Internasional strategi adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk menjual produk
dan jasanya keluar dari pasar domestik. Salah satu alasan perusahaan mengimplementasikan
internasional strategi adalah bahwa perusahaan dapat memberikan peluang baru yang potensial.
Motif lain sebuah perusahaan untuk menjadi perusahaan multinasional adalah untuk melindungi
sumber daya yang dibutuhkan. Beberapa perusahaan lain juga mencari biaya yang rendah dalam
beberapa faktor produksi dan memindahkan beberapa bagian pengoperasian produk mereka ke
Negara lain karena mengharapkan adanya penguranagan biaya produksi.
Perusahaan dapat memperoleh 4 manfaat dasar dalam penerapan strategi internasional antara
lain :
Peningkatan Pangsa pasar : perluasan jumlah pasar dengan pertumbuhan yang potensial.
Nilai ekonomi dari skala dan pembelanjaan : perusahaan dapat mengkoordinasikan fungsi
sumber daya yang penting untuk mencapai nilai ekonomis dari skala yang optimal.
B. Strategi Internasional.
Setiap strategi harus mewujudkan kompetisi inti berdasarkan kesulitan untuk menduplikasi
sumber daya dan kemampuan. Serta setiap perusahaan mengharapkan untuk menciptakan nilai
dari implementasi bisnis – level strategi dan strategi - level perusahaan.
Setiap bisnis harus mengembangkan / menemukan sebuah strategi yang kompetitif, untuk
fokus di pasar domestiknya. Level strategi – internasional bisnis memiliki ciri yg unik yaitu,
negara dimana perusahaan tersebut beroperasi merupakan bagian paling penting dalam sumber
daya untuk tantangan yg kompetitif. Sumber daya dan kemampuan perusahaan didirikan di
perusahaan ( negara pendiri ).
Ilustrasi diatas (model Michael porter) menjelaskan faktor faktor kontribusi untuk keuntungan
perusahaan. bagian pertama dari model tersebut tersebut itu adalah faktor faktor produksi.
Bagian ini mengacu kepada kebutuhan masukan / input untuk berkompetisi dalam berbagai
industri-tenaga kerja, lahan, sumber daya natural, modal dan infrastruktur ( seperti transportasi,
sistem komunikasi, postal ).
Bagian kedua dari model tersebut adalah kondisi permintaan, dikarakteristikan oleh sifat
dan jumlah kebutuhan pembeli di pasar dalam negeri untuk industri barang dan jasa. Ukuran
kecil dari segmentasi pasar yg dapat menghasilkan permintaan yang dibutuhkan untuk membuat
skala – efisien fasilitas. Efesiensi tersebut dapat juga memimpin dominasi industri di negara lain.
Hubungan dan industri pendukung merupakan bagian ketiga dari model porter. Italy telah
menjadi pemimpin dalam industry sepatu karena relasi dan industri pendukung. Dan juga ,
banyak orang yg berpergian ke itali untuk membeli bahan kulit yg bagus, menyediakan
dukungan terhadap distribusi.
Strategi perusahaan, struktur dan pesaing menjadi dimensi dalam strategi ini dan juga
pertumbuhan industri tertentu. Dimensi dari strategi, struktur dan persaingan antara perusahaan
sangat bervariasi dari negara ke negara.
Empat elemen dasar dari model diatas menekankan terhadap linkungan atau atribut struktur dari
ekonomi nasional yg mengkontribusi keuntungan nasional. Peraturan pemerintah juga
mengkontribusi terhadap sukses dan kegagalan dari banyak perusahaan dan industri. Walaupun
setiap perusahaan harus membuat kesuksesan sendiri, tapi tidak semua perusahaan akan bertahan
menjadi competitor global - tidak semua faktor operasi / kegiatan di beberapa negara
menghasilkan perusahaan yg sukses.
Berfokus pada, lingkup operasi perusahaan melalui kedua produk dan diversifikasi
geografis. Strategi ini dibutuhkan ketika perusahaan beroperasi di beberapa industri dan beberapa
negara / bagian. Tiga strategi itu adalah, strategi multidomestik, global dan transnasional.
Strategi Multi domestic, sebuah strategi internasional dimana dan keputusan operasi
terdesentralisasi ke strategi unit bisnis di beberapa negara sehingga memungkinkan unit
tersebut menyesuaikan produk di pasar lokal. Berfokus pada persaingan di beberapa
negara. Dengan asumsi pasar tersebut berbeda dan tersegmentasi oleh batasan negara.
