Anda di halaman 1dari 46

i

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI DUSUN TRETES RT 01, 02, 03, 04, RW IV DESA
KARANGKEPOH KECAMATAN KARANGGEDE
KABUPATEN BOYOLALI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners


Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh :
Kelompok IV :
1. Alfiana Sutriana Seso (SN182005)
2. Anik Puji Lestari (SN182011)
3. Anniza Rahma Dwi Yanti (SN182012)
4. Aris Munjayin (SN182015)
5. Didik Budi Restiawan (SN182026)
6. Nur Azizah (SN182068)
7. Sri Lestari Handayani (SN182080)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil praktik Asuhan Keperawatan Komunitas Di Dusun Treres Rt 01,


02, 03,04 Rw IV Desa Karangkepoh, Kecamatan Karanggede, Kabupaten
Boyolali, periode 06 Januari 2020 sampai 08 Februari 2020, telah mendapatkan
persetujuan pada tanggal ….. Februari 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Ika Subekti W, S.Kep., M.Kep Ns. Dwiyanto Kembar Saputro, S.Kep

Mengetahui,
Kaprodi Profesi Ners,
STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ns. Atiek Murharyati., M.Kep


iii

LEMBAR PERNYATAAN

Kami menyatakan bahwa laporan asuhan keperawatan komunitas ini adalah hasil
karya sendiri. Tidak ada laporan sejenisnya di Perguruan Tinggi manapun seperti
laporan yang kami susun.

Tidak ada laporan ilmiah atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah laporan ilmiah yang
kami susun ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila pernyataan tersebut terbukti tidak benar, maka kami bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, ….. Januari 2020


Kelompok IV :
1. Alfiana Sutriani Seso
2. Anik Puji Lestari
3. Anniza Rahma Dwi Yanti
4. Aris Munjayin
5. Didik Budi Restiawan
6. Nur Azizah
7. Sri Lestari
iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, seluruh kegiatan“ Praktek Keperawatan Komunitas ” di
Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali dan hasil penyusunan hasil kegiatan ini dapat
kami selesaikan.
Kegiatan dan penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat
adanya bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Ns. Atiek Murharyati., M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
2. Ns. Ika Subekti Wulandari, S.Kep., M.Kep selaku Pembimbing Akademik
Praktek KeperawatanKomunitas dan Keluarga.
3. Pembimbing Lahan Ns. Dwiyanto Dwi Saputro, S.Kep dari Puskesmas
Karanggede Kabupaten Boyolali.
4. Ibu Ester Evayani sebagai Kepala Dusun Tretes.
5. Ketua RT 01 Dusun Tretes.
6. Ketua RT 02
7. Ketua RT 03
8. Ketua RT 04 Bapak Wagiyanto Dusun Tretes.
9. Orang tua ketua kami yang telah memberikan doa restu kepada kami
10. Teman-teman seperjuangan yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan
laporan ini
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan diwaktu yang akan
datang. Besar harapan kami semoga laporan ini bermanfaat bagi
pembacaumumnya dan sebagai bahan tindak lanjut untuk masalah kesehatan di
Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali..
v

Surakarta, … Januari 2020


Kelompok IV Profesi Ners Ang. X
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang ......................................................................... 1
B Tujuan ...................................................................................... 2
C Manfaat ..................................................................................... 2
D Tindak lanjut kegiatan .............................................................. 3
E Sistematika Penulisan ............................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A Pelayanan Kesehatan Utama .................................................... 5
B Konsep Keperawatan Komunitas ............................................. 6
C Peran Perawat Komunitas ........................................................ 7
D Asuhan Keperawatan Komunitas ............................................. 9
E Teori Keperawatan Komunitas ................................................ 17
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A Pengkajian Keperawatan Komunitas ....................................... 20
B Analisa Data ............................................................................. 37
C Prioritas Masalah Keperawatan ............................................... 40
D Diagnosa Keperawatan Komunitas .......................................... 40
E Rencana Keperawatan .............................................................. 41
F Plan Of Action ( POA ) ............................................................ 47
G Implementasi ............................................................................ 49
H Evaluasi Tindakan .................................................................... 51
I Rencana Tindak Lanjut ............................................................ 54
vii

BAB IV PEMBAHASAN
A Tahap Persiapan ....................................................................... 55
B Tahap Pengkajian ..................................................................... 55
C Diagnosa Keperawatan Komunitas .......................................... 56
D Tahap Perencanaan .................................................................. 57
E Tahap Implementasi ................................................................. 58
F Tahap Evaluasi ......................................................................... 58
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan .............................................................................. 60
B Saran.. .. .................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan berasal dari bahasa sansekerta kulu dan warga atau keluarga
yang berarti anggota kelompok kerabat (Padila, 2012). Friedman (2010)
menyatakan keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh
kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi diri sebagai
bagian dari keluarga. Sedangkan menurut BKKBN (2011) dalam Sudiharto
(2010), keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi
yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi
dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakar serta lingkungannya.
Berdasarkan definisi keluarga diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga
adalah suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang dibentuk karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi, yang
hidup dalam satu rumah tangga dan tiap-tiap anggota keluarga berinteraksi satu
sama lain dan berperan sesuai dengan perannya masing-masing serta
menciptakan dan mempertahankan kebudayaan (Soli’ah, 2017).
Harmoko (2012), menyebutkan bahwa keluarga memiliki delapan tahap
perkembangan. Tahap pertama yaitu keluarga pasangan baru (beginning
family), tahap kedua keluarga dengan kelahriran anak pertama (Child bearing
family), tahap ketiga keluarga dengan anak usia prasekolah (families with
preschool), tahap keempat keluarga dengan anak usia sekolah (families with
children), tahap kelima keluarga dengan anak remaja (families with teenagers),
tahap keenam keluarga dengan anak dewasa (launching center families), tahap
ketujuh keluarga usia petengahan (middle age families) dan tahap kedelapan
keluarga usia lanjut.
Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2011 tentang Kesehatan pada (Pasal
3) mengamanatkan tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
2

