Anda di halaman 1dari 171

NOSTALGIA KAMEN RIDER

RISMA
MELAWAN
RAJA BONBIN
EDISI 113 | 27 JAN - 2 FEB 2014
DAFTAR ISI
Edisi 113 27 jan - 2 feb 2014 Tap Pada konten untuk membaca artikel

Fokus
Bila Bu Wali
Masuk Kebun
Binatang Maut
Wali Kota Risma akhirnya
mengelola penuh Kebun
Binatang Surabaya. Cemas
lahannya berubah jadi mal.

Nasional Hukum

n Proyek Baru, Rencana Lama n Hilang Sudah Pasal Karet Itu


n Putusan ‘Ajaib’ Pemilu Serentak
kriminal
n Mengail untung dari gas oplosan
internasional
ekonomi

n suriah mau ke mana n Parasut Terakhir Merpati

n tak ada suami, sperma pun jadi n Rupiah siap menanjak

interview bisnis
n kepala bnpb syamsul maarif n laris manis gedung tinggi
n belajar jurus main saham
kolom
n waspadai banjir, jangan paranoid lensa

Media

n pilih gratis atau bayar? n bersiap di tahun kuda kayu

wkwkwk people
n saat ‘pak wapres’ datang

Seni hiburan

n DiCaprio dan Epic Wall Street n Dian Sastrowardoyo


n Bambang Susantono | Sebastian Gunawan
n adaptasi baru spionase perang dingin
n film pekan ini gaya hidup
n agenda

Cover:
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah

n nostalgia bernama kamen rider


n tokyo sophisticated city
@majalah_detik majalah detik
n nasi panggang idola dari yogya

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan
Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif
Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita,
Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar
Rifai Bahasa: Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus
Purnomo Product Management: Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus
Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi
Wahyono, Fuad Hasim, Luthfy Syahban.

Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
surat dari buncit

Majalah Detik
Kini Hadir di iPhone

P
embaca setia majalah detik, se-
moga ini menjadi kabar gembira bagi
Anda. Memasuki 2014, Anda para
pengguna iPhone bisa ikut menikmati
majalah detik, majalah yang selalu menyajikan
berita panas dengan investigasi mendalam.
Sebelumnya, majalah detik hadir di iPad, tablet
Android, dan versi PDF. Dengan ketiga versi itu,
rasanya tidak afdal kalau majalah detik tidak
hadir di iPhone.
Perkembangan teknologi tentu harus kami
imbangi dengan melakukan inovasi. Namun
kami tidak mau asal hadir di iPhone. Maka kami
membuat desain khusus untuk versi smartphone
ini. Target kami, meski peranti canggih lebih kecil,
pembaca tetap bisa nyaman saat menikmati berita yang
kami sajikan. Prinsip kami, kualitas tidak boleh dikorbankan.
Begitu kami yakin siap, dimulai edisi 112, 20-26 Januari 2014, de­
ngan kover “Rahasia Dapur Dahlan”, kami hadirkan via iPhone. Tampilan
versi iPhone sangat pas, jadi jangan cemas. Silakan dibuktikan, kenyaman-
an para pembaca sangat kami jaga.
Semua fitur yang sudah ada di iPad dan tablet Android, yakni konver-
gensi media cetak, elektronik, radio dan televisi, dengan video, audio, dan
animasi otomatis bisa Anda nikmati di iPhone dalam genggaman Anda.
Dan ukurannya pun lebih ringan dibanding versi iPad dan Android sehing-
ga Anda tidak perlu menunggu lama saat men-download-nya.
Untuk dapat menikmati aplikasi majalah detik di iPhone, dibutuhkan
spesifikasi standar iPhone 4 dengan iOS 6.
Dengan iPhone di genggaman, tentu menyenangkan bisa membaca
majalah detik dengan lebih santai, bisa sambil tiduran, jalan-jalan, atau-
pun saat duduk-duduk di sebuah kafe atau taman. Selamat menikmati,
pembaca. Salam.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


lensa

bersiap di tahun
kuda kayu

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR


Pengujung bulan Januari, masyarakat dunia bakal merayakan tahun baru penanggalan Cina ke-
2565, yang bertepatan dengan Tahun Kuda Kayu. Dari pasar, industri kecil, pertokoan, hingga
kelenteng sudah bersolek menyambutnya. Yuk, intip sebagian persiapan Imlek tahun ini.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


1

1. 2. 3. Keramaian mudik Imlek di Zhejiang, Cina, (18/1). Imlek menjadi libur nasional di berbagai negara.
(REUTERS/Dtringer)
4 5

4: Persiapan Imlek di Kuala Lumpur, Malaysia (8/1). (REUTERS/Samsul Said) 5: Patung raksasa menyambut
Imlek di Marina Bay, Singapura (12/1). (REUTERS/Edgar Su) 6. Pemain teater opera Cina dalam sebuah
event menyambut Imlek (10/1). (REUTERS/Edgar Su)
7

7. 8. Perajin lampion Imlek di Solo, Jawa Tengah, menangguk rezeki (14/1). Lampion yang menampilkan
12 karakter tahun Cina tersebt bakal dipajang di tempat umum. (Getty Images /Robertus Pudyanto)
9

10 11

9, 10, 11. Perajin pernak-pernik khusus Imlek menyelesaikan pekerjaannya, di Malang, Jawa Timur,
(18/). (Getty Images/Robertus Pudyanto)
12

13 14

12: Pengunjung di sebuah kelenteng di Jawa Timur(17/1). (Getty Images /Robertus Pudyanto) 13: Patung
dewa dibersihkan di Kelenteng Xian Ma, Makassar, Sulawesi Selatan (23/1). (ANTARAFOTO/Ekho
Ardiyanto) 14. Pengrajin barongsai di Tangerang, Banten (23/1). (ANTARAFOTO/Rivan Awal)
15

16

17

15. Lukisan kuda 3D di Beijing, Cina (19/1). (Getty Images/ Lintao Zhang) 16. Sembahyang Chou Kun
Kong Sang Sin (dewa dapur) di Kelenteng Tek Hay Kiong, Tegal, Jawa Tengah (23/1). ( ANTARAFOTO/
Oky Lukmansyah) 17. Displai toko bertema Imlek di Makassar ((18/1). (ANTARAFOTO/Dewi Fajriani)
nasional

Putusan ‘Ajaib’
Andika Wahyu | ANTARA FOTO

Pemilu Serentak
Putusan Mahkamah Konstitusi tentang pemilihan umum serentak baru
dibacakan hampir setahun setelah diketok. Baru dilaksanakan pada Pemilu
2019. Pasal soal Presidential Threshold tidak dibatalkan.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

R
uang sidang Mahkamah Konstitusi, Kamis, 23
Januari 2014, mendadak gaduh, setelah lembaga
penguji undang-undang tersebut mengeluarkan
putusan soal UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden. Dalam putusannya, MK me-
nyatakan pemilu presiden dilakukan serentak dengan pemilu
legislatif. Mahkamah menilai pemilu presiden yang terpisah
dengan pemilu legislatif bertentangan dengan konstitusi.
Keriuhan itu terjadi saat puluhan jurnalis berebut hendak
mewawancarai Effendi Ghazali, yang mengajukan uji materi
undang-undang tersebut ke MK. Didampingi kuasa hukum-
nya, Ahmad Wakil Kamal, Kepala Laboratorium Psikologi
Politik Universitas Indonesia Hamdi Moeloek, aktivis pro-
Effendi Ghazali saat
memberikan keterangan demokrasi Fadjroel Falakh, serta pengamat hukum dan tata
pers seusai sidang negara Irman Putra Sidin, Effendi keluar dari ruang sidang
pengujian UU Pemilu
Presiden, Kamis (23/1). untuk melayani pertanyaan wartawan.
Andika Wahyu | ANTARA FOTO Dalam sidang yang dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

itu, Mahkamah mengabulkan


sebagian permohonan uji
materi yang diajukan Effendi.
Ketentuan yang dibatalkan
adalah Pasal 3 Ayat (5), Pasal 12
Ayat (1) dan (2), Pasal 14 Ayat
(2), serta Pasal 112. Sebaliknya,
MK menolak membatalkan
Pasal 9 UU Pemilu Presiden
yang mengatur ambang ba-
tas pencalonan presiden atau
presidential threshold.
“Saya bersyukur atas pu-
tusan MK yang mengabulkan
permohonan saya, meski tak
bisa dilaksanakan tahun ini,” kata Effendi, Koordinator Koalisi
Simulasi pemilu legislatif
yang diselenggarakan KPU Masyarakat Sipil untuk Pemilu Serentak.
pusat di TPS 14 Kelurahan Mahkamah memang menetapkan pemilu serentak dilaku-
Cilenggang, Kecamatan
Serpong, Kota Tangerang kan pada 2019, bukan 2014. Alasannya, seperti tertuang da-
Selatan, Banten, akhir
tahun lalu. lam salinan putusan MK Nomor 14/PUU-XI/2013, yang dirilis
Yudhi Mahatma | ANTARA FOTO Jumat, 24 Januari lalu, MK menilai proses penyelenggaraan
Pemilu 2014 telah berjalan dan mendekati waktu pelaksanaan.
Jika harus dilaksanakan tahun ini, tahapan Pemilu 2014 yang
sedang berjalan bisa terganggu. “Terutama karena kehilangan
dasar hukum,” demikian bunyi putusan tersebut.
Hal itu tidak dikehendaki MK karena akan bertentangan
dengan UUD 1945. Selain itu, MK menilai perlu ada aturan
mengenai pelaksanaan pemilu serentak pada 2019 setelah
keluarnya putusan ini. Waktu untuk membuat aturan baru itu
dinilai tidak cukup jika pemilu serentak harus dilaksanakan
tahun ini. Mahkamah juga menyatakan, meski putusan dija-
tuhkan, penyelenggaraan Pemilu 2004 dan 2009 tetap sah
dan konstitusional.
Toh, putusan itu tetap dinilai aneh. Sebabnya, putusan dike-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

luarkan pada 26 Maret 2013 dalam Rapat Permusyawaratan


Hakim (RPH) yang dihadiri sembilan hakim konstitusi. Mereka
di antaranya Mahfud Md. selaku ketua merangkap anggota,
Achmad Sodiki, Akil Mochtar, Hamdan Zoelva, Muhammad
Alim, Ahmad Fadil Sumadi, Maria Farida Indrati, Harjono,
dan Anwar Usman.
Namun entah mengapa pembacaan putusan uji materi
yang diajukan sejak 23 Januari 2013 itu baru dibacakan ham-
pir setahun kemudian. Padahal, seharusnya dua minggu
setelah RPH, putusan sudah dibacakan.
Mantan Ketua MK Mahfud Md., secara terpisah, meng-
akui putusan itu dijatuhkan sejak 26 Maret tahun lalu.
Namun ia beralasan tidak bisa membacakan putusannya
karena empat hari setelahnya ia pensiun. Pria yang
digadang-gadang oleh Partai Kebangkitan Bangsa
Saya saat itu juga untuk diusung dalam Pilpres 2014 ini menduga,
menanyakan, penundaan pembacaan putusan karena para
kenapa tidak segera hakim konstitusi tidak memiliki ketertarikan
dibacakan? Tapi, ya politik.
Selain itu, MK sedang banyak menyidangkan
itu tadi dugaan saya. kasus pemilihan kepala daerah. Perkara pilkada
Alasan jelasnya saya selama 14 hari harus segera diputus. Apalagi
tidak tahu pasti. Mahkamah kemudian disibukkan dengan kasus
Akil Mochtar, yang tertangkap Komisi Pemberan-
tasan Korupsi karena diduga menerima suap.
“Saya saat itu juga menanyakan, kenapa tidak segera
dibacakan? Tapi, ya itu tadi dugaan saya. Alasan jelasnya saya
tidak tahu pasti,” ujar Mahfud.
Namun mantan Ketua MK yang juga pakar hukum tata
negara Jimly Asshiddiqie menganggap alasan Mahfud bahwa
saat itu MK sedang banyak menyidangkan kasus pilkada tidak
tepat. Sebab, selama dua atau tiga tahun terakhir justru tidak
ada putusan MK sepenting putusan tentang pemilu serentak
yang dibacakan Kamis lalu itu.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Pekerja menyelesaikan “Putusan MK tentang pemilu serentak ini paling penting


pembuatan baliho calon dan bersejarah dibanding putusan lainnya,” tutur Jimly saat
legislator di sebuah
percetakan di Kota dihubungi.
Madiun, Jawa Timur,
Senin (20/1). Menurut Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pe-
Siswowidodo | ANTARA FOTO milu ini, MK tidak memiliki aturan khusus mengenai kapan
putusan harus dibacakan setelah RPH. Selama ini, biasanya
putusan dibacakan setelah RPH memutuskan. Saat menjabat
Ketua MK, Jimly mengaku tak pernah menunda pembacaan
putusan. Kendati begitu, ia mengapresiasi putusan tersebut.
“Ini upaya penguatan sistem presidensial dengan meng-
gelar pemilu serentak, meski baru dilaksanakan pada 2019,”
ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra,
Habiburokhman, menilai MK semestinya memposisikan diri
sebagai “dewa konstitusi” yang mengatur perundang-undang-
an. Bukan justru mengkhawatirkan terjadinya kekacauan jika
pemilu serentak dilakukan tahun ini.
“Soal teknis kan dikerjakan lembaga lain, yaitu KPU (Komisi
Pemilihan Umum). Kenapa MK mengesampingkan kon-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

stitusi?” kata Direktur Pengacara Rakyat


tersebut.
Menurut dia, alasan MK bahwa jarak
waktu pembacaan putusan dengan pe-
nyelenggaraan Pemilu 2014 terlalu mepet
jika pemilu serentak dilakukan tahun ini
merupakan alasan di luar logika. Begitu
juga alasan MK yang mengkhawatirkan jika
pemilu serentak dilakukan tahun ini dapat
menyebabkan kekacauan karena tahapan
pemilu sudah berjalan.
Bekas Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Yusril Ihza Mahendra juga mem-
pertanyakan putusan MK yang dibacakan
beberapa bulan setelah RPH. Apalagi, tiga
hakim konstitusi yang memutus sudah
tak lagi bertugas, yakni Mahfud Md, Akil
Mochtar, dan Ahmad Sodiki.
“Pembacaan putusan seperti itu aneh
bin ajaib. Harusnya MK sekarang bermu-
syawarah lagi, siapa tahu hakim yang baru
pendapatnya berbeda,” kata Yusril dalam
siaran persnya, Jumat, 24 Januari lalu.
Akibat putusan itu, permohonan uji ma-
teri UU Pemilu Presiden yang diajukan Yusril, terutama soal
Yusril Ihza Mahendra
M Agung Rajasa | ANTARA FOTO
presidential threshold, seperti kehilangan relevansinya. Bagi
Yusril, MK tampak seperti dipaksa-paksa untuk membacakan
putusan permohonan Effendi Ghazali dan kawan-kawan,
yang dampak putusannya tidak seluas permohonan yang ia
ajukan.
“Saya mempertanyakan, apakah benar semua hakim MK
itu adalah negarawan yang memahami konstitusi seperti di-
katakan oleh UUD 1945?’ Jawaban saya, entahlah. Kenyataan-
nya, seperti itulah MK,” ujarnya. ■ KUSTIAH, DEDEN G. | DIMAS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Proyek Baru,
Rencana Lama
Wahyu Putrol/antara foto

Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan daerah


penyangga sepakat merealisasi rencana pembangunan dua waduk
di Bogor dan sodetan Ciliwung. Dinilai tidak berpengaruh besar
dalam menanggulangi banjir di Ibu Kota.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


nasional

S
ofyan masih hafal betul lokasi yang akan dijadi-
kan bendungan di kampungnya, Desa Sukamahi,
Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat. Saat majalah detik menyambangi desa
itu, Kamis, 23 Januari 2014, pria berusia 65 tahun ini dengan
piawai menunjukkan batas-batas yang akan dijadikan lokasi
penampung air tersebut.
Tangannya lalu menunjuk ke arah bangunan pondok pesan-
tren kecil, yang rencananya bakal terkena proyek ini. Pesan-
tren milik seorang kiai itu hanya berjarak 30 meter dari bibir
Sungai Ciliwung, yang tengah berarus deras dan dikelilingi
persawahan hijau.
“Rencana itu (pembangunan bendungan) sudah lama
sekali, kira-kira tahun 1990-an. Tapi belum jadi-jadi sampai
sekarang,” kata Sofyan.
Lokasi yang akan Saat itu warga yang lahannya bakal terkena proyek banyak
dijadikan waduk
di Desa Sukamahi, yang menolak lantaran cuma ditawari penggantian Rp 150
Megamendung, Bogor.
M. Rizal/Majalah Detik
ribu per meter persegi. “Kalau sekarang ada (rencana itu)
lagi, mungkin mah sudah Rp 2 jutaan,” ujarnya dengan logat
Sunda yang kental.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Setelah “masuk laci” lebih dari 15 tahun, rencana pemba-


ngunan bendungan di Sukamahi kini kembali dilontarkan.
Dalam rapat koordinasi penanggulangan banjir di Bendung
Katulampa, Bogor, Senin, 20 Januari lalu, pemerintah pusat,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta sejumlah pemerin-
tah daerah penyangga sepakat untuk merealisasi rencana
tersebut.
Sementara awalnya yang akan dibangun adalah bendung-
an seperti yang diketahui warga Sukamahi, saat ini yang
disepakati adalah pembangunan waduk. Ada dua waduk
yang akan dibangun, yakni di Sukamahi dan Waduk Ciawi,
yang juga berada di Megamendung.
Dua waduk itu diharapkan mampu menampung seba-
gian luapan air Ciliwung saat curah hujan di kawasan
Puncak, Bogor, tinggi. Luapan air akibat tingginya
curah hujan di kawasan wisata itu selama ini
Setelah “masuk laci” dituding sebagai salah satu penyebab banjir
di Jakarta.
lebih dari 15 tahun, “Penanganan banjir Jakarta harus dilaku-
rencana pembangunan kan bersama-sama karena Jakarta adalah
bendungan di ibu kota negara, milik kita bersama,” tutur
Sukamahi kini kembali Bupati Bogor Rachmat Yasin seusai rapat.
Pembangunan fisik kedua waduk itu akan
dilontarkan. dilakukan oleh pemerintah pusat, yakni Ke-
menterian Pekerjaan Umum. Sedangkan pem-
bebasan lahannya menjadi beban Pemprov DKI
Jakarta. Total luas waduk yang akan dibangun adalah
161 hektare, yakni Waduk Ciawi seluas 119 hektare dan di
Sukamahi 42 hektare.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi,
jika mengikuti prosedur yang ada, pembangunan waduk ter-
sebut tak akan kunjung terealisasi. Karena itu, pihaknya akan
segera berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan
dalam mengalokasikan anggarannya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

“Ini kan untuk kepentingan rakyat. Wong saya juga enggak


Gubernur Jawa Barat ngambil uang atau korupsi dari dana itu, kok,” ucap Jokowi di
Ahmad Heryawan (kedua
dari kanan) dan Gubernur tempat yang sama.
DKI Jakarta Joko Widodo
(kanan) menjawab Pihaknya akan mengalokasikan dana hibah sekitar Rp 1,2
pertanyaan wartawan triliun untuk pembebasan lahan. Sebagian anggaran diusa-
seusai rapat di Bendung
Katulampa, Senin (20/1). hakan akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Jafkhairi | ANTARA FOTO Daerah 2014, yaitu sebesar Rp 200 miliar.
Selain Jokowi dan Rachmat, rapat di Katulampa dihadiri
sejumlah pemimpin daerah. Mereka antara lain Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Wali Kota Bogor Diani
Budiarto, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad, Wakil
Bupati Bekasi Rohim Mintareja, dan Wakil Wali Kota Bekasi
Ahmad Syaikhu. Hadir pula Kepala Balai Besar Wilayah Sungai
Ciliwung Cisadane T. Iskandar serta Direktur Jenderal Sumber
Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Muhammad Hasan.
Selain menyetujui pembangunan dua waduk, mereka
sepakat merealisasi proyek pembangunan sodetan Sungai
Ciliwung-Cisadane untuk penanggulangan banjir Jakarta.
Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu, 22 Januari

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Derasnya aliran Sungai lalu, Jokowi mengatakan pembebasan lahan untuk pemba-
Ciliwung di Desa ngunan waduk dan sodetan Ciliwung akan dimulai tahun ini.
Sukamahi, Megamendung.
M. Rizal/Majalah Detik
Sedangkan pembangunan fisiknya akan dimulai tahun depan,
dan akan diselesaikan dua tahun kemudian.
Adapun mengenai anggarannya akan dikoordinasikan
dengan daerah penyangga. “Soal siapa saja pengguna anggar-
annya, bagi saya itu nomor dua. Yang penting (rencana itu)
dimulai, dan diputuskan segera,” katanya. Jokowi hakulyakin,
setelah sodetan dan waduk ini selesai dibuat, Jakarta tak lagi
dirundung banjir setiap tahunnya.
Sementara itu, Muhammad Hasan mengatakan rencana
desain dan pembebasan lahan untuk sodetan Ciliwung-Cisa-
dane saat ini sedang digarap. Kementerian juga menyerahkan
urusan pembebasan lahan untuk sodetan ini kepada peme-
rintah daerah. Jika disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah DKI, anggarannya ikut ditanggung oleh Pemprov DKI.
“Kami akan menerbitkan peraturan Menteri Pekerjaan
Umum yang memberi kewenangan kepada kabupaten dan

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

kota untuk pengelolaan situ, pengerukan, dan pembersih-


annya serta pembebasan lahan,” ujar Hasan. Adapun pemba-
ngunan fisiknya akan didanai oleh Kementerian Pekerjaan
Umum melalui APBN.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supri-
yatna, meminta pemerintah DKI memilih memprioritaskan
pembuatan sodetan Ciliwung atau pembangunan waduk
terlebih dulu. “Kalau waduk sudah positif (mencegah banjir),
tidak perlu membuat sodetan. Begitu sebaliknya. Ini untuk
efektivitas,” Yayat menuturkan.
Ia juga menyarankan dilakukannya audit lingkungan. Sela-
ma ini, kata Yayat, Pemprov DKI Jakarta hanya sibuk dengan
kondisi Sungai Ciliwung. Padahal Cisadane sama pentingnya
dengan Ciliwung dalam menyangga air dari hulu.
Peneliti studi teknik lingkungan dari Universitas Indonesia
dan Direktur Jakarta Water Institute, Firdaus Ali, menilai ren-
Yayat Supriyatna cana pembuatan sodetan Kali Ciliwung ke Cisadane memang
ANTARA FOTO
signifikan mengatasi banjir. Tapi belum diketahui ke mana
arah sodetan tersebut. “Di Kabupaten Tangerang, Tangerang
Selatan, atau Kota Tangerang. Ini masih dibicarakan,” ucap-
nya.
Adapun rencana pembangunan dua waduk di Megamen-
dung, menurut Firdaus, tak akan berpengaruh besar dalam
menanggulangi banjir Jakarta. Tahun 1990-an, Waduk Ciawi
dirancang bisa menampung 30 juta meter kubik air limpasan
Ciliwung. Sedangkan yang akan dibangun nanti kapasitasnya
cuma 8-9 juta meter kubik, dan Waduk Sukamahi 5 juta meter
kubik saja.
Apalagi beban air limpasan dari kawasan Puncak kini jauh
lebih tinggi dibanding 20 tahun lalu akibat peru-
bahan kondisi daerah hulu dan pertambahan
populasi di daerah aliran Sungai Ciliwung. “Pada
2030, debit Ciliwung akan bertambah sekitar 50
persen,” ujarnya. n
Dimas A., M. Rizal, Kustiah, Farhan

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

Gubernur DKI Jakarta


Joko Widodo:
Sodetan
Bukan
untuk
Pindahkan
Banjir
Rencana pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke
Cisadane pernah ditolak warga Tangerang. Kini, rencana
itu kembali digulirkan. Benarkah sodetan bakal membuat
Tangerang banjir? Ini kata Jokowi.

S
alah satu keputusan penting Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan
yang dihasilkan dalam perte- Umum Muhammad Hasan, kapasitas air
muan di Bendung Katulampa, di hilir Cisadane sebanyak 1.900 meter
Senin, 20 Januari 2014, adalah kubik air per detik. Sedangkan pada
merealisasi pembuatan sodetan untuk puncak banjir, Cisadane baru terisi 1.550
menanggulangi banjir. Sodetan untuk meter kubik per detiknya.
mengalihkan air dari Sungai Ciliwung ke Artinya, sungai yang melintas di kawa­
Cisadane itu akan dibangun sepanjang san Tangerang, Provinsi Banten, itu ma-
1,2 kilometer. Menurut Direktur Jenderal sih memiliki kapasitas lebih setidaknya

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


nasional

200-300 meter kubik per detik. Itulah


alasan Cisadane dianggap masih bisa
menampung kelebihan air di Ciliwung
dan karena itulah sodetan akan dibuat.
Rencananya, pembangunan fisik dimulai ngerang. Saya yang akan temui. Secepat-
awal tahun depan. Namun pembebasan nya, biar semua menjadi terang dan jelas.
lahannya akan dimulai tahun ini. Yang seperti ini keputusan politik. Nanti
Tapi pembangunan sodetan yang su- di sana akan diberi keyakinan (penjelas-
dah lama direncanakan ini sepertinya ba- an) ke mereka.
kal menemui kendala. Rencana ini sebe- Pemprov DKI juga akan urun dana?
lumnya pernah ditolak warga Tangerang Ya, terserah.... Kalau Kementerian Pe-
karena dikhawatirkan bisa membuat kerjaan Umum siap dan ada dananya, ya
wilayah itu terkena banjir. Apalagi, dalam lebih baik, kenapa tidak? Kalau tidak, ya
rapat di Katulampa, Wakil Gubernur ndak apa-apa (Pemprov ikut urun dana).
Banten Rano Karno, Bupati Tangerang Yang penting, (rencana sodetan) ini ha-
Ahmed Zaki Iskandar, dan Wali Kota Ta- rus diputuskan.
ngerang Arief Rachadiono Wismansyah Berapa anggaran yang disiapkan
tidak ikut menyepakati rencana tersebut DKI?
karena absen meskipun diundang. Rp 1,9 triliun, kurang-lebih.
Nah, apakah rencana pembuatan so- Itu untuk pembangunan fisik?
detan itu bakal tertunda lagi dan berkas- Iya, fisik. Paling ada (dana) pembebas-
nya masuk laci meja? Benarkah, jika so- an lahan, cuma sedikit saja, kok. Jadi bisa
detan ini dibuat, wilayah Tangerang akan dibilang ini semuanya untuk fisik. Itu kan
kebanjiran? Berikut ini kata Gubernur terowongannya di bawah tanah, jadi
DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi, tidak terbuka. Dan itu sama saja kayak
kepada majalah detik yang menemui- sodetan dari Ciliwung ke BKT (Kanal
nya di Balai Kota DKI, Rabu, 22 Januari Banjir Timur). Jadi ini sama.... Yang jelas,
lalu. ini bukan acara memindahkan banjir. Ini
acara mengatasi banjir.
Bisa jelaskan rencana pembangun- Jadi warga Tangerang tidak perlu
an sodetan yang disepakati di Katu- khawatir bakal kebanjiran?
lampa? Logika sederhananya, kalau di Cisada-
Nanti, saya sudah bikin agenda supaya ne penuh, ya ndak mungkin dibuka dong
bisa bikin pertemuan dengan pihak Ta- pintunya. Gitu aja. n KUSTIAH, RAY JORDAN | DIMAS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


hukum

Hilang Sudah
Pasal Karet Itu
Mahkamah Konstitusi menghapus delik “perbuatan tidak menyenangkan”
dari Pasal 335 ayat (1) KUHP. Disambut baik karena pelaku pelecehan
seksual bisa dijerat dengan hukuman yang lebih berat.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


hukum

P
aulus Irawan, atau akrab disapa Iwan Pangka,
geram. Intonasi suara pria berusia 50 tahun itu se-
sekali meninggi saat menceritakan kasus kliennya,
RW, mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Indonesia, yang beberapa waktu lalu melaporkan penyair
Sitok Srengenge ke polisi. Ia geram karena polisi semestinya
sudah bisa memeriksa Sitok sebagai terlapor. Apalagi korban
dan delapan orang saksi sudah dimintai keterangan.
Sejak awal, Iwan dan kuasa hukum RW lainnya kecewa
lantaran pasal yang diterapkan untuk terlapor adalah Pasal
335 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
tentang perbuatan tidak menyenangkan. Sudah dua bulan
bergulir, kasus itu belum juga meningkat statusnya. Ia berha-
rap, dengan keterangan para saksi dan korban, polisi segera
menerapkan pasal dengan hukuman yang lebih berat.
“Penggunaan Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak me-
nyenangkan atas kasus yang dialami RW tidak tepat,” kata
Iwan saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu
Hakim Konstitusi Harjono
22 Januari lalu.
Rengga Sancaya/detik foto
Iwan mengakui, sebenarnya yang menerapkan delik “per-
buatan tidak menyenangkan” dalam kasus kliennya adalah
kepolisian. Namun pihaknya menganggap pasal tersebut
sumir dan tidak memiliki kepastian hukum. Ketentuan
itu juga dinilai tidak memberikan jaminan rasa keadil-
an, khususnya bagi korban dugaan
kekerasan seksual seperti kliennya.
Namun Iwan dan para pembela
RW kini bisa berharap banyak.
Pasalnya, Mahkamah Kon-
stitusi pada Kamis, 16 Janu-
ari lalu, menghapus frasa
“sesuatu perbuatan lain
maupun perbuatan
yang tidak me-
nyenangkan”
di dalam

Majalah
Majalahdetik
detik27
27Januari
Januari- 02
- 2 februari 2014
hukum

Pasal 335 Ayat (1) KUHP. MK tidak membatalkan seluruh Pa-


sal 335 Ayat (1), melainkan hanya menghapus frasa tersebut.
Setelah frasa itu dihapus, Pasal 335 KUHP Ayat (1) ber-
ubah menjadi: “Barang siapa secara melawan hukum me-
maksa orang lain supaya melakukan, tidak melakukan, atau
membiarkan sesuatu, dengan memakai kekerasan, atau
dengan memakai ancaman kekerasan, baik terhadap orang
itu sendiri maupun orang lain.”
Putusan tersebut dibacakan dalam sidang terbuka yang
dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva. Ketentuan soal per-
buatan tidak menyenangkan itu dihapus karena dinilai oleh
MK bisa menimbulkan ketidakpastian hukum.
Menurut Hakim Konstitusi Harjono, yang ditemui
secara terpisah, perbuatan tidak menyenangkan
tidak dapat diukur secara obyektif. “Seandainya
pun dapat diukur, ukuran tersebut sangatlah
Dengan demikian, subyektif dan hanya berdasarkan penilaian
korban, penyidik, dan penuntut umum
Pasal 335 KUHP, yang semata,” ujarnya.
sering dianggap pasal Mahkamah juga menilai delik tersebut
karet, kini lebih jelas berpeluang digunakan penyidik maupun
penuntut umum untuk berbuat sewe-
dan mengikat hukum. nang-wenang terhadap orang lain berda-
sarkan suatu laporan. Karena itu, ketentuan
tersebut dianggap bertentangan dengan
konstitusi, yakni Pasal 28-D Ayat (1) UUD 1945.
“Dengan demikian, Pasal 335 KUHP, yang sering
dianggap pasal karet, kini lebih jelas dan mengikat
hukum,” tutur Harjono.
Ully Pangaribuan, staf Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi
Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH-APIK), menga-
takan, penghilangan frasa “perbuatan tidak menyenangkan”
perlu disambut sukacita. Kini polisi tak lagi bisa menerap-
kan pasal yang tidak bisa memberikan kepastian hukum,
khususnya dalam kasus pelecehan seksual.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


hukum

“Selain hukumannya tergolong ringan, penggunaan pasal


ini seolah menganggap kasus pelecehan seksual bukan per-
soalan serius,” ucap Ully saat ditemui Selasa, 21 Januari lalu.
Ia menilai kasus pelecehan seksual seharusnya dijerat deng-
Pasal 335 di dalam KUHP an Pasal 285 dan 286 KUHP tentang perkosaan dan penca-
Ari Saputra/detik FOTO
bulan, yang sifatnya mengikat dan lebih memiliki kepastian
hukum. Bukan dengan Pasal 335 yang biasa digunakan pe-
nyidik untuk menjerat pelaku.
Seperti dalam kasus mahasiswi RW. Sitok, sebagai terlapor,
dikenai delik “perbuatan tidak menyenangkan” lantaran polisi
menganggap pelaku tidak bertanggung jawab atas perbuat-
annya. Padahal dalam kasus itu, menurut Ully, polisi bisa
menggunakan Pasal 286 tentang perkosaan dan pencabulan.
“Jika ada laporan baru (dalam kasus RW), pasal yang membe-
ratkan bisa ditingkatkan,” katanya.
Pakar Hukum Pidana dari UI, Chudry Sitompul, juga me-
nyambut baik putusan MK yang menyetip frasa “perbuat-
an tidak menyenangkan”, yang kerap disebut sebagai pasal
karet. Ia menilai frasa itu memiliki makna luas sehingga, jika
tetap ada di dalam Pasal 335 Ayat (1) KUHP, dikhawatirkan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


hukum

bisa mengancam kebebasan warga negara.


