Anda di halaman 1dari 21

“LENTERA KELAPA”

Ditujukan untuk mengikuti Business Plan Competition HEMa Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

Tim Batok Klopo

Melynatri Laura L.M. 17/414636/PA/18136


Faizatin Liyan Syibyan 17/412669/PA/17988
Kurnia Suci 17/414634/PA/18134
Daftar isi
RINGKASAN EKSEKUTIF

Tanaman kelapa merupakan tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia.


Manfaat tanaman kelapa ini tidak hanya terletak pada daging buahnya, namun seluruh
bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar, salah satunya adalah
tempurung kelapa. Tempurung kelapa sering dianggap sebagai limbah dan masih
sangat minim pengolahannya. Limbah tempurung kelapa sebenarnya dapat diolah
menjadi aneka macam produk kerajinan yang bernilai jual tinggi.

Lentera Kelapa sebagai wirausaha sosial fokus membantu menyelesaikan isu


lingkungan dengan pendekatan bisnis untuk mengatasi minimnya pengolahan limbah
tempurung kelapa. Lentera Kelapa juga sesuai dengan gaya hidup “back to nature”
menjadi trend saat ini. Produk ini merupakan inovasi pengolahan limbah tempurung
kelapa menjadi suatu produk yang bersifat artistik dan bernilai jual tinggi. Produk ini
bersifat multifungsi yaitu sebagai media penerangan sekaligus aromaterapi. Produk
ini dirancang supaya dapat mengurangi limbah tempurung kelapa dan mengobati
berbagai penyakit melalui uap aromaterapi.

Produksi Lentera Kelapa membutuhkan investasi awal sebesar Rp


9.750.000,00 untuk menjangkau target awal pemasaran yaitu Sleman dan Yogyakarta.
Jumlah produksi pertama sebanyak 60 buah Lentera Kelapa masing-masing 30 desain
sederhana dan 30 desain ukiran. Pemasaran produk ini menargetkan omset penjualan
sebesar Rp50.995.731,78 pertahun. Berdasarkan data tersebut, pengembangan usaha
Lentera Kelapa ini memiliki prospek jangka panjang yang cukup menjanjikan.

GAMBARAN BISNIS

1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di daerah tropis dengan
kondisi agroklimat sehingga cocok sebagai tempat tumbuhnya pohon kelapa.
Indonesia termasuk negara penghasil kelapa utama di dunia. Pada 2016, produksi
kelapa di Indonesia mencapai 18,3 juta ton dan ini merupakan yang tertinggi di dunia.
Filipina dan India menjadi produsen terbesar kedua dan ketiga dengan masing-masing
produksi mencapai 15,4 dan 11,9 juta ton kelapa.
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat
Indonesia. Manfaat tanaman ini tidak saja terletak pada daging buahnya, namun
seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar salah satunya adalah
tempurung kelapa. Tempurung kelapa seringkali dianggap sebagai limbah sisa
pemanfaatan buah kelapa sehingga masih minim sekali pengolahannya. Manfaat
tempurung kelapa sebenarnya dapat ditingkatkan dengan mengubahnya menjadi
aneka macam produk kerajinan bernilai jual yang dapat dipasarkan mulai dari harga
murah hingga harga tinggi. Permintaan atas produk kerajinan tempurung kelapa ini
pun semakin bertambah seiring dengan berkembangnya gaya hidup “back to nature”.
Bentuk produk kerajinan tempurung kelapa yang unik dan klasik serta bahan bakunya
yang berasal dari bahan alami, memiliki nilai lebih karena ramah lingkungan, bernilai
estetika tinggi, dan lebih didominasi kerajinan tangan dalam prosesnya.

Lentera Kelapa (Lampu Etnik Aromaterapi Kelapa) merupakan salah satu


pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi suatu produk yang bernilai jual tinggi.
Penggunaan tempurung kelapa berfungsi sebagai media penerang ruangan sekaligus
aromaterapi. Lampu aromaterapi dilengkapi dengan lampu kecil sebagai penerang
sekaligus sebagai penghasil panas yang akan menguapkan cairan aromaterapi. Uap
aromaterapi yang terhirup akan memberikan efek relaksasi kepada pengguna. Produk
ini dirancang untuk mengurangi limbah tempurung kelapa dan mengobati berbagai
penyakit melalui aromaterapi.