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dimana salah
satu perwujudannya adalah melalui program promosi Perilaku Hidup Bersih
Sehat yang disingkat PHBS.
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh Tim Komunitas Profesi
Ners Kusuma Husada Surakarta angkatan X, didapatkan bahwa terdapat 7
lansia yang menderita hipertensi, 7 lansia yang menderita diabetes melitus,
Serta warga ingin mengetahui penanganan untuk mengatasi tekanan darah
tinggi dan gula darah tinggi. Sehingga, tim merencanakan kegiatan untuk
memecahkan masalah yang didapatkan ketika pengkajian.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk membentuk masyarakat yang sadar akan kesehatan dan
lingkungan yang mendukung untuk mendukung hidup sehat. Serta
mendeteksi dini penyakit yang diderita didalam komunitas.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang ada dimasyarakat
b. Melibatkan masyarakat dalam memutuskan setiap kegiatan yang ada
dimasyarakat
c. Memodifikasi perilaku kesehatan masyarakat untuk mencegah dan
meminimalisir resiko terjadinya gangguan kesehatan di masyarakat

C. Manfaat
1. Bagi Puskesmas (Tenaga Kesehatan)
Bagi puskesmas agar dapat lebih intensif membina hubungan bersama
warga untuk mencapai tujuan hidup yang sehat bagi seluruh warga Dusun
Tretes RT 01, 02,03,04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali.
3

2. Bagi STIKes Kusuma Husada Surakarta


Bagi STIKes sebagai tambahan untuk memperluas wilayah kerja agar dapat
menyumbangkan sumber daya mahasiswa untuk membantu jalannya
program kerja kesehatan di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa
Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.
3. Bagi Kader
Sebagai informasi tambahan dan sebagai acuan untuk memperhatikan
kesehatan warga di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa
Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali dan ikut
bekerjasama dengan puskesmas Gondangrejo untuk menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang terdapat diwilayah Dusun Tretes RT 01, 02,
03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali.
4. Bagi Masyarakat
Agar dapat menyadari kesehatan individu dan keluarga serta dapat
membentuk keluarga sehat sesuai dengan tujuan pemerintah Indonesia.

D. Tindak Lanjut Kegiatan


Setelah program praktik keperawatan komunitas selesai di wilayah Dusun
Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali dari hasil perumusan masalah bersama warga yakni
pemeriksaan tekanan darah dan gula darah serta pembinaan senam hipertensi.
Pada kesempatan ini kelompok menyarankan kepada kader-kader kesehatan
Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali.selaku Puskesmas yang membina wilayah di
wilayah tersebut..

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan Praktik Keperawatan
Komunitas di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, sebagai berikut :
4

BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan


praktik, manfaat laporan, ruang lingkup, tindak
lanjut kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan teori yang terdiri dari tinjauan tentang


pelayanan kesehatan utama, konsep keperawatan
komunitas, peran perawat komunitas, asuhan
keperawatan komunitas, teori perubahan komunitas.

BAB III : Aplikasi Asuhan Keperawatan Komunitas yang


terdiri daritahap persiapan, tahap pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan komunitas, tahap
perencanaan, tahapimplementasi serta tahap evaluasi

BAB IV : Pembahasan berisi tentang hal-hal yang perlu


dibahas mulai dari tahap persiapan, pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, implementasi
dan tahap evaluasi dengan membandingkan dari
teori yang ada.

BAB V : Penutup yang berisi tentang simpulan dan saran


5

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama


Menurut Hidayat (2011), sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan
pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat
sasaran. keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai
komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem terbentuk dari
subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sistem terdiri
dari : input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan.
Sistem pelayanan kesehatan ada 5 yaitu:
1. Input
Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem. Input pelayanan kesehatan meliputi: potensi
masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, dan sebagainya.
2. Proses
Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang
diharapkan dari sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi
berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan
kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga
masyarakat sembuh dan sehat.
4. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu
yang relatif lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat
sehat, angka kesakitan dan kematian menurun. Merupakan suatu hasil yang
sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah sistem yang saling
6

berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam pelayanan


kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan.
5. Lingkungan
Adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan
kesehatan.

B. Konsep Keperawatan Komunitas


1. Komunitas
Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013), komunitas sebagai
suatu kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai
keyakinan dan kepentingan yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interaksi antara masyarakat yang satu dan yang lain.
Menurut Spradley (1985) dalam Harnilawati (2013), momunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dala
persaingan.
Menurut Sumijatun dkk (2012) dalam Harnilawati (2013), komunitas
adalah kelomppok masyarakat yang memiliki nilai persamaan, nilai
(perhatian) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi
yang dijelaskan, dengan norma dan nilai yang telah melembaga.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan, pelayanan, psikologi, social dan
spiritual yang lengkap, dirancang untuk individu keluarga dan masyarakat
yang sehat dan juga sehat, lengkap dengan siklus hidup manusia
(Harnilawati, 2013).
3. Keperawatan Komunitas
Praktik Keperawatan komunitas (praktik keperawatan kesehatan
masyarakat) merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan
masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan pemeliharaan kesehatan,
pertanggungjawaban pengasuhan para individu, keluarga dan kelompok
7

yang memiliki hubungan dapat terhindar dari kesehatan masyarakat


(Stanhope dan Lancaster, 2010).
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah melalukan promosi kesehatan
dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan ilmu
keperawatan, ilmu social dan ilmu kesehatan masyarakat yang terlibat pada
tindakan promotif dan mencegah penyakit yang sehat (Anderson &
McFarlane, 2011).