“Bayangkan, orang yang membuka kaus kaki di depan
orang lain, dan jika ada orang yang tidak suka, orang itu bisa
memidanakan orang yang membuka kaus kaki,” ujarnya, se-
raya menyebut putusan Mahkamah itu sebagai langkah maju.
Adapun mengenai kasus pelecehan seksual yang sudah te-
lanjur dikenai dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan,
kata Chudry, bisa diganti dengan pasal yang lebih kuat. Yakni
yang mengatur tindak kesusilaan atau pasal perkosaan dan
pencabulan.
Iwan Pangka juga berharap polisi menggunakan Pasal 285
KUHP tentang perkosaan, atau sekurang-kurangnya Pasal 294
tentang perbuatan cabul dalam perkara yang dialami klien-
Komisaris Besar Rikwanto
ari saputra/detikfoto nya. Sebelumnya, kepada majalah detik, Sitok membantah
memerkosa atau melakukan pemaksaan apa pun kepada RW,
meskipun ia mengakui melakukan hubungan intim dengan
korban.
Sementara itu, kepolisian belum mengambil sikap. Kepala
Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar
Rikwanto mengatakan pihaknya masih mempelajari putusan
MK yang membatalkan delik “perbuatan tidak menyenang-
kan” tersebut. Polda Metro Jaya sering menerima laporan
warga terkait pasal perbuatan tidak menyenangkan.
Ada ribuan kasus yang dilaporkan selama setahun
lalu, termasuk kasus RW yang melaporkan Sitok.
“Saya belum bisa komentari. (Kasus) Yang
sudah berjalan tetap berjalan, nanti diuji di
pengadilan,” tutur dia. n
Deden Gunawan, Kustiah, Moksa Hutasoit | Dimas

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

ilustrasi: edi wahyono

Mengail Untung
dari gas oplosan
Polisi menggulung komplotan pengoplos elpiji. Mereka sudah lama
menjalankan aksinya. Gas hasil oplosan dijual ke restoran, hotel, serta
industri di wilayah Bogor.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

K
enaikan harga elpiji tabung ukuran 12 kilogram
dirasa berat bagi sebagian kalangan masyarakat. Na-
mun, bagi Oka dan kawan-kawan, kenaikan itu justru
menjadi keuntungan. Komplotan tersebut berhasil
meraup laba dengan mengoplos elpiji dari tabung berukuran 3
kg, yang bersubsidi, ke tabung 12 kg, yang tidak bersubsidi.
Selama berbulan-bulan mereka menjual elpiji hasil oplosan
tersebut ke sejumlah restoran, hotel, serta industri. Uang ratus-
an juta rupiah pun mereka dapatkan.
Komplotan ini tergolong lihai. Diduga,
untuk mengelabui, sebuah gudang bekas
pabrik tapioka di daerah Ciluar, Kecamat-
an Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat, pun dijadikan lokasi pengoplosan.
Demi keamanan aksi mereka, enam unit
kamera CCTV (closed-circuit television)
dipasang di sejumlah sudut ruangan.
Tapi aksi ilegal mereka akhirnya ter-
ungkap ketika petugas dari Kepolisian
Resor Kota Bogor merazia sebuah truk
pengangkut 20 tabung elpiji berukuran
50 kg pada Sabtu, 4 Januari 2014. Tabung-
tabung tersebut saat itu akan didistribu-
sikan ke sejumlah hotel dan restoran di
Kota Bogor.
Nah, saat diperiksa itulah sang penge-
mudi truk mengaku gas yang dibawanya
merupakan hasil oplosan dari tabung
gas bersubsidi. Dari mulutnya pula diketahui tabung-tabung itu
Para tersangka pelaku
Jafkhairi/antarafoto diambil dari salah satu agen di Jalan Mayor Oking, Kecamatan
Citeureup, Kabupaten Bogor, sedangkan lokasi pengoplosannya
di sebuah bekas pabrik di Ciluar.
“Mendengar pengakuan itu, kami berkoordinasi dan mela-
kukan penggerebekan ke agen di Citeureup dan penyuplainya
di Ciluar,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor
Ajun Komisaris Condro Sasongko kepada majalah detik Selasa,

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

21 Januari lalu.
Penggerebekan lokasi pengoplosan dilakukan pada 12 Januari
selepas magrib. Di tempat ini, polisi menemukan 4.900 tabung
gas berbagai ukuran. Dari 3 kg, 12 kg, hingga 50 kg. Lima ter-
sangka pelaku ditangkap, yakni Oka (pemilik gudang oplosan),
TN (karyawan), BN (pemilik agen gas oplosan), IR (sopir), dan
NN (kernet).
“Ternyata mereka sudah lama beroperasi. Pengoplosan yang
mereka lakukan menyebabkan kelangkaan gas 3 kg, karena (dis-
tribusi) mereka potong di tengah jalan,” ujar Condro. “Seharus-
nya dari agen langsung ke pengecer, tapi nyangkut dulu di para
tersangka itu. Ini tangkapan terbesar kami,” dia menuturkan.
Para tersangka meraup keuntungan Rp 150-200 ribu untuk
setiap penjualan satu tabung elpiji isi 50 kg, yang di pasar-
an harganya mencapai Rp 700 ribu.
Pengoplosan yang mereka Sedangkan untuk tabung elpiji 12 kg,
lakukan menyebabkan mereka meraup untung Rp 40-50 ribu
kelangkaan gas 3 kg, karena per tabungnya.
“Di lokasi itulah pelaku mengoplos
(distribusi) mereka potong di gas dari tabung 3 kg ke tabung 50 kg.
tengah jalan. Kemudian dijual dengan harga nonsub-
sidi ke restoran-restoran dan hotel di
sekitar Bogor,” ucap Condro.
Selain di Ciluar, polisi menangkap lima pelaku pengoplos gas
di Perumahan Pajajaran Blok A2, Kelurahan Katulampa, Keca-
matan Bogor Timur, Kota Bogor. Pelaku dengan modus yang
sama dibekuk di wilayah Cileungsi dan Jonggol. Di situ, polisi
menggerebek dua rumah di Desa Jati Sari, Kecamatan Cileungsi,
dan Perumahan Citra Indah Bukit Agape, Desa Sukamaju, Keca-
matan Jonggol.
Di Cileungsi, polisi menangkap tujuh pelaku dan menyita
setidaknya 900 tabung gas berukuran 3 kg dan 12 kg. Sejumlah
barang bukti yang disita, antara lain slang regulator, segel, kulkas
pendingin tabung gas, dan dua unit mobil.
Salah seorang tersangka pelaku yang ditemui di Markas Pol-
res Bogor, TS, berdalih rumahnya baru tiga bulan ini dijadikan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

tempat pengoplosan elpiji. Di rumah itu, TS dan anak buahnya


mengoplos elpiji bersubsidi ke tabung 12 kg menggunakan slang
regulator.
“Supaya tidak meledak karena slang bocor, kita tutup lubang
Petugas Polres Bogor saat di tabungnya dengan es batu,” katanya.
mengamankan tabung
elpiji berbagai ukuran dari TS mengaku mendapatkan tabung gas 3 kg bersubsidi dari
tersangka pengoplos di Pertamina. Untuk mengisi tabung 12 kg, setidaknya dibutuhkan
Mapolres Bogor, Cibinong,
Selasa (7/1). 4 tabung gas ukuran 3 kg. Kemudian gas ukuran 12 kg itu ia jual
Jafkhairi/antarafoto ke sejumlah pengusaha dan industri. Setidaknya ia mendapat
keuntungan Rp 30 ribu dari setiap tabung gas ukuran 12 kg yang
dijualnya.
Sementara itu, AN, anak buah TS, mengaku ratusan tabung
gas ukuran 12 kg yang disita polisi itu sedianya akan diedarkan
di sekitar Cileungsi, Gunung Putri, Citeureup, sampai Cibarusah
dan wilayah Bekasi.
“Saya sudah kerja di situ 3 tahun. Tiap bulan terima gaji Rp
800 ribu dan uang makan Rp 20 ribu per hari,” ujar AN. Dalam
sehari setidaknya ia mengangkut 150 tabung gas berukuran 12
kg untuk diedarkan.
Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Asep Saprudin saat
ditemui secara terpisah mengatakan operasi penangkapan ter-
hadap para pengoplos gas bersubsidi mulai digalakkan setelah
pemerintah menaikkan harga gas berukuran 12 kg awal Januari.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


kriminal

“Setelah ada kabar kenaikan harga elpiji, kami langsung in-


struksikan semua polsek di wilayah Kabupaten Bogor melakukan
pengawasan. Akhirnya kami temukan dua lokasi itu melakukan
pengoplosan,” tutur Asep.
Para pelaku akan dijerat Pasal 53 dan Pasal 55 Undang-Un-
dang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, UU
Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, serta UU Nomor 2 Tahun
1981 tentang Metrologi Legal. Para pelaku bisa dikenai hukuman
5 tahun penjara.
Namun, kendati praktek pengoplosan
elpiji bersubsidi marak, Vice President
Communication PT Pertamina Ali Mun-
dakir menolak jika pihaknya dianggap
lemah dalam melakukan pengawasan.
“Setahu saya, agen-agen resmi kami tidak
berani mengoplos elpiji, apalagi yang ber-
subsidi. Kemarin saja, ketika harga kami
naikkan, mereka enggak berani menum-
puk barang atau menaikkan harga lebih,”
ucap Ali.
Ia menuding pengoplosan dilakukan
para pengepul atau agen tak resmi. Mes-
ki demikian, Ali berjanji, jika ada agen
resmi yang coba-coba berbuat curang,
Pertamina akan menindak tegas. Sebagai
antisipasi, Pertamina akan mengecek ke
sejumlah agen resmi. Jika ada yang dida-
pati bermain curang dengan mengoplos
gas bersubsidi, hubungan kerja sama akan diputus.
Ali Mundakir
Ari Saputra “Pengoplosan elpiji bersubsidi harus ditindak tegas. Karena
tindakan itu melanggar hukum dan merugikan kita serta ma-
syarakat sebagai konsumen,” kata Ali. n
M. Rizal | Deden Gunawan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Bila Bu Wali
Masuk Kebun
Binatang Maut
Wali Kota Risma akhirnya
mengelola penuh Kebun Binatang
Surabaya. Cemas lahannya
berubah jadi mal.

Kiagus Aulianshah / ilustrasi

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

S
urat dari Gland, Swiss, itu sampai ke meja Presi-
Rapat terbatas membahas den Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember
kisruh Kebun Binatang 2013. Pengirimnya adalah Gerald Dick, Direktur
Surabaya (KBS) di kantor
presiden, Jakarta, Selasa Eksekutif Presiden Asosiasi Kebun Binatang dan
(21/1). Pengelolaan KBS Akuarium Dunia (WAZA), yang mendesak Yudhoyono turun
diputuskan dikelola oleh
Pemkot Surabaya. tangan mengatasi kisruh di Kebun Binatang Surabaya.
Prasetyo Utomo | antara
Dua kali Dick melayangkan surat protesnya dan agaknya
Yudhoyono gerah. Apalagi sebelumnya media internasional
bertubi-tubi memberitakan soal Kebun Binatang Surabaya.
Puncaknya adalah berita kematian Michael, singa Afrika
yang tewas tergantung di kandangnya. Saking parahnya
kondisi satwa dan kandang di sana, predikat “kebun binatang
terlengkap se-Asia” berubah jadi julukan “the zoo of death”
alias kebun binatang maut.
“Istri saya juga kebanjiran SMS sampai tidak bisa tidur,”
kata Yudhoyono seperti ditirukan Wali Kota Surabaya Tri Ris-
maharini seusai rapat di kantor Presiden, Jakarta. “Intinya,
SMS itu mengingatkan, luar negeri sudah tahu ada singa
yang meninggal di kebun binatang.”
Risma, begitu sapaan sang wali kota, diundang Presiden
ke Istana bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Menteri
Kehutanan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup
Balthasar Kambuaya juga diajak membahas taman satwa
yang berusia hampir seabad itu. Sengkarut yang dibahas di
kantor Yudhoyono itu berawal dari konflik pengelola Kebun

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Binatang Surabaya, yang dimulai sejak 1980-an. Faksi-faksi di


dalam Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya seba-
gai pengelola kebun binatang saling menjatuhkan.
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan para penge-
lola lebih sibuk berebut pendapatan kebun binatang daripada
memikirkan kesejahteraan satwa. “Makanannya dicampur
formalin, rumputnya dikasih ndak karu-karuan,” ujarnya. “Me-
reka saling sikat. Kalau enggak bisa ngelawan, satwanya yang
dibunuh.”
Zulkifli pun mengutus tim buat memeriksa salah urus
kebun binatang itu. Akhirnya pada 2010 Zulkifli mencabut
izin pengelolaan dari Perkumpulan Taman Flora dan Satwa
Zulkifli hasan Surabaya.
Mereka saling Sebagai gantinya, Zulkifli pada 20 Agustus 2010 memben-
tuk Tim Pengelola Sementara, yang berisi orang kemente-
sikat. Kalau enggak riannya serta utusan dari pemerintah Jawa Timur dan Kota
bisa ngelawan, Surabaya. Urusan sehari-hari diserahkan kepada perwakilan
satwanya yang Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI), yakni
Direktur Taman Safari Indonesia Tony Sumampau.
dibunuh. Masuknya Tony tidak serta-merta membuat masalah se-
lesai. Warisan masa lalu, seperti pakan yang tidak terurus,
membuat korban terus berjatuhan. Salah satu korbannya
Melanie, harimau Sumatera koleksi Kebun Binatang Suraba-
ya, yang pencernaannya rusak karena bertahun-tahun diberi
daging berformalin. Geringnya Melanie menjadi perhatian
karena Panthera tigris sumatrae seperti dia termasuk kategori
sangat terancam punah.
Diungsikan ke klinik hewan Taman Safari di Cisarua, Bogor,
hingga kini raja hutan Asia itu hanya bisa mengkonsumsi ma-
kanan kucing kalengan. Itu pun harus disuapi pengasuhnya di
Taman Safari Indonesia Cisarua.
Meski berangsur pulih, Melanie sesungguhnya hanya ting-
gal menunggu waktu menyusul Kliwon, jerapah yang mati
dengan 20 kilogram plastik di perutnya pada 2012. Ada juga
seekor cheetah yang mati stres karena kehilangan kaki lantar-
an dicaplok harimau putih tetangga kandangnya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Selain mengurusi satwa dan kandangnya, Tim Pengelola


Sementara ditugasi Menteri Zulkifli mencari pengelola baru
dan investor. Tim sempat membahas pengambilalihan Kebun
Binatang Surabaya dengan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi
Hartono karena tanah kebun binatang itu memang tercatat milik
Pemerintah Kota Surabaya.
Namun, belum sempat Bambang menyelesaikan pembentuk-
an badan usaha daerah buat mengurus kebun binatang, dia
keburu digantikan Risma. Tim itu pun pada 2010 melobi Risma,
tapi kala itu ditolak. “Aku ndak mau. Ngapain ngurusin binatang,
ngurusin manusia saja durung iso (belum bisa),” kata Risma.
Darori, yang saat itu menjabat Direktur Jenderal Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, bercerita,
dia mengusulkan agar harga tiket masuk tidak dinaikkan. Agar
Kebun Binatang Surabaya tidak bangkrut, Darori dan tim meng-
usulkan pembangunan tempat bisnis, seperti restoran, buat me-
Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

nyubsidi tiket.
Pakar satwa liar Institut Pertanian
Bogor, Hadi S. Ali Kudra, membe-
narkan adanya usulan itu. Hadi, yang
masuk Tim Evaluasi Kesehatan dan
Pengelolaan Kebun Binatang Surabaya,
mengatakan sempat ada usulan pendi-
rian bisnis penunjang buat tambahan
pemasukan. “Tapi kami usulkan itu ada
di luar area kebun binatang,” ujarnya.
Namun seorang sumber majalah
detik yang mengetahui pertemuan itu
Tony sumampau menyebutkan versi yang berbeda. Para
tetamu itu malah menyarankan kebun
Silakan lihat binatang ditutup saja karena hewannya
banyak yang mati. Bahkan, kata dia, mereka menyatakan
rekomendasi desain sudah ada investor yang masuk. “Katanya investornya peng-
saya. Apakah ada usaha properti besar dari Jakarta,” ujarnya.
hotel? Apakah ada Mendengar itu, kata dia, Risma pun berang. Sumber tadi
mal? Kelihatan ya bercerita Risma mencak-mencak kepada para tamunya. “Heh,
Pak, ini untuk konservasi. Ndak, ndak bisa!” kata sumber itu
tidak ada. menirukan ucapan Risma . “Kalau sudah ndak bisa, serahkan
saja ke Pemkot, saya kelola!”
Ketika dimintai konfirmasi, Risma membenarkan pernah
marah seperti itu. “Saya ndak pernah semarah itu sebelum-
nya,” kata Risma.
Risma mengatakan orang Surabaya tidak akan pernah
lupa dengan upaya tukar guling tanah kebun binatang jadi
pusat belanja. Pada 1996, pengusaha properti Ciputra berniat
menukarnya dengan lahan mereka, Jurang Kuping, Surabaya.
Namun usulan yang dibahas sampai tingkat menteri itu men-
tal karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur menolaknya.
Tony membantah dia mengusulkan pembangunan mal.
“Silakan lihat rekomendasi desain saya. Apakah ada hotel?
Apakah ada mal? Kelihatan ya tidak ada,” kata Tony.
Soal restoran, menurut dia, harus ada. Namun Tony me-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

nyarankan agar tidak dikelola karyaw-


an seperti warung tenda yang dulu
dipegang keluarga pegawai.
Menteri Zulkifli membela Tim Pe-
ngelola Sementara. “Tony justru kami
taruh supaya mencegah itu jadi mal,”
kata Zulkifli.
Menurut Hadi, sejak pertemuan itu,
Risma dan Tim Pengelola Sementara
pecah kongsi. Hadi, yang mengenal
Risma jauh sebelum menjabat wali
kota, mencoba menjembatani kedua
risma pihak namun gagal karena Risma kebu-
ru mutung.
Kalau saya tidak Risma bahkan sempat mengancam
akan mengambil paksa tanah Kebun Binatang Surabaya
lapor ke KPK, kalau pengelolaan tidak diserahkan kepada Pemerintah Kota
ini tidak akan Surabaya. Namun Kementerian Kehutanan meminta Risma
berhenti-berhenti. mengajukan proposal pengelolaan sesuai dengan prosedur
jika ingin “memegang” Kebun Binatang Surabaya.
Risma pun mulai mendirikan unit pelaksana teknis daerah
sebagai badan pengelola kebun binatang. Namun unit pelak-
sana itu ditolak Kementerian karena minimal harus berbentuk
badan usaha milik daerah.
Risma tahu saat itu langkahnya diperlambat karena men-
dirikan perusahaan daerah mesti lewat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Surabaya. Tapi dia maju terus dan akhirnya
semua pengurusan kelar dan izin pengelolaan terbit pada
Juli 2013. Langsung Risma membawa anak buahnya masuk
Kebun Binatang Surabaya. Sejak itulah polemik antara Risma
dan Tony Sumampau makin kencang.
Dualisme pengelolaan memang terjadi karena, meski
memegang izin pengelolaan, Risma tidak bisa mengurusi he­
wan. Izin konservasi buat mengurusi satwa masih dipegang
Kementerian Kehutanan, yang sehari-harinya dijalankan oleh
Tony.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Kepala Dinas Perdagangan


dan Perindustrian Surabaya,
Widodo Suryantoro, ketika
giliran piket menjaga KBS.
Rachman Haryanto / detikfoto

Yang bikin Risma kesal, Tim Pengelola Sementara nyelonong


mengangkut dua kudanil ke kebun binatang lain tanpa sepenge-
tahuannya. Risma membawa masalah pemindahan hewan itu
ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin, 20 Januari 2014.
“Ini kan ada kekuatan besar di baliknya,” kata Risma. “Kalau
saya tidak lapor ke KPK, ini tidak akan berhenti-berhenti.”
Risma punya senjata lain buat melancarkan masuknya Peme-
rintah Kota ke Kebun Binatang Surabaya. Ada rekomendasi BPK
yang menyebut potensi kerugian negara jika Pemerintah Sura-
baya, sebagai pemilik lahan taman satwa, tak mengelola aset
dan pendapatan dari sana. Ini menguatkan posisi tawar Risma di
hadapan pemerintah pusat.
Sehari setelahnya, Risma menemui Presiden Yudhoyono. Ra-
pat di kantor Yudhoyono itu meluluskan permintaan Risma atas
kuasa penuh di Kebun Binatang Surabaya. “Izin definitif dalam
minggu ini akan kita serahkan kepada Wali Kota,” kata Menteri
Zulkifli seusai rapat itu.
Risma menegaskan pihaknya tidak mau mengambil apa-apa
dari KBS. Kalaupun ada pemasukan, itu semua buat kesejahteraan
hewan dan duitnya diputar lagi buat investasi dan pengembang-
an internal. “Kami berharap tempat itu kembali jadi kebanggaan
Surabaya.”

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Ke depan, masih ada tantangan yang harus dihadapi Risma.


Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya tengah meng-
ajukan gugatan agar bisa mengelola kembali kebun binatang.
Risma juga harus menghadapi karyawan yang mungkin masih
bersimpati terhadap pengurus lama.
Namun Menteri Zulkifli menyatakan siap membantu Ris-
ma menghadapi gugatan. Pemerintah pusat juga mendorong
Risma memutasi semua karyawan lama demi memutus rantai
konflik.
Satu poin kesepakatan lain di kantor Presiden adalah Risma
harus memindahkan satwa yang jumlahnya berlebih. Zulkifli me-
ngatakan, Risma juga diminta mengaudit satwa yang ada. “Kalau
kelebihan, tua, dan sakit tentu akan dirawat atau dipindahkan ke
lembaga konservasi yang punya izin,” kata Zulkifli.
Kubu PKBSI sudah menanti satwa-satwa itu. Ketua Umum
PKBSI Rahmat Shah mengatakan kebun binatang akan sulit
berkembang tanpa organisasinya.
PKBSI memang selalu dimintai rekomendasi ketika kebun bi-
natang akan menambah koleksi atau menerima hibah dari tem-
pat lain. “PKBSI ada hubungan dengan dunia, Asia, se-Indonesia,
kami pun bisa ngasih satwa.” ■ Isfari Hikmat, Pasti Liberti M., Bahtiar Rifai,
Tap/klik untuk berkomentar
Monique Shintami, Irwan Nugroho, Aryo Bhawono, Khairul Ikhwan | Okta Wiguna

Jalan Panjang Perseteruan KBS


1981-2001
KBS dikuasai Ketua Pengurus Pleno Perkum-
pulan Kebun Binatang Surabaya (KBS) Mo-
hamad Said dengan Ketua Pengurus Harian
Stany Soebakir.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

1997
Mulai terjadi konflik sehingga Stany mengundurkan diri.

2001
Said mengambil alih dan merangkap jabatan Ketua Pengurus Harian. Said menyerahkan
aset tanah KBS ke Pemkot Surabaya.

2001-2003
Kamilo Kalim dan Komang Wiarsa Sardjana mengambil alih Perkumpulan KBS. Kamilo
menjadi Ketua Dewan Pleno, sementara Komang Ketua Pengurus Harian. Keduanya
dilengserkan dalam rapat umum anggota Perkumpulan. Komang diduga menjual satwa
dan mengkorupsi dana kesejahteraan satwa.

2003-2006
Stany kembali mengambil alih melalui rapat umum ang-
gota luar biasa. Kemudian terbentuk Perkumpulan Taman
Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS), yang juga diketuai oleh
Stany.

2006
Melalui rapat umum anggota, Stany resmi menjabat Ketua PTFSS dengan masa jabatan
hingga 2011.

2009
Rapat umum anggota menolak laporan pertanggungjawaban tahunan Stany dan
membentuk komisi verifikasi dengan anggota 9 orang. Rapat umum anggota luar biasa
akhirnya mengambil alih serta menunjuk Basuki Rekso Wibowo sebagai Ketua PTFSS.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

2010
Stany kembali mengambil alih dan mengangkat Sadewo sebagai Ketua Dewan Pembi-
na serta Soejatmiko sebagai Ketua Pengurus.

2010
Berlarut-larutnya konflik KBS membuat Kementerian Kehu-
tanan mencabut izin konservasi PTFSS dan membentuk Tim
Manajemen Sementara. Menteri kemudian membentuk
Tim Pengelola Sementara (TPS) KBS tahap pertama dengan
ketua Hadi Prasetyo, Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi
Jawa Timur. Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indone-
sia Tony Sumampau, yang juga Direktur Taman Safari Indonesia,
kemudian ditunjuk sebagai Ketua TPS tahap II.

2013
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengirimkan surat ke-
pada Presiden dengan tembusan Kementerian Kehutanan,
Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pemeriksa Keuangan
untuk meminta izin mengelola KBS. Kementerian Kehutan-
an menerbitkan surat keputusan bernomor S.387/Menhut-
IV/2013 yang ditandatangani Menteri Zulkifli Hasan pada 3 Juli
2013. Surat itu mengizinkan Pemkot mengelola kebun binatang tapi
secara prinsip. Pemkot lantas membentuk Perusahaan Daerah
Taman Satwa.