2. Gambaran Produk
Lentera Kelapa (Lampu Etnik Aromaterapi Kelapa) merupakan usaha yang
bergerak di bidang industri kreatif yang diproduksi dari tempurung kelapa. Produk ini
dirancang untuk mengurangi limbah tempurung kelapa dengan mendesainnya
menjadi ukiran yang unik dan klasik sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk.
Lentera Kelapa didesain multifungsi yaitu sebagai media penerangan dan
aromaterapi. Bahan aromaterapi yang digunakan berasal dari minyak esensial
tumbuh-tumbuhan. Lentera kelapa dilengkapi dengan lampu kecil sebagai penerang
sekaligus penghasil panas yang akan menguapkan cairan aromaterapi. Uap
aromaterapi yang terhirup akan memberikan efek relaksasi kepada penggunanya.
3. Visi dan Misi

Visi:
 Mengurangi limbah tempurung kelapa dan mengubahnya menjadi barang
berguna
 Membantu mengobati berbagai penyakit seperti insomnia, stres, flu, dll.
 Mendukung dan mengembangkan produk kerajinan lokal
 Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

Misi:
 Membuat lampu aromaterapi yang berbahan limbah tempurung kelapa
 Membuat kerajinan tempurung kelapa dengan desain unik dan multifungsi
(sebagai lampu penerang sekaligus media aromaterapi)
 Bekerja sama dengan masyarakat daerah dalam pembuatan lampu aromaterapi

4. Analisis SWOT
Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Peluang Strategi S-O: Strategi W-O:
(O) 1. Produk yang kami buat merupakan Target dari produk yang
produk multifungsi dan mendukung kami produksi dapat
gaya hidup “back to nature”. Kami menjangkau sebagian
melihat kegunaan dari lampu besar masyarakat.
aromaterapi yang juga berfungsi Sedangkan harga yang
untuk membantu pengobatan ditawarkan kurang
berbagai penyakit. Bahan yang kami bersahabat bagi kalangan
gunakan merupakan pengolahan yang bukan pekerja. Selain
kembali limbah tempurung kelapa. itu, produk yang kami
Kami melihat peluang lampu produksi masih dalam
aromaterapi ini sebagai lampu untuk skala kecil serta proses
pengobatan yang memiliki nilai pembuatannya yang cukup
estetika. Kami memadukan konsep lama. Namun, peluang
tersebut sebagai peluang usaha yang akan target pasar yang
diperkuat dengan sasaran pemasaran besar di Yogyakarta serta
kami yang dapat menjangkau pemesanan melalui media
masyarakat segala usia. sosial untuk daerah luar

2. Produk kami memiliki keunggulan Yogyakarta membuat

yaitu dapat mengurangi limbah produk akan diproduksi


tempurung kelapa yang melimpah lebih banyak dengan

serta memiliki keunikan berupa melibatkan lebih banyak


desain ukiran pada tempurung kelapa pengrajin tempurung

yang dapat mengangkat budaya kelapa mengingat

merupakan Yogyakarta juga


daerah. Produk ini
inovasi lampu aromaterapi karena merupakan pusat pengrajin
terbuat dari tempurung kelapa, sehingga mudah untuk
berbeda mencari pengrajin
sehingga membuatnya
dengan produk lain di pasaran yang tempurung kelapa.
kebanyakan terbuat dari plastik atau
kaca.

Ancaman Strategi S – T Strategi W-T:


(T) Kebanyakan masyarakat belum Kami akan membuat akun
mengetahui kegunaan lampu sosial media untuk produk
aromaterapi sebagai alternatif obat kami agar kami bisa
insomsia dan antidepresan. Edukasi mengedukasi masyarakat
yang tepat harus dilakukan sehingga tentang keguanaan lampu
minat konsumen terhadap produk ini aromaterapi sehingga
meningkat. Nilai artistik yang menimbulkan minat untuk
ditonjolkan dari ukiran yang membeli produk kami.
mengangkat budaya daerah Selain itu kami akan
menjadikan nilai jual produk ini bekerja sama dengan
cukup tinggi. Tempurung kelapa toserba, swalayan, event
merupakan bahan yang kuat dan bertemakan kesehatan,
tidak mudah pecah sehingga dapat maupun bazar dalam
digunakan dalam jangka waktu yang rangka strategi pemasaran
lama, meskipun harganya relatif produk kami.
tinggi.

