurut lapangan usaha tahun 2013 investasi, juga harus dilaporakan dalam

dan 2014 bahwa sektor industri otomotif & laporan keuangan. Laporan yang sangat
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 3


dibutuhkan oleh perusahaan ini disediakan menghasilkan beberapa macam laporan
secara periodik, bisa bulanan, triwulanan, keuangan.
dan tahunan. Laporan keuangan tahunan Laporan keuangan tersebut berisi
adalah yang paling dikenal dan diketahui rangkuman aktivitas keuangan perusahaan
oleh masyarakat luas, sebab diterbitkan yang berupa aktivitas operasi dan posisi
untuk umum oleh perusahaan-perusahaan harta dibandingkan terhadap kewajiban
telahgo public. atau utang.
Sesuatu menjadi penting, tentu Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
karena ada sebabnya. Begitu pula sebuah (2009), tujuan laporan keuangan adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyakut
memiliki banyak arti penting bagi sebuah posisi keuangan, kinerja, serta perusahan
perusahaan (internal), yang sudah pasti posisi keuangan suatu perusahaan yang
ingin modalnya terus bertambah, bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
produksinya lancar, memperoleh kepastian dalam pengambilan keputusan ekonomi.
pembayaran kewajiban, dan beragam Fahmi (2011) menyebutkan tujuan
kebutuhan lain yang berhubungan dengan utama dari laporan keuangan adalah
keuangan. Tidak hanya bagi perusahaan, memberikan informasi keuangan yang
laporan keuangan juga sangat dibutuhkan mencakup perubahan dari unsur-unsur
oleh pihak luar perusahaan (eksternal) laporan keuangan yang ditujukan kepada
yang memiliki kepentingan tertentu pihak-pihak lain yang berkepentingan
terhadap perusahaan. dalam menilai kinerja keuangan terhadap
Laporan keuangan yang memiliki perusahaan di samping pihak manajemen
fungsi penting bagi perusahaan tidak dapat perusahaan.
dihasilkan secara instan. Menurut
Baridwan (2003), laporan keuangan dibuat Ketepatan Waktu
oleh pihak manajemen dengan tujuan Tepat waktu didefinisikan sebagai
mempertanggungjawabkan tugas-tugas suatu pemanfaatan informasi oleh
yang dibebankan oleh pihak perusahaan. pengambilan keputusan sebelum informasi
Ada sebuah proses untuk mengubah tersebut kehilangan kapasitas atau
suatu transaksi keuangan menjadi sebuah kemampuan untuk mengambil keputusan.
laporan keuangan siap saji. Proses tersebut Oleh karena itu suatu informasi dikatakan
dilakukan oleh bagian keuangan, tidak relevan jika tidak disampaikan tepat
khususnya akuntansi, sehingga dikenal waktu. Informasi terus tersedia untuk
dengan siklus akuntansi. Siklus akuntansi pengambilan keputusansebelum informasi
tersebut kehilangan kesempatan untuk
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 4


mempengaruhi pengammbil keputusan Secara tidak langsung, para investor
(Chariri dan Ghozali, 2001). Ketepatan mungkin menanggapi keterlambatan
waktu mengimplikasikan bahwa laporan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi
keuangan seharusnya disajikan pada suatu perusahaan. Secara langsung perusahaan-
interval waktu untuk menjelaskan perusahaan publik yang melanggar prinsip
perubahan dalam perusahaan yang keterbukaan informasi dengan tidak
mempengaruhi pemakai innformasi dan menyampaikan laporan keuangan tahunan
membuat prediksi dan keputusan. tepat waktu telah dikenakan sanksi
Ketepatan waktu menunjukkan administrasi dan denda.
rentang waktu antara penyajian informasi Ukuran Perusahaan
yang diinginkan serta frekuensi pelaporan Ukuran perusahaan dapat dinilai dari
informasi. Informasi tepat waktu beberapa segi. Besar kecilnya ukuran
mempengaruhi kemampuan manajemen perusahaan dapat didasarkan pada total
dalam merespon setiap kejadian dan nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi
permasalahan. Apabila informasi itu tidak pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya.
disampaikan dengan tepat waktu Semakin besar aktiva maka semakin
menyebabkan informasi tersebut banyak modal ditanam, semakin banyak
kehilangan nilai didalam mempengaruhi penjualan semakin banyak perputaran uang
kualitas keputusan informasi tepat waktu dan semakin besar kapitalisasi pasar maka
jjuga akan mendukung manajer semakin besar pula dikenal dalam
menghadapi ketidakpastian yang terjadi masyarakat (Hilmi dan Ali, 2008).
dalam lingkungan kerja mereka (Ukago, Owusu-Ansah (2000) menyatakan
Ghozali, dan Sugiyono, 2005). bahwa perusahaan yang memiliki memiliki
Pada tahun 2003, BAPEPAM sumber daya (total aset) yang besar
mengeluarkan lampiran keputusan Nomor: memiliki lebih banyak sumber informasi,
Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa lebih banyak staf akuntansi dan sistem
laporan keuangan harus disertai dengan informasi yang lebih canggih, memiliki
laporan auditor independen dengan sistem pengendalian intern yang kuat,
pendapat yang wajar serta harus adanya pengawasan dari investor,
disampaikan kepada BAPEPAM selambat- regulator dan sorotan masyarakat, maka
lambatnya akhir bulan ketiga (90 hari) hal ini memungkinkan perusahaan untuk
setelah tanggal laporan tahunan. melaporkan laporan keuangan lebih cepat
Keterlambatan laporan keuangan bisa ke publik.
berakibat buruk bagi perusahaan baik Profitabilitas
secara langsung maupun tidak langsung.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 5