2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui pemberi-
an izin pengelolaan dan konservasi definitif kepada Pemkot
Surabaya. Dengan izin itu, Pemkot Surabaya dapat mengelola
KBS berikut satwanya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Demi Komodo,
Beri Mobil,
hingga Lobi
Presiden
Satwa surplus Kebun Binatang
Surabaya menjadi incaran pengusaha
kebun binatang. Ada yang menukarnya
dengan mobil, ada pula yang
menukarnya dengan bangunan museum.
Kini pertukaran tersendat sampai ada
yang nekat melobi presiden.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

P
uluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Surabaya hilir-mudik di Kebun Binatang
Surabaya. Tidak ada hajatan khusus saat itu, tapi
mereka berjaga di setiap sudut kebun binatang.
Kebun binatang yang usianya sudah 100 tahun lebih itu
dalam kondisi siaga.
Pertengahan Juli 2013, ketegangan mengisi hari-hari di
kebun binatang itu. Beberapa tamu hilir-mudik ke kantor
Direktur Utama Ratna Achjuningrum. Mereka diperintah
oleh Ketua Harian Tim Pengelola Sementara Kebun Bina-
tang Surabaya Tony Sumampau untuk mengambil satwa
Sekumpulan rusa di salah di kandang belakang.
satu sudut KBS sedang
menikmati pakan. Tamu-tamu ini sering kali pergi dengan tangan hampa.
Ratna hanya kadang-kadang saja ada di belakang meja
Rachman / detikfoto
untuk memberikan izin. Konon, ia sengaja menghindar

T.B. Silalahi (bertopi) dan


Dahlan Iskan memberikan
pengarahan di Kantor
Paguyuban Demi Indonesia
Center
Foto: dok Padepokan Demi Indonesia
Centre

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

karena Wali Kota Surabaya


Tri Rismaharini memintanya
untuk menghentikan pengu-
rangan satwa kebun bina-
tang kota yang dipimpinnya.
Meski begitu, sepanjang Juli
2013 itu, sebanyak 45 satwa
tetap keluar dari kandang.
“Sudah, kamu kalau takut
keluar (dari kantor) saja,
orang-orang itu enggak
usah kamu jawab,” ujar sum-
ber majalah detik meniru-
kan perintah Risma kepada
Ratna.
Tony Sumampau sedang
menunjukkan koleksi Pada saat itu KBS memang dikelola dua pihak. Risma
harimau Sumatera di KBS. sebagai wali kota menguasai izin pengelolaan kebun
ANTARA
binatang. Sementara Tony, yang menjadi Ketua Harian
Tim Pengelola Sementara KBS, sejak 2010 menguasai
izin pengelolaan satwa di situ. Mereka bersitegang. Ibu
Wali tidak mau koleksi satwa kebun binatangnya terkuras.
Tony ingin memindahkan satwa dengan alasan jumlah
satwa sudah terlalu banyak. Ratna pun terjepit di tengah-
tengahnya.
KBS sudah lama terpuruk gara-gara ketegangan antara
pengelolanya. Pada 15 Mei 2012, Kementerian Kehutan-
an membentuk Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan
Kebun Binatang  ini untuk memperbaiki kondisi satwa
yang memprihatinkan. Kesejahteraan para satwa merosot
karena salah urus oleh pengelola KBS sebelumnya.
Tim yang diketuai Hadi Alikodra ini menilai keseimbang-
an satwa di kebun binatang itu sudah rusak. Beberapa
satwa mengalami surplus, yakni meliputi 24 jenis ma-
malia, 13 jenis burung, dan 5 jenis reptilia. Juga terdapat
overpopulasi satwa jomblo, yakni tenggiling, julang mas,

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

binturong, zebra, keledai, simpanse, kakatua raja, dan


mambruk. Jumlah satwa yang dalam kondisi tidak terto-
long mencapai 10 spesimen dari 9 jenis.
Hadi merekomendasikan agar satwa surplus dikurangi
Rumah Sakit Hewan Setail
dengan pertukaran antarlembaga konservasi. Berangkat
yang terletak di belakang dari rekomendasi inilah Tony menyuruh orang untuk
KBS.
mengangkut satwa KBS.
Rachman / detikfoto
Tim Pengelola Sementara KBS yang dipimpin Tony telah
menandatangani enam perjanjian kerja sama pemindahan
satwa. Tim akan menyalurkan satwa-satwa itu ke sejumlah
raja kebun binatang. Hewan akan dipindahkan ke Taman
Hewan Pematang Siantar (THPS) milik Dr. Haji Rahmat
Shah, yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan
Kebun Binatang Se-Indonesia.
Kemudian juga diberikan kepada Taman Satwa Lembah
Hijau di Lampung milik pengusaha Lampung M. Ridwan
Nasution. Lalu Taman Satwa Mirah Fantasia  di Banyu-
wangi milik Zaenal Tayeb, yang dikenal sebagai mantan
promotor petinju Chris John. Juga ke Batu Secret Zoo di
Jatim Park 2, Batu, Malang, serta Maharani Zoo dan Goa
di Lamongan milik pengusaha Paul Sastro Sendjojo. Juga
dikirimkan ke Taman Safari II di Prigen, Pasuruan, milik
Tony, yang kini juga menjadi Sekretaris Jenderal PKBSI

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

dan aktif di berbagai asosiasi satwa. (detailnya lihat grafis


Raja Kebun Binatang).
Selain ditandatangani Tony, semua surat perjanjian
pemindahan satwa itu juga ditandatangani Kepala Balai
Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Ludvie Ach-
mad.
Dengan berbekal surat itu, orang-orang suruhan Tony
langsung datang, menangkap satwa, lantas pergi secepat-
nya dari KBS. Pada April sampai Mei 2013, pemindahan
hewan dilakukan secara besar-besaran, baik jenis mau-
pun jumlahnya. Setiap malam, ada empat sampai lima
kendaraan roda empat yang datang untuk mengangkut
Setiap malam, ada satwa.  “Itu seperti perampok datang, terus menjarah,”
empat sampai lima kata Direktur Operasi dan Umum KBS drh. Liang Kapse.
kendaraan roda Tak ayal Risma curiga. Ia khawatir jika pemindahan sat-
empat yang datang wa ini sengaja dilakukan untuk menguntungkan kelompok
tertentu. Pasalnya, kejanggalan pemindahan satwa ini
untuk mengangkut sudah terendus hingga ke Balai kota Surabaya.
satwa dari KBS. Itu Awalnya, Risma mendapat kabar satwa KBS ditukar
seperti perampok dengan mobil Toyota Kijang Innova bekas, sepeda motor,
datang, terus dan pembangunan museum edukasi satwa yang berisi
spesimen satwa yang diawetkan (offset). Ia menganggap
menjarah. pertukaran satwa itu tidak fair. Risma lantas memutuskan
untuk ikut mengelola kebun binatang yang dijuluki Daily
Mail itu sebagai “the zoo of death” itu.
Kabar pertukaran yang tidak fair tersebut ternyata be-
nar. Dua perjanjian Tim Pengelola Sementara dengan Ta-
man Hewan Pematang Siantar dan Taman Satwa Lembah
Hijau ternyata menukar satwa dengan benda fisik. Dari
Taman Pematang Siantar milik Tony, Ketua Harian Tim
Pengelola Sementara, KBS mendapat kompensasi berupa
pembangunan museum edukasi satwa dan 200 spesimen
satwa yang diawetkan.
Sementara, Taman Satwa Lembah Hijau memberikan
kompensasi hibah satu unit Toyota Kijang Innova beserta

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

biaya bensin selama satu tahun dan


satu unit sepeda motor. Padahal
dalam PP No. 8 Tahun 1999 tentang
Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan
Satwa, menyebutkan bahwa satwa
hanya boleh ditukar satwa antarlem-
baga konservasi. Risma pun berang
hingga ia menutup museum hasil
pertukaran satwa. “Saya mau kem-
balikan Innova itu kalau memang itu
juga mau diminta lagi,” tegasnya.
Catatan pelanggaran lebih dari itu.
Penelusuran yang dilakukan majalah
detik menemukan Tony melakukan
drh. Liang Kapse perjanjian secara sepihak untuk pertukaran satwa ini. PP
Rachman / detikfoto Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar menyebut-
kan perjanjian kerja sama harus diawali dengan pemben-
tukan tim penilai keseimbangan pertukaran satwa.
Selain itu, Pasal 34 juga menyebutkan pertukaran satwa
jenis tertentu antarlembaga konservasi harus mendapat
persetujuan presiden. Satwa itu antara lain anoa, babiru-
sa, badak Jawa, badak Sumatera, biawak, komodo, cen-
derawasih, elang Jawa, elang garuda, harimau Sumatera,
lutung Mentawai, orangutan, dan owa Jawa.
Beberapa jenis tersebut terdapat dalam pertukar-
an yang dilakukan tim yang dipimpin Tony tanpa seizin
presiden. Surat perjanjian antara KBS dan enam lembaga
konservasi yang didapatkan majalah detik menyebutkan
KBS memberikan komodo dan babirusa ke Taman Hew-
an Pematang Siantar. Lalu memberikan orangutan dan
komodo ke Taman Satwa Mirah Fantasia. Orangutan, ha-
rimau Sumatera, babirusa, dan komodo ke Taman Satwa
Lembah Hijau. Serta babirusa dan komodo ke Jawa Timur
Park, komodo ke Maharani Zoo dan Goa, serta komodo
ke Taman Safari II Prigen.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Padahal surat perjanjian tersebut


hanya ditandatangani oleh tiga
orang, yakni Tony Sumampau, pihak
lembaga konservasi, dan Kepala Balai
Konservasi Sumber Daya Alam Jawa
Timur Ludvie Achmad.
Pemerhati satwa Singky Suwadji
mencium bau tidak sedap atas per-
janjian kerja sama ini. Faktanya, Tony
merupakan Sekjen Perhimpunan Ke-
bun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).
Sedangkan pemilik Taman Hewan
Pematang Siantar, Rahmat Shah, me-
rupakan ketua umum perhimpunan
tersebut. Ia curiga perjanjian ini lebih
Ratna Achjuningrum mengedepankan unsur kedekatan dibandingkan kesejah-
rachman / Detikfoto teraan hewan.
Selain perjanjian dengan Taman Hewan Pematang Sian-
tar, Tony juga melakukan perjanjian dengan General Ma-
nager Taman Safari II Prigen Michael Sumampau. Michael
merupakan anak Tony. Kecurigaan ini kian menjadi karena
Tony melakukan perjanjian kerja sama pertukaran satwa
dengan Taman Wisata Lembah Hijau dan Mirah Fantasia.
Kedua Lembaga konservasi ini masih tergolong baru.
“Tiga tahun adalah waktu yang cukup untuk membangun
kroni baru sehingga mudah menjarah satwa KBS,” tudingnya.
Namun kritik ini tidak membuat langkah Tony cs ter-
henti. Ia masih terus berupaya mengambil satwa yang
belum dikirimkan sesuai perjanjian. Ratna terus mendapat
tekanan untuk mengeluarkan satwa. Saking kuatnya te-
kanan itu, sampai-sampai Ratna ingin mengundurkan diri,
tetapi dicegah oleh Risma.
Risma pun masih ngotot hingga melaporkan polemik
KBS kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hasil-
nya cukup menenangkan. Pada 21 Januari 2013, Risma

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

mengantongi izin lembaga konser-


vasi dari presiden.
Bekal ini cukup untuk memperta-
hankan satwa yang tersisa, yakni 201
spesies yang terdiri atas 3.456 ekor
satwa. Tony cs sudah behasil mem-
boyong sekitar 500 ekor spesies dari
KBS untuk dilepas liar, ditukar, dan
untuk penelitian.
Tony cs tak tinggal diam. Ia mem-
bantah tudingan Risma. Prosedur pe-
mindahan satwa surplus sudah me-
menuhi aturan. “Kita beda kacamata.
Bu Risma pakai kacamata uang, saya
pakai kacamata genetik,” tegasnya.
Rahmat Shah
Rahmat Shah tetap meminta satwa pokok, yakni bekan-
Dok PKBSI
tan dan komodo, tetap bisa dipindah ke Taman Hewan
Pematang Siantar. Ia sudah memberi kompensasi, mem-
bangun museum sesuai isi perjanjian, dan mengisi koleksi
dengan 200 spesimen. “Saya bingung, apa sih mau wali
kota itu? Kita dengan Pemkot ini mau kasih kebaikan tan-
pa pamrih,” kata Rahmat Shah.
Rahmat tak patah arang. Kamis 23 Januari 2013 lalu ia
memacu mobilnya menuju Kabanjahe, Sumatera Utara,
untuk bertemu Presiden Yudhoyono. Saat itu presiden
tengah menjenguk pengungsi erupsi Gunung Sinabung.
Ia merasa punya cukup modal untuk membujuk presiden
agar mendapatkan sisa satwa yang belum dikirim. Rahmat
sudah cukup lama malang-melintang di kalangan pengu-
asa. Ia kini duduk sebagai anggota DPD dari Sumatera
Utara. Toh, istri presiden, Ani Yudhoyono, duduk sebagai
Ketua Dewan Pelindung di PKBSI. Selain itu, Yudhoyono
pernah memberikan pengantar dalam buku Rahmat. ■
PASTI LIBERTI, KHAIRUL IKHWAN, BAHTIAR RIFAI, MONIQUE SHINTAMI I ARYO BHAWONO

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Raja-raja
Kebun Binatang
Lima pengusaha menerima satwa pindahan dari
Kebun Binatang Surabaya. Pemburu profesional,
promotor tinju, hingga pengusaha properti
merambah bisnis kebun binatang.

T
im Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya mengirim
lebih dari 400 satwa koleksi ke enam kebun binatang. Rumah-
rumah baru hewan pindahan itu dimiliki oleh lima pengusaha.
Kebun binatang tampaknya jadi primadona baru buat dipadukan
dengan bisnis properti dan taman hiburan. Bahkan seorang peng-
usaha bisa memiliki lebih dari satu kebun binatang.
Tak mengherankan jika pemohon izin konservasi hewan ke Kemen-
terian Kehutanan dan jumlah anggota Perhimpunan Kebun Binatang
Se-Indonesia (PKBSI) terus bertambah. Namun, dari banyak pengelo-
la itu, kelima pengusaha inilah yang giat menggenjot perkembangan
kebun binatangnya.

1. Rahmat Shah
Rahmat adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah periode 2009-
2014 setelah pada 1999-2009 jadi anggota Majelis Permusyawarat-
an Rakyat. Rahmat mengendalikan PKBSI sejak terpilih menjadi
ketua dalam Musyawarah Nasional PKSBI pada 2005.
Memulai karier bekerja di PT Ika Diesel milik Surya Paloh,
Rahmat lantas berbisnis di bidang perkebunan dan aluminium.
Selain berbisnis, dia dikenal di dunia sebagai pemburu profesio-
nal yang jadi anggota seumur hidup Safari Club International dan
International Professional Hunters Association.
Daftar riwayat hidupnya pun penuh dengan penghargaan di bidang
perburuan serta jadi anggota dewan pembina berbagai organisasi olah-
raga dan sosial. Pada 1999, Rahmat mendirikan museum dan galeri satwa
“Rahmat” di Medan, yang berisi hewan-hewan langka yang diawetkan.
Pada 2011, koleksi museum itu mencapai 3.000 satwa spesies yang, me-
nurut Rahmat, berasal dari hasil perburuan legal.
 
Kebun Binatang:
Taman Hewan Pematangsiantar
Didirikan pada 27 November 1936, dan kini jadi taman satwa keempat
tertua setelah di Surabaya, Bukit Tinggi, dan Bandung. Sejak 1 September
1996, Rahmat mengambil alih kebun binatang ini. Pada 13 November
2007, proyek pemugaran dan perluasan taman hewan ini diresmikan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Taman Hewan Pematangsiantar mendapat kiriman lebih dari 100 hew-
an dari 34 spesies dari Kebun Binatang Surabaya. Sebagai balasannya,
Rahmat membangun museum taksidermi.
 
 
2. Keluarga Manansang-Sumampau
Tjoa Kim Hian alias Hadi Manansang pada 1937 mengikuti rombong-
an akrobat dari Shanghai ke Indonesia. Ia tak pulang dan memilih
berdagang kain, membuka warung Tegal, dan akhirnya mendiri-
kan grup akrobat.
Bisnis pertunjukan yang berubah jadi sirkus keliling itu akhir-
nya dibuat Hadi menetap di Cisarua, Bogor, pada 1984. Dia me-
lengkapi pertunjukan sirkus dengan hotel serta kebun binatang
yang kini menjadi Taman Safari Indonesia.
Posisi Hadi, yang wafat pada 2003, diteruskan anggota keluarga-
nya, Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau. Jansen
pernah menjabat Presiden Asosiasi Kebun Binatang Asia Tenggara (SE-
AZA), sedangkan Tony kini Sekretaris Jenderal PKBSI dan aktif di berbagai
asosiasi satwa.
Bisnis kebun binatang keluarga ini terus berkembang dan masuk ke ge-
nerasi ketiga. Taman Safari Prigen, misalnya, dipimpin Michael Sumampau
sebagai general manager.
 
Kebun Binatang:
1. Taman Safari Indonesia I (Cisarua, Bogor, Jawa Barat)
2. Taman Safari Indonesia II (Pasuruan, Jawa Timur)
Lahannya seluas 365 hektare dengan 230 hektare milik perusahaan pe-
lat merah Perhutani. Taman safari di Desa Jatiarjo di Kecamatan Prigen,
ini diresmikan pada 29 Desember 1991.
Kebun Binatang Surabaya mengirim 90 satwa dari sembilan spesies ke
Taman Safari Prigen, di antaranya komodo, ibis putih kepala hitam, dan
babikutil. Sebaliknya, dari Prigen dikirim 15 satwa dari delapan spesies
ke Surabaya, termasuk macan tutul Afrika, zebra, dan burung unta.
3. Bali Safari Marine Park
(Gianyar, Bali)
Luas lahannya 40 hektare.
Ketika dibuka pada 2007,
tempat ini memiliki 400
satwa dari 80 spesies. Di-
lengkapi akuarium air tawar,
hotel, dan restoran.
 4. Batang Dolphins Center (Batang, Jawa Tengah)
Diresmikan pada 2010 di Pantai Sigadu, Batang. Menawarkan atrak-
si lumba-lumba, penangkaran reptil, akuarium air laut mini, serta
menunggang unta dan kuda poni. Direncanakan perluasan lahan 1,5
hektare untuk kolam renang dan kebun binatang kecil.
Bisnis Lain:
Royal Safari Garden Resort & Convention
 

3. Keluarga Nasution
Pengusaha Lampung, M. Ridwan Nasution, bersama istrinya, Maardale-
na, mendirikan Taman Wisata Lembah Hijau di Bandar Lampung pada 14
Agustus 2007. Kini taman hiburan ini dikelola bersama kedua anaknya, M.
Irwan Nasution dan M. Erwin Nasution.
Irwan Nasution adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lampung Sai,
organisasi kemasyarakatan Lampung di mana Gubernur Lampung Sjach-
roedin Z.P. menjabat ketua DPP. Sementara itu, Erwin Nasution disebut
media lokal sebagai tokoh sepak bola Lampung.
 
Kebun Binatang:
Taman Wisata Lembah Hijau (Bandar Lampung, Lampung)
Keluarga Nasution mengajukan permohonan izin lembaga konservasi
demi memiliki kebun binatang pada 2010, tapi tak lolos uji sertifikasi itu.
Menurut Sekretaris Jenderal PKBSI Tony Sumampau, Lembah Hijau diberi
waktu dua tahun buat memperbaiki diri dan akhirnya pada Desember
2012 izin tersebut diterbitkan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Lembah Hijau mendapat 33 satwa dari Kebun Binatang Surabaya, ter-
masuk orangutan, banteng, kanguru tanah, dan pelikan kacamata. Mereka
memberikan satu unit mobil Kijang Innova dan satu unit sepeda motor
Honda kepada Kebun Binatang Surabaya.
 

4. Zaenal Tayeb
Zaenal adalah pemilik Mirah Group. Pengusaha berambut panjang ke-
lahiran Makassar ini lebih dikenal sebagai mantan promotor petinju Chris
John. Dia memang pemilik sasana Mirah Boxing Camp Bali. Dia juga
Ketua Komisi Tinju Indonesia Bali.
Zaenal memelihara rusa dan buaya di rumahnya di Bali. Pebisnis
hotel dan kerajinan perak ini berniat membangun taman hibur-
an di Takalar, Sulawesi Selatan. Juga arena wisata bahari di Pulau
Sanrobengi dan Pulau Satanga seperti yang dibuatnya di Pulau
Gili Trawangan.
 
Kebun Binatang:
1. Taman Satwa Mirah Fantasia (Banyuwangi, Jawa Timur)
Diresmikan 2009 dengan luas lahan 6 hektare, yang awalnya hanya
taman burung. Izin konservasi hewan keluar pada 16 Desember 2010.
Taman satwa ini mendapat kiriman 67 satwa dari 13 spesies dari Kebun
Binatang Surabaya. Termasuk delapan ekor jalak Bali, lima ekor bekantan,
tiga ekor gajah sumatera, dua kudanil mini, dan dua orangutan. Imbal-
annya, Mirah Fantasia mengongkosi Rp 600 juta biaya angkut jerapah
jantan dari Kebun Binatang Berlin dan pengurusan karantina.
 
2. Taman Burung di Gowa Discovery Park (Somba Opu, Makassar)
Dibuka pada 15 Desember 2013, proyek taman hiburan senilai Rp 20
miliar ini sempat didemo karena pembangunannya dituding merusak situs
Benteng Somba Opu.
 

5. Paul Sastro Sendjojo


Sastro adalah pengusaha asal Malang, Jawa Timur, pemilik Jatim Park
Group. Mendirikan taman hiburan Jatim Park 1 pada 2000 dengan nilai
investasi Rp 30 miliar. Dia bermitra dengan pengusaha asal Malaysia dan
pengusaha properti Enggartiasto Lukita. Sastro juga disebut-sebut berada
di balik pembangunan taman hiburan Surabaya Carnival Night Market di
daerah Waru.
 
Kebun Binatang:
1. Batu Secret Zoo di Jatim Park 2 (Batu, Jawa Timur)
Kebun binatang seluas 14 hektare dengan koleksi hewan dari Asia dan
Afrika ini beroperasi mulai Juni 2010.
Ada kesepakatan Kebun Binatang Surabaya mengirim 18 satwa dari
lima spesies, termasuk babirusa, bekantan, dan komodo. Sebaliknya, dari
Malang dikirim empat satwa dan dijanjikan seekor wildebeest jantan dan
satu waterbuck jantan.
 
2. Maharani Zoo and Goa
(Lamongan, Jawa Timur)
Dibangun di lokasi Gua Ma-
harani, yang ditemukan pada
1992, dan dijadikan obyek wisa-
ta oleh Pemerintah Kabupaten
Lamongan sejak 1994. Dibuka
pada 2007, kebun binatang seluas 3,5 hektare ini memiliki 560 binatang
dari 130 spesies.
Maharani mendapatkan 18 satwa dari enam spesies, seperti jalak Bali,
bekantan, dan komodo. Sedangkan dari Lamongan diberikan empat sat-
wa dari dua spesies dan bantuan renovasi kandang kambing gunung di
Surabaya.

Bisnis lainnya:
1. Malang
l Jawa Timur Park 1
l Jawa Timur Park 2 (Museum Satwa Batu,
Hotel Pohon Inn, Batu Secret Zoo)
l Museum Angkut
l Hotel dan Kafe Pondok Jatim Park
l Klub Bunga Butik Resort
l Taman hiburan Batu Night Spectacular
l Eco Green Park
 
2. Lamongan
l Wisata Bahari Lamongan
l Tanjung Kodok Beach and Resort
l Maharani Zoo & Goa
Okta Wiguna

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Istri Muda di
Kandang Unta
KBS menyimpan sejumlah kisah salah urus. Dari istri
muda si pawang yang tinggal di kandang unta hingga
pegawai yang beternak di KBS. Akankah lebih baik di bawah
pengelolaan Pemkot Surabaya?

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

R
abu, 22 Januari 2014, adalah hari yang spesial
bagi Aprilio Tristian Timothy, 2,5 tahun. Gadis kecil
dari Bali itu diajak neneknya, Nike, bertamasya ke
Akuarium di kompleks KBS. Kebun Binatang Surabaya (KBS). Nike membawa
Rachman Haryanto | detikfoto
Aprilio ke area akuarium, yang terletak di bagian tengah KBS.
Ia berharap cucunya itu riang melihat tingkah ikan-ikan kolek-
si akuarium. Namun raut wajah Aprilio malah menunjukkan
sebaliknya.
“Mungkin karena udaranya lembap di sini,” ujarnya ketika
ditemui majalah detik.
Kondisi gedung akuarium KBS itu memang memprihatin-
kan. Mesin penyejuk udara di ruangan menyala, tapi tidak
terasa semburannya. Papan nama jenis ikan tidak terbaca.
Dinding akuarium kusam dan cat warna birunya terkelupas di
sana-sini. Plafon gedung bahkan jebol. Selintas, suasana yang
terasa di ruang akuarium itu justru “menyeramkan”.
Renovasi gedung akuarium itu tentu menjadi salah satu pe-
kerjaan rumah Pemerintah Kota Surabaya. Sejumlah kandang
satwa di KBS juga tidak layak huni. Misalnya kandang penyu
hijau yang tidak terawat. Airnya pun kotor. Rusa-rusa KBS
juga masih dikandangkan dengan pagar anyaman bambu.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan perbaikan

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

fasilitas KBS merupakan prio-


ritas. Namun hal itu belum bisa
dia lakukan meski sejak enam
bulan lalu Pemkot mengambil
alih prinsip pengelolaan KBS.
Ia merasa masih dihalang-
halangi oleh pengelola lama,
Tim Pengelola Sementara
(TPS). “Saya enggak bisa
‘nyentuh’ itu, bagaimana mau
memperbaiki kandang?” kata
Risma saat ditemui majalah
detik.
Ke depan, setelah meng-
antongi izin pengelolaan dan
Pengunjung KBS menyusuri
konservasi secara definitif, Risma berharap bisa melakukan
kompleks kebun binatang, perbaikan. Selain merenovasi fasilitas KBS, ia berencana
(23/1).
membangun pengolahan air bersih di dalam kebun binatang.
Rachman Haryanto | detikfoto
Selama ini, pasokan air terlalu bergantung pada Perusahaan
Daerah Air Minum. Agar terus terjangkau, harga tiket masuk
KBS Rp 10 ribu tidak akan dinaikkan selama 23 tahun.
Ia juga akan meminta bantuan Universitas Airlangga, Su-
rabaya, untuk mengaudit satwa-satwa koleksi KBS. Hal itu
dilakukan untuk mengetahui kondisi obyektif satwa KBS,
yang berjumlah sekitar 3.400 ekor. Dari situ akan diketahui
tindakan apa yang harus diambil terhadap satwa KBS. “Umur-
nya berapa, kondisinya sakit apa enggak,” lanjut perempuan
berjilbab ini.
Namun Risma mengaku belum berani mengutak-atik ke-
uangan pengurus KBS terdahulu, baik TPS maupun sebelum-
nya, Perkumpulan Taman Flora dan Satwa Surabaya (PTFSS).
Begitu mengambil alih KBS, ia menemukan sebuah brankas
di kantor KBS yang digembok tiga pihak, termasuk oleh TPS.
Brankas itu berisi uang Rp 3 miliar. “Saya ditanya, ‘Bu, itu gi-
mana?’ ‘Yo ojo, itu barang panas (jangan, itu barang panas),’”
katanya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Untuk merehabilitasi KBS, Pemkot Surabaya sudah me-


nyiapkan dana sekitar Rp 50 miliar, yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Dana itu akan
dipakai untuk kegiatan operasional, makanan satwa, dan gaji
pegawai. Dalam satu bulan, menurut Risma, kegiatan opera-
sional KBS memakan dana sekitar Rp 1,2 miliar. “Antara lain
untuk makanan satwa Rp 700 juta, pegawai Rp 400 juta, dan
lain-lain,” ucapnya.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS)
Surabaya, Ratna Achjuningrum, menambahkan, pihaknya
juga merombak pegawai KBS. Rekrutmen pegawai baru itu
saat ini memasuki tahap kedua, yakni seleksi kompetensi.
“Yang kompeten dan mau bekerja fokus akan ditempatkan
di level kepala seksi dan manajer,” ucapnya kepada majalah
detik.
Perombakan pegawai itu merupakan salah satu hasil
Yang kompeten dan pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mau bekerja fokus didampingi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dengan Risma
akan ditempatkan di Istana Negara, Selasa, 21 Januari 2014. Dua poin lainnya
adalah perbaikan fasilitas serta pemberian izin pengelolaan
di level kepala plus konservasi kepada Pemkot. “Kalau syaratnya lengkap,
seksi dan manajer. minggu ini selesai,” tutur Zulkifli kepada majalah detik.
Menurut dia, rotasi pegawai diharapkan mampu memutus
Ratna Achjuningrum rantai masalah di kebun binatang yang berdiri sejak zaman
Belanda itu, yaitu matinya satwa secara terus-menerus serta
buruknya tata kelola KBS. Persoalan tersebut diduga akibat
dari perseteruan kubu Stany Soebakir dengan Basuki Rekso
Wibowo di PTFSS. “Itu yang penting, lainnya baru mengikuti,”
ujar Zulkifli.
TPS, yang mulai bekerja pada 2010, menemukan banyak
pegawai KBS tidak punya kemampuan mengurus kebun
binatang. Bahkan sejumlah perilaku mereka justru merugi-
kan KBS. Ketua Harian TPS Tony Sumampau memberikan
beberapa contoh, pegawai KBS banyak yang menyambi
berdagang di lingkungan KBS. Mereka juga menjadikan KBS
sebagai tempat beternak itik dan ayam milik sendiri.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Ketika menginjakkan kaki di