C. Peran Perawat Komunitas


Menurut pendapat Doheny (2010) ada beberapa elemen peran perawat
professional (ELEMENT ROOL) antara lain : care giver, client advocate,
conselor, educator, collaborator, coordinator, change agent, consultant dan
interpersonal proses.
1. Client Advocate (Pembela Klien)
Tugas perawat :
a) Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan
dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil
persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya.
b) Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena
klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan
banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang
paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus
mampu membela hak-hak klien.
2. Care Giver
Tugas perawat :
a) Memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga ,
kelompok atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai
dari masalah yang bersifat sederhana sampai pada masalah yang
kompleks
8

b) Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien, perawat


harus memperhatikan klien berdasrkan kebutuhan significan dari klien.
c) Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi
diagnosis keperawatan mulai dari masalah fisik sampai pada masalah
psikologis
3. Conselor (Konseling)
Tugas perawat:
a) Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya.
b) Perubahan pola interaksi merupakan “ Dasar ” dalam merencanakan
metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c) Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau
keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman yang lalu.
d) Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan
4. Edukator
Tugas perawat:
a) Dilakukan kepada klien/keluarga, tim kesehatan lain baik secara spontan
pada saat berinteraksi maupun formal.
b) Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan
kesehatan.
c) Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan
5. Kolaborator Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena
perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis,
ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam
penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dalam kaitannya membantu
mempercepat penyembuhan klien
9

6. Koordinator
Tugas perawat:
a) Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan
menguntungkan klien.
b) Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien.
c) Menggunakan keterampilan perawat untuk: merencanakan,
mengoorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol.

D. Asuhan Keperawatan Komunitas


Keperawatan komunitas merupakan Pelaksanaan keperawatan komunitas
dilakukan melalui beberapa fase yang tercakup dalam proses keperawatan
komunitas dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang
dinamis. Fase-fase pada proses keperawatan komunitas secara langsung
melibatkan komunitas sebagai klien yang dimulai dengan pembuatan kontrak/
partnership dan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi (Efendi, 2012).
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap mesyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau
kelompok yang menyangkut permasalah pada fisiologis, psikologis, sosial
ekonomi, maupun spiritual dapan ditentukan.
a. Pengumpulan Data
Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain:
1) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang
terdiri atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan,
agama, nilai-nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau
komunitas.
2) Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain :
a) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana
kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagi penduduk.
10

b) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat


digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
c) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan
keamanan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau
tidak, apakah sering mengalami stres akibat keamanan dan
keselamatan yang tidak terjamin.
d) Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup
menunjang, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
e) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau
memantau gangguan yang terjadi
f) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini
dan merawat atau memantau gangguan yang terjadi.
g) Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang
terkait dengan gangguan penyakit
h) Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang terima sesuai dengan Upah
Minimum Registrasi (UMR) atau sebaliknya.
i) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka,
apakah biayanya dapat dijangkau masyarakat
2. Jenis data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data objektif
(Mubarak, 2011) :
a. Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang diungkapkan secara
langsung melalui lisan.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
11

3. Cara pengumpulan data


a. Wawancara yaitu: kegiatan timbal balik berupa Tanya jawab
b. Pengamatan yaitu: melakukan observasi dengan panca indra
c. Penyebaran kuesioner atau angket
d. Pemeriksaan fisik: melakukan pemeriksaan pada tubuh individu
4. Pengelolaan Data
a. Klasifikasi data atau kategorisasi data
b. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan program SPSS
dan Microsoft Excel
c. Impementasi, evaluasi dan RTL
5. Analisa data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu
masalah kesehatan atau masalah keperawatan.
6. Penentuan Masalah atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan masalah
keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat sehingga dapat dirumuskan
masalah kesehatan
7. Prioritas Masalah
Prioritas masalah dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan Abraham
H Maslow :
a. Keadaan yang mengancam kehidupan
b. Keadaan yang mengancam kesehatan
c. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
Dalam penyusunan atau mengurutkan masalah atau diagnosa komunitas
sesuai dengan prioritas (penapisan) yang digunakan dalam keperawatan
komunitas.
a. Prioritas masalah ditentukan dengan mempertimbangkan 3 aspek yaitu :
1) Presentasi populasi dalam masalah kesehatan/ukuran masalah.
Tabel 2.1
12

Kriteria untuk menentukan skoring ukuran masalah kesehatan


Prosentase populasi dalam masalah kesehatan Nilai
25% atau lebih 9 atau 10
10%-24,9% 7 atau 8
1%-9,9% 5 atau 6
0,1%-0,9% 3 atau 4
<0,01% 1 atau 2

2) Keseriusan Masalah Beberapa pertimbangan dalam menentukan


prioritas masalah berdasarkan keseriusan masalah :
a) Kedaruratan (epidemi atau endemi, persepsi komunitas terhadap
masalah).
b) Kegawatan (kematian, potensi kehilangan nyawa, kecacatan,
kepercayaan komunitas tentang keseriusan masalah kesehatan
c) Kerugian ekonomi bagi komunitas (kota, negara, individu).
d) Keterlibatan resiko lain terhadap populasi, pengaruh pada
kelompok, keluarga (kekerawan pada anak, pembunuhan).
Tabel 2.2
Kriteria untuk skoring keseriusan masalah kesehatan
Tingkat keseriusan Nilai
Sangat serius 9 atau 10
Serius 6,7 atau 8
Cukup serius 3,4 atau 5
Tidak serius 0,1,2

