Berbicara imperialisme dan kolonialisme Barat, pikirankita akan tertuju pada datangnya
bangsa-bangsa Eropa di tanah air.Bangsa-bangsa tersebut adalah Portugis, Belanda maupun Inggris.
Kedatangannyadi tanah air berawal dari kepentingan ekonomi yang kemudian berpengaruh
jugaterhadap perkembangan agama dan budaya. Banyak aktivitas yang mereka lakukan,tentunya
(VerenigdeOost-Indische Companie), Tanam Paksa dan Inggris melalui EIC (East India Company).
sangat berharga bagi kehidupanbangsa dimasa mendatang. Bercermin dari segala kebaikan atau
kekurangannya yang harus ditinggalkandan tidak perlu terulang yang kedua kalinya. Walaupun
sampai sekarang masihmenjadi problem berapa tahun kita dijajah oleh bangsa Barat, tetapi yang
palingpenting adalah adanya kesadaran bahwa dikuasai oleh bangsa lain seharusnyadiposisikan
sebagai upaya untuk mendewasakan diri dalam percaturan politikglobal, baik dimasa sekarang
maupun dimasa yang akan datang. Di masa sekarangyang harus dicermati adalah manifestasi dari
imperislisme dan kolonialisme baikdalam bidang ekonomi maupun budaya, karena sifatnya halus
Baik Daendels maupun Raffles telahmeletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati
dijadikan pegawai negeri dandiberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun
temurun danmendapat upeti dari rakyat. Bupati telah menjadi alat kekuasaan
Sebelum tahun 1900 (sebelum sistem politik Etis) sistem pemerintahan untuk daerah jajahan
(Hindia Belanda) masih bersifat sentralistis. Dimana tidak ada partisipasi dari perangkat lokal
segala sesuatu diatur oleh pemerintah pusat. Tidak ada sama sekali otonomi untuk mengatur sendiri
rumah tangga daerah sesuai dengan kepentingan daerah. Mengapa menerapkan sentralisasi?·
Sentralisasi dipandang sebagai cara terbaik oleh pemerintah Belanda untuk memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Oleh karena itu, dengan sentralisasi Belanda dapat mempertahankan tanah
jajahannya. · Sentralisasi sebagai bentuk ketakutan Belanda untuk kehilangan tanah jajahannya
sebagai “daerah keuntungan”· Bagi Belanda “kehilangan Indonesia berarti sebuah malapetaka”.
Pada perkembangannya muncul tuntutan adanya desentralisasi sejak tahun 1854 dimana parlemen
Belanda berhak mengawasi pelaksanaan pemerintahan di Hindia Belanda. Tuntutan tersebut secara
perlahan terwujud diawali dengan adanya desentralisasi keuangan (1903), kemudian baru adanya
pemerintahan daerah baru (1922). Berdasarkan Undang-undang Perubahan tahun 1922 Hindia
horizontal atas dasar perbedaan ras, jenis kelamin, agama, profesi, dsb.
Pada masa colonial penggolongan masyarakat didasarkan pada perbedaan ras. Golongan Eropa
Terdiri dari orang Belanda, Inggris, Amerika, Belgia, Swiss, dan Perancis.
Golongan Eropa merupakan golongan pendatang yang sangat minoritas. Mereka memiliki
kekuasaan yang besar di Indonesia. Status sosial mereka lebih tinggi dibandingkan dengan
golongan-golongan lain yang ada. Mereka adalah para pemilik modal yang menanamkan modalnya
di perusahaan perkebunan Indonesia. Perkawinan antara orang Eropa orang Indonesia disebut
golongan Indo-Eropa.
Golongan Asia dan Timar Asing Terdiri dari bangsa Cina, India, dan Arab. Mereka
memiliki kedudukan sosial yang lebih tinggi dan istimewa daripada kaum pribumi. Status ekonomi
merekapun tinggi sehingga membuat pemerintah Belanda memberikan banyak kemudahan bagi
golongan tersebut dalam sektor perdagangan. Sebagai pedagang, mereka menguasai perdagangan
eceran, tekstil, dan mesin elektronik. Perkawinan antara kaum Timur Asing dengan orang Indonesia
Golongan Pribumi merupakan kelompok mayoritas dan merupakan pemilik negeri ini.