Dengan strategi ini perusahaan dapat merubah atau kostumisasi produk agar sesuai
dengan spesifikasi dan referensi costumer lokal. Strategi ini digunakan untuk
memperluas pasar lokal perusahaan karena perusahaan dapat mengambil perhatian
kebutuhan dari klien lokal. Seperti yg dilakukan oleh KFC, Tacobell dan Pizza Hut.
Global strategi. Strategi ini berasumsi banyaknya standarisasi sebuah produk untuk pasar
lintas negara. Sebagai contoh, strategi global bersifat terpusat dan terkontrol oleh kantor
pusat. Global strategi juga merupakan internasional strategi melalui penawaran produk yg
standar di pasar seluruh negara dengan strategi kompetitif yg ditetapkan oleh kantor
pusat. Global strategy menghasilkan resiko yg rendah. Perlu adanya sharing sumber daya
dan koordinasi, kerjasama antar negara mengenai batasan. Yg selanjutnya memerlukan
sentralisasi dan control kantor pusat.
C. Trend Lingkungan
1. Liability of Foreignness
Saat ini perusahaan mengurangi fokus pada pasar global yg sebenarnya, dan lebih banyak
beradaptasi pada regionalnya. Globalisasi bisnis dengan strategi lokal di demonstrasikan oleh
“online operation”, menggunakan koneksi internet untuk menawarkan produk yg dijual.
Implementasi strategi berbasis internet pun masih memerlukan adaptasi. Penggunaan katalog
bisnis berbasis email memerlukan dana yang besar untuk pemeliharaannya. Perusahaan lebih
baik menggunakan bisinis website dimana semua orang dapat mengakses website tersebut tanpa
harus mengeluarkan dana besar untuk pemasangan iklannya.
2. Regionalisasi
Lokasi perusahaan dapat memberikan efek pada strategi kompetisi, perusahaan harus
menentukan apakah berkompetisi disemua pasar global atau fokus pada regional tertentu.
Apabila perusahaan memutuskan akan bermain dalam pasar secara global, banyak perusahaan
lebih memilih untuk memfokuskan pada regional tertentu, karena hal tersebut akan lebih efektif
dalam berkompetisi secara global.
Sebagian besar perusahaan yang memasuki pasar regional secara berkelanjutan, akan
memulai usahanya pada wilayah yang lebih familiar. Pada awalnya perusahaan akan lebih
memperlihatkan keunggulan yang dimilikinya, setelah bisnis awal telah meraih keberhasilan
maka akan dilanjutkan dengan lini-bisnis lainnya. Setelah perusahaan memilih strategi
internasional dan memutuskan akan menggunakan antara pasar global dan regional perusahaan
harus memilih salah satu Metode memasuki pasar.
2. Pemberian lisensi
Perjanjian lisensi memungkinkan sebuah perusahaan asing untuk membeli hak untuk
memproduksi dan menjual produk-produk perusahaan dalam negara tuan rumah atau sejumlah
negara. Pihak yang memberi lisensi mendapatkan royalti untuk setiap unit yang diproduksi dan
dijual. Pemberian lisensi merupakan salah satu bentuk jaringan organisasional yang semakin
umum dilakukan, khususnya diantara perusahaan-perusahaan kecil. Pemberian lisensi juga
merupakan salah satu cara untuk memperluas tingkat laba yang didasarkan pada inovasi-inovasi
sebelumnya. Kelemahannya adalah :
rawannya terhadap pembajakan sehingga mempengaruhi omzet penjualan, ironinya
karena dengan kemajuan teknologi hal tersebut mudah dilakukan.
pemberian lisensi membuat perusahaan tidak dapat terlalu mengontrol pabrikasi dan
pemasaran produk-produknya ke negara-negara lain
pemberian lisensi memberikan potensi laba minimal karena laba harus dibagi antara
pemegang lisensi dan pemberi lisensi.
Pada situasi yang tidak menguntungkan, perusahaan internasional dapat mempelajarai
teknologi dan menghasilkan serta menjual produk kompetitif yang serupa setelah lisensi
itu jatuh tempo.
