Materi
Materi
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memnuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen juga mencerminkan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Pelayanan kesehatan yang baik merupakan suatu kebutuhan masyarakat dan sering kali
menjadi ukuran dalam keberhasilan pembangunan. Menyadari bahwa pelayanan kesehatan
menjadi kebutuhan setiap warga negara maka pemerintah berupaya dari waktu ke waktu
untuk menghasilkan program-program yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian pelayanan kesehatan
oleh seseorang maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku pencari
pengobatan adalah perilaku individu maupun kelompok atau penduduk untuk melakukan
atau mencari pengobatan.
Menurut Dever (1984), pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah adalah interaksi yang
kompleks antara pengguna jasa pelayanan (konsumen) dan penyelenggara jasa pelayanan
(provider).
Model Zschock menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang
menggunakan pelayanan kesehatan, yaitu:
faktor status kesehatan mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan pelayanan
kesehatan. Makin rendah status kesehatan seseorang, maka ada kecenderungan orang
tersebut banyak menggunakan pelayanan kesehatan. Tingkat pendidikan juga
mempengaruhi tingkat memanfaatkan pelayanan kesehatan. Orang dengan tingkat
pendidikan formal lebih tinggi akan mempunyai tingkat pengetahuan akan informasi
tentang pelayanan kesehatan yang lebih baik dan pada akhirnya akan mempengaruhi status
kesehatan seseorang.
provider sebagai pemberi jasa pelayanan mempunyai peranan yang lebih besar dalam
menentukan tingkat dan jenis pelayanan yang akan dikonsumsi bila dibandingkan dengan
konsumen sebagai pembeli jasa pelayanan. Hal ini sangat memungkinkan provider
melakukan pemeriksaan dan tindakan yang sebenarnya tidak diperlukan bagi pasien. Pada
beberapa daerah yang sudah maju dan sarana pelayanan kesehatannya banyak, masyarakat
dapat menentukan pilihan terhadap provider yang sesuai dengan keinginan
konsumen/pasien. Tetapi bagi masyarakat dengan sarana dan fasilitas kesehatan terbatas
maka tidak ada pilihan lain kecuali menyerahkan semua keputusan tersebut kepada
provider yang ada.
c) Kemampuan dan penerimaan pelayanan kesehatan. Kemampuan membayar pelayanan
kesehatan berhubungan erat dengan tingkat penerimaan dan penggunaan pelayanan
kesehatan. Pihak ketiga (perusahaan asuransi) pada umumnya cenderung membayar
pembiayaan kesehatn tertanggung lebih besar dibanding dengan perorangan.
d) Resiko sakit dan lingkungan. Faktor resiko dan lingkungan juga mempengaruhi tingkat
utilisasi pelayanan kesehatan seseorang. Resiko sakit tidak sama pada setiap individu dan
datangnya penyakit tidak terduga pada masing-masing individu. Disamping itu, faktor
lingkungan sangat mempengaruhi status kesehatan individu maupun masyarakat.
Lingkungan hidup yang memenuhi persyaratan kesehatan memberikan resiko sakit yang
lebih rendah kepada individu dan masyarakat.
3. Faktor pribadi : umur dan tahap pengalaman hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup dan kepribadian
2. Faktor Pendukung (Enabling Factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau
tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, keterampilan dan sumber
daya yang dibutuhkan untuk mendukung perilaku kesehatan seseorang seperti fasilitas
kesehatan, personalia, keterjangkauan biaya, jarak dan fasilitas transportasi.
Kebutuhan akan kualitas pelayanan yang baik dan memadai akan mempengaruhi individu
untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia. Semakin baik kualitas pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit, maka akan semakin kuat individu dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang ada.
Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga ataupun
perilaku kelompok masyarakt dalam banyak hal. WHO menyebutkan faktor perilaku yang
memenuhi masyarakat dalam pemanfaatan kesehatan adalah :
1. Pemikiran dan perasaan, yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-
kepercayaan dan perilaku seseorang terhadap pelayanan kesehatan.
2. Orang penting sebagai referensi, yaitu perilaku seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh
seseorang yang dianggap penting atau berpengaruh besar terhadap dorongan pemanfaatan
pelayanan kesehatan.
3. Sumber daya, yaitu mencakup fasilitas, waktu, tenaga dan sebagainya. Semua itu
berpengaruh terhadap perilaku seseorang baik positif maupun negatif.
4. Kebudayaan, yakni norma-norma yang ada di masyarakat dalam kaitannya dengan konsep
sehat sakit.