Mereka merupakan penduduk asli Indonesia. Tetapi merupakan orang yang tertindas dan terjajah.
Kedudukannya adalah yang paling rendah (lapisan terbawah) dan dibebankan banyak kewajiban
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsaBarat membawa berbagai dampak bagi bangsa
perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina danbangsa Indoensia hanya
menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwawiraswasta jenis tanaman baru serta cara
memeliharanya.
2) Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan
programtransmigrasi.
3) untuk mendukung program penanaman modal Barat diIndonesia pemerintah Belanda membangun :
Irigasi, waduk, jalan raya, jalankereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan
pedalaman. Dengan feodalisme rakyatpribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah
Dampak positif dan negatif Keberadaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
besar bagibangsa Indonesia. Bukan hanya mengakibatkan terjadinya penderitaan dan kesengsaraan
fisik, tetapi juga psikhis, bahkan akibatnya terasa hingga saat ini. Selain mengakibatkan penderitaan
dankesengsaraan, imperialisme barat juga meninggalkan kosakata, budaya, marga, sarana jalan
kolonial yang diterapkan oleh pemerintahan Hindia Belanda.Setelah sistem tanam paksa dihapuskan
pada tahun 1870 pemerintah kolonial menerapkansistem ekonomi baru yang lebih liberal. Sistem
tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang Agraria tahun 1870. Menurut undang-
undang tersebut penduduk pribumi diberi hak untukmemiliki tanah dan menyewakannya kepada
perusahaan swasta. Tanah pribadi yang dikuasai rakyatsecara adat dapat disewakan selama 5 tahun.
Sedangkan tanah pribadi dapat disewakan selama 20tahun. Para pengusaha dapat menyewa tanah
Dalam jangka panjang, akibat sistem sewa tersebut tanah yang disewakan cenderung
menjadi milik penyewa. Apabilapada masa sistem tanam paksa perekonomian dikelola oleh negara
maka sejak Undang-undang Agraria1870 kegiatan ekonomi lebih banyak dijalankan oleh
telahmenggantikan sistem ekonomi tradisional. Nilai uang telah menggantikan satuan ekonomi
tradisionalyang selama ini dijalankan oleh masyarakat pedesaan. Masalah sistem perburuhan
Tahun 1872 dikeluarkan Peraturan Hukumam Polisi bagi buruh yang meninggalkan
kontrakkerja. Pada tahun 1880 ditetapkan Koeli Ordonanntie yang mengatur hubungan kerja antara
koeli(buruh) dengan majikan,terutama di daerah perkebunan di luar Jawa. Walaupun wajib kerja
dihapuskansesuai dengan semangat liberalisme, pemerintah kolonial menetapkan pajak kepala pada
tahun 1882.Pajak dipungut dari semua warga desa yang kena wajib kerja. Pajak tersebut dirasakan
pedesaanmaupun di perkotaan. Tanah milik petani menjadi objek dari kapitalisme. Tanah tersebut
menjadi objekkomersialisasi, satu hal yang tidak kekenal sebelumnya dalam masyarakat tradisional
melihat aset tanahyang dimilikinya. Apabila sebelum adanya UU Agraria tahun 1870 tanah yang
dimiliki tidak memiliki artiekonomi yang penting kecuali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
tersebut sering kali mengabaikanhak-hak rakyat menurut hukum adat. Nilai ekonomi uang telah
menggantikan nilai ekonomi menurutcara-cara ekonomi tradisional seperti sistem barter dan lain-
lain.Sistem ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda adalah sistem tanam
paksadan sistem kapitalisme menurut Undang- Undang Agraria tahun 1870. Melalui kedua sistem
tersebut.