KBS, Tony mendapati pawang
unta membangun rumah di da-
lam kandang. Rumah itu juga di-
jadikan tempat tinggal istri kedua
si pawang. Di kandang kudanil,
ia menjumpai sebuah sekat yang
dipakai untuk kegiatan perdukun-
an. Ia sudah meminta petugas ke-
amanan menghentikan kegiatan
itu, tapi gagal. “Kudanil itu saya
angkat, tapi diprotes,” katanya
kepada majalah detik.
Menurut Tony, penyimpangan
perilaku pegawai KBS itu terjadi
Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini melaporkan karena mereka merasa memiliki “saham” di KBS. “Saham”
pengelolaan KBS ke KPK di
Jakarta, (20/1). itu didapatkan karena pegawai dimasukkan sebagai anggota
Ari Saputra / detikfoto perkumpulan oleh pengurus TPFSS. Itulah sebabnya, pega-
wai terseret dalam konflik di tingkat pengurus puncak TPFSS.
Konflik itu terus terjadi meski izin pengelolaan TPFSS dicabut
Kementerian Kehutanan pada tahun 2010.
Tony menilai rencana mutasi pegawai KBS oleh Risma
sebagai langkah tepat. Sebab, TPS tidak bisa berbuat banyak
terhadap pegawai. Perombakan itu pernah diusulkan kepada
Bambang D.H., Wali Kota Surabaya sebelum Risma, namun
ditolak. “Malah merekrut (karyawan) kedua kubu. Akibatnya
begini,” ujar pemilik Taman Safari Indonesia I Cisarua, Bogor,
ini.
Meski demikian, Tony, yang juga seteru Risma, meragukan
pengetahuan Wali Kota dalam mengurus KBS. Sejumlah tindak-
an yang diambil Risma dan anak buahnya memperburuk KBS.
Misalnya, seekor monyet mati akibat stres oleh suara berisik
gergaji mesin petugas Satpol PP. Bunyi chainsaw juga membuat
seekor satwa melahirkan bayi secara prematur. Bayi satwa itu
akhirnya mati. “Saya sudah melatih ngecat warna hitam, tapi ini

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

dicat putih. Apa bisa lihat hewan di dalam?” sindirnya sambil


menunjukkan foto kandang KBS.
Tony juga meragukan pengalaman dua pemimpin PDTS yang
ditunjuk Risma, yaitu Ratna serta Direktur Operasional dan
Umum Liang Kapse. Menurut World Association of Zoos and
Aquariums, direktur minimal dijabat oleh orang yang pernah
bekerja 3 tahun di kebun binatang. “Saya sudah mengabdi 30
tahun di KBS,” ujar Liang kepada majalah detik.
Risma sendiri tak mempedulikan omongan Tony. Mengelola
KBS merupakan tekadnya. Ia akan menghadapi kendala apa saja
demi mengembalikan kejayaan KBS seperti pada 1970-an. Saat
Petugas Pemkot Surabaya
ronda malam (22/1) itu, KBS menjadi kebun binatang kebanggaan arek Suroboyo.
mengantisipasi hal-hal
negatif akibat sengketa “Doa masyarakat Surabaya itu kuat,” tutup Risma.
pengelola KBS. ■ Pasti Liberti Mappapa, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai, Oktamandjaya Wiguna, Aryo
Rachman Haryanto | detikfoto
Bhawono, Monique Shintami | Irwan Nugroho

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Siapa ‘Tuyul’ Penyebab


Mati Michael?
Wali Kota Tri Rismaharini manusia. Manusia tersebut
sedikit menyesal. Setelah kemungkinan kuat adalah
menahan diri, akhirnya “Saya sudah orang dalam KBS, yang
ia membantah foto- mengira begitu saya terkelompok-kelom-
foto ngenes satwa ngomong, pasti binatang pok karena mem­
Kebun Binatang Su- perebutkan sumber
saya diganggu. Betul,
rabaya yang ditam- ekonomi. Dalam
pilkan surat kabar
enggak sampai dua hari, peristiwa-peristiwa
Inggris, Daily Mail. saya dapat kabar Michael sebelumnya, kemati-
Setelah itu, muncul digantung.” an satwa selalu terjadi
kematian tragis Michael, sesudah konflik KBS
singa koleksi bonbin ini. Se- memanas.
lasa, 7 Januari 2014, singa afrika Kematian Michael, yang
itu ditemukan tewas dalam berusia 17 bulan, itu jelas
posisi gantung diri. kembali membuat malu.
Menurut Risma, kema- Sebab, terkesan orang
tian Michael kemung- Indonesia tidak mampu
kinan besar akibat per- menjaga satwa. Nama
saingan di internal KBS. Indonesia ini kembali
Konflik warisan pengurus jelek di mata dunia inter-
lama KBS itu menyeret nasional. “Satwa mati satu
para pegawai bonbin yang jelek semuanya. Itu gara-gara
disingkat KBS itu ke dalam kubu- ‘tuyul-tuyul’ itu, lo,” ujar Zulkifli
kubu yang saling bersitegang. “(Pegawai) geram.
mereka akan kita tata kembali,” ujar Ris- Lebih dari dua pekan sejak Michael
ma kepada majalah detik. ditemukan tewas, polisi belum menemu-
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan juga kan titik terang penyebab kematian raja
menduga hal yang sama. Baginya, tidak hutan itu. Sejumlah saksi sudah diperiksa,
mungkin binatang mati gantung diri. di antaranya 2 orang keeper, sekuriti yang
Itu berarti, Michael pasti mati dibunuh piket, serta dokter yang mengautopsi

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Michael. Sementara ini, polisi menyim- jajaran Perusahaan Daerah Taman Sat-
pulkan Michael mati karena kekurangan wa (PDTS), badan usaha milik Pemkot
oksigen. sebagai pengelola baru KBS. Ditemui
Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu majalah detik, Supardi masih terlihat
(Tipiter) Polresta Surabaya AKP Ida Ba- murung. Ia pun enggan untuk dimintai
gus Kadek mengatakan bahwa pihaknya keterangan.
menjumpai kendala dalam penyelidikan. Menurut Direktur Utama PDTS Ratna
Michael ditemukan mati pukul 05.30 Achjuningrum, Michael sangat disayang
WIB. Namun kasusnya baru dilaporkan karena dia digadang-gadang menjadi
pukul 12.00 WIB. Michael sudah diautop- pejantan baru, darah segar untuk dika-
si, dan TKP sudah dibersihkan. Jejak pun winkan. Namun satwa titipan Balai Kon-
hilang. “Organ dalam singa itu dikirim ke servasi Sumber Daya Alam Jawa Timur
Lab. Patologi UNAIR. Kami masih tunggu itu mati secara tidak wajar. “Kematian
hasilnya,” kata Kadek. Michael itu kesedihan yang luar biasa
Duka kematian Michael masih di- untuk kita,” ucap Ratna kepada majalah
rasakan oleh keeper-nya, Supardi, dan detik. ■ ISFARI HIKMAT, PASTI LIBERTI I IRWAN NUGROHO

Harimau Sumatera koleksi KBS


Rachman Haryanto | detikfoto

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Fokus
Fokus
Risma
Risma Vs
Vs Raja
Raja Bonbin
Bonbin

Rachman Haryanto/detikfoto
Tri Rismaharini:
Mengapa
Rebutan KBS,
Uangnya Gede
Ternyata
“Ini kan ada kekuatan besar pasti, saya tahu. Saya
tidak mau tabrakan. Kemarin saya sudah kepepet
sekali. Ya sudah, saya ke KPK.”

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

S
ebenarnya apa yang terjadi di Kebun Binatang
Surabaya (KBS)? Mengapa ia mendapat julukan
“the zoo of death” dari media asing, Daily Mail?
Mengapa pula Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
melaporkan Tim Pengelola Sementara KBS ke Komisi Pem-
berantasan Korupsi?
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan untuk
mengatasi ribut-ribut KBS. Ia mempertemukan Risma dengan
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Hasil pertemuan, Risma
mendapat wewenang penuh untuk melakukan pengelolaan
dan konservasi atas KBS.
Risma mengambil alih KBS setelah banyak hewan di kebun
binatang itu mati. Enam bulan dalam pengelolaan Risma,
pendapatan KBS dari penjualan tiket saja Rp 10,243 miliar.
Risma menduga kisruh KBS yang selama ini tidak kunjung
selesai salah satunya dilatarbelakangi masalah uang.
“Kenapa banyak orang pingin
Kenapa banyak orang pingin ke situ, ke situ, uangnya gede ternyata,”
uangnya gede ternyata. kata Risma kepada majalah
detik.
Risma juga membeberkan adanya ancaman-ancaman
terhadap dirinya setelah mengambil alih pengelolaan KBS.
Berikut ini petikan wawancara Irwan Nugroho dari majalah
detik dengan Risma di Bandara Soekarno-Hatta sesaat se-
belum Risma kembali ke Surabaya setelah bertemu dengan
Menteri Kehutanan dan Presiden pada Selasa, 21 Januari lalu.

Apa yang dibicarakan dalam pertemuan Anda deng-


an Menteri Kehutanan dan Presiden?
Ya, tentang bagaimana KBS ke depan. Kita memang tidak
bicara masa lalu. Sama Pak Menteri pun kita tidak bicara
masa lalu. Saya lebih butuh bagaimana ke depannya. Kenapa
saya lapor ke KPK, salah satunya terkait dengan bagaimana
ke depannya. Saya butuh legalitas untuk menangani KBS ke
depan. Agar manajemen tidak abu-abu, agar jelas siapa yang
bertanggung jawab. Karena sebetulnya, secara kewenangan,

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

saya tidak berhak. Saya hanya punya izin prinsip pengelolaan,


bukan konservasi binatangnya. Itu yang kemarin kami miliki
setelah saya minta dengan paksa, dengan alasan tanah itu
milik Pemerintah Kota (Surabaya). Karena waktu itu banyak
satwa yang mati, banyak yang hilang. Nah, Pak Menteri
memberikan izin ke Pemkot.

Jadi, setelah Anda kete-


mu Presiden, izin konser-
vasi akan diberikan?
Diberikan. Nanti izin akan
diberikan secara penuh, baik
pengelolaan maupun konser-
vasi. Dalam minggu ini kata-
nya. Nanti lewat keputusan
menteri. Kata Presiden, "Ya
sudah, saya percaya pada Bu
Risma. Silakan dikelola."

Istilahnya, Pemkot
mengambil alih, ya?
Iya, atas izin Menteri Kehu-
tanan. Jadi itu izin prinsip, tapi
binatang tetap milik negara yang tidak bisa kami apa-apakan.
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (kanan) didampingi Kami bisa memelihara binatang kalau kami mendapatkan izin
Ibu Ani Yudhoyono (dua kanan)
berbincang dengan Wali Kota konservasi. Kami belum punya itu.
Surabaya Tri Rismaharini (kiri)
di Surabaya, Jatim, Sabtu (4/1).
Begitu KBS diambil Pemkot, seharusnya Tim Penge-
M Risyal Hidayat/ANTARA
lola Sementara bubar?
Iya, sudah enggak ada.

Katanya ada yang menuntut agar hewan-hewan dike-


luarkan karena KBS sudah dikasih mobil?
Saya kembalikan (mobil Toyota Kijang) Innova itu kalau me-
mang mau diminta. Kemarin anak-anak bilang, "Itu kan butuh
buat nganter duit." Saya bilang, “Halaah… nanti duit taruh di

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

bank, bank yang mau ambil duit di situ. Ngapain susah-susah."


Kan ukurannya bukan kami punya Innova. Ukurannya adalah
di situ ada binatang hidup yang harus kami lindungi. Mobil
Pemkot banyak kok, bisa dipinjamkan untuk direksinya.

Binatang-binatang itu dikeluarkan dari KBS karena


ada mafianya?
He-he-he…. Sudahlah, biarkan. Sudah saya sampaikan itu
ke KPK. Malu saya, seolah-olah jadi bangsa kok ndak bisa
ngelola. Ahli banyak di Surabaya. Kan, ada perguruan tinggi
kedokteran hewan di Surabaya. Artinya, bangsa lain menilai
kita ini bodoh.
Nah, makanya saya tidak mau merusak suasana ini. Kami
diberi izin ini kesannya seolah-olah saya yang menang. Saya
enggak mau itu. Jadi saya jaga itu. Setelah ini saya juga di-
minta ketemu Pak Kepala Kejaksaan Tinggi besok. Saya kan
Unta-unta koleksi KBS yang bingung karena ini menyangkut nama bangsa, juga nama
terlihat kurus, (23/1).
warga Surabaya. Saya bingung harus bagaimana. Ya sudah,
Rachman Haryanto/detikfoto
saya lapor ke KPK. Kalau tidak, ini enggak selesai-selesai.

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Sekarang bagaimana menjaga binatang-binatang


supaya tidak diambil?
Titik kritisnya nanti malam, makanya saya kerahkan semua.
Kepala dinasku itu jaga di sana, lo. Karyawanku itu jaga 24
jam. Giliran.

Sebetulnya apa yang dilaporkan ke KPK?


Misalnya, direksi saya diminta terus melepas binatang,
dikeluarin dari KBS. Kebetulan direksinya perempuan, Bu Rat-
na. Dia tak pernah menghadapi tekanan seperti itu, dia takut
juga. Saya bilang, "Sudah, kalau kamu takut, enggak usah
kamu jawab." Yang kedua, Bu Ratna bilang mau memperbaiki
kandang, tapi dihalangi dan diancam akan dituntut.

Ada upaya pengambilan paksa saat


Bapak, kalau ini enggak Pemkot masuk KBS?
saya tangani... saya enggak Aku tahan terus lewat Bu Ratna. Dia
bisa tegas terhadap yang di sampai ketakutan, sempat mau mundur.
Sebelum ribut-ribut ini, dia kirim surat mau
dalam itu. Saya tidak bisa mundur karena bingung, pegang ini enggak
memperbaiki. boleh, pegang itu enggak boleh.

Apakah orang-orang Tim Pengelola Sementara di


dalam KBS banyak?
Oh, banyak. Omong ke aku itu kasar sekali. Makanya aku
kemudian ke KPK, nekat.

Sempat cerita soal pelepasan satwa-satwa itu kepada


Presiden?
Enggak. Cuma saya tadi sempat cerita, "Bapak, kalau ini
enggak saya tangani... saya enggak bisa tegas terhadap yang
di dalam itu. Saya tidak bisa memperbaiki.” Karena apa?
Kemarin itu saya sudah mengira. Saya ngomong sama Pak
Presiden. Begitu teman-teman media minta saya ngomong
soal media asing yang menulis itu, saya bilang, "Itu enggak
benar, gajah dirantai itu enggak ada. Kapan foto itu dibuat?"

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Sekarang tidak ada harimau begitu. Saya sudah menduga,


begitu saya omong, nanti binatang saya diganggu. Betul,
enggak sampai dua hari, saya dapat kabar Michael digantung.

Binatang itu mati sendiri atau dibunuh?


Kan aku ngomong begini, aku ditekan sama teman-teman
media, begitu foto di-upload di media-media (asing) itu, te-
man-teman dorong aku bicara. Aku cuma ngitung, kalau aku
bicara, satwaku yang terancam.

Kepada KPK Anda me-


nyebut nama?
Di situ kan ada tim. Cerita-
nya, aku disuruh mengelola
itu sama ahli WWF, siapa
itu yang orang IPB. Habis
itu, aku ngapain ngurusin
binatang, ngurusin manusia
saja durung iso (belum bisa).
Waktu itu masih sekitar 2011.
Aku ndak mau. Ternyata se-
telah itu banyak satwa mati
atau hilang, kemudian ribut
di koran, mereka datang ke tempatku, termasuk pejabat dulu
Petugas sedang memberi
makanan gajah koleksi yang sekarang dipenjara.
KBS. Pengelolaan yang
buruk membuat KBS
menjadi sorotan dari dunia Lobi soal KBS akan ditutup untuk dibangun mal itu
internasional.
berapa kali?
Rachman Haryanto/detikfoto
Sekali, aku terus marah. Ndak mungkin dia berani lagi. Saya
ndak pernah semarah itu sebelumnya. Itu marah betul aku.
Kalau mau membangun hotel, ngapain harus di situ? Wong
tanah di Surabaya masih luas. Itu tanah cuma 15 hektare kok,
sudah pakai museum katanya, ndak cukup ruangannya. Kalau
ndak cukup, kenapa bikin hotel? Ya, kan? Dia ngomong over-
populasi, tempatnya enggak cukup, ngapain dibangun hotel?
Ya, enggak masuk akal.

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Sewaktu saya mau paksa ambil alih, dia masih nakut-naku-


Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini (kiri) mengisi tin, "Nanti itu ada utang bayar pegawai." Saya katakan, "Saya
formulir kunjungan di meja
penerimaan tamu gedung bayar pakai APBD."
KPK di Jakarta, Senin (20/1).
Risma mendatangi KPK untuk
melaporkan dugaan korupsi Yang mau bangun mal itu siapa?
di Kebun Binatang Surabaya
(KBS). (Bicara pelan) Ya, Tony (Tony Sumampau, bekas Ketua Hari-
Widodo S. Jusuf/ANTARA FOTO
an Tim Pengelola Sementara KBS). Tapi siapa di belakangnya,
saya enggak tahu. Itu di tengah kota, strategis. Tega orang-
orang itu. Dia enggak tahu, orang Surabaya dibegitukan itu
setengah mati. Kalau di tempat lain, ya sudah ribut sebentar.
Kalau di Surabaya ndak, setengah mati diingat-ingat.

Kelihatannya Anda sendirian?


Ini kan ada kekuatan besar pasti, saya tahu. Saya tidak mau
tabrakan. Kemarin saya sudah kepepet sekali. Ya sudah, saya
ke KPK. Kalau enggak kepepet, saya enggak akan ke sana.
Karena sebelumnya saya enggak mau. Untuk apa musuhan
sama orang. Hidup sekali kok musuhan sama orang.

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Selama enam bulan ini mengelola KBS, Pemkot dapat


berapa?
Rp 10,243 miliar. Gede, lo. Kenapa banyak orang pingin
ke situ, uangnya gede ternyata. Sebulan Rp 700 juta untuk
makanan, gaji pegawai Rp 400 juta. Satu koma sekian miliar
rupiah. Masih untung. Itu belum reklame-reklame.

Setelah mengambil alih, Pemkot berhak mengaudit


keuangan sebelumnya?
Lo, aku juga ndak berani. Pak Menteri juga omong jang-
an. Sekarang itu ada brankas, masih digembok. Gemboknya
ada tiga, saling menggembok. Jadi pengurus ini masuk kasih
gembok, pengurus ini nggembok, terakhir Tim Pengelola Se-
mentara yang gembok. Aku saja yang enggak gembok. Saya
ditanya, "Bu, itu gimana?" "Yo ojo, itu barang panas, tegang."
Itu di kantor KBS. Jadi gemboknya ada tiga.
Kandang buaya di KBS
tampak kurang terawat,
(23/1). Setelah mendapat payung hukum,
Rachman Haryanto/detikfoto Anda akan melakukan apa?
Saya paralel akan bangun peng-
olahan air sama memperbaiki kandang
supaya binatangnya tak makan plastik lagi. Supaya bina-
tang ini tidak tersakiti. Terus bangun kandang baru.
Parkir rencana dipindah ke luar, untuk perluasan
kandang. ■ Irwan Nugroho

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Tony Sumampau:
Bu Risma
Pakai Kacamata
Uang
“Kita beda kacamata. Bu Risma di kacamatanya dolar… dolar…
dolar uang. Kalau kita lihat satwa ini genetik… genetik…
genetik. Dua kacamata dipakai, pasti beda.”

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

W
ali Kota Surabaya Tri Rismaharini melapor-
kan pengelola lama Kebun Binatang Surabaya
ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Pengurus
lama, Tim Pengelola Sementara (TPS), yang
diketuai oleh Tony Sumampau, diduga melakukan pelanggar-
an karena membarter satwa dengan barang. Tony merasa
tidak melakukan pelanggaran. Pembarteran ratusan satwa
dari KBS ke sejumlah kebun binatang lainnya, termasuk ke
Taman Safari milik Tony, selama kepengurusan dirinya sudah
sesuai aturan yang ada. Ia menduga konflik dirinya dengan
Risma disebabkan oleh perbedaan pandangan.
“Bu Risma di kacamatanya dolar… dolar… dolar uang. Kalau
kita lihat satwa ini genetik… genetik… genetik,” kata Tony
Orangutan koleksi Kebun kepada majalah detik, yang menemuinya saat berkunjung
Binatang Surabaya/KBS ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta.
(23/1). Pemkot Surabaya
mengambil pengelolaan KBS. Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia ini
Rachman Haryanto/detik foto menyebutkan Risma salah paham tentang konservasi. Ia
mempertanyakan apa kerugian negara akibat pertukaran

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

satwa tersebut sehingga harus dilaporkan ke KPK. Tony siap


menghadapi Risma. “Nanti bukti menjelaskan,” katanya.
Saat diwawancarai majalah detik, Tony ditelepon seseo-
rang yang mempertanyakan masalah KBS. Menjawab pang-
gilan telepon itu, Tony antara lain berkata, “Siap… siap….”
Berikut ini wawancara Okta Wiguna dan Monique Shintami
dari majalah detik dengan Tony Sumampau.

Sebenarnya seperti apa


permasalahan di KBS?
Yang jadi perbedaan pen-
dapat sekarang ini, kalau kita
lihat undang-undang, Per-
aturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 1999 Pasal 16 berbunyi
(1) satwa liar dilindungi yang
diperoleh dari habitat alam
dinyatakan sebagai titipan
negara. (2) Penetapan status
mengenai purnapenangkaran
anak-anaknya dan pengem-
balian ke habitat diatur lebih
lanjut oleh menteri.
Jadi jelas di sini bahwa
menteri punya kewenangan, bukan wali kota. Jelas juga pada
Pengunjung KBS di depan pasal ini bahwa (satwa) tetap milik negara. Tapi tetap ada izin,
kebun binatang tertua di
Indonesia tersebut, (23/1). kebun binatang harus minta izin kepada menteri. Bukan ber-
Rachman Haryanto/detik foto arti kita punya hewan, tidak menimbulkan hak kepemilikan
terhadap satwa yang bersangkutan.
Dengan demikian, status satwa tersebut dan penguasaan
penangkaran adalah satwa titipan negara. Dia ada di Lam-
pung, itu titipan negara, di KBS juga titipan negara. Jadi eng-
gak ada masalah. Apa yang merugikan negara? Enggak, justru
saya mau tanya, apa sih yang dirugikan? Di sana tercatat milik
negara, di sini tercatat milik negara. Diputar-putar tetap milik
negara. Bila butuh, negara bisa ambil, ada aturannya.

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Apakah ada uang dalam pertukaran he­wan dari KBS?


Tap untuk melihat Video Kami melihat dari kacamata nilai konservasi, bukan kacama-
ta nilai jual. Kalau dengan uang, siapa yang bisa menetapkan
harga, siapa penentunya. Kok bisa tahu Bu Risma? Pasti Bu
Risma sering berdagang satwa, enggak, kan? Kok bisa tahu Rp
900 juta, angka itu, saya kira di seluruh dunia tidak akan ada
yang tahu angka binatang itu, terutama di kebun binatang.
Satwa liar diatur dalam CITES, Convention on Internatio-
nal Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora,
di mana hewan langka tidak bisa diperjualbelikan. Indonesia
ikut dalam konvensi itu sejak zaman Pak Harto. Di satu sisi
kita beda kacamata. Bu Risma di kacamatanya dolar… dolar…
dolar uang. Kalau kita lihat satwa ini genetik… genetik… gene-
tik. Dua kacamata dipakai, pasti beda. Tapi saya senang sekali
nanti bukti menjelaskan.

Tentang pengiriman atau pemindahan hewan dari


kebun binatang, aturannya seperti apa? Apakah untuk
hewan tertentu harus ada izin dari presiden?

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Ada yang bilang atas seizin presiden, orang-orang tersebut


kurang paham tentang konservasi. Izin presiden itu kalau sat-
wa dikirim ke luar negeri. Kalau kita menyita orangutan lalu
kita lepas ke alam, apakah harus izin presiden? Enggak perlu.
Kita perlu Kementerian Kehutanan, minimal Dirjen BKSDA
(Balai Konservasi Sumber Daya Alam), nanti tercatat. Pindah
jam berapa, ke mana, kondisinya gimana, di sana menginap
atau enggak. Kalau enggak, pindah ke mana lagi. Besok pin-
dah lagi, keluar lagi surat izin angkut dalam negeri. Jadi itu
semua tercatat di Kementerian Kehutanan, apalagi sekarang
sudah online. Hewan itu ke mana bisa dilihat.

Kalau dengan Wali Kota Risma menyebutkan tidak bisa satwa ditu-
uang, siapa yang kar dengan barang. Aturannya seperti apa?
Enggak ada aturannya, kalau pertukaran satwa iya,
bisa menetapkan namanya animal exchange. Tapi di antara kebun binatang
harga. Kok bisa enggak ada namanya animal exchange, kasihlah. Sebab,
tahu Bu Risma? kalau di lingkup lokal, kebun binatang saya enggak punya
gajah, siapa yang bisa menilai, itu kan enggak mungkin. Itu
Pasti Bu Risma kan hanya Bu Risma yang menilai. Ada aturannya untuk
sering berdagang hibah dan lain sebagainya, tetap itu ada izin Dirjen BKSDA,
satwa, enggak ada dokumen penitipan satwa, ada izin angkut.

kan? Ada perjanjian TPS dengan kebun binatang tujuan?


Ada, juga satwa kita serahkan ke balai kehutanan, dari
kehutanan menyerahkan ke mereka.

Apakah ada assessment dalam memilih kebun bina-


tang yang akan mendapat limpahan satwa?
Ada BAP, diperiksa nanti. Ada BAP di daerah bilang sanggup
siap terima. Di sini diperiksa yang mana yang mau diangkut,
di BAP dibuat surat izin angkut, tanggalnya ada. Kalau satu
minggu di-arrange tapi satwa belum dipindah, izin hangus,
harus dibuat lagi. Surat ini balik ke BKSDA. Tidak bisa lari,
pemikiran Bu Risma, kan itu bisa main. Kalau yang mengelola
kebun binatang, setiap tiga bulan ada laporan hewan itu dihi-

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

tung, ada berapa jumlah hewan, yang mati berapa, namanya


laporan triwulan, berapa anaknya, berapa yang mati, itu dihi-
tung. Bahkan dunia pun bisa tahu karena itu terdaftar. Maaf,
saya agak emosional kalau omong soal ini, karena saya juga
dengar, kayaknya… apa sih.

Anda pemilik Taman Safari. Apakah ada


hewan KBS yang dikirim ke Taman Safari?
Ada, saya cuma ambil rusa samba, rusa timo-
rensis, komodo. Yang lain enggak. Tapi saya juga
mengirim hewan ke KBS. Saya kirim bukan hewan
yang jelek-jelek, saya kan punya reputasi, enggak
mungkin kasih yang jelek.

Sewaktu diserahkan ke KBS, statusnya apa?


Hibah, kasih. Ngapain susah-susah, sesama
teman, kok. Jadi janganlah dinilai dengan uang.
Matilah kebun binatang itu kalau dinilai dengan
uang. Bagaimana kita bisa hidup sendiri? Kayak
Wali Kota kan hidup sendiri. Coba Wali Kota ka-
lau kebakaran, dia ngurusin sendiri. Ini komandan
kebakaran dididik puluhan tahun enggak dipakai
dong. Perintah Wali Kota, sini semprot, sini sem-
prot. Saya sih ketawa saja. Tergantung siapa pe-
mimpinnya, dong. Maksud saya begini, serahkan
kepada yang profesional. Yang profesional ini
biar bicara. Saya pikir, yang enggak ngerti enggak
usah bicaralah.

Apakah TPS memaksa Wali Kota agar mengeluarkan


Tri Rismaharini
satwa dari KBS?
lamhot aritonang / detik foto
Surat terakhir mungkin kata-katanya agak keras, agar (sat-
wa) segera dikeluarkan, karena sampai sekarang kan sudah
sangat lama, ya. Dari bulan Juli sampai sekarang kan lama.
Kemarin katanya audit, sekarang sudah selesai dong audit.
Katanya harus izin presiden, nah bagaimana ini?

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Apakah TPS punya rencana membangun restoran di


Pengunjung KBS menikmati
suasana kebun binatang, KBS?
(23/1) Kalau ini, saya tidak pernah sampaikan. Saya pernah
Rachman Haryanto/detik foto
tunjukin ke beberapa orang, termasuk orangnya Bu Ris-
ma, kopilah. Makanya, dalam beberapa presentasi, pernah
ada mirip sedikit. Saya pernah mau bilang, tapi saya pikir,
kalau orang ini bisa tiru desain saya, itu bagus, lo. Saya pu-
nya banyak desain seperti itu, ini waktu KBS saya desain.
Apakah ada hotel? Apakah ada mal? Kelihatan, ya.

Katanya sudah ada investor yang mau masuk untuk


bangun mal, restoran?
Dari mana? Coba tanya dari mana.

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


Fokus
Risma Vs Raja Bonbin

Penjualan tiket di KBS,


Apakah dalam memberikan hewan didasari kompen-
(23/1). Perputaran uang sasi?
yang cukup tinggi membuat
berbagai pihak saling berebut Ya, saya pikir wajar. Kita enggak ada yang bisa menilai,
mengelola KBS. satwa hidup ditukar dengan satwa mati kan enggak bisa, ya.
Rachman Haryanto/detik foto

Kesannya jadi seperti tukar-menukar?