Profitabilitas suatu perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya saat
mencerminkan tingkat efektivitas yang jatuh tempo.
dicapai oleh suatu operasional perusahaan Munawir (2007), mendefinisikan
(Saleh dan Susilowaty, 2004). Untuk solvabilitas sebagai kemampuan
menilai tingkat profitabilitas suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
perusahaan dapat dilihat dari net profit keuangannya apabila perusahaan tersebut
(laba/rugi bersih sesudah pajak) dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan
(Srimindarti, 2008). Perusahaan yang jangka pendek maupun jangka panjang.
memiliki profitabilitas tinggi dapat Sedangkan menurut Sutrisno (2009),
dikatakan bahwa laporan keuangan solvabilitas adalah kemampuan
perusahaan tersebut mengandung berita perusahaan untuk memenuhi semua
baik dan perusahaan yang mengalami kewajibannya apabila perusahaan
berita baik cenderung menyerahkan dilikuidasi.
laporan keuangannya dengan tepat waktu Sebuah perusahaan dikatakan cukup
(Hilmi dan Ali, 2008). Sedangkan jika lancar atau sehat bisnisnya ketika aset
perusahaan yang mempunyai tingkat melebihi kewajibannya. Risiko
profitabilitas rendah nantinya membawa kebangkrutan meningkat ketika
dampak buruk dari reaksi pasar dan perusahaan lebih mengutamakan
menyebabkan turunnya penilaian kinerja pembiayaan utang daripada pembiayaan
suatu perusahaan (Srimindarti, 2008). Hal yang diberikan untuk pemegang saham
ini mengandung berita buruk, sehingga dan pembiayaan internal (Ajeng, 2014).
perusahaan akan cenderung tidak tepat Rasio solvabilitas terdiri atas:
waktu dalam menyampaikan laporan a. Rasio utang terhadap ekuitas (debt
keuangannya. to equity ratio).
Rasio profitabilitas dapat menilai b. Rasio utang terhadap asset (debt to
tinggi atau rendahnya profitabilitas ratio).
perusahaan. Rasio profitabilitas terdiri c. Interest coverage ratio.
atas: return on owner’s equity, return on Dua rasio pertama menggunakan
asset, margin laba (profit margin), pendekatan risiko dengan menggunakan
efisiensi operasi (operating efficiency), dan neraca (masing-masing melihat utang
laba persaham (earning per share). dibandingkan dengan unsur-unsur lain
dalam neraca) (Subramanyam, 2011).
Solvabilitas Rasio yang terakhir yaitu interest coverage
Solvabilitas mengacu pada ratio menggunakan perspektif laporan laba
kemampuan sebuah perusahaan untuk
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 6