STRUKTUR PERUSAHAAN
Usaha Lentera Kelapa ini akan dijalankan oleh team management sebagai berikut :
1. Ketua, Manajer Produksi : Melynatri Laura L.M.
2. Manajer Pemasaran : Kurnia Suci
3. Manajer Keuangan dan Administrasi : Faizatin Liyan Syibyan

Ketua :
a) Memimpin kegiatan dan menetapkan strategi jangka panjang
b) Bertanggung jawab atas keputusan dan kegiatan organisasi terhadap usaha
c) Menentukan kebijakan yang dilaksanakan seluruh komponen perusahaan
d) Mengarahkan dan melakukan koordinasi di semua bidang

Manajer keuangan dan Administrasi :


a) Bertanggung jawab dalam perencanaan, koordinasi, kontrol arus kas perusahaan
(cash flow), dan perhitungan Break Event Point
b) Mengatur perhitungan jumlah laba pemasukan atau kerugian sebagai laporan
pengembalian modal
c) Membuat prosedur pelaksanaan yang beraitan dengan keuangan

Manajer Produksi :
a) Mengatur jadwal kegiatan produksi perusahaan
b) Memastikan jumlah produk yang dapat diproduksi serta persediaan produk
c) Melakukan koordinasi dengan mitra kerja terkait pengerjaan produk

Manajer Desain dan Pemasaran :


a) Merencanakan dan menjalankan kegiatan pemasaran sesuai dengan trend pasar
b) Membuat desain untuk keperluan digitalisasi marketing
c) Melakukan riset marketing sesuai perkembangan pasar

OPERASIONAL
 Pembuatan Produk Lentera Kelapa
Pembuatan Lentera Kelapa dimulai dengan menghaluskan dan membuat pola pada
tempurung kelapa. Lentera Kelapa terdiri dari 2 tempurung yaitu tempurung kelapa
utuh dan penyangganya. Kedua bagian tersebut dirakit dan bagian bawahnya diberi
lubang untuk memasang seperangkat alat penerangan. Bagian dalam tempurung
kelapa dibuat penyangga mangkuk aromaterapi dari kayu yang berbentuk persegi.
 Bahan Baku dan Bahan Penopang
Bahan baku yang diperlukan yaitu tempurung kelapa, minyak aromaterapi,
seperangkat alat penerang (lampu, fitting, kabel), dan mangkuk kaca kecil. Sementara
itu, bahan penopang yaitu penyangga, plitur, lem kayu, lem tembak, kertas, dan
amplas.

 Peralatan yang digunakan


Peralatan yang digunakan yakni terdiri dari alat pengukir, gergaji, gunting, kuas, alat
bor, penggaris, pensil, alat lem tembak, dan kabel rol.
 Arus Operasional
PRODUKSI
Bekerja sama dengan pengrajin kelapa "Mekar Asri Craft"
sebagai penyedia tempurung kelapa.
PEMASARAN PRODUK
Promosi dilakukan dengan cara online (melalui sosial media
seperti instagram, whatsapp, dan marketplace) maupun
offline (promosi mulut ke mulut, brosur, dan personal
selling).
DISTRIBUSI PRODUK
Pembelian produk secara online disalurkan melalui jasa
pengiriman.

STRATEGI PEMASARAN DAN METODE PROMOSI

Strategi Pemasaran (Analisis STP)

Segmentasi

Peninjauan terkait adanya peluang pasar menghasilkan pembagian (segmentasi)


penjualan produk Lentera Kelapa dari berbagai aspek, yaitu aspek geografi,
demografi, dan psikografi sebagai berikut:

1. Aspek Geografi
Berdasarkan aspek geografi, pemasaran produk Lentera Kelapa secara offline
dapat dilakukan di daerah sekitar UGM (Sleman) dan kota Yogyakarta. Sedangkan
secara online pemasaran dilakukan lebih luas hingga mencapai lingkup nasional.
2. Aspek Demografi
Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografi dilakukan dengan membagi pasar
ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia,
pendapatan, dan jenis kelamin. Berdasarkan usia, produk lentera kelapa cocok untuk
segala usia. Berdasarkan pendapatan, produk lentera kelapa dapat dijangkau untuk
masyarakat berpendapatan menengah hingga pendapatan tinggi. Sedangkan menurut
jenis kelamin, produk ini dapat digunakan pria maupun wanita karena desain dan
warnanya tergolong netral.
3. Aspek Psikografi
Ditinjau dari aspek psikografi, Lentera Kelapa dapat dipasarkan berdasarkan gaya
hidup dan kepribadian sesorang. Produk Lentera Kelapa cocok untuk masyarakat
dengan gaya hidup yang artistik atau menyukai seni. Berdasarkan kepribadian,
Lentera Kelapa dapat dipasarkan untuk masyarakat yang mengidap insomnia, mudah
stress, dan butuh ketenangan.

Targeting
Berdasarkan segmentasi pasar, target konsumen Lentera Kelapa adalah
masyarakat segala usia, masyarakat yang memiliki gangguan pada kesehatan (fisik
maupun mental), dan masyarakat pecinta seni. Produk Lentera Kelapa menargetkan
masyarakat kalangan menengah hingga keatas dan saat ini pemasaran produk
diutamakan di daerah Yogyakarta.
Positioning

Lentera kelapa sebagai lampu aromaterapi mudah dikenali masyarakat karena


desainnya unik dengan berbagai motif maupun ukiran. Hal tersebut akan
membedakan Lentera Kelapa dengan produk lampu aromaterapi lain. Selain itu
penetapan standar kualitas produk tetap dijaga untuk mendapatkan kepercayaan
pelanggan.

Analisis 4P

 Produk
Produk “Lentera Kelapa” merupakan produk inovasi ramah lingkungan yang
memanfaatkan limbah tempurung kelapa sebagai alat penerangan sekaligus penghasil
uap aromaterapi. Secara fisik, produk ini dikemas dengan mendesain tempurung
kelapa menjadi motif maupun ukiran yang unik dan klasik sehingga dapat
meningkatkan nilai estetikanya. Tempurung kelapa yang telah diukir juga akan
diplitur untuk menonjolkan tampilan alami dari serat-serat kelapa dan memberikan
proteksi pada tempurung kelapa sehingga lebih kuat dan tahan lama.
Bagian dalam Lentera Kelapa dilengkapi dengan lampu bohlam dan wadah
aromaterapi. Lampu bohlam berfungsi untuk menerangi ruangan dan menghasilkan
panas untuk menguapkan cairan aromaterapi. Lampu yang digunakan adalah lampu
bohlam kuning 5 watt yang akan disambungkan ke sumber listrik dengan kabel.
Lentera Kelapa ini ramah lingkungan karena hanya membutuhkan energi listrik
dengan daya yang rendah. Wadah aromaterapi berfungsi untuk menampung cairan
aromaterapi yang hendak diuapkan. Wadah yang digunakan adalah mangkuk kaca
yang disangga dengan kayu. Cahaya lampu bohlam serta uap aromaterapi yang
dihasilkan dapat memberi efek relaksasi pada penggunanya.
 Price
Salah satu strategi terpenting dalam pemasaran adalah penentuan harga. Harga
Lentera Kelapa ini bervariasi bergantung pada desain dan tingkat kerumitan ukiran
tempurung kelapa. Lentera Kelapa cukup terjangkau karena dapat digunakan dalam
jangka waktu yang panjang.
 Place
Pada jangka dekat Lentera Kelapa akan memulai memasuki pasar di daerah
Yogyakarta serta membuka stand di Sunday Mornig UGM. Kami juga menyediakan
jasa pesanan mengingat wilayah Yogyakarta cukup potensial, dengan target pasar
yang telah ditentukan. Pada jangka panjang, kami akan memperluas pasar dan
mendirikan toko.
 Promotion

Konsep promosi yang digunakan secara offline dan online. Promosi secara
offline dilakukan dengan cara personal selling dan membagikan brosur yang
dilakukan di daerah sekitar UGM (Sleman) dan kota Yogyakarta. Sedangkan secara
online pemasaran dilakukan lebih luas hingga mencapai lingkup nasional melalui
berbagai media sosial.