Administrasi, si A menyerahkan ke B, si B menyerahkan ini,
itu saya rasa bagus juga, ya. Kayak kendaraan hibah, bangun-
an hibah. Tapi kita tetap mengirim, transfer kan, memang di
mana-mana transfer. ■
Monique Shintami, Irwan Nugroho | Okta Wiguna

Majalah detik 27 januari - 2 FEBRUARI 2014


gaya hidup

Nostalgia
Bernama
Kamen Rider
nostalgia masa kecil membuat para pencinta Kamen
Rider mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Harga
yang tak murah tak jadi penghalang.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

erubah!” Begitulah ucapan


Kotaro Minami saat akan ber-
ubah menjadi Kesatria Baja
Hitam. Kata-kata itu juga sering
diucapkan anak-anak pada ta-
hun 1990-an saat berpura-pura
menjadi Kesatria Baja Hitam.
Pada tahun-tahun itu, serial
dengan judul asli Kamen Rider
Black itu memang tengah hit di
Indonesia. Tayangan ini sedikit-
nya ada 51 episode. Setiap hari Minggu, anak-anak,
terutama laki-laki, setia menanti tayangan itu di
RCTI.
Kamen Rider Black merupakan seri ke-8
dari serangkaian cerita Kamen Rider buatan
seniman manga Shotaro Ishinomori. Tidak se-
muanya tayang di Indonesia tentunya.
Namun pesona Kesatria Baja Hitam ini begitu
membekas di hati para penggemarnya. Imajinasi dan
nostalgia masa kecil membuat pencinta Kamen Rider
mewujudkan karya fiksi ini ke dalam dunia nyata.
Para pencinta Kamen Rider itu antara lain bersatu
dalam Komunitas Tokusatsu (Komutoku) . Tak cuma
mengoleksi pernak-pernik Kamen Rider, mereka juga
membuat kostum yang sangat mirip sang idola.
Para Kamen Rider ini rela menghabiskan uang
yang tidak sedikit untuk membuat kostum-kostum
itu. Fauzan, yang menyukai Kamen Rider sejak
kelas V SD, misalnya, rela merogoh Rp 2 juta dari
kantongnya agar bisa memiliki kostum idolanya.
Ini selain karena harga bahan yang mahal,
ongkos jahitnya tidak murah. Selain itu, Fau­
zan harus ekstracerewet mengarahkan
penjahit agar kostumnya benar-benar

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

sesuai harapan.
Erik, yang juga anggota Komutoku, mengamini. Menurut-
nya, untuk membuat kostum yang standar saja diperlukan
biaya Rp 500 ribuan. Semakin detail dan mirip de­ngan
aslinya, harganya akan lebih mahal. Tapi, karena
Imajinasi dan mereka sudah kadung cinta, harga bukan ma-
nostalgia masa salah. Mereka menabung untuk dapat tampil
kecil membuat seperti idolanya.

pencinta Kamen Rider Belalang Tempur


mewujudkan karya Menjadi Kamen Rider rasanya tak lengkap
fiksi ini ke dalam jika tanpa sepeda motornya yang terkenal. Di
dunia nyata. Indonesia, tunggangan sang superhero itu dike-
nal dengan nama “Belalang Tempur”.
Tak sedikit Kamen Rider yang mewujudkan sepeda
motor ini. Salah satunya Bowo. Mahasiswa jurusan desain
ini memodifikasi motornya menjadi Cyclone seperti milik
Kamen Rider Ichigo dari serial Kamen Rider: The First.
Demi menekan biaya dan agar hasilnya sesuai harapan,
Bowo mengerjakan sendiri modifikasi sepeda mo-
tornya. Kebetulan, sejak di bangku SMA, Bowo
memang gemar mengotak-atik otomotif.
“Kira-kira habis Rp 3 jutaanlah, nabung dulu,”
katanya tertawa saat berbincang dengan
majalah detik. Sepeda motor itu
kerap dipakai sehari-hari oleh
Bowo karena desainnya yang
tidak terlalu mencolok.
Dan kini koleksi Bowo telah
lengkap. Dia punya sepeda mo-
tor dan kostumnya. “Saya pingin
serius. Jadi, kalau lagi ada acara
cosplay, saya bisa tampil lengkap
jadi Kamen Rider Ichigo,” ujarnya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

agung pambudhy / detikfoto


Jual-Beli Koleksi
Jumlah pencinta Kamen Rider yang terus bertambah ru-
panya menjadi lapak baru untuk mendapatkan untung. Be-
berapa orang menjual pernak-pernik yang memang diburu
oleh penyuka Kamen Rider.
Kebanyakan jual-beli koleksi Kamen Rider dilakukan mela-
lui online. Barang-barang yang ditawarkan, antara lain film,
action figure, dan belt (sabuk), masih susah didapat karena
kebanyakan impor.
Jadi para pencinta Kamen Rider yang ingin melengkapi
koleksinya harus sering melakukan pre-order. Itu pun harus
berebut karena jumlah barang terbatas. Harganya tidak mu-
rah, lo. Action figure ukuran mini dibanderol Rp 200 ribuan,
bahkan jutaan rupiah.
Jual-beli koleksi juga dilakukan oleh para kolektor. Mereka
kadang mau melepas barang koleksinya yang ditaksir tinggi
oleh pencinta Kamen Rider lainnya.
“Waktu itu saya punya koleksi topeng Kamen Rider, eh
ada yang mau bayarin. Kebetulan saya mau ganti, lumayan
kan?” ujar Rendi, salah satu kolektor Kamen Rider. Hmm...
berminat buka lapak juga? n RACHEL VANNESYA | KEN YUNITA

Tap/klik untuk berkomentar

Majalah
Majalah
detikdetik
27 januari
16 - 22- 2Desember
februari 2013
2014
gaya hidup

Tokyo
foto-foto: thinkstock

Sophisticated City
Tokyo memang salah satu kota paling metropolitan di dunia.
Tapi tradisi dan kearifan lokalnya masih sangat terjaga.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


S
gaya hidup

aya langsung terkesima saat tiba di Bandara


Narita, Tokyo, Jepang. Bukan cuma oleh ba-
ngunannya yang sophisticated, tapi juga oleh
kebersihan, ketertiban, dan kenyamanannya.
Tiga hal itu masih terasa hingga saya me-
ninggalkan bandara. Di jalan raya, mobil-mo-
bil melaju dengan tertib. Saya tak pernah melihat kendaraan
yang saling serobot. Saya pun sama sekali tak mendengar
bunyi klakson, meski lalu lintas cukup padat.
Para pejalan kaki juga tak kalah tertib. Tak ada orang yang
menyeberang sembarangan di Tokyo, mereka selalu
menyeberang di zebra cross, sehingga tidak memba-
hayakan diri dan orang lain. Saya, yang sehari-hari
berjibaku dengan semrawutnya lalu lintas Jakarta,
langsung kesengsem.
Hal lain yang membuat saya terkesan, meski
telah tumbuh menjadi kota modern, Tokyo tetap
punya ciri khas tersendiri. Kemajuan teknologi
tidak benar-benar melumat tradisi dan kearifan
lokalnya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Anda akan merasakan sapaan khas saat bertemu orang


lokal. Dan, meskipun tidak sedang berada di kawasan wisata,
warga Tokyo cukup ramah. Sayang, sulit menemukan orang
yang bisa berbahasa asing, bahkan bahasa Inggris sekalipun.
Tapi jangan khawatir karena Tokyo punya sistem trans-
portasi publik yang canggih dan terintegrasi. Jadi, kalaupun
tersesat, Anda akan dengan mudah kembali ke titik semula.
Semua sistem transportasi terhubung dan terpusat di
daerah Shinjuku dan Shibuya. Aktivitas bawah tanah di ka-
wasan ini lebih ramai karena jalur keretanya. Meski begitu,
aktivitas di permukaan tak kalah sibuk.
Perempatan Shibuya dengan patung anjing Hachiko yang
terkenal, contohnya. Kawasan yang dipakai syuting film Fast
and Furious: Tokyo Drift ini terkenal akan keramaiannya.
Jangan lupa juga mampir ke Tokyo Tower untuk meng-
amati “kesibukan” Kota Tokyo. Menara yang sedikit lebih
tinggi dari Eiffel Tower di Paris ini menjadi pilihan asyik saat
menghabiskan sore hari. Sambil menikmati teh atau kopi
hangat tentunya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Dari sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan Kota


Tokyo. Di sisi utara ada Tokyo Skytree Tower. Di barat ada
bentangan pusat Kota Tokyo.
Kalau cuacanya sedang bagus, Anda bisa menyaksikan
Gunung Fuji di sisi selatan. Dan, jika Anda berada di sisi
timur, Kota Odaiba menjadi hiburan mata.

Kuil Tertua di Jepang


Asakusa adalah tujuan yang tak boleh dilewatkan saat
berkunjung ke Tokyo. Di sini, kita bisa merasakan bagaima-
na masyarakat Jepang masih teguh menjaga tradisinya di
tengah laju modernitas.
Salah satunya terjejak lewat kuil kuno Buddha, Kuil Senso-
ji. Setiap hari, ribuan orang berkunjung ke kuil berusia 1.300
tahun ini. Saat Perang Dunia II, bangunan ini sempat porak-
poranda. Namun warga Tokyo membangunnya kembali.
Mereka terinspirasi oleh sebatang pohon yang tetap berdiri
kokoh meski dihantam bom. Pembangunan kuil ini seakan
menjadi penanda kelahiran kembali masyarakat Jepang se-
usai perang.
Hingga kini, wisatawan yang datang masih bisa menyak-
sikan pohon yang menjadi saksi pengeboman perang itu di
halaman kuil.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Bangunan yang paling banyak diminati pe-


ngunjung dari kuil ini adalah Hondo. Juga pagoda
lima tingkat yang megah. Di langit-langit Hondo
terdapat mural Buddha yang sedang melayang
membawa bunga.
Sedangkan di halaman utama, di tempat pem-
bakaran dupa, peziarah biasanya mengusapkan
asap ke kepala mereka sebagai ritual. Wangi dupa
ini begitu khas, dipercaya baik untuk kesehatan.
Ada juga mata air Sungai Sumida. Konon, jika
minum air itu, orang akan kembali ke kuil ini su-
atu hari. Pengunjung remaja menyukai ramalan
di tongkat kayu. Namun, untuk dapat diramal,
pengunjung perlu membayar dulu.
Menuju bangunan utama ini, para pengunjung
harus berjalan cukup jauh. Tapi jangan khawatir
karena di sepanjang jalan kita bisa cuci mata.
Setidaknya ada 89 toko kecil yang menjual be-
ragam dagangan, berjejer rapi di Jalan Nakamise
sepanjang 250 meter ini.
Selain makanan khas Jepang, wisatawan dapat
mencari aneka cendera mata dan oleh-oleh di sini.
Tapi harganya lumayan mahal jika dirupiahkan.
Saya sempat melihat-lihat baju dan kaus-kaus
dengan gambar khas Tokyo. Kalau dirupiahkan,
harganya bisa mencapai Rp 400 ribu. Kualitas-
nya juga enggak bagus-bagus amat.
Kalau lapar, ada banyak kedai yang menjual
aneka makanan dan minuman. Tapi jangan per-
nah berpikir Anda bisa makan dan minum sambil
berjalan, ya. Hal ini dilarang karena dianggap
dapat mengotori lingkungan. Para pemilik kedai
sudah menyediakan tempat duduk dan juga tong
sampah. Kalau ngeyel, jangan marah kalau Anda
ditegur petugas.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


gaya hidup

Kota “Elektronik” Akihabara


Banyak wisatawan menjadikan Akihabara sebagai des-
tinasi wajib saat ke Tokyo. Terutama mereka yang menyukai
barang-barang elektronik, seperti komputer, handphone,
dan kamera.
Kawasan ini dekat Stasiun Akihabara, jadi tak akan susah
mencarinya. Tapi perlu seharian untuk menelusurinya. Jadi
sebaiknya membawa peta khusus Akihabara, yang banyak
disediakan gratis di stasiun-stasiun kereta.
Untuk wisatawan yang menunjukkan paspornya, ada
keringanan pajak. Lumayan! Banyak pedagang di sini yang
fasih berbahasa Inggris sehingga Anda akan lebih mudah
bertanya.
Para pencinta Anime dan Gundam dijamin juga tak akan
kecewa jika ke Akihabara. Tokyo Anime Center bisa men-
jadi pemuas batin bagi para penggemar Anime. Pada akhir
pekan, kadang juga hari kerja, pemilik toko suka gila-gilaan
memberikan potongan harga. Sampai 75 persen!
Penggemar Gundam, silakan mampir ke Gundam Cafe.
Kafe di dekat stasiun ini memiliki dekorasi simpel namun
menarik. Di sini, kita bisa menonton tayangan khusus Gun-
dam dan mendapatkan komik-komik asli Gundam. n
ISFARI HIKMAT | KEN YUNITA

Majalah
Majalah
detikdetik
27 januari
16 - 22- 2Desember
februari 2013
2014
kuliner

Tak banyak resto Nasi


Panggang
menyajikan
menu baked rice,
apalagi di Yogya.

Idola dari
Tapi kini ada dan
lagi hit, lo.
foto-foto : Dok. twizel

Yogya

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

I nilah yang selalu saya suka dari Kota


Yogya. Selalu ada yang baru, terutama
kulinernya. Kuliner Kota Gudeg ini makin
beragam, jadi tak cuma kuliner tradisional.
Salah satu yang saat ini sedang happen­
ing di kota pelajar itu adalah Twizel,
restoran dengan menu utama baked rice
atau nasi panggang. Lokasinya di Jalan Kledokan, tak
jauh dari Ambarrukmo Plaza.
Si empunya resto agaknya memang menyasar ma-
hasiswa sebagai target market-nya. Selain lokasinya
yang dekat dengan beberapa kampus, harga yang di-
tawarkan juga ramah dengan kantong pelajar.
Tempat makan ini terdiri atas dua lantai. Tapi di lan-
tai dasar hanya diisi meja kasir saja plus dua meja kur-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

si untuk tamu.
Sedangkan di lantai dua yang cukup luas, ada ban-
yak meja kursi di area dalam dan beberapa di area
teras. Didominasi warna merah, desain restoran berka-
pasitas 120 orang ini juga boleh dibilang anak muda
banget.
Makanya Twizel sering menjadi tempat bertemunya
kelompok mahasiswa. Kebanyakan mereka makan dan
minum sambil mengerjakan tugas kuliah. Maklum, di
sini ada Wi-Fi gratis.
Saya, yang waktu itu datang bertiga, lang-
sung memilih tempat di lantai dua. Beberapa
Mereka makan meja sudah terisi. Seorang pelayan langsung
menyerahkan buku menu begitu kami duduk.
dan minum sambil Bentuknya unik, seperti talenan.
mengerjakan tugas Dari foto-foto yang terpampang di menu,
kuliah. Maklum, di sini makanannya tampak enak-enak. Saya jadi
ada Wi-Fi gratis. agak bingung mau memesan yang mana. Tapi,
akhirnya saya memilih beef blackpepper baked
rice seharga Rp 22 ribu.
Saya juga memesan spicy tuna baked rice,
yang dibanderol Rp 19 ribu. Saya sengaja memesan
dua karena, dari gambarnya, porsi nasi panggang di
sini agak kecil. Siapa tahu saya kurang kenyang.
Dugaan saya ternyata benar. Porsinya memang ke­

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

cil, nasinya hanya sedikit. Tapi tampilan kedua pesan-


an tadi boleh dibilang cantik.
Keduanya disajikan dalam mangkuk porselen putih.
Baked rice dengan topping tuna terlihat manis dengan
kombinasi warna wortel dan lelehan keju mozzarella.
Sementara smoked beef baked rice-nya juga tak kalah
menarik. Yang paling mencolok dari menu ini adalah
lelehan keju mozzarella yang nyaris menutupi seluruh
permukaan baked rice-nya. Hmm....
Irisan daging sapi dan paprika yang samar-samar
terlihat membuat tampilan nasi panggang ini makin
menggiurkan. Saya pun tak sabar untuk mencicipi
keduanya.
Saya memilih menu sapi terlebih dulu. Dari sendo-
kan pertama, saya harus mengakui nasi panggang ini
enak. Nasinya sudah dibumbui sehingga rasanya gur-
ih. Tapi tak berlebihan.
Meski porsinya agak mini, tapi daging sapi black­
pepper-nya lumayan banyak, kok. Dan ternyata, saya
cukup kenyang lo setelah menghabiskan satu porsi
itu.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

Tapi sepertinya perut saya masih bisa menampung


menu tuna yang saya pesan. Toh saya bisa berbagi
dengan teman-teman saya.
Hmm... seperti namanya, menu tuna ini memang
cocok untuk mereka pencinta pedas. Apalagi kalau
memesan yang superpedas. Dijamin mandi keringat
karena kepedasan.
Oh iya, kalau mau porsi yang lebih besar bisa me­
milih menu biggie. Tapi harganya sedikit lebih mahal,
yakni Rp 25 ribu. Porsi jumbo ini juga
ada di beberapa menu lain, lo.
Untuk minumannya, saya memilih
naughty nutty. Selain namanya unik,
tampilan minuman ini juga sangat
menarik karena disajikan dalam gelas
stoples yang lucu.
Dan penampilannya memang se-
banding dengan rasanya yang benar-
benar nagih. Rasa kacangnya men-
jadikan minuman ini unik. Enak! Tapi
buat yang alergi kacang, sebaiknya

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


kuliner

tidak mencoba minuman ini, ya.


Porsinya cukup besar, jadi rasanya harga Rp 16 ribu
cukup pantas untuk minuman berwarna cokelat muda
ini.
Sementara teman saya memilih lychee iced tea yang
tampak menyegarkan. Saya sempat mencicipi dan ter­
nyata puas dengan rasanya. Rasa teh dan lychee-nya
terasa.
Anak saya, yang kebetulan ikut, juga tak mau kalah.
Dia memilih peach croissant pudding dan smoked beef
quiche. Porsinya pas untuk anak saya, tidak besar dan
tidak kecil.
Anak saya, yang agak susah ma-
kan, terlihat lahap saat memakan
makanan ringan dari Twizel. Harga­
nya masing-masing Rp 10 ribu saja.
Rasanya? Yummy, berkat kombinasi
manis dan sedikit rasa asam dari
buah peach.
Sementara smoked beef quiche-
nya juga tak kalah enak. Gurih dan
pingin beli lagi. Yummy! n ken yunita

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


interview

Kepala BNPB
Syamsul Maarif:

Bencana,
Seksi
jadi Isu
Politik Di Sinabung, Presiden
Susilo Bambang
Yudhoyono menggunakan
tenda tentara, bukan
tenda mewah seharga
miliaran rupiah.
Kiagus Aulianshah | ilustrasi

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

ejak 1800 hingga 2013, tercatat terjadi sekitar 8.700


bencana di Tanah Air. Dari jumlah ini, 70 persen
merupakan bencana hidrometeorologi, seperti banjir
bandang dan tanah longsor. Sejak awal Januari 2014, sudah
terjadi 106 bencana di berbagai wilayah. Dari jumlah itu, 75
kejadian merupakan banjir, 28 tanah longsor, serta tiga banjir
longsor.
Dari analisis para ahli, kondisi global turut berperan bagi
terjadinya anomali cuaca yang mengakibatkan terjadinya ben-
cana hidrometeorologi tersebut. Sayangnya, kehadiran Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang bertugas
membantu presiden mengkoordinasikan penanggulangan
bencana, kerap kali tidak diterima begitu saja di daerah yang
terkena bencana. Para korban pun merasa kurang mendapat-
kan penanganan yang memadai. Padahal alokasi anggaran
penanggulangan bencana dalam APBN 2014 mencapai Rp 3
triliun, yang separuhnya bisa dicairkan sewaktu-waktu.
“Itulah karakteristik masyarakat kita. Kita sudah membe-
rikan obat-obatan, makanan, bahkan makan sudah tiga kali.
Tapi, begitu datang media kemudian mereka ditanyai dan
di-shoot kamera, (mereka) mengatakan bantuan belum ada,”
kata Kepala BNPB Syamsul Maarif melalui telepon dari Sina-
bung, Rabu, 22 Januari siang.
Semula, pensiunan jenderal bintang dua itu meluangkan
waktu untuk menerima tim majalah detik di kantornya,
Selasa. Namun, pada saat yang dijanjikan, dia harus mendam-
pingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau lokasi
banjir di Karawang dan Bekasi. Lalu menuju Sinabung, Su-
matera Utara, hingga Ahad, 26 Januari. Di sela kesibukannya
mengkoordinasikan penanganan korban letusan Gunung
Sinabung, Syamsul meladeni tiga kali wawancara melalui
telepon. Berikut ini petikannya.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

Presiden Susilo Bambang


Yudhoyono (tengah) bersama Bencana Sinabung sudah sekitar dua bulan berlang-
sejumlah menteri dan pejabat sung, tapi Presiden baru kemarin berkunjung....
tinggi negara di posko
pengungsian Kabanjahe, Satu hal yang harus diingat. Pada 2010, Presiden berkun-
Sumatera Utara, Kamis (23/1).
Abror/antara
jung ke daerah ini. Bahkan, sesaat setelah erupsi terjadi,
beliau memerintahkan dan mengutus kami segera datang ke
Sinabung. Apakah itu bukan bukti sikap kepedulian Presiden?

Benarkah pengadaan tenda untuk presiden hingga


miliaran rupiah?
Saya heran dari mana informasi itu. Ini ada distorsi pem-
beritaan atau informasi. Karena tenda yang akan digunakan
presiden itu tenda biasa seharga Rp 60 juta. Itu tenda tentara,
masak harganya miliaran rupiah? Dari mana?

Anda mensinyalir ada politisasi....


Saya tidak ingin berkomentar tentang itu. Yang ingin saya
katakan hanya fakta. Sebab, saat ini yang kita butuhkan ada-
lah membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

Banyak kalangan yang meminta agar erupsi Sinabung


dijadikan bencana nasional....
Ini hanya persoalan definisi, tetapi esensinya kan yang
lebih penting. Penanganan bencana di Sinabung itu sudah di-
lakukan persis seperti penanganan bencana nasional seperti
Merapi. Kami ada di sana, pendanaan kita berikan. Tapi bupati
sebagai pemimpin daerahlah yang menjadi pemimpin dalam
penanganannya. Undang-undang menyebutkan, selama
pemerintah daerah masih mampu menanganinya, kenaikan
status tersebut tidak perlu dilakukan. Bupatinya kan masih
ada, begitupun dengan perangkat-perangkat lain, juga masih
Sebenarnya, ada. Lalu apakah harus kita ambil alih? Kalau kurang mampu
kita mampukan, kita bantu. Jadi, apa yang dikatakan beberapa
masyarakat mau kalangan itu kan masalah definisi saja, tetapi esensinya kan
saja direlokasi. sudah kita lakukan. Esensi jauh lebih penting.

Hanya, apakah Selain di Sinabung, apa saja yang dilakukan BNPB?


sumber Kalau Anda lihat, di kantor kami nyaris kosong. Kecuali
penghidupan petugas administrasi, semua turun ke wilayah-wilayah
bencana. Itu hampir setiap hari. Namun alangkah lebih
mereka baik kita bekerja sama dengan pemerintah daerah dan
terjamin, Itu masyarakat dalam melakukan mitigasi. Banyak hal yang
dapat dilakukan, seperti dalam rangka antisipasi banjir,
yang harus kita pemerintah daerah dan masyarakat harus memperhatikan
pikirkan. bangunan pengendali banjir, baik itu bendungan/dam atau
sumur resapan, serta kondisi sungai. Untuk jangka pendek,
dapat kita lakukan pengerukan dan/atau pelebaran sungai
sebagai langkah antisipatif.

Untuk mitigasi bencana, konkretnya seperti apa?


Dalam mitigasi atau meminimalkan, bahkan meniadakan,
korban atau kerugian, masyarakat merupakan ujung tom-
bak. Dalam penanganan bencana, semestinya 80 persen
merupakan masyarakat itu sendiri, dan sisanya ditangani

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

Memeriksa kesiapan peralatan


pihak luar masyarakat. Karena itu, berbagai pelatihan untuk
untuk modifikasi cuaca di meningkatkan kapasitas melalui garda depan penanggulang-
Pangkalan Udara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, an bencana, seperti masyarakat, BPBD, LSM, dan perguruan
Selasa (14/1).
tinggi, terus kami tingkatkan. Kami juga mengedukasi ma-
M Agung Rajasa / ANTARA
syarakat agar memiliki kepedulian yang tinggi dengan filosofi
menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan sumber
potensi bencana, hidup berdampingan dan selaras dengan
potensi bencana, serta memelihara kearifan lokal.

Apakah mungkin menjauhkan masyarakat dari sum-


ber dan potensi bencana?
Kita jangan berpikir tidak mungkin. Menjauhkan sumber
potensi bencana bukan berarti, misalnya, kita memindahkan
gunungnya, tapi bagaimana menyiasati bila sewaktu-waktu
terjadi erupsi. Nah, ini berkaitan dengan filosofi hidup ber-
dampingan dengan sumber potensi bencana. Orang bisa
berdampingan hidup dengan Sungai Barito, Kapuas, dan
menjadikannya sumber penghidupan. Begitupun dengan
banjir. Kita bikin biopori, memelihara area resapan, melebar-

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

kan sungai, tidak membuang sampah sembarangan. Itu juga


cara menjauhkan potensi sumber bencana.
Kalaupun ada keengganan masyarakat untuk direlokasi
dari daerah resapan, waduk, dan lain-lain, ya itu tantangan
kita. Bagaimana memberikan penjelasan. Sebenarnya, ma-
syarakat mau saja direlokasi. Hanya, yang menjadi masalah
bagaimana dengan sumber penghidupan mereka, nafkah
mereka. Apakah terjamin? Nah, itu yang harus kita pikirkan.

Bagaimana mengkoordinasi pihak-pihak yang turut


dalam penanganan bencana?
Untuk koordinasi di tingkat pusat dengan lembaga-lembaga
lain tidak ada masalah. Dengan TNI, misalnya, kita sudah ada
MoU (nota kesepahaman). Begitupun dengan Polri dan be-
Mereka bilang, berapa lembaga atau kementerian. Tetapi, di tingkat daerah,
kami sering kesulitan. Meskipun tidak secara eksplisit, sering
“Sudahlah, BNPB kali menolak kehadiran BNPB. Dalam penanganan, kepala
kembali saja.” daerah silakan memimpin, tetapi juga biarkan personel kami
ikut terjun langsung di lapangan. Sebab, dalam penanganan
Ketika kami ajak bencana, terutama yang memiliki skala dampak yang sangat
rapat, mereka besar, (harus) bahu-membahu antara pusat. Jadi, ini sebenar-

enggan dengan nya kolaborasi, bukan koordinasi.

dalih sibuk Sekarang ini disebut juga tahun politik. Anda melihat
bekerja. Kan ada tendensi politik dari penolakan daerah?
Saya tidak tahu persis dari niat orang per orang. Tetapi
kita bisa rapat bencana alam memang sangat potensial untuk dimanfaatkan
di area kejadian bagi kepentingan politik. Bencana alam bisa menjadi isu yang
sangat seksi untuk digunakan sebagai amunisi politik. Orang
bencana. bisa menggunakannya untuk meraih simpati dari konstituen.
Dengan melakukan sesuatu di tengah bencana, mereka bisa
membangun citra dari korban maupun masyarakat di sekitar-
nya. Tetapi, apa pun tendensinya, jangan melupakan tujuan
yang paling utama, yaitu menyelamatkan para korban dan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

mengamankan harta benda mereka. Merawat saat mereka


dalam kondisi darurat. Itu yang paling utama.

Penolakan itu terjadi di mana saja?


Banyak daerah, tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Per-
nah dalam penanganan bencana di suatu daerah, kami dita-
nya, “Bapak dari mana?”. Kami jawab, “Dari BNPB”. Kemudian
mereka mengatakan, “Sudahlah, Pak, BNPB kembali saja”.
Ketika kami ajak rapat, mereka enggan dengan dalih sibuk
bekerja. Kan kita bisa rapat di area kejadian bencana. Di mana
saja kita bisa rapat, yang penting apa yang kita bicarakan itu
efektif untuk mencari solusi. Sulawesi Utara dan Sumatera
Barat, kepala daerahnya sangat positif merespons kehadiran
kami. Bahkan, begitu bencana terjadi langsung mengontak
kami.

Para korban kerap mengeluhkan bantuan dari


pemerintah terlambat. Sebenarnya apa yang
terjadi?
Itulah karakteristik masyarakat kita. Kita
sudah memberikan obat-obatan, makanan,
bahkan makan sudah tiga kali. Tapi, begitu
datang media kemudian mereka ditanyai
dan di-shoot kamera, (mereka) menga-
takan bantuan belum ada. Ya, boleh-
lah mengetuk simpati masyarakat
lainnya, tetapi jangan menganggap
atau mengatakan bantuan lain tidak
ada.
Saya melihat juga mulai ada ke-
cenderungan terdistorsinya kearifan
lokal dan budaya yang telah diwaris-
kan nenek moyang kita, yaitu gotong-

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


interview

royong. Ada kecenderungan rasa gotong-royong itu pudar,


masyarakat beranggapan biar saja apatis, toh nanti juga
datang bantuan dari orang lain. Padahal, semestinya mereka
juga harus aktif, baik saat antisipasi maupun saat penanggu-
langan bencana. n ARIF ARIANTO

BIODATA

Nama:
Syamsul Maarif Penghargaan:
• Nusa Reksa Pratama dari civitas
Tempat/Tanggal Lahir: akademika Universitas Gadjah
Kediri, 26 September 1950 Mada, 2010.
• Bintang Mahaputera
Utama dari Presiden
Istri:
Susilo Bambang
Nanik Kadaryani
Yudhoyono, 2011.
• Gelar Sangsako,
Pendidikan: Yang Dipertuan
• Akademi Angkatan Bersenjata RI, Raja Maulana
1973 Pagar Alam
• Sarjana (S-1) Fakultas Hukum dari Lembaga
Universitas Brawijaya, 1995 Kerapatan
• Pascasarjana Program Studi Sosio- Adat Alam
logi Universitas Indonesia, 2002 Minangkabau,
• Doktor Ilmu Sosiologi Militer, dari Padang
Universitas Indonesia, 2007 Pariaman dan
Kota Pariaman, 2012.
Pekerjaan:
• Kepala Badan Nasional Penang-
gulangan Bencana, sejak 2008
sampai sekarang.
• Asisten Teritorial Kepala Staf
Umum TNI, 2004.
• Asisten Komunikasi Sosial Kepala
Staf Umum TNI, 2003.
• Anggota DPR-RI Fraksi TNI/Polri,
2001.
• Gubernur Akademi Militer, 1999.
• Kepala Pusat Penerangan ABRI,
1998.