3) Penilaian Keefektifan Intervensi Beberapa pertimbangan dalam


menentukan skor keefektifan intervensi :
a) Adakah intervensi pencegahan atau pengobatan yang dapat
diterima
b) Apakah intervensi dapat mendatangkan manfaat
c) Apakah pengaruh negatif dari intevensi (misal: skrining), berapa
banyak target populasi yang dapat dicapai dengan intervensi
tersebut
Tabel 2.3
13

Kriteria skoring untuk keefektifan masalah kesehatan


Keefektifan Nilai
Sangat efektif (80-90%) 9 atau 10
Relatif efektif (60-80%) 7 atau 8
Efektif (40-60%) 5 atau 6
Cukup efektif (20-40%) 3 atau 4
Relatif tidak efektif (5-20%) 1 atau 2
Hampir tidak efektif 0

8. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan mengandung
komponen utama, yaitu:
a. Problem (masalah) : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya terjadi.
b. Etiologi (penyebab) : menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau
keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi
keperawatan, yang meliputi :
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
2) Lingkungan fisik, biologi, psikologi, dan sosial.
3) Interaksi perilaku dan lingkungan.
c. Sign atau symptom (tanda atau gejala) : informasi yang diperlukan untuk
merumuskan diagnosa, serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1) Dirumuskan dengan PES
2) Dirumuskan dengan PE
Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2 hal
komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
1) Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah.
2) Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
3) Partisipasi dan peran serta masyarakat
14

9. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditntukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan
klien (Mubarak, 2013). Jadi perncanaan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup
perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan
kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2013).
a. Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat
antara lain sebagai berikut :
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan.
2) Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
3) Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan
melalui kegiatan musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini
4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.
5) Tindakan yng akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan
yang sangat dirasakan masyarakat.
6) Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai.
7) Tindakan harus bersift realistis.
8) Disusun secara berurutan.
b. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan Pemenuhan kriteria dalam
perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
1) Menggunakan kata kerja yang terpat.
2) Dapat dimodifikasi.
3) Bersifat spesifik.
a) Siapa yang akan melakukan ?
b) Apa yang dilakukan ?
c) Dimana dilakukan ?
d) Kapan dilakukan ?
e) Bagaimana melakukan ?
15

f) Frekuensi melakukan ?
10. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat
kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan anggota tim kesehatan
lainnya. Dalam hal ini melibatkan pihak puskesmas, bidan desa, dan
anggota masyarakat (Mubarak, 2011). Prinsip yang umum digunakan dalam
pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah :
a. Inovatif Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas
dan mampu menyelesaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ)
(Mubarak, 2011).
b. Integrated Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjsama
dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2011).
c. Rasional Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan
keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi
tercapaianya rencana progran yang telah disusun (Mubarak,2011).
d. Mampu dan mandiri Perawat kesehatan masyarakat diharapkan
mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan
keperawatan serta kompeten (Mubarak, 2011).
e. Evaluasi Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian masyarakat dlam perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkatkemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang
telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2011). Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian menurut Effendi (2010):
1) Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
16

2) Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian


sampai dengan pelaksanaan.
3) Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalh belum teratasi.
4) Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa
evaluasi dilakukan dengan melihat respon komunitas

E. Teori Perubahan Komunitas


1. Pengertian Perubahan Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang
bersifta dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
ada. Banyak definisi tentang berubah, dua diantaranya :
a. Berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau
seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (Atkinson, 2010).
b. Berubah merupakan proses yng menyebabkan perubahan pola perilaku
individu atau institusi (Brooten, 2010).
2. Macam-macam Perubahan
a. Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1) Perubahan bersifat berkembang Mengikuti dari proses perkembangan
yang ada baik individu, kelompok atau masyarakat secara umum
2) Perubahan bersifat spontan Dapat terjadi karena keadaan memberikan
respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar
kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/diprediksikan
sehingga sulit untuk diantisipasi.
3) Perubahan bersifat direncanakan Sifat perubahan satu ini dilakukan
bagi individu, kelompok, atau masyarakat ingin mangadakan
perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat
perkembangan yang lebih baik dari keadaan lebih baik.
b. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1) Perubahan partisipatif
a) Melalui penyediaan informaasi yang cukup
17

b) Adanya sikap positif terhadap inovasi


c) Timbulnya komitmen
2) Perubahan paksaan (coerced change)
a) Melalui perubahan total dari organisasi
b) Memerlukan kekuatan personal ( personal power )
c. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan Perubahan berencana
1) Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan
2) Dengan titik mula yang jelas dan dipersiapkan, sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai.
d. Perubahan acak/kacau
1) Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.
2) Tidak ada usaha mempersiapkan kegiatan sesuai dengan tujuan.
3. Jenis dan Proses Perubahan Perubahan dapat dijabrakan dengan beberapa
cara, termasuk perubahan yang direncanakan atau yang tidak direncanakan.
Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa
suatu persiapan, sebaliknya perubahan yang direncanakan adalah perubahan
yang direncanakan dan dipikirkan sebelumnya, terjadinya dalam waktu
yang lama, dan termasuk adanya suatu tujuan yang jelas. Perubahan
terencana lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada
perkembangan manusia atau tanpa persiapan karena suatu ancaman. Untuk
alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
18

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DUSUN TRETES RT 01, 02, 02, 04, RW IV DESA KARANGKEPOH
KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI

Dalam rangka menerapkan ilmu keperawatan komunitas dan meningkatkan


derajat kesehatan masyarakat, mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners
STIKes Kusuma Husada Surakarta mengikuti praktik kerja lapangan di Dusun
Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali. Kegiatan praktik keperawatan komunitas di Dusun Tretes
RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali adalah pertemuan dengan Kepala Lurah, ketua RW, ketua RT, kader
kesehatan, tokoh masyarakat guna menjelaskan program kerja dan tujuan yang
akan dilaksanakan dan juga menerapkan hubungan yang harmonis antara warga
dan mahasiswa. Selain kegiatan asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa juga
memberikan asuhan keperawatan keluarga yang menjadi sasaran untuk keluarga
binaan khususnya keluarga dengan resiko masalah kesehatan seperti keluarga
yang mempunyai bayi, balita, ibu hamil, menyusui, lansia, serta adanya penyakit
dalam keluarga.
Kegiatan-kegiatan kelompok kerja kesehatan yang dilaporkan meliputi tahap
persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi persiapan ke masyarakat,
sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dari rencana dan pelaksanaan. Asuhan keperawatan kesehatan
komunitas yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa melalui praktik keperawatan
di masyarakat berlangsung mulai 06 Januari 2020 s/d 08 Februari 2020 di Dusun
Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali
19

A. TAHAP PERSIAPAN
1. Persiapan ke Masyarakat
Pada tahap persiapan masyarakat, kelompok melakukan kegiatan :
a. Mengidentifikasi tokoh masyarakat Kegiatan mengidentifikasi tokoh
masyarakat di mulai pada saat mahasiswa di terima di tingkat Desa dan
dilakukan serah terima mahasiswa ke pihak Kadus, Ketua RW, Ketua
RT, dan perwakilan warga di RT 01, 02, 03 dan 04 di Dusun Tretes RT
01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali. Kemudian dilakukan pendekatan dengan tokoh
masyarakat setempat dengan cara membina hubungan saling percaya.
b. Membuat kontak dengan masyarakat Dalam rangka membina kerjasama
dengan masyarakat dalam bidang kesehatan terutama untuk
meningkatkan derajat kesehatan yaitu dalam (promotif) dan pencegahan
kesehatan (preventif). Maka pada tanggal 09 Januari 2020 mahasiswa
mengadakan pertemuan warga (MW I) yang dihadiri oleh perwakilan
puskesmas Karanggede, Kepala Lurah Ketua RT 01,,02,03,04 dan Ketua
RW 04, Kadus dan warga Dusun Tretes Karangkepoh , yang mana kita
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan praktik
komunitas dan keluarga serta menerima masukan dari masyarakat.
Kegiatan praktik dilakukan selama 5 minggu yaitu pada tanggal 06
Januari 2019 s/d 08 Februari 2020
c. Pada pertemuan yang kedua (MW II) dengan masyarakat di Dusun Tretes
RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali pada tanggal Januari 2020, bertujuan untuk
membahas hasil pengkajian yang telah dilakukan mahasiwa. Dari hasil
pengkajian langsung dari rumah ke rumah dan observasi lingkungan di
temukan masalah diantaranya :
1) Perilaku kesehatan cenderung beresiko menimbulkan masalah
kesehatan di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa
Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
20

2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada kelompok lansia dengan


hipertensi di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh
Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.
Persiapan teknis Kegiatan praktik komunitas diawali dengan pertemuan
pertama dengan tokoh masyarakat (Kadus Tretes, ketua RW, ketua RT,
perwakilan petugas puskesmas Karanggede), dalam pertemuan tersebut di
adakan perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan dari praktik
komunitas dan keluarga di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa
Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Pengkajian inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Bapak RT mengatakan di dusun Krendowahono RT 05 RW 03 ini
rasa saling menghargai, menghormati, kekeluargaan nya masih kental
(bagus). Untuk memutuskan permasalahan tentang warga, selalu
didiskusikan dengan seluruh warga RT 05. Semua warga juga aktif
dalam kegiatan yang ada di dusun Krendowahono RT 05. Terdapat
aktivitas dengan warga seperti pertemuan rutin ibu-ibu, pertemuan rutin
bapak bapak, pengajian, pertemuan karangtaruna yang dilakukan setiap 1
bulan sekali dan diatur supaya waktu pertemuan tidak sama, jika ada
orang yang mempunyai hajatan, semua warga juga membantu dalam
acara. Hampir setiap seminggu sekali warga berkumpul untuk kegiatan
warga.
Terdapat kegiatan kesehatan yaitu posyandu. Posyandu lansia
gabung dengan posyandu balita yang diadakan tanggal 13 setiap
bulannya. Dari 1 RW 03 yang dibagi menjadi 5 RT Posyandu lansia dan
balita digabung menjadi satu dan berada di rumah bapak bayan sendiri.
Pak Bayan mengatakan masih banyak lansia yang belum mau datang ke
posyandu dengan alasan tidak ada yang mengantar ke posyandu, harus
membayar biaya obat yang harganya hampir sama dengan obat yang
21

disediakan oleh bidan di PKD. Pak Bayan juga mengatakan kalau untuk
posyandu Balita, masih banyak balita yang datang ke Posyandu.
Kegiatan yang ada diposyandu selain penimbangan berat badan,
pemberian PMT, terdapat juga pemberian penyuluhan kesehatan yang
dilakukan oleh kader posyandu.
Pak Joko selaku tenaga kesehatan puskesmas Gondangrejo
mengatakan, Beberapa penderita Hipertensi dan DM, menyatakan kurang
mengatur pola makan sesuai dengan diit khusus penyakitnya. Dan pak
Joko mengatakan warga kurang mengetahui tentang cara penanganan
hipertensi, DM, dan Reumatik, perlu mendapatkan informasi kesehatan.
b. Data demografi
1) Usia

UMUR
6%

34% 15% BALITA


11% ANAK
REMAJA
34%
DEWASA
LANSIA

Dari data diatas, diketahui Umur warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03,
04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede yaitu Balita
(6%), Anak (15%), Remaja (11%), Dewasa (34%)dan Lansia (34%).
2) Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN

46%
54% LAKI-LAKI
PEREMPUAN
22

Dari data diatas, diketahui Warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04
RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede memiliki 143
Kepala Keluarga dan berjumlah 416 jiwa, perempuan 224 (54%)
dan laki-laki berjumlah 192 (46%).
3) Suku bangsa
4) Status Pernikahan
5) Agama
c. Statistic vital
1) Angka Kelahiran
2) Angka Kematian
3) Angka Kejadian suatu penyakit
d. Nilai dan kepercayaan
Terdapat 1 musola di RT 01, dan RT 03 dusun Tretes dimana warga
selalu datang ke masjid untuk melakukan sholat berjamaah.
Pengkajian sub sistem
a. Lingkungan
1) Kebersihan rumah

6%
KEBERSIHAN RUMAH
25%
BERSIH
69% CUKUP BERSIH
TIDAK BERSIH

Kebersihan rumah warga di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV


Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain Bersih (25%), cukup bersih (69%) dan tidak bersih (6%)
23

2) Vektor di sekitar rumah

VEKTOR
50% 50%
LALAT
NYAMUK

Vektor disekitar rumah warga di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW


IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain lalat (50%), nyamuk (50%).
3) Sumber air

SUMBER AIR
1% 2%

SUMUR
PDAM
97%
MATA AIR

Sumber air bersih warga di Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW


IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali antara lain yaitu sumu (97%), PDAM (1%), mata air
(2%).
4) Pengurasan tempat penampung air

PENGURASAN TEMPAT
PENAMPUNGAN AIR
27%
< 3 HARI
73% > 3 HARI

Pengurasan tempat penampungan air warga Dusun Tretes RT 01,


02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali antara lain yaitu <3 hari (73%), >3 hari (27%).
24

5) Tempat penyimpanan air

TEMPAT PENYIMPANAN
AIR
45%
55%
TERTUTUP
TERBUKA

Tempat penyimpanan air warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04


RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali antara lain yaitu tertutup (45%), terbuka (55%).
6) Cara Membuang Sampah

PEMBUANGAN
22% SAMPAH
DIBAKAR
78% DITIMBUN

Cara membuang sampah warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RT


IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain yaitu dengan dibakar (75%), ditimbun (22%).
7) Pembuangan Limbah

2% PEMBUANGAN AIR LIMBAH

24% RESAPAN
GOT
74% SEMBARANGAN

Pembuangan limbah warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV


Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain yaitu ke got (24%), resapan (74%), dan sembaraga (2%).
25

8) Kepemilikan Kandang Ternak

KEPEMILIKAN
KANDANG TERNAK
ADA
54% 46% TIDAK

Kepemilikan kandang ternak warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04


RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali antara lain yaitu memiliki (46%) dan tidak memiliki
(54%).
9) Ternak Berdasar Posisi

POSISI KANDANG 8%

MENEMPEL
DENGAN RUMAH
92% DILUAR RUMAH

Ternak berdasar posisi warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW


IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain yaitu menempel rumah (8%), diluar rumah (92%).

10) Pemanfaatan Kotoran


26

PEMANFAATAN KOTORAN
6%
DITAMPUNG
28% DITIMBUN
66%
DIBUANG SEMBARANG
TEMPAT

Pemanfaatan kotoran warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV


Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain yaitu ditampung (66%), ditimbun (28%), dibuang
sembrang tempat (6%).
11) Kebiasaan BAB/BAK

0%
0% KEBIASAAN BAB/BAK

JAMBAN
SUNGAI
100%
SEMBARANGAN

Kebiasaan BAB/BAK warga Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW


IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain yaitu Jamban (100%), sungai (0%), sembarngan (0%).
b. Pendidikan

PENDIDIKAN
2% 4% 5%
BELUM SEKOLAH
10%
SD
24%
32% SMP
SMA
23% DIPLOMA
SARJANA
TIDAK SEKOLAH
27

Pendidikan Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh


Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali antara lain yaitu Belum
sekolah (10%), SD (24%), SMP (23%), SMA (32%), Diploma (2%),
Sarjana (4%), tidak sekolah (5%).
c. Pekerjaan

PEKERJAAN
0% BURUH
PENSIUNAN
1% 17% 28% PETANI
KARYAWAN SWASTA
22% 4% WIRASWASTA
13%
15% PNS
HONORER
LAIN-LAIN

Pekerjaan Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh


Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali antara lain yaitu Buruh
(28%), pensiunan (4%), petani (13%), karyawan swasta (15%),
wiraswasta (22%), PNS (1%), Honorer (0%), lain lain (17%).
d. Data Ekonomi

DATA EKON0MI
16% < 500.000
40%
500.000-
44% 1.000.000
> 1.000.000

Data ekonomi atau pendapatan Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW


IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
antara lain yaitu <500,000 (16%), 500,000-1000,000 (44%),
>1000,000 (40%).
28

e. Keluarga yang sakit dalam 1 bulan terakhir

KELUARGA YANG SAKIT


DALAM 1 BULAN TERAKHIR
20%
ADA
80% TIDAK

Keluarga yang sakit dalam 1 bulan terakhir Dusun Tretes RT 01, 02,
03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten
Boyolali antara lain yaitu ada (20%), tidak ada (80%).
f. Jenis penyakit

JENIS PENYAKIT
4% HIPERTENSI
4% 4% 4%
DM
4%
4% 26% TBC
DEMAM
VERTIGO
19%
KATARAK
27%
4% DIARE
BIBIR SUMBING
JANTUNG
GE

Jenis penyakit Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa


Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali antara lain
yaitu Hipertensi (26%), DM (4%), TBC (4%), Demam (4%), vertigo
(4%), katarak (4%), diare4%), bibir sumbing (4%), jantung (4%), gea
(4%).
29

g. Pasangan usia subur

PASANGAN USIA SUBUR


57

Pasangan usia subur Dusun Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa


Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali antara lain
yaitu (57%).

