Menetapkan transisi
Seperti terlihat pada gambar 20, diasumsikan semua pasien pada awalnya dalam
keadaan sehat. Pada siklus 1, pasien dapat tetap sehat atau mengalami transisi ke sakit atau
meninggal. Pada siklus selanjutnya, pasien yang dalam keadaan sehat, dapat tetap sehat atau
menjadi sakit atau meninggal. Keadaan meninggal tidak dapat kembali ke dua keadaan
sebelumnya (sehat atau sakit). Apakah pasien bisa atau tidak kembali ke keadaan sehat,
tergantung dari penyakitnya. Misalnya pasien yang mengalami infeksi, maka pasien dapat
sembuh atau menjadi sehat. Jika pasien mengalami AIDS, maka pada pasien tersebut bisa
dilakukan pencegahan terhadap gejala-gejala yang akan muncul atau memperpanjang
kehidupan, tetapi tidak bisa lagi kembali dalam keadaan sehat. Pada contoh kasus diatas,
diasumsikan bahwa pasien yang sudah mengalami transisi dari pre diabetik ke diabetes
melitus, tidak dapat kembali lagi ke pre diabetik. Dalam Markov model, DM disebut sebagai
absorbing state.
Langkah 3. Menetapkan Lama Siklus Dan Jumlah Siklus
Lama masing-masing siklus tergantung pada penyakit yang akan dibuat sebagai
model. Sebagai contoh, pada kasus embolisme seperti dicontohkan di depan, waktu satu
minggu sudah cukup untuk menentukan jumlah pasien yang mengalami perdarahan atau
mengalami embolisme kembali. Pada penyakit kronis, biasanya digunakan waktu satu tahun
untuk satu siklus. Selain itu jumlah siklus tergantung pada keadaan kliniknya. Pada beberapa
penyakit kurun waktunya bisa selama hidup pasien. Pada contoh kasus DM diatas, ditetapkan
waktu selama 5 tahun dan masing-masing siklus lamanya 1 tahun untuk menetapkan
pengaruh program diet dan olah raga pada perkembangan ke diabetes mellitus.
Matriks probabilitas transisi terdiri dari 0 jika pasien tidak berpindah dari satu
keadaan kesehatan ke keadaan kesehatan yang lain. Pasien yang tidak mendapatkan program
diet atau olah raga (Gambar 19), dalam waktu satu tahun, probabilitas mengalami transisi ke
DM sebesar 10% (90% tetap berada pada keadaan IGT), sedangkan pasien yang
mendapatkan program diet dan olah raga (Gambar 18), probabilitas mengalami DM menurun
5% (95% tetap berada pada keadaan IGT). Diasumsikan bahwa pasien yang sudah
mengalami DM tidak bisa mengalami transisi kembali ke IGT. Gambar 21 memberikan
gambaran metode Markov yang berbeda, ditunjukkan dengan nilai probabilitas dari masing-
masing panah yang menghubungkan transisi status kesehatan.
Langkah 5. Menghitung Biaya dan Outcomes