Rengga Sancaya | detikfoto

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


KOLOM

Waspadai
Banjir,
Jangan
Paranoid
Oleh: Dr. Tri Handoko Seto

Awan yang melewati


menara ground-based
generator tidak
akan menjadi hujan
karena dipersulit alat
tersebut.

B
Biodata anjir kembali menerjang beberapa wilayah di
Tanah Air. Selain Jakarta yang terendam banjir
hingga lebih dari sepekan, Manado, Sulawesi
Nama:
Tri Handoko Seto Utara, disapu banjir bandang pada 15 Januari lalu.
Banjir yang menerjang ibu kota Bumi Nyiur Melambai itu
Tempat/Tanggal Lahir: merupakan yang terbesar dalam 14 tahun terakhir. Ke-
Banyuwangi, Januari 1972 tinggian air mencapai 3-4 meter atau tiga kali lebih tinggi
dibanding bah yang melanda kota itu pada 2010.
Pendidikan: Lantas, mengapa curah hujan di Jakarta dan Manado
n SSi, Jurusan Fisika
menjadi ekstrem sehingga terjadi banjir bandang di
Universitas Brawijaya,
Malang, 1991-1995 Manado dan banjir terus menggelontor di Jakarta? Itu
(cum laude) tak lepas dari monsun di Australia. Monsun merupakan
n MSc, Departemen angin yang bertiup sepanjang tahun dan berganti arah
Geofisika Universitas
Kyoto, Jepang, 2002-
dua kali dalam setahun. Umumnya, pada setengah ta-
2004 hun pertama bertiup angin darat yang kering, dan sete-
n PhD, Departemen ngah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Geofisika Universitas Kuatnya monsun di Australia (atau AUSMI-Australian
Kyoto, Jepang, 2004-
Monsoon Index) telah mengakibatkan kuatnya aktivitas
2009
pembentukan awan di beberapa wilayah Indonesia, ter-
PEKERJAAN: utama di wilayah yang berpola hu­jan monsunal. Terle-
Pegawai negeri sipil di bih, di samping pola Indeks Monsun Australia itu, pola
Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Hujan Buatan,
distribusi tekanan rendah di wilayah Indonesia dan seki-
Badan Pengkajian dan tarnya juga memberikan andil yang signifikan bagi pro-
Penerapan Teknologi ses pembentukan awan dan hujan di wilayah Indonesia.
(BPPT)
Begitupun dengan curah hujan tinggi yang terjadi di Ja-
Jabatan: karta, tak lepas dari pola tekanan rendah—yang kemu-
Peneliti Madya (golongan dian membentuk konvergensi sangat kuat—yang terjadi
IV/A) bidang Teknologi di sebelah barat Jakarta hingga Jawa Tengah.
Modifikasi Cuaca
Pola serupa terjadi di Manado. Curah hujan yang ting-
Jabatan Ad Hoc Saat Ini:
n Ketua Tim Marketing gi di kota itu disebabkan distribusi pola tekanan rendah
UPT Hujan Buatan BPPT di Indonesia dan sekitarnya. Apalagi wilayah Sulawesi
n Program Director, Utara merupakan daerah pertemuan udara dari barat
Program Quick Win
laut dan dari barat daya. Alhasil, udara di wilayah ini
BPPT: Peningkatan
Kualitas Proses Bisnis lembap dan sangat mudah naik, kemudian membentuk
Teknologi Modifikasi awan hujan.
Cuaca (dalam rangka Pertanyaannya, mengapa di kedua wilayah terjadi
reformasi birokrasi di
BPPT)
pola tekanan rendah udara? Hal itu tidak lain karena
n Chief Engineer, Program adanya dua pusat tekanan rendah udara yang berdekat-
Pelayanan Teknologi an dengan Indonesia. Keduanya adalah wilayah selatan
Modifikasi Cuaca Filipina dan Australia bagian utara. Karena berdekatan,
n Leader, Work Package
Prediksi Iklim Program Indonesia pun mudah terpapar oleh apa yang terjadi di
Global Warming BPPT kedua wilayah tersebut.
n Staf ahli bidang Tekanan rendah di Filipina menjadi siklon tropis Ling-
meteorologi, Ling dan di Australia menjadi siklon tropis June. Pola
diperbantukan pada
Badan Meteorologi, angin, baik di Filipina maupun Australia—di Australia
Klimatologi, dan disebut monsun—mengarah ke Indonesia. Sehingga
Geofisika terjadilah curah hujan dengan intensitas tinggi, banjir
pun terjadi.
Organisasi: Secara umum, rata-rata curah hujan bulanan di wila-
n Wakil Ketua Persatuan
Pelajar Indonesia (PPI) yah Indonesia berpola monsunal, meski ada beberapa
Provinsi Kyoto, Jepang, wilayah yang berpola anti-monsunal dan ekuatorial. Da-
2002-2003 lam pola monsunal, puncak musim hujan terjadi sekitar
n Wakil Ketua PPI Wilayah
Januari dan Februari dalam rentang November hingga
Kansai (Jepang Barat),
Jepang, 2003-2004 April. Sedangkan di wilayah dengan pola antimonsunal,
n Ketua Dewan Pimpinan puncak curah hujan terjadi sekitar Juli-Agustus. Adapun
Nasional Peradah wilayah yang berpola ekuatorial, puncak hujan terjadi
Indonesia, 2006-2009
dua kali, yakni sekitar April dan Oktober.
n Aktif sebagai penasihat
dan promotor berbagai Jakarta termasuk wilayah dengan pola monsunal. Ka-
kegiatan di Paguyuban rena itu, sepanjang Januari hingga Februari akan meng-
Majapahid alami puncak musim hujan. Jika pada puncak musim
hujan terjadi fenomena La Nina—yang ditandai suhu
Karya Tulis: permukaan laut di Pasifik Tengah dan Timur meninggi—
Menulis puluhan jurnal
dan artikel untuk forum aktivitas pembentukan awan dan hujan di Jakarta dan
seminar internasional di sekitarnya akan menjadi semakin intensif. Namun ber-
berbagai negara. Juga
menulis artikel populer untung, pada Januari ini diketahui tidak terjadi fenome-
di media cetak nasional, na La Nina.
seperti Kompas, Gatra,
dan Jawa Pos.

Kendati begitu, yang patut dipertimbangkan adalah


puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indone-
sia yang terjadi pada Januari dan Februari. Karena itu,
perlu terus-menerus diwaspadai ancaman bencana hid-
rometeorologi musim hujan, yakni berupa banjir, tanah
longsor, angin kencang, dan puting beliung.
Tetapi tidak perlu ada ketakutan berlebihan, apalagi
sampai paranoid. Yang paling penting adalah kesiapsi-
agaan semua komponen bangsa, mulai pemerintah pu-
sat, pemerintah daerah, lembaga riset, perguruan tinggi,
lembaga swadaya masyarakat, sampai masyarakat sen-
diri. Perlu peningkatan kesadaran bahwa bencana bisa
datang kapan saja, terlebih apabila perilaku kita tidak
bersahabat dengan alam.
Pemerintah sendiri sudah berupaya melakukan pence-
gahan banjir dengan cara-cara yang patut kita apresiasi.
Salah satunya, melalui Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), menggunakan teknik modifikasi cuaca
yang baru untuk menanggulangi efek banjir di wilayah DKI
Jakarta. Teknologi modifikasi cuaca diperkirakan mampu
mengurangi curah hujan di Jakarta lebih dari 30 persen.
Selain menyemai garam dengan campuran kalsium
klorida dan urea, BPPT menempatkan ground-based ge-
nerator di 20 titik yang diprediksi rawan banjir. Fung-
sinya untuk mempersulit proses terjadinya hujan jika
awan telanjur mencapai wilayah Jabodetabek. Sehing-
ga, begitu terjadi awan dan awan itu melewati menara,
maka tidak akan menjadi hujan karena dipersulit alat
tersebut. n

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


people

foto - foto: grandyos zafna | rengga sancaya | detikfoto | detikhot

Sebastian
Gunawan
Bambang
Susantono

Dian Sastrowardoyo

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


people

Dian
Sastrowardoyo

detikhot
S
ejak menikah dengan In- tapi juga berilmu. Meski begitu, kesibuk-
draguna Sutowo, Dian Sas- an kuliah membuat Dian tak bisa mem-
trowardoyo memang makin berikan ASI eksklusif bagi putrinya, Is-
jarang tampil di layar perak. hana Ariandra Nariratana Sutowo, yang
Namun ini bukan karena sang suami kini berumur tujuh bulan.
membatasi aktivitas artis yang antara Makanya ia ingin segera menyelesaikan
lain bermain dalam film Pasir Berbisik program Magister Management yang se-
dan Ada Apa dengan Cinta? ini. dang diambilnya agar punya lebih banyak
Bahkan, menurut Dian, sang suami waktu bagi kedua anaknya. “Kini sedang
sangat mendukungnya untuk maju dan menghadapi screening kedua,” ujarnya.
terus berkarya. “Dia senang kalau saya Tapi duta sebuah produk kecantikan ini
sekolah lagi, dia jadi lebih nyambung juga ingin terus berkiprah di dunia film
dengan saya. Hubungan kita jadi makin nasional. Walau mungkin bukan sebagai
dekat,” paparnya. pemain. “Dunia film itu tak melulu jadi pe-
Bersekolah lagi juga membuat perem- main, bisa saja saya berkontribusi menjadi
puan 31 tahun ini merasa makin lengkap sutradara atau menjadi produser,” pung-
sebagai perempuan. Tak hanya cantik, kasnya. n Esti Utami
Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
people

Sebastian
Gunawan
grandyos zafna | detikfoto

M
embuat perempuan Pakaian ini juga cukup sopan sehingga
tampil cantik itu memang bisa dikenakan dalam berbagai kesem-
pekerjaan sehari-hari Se- patan. Untuk acara resmi, baju berkerah
bastian Gunawan. Saat tinggi ini tinggal dipadu dengan jas.
tampil di panggung, ia juga lebih sering Tak ada alasan khusus mengapa maes-
tampil resmi dengan jas lengkap berdasi. tro Adi Busana ini menyukai kemeja
Tapi, kalau mau berterus terang, sebe- berkerah tinggi. Ia hanya merasa lebih
narnya pria yang akrab dipanggil Seba percaya diri, selain nyaman tentunya.
ini lebih nyaman mengenakan pakaian “Suka aja,” cetusnya di sela pergelaran
kasual-elegan. Untuk bahan ia juga suka busana karyanya di Jakarta pekan lalu.
yang nyaman dipakai, seperti katun. Tapi kemeja berkerah tinggi kesukaan
“Tapi bukan kaus oblong, ya. Saya Seba ini tampaknya belum bisa dinik-
suka kemeja kasual dengan kerah agak mati kaum adam. Pasalnya, Seba belum
tinggi,” ujarnya di sela acara pergelaran berencana untuk mengeluarkan koleksi
karyanya di Jakarta beberapa waktu lalu. busana untuk pria. n Esti Utami
Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
people

Bambang
Susantono

rengga sancaya | detikfoto


B
ermain musik tampaknya director.
sudah menjadi hobi bersama Sebagai orang yang bertanggung ja-
bagi keluarga Bambang Su- wab layak-tidaknya sebuah lagu diputar
santono. Istri Bambang, Lusie di sebuah pertunjukan atau di stasiun
Indrawati, serta dua putrinya, Nurul Pa- radio, dia harus tahu betul lagu-lagu itu.
rameswari dan Diannisa Paramita, juga Mencoba adalah cara yang terbaik untuk
menggemari musik. Klop sudah. “Kalau mengetes lagu itu. Walhasil, bila Nurul
ada pertunjukan jazz, kami sekeluarga mengaransemen sebuah lagu baru,
tidak pernah absen,” ujar pria yang sejak Bambang diajak mempraktekkan lagu-
2010 menjabat Wakil Menteri Perhu- lagu itu.
bungan Kabinet Indonesia Bersatu II ini. Jadilah Bambang sebagai kelinci per-
Di kediamannya di kawasan Bintaro, cobaan. Dia menjadi pemain musik dan
bahkan Bambang menyediakan ruangan vokalis sekaligus. “Tapi asyik-asyik saja.
khusus untuk bermain musik, lengkap Menyenangkan sekali meskipun enggak
dengan alat musiknya. Kepiawaian Bam- ada bayarannya,” kata doktor peren-
bang memainkan musik tak disia-siakan canaan infrastruktur lulusan Berkeley
putri sulungnya, Nurul Parameswari. Ke- University, Amerika Serikat, itu sambil
betulan, sang anak juga menjadi music terbahak. n ARIF ARIANTO
Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
internasional

Suriah
Mau ke Mana
Hak memimpin satu negara tak bisa diperoleh dengan cara
menganiaya, menebar bom barel, maupun misil Scud.

REUTERS/Thaer Al Khalidiya

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

S
uhu udara di Kota Montreux, kota kecil di kaki
Pegunungan Alpen, Swiss, pekan lalu tak pernah
beranjak dari sekitar titik beku. Pada siang hari tem-
peratur udara berkisar 3 derajat Celsius, tapi pada
malam hari bisa anjlok hingga jadi minus 6 derajat Celsius.
Tanpa baju penghangat memadai, kita bisa membeku di ja-
lan kota di tepi Danau Jenewa itu. Namun di satu ruangan di
Hotel Montreux Palace, dinginnya udara Kota Montreux tak
mampu mendinginkan panasnya persamuhan. Pada Rabu, 22
Januari 2014, perwakilan pemerintah Suriah bertemu dengan
sejumlah faksi oposisi di hotel itu untuk mencari jalan menuju
perdamaian.
Sekretaris Jenderal PBB
Ban Ki-moon (kanan) dan Seusai acara pembukaan di Kota Montreux, negosiasi per-
Presiden Swiss Didier
Burkhalter berpidato damaian dilanjutkan ke Kota Jenewa selama dua hari. Pidato
sebelum makan siang dalam Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon
Perundingan Jenewa II di
Montreux, 22 Januari 2014. membuka persamuhan Jenewa II ini. “Kita akan menemui
Ed Wray/Getty Images
jalan yang sulit di depan, tapi ini bisa dituntaskan dan harus

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

tuntas,” kata Ban Ki-moon, Rabu itu. “Cukup sudah... sekarang


waktunya bernegosiasi.”
Sekretaris Jenderal PBB Suasana pertemuan itu mulai panas ketika giliran Menteri
Ban Ki-moon (kiri), Menteri
Luar Negeri Amerika Luar Negeri Amerika Serikat John F. Kerry berbicara. Tanpa
Serikat John Kerry.
REUTERS/Gary Cameron
banyak basa-basi, Kerry langsung menusuk posisi Presiden
Suriah Bashar al-Assad. Menurut Kerry, tak ada lagi tempat
bagi Presiden Assad di Suriah. “Kita harus melihat kenyataan....
Sungguh tak terbayangkan, orang yang bertanggung jawab
atas tindakan brutal terhadap rakyatnya sendiri bisa memiliki
legitimasi untuk memerintah,” kata Kerry. “Hak memimpin
satu negara tak bisa diperoleh dengan cara menganiaya,
menebar bom barel, maupun misil Scud.”
Pernyataan tajam Kerry langsung dibalas Menteri Luar Ne-
geri Suriah Walid al-Moallem, yang mendapat giliran bicara
di belakangnya. Walid mengatakan tak ada negara lain yang
punya hak memaksa turun presiden mereka. “Negara-negara
yang ada di sini juga datang dengan tangan bernoda darah,”
kata Walid, keras.
Dia juga mengecam negara-negara tetangga Suriah, juga
negara-negara Barat—dia tak menyebut nama—yang mema-
sok uang dan menyelundupkan senjata kepada milisi antipe-
merintah. “Negara-negara Barat selalu mengklaim melawan
terorisme di muka umum, tapi mereka menghidupi para te­
roris itu diam-diam,” katanya berapi-api. ”Semua orang Suriah

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

di ruangan ini turut berpartisipasi atas apa yang terjadi di


Suriah, memfasilitasi pertumpahan darah di atas penderitaan
rakyat Suriah yang mereka klaim mereka wakili di sini.”
Walid al-Moallem terus mencerocos sekalipun jatah wak-
tu bicaranya telah habis. Dia menolak turun dari podium,
Anak-anak Yordania bahkan balas menghardik, saat diminta oleh Sekjen PBB Ban
turut dalam demonstrasi Ki-moon. “Kamu tinggal di New York, aku hidup di Suriah.
menentang Perundingan
Jenewa II di depan kantor Aku punya hak menyampaikan versi rakyat Suriah di forum
Kedutaan Suriah di Amman,
22 Januari 2014. ini. Setelah semua penderitaan selama tiga tahun terakhir, ini
REUTERS/Muhammad Hamed menjadi hakku,” Walid menyergah marah.
Posisi Bashar al-Assad menjadi problem pelik yang sulit
dicari titik temunya. Mundurnya Presiden Bashar, menurut
Ahmad Jarba, Pemimpin Koalisi Nasional Suriah—salah satu
kelompok oposisi utama di Suriah—merupakan satu hal yang
tak bisa ditawar lagi. Tak ada negosiasi tanpa kesepakatan
terlebih dulu atas satu masalah itu. “Rezim ini sudah tamat,
sudah mati,” kata Jarba.
Dia malah balas menuding Assad dan sekutunya sebagai
“teroris”. “Sekarang, siapa yang lebih kalian percaya?” Jarba
bertanya kepada peserta pertemuan, dari atas podium. Ru-
nyam.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

lll
Tiga tahun perang saudara di Suriah, lebih dari 130 ribu
orang tewas dan jutaan orang terusir dari rumahnya menjadi
pengungsi. Baik tentara rezim Assad maupun milisi-milisi
anti-Assad sama-sama punya catatan buruk di Suriah. Kedua
pihak sama-sama brutal, bahkan di antara milisi anti-Assad
sekalipun.
Situasi di Suriah memang runyam, demikian pula negosiasi
di Jenewa pekan lalu. Majalah The Economist menulis satu
artikel dengan nada sinis. Menurut majalah itu, konferensi di
Jenewa yang dimulai dengan satu “dagelan” ini bakal berakhir
menjadi tragedi.
Inilah “dagelan” itu. Pada Senin, 20 Januari, Sekretaris Jen-
deral PBB Ban Ki-moon menyampaikan undangan kepada
pemerintah Iran untuk hadir di Montreux. Iran bersama Rusia
“Jangan berharap merupakan sekutu utama Presiden Assad. Kedua negara ini
apa pun dari memasok senjata, bahkan mengirimkan prajuritnya, ke Suriah
untuk membantu Assad mempertahankan kursinya. Tanpa
Jenewa II. Tidak sokongan kedua negara ini, Assad mungkin sudah tumbang
Jenewa II, tidak jauh-jauh hari.
pula Jenewa III, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, menurut
atau Jenewa X Ban, telah memberikan jaminan bahwa Teheran akan berpe­
sekalipun.” ran “konstruktif dan positif” jika diundang ke Swiss. “Seperti
aku sampaikan berulang kali, Iran harus menjadi bagian dari
solusi di Suriah,” kata Ban Ki-moon. Namun undangan ke
Teheran ini rupanya tak disukai Koalisi Nasional Suriah, lawan
utama Presiden Assad.
Koalisi Nasional mengancam akan menarik diri dari perun-
dingan Montreux seandainya perwakilan Iran hadir di sana.
Tanpa kehadiran Koalisi Nasional, bakal sia-sialah pertemuan
yang disponsori PBB tersebut. Kurang dari 24 jam setelah
undangan itu disampaikan ke Teheran, Ban memutuskan
menarik kembali undangannya.
“Kami pikir PBB sudah mengambil keputusan yang tepat,”
Monzer Akbik, Kepala Staf Presiden Koalisi Nasional, memuji.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Di pihak seberang, Iran dan Rusia kecewa berat atas penarik-


an undangan itu. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov
menilai Ban Ki-moon telah membuat kesalahan. Tanpa
kehadiran Iran, menurut Lavrov, kemungkinan keberhasilan
perundingan Montreux-Jenewa semakin tipis.
Pengawal Menteri Luar Pesimistis. Sejak sebelum para delegasi terbang ke Swiss,
Negeri Suriah Walid
al-Moallem pihak-pihak yang hari ini masih terus bertempur di Suriah se-
REUTERS/ Jamal Saidi benarnya sudah ragu perundingan di Montreux bakal mem-
bawa hasil. “Tak ada untungnya dengan perundingan Jenewa
II,” kata Hisham Marwa, anggota Koalisi Nasional Suriah.
“Semua percaya itu. Rezim Assad maupun sekutu mereka,
Rusia dan Iran, tak ada yang serius memikirkan langkah untuk
masa depan negara ini.”
Koalisi Nasional menghendaki dibentuknya pemerintahan
transisi di Suriah tanpa melibatkan Presiden Assad dan para
menterinya. Proposal yang dianggap kubu Assad sebagai
lelucon belaka. Bashar al-Assad beserta pembantunya juga
tak menunjukkan sinyal bersedia mundur walaupun hanya
sejengkal.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Simak saja pernyataan keras Ali Haidar, Menteri Rekonsili-


asi Nasional Suriah. “Jangan berharap apa pun dari Jenewa II.
Tidak Jenewa II, tidak pula Jenewa III, atau Jenewa X sekalipun
yang akan memecahkan masalah di Suriah,” kata Ali, seperti
dikutip media lokal. Menurut Ali, bukan kata-kata, tapi senjata
yang akan menuntaskan perang saudara di Suriah. “Solusi itu
dimulai, dan akan dicapai lewat keunggulan militer.”
Masalahnya, perimbangan militer di Suriah membuktikan
kemenangan salah satu pihak tak akan mungkin dicapai dalam
jangka pendek. “Tak ada satu pihak pun, baik internal maupun
eksternal, yang cukup kuat untuk menang, tapi juga tak ada
pihak yang lemah yang mungkin bakal segera tumbang,” kata
David Miliband, mantan Menteri Luar Negeri Inggris. Sejum-
“Seseorang lah analis dan diplomat senior bahkan “menyarankan” supaya
harus ‘berani negara-negara Arab dan Barat yang menginginkan Suriah
menggigit peluru’ tanpa Assad mulai mempertimbangkan pilihan pahit, yakni
dan mengatakan menerima kehadiran Assad.
Assad tetap Ryan C. Crocker, mantan Duta Besar Amerika Serikat un-
dipertahankan.” tuk Suriah, Afganistan, Irak, Kuwait, dan Pakistan, menulis di
New York Times, dengan semua mesin perang yang dimiliki-
nya, Assad mungkin bakal bisa merebut kembali wilayah Irak
sejengkal demi sejengkal.
Masalahnya, jika negara-negara Barat dan Arab terus me-
nekan Assad, apalagi jika sampai dia tumbang, ada kemung-
kinan wilayah utara Suriah bakal jatuh ke tangan milisi-milisi
garis keras, seperti Jabhat al-Nusra dan Negara Islam Suriah.
Keduanya punya hubungan kuat dengan Al-Qaidah.
“Assad mungkin (pilihan) buruk, tapi ada yang lebih buruk
lagi,” Crocker menulis. Joshua Landis, Direktur Centre of
­Middle Eastern Studies di Universitas Oklahoma, sepakat
dengan Crocker. “Seseorang harus ‘berani menggigit peluru’
dan mengatakan Assad tetap dipertahankan,” kata Landis.
Assad benar-benar menjadi buah simalakama. n
SAPTO PRADITYO | BBC | GUARDIAN | ECONOMIST | REUTERS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Tak ada Suami,


Sperma pun Jadi“Muhannad adalah hadiah dari Tuhan.”

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

K
etika tentara Israel menggeruduk rumah Tamer
al-Zaanin dan menggelandang Tamer beserta dua
saudaranya pada 2006, Hana, istri Tamer, masih
berkuliah di Jurusan Syariah, Universitas Islam di
Kota Gaza, Palestina. Tamer dihukum 12 tahun penjara oleh
Pengadilan Israel karena terlibat dalam organisasi “teroris”,
Jihad Islam.
Tak punya anak dan punya banyak waktu luang, Hana kembali
Ilustrasi ke bangku kuliah setelah lulus sarjana syariah. Kali ini dia belajar
getty images
matematika. Tapi, mulai sekarang, Hana tak akan punya lagi ba-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

nyak waktu tersisa. Dua pekan lalu, dia melahirkan seorang bayi
laki-laki seberat 3,1 kilogram di satu rumah sakit di Beit Hanoun,
Gaza. Hana memberi nama anaknya, Hassan al-Zaanin.
“Aku tak bisa menggambarkan betapa bahagianya aku,”
kata Hana, 28 tahun, sembari memeluk bayinya. Kerabatnya
mengerubung di samping tempat tidur. Hana pantas berbu-
nga-bunga, karena bayi itu tak diperolehnya dengan jalan
gampang. Suaminya masih berada di dalam penjara di Israel,
dan pasangan suami-istri ini tak diperkenankan “bermesraan”
saat jam besuk. Tamer baru akan bebas pada 2016.
Lalu, bagaimana Hana bisa hamil? Perlu jalan berliku hingga
akhirnya Tamer dan Hana bisa punya anak. Hana hamil lewat
metode bayi tabung dengan sperma suaminya. Perjalanan
sperma itulah yang berliku, mulai balik terali penjara hingga
ke rahim Hana.
Hana mendapatkan ide soal bayi tabung ini dari Internet.
Suatu kali, dia membaca be-
Aku tak tahu apakah dia bakal rita soal seorang perempuan
senang atau justru marah kepadaku. dari Nablus yang hamil lewat
metode bayi tabung dengan
sperma “selundupan” dari
suaminya. Sang suami masih
menginap di hotel prodeo Is-
rael. Walaupun sempat bimbang, dia tertarik hamil dengan
jalan serupa.
“Selama beberapa minggu aku terus memikirkannya...
bagaimana reaksi keluargaku,” kata Hana. “Terutama aku me-
mikirkan bagaimana kira-kira reaksi Tamer saat mendengar
usulku.... Aku tak tahu apakah dia bakal senang atau justru
marah kepadaku.”
Semangat Hana semakin tinggi setelah keluarganya dan
keluarga mertuanya tak berkeberatan dengan ide “gila” itu.
“Tinggal apakah Tamer setuju atau menolak ide itu,” Hana
menuturkan pengalamannya. Kesempatan menyampaikan
ide itu kepada Tamer datang setahun lalu. Untuk pertama

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

kalinya, setelah tujuh tahun, Hana diperkenankan menemui


suaminya.
Hana al-Zanen, 26 Dia harus menguatkan tekadnya untuk menyampaikan ide
tahun, memangku bayi
yang baru dilahirkannya itu kepada Tamer. “Jantungku sempat berhenti saat dia diam
di rumah sakit di sejenak, tapi aku lega setelah melihat senyumnya,” kata Hana.
Gaza. Ayah bayi itu,
Tamer al-Zanen, masih Di balik kaca pemisah, Tamer mengangguk dengan antusias.
mendekam di penjara.
Israel. Tapi urusan berikutnya tak serta-merta semudah membalik
afp telapak tangan.
Tahanan Israel tak diperbolehkan melakukan kontak fisik
dengan keluarganya. Masalah lainnya, bagaimana memper-
tahankan kualitas sperma itu tetap prima selama enam jam,
waktu yang dibutuhkan dari penjara Israel hingga melintasi
perbatasan Gaza.
Namun mereka menemukan jalan lain. Setiap tahanan di-
perkenankan bertemu dan memeluk anaknya yang berumur
kurang dari delapan tahun. Kebetulan, saudara Tamer, Farid,
punya anak yang masih kecil. Lewat anak itulah, dengan dise-
lipkan di jaketnya, botol sperma Tamer diselundupkan keluar
dari penjara. Di perbatasan Gaza-Israel di Erez, Hana menanti
sperma suaminya dengan harap-harap cemas.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Untunglah, saat botol sperma itu tiba di Gaza dan dibawa


ke Pusat Bayi Tabung Basma, kondisi sperma itu masih sa-
ngat bagus. Proses pembuahan hingga “menanam” janin itu
di rahim Hana berlangsung mulus, hingga melahirkan. Di
dalam penjara, Tamer hanya bisa mendengar tangisan anak-
nya lewat telepon. Saat Tamer bebas tiga tahun lagi, anaknya
sudah bisa berlari.
“Kami senang berhasil membawa kebahagiaan kepada
keluarga Al-Zaanin,” kata Dr. Abdel-Kareem Hindawi, dokter
spesialis kandungan di Basma. Menurut Hindawi, di kliniknya
ada empat perempuan lain yang tengah hamil dari sperma
suaminya yang masih dibui.
Kebahagiaanku
tak lengkap ●●●

tanpa suami di Muhannad Ziben sepertinya tak akan pernah bersua de­
sampingku. ngan bapaknya seumur hidupnya. Saat dia lahir, satu sete-
ngah tahun lalu di satu rumah sakit di Nablus, Tepi Barat,
Palestina, sang ayah, Ammar Ziben, juga tak mendampingi
istrinya, Dallal Ziben.
Ammar mendekam di penjara Israel sejak 1999. Dia dihu-
kum penjara 32 kali seumur hidup oleh Pengadilan Militer Is-
rael setelah terbukti terlibat dalam serangan bom mematikan
di Yerusalem, enam belas tahun silam. “Muhannad adalah
hadiah dari Tuhan,” kata Dallal, setahun lalu. “Tapi kebahagia-
anku tak lengkap tanpa suami di sampingku.”
Seperti juga Hana al-Zaanin, Dallal hamil lewat teknik bayi
tabung dengan sperma selundupan suaminya. Ada belasan,
mungkin puluhan, perempuan Palestina yang suaminya men-
dekam di penjara Israel, hamil dengan cara serupa.
“Sejujurnya, aku tak tahu bagaimana mereka melakukannya,
dan aku tak ingin tahu caranya,” kata Salem Abu Khaizaran,
dokter kandungan di Tepi Barat, yang membantu pembuahan
tanpa hubungan suami-istri itu. “Aku hanya ingin membantu
mereka. Semua orang menaruh perhatian terhadap para tahan-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


internasional

Suasana salah satu


an, tapi perempuan-perempuan ini juga sangat menderita.” Dia
penjara di Israel. hanya bersedia menolong perempuan yang suaminya dihukum
getty images
penjara sangat lama dan belum punya anak.
Menurut Salem, perempuan itu membawa sperma selun-
dupan dari penjara Israel itu dengan rupa-rupa cara dan wa-
dah. Ada yang membawanya dalam botol, tapi ada pula yang
cuma menaruhnya di cangkir plastik. Tak jarang, dia harus
meminta perempuan itu membawa kembali sperma suami-
nya karena sudah rusak. Untuk menghindari pergunjingan
tak sedap di kemudian hari dan memastikan sperma yang
diberikan benar-benar berasal dari sang suami, Salem selalu
meminta kehadiran saksi keluarga.
Pihak pemerintah Israel sendiri sepertinya tak mau terlalu
ambil pusing soal “penyelundupan” sperma narapidana ini.
“Kita tak bisa bilang itu tak terjadi. Tapi sulit dipercaya pe-
nyelundupan itu terjadi, karena proses pengamanan saat
narapidana bertemu keluarganya sangat ketat,” kata Sivan
Weizman, juru bicara Lembaga Pelayanan Penjara Israel. ■
SAPTO PRADITYO | AL-JAZEERA | BBC | HAREETZ

Majalah
Majalah detik
detik 27
27 januari
januari -- 2
2 februari
februari 2014
2014
media

free download

Pilih Gratis
atau Bayar?
“Memasang paywall hanya akan
menunda kematian saja.”