2. Persepsi
Wawancara dengan tokoh masyarakat Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV
Desa Karangkepoh Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali
mengatakan, kesehatan itu sangat penting dan jika ada anggota masyarakat
yang sakit akan segera di bawa ke perawat atau bidan, dan posyandu lansia
dan balita serta ibu hamil tetap terlaksana setiap bulannya dan diharapkan
warga Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV Desa Karangkepoh Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali rutin untuk datang ke posyandu. Tokoh
masyarakat juga mengatakan kesehatan itu sangat penting karena bisa
melakukan aktivitas dan mengikuti kegiatan di RT tanpa ada keluhan.
Warga mengatakan tidak mempunyai tempat sampah, untuk sampah
biasanya di sapu kemudian dibakar atau ditimbun di
halaman/samping/belakang rumah.

C. ANALISA DATA
Data focus Masalah Skoring
DS Pemeliharaan
- Ibu Bayan mengatakan masih ada kesehatan tidak
lansia yang belum mau datang ke efektif
posyandu dengan alasan tidak ada
yang mengantar ke posyandu,
- Beberapa penderita Hipertensi
menyatakan tidak kontrol rutin dan
30

hanya kontrol jika ada keluhan


- Warga mengatakan kurang
mengetahui tentang apa itu
hipertensi, cara penanganan dan
cara makanan yang harus dikurangi
DO:
- Pada screening kesehatan yang
dilakukan mahasiswa ners pada
tanggal Januari – 30 Oktober 2019
ditemukan sebanyak 15 orang
mengalami tekanan darah tinggi,
DM berjumlah 2 orang.
- Saat diobservasi beberapa klien
tampak masih mengkonsumsi
makanan berlemak, berminyak, dan
makanan asin.
- Sebagian besar penderita Hipertensi
kurang mengetahui pengertian,
tanda dan gejala, penyebab,
pencegahan dan penanganan dengan
presentase 75 %.
- Sebagian besar penderita DM
kurang mengetahui pengertian,
tanda dan gejala, penyebab,
pencegahan dan penanganan dengan
presentase 60 %.
- Saat diobservasi kondisi jendela
dalam keadaan tertutup sebanyak
kurang 10 (20%).sehingga
pencahayaan dan pertukaran udara
didalam rumah kurang.
- Jumlah lanjut usia 16 orang (10%)
- Jenis penyakit yang di derita DM 3
orang (19%), rematik 2 orang
(12%), hipertensi 4 orang (25%)
DS Ketidakefektifan
- Tokoh masyarakat dan warga pemeliharaan
mengatakan lingkungan di dusun kesehatan
Krendowahono sudah semakin
padat dan jarak antar rumah cukup
dekat
- Warga mengatakan tidak
mempunyai tempat sampah

DO:
- Rata-rata jarak antar rumah<5 m
31

- Kebersihan rumah yaitu cukup


bersih 9 (18%), kepemilikan
kandang ternak 28 (56%), kandang
ternak yang menempel dengan
rumah 6(21%)
- Cara mengatasi kesehatan keluarga
32 (64%) tidak pernah berobat
- Vector yang paling banyak yaitu
lalat 15 (20%), kecoa 15 (20%),
nyamuk 44 (59%),
- Cara membuang sampah dengan
dibakar 50 (100%)
PENAPISAN DIAGNOSA
Komponen BPR Skor Urutan /
Masalah Keperawatan
A B C (A + 2B) x C ranking
1. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko 8 7 7 106 2
2. Pemeliharaan kesehatan tidakefektif 8 8 7 120 1

Keterangan :
Tingkat Keseriusan Nilai
Sangat serius 9 atau 10
Serius 6, 7 atau 8
Cukup serius 3, 4 atau 5
Tidak serius 0, 1 atau 2
D. PERENCANAAN KOMUNITAS
Diagnosa (NOC) NIC
No
Keperawatan
1 pemeliharaan - Setelah dilakukan tindakan Pedoman sitem kesehatan:
kesehatan keperawatan selama 2 minggu 1. Identifikasi defisit kepercayaan dan pengetahuan
tidakefektif diharapkan masyarakat di warga yang mempengaruhi pemeliharaan kesehatan.
Tretes RT 01, 02, 03, 04 RW IV 2. Jelaskan tentang sistem perawatan kesehatan
Desa Karangkepoh Kecamatan bagaimana cara kerjanya, dan apa yang dapat
Karanggede Kabupaten Boyolali diharapkan pasien atau keluarga.
diharapkan dapat melakukan 3. Informasikan kepada pasien tentang ketersediaan
pemeliharaan kesehatan efektif. sumber komunitas dan orang yang dapat dihubungi.
Pengetahuan kesehatan dan 4. Adakan screaning ulang khusus bagi penderita
perilaku sehat Hipertensi dan Diabetes melitus
- Pengetahuan kesehatan
1. Pengetahuan perilaku sehat
2. Promosi kesehatan
3. Diet sehat
4. Gaya hidup sehat