rugi. Hal tersebut tampak pada cakupan membayar dividen. Informasi mengenai
bunnga dari operasi. perkembangan dan kondisi perusahaan
terermin dalam laporan keuangan (Ang,
Kepemilikan Publik 2003).
Jika prusahaan berbentuk perseroan Dengan adanya pengawasan dari
(PT) maka nilai perusahaan terbagi dalam pihak luar, manajemen dituntut harus
bentuk modal saham. Struktur perusahaan mampu untuk menunjukkan kinerja yang
sangat penting dalam menentukan nilai baik, karena jika pihak manajemen
perusahaan. Salah satu aspek kepemilikan bertindak baik maka pemegang saham
yang perlu diperhatikan adalah mendukung keberadaan manajemen.
kepemilikan pihak luar (Ukago et al., Sebaliknya apabila kinerja pihak
2005). manajemen tidak baik, maka pemegang
Struktur kepemilikan saham yang saham mengadakan pemilihan manajemen
dimiliki oleh pihak luar mempunyai baru atau dengan kekuatan yang mereka
kekuatan yang besar dalam mempengaruhi miliki dapat merubah manajemen (Ukago
kondisi dan hasil kerja perusahaan. et al., 2005).
Dengan adanya konsentrasi kepemilikan
pihak luar maka mengubah pengelolaan Opini Audit
oleh perusahaan yang semula berjalan Opini audit adalah pendapat akuntan
dengan sekehendak hati menjadi publik atau auditor independen atas
perusahaan yang berjalan dengan laporan keuangan tahunan perusahaan
pengawasan. Akibatnya keleluasaan yang telah diauditnya. Auditor sebagai
manajemen menjadi terbatas (Ukago et al., pihak yang independen di dalam
2005). mengaudit laporan keuangan suatu
Pemilik perusahaan dari pihak luar perusahaan publik memberikan opini atas
atau pemegang saham berkepentingan laporan keuangan yang diauditnya.
untuk mengetahui tingkat kembalian atas Standar Profesional Akuntan Publik
investasi mereka. Oleh sebab itu mereka (SPAP) SA Seksi 110 paragraf 1
membutuhkan informasi yang membanatu menyatakan bahwa laporan auditor
mereka untuk memutuskan tindakan merupakan sarana bagi auditor untuk
mereka, apakah untuk membeli, menahan menyatakan pendapatnya, atau apabila
atau menjual saham-aham suatu mengharuskan, untuk menyatakan tidak
perusahaan. Disamping itu pemilik memberikan pendapat. Laporan audit
perusahaan dari pihak luar juga ingin hanya dibuat jika audit benar–benar
mengetahui kemempuan perseroan untuk dilakukan. Bagian dari laporan audit yang
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 7


merupakan informasi utama dari laporan
audit adalah opini audit. Kerangka Teoritik
Opini audit yang diberikan oleh Kerangka pemikiran dari penelitian
auditor independen melalui beberapa tahap ini dapat digambarkan pada Gambar 1.
audit yang dilakukan dapat memberi
simpulan atas laporan keuangan yang
diauditnya. Arens dkk (2008:58)
mengemukakan bahwa laporan audit
adalah langkah terakhir dari seluruh proses
audit. Dengan demikian, auditor didalam
memberikan opini sudah didasarkan pada
keyakinan profesionalnya
Menurut PSA 29 SA Seksi 508
Gambar 1
dalam Standar Profesional Akuntan Publik Kerangka Pemikiran
ada 5 jenis pendapat akuntan, yaitu
unqualified opinion (wajar tanpa Perumusan Hipotesis

pengecualian), unqualified opinion with Berdasarkan pemaparan yang telah

explanatory paragraph (wajar tanpa dijelaskan, maka dapat diajukan hipotesis

pengecualian dengan paragraf penjelasan), dalam penelitian ini adalah:

qualified opinion (wajar dengan H1: Ukuran perusahaan (Total aset)

pengecualian), adverse opinion (tidak berpengaruh signifikan terhadap

wajar), dan disclaimer opinion (tidak ketepatan waktu pelaporan keuangan

memberikan pendapat). pada perusahaan otomotif &


komponen dan telekomunikasi yang
terdaftar di BEI.
H2: Profitabilitas (Profit Margin Ratio)
berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan
pada perusahaan otomotif &
komponen dan telekomunikasi yang
terdaftar di BEI.
H3: Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)
berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan
pada perusahaan otomotif &
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 8


komponen dan telekomunikasi yang pengambilan sampel penelitian adalah
terdaftar di BEI. sebagai berikut:
H4: Kepemilikan Publik berpengaruh a. Perusahaan Otomotif & Komponen
signifikan terhadap ketepatan waktu dan Telekomunikasi yang terdaftar
pelaporan keuangan pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
otomotif & komponen dan secara berturut-turut untuk periode
telekomunikasi yang terdaftar di BEI. 2010, 2011, dan 2012.
H5: Opini Audit berpengaruh signifikan b. Perusahaan tersebut telah
terhadap ketepatan waktu pelaporan menerbitkan laporan keuangan
keuangan pada perusahaan otomotif tahunan untuk periode 2010, 2011,
& komponen dan telekomunikasi dan 2012.
yang terdaftar di BEI. c. Memiliki data tanggal penyampaian
laporan keuangan tahunan ke
METODE PENELITIAN Bapepam untuk periode 2010, 2011,
dan 2012.
Populasi dan Sampling d. Menampilkan data dan informasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang digunakan untuk menganalisis
yang terdiri atas objek atau subjek yang faktor-faktor yang mempengaruhi
mempunyai kualitas dan karakteristik ketepatan waktu penyampaian
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti laporan keuangan untuk periode
untuk dipelajari, kemudian ditarik 2010, 2011, dan 2012.
kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72). e. Perusahaan yang memperoleh laba
Populasi penelitian ini adalah selama tahun 2010, 2011, dan 2012.
perusahaan otomotif dan telekomunikasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Penelitian
(BEI) sejak tahun 2010 sampai 2012. Variabel dependen yang digunakan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan dalam penelitian ini adalah ketepatan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi waktu pelaporan keuangan diukur dengan
tersebut (Sugiyono, 2006:73). menggunakan variable dummy dengan
Penelitian ini menggunakan teknik kategorinya adalah bagi perusahaan yang
pengambilan sampel dengan cara tidak tepat waktu (terlambat) masuk
purposive sampling yaitu teknik kategori 1 dan perusahaan yang tepat
pengambilan sampel dari populasi waktu masuk kategori 0.
berdasarkan suatu kriteria tertentu
(Jogiyanto, 2004:79). Kriteria
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 9