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

U
ang milik keluarga Desmarais barangkali memang
tak ada habisnya. Ketika perusahaan-perusahaan
surat kabar dan majalah di seluruh dunia berlomba
mengencangkan “ikat pinggang"-nya, La Presse
milik keluarga Desmarais malah berinvestasi hingga US$ 40
juta atau sekitar Rp 485 miliar.
Surat kabar berbahasa Prancis di Montreal, Kanada, itu
membelanjakan duit sebanyak itu untuk membuat koran La
Presse+. Harian ini hanya bisa dinikmati lewat tablet: Apple
iPad atau yang berbasis Android. Yang membedakan La
­Presse+ dengan koran versi cetaknya bukan cuma desain
halamannya yang sama sekali tak menyerupai koran kertas,
tapi koran digital ini juga bisa dinikmati gratis.

Surat kabar “Aku yakin, benar-benar yakin, dengan model seperti ini,
akan terus tumbuh pembaca baru, demikian juga pendapatan
tak bisa perusahaan,” kata Guy Crevier, Pemimpin Redaksi La Presse,
lagi hanya beberapa bulan lalu.

memotong Keluarga Desmarais punya duit bertumpuk di brankasnya.


Keluarga imigran dari Prancis ini merupakan keluarga terkaya
ongkos keenam di Kanada. Tapi Paul Desmarais, Jr. tentu tak bermak-
untuk sud “membakar” uang dengan berinvestasi di koran digital

bertahan gratis La Presse+. Dengan investasi hampir setengah triliun


rupiah, koran digital ini hanya akan hidup bersandar pada
hidup. pendapatan iklan.
Setahun lalu, pemilik gergasi media News Corporation,
Ruper Murdoch, terpaksa mengambil keputusan pahit. Ku-
rang dari dua tahun setelah koran digital khusus tablet iPad,
The Daily, diluncurkan, Murdoch akhirnya “membunuh”-nya.
Menurut Murdoch, The Daily kelewat lamban merebut pem-
baca. “Sehingga bisa meyakinkan kami bahwa model bisnis
ini bisa bertahan dalam jangka panjang,” kata Murdoch, kala
itu. Hingga tutup buku, The Daily memiliki sekitar 100 ribu
pelanggan, yang rela membayar US$ 0,99 per minggu atau
US$ 39,99 per tahun.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

Model bisnis La Presse+ memang tak sama dengan The


Daily. Koran digital dari Montreal itu tak cuma dapat dibaca
lewat iPad, tapi rencananya juga bisa melalui tablet Android.
Crevier dan timnya juga membebaskan pembaca menikmati
korannya tanpa perlu bayar. Crevier percaya model bisnis
koran gratis ini bisa bertahan lama dan bisa ditiru media lain.
“Surat kabar tak bisa lagi hanya memotong ongkos untuk
bertahan hidup,” kata Crevier. Dia juga tak percaya, model
koran digital berbayar seperti yang diterapkan sejumlah surat
kabar besar, seperti New
York Times, Los Angeles Ti-
mes, Boston Globe, dan Fi-
nancial Times, merupakan
penyelamat bisnis koran
yang tengah lesu kurang
darah. “Memasang pay-
wall hanya akan menunda
kematian saja.”
Seperti ini kalkulator
Crevier berhitung. Selama
periode 2006 hingga 2011,
menurut Crevier, industri
surat kabar di Amerika
Utara kehilangan pen-
dapatan dari iklan senilai
washingtonpost US$ 25 miliar atau Rp 303
triliun, sementara pendapatan baru dari pelanggan digital
berbayar hingga akhir 2012 hanya secuil, yakni US$ 600 juta
atau Rp 727 miliar.
Dengan membuat La Presse+ gratis, Crevier berharap akan
terjadi migrasi pembaca besar-besaran dari pelanggan koran
cetak ke koran digital. Sirkulasi koran cetak La Presse+ saat ini
hanya berkisar 215 ribu per hari. Untuk mencetak koran, La

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

Presse+ mengeluarkan ongkos US$ 90 juta atau Rp 1,1 triliun


per tahun.
Dengan “menjual” gratis La Presse+, Crevier berharap da-
lam setahun pertama mereka bisa menggaet 400 ribu peng-
unduh per pekan, terutama dari kalangan pembaca muda.
Sepertinya target itu bakal gampang dicapai. Hanya dalam
enam bulan, aplikasi mereka telah terpasang di 250 ribu pe-
milik iPad.
Menurut Crevier, pembaca berusia 25-40 tahun sudah
terbiasa mendapatkan berita secara gratis. Mereka—keba-
nyakan memiliki tablet—berkeberatan mendapatkan berita
dengan cara membayar. “Memasang harga di koran digital
Memasang sama saja mengucapkan ‘sayonara’ ke pembaca muda,” kata
Crevier. Padahal mereka inilah yang akan menghidupi koran
harga di di masa depan.
koran digital Semakin banyak pemilik tablet, semakin banyak pembaca
sama saja La Presse+, semakin banyak pula perusahaan yang memasang
iklan di halamannya, dus semakin kencang duit yang me­ngucur
mengucap­­kan ke kantong perusahaan. Ada puluhan perusahaan yang sudah
‘sayonara’ siap memasang iklan di koran digital gratis tersebut.

ke pembaca “Aku tak tahu apakah model bisnis ini akan jadi penyelamat
industri koran. Tapi, paling tidak, model bisnis ini akan mem-
muda. beri kesempatan perusahaan media untuk maju ke depan,”
kata Pierre-Elliott Levasseur, Wakil Presiden La Presse+. Kira-
kira sampai kapan koran cetak mereka bakal bertahan?
“Berapa banyak pembaca di akhir tahun, dua tahun, atau
tiga tahun lagi? Pembaca yang akan menentukan,” kata Cre-
vier.
Paywall maupun model koran gratis seperti Le Presse+
memang belum terbukti bisa menghidupi surat kabar. Model
koran atau konten digital berbayar semakin populer setelah
New York Times sukses besar dengan model bisnis ini sejak
dua tahun lalu. Hingga November 2013, New York Times me-
miliki 727 ribu pelanggan digital berbayar. Pendapatan dari

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


media

langganan mereka sudah hampir melampaui pendapatan


iklan. Saat ini, hampir separuh perusahaan media di Amerika
Serikat dan Kanada mengkopi model bisnis New York Times.
Supermiliuner Warren Buffett pun—dia memiliki puluhan
surat kabar lokal—juga percaya dengan model koran digital
dan konten berbayar. Menurut Buffett, sungguh tak masuk akal
membuat koran digital gratis, sementara pada saat bersamaan,
mereka juga menjual koran cetak. “Itu seperti kalian berkompe-
tisi dengan diri sendiri,”
kata Buffett. Koran digi-
tal gratis otomatis akan
“mengkanibal” versi
cetaknya.
Paywall, untuk semen-
tara, mungkin bisa men-
dongkrak pendapatan
perusahaan media. Tapi
John Paton, bos Digital
First Media, salah satu
perusahaan surat kabar
terbesar di Amerika Se-
rikat, berpendapat koran
digital berbayar bukanlah
model bisnis masa depan.
geeksancom Dia sudah mencoba rupa-
rupa model langganan berbayar di 75 koran milik Digital First.
“Model berbayar tradisional gagal mendatangkan penghasil-
an signifikan,” katanya. Namun, untuk saat ini, untuk menutup
penurunan pendapatan dari koran cetak sembari menunggu
model bisnis yang benar-benar mangkus menyelamatkan masa
depan koran, konten berbayar bisa menjadi pilihan. “Kita tak bisa
menyelamatkan bisnis ini dengan mengoprek model lama... kita
harus membangun sesuatu yang baru.” ■
SAPTO PRADITYO | IBTIMES | FORBES | POYNTER | NIEMANLABS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


sisi lain capres

Saat 'Pak Wapres'


Datang
Jusuf Kalla diteriaki “Pak Wapres” saat menyambangi korban banjir bandang
Manado. Ditanya apakah akan maju dalam pilpres, JK hanya tertawa.
Ilustrator: Edi Wahyono

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


sisi lain capres

K
etua Umum Palang Merah In- kampung yang cukup parah terkena dampak
donesia Jusuf Kalla sudah hampir bencana. Permukiman padat penduduk ini
lima tahun tak lagi menjabat wakil berada di tepi sungai yang dialiri air dari
presiden (wapres), meskipun sta- daerah aliran Sungai Tondano.
tus “mantan wapres” melekat padanya. Tapi, Kedatangan JK di saat hujan mengguyur
siapa nyana, saat blusukan menemui korban Manado seperti kejutan bagi warga Kanaan.
banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, Mereka terkejut, tak menyangka, di tengah
masih ada warga yang spontan meneriaki- derita, seorang tokoh nasional datang mem-
nya “Pak Wapres”. beri perhatian.
“Pak Wapres datang!” ujar seorang warga, JK, yang kini juga menjabat Ketua De­wan
saat JK, panggilan akrab Jusuf Kalla, menyam- Masjid Indonesia, tiba-tiba datang ke Kanaan
bangi korban banjir bandang di Kampung dengan mengenakan jaket berwarna oranye,
Kanaan, Rano Tana Weru, Wanea, Senin, 20 dan dipayungi stafnya. Ia berjalan menyusuri
Januari lalu. lumpur tebal dengan mengenakan sepatu
Entah apakah warga tersebut lupa JK sudah kets biasa.
tak lagi menjabat sebagai wapres atau bekas Maka, tak mengherankan jika kedatangan
Ketua Umum Partai Golkar itu memang di- JK “disambut” layaknya seorang pemimpin.
inginkan warga kembali menjabat wapres. Bahkan masih diteriaki “Pak Wapres”. “Ini
Yang jelas, JK cuma tersenyum saat diteriaki baru pemimpin, langsung turun melihat
warga. Seperti biasa saat mengunjungi warganya,” seorang warga lain ikut berteriak.
korban bencana, JK langsung menghampiri Jusuf Kalla adalah salah satu tokoh yang
masyarakat di sana dan menanyakan kondisi digadang-gadang bakal diusung dalam pe-
mereka. milihan presiden dan wakil presiden 2014.
“Bagaimana kabarnya? Sehat? Tabah, ya...,” Namun pria kelahiran Bone, Sulawesi Sela­
kata JK. Warga pun sigap menjawab. “Alham- tan, itu belum terang-terangan apakah dia
dulillah, Pak. Tapi sudah tidak ada apa-apa masih berniat maju.
lagi... Air bersih susah,” ucap seorang warga, “Ha-ha-ha... masih panjang waktu,” tutur-
setengah mengeluh. nya, saat mengunjungi kantor PMI Manado,
Mendengar jawaban itu, Jusuf Kalla Jalan Malayang, Kota Manado. “Politik dina-
langsung memerintahkan PMI Manado mis, kita akan lihat belakang hari,” ujarnya.
memberikan bantuan langsung ke kampung- Masih panjang waktu, atau tunggu tanggal
kampung. Kanaan sendiri adalah salah satu mainnya, Pak? n MULYA NURBILKIS | DIMAS

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
ekonomi

Parasut Terakhir
Merpati
Merpati membuat anak usaha maskapai baru.
Nasib utang Rp 6 triliun Merpati belum jelas.
Pemerintah sudah memberi ultimatum.

rois jazeli/detikfot0

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

A
SEP Ekanugraha mungkin bisa menarik napas
sedikit lega. Setidaknya posisinya sebagai Direk-
tur Utama PT Merpati Nusantara Airlines aman
untuk sementara waktu. Ia nyaris saja digusur dari
kursi yang baru tujuh bulan diduduki. Bahkan calon pengganti
sudah mulai menjalani uji kepatutan dan kelayakan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, yang
tahun lalu memecat Rudy Setyopurnomo meski pendahu-
Dahlan Iskan lu Asep ini baru bekerja sekitar setahun, sudah gatal ingin
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
mengganti pemimpin Merpati.
Dahlan sempat tidak puas karena direktur maskapai pe-
nerbangan itu dipandang lambat menjalankan rencana pe-
nyelamatan perusahaan negara yang dibelit utang lebih dari
Rp 6 triliun tersebut. Tapi kemudian rencana roadmap alias
tahap-tahap penyelamatan Merpati dijalankan Asep. “Seka-
rang tidak jadi (menggantinya) karena roadmap-nya telah
dijalankan,” ujar Dahlan.
Pembatalan ini dilakukan setelah Asep membuat anak
usaha baru, sebuah maskapai penerbangan dengan nama PT
Merpati Aviation Service. Sebaliknya, Merpati Nusantara me-
lepas dua anak usaha sebelumnya, Merpati Maintenance
Facilities dan Merpati Training Centre, kembali ke
pemerintah via PT Perusahaan Pengelola Aset.
Para anggota direksi Merpati memang mesti
bekerja keras dalam bulan-bulan terakhir ini ka-
rena posisinya di ujung tanduk. PT Perusahaan
Pengelola Aset sudah merekomendasikan
kepada pemerintah
untuk menutup mas-
kapai itu.
Kondisi Merpati me-
mang berat. Desember
tahun lalu, misalnya, peru-
sahaan leasing menarik dua
pesawat Boeing 737 karena Merpati

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

tidak bisa membayar cicilannya. Praktis, sekarang maskapai


itu hanya memiliki 15 pesawat, termasuk dua pesawat mungil
Twin Otter.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa akhir bul-
an lalu juga sudah memberi ultimatum. “Manajemen Merpati
saya beri waktu satu bulan untuk menyusun dan menyam-
paikan business plan-nya. Kalau masuk akal, jalan,” ucapnya
waktu itu.
Rencana ini kemudian terwujud dengan terbentuknya
maskapai baru, Merpati Aviation Service. Mirip PT Garuda
Indonesia, yang membentuk anak usaha baru, Citilink, untuk
bersaing di pasar penerbangan murah.
Maskapai baru ini akan bekerja sama dengan swasta.
Pusat pelatihan Merpati Untuk melayani rute wilayah barat Indonesia, Merpati meng-
rois jazeli/detikfot0
gandeng PT Bentang Persada Gemilang, sedangkan untuk

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

kawasan timur menjalin kerja


sama dengan PT Amagedon
Indonesia. Meski demikian,
belum jelas perinciannya
seperti apa.
Berapa banyak dana yang
mesti digelontorkan Merpati
untuk anak usaha ini, misal-
nya, belum jelas. Direktur
utama dan sekretaris perusa-
haan Merpati tidak memberi
tanggapan atas pertanyaan
majalah detik.
Sedangkan Dahlan hanya mengatakan Merpati dan dua
Asep Ekanugraha
detikfoto mitranya itu sedang menyusun rencana cara mendapatkan
modal kerja sampai mendatangkan pesawat. “Saya bilang
perusahaan apa saja, terserah mereka (direksi Merpati),” ujar
Dahlan.
Jika maskapai baru ini berjalan, belum tentu Merpati lang-
sung lepas dari persoalan. Soalnya, penyebab utama masalah
Merpati, yakni persoalan utang, belum beres. Bekas Komi-
saris Utama Merpati, Muhammad Said Didu, menyebutkan
masalah Merpati berawal saat perusahaan itu dipisah dari
Garuda pada 1996. Saat itu Garuda mengambil Fokker F28
dari Merpati tapi meninggalkan utangnya.
Said pun menyalahkan pemerintah karena kurang melin-
dungi maskapai ini. Misalnya ketika Merpati mengoperasikan
pesawat pada sebuah rute perintis. “Saat penumpangnya
mulai banyak, rute itu langsung dibuka untuk maskapai lain,
matilah Merpati,” tuturnya.
Said sendiri lebih menyukai agar utang Merpati diubah
menjadi saham. Tapi pemerintah tidak bersemangat deng-
an pilihan mengubah utang menjadi saham ini. “Mengubah
utang jadi saham itu tidak gampang,” kata Wakil Menteri Ke-
uangan Bambang Brodjonegoro. n Hans Henricus B.S. Aron

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Beda Nasib
MESKI sama-sama maskapai penerbangan milik pemerintah, PT Merpati Nusantara Airlines
dan PT Garuda Indonesia berbeda nasib. Garuda terus terbang tinggi, terus menambah
pesawat, dan mendapat sejumlah penghargaan, bahkan sekarang sudah menjual saham di
bursa. Sedangkan Merpati dibelit utang dan sejumlah masalah yang belum jelas akan selesai
atau malah bakal ditutup.

UTANG langkah, malah ada konflik internal. Forum


Persoalan paling pelik Merpati adalah utang Pegawai Merpati sudah meminta agar
Rp 6,48 triliun. Nyaris separuhnya, Rp 2,97 direktur yang sekarang diganti. Sebelumnya,
triliun, merupakan pembayaran pembelian mereka pernah dikabarkan menyegel kantor
pesawat buatan Cina, MA-60. Jumlah direktur utama yang lama.
hampir sama, Rp 2,5 triliun, adalah utang
kepada rekan-rekan perusahaan pemerintah SALAH URUS
lain, seperti untuk pembelian bahan bakar Merpati juga mendapat masalah karena
ke Pertamina. dipandang salah taktik dan strategi dalam
berbisnis. Misalnya saja, mereka pernah
KONFLIK INTERNAL memiliki rute Jakarta-Bandung, dua kota
Persoalan di Merpati bukan hanya masalah yang hanya dipisah perjalanan 2 atau 3
utang. Di dalamnya, organisasi yang mes- jam perjalanan mobil. Rute ini nyaris tanpa
tinya semuanya kompak, menyatukan penumpang tapi dipelihara juga.

Naskah: Nur Khoiri

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Rupiah Siap
Menanjak

Rupiah diperkirakan menjadi jagoan mata uang negara


berkembang tahun ini. Sebagian kalangan di Indonesia belum
yakin. Hasil pemilihan presiden bakal berpengaruh besar.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

A
DE Sudrajat tidak yakin dengan ramalan bahwa
rupiah bakal menguat tahun ini, perkiraan yang
banyak dimuat di koran Indonesia. Ketua Asosiasi
Pertekstilan Indonesia itu tidak percaya perhi­
tungan dua lembaga top yang biasanya akurat memperkira­
kan nilai tukar di negara berkembang, yakni Lloyds Banking
Group Plc dan Societe Generale SA.
“Harus ada kebijakan yang riil sesuai dengan konteks dan
produnia usaha, barulah rupiah kita mengalami tren positif,”
katanya. Bisnis tekstilnya memang tertekan sejumlah kebi­
jakan pemerintah, mulai upah buruh sampai tarif listrik. Pe­
nguatan dolar ikut memukul karena bahan baku utama teks­
til, yaitu kapas, masih seluruhnya impor.
Perkiraan rupiah itu, yang dilansir salah satu kantor berita
Suasana pembangunan jalan ekonomi dan dikutip di mana-mana, menyebutkan kinerja
tol Tanjung Priok di Jakarta.
rupiah bakal bagus—bahkan paling bagus di antara negara
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
berkembang lain. Societe Generale SA, misalnya, memperki­
rakan rupiah bakal kembali ke angka Rp 10.250. Namun, kata
Ade, “(Itu) tak berdasar sama sekali.”

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Saat ini rupiah memang belum membaik. Nilainya masih


di atas Rp 12 ribu per dolar, melejit dari Rp 9.000-an setahun
silam. Mood karena Amerika Serikat mengurangi (tapering)
stimulus ekonominya masih terasa. Selain itu, Indonesia
menghadapi pemilihan presiden dan legislator tahun ini.
Tapi berita ramalan itu seperti menjadi angin segar. Apalagi
sejumlah isyarat bagus mulai muncul, seperti mulai kembali­
nya modal asing ke bursa saham. Penjualan surat utang pe­
merintah juga laris manis sehingga lelang pada pertengahan
Januari ini berhasil meraih Rp 15 triliun dari target indikatif
Rp 10 triliun. Jika modal asing masuk, mereka akan membeli
rupiah, dan mata uang Indonesia ini bakal menguat.
Bahkan kantor berita Reuters menyebut Indonesia—bersama
India dan Brasil—sudah berhasil menstabilkan mata uangnya.
Sedangkan dua negara berkembang lain yang juga terpuruk
detikfoto/rachman mata uangnya, Turki dan Afrika Selatan, masih terpuruk.
Meski rupiah sudah stabil, seperti Ade, Direktur Utama
Bond Research Institute Tumpal Sihombing tidak yakin ru­
piah bakal menguat signifikan tahun ini. “Fakta yang mereka

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Sejumlah pengunjung pasar


sodorkan apa? Sampai saat ini saya belum melihat fakta yang
melihat maskot KPU dalam melatari statement mereka itu,” ucapnya.
sosialisasi tahapan pemilu di
Pasar Tanah Abang Blok A, Ia memang mengakui obligasi pemerintah mulai diserbu
Jakarta.
pembeli. Tapi, katanya, pembelinya masih mengandalkan
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
pada imbal hasil tinggi saja sebagai motivator investasi di ob­
ligasi. “Padahal yield (imbal hasil) itu seperti pedang bermata
dua,” ucapnya.
Risikonya, jika investor tiba-tiba meninggalkan Indonesia,
rupiah langsung terpuruk. “Untung saja saat ini kita dalam
ranking investment grade (layak diinvestasi), maka asing masih
tetap percaya membawa uangnya ke sini,” ucapnya.
Sedangkan Kepala Ekonom PT Samuel Sekuritas Indone­
sia, Lana Soelistianingsih, mengatakan kemungkinan rupiah
menguat bisa saja terbukti. Ini karena pemerintah dan swas­
ta berhasil mengurangi utang US$ 25 miliar. Selain itu, kuota
impor bahan bakar minyak bersubsidi dibatasi hanya 50 juta
kiloliter. “Kalau kita melihat permintaan migas cenderung
turun, permintaan dolar juga cenderung turun,” katanya.
Yang belum ketahuan, menurut Lana, adalah keuntungan

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

detikfoto/rachman modal asing. Rata-rata, setiap tiga bulan sekali, investor asing
di pasar keuangan membawa keluar keuntungan mereka
mulai imbal hasil obligasi sampai laba jual-beli senilai US$ 6-8
miliar.
Jika saja pemerintah cepat menerapkan kebijakan menahan
semua keuntungan portofolio asing dan berhasil mendorong­
nya menjadi modal baru bagi pasar keuangan Indonesia, bu­
kan tak mungkin rupiah tahun ini akan terus menguat. “Tapi
pemerintah belum memiliki kebijakan ini,” ucapnya.
Meski begitu, ia memandang perkiraan rupiah bisa kembali
menyentuh Rp 10.250 itu terlalu optimistis. “(Saya) belum
mendapat konfirmasi yang sangat kuat bila mengacu data-
data saat ini,” katanya.
Yang bisa mendorong drastis nilai rupiah, katanya, adalah
jika hasil pemilihan umum dipandang diterima pasar. “Jadi,
faktor siapa presiden Indonesia itu sangat penting,” katanya.
“Jadi kita masih menunggu sampai April untuk mengetahui
siapa yang akan memimpin nanti.” n BUDI ALIMUDDIN

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


ekonomi

Indikator Andal
Para ekonom berusaha mencari indikator terbaik yang bisa mengisyaratkan jika bakal
terjadi krisis, dan salah satu indikator terbaik disebut transaksi berjalan. Jika defisit,
negara itu dalam posisi rentan.

6
4
2
0

-2
-4
-6

Jan/92 Jan/96 Jan/98 Jan/00 Jan/08 Jan/12 Jan/13

1996 1998 2008 2013


Defisit transaksi ber­ Transaksi berjalan Transaksi berjalan Transaksi berjalan
jalan sangat besar, surplus sebagai surplus. Sebagian defisit lewat 4 per­
mendekati 4 persen. proses alami saat besar ekonom sen saat investor
Saat ekonomi inter­ krisis. Ini karena memandang diperkirakan bakal
nasional bermasalah, negara yang krisis faktor ini yang menarik dana dari
Indonesia guncang. tidak lagi bisa membuat Indo­ Indonesia. Akibat­
Krisis ekonomi mengimpor barang. nesia relatif kebal nya, pasar panik
terburuk dalam dari krisis global. dan rupiah ambruk
seperempat abad sampai sekarang.
pun terjadi.
Naskah: Nur Khoiri | Sumber: tradingeconomics.com | berbagai sumber

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Laris Manis
Gedung Tinggi
Meski pertumbuhannya sangat cepat,
gedung perkantoran di Jakarta laris
terjual. Harga pun naik cepat, dua tahun
lalu Rp 32 juta, tapi sekarang Rp 50 juta
per meter persegi.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

“D
UK, duk, duk....” Dentuman palu mem-
bentur tembok beton itu terdengar
cukup keras dari lobi DBS Bank Tower
di kompleks Ciputra World 1, kawasan
Kasablanka, Jakarta Selatan. Gedung 46 lantai yang resmi
digunakan sejak setengah tahun lalu tersebut memang be-
lum sepenuhnya beroperasi. Banyak penyewa atau pemilik
Direktur PT Ciputra Property ruangan yang masih sibuk membenahi kantor baru mereka,
Artadinata Djangkar
dan ketukan palu para tukang sesekali terdengar menyam-
but siapa pun yang datang ke gedung yang masih sangat
baru itu.
Penghuni baru gedung itu mungkin akan berdatangan
karena masih ada ruang yang kosong. “Saat ini ruang yang
belum terjual atau disewa hanya 15 persen,” kata Arya (Cho-
rie) Arland, Manajer Komunikasi Pemasaran Ciputra World,
pekan lalu.
Di kawasan ini, Ciputra sedang membangun tiga super-
blok besar. Gedung perkantoran DBS Tower itu bersanding-

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

an dengan hotel dan apartemen di Ciputra World 1. Tidak


jauh dari sana, dibangun Ciputra World 2 dan Ciputra World
3. Tapi gedung perkantoran baru Jakarta tidak hanya dipasok
Ciputra.
Di kawasan Kasablanka itu berderet sejumlah perkantoran
baru. Di Mega Kuningan, tahun lalu berdiri Menara Prima II
dengan 27 lantai bertengger di dalamnya. Di koridor Gatot
Subroto, gedung baru bermunculan, begitu pula di wilayah
sekitar Jalan T.B. Simatupang.
Pertumbuhan ruangan untuk kantor memang sangat ce-
pat selepas tahun 2000-an. Pada 2001, ruang kantor yang
tersedia baru sekitar 3 juta meter persegi. Sembilan tahun
berikutnya, luas ruang kantor total mencapai sekitar 4 juta
meter persegi. Tapi, sampai akhir tahun lalu, pertumbuhan
semakin cepat sehingga mencapai
angka sekitar 5 juta persegi. “Tahun
2016 diperkirakan ruang kantor
Gedung yang belum menjadi 5,5 juta meter persegi,” kata
sepenuhnya bisa dipakai Arya. Kompleks Ciputra 1 menyum-
itu sudah terjual 75 persen. bang sekitar 70 ribu meter persegi.
Meski pertumbuhan ruang kantor
cepat, permintaan pasar tidak kalah
kencang. Ciputra 1 tinggal menyisa-
kan sekitar 15 persen ruang yang belum disewa atau terjual.
Bahkan di Ciputra World 2, yang masih dibangun, sudah laris
dipesan orang. “Ruang kantor ini sudah hampir semuanya
terjual di tahun 2012 dan 2013,” ucapnya.
Permintaan ruang kantor yang kencang juga dinikmati para
pengembang yang membuat perkantoran di kawasan pinggir-
an Jakarta, seperti PT Lestari Kirana Persada, pemilik gedung
setinggi 100 meter Graha Kirana Megah Tower. General Ma-
nager Graha Kirana, Jonathan Sugeng Nugroho, mengatakan
gedung yang belum sepenuhnya bisa dipakai itu sudah terjual
75 persen. “Tapi kami yakin ruang kantor kami akan ludes terse-
rap oleh industri,” kata pengelola gedung 22 lantai itu.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Jalan T.B. Simatupang, tem-


pat gedung itu berada, terma-
suk cepat pertumbuhannya di
Jakarta. “Ada 12 gedung per-
kantoran baru tahun lalu,” kata
Anton Sitorus, kepala peneliti
konsultan properti Jones Lang
LaSalle Indonesia.
Penyerapan ruangan di ka-
wasan sepanjang pinggir Jalan
Tol Lingkar Luar itu, menurut-
nya, juga sangat tinggi, men-
capai 90 persen, tidak berbeda
dengan di kawasan Mega
Kuningan Central Business District, tempat Menara Prima
II berdiri, bersebelahan dengan Hotel JW Marriott dan Ritz-
Carlton, dan tidak jauh dari kompleks Ciputra World.
Dengan permintaan pasar yang begitu besar, kenaikan
harga ruangan pun sangat besar. Direktur PT Ciputra Pro-
perty, Artadinata Djangkar, mengungkapkan tahun ini para
pembeli ruang di DBS Tower mesti membayar Rp 50 juta
per meter persegi. Jika mereka membeli tahun lalu, harga-
nya masih Rp 42 juta, sedangkan pada tahun 2012 malah
cuma Rp 32 juta per meter persegi.
Namun pihaknya sangat berhati-hati meski harga sudah
mencapai Rp 50 juta per meter persegi. “Permintaan akan
berkurang (tahun ini),” ujarnya memperkirakan.
Melemahnya pasar ini akibat menguatnya dolar, pemilih-
an umum, sampai kemungkinan mandeknya industri asu-
ransi dan perbankan. “Indonesia memasuki fase stagnasi
pertumbuhan penjualan dan penyewaan ruang kantor serta
komersial dua atau empat tahun mendatang,” kata Artadi-
nata. ¢ BUDI ALIMUDDIN