KEUANGAN

Rencana Estimasi Investasi Fasilitas Fisik

Massa Depresiasi
No. Alat Jumlah Harga Satuan Total Harga
Manfaat per Bulan
1 Pengukir 1 buah Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 6 tahun Rp 3.472
2 Gergaji 1 buah Rp 80.000,00 Rp 80.000,00 6 tahun Rp 1.111
3 Gunting 3 buah Rp 5.000,00 Rp 15.000,00 3 tahun Rp 417
4 Kuas 3 buah Rp 8.000,00 Rp 24.000,00 6 bulan Rp 4.000
5 Alat bor 1 buah Rp 350.000,00 Rp 350.000,00 6 tahun Rp 4.861
6 Penggaris 3 buah Rp 2.500,00 Rp 7.500,00 2 tahun Rp 313
7 Pensil 3 buah Rp 3.500,00 Rp 1.500,00 2 tahun Rp 63
Alat Lem
8 1 buah Rp 55.000,00 Rp 55.000,00 3 tahun Rp 1.528
tembak
9 Kabel Rol 1 buah Rp 35.000,00 Rp 35.000,00 3 tahun Rp 972
Jumlah Rp 488.000,00 Rp16.736

1. Analisis Biaya Produksi


1.1. Proyeksi Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya Tetap
No. Item Biaya Banyak Item Harga Satuan Total Item
1 Biaya Penyusutan Rp 16.736
Jumlah Rp 16.736

1.2.Proyeksi Biaya Variabel (Variabel Cost)


1.2.1. Proyeksi Biaya Variabel Desain Sederhana
No Bahan Jumlah Harga Satuan Total Harga
1 Tempurung Kelapa 30 buah Rp 40.000,00 Rp 1.200.000,00
2 Lampu pijar 2,5 watt 30 buah Rp 4.000,00 Rp 120.000,00
3 Kabel Listrik 45 meter Rp 5.000,00 Rp 225.000,00
4 Mangkuk Kaca Kecil 30 buah Rp 12.000,00 Rp 360.000,00
5 Minyak Aromaterapi 30 botol Rp 13.000,00 Rp 390.000,00
6 Penyangga Mangkuk 120 batang Rp 1.000,00 Rp 120.000,00
7 Penyangga Tempurung 30 buah Rp 15.000,00 Rp 450.000,00
8 Plitur 1 liter Rp 55.000,00 Rp 55.000,00
9 Lem Kayu 1 bungkus Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
10 Fitting Lampu 30 buah Rp 10.000,00 Rp 300.000,00
11 Steker Kabel 30 buah Rp 5.000,00 Rp 150.000,00
12 Lem Tembak 12 batang Rp 1.000,00 Rp 12.000,00
13 kertas 30 lembar Rp 100,00 Rp 3.000,00
14 Amplas 7 lembar Rp 2.000,00 Rp 14.000,00
Jumlah Rp 3.419.000,00

1.2.2 Proyeksi Biaya Variabel Desain Ukiran


No. Bahan Jumlah Harga Satuan Total Harga
1 Tempurung Kelapa 30 buah Rp 100.000,00 Rp 3.000.000,00
2 Lampu pijar 2,5 watt 30 buah Rp 4.000,00 Rp 120.000,00
3 Kabel Listrik 45 meter Rp 5.000,00 Rp 225.000,00
4 Mangkuk Kaca Kecil 30 buah Rp 12.000,00 Rp 360.000,00
5 Minyak Aromaterapi 30 botol Rp 13.000,00 Rp 390.000,00
6 Penyangga Mangkuk 120 batang Rp 1.000,00 Rp 120.000,00
7 Penyangga Tempurung 30 buah Rp 15.000,00 Rp 450.000,00
8 Plitur 1 liter Rp 55.000,00 Rp 55.000,00
9 Lem Kayu 1 bungkus Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
10 Fitting Lampu 30 buah Rp 10.000,00 Rp 300.000,00
11 Steker Kabel 30 buah Rp 5.000,00 Rp 150.000,00
12 Lem Tembak 12 batang Rp 1.000,00 Rp 12.000,00
13 Petunjuk penggunaan 30 lembar Rp 100,00 Rp 3.000,00
14 Amplas 7 lembar Rp 2.000,00 Rp 14.000,00
Jumlah Rp 5.219.000,00