Variabel independen dalam akan dapat diketahui nilai maksimum, nilai
penelitian ini adalah sebagai berikut: minimum, rata-rata (mean) dan standar
a. Ukuran perusahaan dalam penelitian deviasi dari setiap variabel.
ini diukur dengan total aset yang Sedangkan variabel opini auditor
dimiliki perusahaan. tidak diikutsertakan dalam perhitungan
b. Profitabilitas perusahaan dalam statistik deskriptif karena variabel tersebut
penelitian ini diukur dengan profit memiliki skala nominal. Skala nominal
margin ratio. merupakan skala pengukuran kategori atau
c. Solvabilitas perusahaan dalam kelompok (Ghozali, 2005, h. 3). Angka ini
penelitian ini diukur dengan debt to hanya berfungsi sebagai label kategori
equity ratio. semata tanpa nilai intrinsik, oleh sebab itu

d. Kepemilikan publik dalam tidaklah tepat menghitung nilai rata-rata

penelitian ini diukur dengan (mean) dan standar deviasi dari variabel

persentase kepemilikan saham oleh tersebut (Ghozali, 2005, h. 4).

publik.
e. Opini audit dalam penelitian ini Uji Multikolinearitas

diukur dengan variabel dummy, Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah

dimana untuk laporan keuangan ada hubungan atau korelasi antara

yang mendapatkan unqualified variabelvariabel bebas (independen) atau

opinion akan diberikan nilai “1” dan tidak. Model regresi yang baik adalah

untuk laporan selain unqualified model yang tidak mempunyai korelasi di

opinion akan diberikan nilai “0”. antara masing-masing variabel independen


(Ghozali, 2011).

Teknik Analisis Data


Statistik Deskriptif Pengujian Hipotesis

Statistik deskriptif digunakan untuk Pengujian hipotesis dalam penelitian

mendeskripsikan dan memberikan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa

gambaran tentang distribusi frekuensi besar pengaruh variabel independen yang

variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai dimasukkan dalam model terhadap

maksimum, minimum, rata-rata (mean) variabel dependen. Metode analisis yang

dan standar deviasi. digunakan untuk menguji hipotesis dalam

Berdasarkan data olahan SPSS yang penelitian ini adalah regresi logistik

meliputi ukuran perusahaan, profitabilitas, (logistic regression), dimana variabel

solvabilitas, dan kepemilikan publik maka bebasnya merupakan kombinasi antara


matrix dan non matrix (nominal). Regresi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 10


logistik adalah regresi yang digunakan TA = Ukuran Perusahaan (Total aset)
untuk menguji apakah probabilitas PMR = Margin Laba (Profit Margin
terjadinya variabel dependen/terikat dapat Ratio)
diprediksi oleh variabel bebasnya (variabel DER = Rasio hutang terhadap ekuitas
independen). Dalam penggunaannya, (Debt to Equity Ratio)
regresi logistik tidak memerlukan KP = Persentase kepemilikan publik
distribusi yang normal pada variabel (Shareholder’s Dispersion)
bebasnya (variabel independen). OA = Opini Audit
Disamping itu, teknik analisis ini tidak e = Error
memerlukan uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik Hasil Penelitian
pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011). Analisis Statistik Deskriptif
Variabel dependen yang digunakan Statistik deskriptif berkaitan dengan
dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan dan peringkat data yang
variabel binary/dummy, yaitu apakah menggambarkan karakteristik sampel yang
perusahaan tersebut tepat waktu digunakan dalam penelitian ini. Analisis
menyampaikan laporan keuanganatau ini untuk menjelaskan karakteristik sampel
tidak. Variabel independen yang terutama mencakup nilai minimum, nilai
digunakan dalam model adalah ukuran maksimum, nilai rata rata (mean) serta
perusahaan (Total aset), profitabilitas standar deviasi.
(Profit Margin Rasio), solvabilitas (Debt Berdasarkan data olahan SPSS yang
to equity ratio), kepemilikan saham meliputi ukuran perusahaan (Total aset),
publik, dan opini audit. Berdasarkan profitabilitas (Profit Margin Rasio),
rumusan masalah dan kerangka teoritis solvabilitas (Debt to Equity Rasio),
yang telah disajikan sebelumnya, maka kepemilikan publik, maka akan dapat
model yang digunakan adalah sebagai diketahui nilai minimum, nilai maksimum,
berikut: nilai rata rata (mean) serta standar deviasi.
Ln (TL/1-TL) = a + b1TA + b2PMR + Tabel 1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
b3DER + b4KP + b5OA + e
Keterangan:
Ln = Log Natural
TL = Profitabilitas perusahaan untuk
tidak tepat waktu
1-TL = Profitabilitas perusahaan untuk
Sumber: output SPSS 21 Tahun 2015
tepat waktu
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 11