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Belajar Jurus
Main Saham
Sejumlah perusahaan menggelar pelatihan berinvestasi di saham.
Ada yang gratis, ada pula yang biaYanya mencapai Rp 18 juta.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

T
IGA baris meja panjang dilengkapi kursi telah di-
Bursa Efek Indonesia di
perdagangan awal tahun. siapkan di salah satu ruangan kantor Asia Charts,
Andika Wahyu | ANTARA FOTO
pusat pelatihan investasi saham di kawasan Sudir-
man, Jakarta Pusat. Proyektor yang tersambung
komputer lengkap dengan layarnya sudah menempel pada
dinding ruangan pada Kamis pagi, 23 Januari 2014.
Ruangan itu disiapkan bagi para peserta pelatihan sesi live
chat alias praktek lapangan alias menggunakan kemampuan
dan teknologi yang disiapkan Asia Charts untuk jual-beli sa-
ham betulan di Bursa Efek Jakarta. Mereka akan mengikuti
sesi perdagangan kedua pada hari itu dan rupiah mereka
akan benar-benar berkurang jika salah.
“Kita bimbing murid-murid pakai real account dan real
money milik mereka yang tersimpan di perusahaan seku-
ritas,” kata Darwin Teh, Chief Executive Consultant and
Trainer perusahaan pelatihan dari Singapura itu. “(Ini) untuk
menggali keberanian, mentalitas, dan pola pikir mereka
sehingga skill trading lebih terasah.”
Asia Charts bukan satu-satunya lembaga yang memberi
pelatihan berinvestasi saham di Indonesia. Jika Anda me-
ngeklik “pelatihan saham” di Google, misalnya, akan muncul

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

sederet nama yang siap memberi pendidikan soal investasi


di pasar modal.
Meski masyarakat awam tahu dan sering mendengar
bahwa saham memberi janji keuntungan besar bagi para
investor dan sering mendengar relasi atau kenalan yang
sukses menanam modal di bursa, banyak yang memandang
dunia ini menakutkan.
Sebagian investor, misalnya, memulai dunia saham ini dari
berinvestasi di reksa dana. Setelah mulai sedikit memahami
dunia reksa dana, mereka mencoba mencicipi bursa saham.
Jika mereka masuk saat krisis berada di titik terburuk, mere-
ka beruntung karena harga saham rata-rata akan terus naik.
Kesalahan-kesalahan saat pembelian akan tertutupi oleh
kenaikan harga saham di pasar.
“Beli saham apa pun pasti naik,” kata
seorang investor kecil yang mulai jadi
investor saham saat bursa Indonesia am-
Dengan biaya gratis itu, bruk akibat krisis global 2008. Menjelang
Bursa Efek memberi krisis, harga saham semua turun. Namun,
pendidikan mulai begitu krisis sudah berada di titik terbu-
pengenalan pasar modal ruk, harga saham semua naik. “Enak saat
itu belajar saham,” katanya, mengenang
sampai obligasi. awal mulai bermain di bursa.
Pilihan lain bagi calon investor, tentu
saja, mengikuti pelatihan agar tidak tersesat di dunia pasar
modal yang risikonya tinggi itu, meski selepas pelatihan
belum tentu terjun ke saham. Dewi Kusuma, misalnya. Pe-
gawai swasta ini ingin tahu soal pasar modal, jadi ia meng-
ikuti sebuah pelatihan yang digelar lembaga keuangan asing
di Jakarta.
Selesai pelatihan, ia tidak menjadi investor saham. Ia
memilih cara “aman”, yakni reksa dana. Ini ibaratnya seperti
punya mobil tapi disopiri, bukan nyetir sendiri. “Aku pilihnya
reksa dana saham karena aku tujuannya untuk investasi,”
kata Dewi.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Tidak hanya swasta, seperti Asia


Charts, yang menggelar pelatihan
saham ini. Bursa Efek Indonesia,
misalnya, secara teratur menggelar
pelatihan berinvestasi di saham.
Pesertanya tentu banyak yang
awam soal pasar modal, malah ba-
nyak ibu rumah tangga yang ikut
pelatihan di Bursa Efek Indonesia.
“(Mereka) selama ini ingin menge-
lola keuangan dengan tidak hanya
menabung,” kata Deri Yustria, staf
edukasi Divisi Pemasaran Bursa
LUCAS JACKSON
Efek Indonesia.
Yang menarik dari pelatihan versi Bursa Efek Indonesia
adalah biayanya. Peserta sama sekali tidak dipungut biaya
alias gratis. Bursa Efek Indonesia—yang berkepentingan
menarik orang sebanyak-banyaknya agar menjadi investor
dan lantai bursa ramai—bekerja sama dengan sejumlah
perusahaan pialang saham untuk pelatihan ini.
Dengan biaya gratis itu, Bursa Efek memberi pendidikan
mulai pengenalan pasar modal sampai kemudian berinves-
tasi di tempat lain di pasar modal selain saham, seperti
obligasi. “Tujuannya agar jangan sampai menaruh telur di
dalam satu keranjang,” ujar Deri, menjelaskan konsep inves-
tasi yang dipegang sebagian besar investor, yakni menyebar
investasi di banyak titik.
Tapi, untuk lembaga pendidikan swasta, tentu saja tidak
bisa gratis seperti di Bursa Efek Indonesia. Biasanya berva-
riasi. Di Asia Charts malah mencapai Rp 18 juta meski bisa
dicicil selama setahun. Berbeda dengan yang gratis seperti
di Bursa Efek, di Asia Charts para peserta langsung diberi
aplikasi perdagangan saham untuk dipasang di komputer
atau tablet.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


bisnis

Harga saham di Bursa Asia Charts memang mengandalkan pendekatan teknikal


Tokyo terpantul di dalam berinvestasi saham. Pendekatan ini, secara kasar, ha-
kaca. Bursa asing ikut
mempengaruhi harga nya melihat pola naik-turunnya harga saham. Mereka tidak
saham di Jepang.
Toru Hanai | REUTERS
melihat apakah perusahaannya sedang untung atau rugi,
bisnisnya buruk atau baik, dan sebagainya. Dari pola itu
dicoba diramalkan kemungkinan harganya bakal naik atau
turun.
Aplikasi yang dipasang Asia Charts ini sudah menghitung
dan memberi rekomendasi saham-saham yang mungkin
bisa diincar. Dalam kursus itu, para siswa akan diajari per-
hitungan teknikal sehingga saham-saham itu masuk daftar.
“Murid-murid kami tetap harus tahu mengapa, misalnya,
mereka harus membeli saham-saham energi dan dari mana
perhitungannya,” kata Darwin.
Sedangkan Bursa Efek Indonesia mengajarkan teknik
lengkap, mulai teknik fundamental hingga teknikal. Fun-
damental itu mencoba meramalkan harga saham dengan
melihat kinerja perusahaan, untung-rugi, sampai perubahan
manajemen. ■ HANS HENRICUS B.S. ARON

Majalah
Majalah
detikdetik
27 januari
16 - 22- 2Desember
februari 2013
2014
seni hiburan
seni hiburan FILM

DiCaprio
dan Epic Wall S t r ee t
it a s in i b e r m u l a d ari
kur Perusahaan se
b a h k a n t id a k t a h u apa
nol, pialangnya m e n u n g g u l a m a ,
a k
itu saham. Namun, t lesat, hingga
me
Stratton Oakmont an FBI.
n g u n d a n g k e c u r ig a
me

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

rt
Jordan Belfo s
lf of Wall Pa r amount Studio
Judul: The Wo Prod uksi :
: Le o n a rd o DiCaprio,
Street Pemain
phy | Drama il l , M a rgot Robbie
Genre: Biogra Jonah H
tin Scorsese 59 menit
Sutr ada r a : Ma r
, Durasi: 2 jam
ence Winter
Skenario: Ter

J
ordan Belfort (Leonardo DiCaprio) muda turun dari
bus di pusat Kota Manhattan, berjalan di antara lautan
manusia, menuju kantor bank investasi L.F. Rothschild.
Ini hari pertamanya bekerja sebagai pialang. Ma-
sih lugu. Masih terkaget-kaget dengan sekitarnya yang saling
berteriak menumpahkan sumpah serapah. Dia pun kena
semprot supervisornya lantaran terlalu lama bengong dan
tak juga menelepon investor.
Bos departemennya, Mark Hanna (Matthew McCo-
naughey), yang melihat potensi anak muda ini, meng-
ajak Belfort makan siang di restoran dekat kantor.
Sekali lagi, dia dibuat kaget karena menu makan
siang Hanna adalah kokain dan martini.
Kekagetan Belfort, pria muda beristri, berlanjut
sewaktu mendapat pertanyaan berikut ini: Kau
masturbasi? Berapa kali seminggu? Hanya
segitu? Nanti harus lebih sering. Pekerjaan
pialang akrab dengan stres, dan itulah
cara Hanna melepas stres. Kokain dan
martini membuatnya relaks tapi tetap
punya fokus.
Obrolan siang itu adalah ruang ku-
liah paling menentukan untuk hari-
hari berikutnya dalam kehidupan

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

Belfort. Dia cepat belajar. Terlebih setelah mendapat lisensi


sebagai pialang, Belfort menggila. Pada usia 26 tahun, dia
berhasil meraup US$ 49 juta, hingga dijuluki Serigala (Wolf).
Hingga tiba peristiwa Senin Hitam (Black Monday), 19 Ok-
tober 1987. Pasar saham ambruk di seluruh dunia. The Dow
Jones anjlok 508 poin pada hari itu. Rothschild, yang sudah
berdiri selama hampir 90 tahun, menyusul runtuh, menye-
babkan Belfort dan banyak pialang lain dipecat.
Atas dorongan istri, Teresa Petrillo (Cristin Milioti), Belfort
memulai peruntungan baru di perusahaan sekuritas kecil di
Long Island. Sekali lagi dia dengan mudah mendapatkan in-
vestor untuk saham-saham kecil yang ditawarkan. Penghasil-
annya mencapai rata-rata US$ 72 ribu per pekan.
Sebentar saja Belfort berada di perusahaan sekuritas itu.
Dia kemudian membangun perusahaan sendiri dengan me-
rekrut kawan-kawan lama yang nol pengalaman di bidang ke-
uangan tapi punya semangat maju perang dan berpikir taktis.
Perusahaannya diberi nama Stratton Oakmont.
Tetangganya di Long Island, Donnie Azoff (Jonah Hill), yang
sebelumnya pengusaha alat-alat sekolah, dijadikan orang
kepercayaan. Anggota timnya dia latih satu per satu sekeras

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

Pokoknya, apa pun yang bisa


dibeli pakai duit, dia beli tanpa
rasa bersalah.

dulu Mark Hanna melatihnya. Alhasil, Stratton Oakmont ber-


hasil menangani saham kecil, saham blue chip, hingga saham
perdana perusahaan.
Karyawannya makin banyak. Kantor Stratton Oakmont
dari hanya gudang sewaan kini menempati satu lantai seluas
lapangan sepak bola di gedung tinggi.
Penghasilan Belfort makin besar, “hobi” baru pun muncul.
Sejumlah besar uangnya dibelanjakan kokain, heroin, morfin,
Quaaludes, pekerja seks, helikopter, dan mainan mahal lain-
nya. Pokoknya, apa pun yang bisa dibeli pakai duit, dia beli
tanpa rasa bersalah. Teresa tak kenal lagi suaminya.
Sementara itu, FBI dan SEC (Komisi Bursa dan Sekuritas
Amerika Serikat) mulai curiga terhadap meroketnya Stratton
Oakmont. Perusahaan di Long Island ini diduga melakukan
penipuan dan pencucian uang. Belfort sama sekali tidak sadar
sedang diawasi.
Bersiaplah untuk tiga jam yang penuh caci maki, sumpah
serapah, perilaku buruk, narkoba, minuman keras, hingga
pesta liar, yang kata Belford, “Because it’s awesome.” Itu pun
sudah ada bagian yang kena gunting sensor.
The Wolf of Wall Street diangkat dari memoar berjudul sama,
terbit pada 2007, ditulis Jordan Belfort, mantan pialang yang
sekarang jadi motivator. Scorsese bukan hanya mengadopsi,
tapi juga menyuntikkan “racun” ke dalamnya, sehingga film
ini menyengat dari awal hingga akhir. Tiga jam yang berjalan
cepat.

Majalah detik 27 Januari - 2 februari 2014


seni hiburan

Baru kali ini, setelah Goodfellas (1990), Scorsese melangkah


percaya diri masuk ke sebuah cerita, nyaris sempurna meng-
gabungkannya dengan cue musik, dan menyelipkan komedi
yang lucunya memabukkan. Setelah lebih dari 20 tahun, The
Wolf of Wall Street seakan mengisi ulang energi sutradara ber-
usia 71 tahun itu dan menjadi karyanya yang paling “kurang
ajar” serta provokatif.
Scorsese tidak dengan cepat mengutuk gaya hidup rusak
Belfort, melainkan menikmati dulu kebobrokan itu dengan
berlama-lama di balik kamera. Penonton dibawa ke sarang
kejahatannya, Stratton Oakmont, dan melihat bagaimana
taktik licik lahir. Prostitusi, blow job, bahkan main lempar
orang cebol berulang-ulang dimunculkan.
Bisa dibayangkan pusingnya editor Thelma Schoonmaker
menentukan bagian mana yang mesti dipotong. Ditambah
lagi karena akting emas seluruh pemain.
Jordan Belfort sebenarnya bukanlah karakter kompleks.
Tapi, di tangan DiCaprio, Belfort tak ubahnya monster, bah-
kan kita dibuat yakin orang ini terlahir serakah dan sombong.
Namun, ketika dia berpamitan di depan seluruh kolega dan
MajalahMajalah
detik 27detik
Januari
20 - 2
26februari
januari 2014
seni hiburan

karyawan karena akan meninggalkan dunia sekuritas untuk


mencoba hal lain, kesan baru muncul, bahwa orang satu ini
jenius bukan buatan.
Jonah Hill tampil menonjol sebagai Donnie yang me-
nyebalkan. Giginya yang putih besar-besar, kecenderungan
seksualnya yang ganjil, dan lebih raja tega ketimbang Belford,
Donnie sebenarnya lebih parah dibanding si Serigala.
Adegan klimaks film ini adalah saat Belford dan Donnie
berkelahi dalam keadaan sama-sama nyaris koma akibat
Quaalude. Dengan lidah pelo, badan sulit tegak, air liur meng-
ucur, keduanya berebut telepon dan sama-sama terlilit kabel
telepon. Brilian. Singkatnya, menghabiskan tiga jam di The
Wolf of Wall Street, Scorsese semakin menguatkan ucapan
Gordon Gekko dalam Wall Street (1987), “Greed is not good,
it’s great!” ■ SILVIA GALIKANO

Majalah detik 27
27januari
Januari- -22februari
februari 2014
seni hiburan FILM

Adaptasi Baru
Spionase Perang Dingin

Karakter Jack Ryan kini dikeluarkan


dari cerita Tom Clancy. Chris Pine tampak
pede menggantikan Ben Affleck.

Majalah
Majalahdetik
detik27
27januari
januari- -22februari
februari 2014
seni hiburan FILM

J
ack (Chris Pine) tertatih-tatih
dow Recruit
berjalan dari ujung ke ujung
c k Ry an : S ha
Judul: Ja ruang rehabilitasi rumah sakit
: ction | D ra m a | Thriller
Genre A militer. Satu lengan menopang
d a ra : Ke n n eth Branagh
Sutra pada kruk, satu lengan lagi dilingkarkan di
a r io: A da m C o zad, David
Sken bahu Cathy (Keira Knightley), mahasiswa
Koepp kedokteran yang sedang magang di bagi-
an rehabilitasi.
Cathy sama sekali tidak melunak walau Jack sudah ke-
sakitan luar biasa dan minta diambilkan minum. Jack harus
menuntaskan program hari ini, bisa berjalan agak jauh.
mount
Produksi: Para Hari itu hari terakhir Cathy bertugas di bagian rehabilitasi.
Pictures Mulai besok dia pindah ke bagian lain. Untuk merayakan
e m a in : C hris Pine, Kevin
P keberhasilan Jack sekaligus perpisahan mereka, Jack meng-
nightley
Costner, Keira K ajak Cathy minum kopi di kafe dekat rumah sakit. Ini jawab-
ura s i: 1 jam 46 menit
D an Cathy: "Kalau kau bisa ke sini dengan berlari, kita ngopi
bareng. Bayar sendiri-sendiri."
Serangan 11 September 2001 mengubah kehidupan tenang
Jack sebagai mahasiswa PhD di London School of Economics

Majalah
Majalah
Majalah
detik
detikdetik
27
27januari
januari
23 - 29
- -22desember
februari
februari 2013
2014
seni hiburan FILM

di Inggris. Dia memutuskan pulang ke Amerika, meninggalkan


kuliah yang setengah jalan, dan bergabung dengan militer.
Jack diberi tugas ke Afganistan. Dia menonjol di sana karena
sangat pintar. Rekannya berkomentar Jack lebih pas berada di
belakang meja, mengatur strategi, ketimbang di garis depan
peperangan.
Peristiwa nahas terjadi ketika helikopter yang ditumpangi-
nya ditembak rudal. Heli hancur. Jack ditemukan terluka parah
dengan dua ruas tulang belakang patah. Setelah dioperasi di
rumah sakit darurat di Afganistan, Jack diterbangkan ke Ame-
rika untuk melanjutkan terapi. Di sini dia mengenal Cathy.
Saat kondisinya hampir pulih, Jack ditemui Harper (Kevin
Costner), seorang intel senior CIA. Harper, yang sudah me-
nyelidiki latar belakang Jack, memintanya merampungkan
kuliah dengan disponsori pemerintah, lalu dia akan direkrut
sebagai anggota Unit Intelijen Keuangan CIA untuk ditem-
patkan di Wall Street. Jabatan resmi Jack di Wall Street adalah
Majalah
Majalah
Majalah detik detik
detik27
27 9 - 15
januari
januari - -22desember
februari 2013
februari 2014
seni hiburan FILM

analis, tapi tugas khususnya menyelidiki aliran uang dari dan


kepada teroris.
Jack menemukan pembukuan janggal sebuah perusahaan
Rusia yang jadi rekanan perusahaan di Amerika. Ribuan trans-
aksinya tidak dapat diakses. Jalan satu-satunya, Jack harus
ke Rusia, menemui pemilik perusahaan itu, Viktor Cherevin

jat iny a, Ja ck Ry an , (Kenneth Branagh).


Se ka ra kter
yan g m er up ak an Jalan bagi Jack tak mulus. Setiba di Rusia, baru saja ma-
el
rekaan spesialis nloavncy,
suk kamar hotel, dia sudah disambut tembakan membabi-

mata-mata Tom C Perang


buta oleh sopir perusahaan yang tadi menjemputnya, yang

berakar pada era


sebelumnya mengatakan bakal jadi pengawalnya selama di
negara itu. Belum lagi hilang kebingungannya, Cathy, yang
Dingin.

kini jadi kekasih Jack, membuat kejutan dengan muncul di


kamar hotel, padahal seharusnya sedang liburan di Paris.
Harper, yang selalu muncul di saat yang tepat, kali ini
membekali Jack dengan pistol, senjata yang tidak pernah dia
gunakan—dan butuhkan—sebagai analis keuangan. “You’re
operational now,” ujar Harper sambil meletakkan pistol dalam
genggaman Jack. Resmilah kini Jack bukan lagi sekadar analis
Wall Street dalam balutan jas rapi yang bekerja dengan angka-
angka, tapi mata-mata penuh yang diterjunkan di Moskow.
Sejatinya, Jack Ryan, yang merupakan karakter rekaan spe-
sialis novel mata-mata Tom Clancy, berakar pada era Perang
Dingin. Namun, ketika dibawa ke era sekarang, ketika Rusia
dan Amerika tetap berseteru dalam bentuk berbeda, cerita
tipikal James Bond ini tetap saja aktual.

Majalah
Majalahdetik
detik27
27januari
januari- -22februari
februari 2014
seni hiburan FILM

Shadow Recruit menandai kembalinya Jack Ryan setelah


14 tahun lalu Ben Affleck memerankan sang mata-mata
dalam The Sum of All Fears. Karakter Jack Ryan di layar lebar
pertama kali muncul dalam The Hunt for Red October (1990),
yang diperankan Alec Baldwin. Lalu berturut-turut dalam Pa-
triot Games (1992) dan Clear and Present Danger (1994) oleh
Harrison Ford.
Bedanya, baru kali ini karakter Jack ditarik keluar dari cerita
Tom Clancy, dan dibuatkan cerita baru. Skenario ditulis deng-
an baik oleh David Koepp (Premium Rush, Mission: Impossible)
dan pendatang baru Adam Cozad. Dialognya cepat dan tajam.
Yang suka film spionase bakal senang melihat adegan kerja
cepat memindahkan dompet dari tangan ke tangan. Ada pula
adegan pertukaran amplop berisi data di dalam bioskop yang
memutar film klasik Sorry, Wrong Number (1948).
Chris Pine tampak mantap masuk dalam posisi yang se-
belumnya diduduki dengan nyaman oleh Baldwin, Ford, dan
Affleck. Bisa jadi pemeran Jack Ryan bakal tetap di tangan

Majalah
Majalahdetik
detik27
27januari
januari- -22februari
februari 2014
seni hiburan FILM

Pine jika film ini dibuat lanjutannya.


Aktris Inggris, Keira Knightley, kali ini berusaha keras ber-
aksen Amerika sebagai Cathy, mahasiswa kedokteran yang
bicara tanpa basa-basi hingga kemudian terjebak dalam aksi
mata-mata Jack. Dan jangan dilupakan Mikhail Baryshnikov,
penari balet asal Rusia yang membelot ke Barat lalu menjadi
aktor. Di film ini, dia tampil sebagai kameo, memerankan bos
gembong mafia Rusia, penentu hidup-matinya Cherevin.
Kevin Costner sedikit-banyak mengingatkan kita pada
perannya sebagai Frank Farmer di The Bodyguard (1992).
Dua puluh dua tahun lalu, dia membuat perempuan sedunia
berfantasi gila tentang karakter sang bodyguard yang tampan
dan tenang. Sekarang, pada usia 59 tahun, Costner tak berku-
rang daya pukaunya, bahkan makin kuat.
Sutradara Kenneth Branagh, yang juga berperan sebagai
oligarch Viktor Cherevin, sebenarnya tak hilang fokus walau
berperan ganda. Dua tugas itu dia lakukan sepenuh yakin,
stylish, dan mulus. Hanya, Branagh lebih pas memerankan

Majalah
Majalahdetik
detik27
27januari
januari- -22februari
februari 2014
seni hiburan FILM

tipe birokrat kaku (atau tipe sombong seperti di My Week


with Marilyn) dibanding sebagai mafia besar Rusia di film
mata-mata begini.
Skenario yang aslinya untuk peran yang berdiri sendiri ke-
mudian diadaptasi untuk karakter Jack Ryan. Konsekuensinya,
kita kehilangan keajaiban cerita-cerita Tom Clancy yang mu-
dah dicerna, teknologinya detail, dan memperhatikan benar
kedalaman karakter. Akibatnya, Shadow Recruit kurang hidup
dibanding brand Tom Clancy lainnya. Film ini semata-mata
menggelegarkan action, tapi gagal mendekati kecerdasan si
protagonis yang cerdas.
Ditambah lagi, mulai di sepertiga terakhir film, subplotnya le-
mah, yakni sewaktu Cathy, si kekasih jagoan itu, diculik penjahat.
Maka masuklah Shadow Recruit dalam jebakan standar cerita
film action. Anda bisa tebaklah apa yang terjadi selanjutnya. ■
Silvia Galikano

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
seni hiburan Film pekan ini

DEVIL’S
DUE
Jenis Film: Horor
Produser: John Davis
Produksi: 20th Century Fox
Sutradara: Matt Bettinelli-
olpin, Tyler Gillett
Durasi: 89 menit

S
etelah kejadian mis­terius di ma­­­lam bulan madu mereka, pasangan pe-
ngantin baru, Zach McCall (Zach Gilford) dan istrinya, Samantha McCall (Allison
Miller), harus menghadapi kehamilan lebih awal dari yang direncanakan.
Sementara menyambut ke­­ba­ha­gian dengan men­dokumen­tasikan kegiatan sang istri,
Zach merasakan ada yang berbeda dari tingkah laku istrinya. Beberapa bulan berlalu, pe-
rubahan semakin jelas pada tubuh Samantha. Ada sesuatu dalam tubuh sang istri yang
gelap dan jahat, dan mulai mengambil alih pikiran wanita yang dicintainya itu.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


seni hiburan Film pekan ini

J
ohn (Scott Adkins) terbangun
dari koma, me­nemukan istri dan pu-
trinya telah dibunuh dalam sebuah UNIVERSAL
serangan. Dihantui oleh gambar dari penye-
SOLDIER:
DAY OF
rangnya, John bersumpah untuk membalas
dendam kepada orang yang telah menghan-

RECKONING
curkan keluarganya. 
Di tempat lain, Luc Deveraux (Jean-Claude
Van Damme) dan Andrew Scott (Dolph Lun-
dgren) mempersiapkan diri untuk melawan Jenis Film: Action
teror. Mereka membangun pasukan baru Produser: Craig Baumgarten,
Moshe Diamant, Allen Shapiro
tanpa sepengetahuan pemerintah. Saat John Produksi: Signature Pictures
semakin dekat dengan Luc, dia menemukan Sutradara: John Hyams
lebih banyak informasi tentang dirinya yang Durasi: 114 menit
selama ini tidak diketahuinya.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


seni
seni hiburan
hiburan Film
Film pekan
pekan ini
ini

KAU & AKU


CINTA INDONESIA
S
ekelompok anak Jenis Film: Drama
Produser: Mohamad Adning,
SMP bertemu dan saling berbeda.
Risdi Sulaeman, Yan Setiawan
Te­­­tapi sebentuk nyanyian akan Produksi: Qasthalani Citra Film
mem­persatukan mereka, sembari mengenal Sutradara: Dirmawan Hatta
diri sendiri, lingkungan mereka, serta tanah Durasi: 104 menit
pusaka tempat mereka dilahirkan dan dibe-
sarkan: Indonesia.

Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014


seni hiburan agenda

januari Pemutaran film


"Sulit jadi
Dewata”
29 Januari 2014 pukul 17.00 WIB
Film A. German berdasarkan roman Saudara
Strugatski., Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebu-
dayaan Rusia,
Jl. Diponegoro 12, Menteng, Jakarta.
jan

29
jan

26
Touch and Taste China
at Hotel Indonesia Kempin-
ski Jakarta
Hotel Indonesia Kempinski Jakarta’s chari-
table Chinese New Year celebration
26 Januari s.d. 2 Februari 2014
Jl. MH Thamrin No. 1 Jakarta DIA FRAMPTON Live at
Selama festival, pengunjung juga didorong Hard Rock Cafe Bali
untuk mendukung program amal 'Donate 30 Januari 2014, 22.00 WIB
jan
Your Luck' untuk mendukung Yayasan
Sekolah Kartini, di Mangga Besar.
Hard Rock Cafe Bali Jl. Pantai Kuta 30
- Banjar Pande Mas Kuta, Denpa-
Pemesanan : 021 2358 3898 sar, Bali, Promotor: Hard Rock Cafe
jan

27
Diskusi dengan
Arkhimandrite Daniel
27 Januari 2014 pukul 16.00 WIB,
Sejarah munculnya gedung ibadah Kris-
ten, arsitektur basilika, gedung berbentuk
palang berkubah, gereja sebagai perlam-
bang arsitektur dunia rohani, Pusat Ilmu
Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia,
Jl. Diponegoro 12, Menteng, Jakarta.
The Devil Wears Prada Live
di Hollow Fest Januari 2014
30 Januari 2014
Parkir Timur Kolam Renang Senayan, Jakarta
Harga tiket masuk: Early Birds: Rp 300.000
(sangat terbatas) Presale: Rp 375.000
jan

30

jan

28 Workshop “Peri Jahit”


Dunia desain perhiasan unik dari kain
untuk rumah. Guru: Lana., 28 Januari
pukul 11.00-13.00 WIB,
Registrasi 021-31935290,
Biaya partisipasi Rp 180.000,
Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Rusia, Jl. Diponegoro 12, Menteng, Jakarta. Majalah detik 27 januari - 2 februari 2014
Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472
Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.

@majalah_detik majalah detik

Tap untuk
kembali ke cover

Anda mungkin juga menyukai