2.3 Proyeksi Biaya Pembuatan Kemasan


No. Peralatan Jumlah Harga Satuan Total Harga
1 Box 30 buah Rp 7.000,00 Rp 210.000,00
2 Kertas Merek* 30 buah Rp 5000,00 :16 = Rp 312,5 Rp 9375,00
3 Isolasi 1 buah Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
Jumlah Rp 229.375,00
Note: *Kertas berukuran 21,0 x 29,7 cm dijadikan 16 lembar Rp 312,5 per lembar.
2.4. Proyeksi Biaya Operasional ( Administrasi dan Pemasaran)
No. Peralatan Banyaknya Harga Satuan Total Harga
1 Biaya transportasi Rp 20.000,00
2 Brosur 100 lembar Rp 50,00 Rp 5.000,00
3 Biaya ATK Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
4 Banner Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
Jumlah Rp 110.000,00
Note: Biaya Operasional dibebankan menjadi dua karena adanya dua variasi produk
yaitu Desain Sederhana dan Desain Ukiran yang masing-masing sebesar Rp
55.000,00.

2. Estimasi Harga Jual per Produk


2.1. Estimasi Harga Jual Lentera Kelapa Desain Sederhana
Produksi Lentera Kelapa Desain Sederhana ini dilakukan setiap bulan,
dimana tiap satu kali produksi dihasilkan 30 buah. Perhitungan biaya variabel
diuraikan sebagai berikut:
2.1.1. Biaya Produksi dalam sekali produksi (30 buah)
Total biaya variabel = Biaya produksi + Biaya kemasan
Rp 3.419.000,00 + Rp 229.375,00 = Rp 3.648.375,00
2.1.2. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) per buah Lentera
Kela
pa Total biaya variabel + total biaya tetap + total biaya operasional
(dala Jumlah total Lentera Kelapa Desain Sederhana yang diproduksi
m satu kali produksi)

HPP =

=Rp3.648.375,00 + Rp 16.736,00 + Rp 55.000,00 = Rp 124.003,70/ buah

30 buah

No. Keterangan Jumlah


1 Biaya Variabel Rp 3.648.375,00
2 Biaya Tetap Rp16.736,00
3 Biaya Operasional Rp55.000,00
Total Biaya produksi 30 buah Rp 3.720.111,11
Biaya Produksi Per Buah Rp124.003,70
Harga Jual Rp175.000,00
Laba Rp50.996,30

2.2. Estimasi Harga Jual Lentera Kelapa Desain Ukiran


Perhitungan biaya variabel diuraikan sebagai berikut:
2.2.1. Biaya Produksi dalam sekali produksi (100 buah)
Total biaya variabel = Biaya produksi + Biaya kemasan
=Rp 5.219.000,00 + Rp 229.375,00 = Rp 5.448.375,00
2.2.2. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) per buah
Lentera Kelapa (dalam satu kali produksi)

HPP Total biaya variabel + total biaya tetap + total biaya operasional =
Jumlah total Lentera Kelapa Desain Ukiran yang diproduksi

= Rp 5.448.375,00+ Rp 16.736,00 + Rp 55.000,00 = Rp 184.003,70/ buah

30 buah

No. Keterangan Jumlah


1 Biaya Variabel Rp 5.448.375,00
2 Biaya Tetap Rp16.736,00
3 Biaya Operasional Rp55.000,00
Total Biaya produksi 30 buah Rp 5.520.111,11
Biaya Produksi Per Buah Rp 184.003,70
Harga Jual Rp235.000,00
Laba Rp50.996,30
3. Analisis Titik Impas (BEP)
Laba Produk Desain Sederhana : Rp 175.000 – Rp124.003,70= Rp50.996,30
Laba Produk Desain Ukiran : Rp 235.000 – Rp 184.003,70= Rp50.996,30
Proporsi produksi Desain Sederhana : 50%
Proporsi produksi Desain Ukiran : 50%
 Break even point (BEP) dalam unit :
BEP = Total Biaya Tetap (Fixed Cost)

(Laba desain sederhana x 50%) + (Laba desain ukiran x 50%)