Berdasarkan Tabel 2 dapat diperoleh
gambaran umum sampel dengan variabel
opini audit dapat dilihat pada frequency Tabel 3
Hasil Uji Multikolonieritas
table. Berdasarkan perhitungan bahwa
untuk perusahaan yang memperoleh WTP
(Wajar Tanpa Pengecualian) diberi kode
(1) sedangkan perusahaan yang
memperoleh opini selain WTP diberi kode
(0).
Tabel 2
Deskripsi Data Opini Audit

Frequency Percent Valid Cumulative


Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015
Percent
Percent
Pengujian Hipotesis
Non 2 4.2 4.2 4.2 Uji ini juga dilakukan ketika model
WTP
regresi telah fit dan layak, dalam arti
46 95.8 95.8 100.0
WTP model dapat memprediksi nilai

Valid Total 48 100.0 100.0


observasinya dan fit dengan data
observasinya. Pengujian regresi logistik ini
Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015 dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
bebas yaitu ukuran perusahaan (total aset),
Multikolonieritas profitabilitas (profit margin rasio),
Uji multikolonieritas bertujuan solvabilitas (debt to equity rasio),
untuk mengetahui apakah terdapat korelasi kepemilikan saham publik, opini audit
di antara variabel independen dalam model terhadap variabel terikat yaitu ketepatan
regresi. Cara yang digunakan untuk waktu pelaporan keuangan.
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas
dalam variabel independen adalah melihat Tabel 4
nilai tolerance dan VIF-nya. Suatu model Hasil Uji Hipotesis
regresi dinyatakan terdapat
multikolonieritas apabila nilai
tolerance<0.10 dan nilai VIF>10 (Ghozali,
2011:106).

Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 12


Hipotesis pertama yang diajukan
dalam penelitian ini menyatakan bahwa
ukuran perusahaan (X1) dengan
menggunakan total aset berpengaruh
signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan.
Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam
Sumber: Output SPSS 21, Tahun 2015 Tabel 4 di atas, variabel total aset memiliki
tingkat signifikan sebesar 0.013. Nilai
Tahap akhir adalah uji koefisien signifikan tersebut lebih kecil dari tingkat
regresi dimana hasilnya dapat dilihat pada signifikan 0.05 (5%). Dengan demikian
Tabel 4. Tabel tersebut menunjukkan hasil hipotesis pertama diterima. Penerimaan
pengujian dengan regresi logistik pada hipotesis menunjukkan bahwa ukuran
tingkat signifikan 5 persen. Dari pengujian perusahaan dengan menggunakan total aset
persamaan regresi logistik tersebut maka berpengaruh terhadap ketepatan waktu
diperoleh model regresi logistik sebagai pelaporan keuangan.
berikut: Ukuran perusahaan dilihat dengan
total aset yang dimiliki oleh perusahaan.
Ln (TL/1-TL) = 12,520 – 0,552TA + Total aset berpengaruh terhadap ketepatan
9,449ROA + 1,059DER + 2,518KP + waktu pelaporan keuangan dapat
1,735OA + e dibuktikan dengan adanya data yang
didapatkan dari laporan keuangan, yang di
Berdasarkan hasil di atas, maka unggah dari website BEI. Data tersebut
dapat dijelaskan pengaruh masing-masing menunjukkan nilai total aset tertinggi pada
variabel bebas terhadap terhadap variabel perusahaan PT Astra Internasional
terikat sesuai dengan hipotesis-hipotesis memiliki total aset sebesar
yang telah dijelaskan. Rp153.521.000.000.000 menyampaikan
Berikut merupakan penjelasan atas laporan keuangan tanggal 28 Februari.
pengujian hipotesis-hipotesis dalam Oleh sebab itu dapat disimpulkan
penelitian ini: bahwa total aset berpengaruh signifikan
H1: Ukuran perusahaan (Total aset) terhadap ketepatan waktu pelaporan
berpengaruh berpengaruh signifikan keuangan perusahaan.
terhadap ketepatan waktu H2: Profitabilitas (Profit Margin Ratio)
pelaporan keuangan. berpengaruh berpengaruh signifikan

Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 13


terhadap ketepatan waktu Oleh sebab itu disimpulkan bahwa
pelaporan keuangan. profitabilitas tidak mempengaruhi
Hipotesis kedua yang diajukan ketepatan waktu pelaporan keuangan
dalam penelitian ini menyatakan bahwa perusahaan.
profitabilitas (X2) dengan menggunakan H3: Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)
profit margin ratio tidak berpengaruh berpengaruh berpengaruh signifikan
signifikan terhadap ketepatan waktu terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan perusahaan. pelaporan keuangan.
Berdasarkan hasik uji yang disajikan Hipotesis ketiga yang diajukan
dalam Tabel 4 diatas, variabel profit dalam penelitian ini menyatakan bahwa
margin ratio memiliki tingkat signifikan solvabilitas (X3) dengan menggunakan
sebesar 0,164. Nilai signifikan tersebut debt to equity ratio tidak berpengaruh
lebih besar dati tingkat signifikan 0.05 signifikan terhadap ketepatan waktu
(5%). Dengan demikian hipotesis dua pelaporan keuangan perusahaan.
ditolak. Ditolaknya hipotesis menunjukkan Berdasarkan hasik uji yang disajikan
bahwa profit margin ratio tidak dalam Tabel 4 diatas, variabel debt to
berpengaruh terhadap ketepatan waktu equity ratio memiliki tingkat signifikan
pelaporan keuangan. sebesar 0,148. Nilai signifikan tersebut
Profitabilitas ini menggunakan profit lebih besar dati tingkat signifikan 0.05
margin ratio. Berdasarkan data yang (5%). Dengan demikian hipotesis ditolak.
didapatkan dari laporan keuangan yang di Ditolaknya hipotesis menunjukkan bahwa
unggah dari website BEI, dapat dilihat debt to equity ratio tidak berpengaruh
bahwa pada perusahaan baik yang terhadap ketepatan waktu pelaporan
memiliki nilai profitabilitas tinggi atau keuangan.
rendah tidak dapat menjadikan perusahaan Solvabilitas ini menggunakan debt
tersebut tepat waktu dalam menyampaikan to equity ratio. Berdasarkan data yang
laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT didapatkan dari laporan keuangan yang di
Inovisi Infracom yang memperoleh unggah dari website BEI, dapat dilihat
profitabilitas sebesar 70.15% dan PT bahwa pada perusahaanperusahaan baik
Prima Alloy Steel Universal yang yang memiliki nilai solvabilitas tinggi atau
memperoleh profitabilitas sebesar 0.04% rendah tidak dapat menjadikan perusahaan
pada tahun 2011, perusahaan-perusahaan tersebut tepat waktu dalam menyampaikan
tersebut tidak tepat waktu dalam laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT
menyampaikan laporan keuanngan Indomobil Sukses Internasional yang
perusahaan. memiliki solvabilitas sebesar 499.25% dan
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 14


PT Inovisi Infracom yang memperoleh rendah tidak dapat menjadikan perusahaan
solvabilitas sebesar 20.98% pada tahun tersebut tepat waktu dalam menyampaikan
2010, perusahaan-perusahaan tersebut laporan keuangan. Sebagai contoh pada PT
tidak tepat waktu dalam menyampaikan Astra Otoparts yang memiliki saham
laporan keuanngan perusahaan. public sebesar 4,28% dan PT Multi Prima
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa Sejahtera memiliki saham publik sebesar
solvabilitas tidak mempengaruhi ketepatan 70.29%, perusahaan-perusahaan tersebut
waktu pelaporan keuangan perusahaan. tidak tepat waktu dalam menyampaikan
H4: Kepemilikan Publik berpengaruh laporan keuanngan perusahaan.
berpengaruh signifikan terhadap Oleh sebab itu disimpulkan bahwa
ketepatan waktu pelaporan kepemilikan saham publik tidak
keuangan. mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
Hipotesis keempat yang diajukan keuangan perusahaan.
dalam penelitian ini menyatakan bahwa H5: Opini Audit berpengaruh
kepemilikan saham publik (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan ketepatan waktu pelaporan
waktu pelaporan keuangan perusahaan. keuangan.
Berdasarkan hasik uji yang disajikan Hipotesis kelima yang diajukan
dalam Tabel 4 diatas, variabel kepemilikan dalam penelitian ini menyatakan bahwa
saham publik memiliki tingkat signifikan opini audit (X5) tidak berpengaruh
sebesar 0,245. Nilai signifikan tersebut signifikan terhadap ketepatan waktu
lebih besar dati tingkat signifikan 0.05 pelaporan keuangan perusahaan.
(5%). Dengan demikian hipotesis ditolak. Berdasarkan hasik uji yang disajikan
Ditolaknya hipotesis menunjukkan bahwa dalam Tabel 4 diatas, variabel opini audit
kepemilikan saham publik tidak memiliki tingkat signifikan sebesar 0,369.
berpengaruh terhadap ketepatan waktu Nilai signifikan tersebut lebih besar dati
pelaporan keuangan. tingkat signifikan 0.05 (5%). Dengan
Kepemilikan saham publik demikian hipotesis ditolak. Ditolaknya
dihitungan dengan kepemilikan saham hipotesis menunjukkan opini audit tidak
publik/masyarakat dibagi jumlah saham berpengaruh terhadap ketepatan waktu
yang beredar. Berdasarkan data yang pelaporan keuangan.
didapatkan dari laporan keuangan yang di Opini Audit dilihat melalui
unggah dari website BEI, dapat dilihat pernyataan yang diterima perusahaan
bahwa pada perusahaan-perusahaan baik terhadap laporan keuangan yang diperiksa
yang memiliki saham publik tinggi atau oleh akuntan public. Berdasarkan data
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 15