3. Aliansi strategis
Aliansi strategis memungkinkan perusahaan untuk berbagi resiko dan sumber daya yang
diperlukan untuk memasuki pasar-pasarinternasional, selain itu dapat memfasilitasi
pengembangan kompetensi inti baru yang dapat menentukan daya saing strategis perusahaan
dimasa yang akan datang. Aliansi dapat diawali dengan cara perusahaan dari negara tuan rumah
yang mengetahui dan memahami kondisi-kondisi persaingan, hukum dan norma-norma sosial
dan kekhasan budaya dari negara tersebut yang akan membantu perusahaan dalam membuat dan
memasarkan sebuah produk yang kompetitif, sebaliknya perusahaan tuan rumah akan melihat
akses teknologinya yang baru dan produk-produk inovatifnya sebagai hal yang menarik.
4. Akuisisi
Akuisisi digunakan perusahaan-perusahaan Eropa untuk membangun kekuatan pasar
mereka dan memperluas jangkauan mereka di seluruh Uni Eropa.Perusahaan perusahaan asing
menggunakan akuisisi untuk memasuki pasar Uni Eropa dan mendapatkan kedudukan dalam
perdagangan.
Keuntungan akuisisi diantaranya adalah :
akuisisi dapat menyediakan akses cepat ke sebuah pasar yang baru
akuisisi dapat memberikan jalan untuk ekspansi internasional
Selain itu, terdapat beberapa alasan efek positif dari diversifikasi internasional, antara lain
potensi penghematan dari skala dan pengalaman, keunggulan lokasi, meningkatkan ukuran pasar,
dan kesempatan untuk menstabilisasi laba. Keseluruhan hasil di atas dapat dicapai dengan
ventura yang lebih kecil dan lebih baru, begitu juga dengan perusahaan yg lebih besar dan
mapan. Ventura baru juga dapat menghasilkan laba lebih besar saat mempelajari teknologi-
teknologi baru dari diversifikasi internasional. Oleh sebab itu, perusahaan multinasional dengan
pelaksanaan yang efisien dan kompetitif lebih mungkin untuk menghasilkan laba lebih dari rata-
rata untuk para investornya serta menghasilkan produk yang lebih baik untuk konsumennya,
dibandingkan dengan perusahaan domestik semata.
Selain itu, diversifikasi internasional diperlukan juga untuk menghasilkan sumber daya yang
diperlukan untuk mempertahankan skala operasi R&D yang besar. Melakukan investasi pada
teknologi yang baru di dalam lingkungan yang perubahan teknologinya berlangsung dengan
cepat bukan keputusan yang mudah dan kegiatan operasi yang intensif modal diperlukan agar
investasi itu bermanfaat. Relasi antara diversifikasi, laba dan inovasi merupakan relasi yang
bersifat kompleks. Pada tingkat kinerja tertentu diperlukan sumber daya untuk menghasilkan
diversifikasi internasional yang nantinya akan menghasilkan insentif dan sumber daya untuk
melakukan investasi dibidang penelitian dan pengembangan.
Diversifikasi internasional dapat meningkatkan potensi pasar pada setiap jenis produk
perusahaan, tetapi terdapat kompleksitas untuk mengatur perusahaan dari diversifikasi-produk
dan diversifikasi internasional. Perusahaan pada negara yg kurang berkembang akan untung
dengan diversifikasi produk saat bekerjasama dengan perusahaan multinasional dari negara
berkembang yg ingin memasuki negara kurang berkembang dengan tujuan meningkatkan
diversifikasi internasional. Banyaknya perbedaan budaya pada manajemen atas biasanya
memiliki pengetahuan tentang pasar internasional dan karakteristik yang lebih banyak.
Pendekatan ini memfasilitasi inovasi dan kinerja perusahaan yang meningkat.
2. Risiko ekonomi
Risiko teratas diantara risiko ekonomi dari diversifikasi internasional adalah perbedaan dan
fluktuasi nilai mata uang yang berbeda. Nilai mata uang yang berbeda mempengaruhi daya saing
perusahaan di pasar-pasar global karena dampaknya pada harga barang-barang di negara-negara
yang berbeda. Peningkatan nilai dollar dapat berdampak buruk bagi ekspor ke pasar-pasar
internasional karena harga produk yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa contoh lainnya resiko
ekonomi antara lain :
1. Perekonomian yang semakin memburuk di daerah Argentina, turunnya nilai mata uang
peso
2. Suatu tantangan bagi negaa China untuk dapat mengimplementasikan perjanjian WTO
3. Aktifitas mata uang Euro pada 13 negara Eropa
4. Kesuksesan poses privatisasi dan restrukturisaasi beberapa perusahaan di wilayah Negara
Eropa Timur
Depok, 2010