- Perilaku sehat
1. Kepatuhan perilaku
2. Diet sehat
3. Perilaku promosi kesehatan
4. Pencarian perilaku sehat
5. Partisipasi dalam
pengambilan keputusan
perawatan kesehatan
- Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2 minggu
diharapkan masyarakat di warga
Dusun Krendowahono RT 05
RW 03 Kelurahan Gondangrejo,
Kabupaten Karanganyar,
diharapkan pemeliharaan
kesehatan efektif dengan kriteria
hasil:
1. Menunjukkan kesadaran
bahwa perilaku sehat
membutuhkan usaha-usaha
dan keyakinan mampu
mengatasinya.
2. Menyatakan dan
menunjukkan pengetahuan
terhadap tindakan
perlindungan kesehatan
(misalnya: melakukan
latihan sendiri, berpartisipasi
dalam penapihan kesehatan
3. Mencari informasi
2 Perilaku Kesehatan Knowledge : Prevensi primer
Cenderung Beresiko Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen perilaku
keperawatan selama 2 minggu - Pendidikan kesehatan
diharapkan masyarakat di Dusun - Memfasilitasi pembelajaran dengan memberikan PPT
Krendowahono RT 05 RW 03 dan leaflet
Kelurahan Gondangrejo, Kabupaten - Sosialisasi di masyarakat
Karanganyar, diharapkan komunitas 2. Jelaskan definisi, etiologi penyakit tidak menular
dapat meningkatkan kesehatan. 3. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
Prevensi primer ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
- Kompetensi masyarakat cara yang tepat.
- Derajat kesehatan masyarakat 4. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul tanda
penyakit.
5. Gambarkan proses penyakit
6. Informasikan pencegahan penyakit
7. Informasikan untuk screening penyakit secara dini

Prevensi sekunder Prevensi sekunder


- Kepatuhan perilaku. 8. Manajemen perilaku
- Perilaku Promosi Kesehatan - Pendidikan kesehatan
- Memfasilitasi pembelajaran dengan media ppt dan
leaflet
- Sosialisasi di masyarakat
9. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan
cara yang tepat.
10. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul tanda
penyakit.
11. Gambarkan proses penyakit
12. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisinya.
13. Sediakan informasi pada keluarga cara merawat orang
sakit.
14. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi atau proses
pengontrolan penyakit.
15. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan yang tepat.
16. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan.
17. Adakan screaning ulang khusus bagi penderita
Hipertensi.

PLAN OF ACTOIN (POA)


No Masalah Tujuan Kegiatan Tempat Waktu dan
Sasaran
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan - Kaji derajat Tempat di warga - 1 Oktober – 5
pemeliharaan keperawatan selama 2 kesehatan anggota Dusun Oktober 2019
kesehatan minggu diharapkan keluarga di warga Krendowahono RT - Sasaran
masyarakat di warga Dusun Dusun 05 RW 03 Kelurahan warga warga
Krendowahono RT 05 RW Krendowahono RT Gondangrejo, Dusun
03 Kelurahan Gondangrejo, 05 RW 03 Kelurahan Kabupaten Krendowahono
Kabupaten Karanganyar, Gondangrejo, Karanganyar RT 05 RW 03
diharapkan derajat kesehatan Kabupaten Kelurahan
anggota keluarga meningkat. Karanganyar. Gondangrejo,
- Anggota keluarga yang - Lakukan penyuluhan Kabupaten
menderita Hipertensi, DM tentang Hipertensi, Karanganyar
dapat mengontrol DM.
kesehatannya. - Lakukan senam
- Masyarakat mampu Hipertensi, dan DM
menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
2. Perilaku Kesehatan Setelah dilakukan tindakan - Lakukan pengkajian Tempat di masing- - 1 Oktober – 5
Cenderung Beresiko keperawatan selama 2 terhadap lingkungan. masing warga Dusun Oktober 2019
minggu diharapkan - Lakukan penyuluhan Krendowahono RT - Sasaran
masyarakat warga Dusun tentang PHBS. 05 RW 03 Kelurahan warga Dusun
Krendowahono RT 05 RW - Lakukan observasi Gondangrejo, Krendowahono
03 Kelurahan Gondangrejo, terhadap lingkungan. Kabupaten RT 05 RW 03
Kabupaten Karanganyar, Karanganyar Kelurahan
diharapkan derajat kesehatan Gondangrejo,
masyarakat meningkat. Kabupaten
- Anggota keluarga yang Karanganyar
menderita Hipertensi, DM
dapat mengontrol
kesehatannya.
- Masyarakat mampu
menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat
DAFTAR PUSTAKA

Anderson & Mc Farlane (2011). Komunitas Sebagai Mitra: Teori Dan Praktek
Dalam Keperawatan. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Atkinson, R. L. (2010). Pengantar Psikologi. Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta:

Effendy, F. (2010). Keperawatan Kesehatan Komunitas . Jakarta: Salemba

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan


Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogakarta: Pustaka Pelajar

Harnilawati (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan:


Pustaka As Salam

Hidayat, A.A (2008). Metode Penelitian Keperawaran dan Tehnik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika

Mubarak, W. I. (2009). Ilmu Keperawatan Keperawatan Komunitas Pengantar


dan Teori . Jakarta: CV Agung Seto.

Padila (2012). Buku Ajaran Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika

Stanhope dan
Error! Not a Lancaster (2010) Keperawatan Komunitas & Kesehatan Masyarakat
valid(enam
Cara ed.)
Tempat St.Louis,
Membuang
Penerangan
Sumber
Perkumpulan
Khusus Missouri:
Sampah
(n
Air Bersih(n=(n
=50=Mosby
50
Berkumpul (nKK)
KK)
50 = 50
KK)
(n =
0%
0%0%
embedded KK)
50
0% KK)
0% Sumur pompa
object. 18% 10% Listrik
Dibakar
Sumur bor /
2% 18% Perkumpulan
Lampu
sanyo tempel
Dipendem
warga
50% 50%
ya
Sumur gali
Petromax
52%100% PengajianDibuang ke
100% 100% tidak
sungai

Anda mungkin juga menyukai