yang didapatkan dari laporan keuangan audit tidak berpengaruh terhadap
yang di unggah dari website BEI, dapat ketepatan waktu pelaporan keuangan.
dilihat bahwa pada perusahaan-perusahaan
yang memperoleh opini wajar tanpa Implikasi
pengecualian tidak menjadikan perusahaan Ukuran perusahaan dapat
tersebut menyampaikan laporan diindikatorkan dengan sumber daya dan
keuangannya dengan tepat waktu. sistem pengendalian internal yang kuat
Oleh sebab itu disimpulkan bahwa yang dimiliki perusahaan dalam aktivitas
opini audit tidak mempengaruhi ketepatan perusahaan. Perusahaan yang memiliki
waktu pelaporan keuangan perusahaan. sumber daya yang sedikit dan
pengendalian internal yang lemah
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN memungkinkan perusahaan terlambat
SARAN dalam menyampaikan laporan keuangan.
Kesimpulan Analisis laporan keuangan merupakan alat
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui langkah yang akan
mencari tahu hubungan antara pengaruh diambil masa mendatang.
ukuran perusahaan (total aset), Profitabilitas yang memberikan
profitabilitas (profit margin ratio), informasi tentang kemampuan perusahaan
solvabilitas (debt to equity ratio), dalam memperoleh keungan dan
kepemilikan saham publik, dan opini audit solvabilitas yang memberikan informasi
terhadap ketepatan waktu pelaporan tentang kemapuan perusahaan dalam
keuangan. Yang menjadi objek dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
penelitian ini adalah perusahaan otomotif Bentuk analisis tersebut akan
& komponen dan telekomunikasi go mempengaruhi dalam mengambilan
public/listed di Bursa Efek Indonesia yang keputusan oleh pihak investor dalam
mengeluarkan laporan keuangan berturut- melakukan investasi pada perusahaan
turut selama 3 tahun sejak tahun 2010- karena didalamnya terdapat informasi-
2012. informasi penting yang akan digunakan.
Berdasarkan hasil pengujian Jika informasi-informasi tersebut tidak
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan diperoleh dengan tepat waktu makan akan
yang diukur dengan total aset berpengaruh berdampak ketidakpercayaan investor
terhadap ketepatan waktu pelaporan pada perusahaan. Hal lain seperti
keuangan. Sedangkan profitabilitas, kepemilikan saham oleh publik dan opini
solvabilitas, kepemilikan publik, dan opini audit juga akan berdampak dalam
pengambilan keputusan. Jika informasi
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 16


tersebut tidak diperoleh dengan segera menempatkan tanggal laporan
pihak investor tidak akan melakukan keuangan yang dipublikasikan.
investasi kepada perusahaan. 3. Selain ukuran perusahaan,
profitabilitas, solvabilitas,
Saran kepemilikan saham publik, dan opini
Saran yang bisa penulis berikan adalah audit dapat juga ditambahkan
sebagai berikut: variabel independen lain yang sesuai
1. Jumlah sampel dapat diperluas serta dapat mempengaruhi ketepatan
dengan menambahkan jumlah waktu pelaporan keuangan
periode penelitian sehingga dapat perusahaan, seperti reputasi KAP,
diperoleh hasil yang lebih baik. umur perusahaan, kompleksitas
2. Variabel dependen dapat lebih operasi, dan internal auditor
dikembangkan lagi dengan
.

Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 17


DAFTAR PUSTAKA McGee, Robert W. “Corporate
Governance and the Timeliness of
Riyanto, Bambang. Dasar-Dasar
Corporate Financial Reporting: A
Pembelajaan Perusahaan. Edisi
Case Study of the Russian Energy
keempat. Penerbit.
Sector”. Andreas of School and
BPFEYogyakarta, 2004.
Bussiness Working Paper. Barry
University USA, 2007.
Sugiarso, G dan Winarwi. Manajemen
Keuangan. Cetakan kedua. Media
Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van
Persindo, Yogyakarta, 2006.
Breda. Teori Akuntansi. Jakarta:
Interaksara, 2008.
Munawir. Analisis Laporan Keuangan.
Edisi keempat. Penerbit. Liberty,
Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-
Yogyakarta, 2007.
36/PM/2003 tanggal 30 September
2003 tentang laporan keuangan
Sutrisno. Manajemen Keuangan teori,
tahunan dan laporan keuangan
Konsep dan aplikasi. Edisi Pertama.
tengah tahunan.
Cetakan ketujuh. Penerbit Ekonisia
Kampus Fakultas Ekonomi
Keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta
Yogyakarta, 2009.
Nomor 307/BEJ/07-2004 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan.
Harahap, Sofyan Syafri. “Analisis Kritis
Atas Laporan Keuangan”. Jakarta:
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun
RajaGrafindo Persada, 2009.
1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Munawir. Analisis Laporan Keuangan.
Edisi 4, Liberty, Yogyakarta, 2010.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK).
Ikatan AkuntanIndonesia. Standard
Salemba Empat. Jakarta, 2012.
Akuntansi Keuangan. Salemba
Empat, Jakarta, 2009.
Rachmawati, Ike Kusdyah. Manajemen
Sumber Daya Manusia. CV Andi
Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus
Offset, Yogyakarta, 2008.
dan Solusi. Bandung: ALFABETA,
2011.
Lampiran Keputusan Ketua
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.
Bapepam Nomor: KEP-
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
80/PM/1996 didownload dari
Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
www.bapepam.go.id
Indonesia. Undang-Undang Pasar Modal.
Lampiran Keputusan Ketua
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995.
LN No. 64 Tahun 1995, TLN No. Bapepam Nomor:
KEP-36/PM/2003
3608.
didownload dari
Ikatan Akuntan Indonesia. Standar www.bapepam.go.id
Akuntansi Keuangan. Edisi 2007.
Penerbit: Salemba Empat. Jakarta, Peraturan Bapepam Nomor X.K.2
2007. didownload dari
www.bapepam.go.id

Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 74


Hilmi, Utari dan S.Ali. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Aida, Fauziah dan Nazira. Analisis
Ketepatan Waktu Penyampaian Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan (Studi Empiris Laporan Keuangan Kepada Publik:
pada Perusahaan-perusahaan yang Studi Empiris pada Perusahaan
Terdaftar di BEJ). Simposium Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
Nasional Akuntansi XI Ikatan Jurnal Telaah & Riset Akuntansi.
Akuntan Indonesia, Jakarta, 2008. Vol. 2. No. 2. Juli 2009.

Saleh, R., dan Susilowati. Studi Empiris Yusralaini. Analisis Faktor-Faktor yang
Ketepatan Waktu Pelaporan Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Keuangan Perusahaan Manufaktur Penyampaian Laporan Keuangan Ke
di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis Publik Pada Perusahaan yang
Strategi, 2004, Vol.13. No. 11.Hal: Terdaftar di BEI 2005-2007. Jurnal
67-80. Ekonomi. Vol 18, No 2 Juni 2010.

Catrinasari, Renni. ”Faktor–Faktor yang Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis.


Mempengaruhi Ketepatan Waktu Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas,
Pelaporan Keuangan Perusahaan 2003.
Perbankan Go Publik di Bursa Efek
Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Erlina, Sri Mulyani. Metodologi Penelitian
Universitas Islam Indonesia, Bisnis: Untuk Akuntansi dan
Yogyakarta, 2006. Manajemen, Cetakan Pertama USU
Press, Medan, 2007.
Srimindarti Ceacilia. Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan. Fokus Wind, Ajeng. Laporan Keuangan PT, CV,
Ekonomi, 2008, Vol. 7, No.1, h.15- Persero. Jakarta Timur. Dunia
21. Cerdas, 2014.

Yovita, Nella. Faktor-Faktor yang Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis


Mempengaruhi Ketepatan Waktu Multivariate dengan Program SPSS.
Penyampaian Laporan Keuangan Universitas Diponegoro, Semarang,
Pada Perusahaan Pertambangan di 2005.
BEI 2008-2010. Berkala Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, NO.
1, Januari 2012.

Ratnawati, Vince dan R. Adri Satriawan.


Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan pada
Perusahaan Real Estate Property
tahun 2008-2010. Jurnal Akuntansi.
Universitas Riau, 2010.

Abdul Kadir. “Faktor-Faktor Yang


Berpengaruh Terhadap Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan Studi
Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi,
2011.
Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 169


Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi

Volume 11, No.2, Tahun 2016 170

Anda mungkin juga menyukai