= Rp 488.000,00

((Rp50.996,30x 50%) + (Rp50.996,30x 50%))

= 8,78 buah
Atau masing – masing terjual :
Produk Desain Sederhana: 50% x 8,78 buah = 5 buah
Produk Desain Ukiran: 50% x 8,78 buah = 5 buah
 Break even point dalam rupiah :
Produk Desain Sederhana: 5 buah x Rp. 175.000 = Rp. 875.000
Produk Desain Ukiran: 5 buah x Rp. 235.000 = Rp. 1.175.000
Total BEP = Rp. 875.000 + Rp. 1.175.000 = Rp. 2.050.000
 Perhitungan laba rugi
Penjualan : Rp. 2.050.000
Biaya Variabel :
Produk Desain Sederhana: 5 buah x Rp124.003,70= Rp 620.018,5
Produk Desain Ukiran: 5 buah x Rp 184.003,70= Rp 920.018,5
Total biaya variabel = Rp 1.540.037
Contribution Margin : Rp. 2.050.000 - Rp 1.540.037= Rp 509.963
Laba Rugi = Contribution Margin – Biaya Tetap
= Rp 509.963- Rp16.736 = Rp 493.227
Dari perhitungan di atas, BEP akan terjadi saat penjualan produk setiap desain
menyentuh angka 5 buah dengan target penjualan di bulan pertama sebanyak 30 buah
untuk setiap desain, maka BEP akan tercapai pada bulan pertama produksi dan
penjualan.

4. Analisa Kebutuhan Modal

No. Keterangan Desain Sederhana Desain Ukiran


1 Biaya variabel Rp 3.648.375,00 Rp 5.448.375,00
2 Biaya Tetap Rp 488.000,00
3 Biaya Operasional Rp 55.000,00 Rp 55.000,00
Total modal awal keseluruhan
yang dibutuhkan Rp 9.694.750,00
Sehingga modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha “Lentera Kelapa” ini
sebesar Rp 9.750.000,00 setelah dilakukan pembulatan.

5. Sumber Modal Produksi Lentera Kelapa

NERACA
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Pasiva Lancar
No Keterangan Jumlah No Keterangan Jumlah
1 Kas Rp 1.000.000,00 1 Modal Pribadi Rp 4.200.000,00
Persediaan
2 Barang Rp 8.100.000,00
Dagang/Produksi
Biaya
3 Operasional Rp 150.000,00
Awal
Total Aktiva Lancar Modal Rp
2
Aktiva Tidak Lancar Pinjaman 5.550.000,00
No Keterangan Jumlah
Perlengkapan
1 Fasilitas Fisik Rp 500.000,00
Produksi
Total Aktiva Tidak
Rp 500.000,00
Lancar
Total Aktiva Rp 9.750.000,00 Total Pasiva Rp 9.750.000,00
Keseluruhan
Note : Sehingga modal pribadi dari masing-masing anggota sebesar Rp 1.400.000,00.

6. Rencana Estimasi Target dan Peningkatan Penjualan

Bulan Presentase Target Jualan Jumlah Total


Produksi
Ke- Peningkatan Penjualan Desain Sederhana Desain Ukiran
Lentera Kelapa
1 - 30 30 60
2 6,67% 32 32 64
3 6,67% 34 34 68
4 6,67% 36 36 72
5 6,67% 38 38 76
6 6,67% 40 40 80
7 6,67% 42 42 84
8 6,67% 44 44 88
9 6,67% 46 46 92
10 6,67% 48 48 96
11 6,67% 50 50 100
12 6,67% 52 52 104

7. Profit Lentera Kelapa Pada Bulan Pertama Produksi

No Keterangan Banyaknya
Desain Sederhana Desain Ukiran
1 Penjualan 30 buah 30 buah
2 Harga Satuan Rp175.000,00 Rp235.000,00
3 Total Harga Rp5.250.000,00 Rp7.050.000,00
4 Total Estimasi Pendapatan Rp12.300.000,00
5 Biaya Produksi Rp3.720.111,11 Rp5.520.111,11
6 Total Variabel Bulan ke-1 Rp9.240.222,22
7 Total Estimasi Profit Bulan ke-1 Rp3.059.777,78

8. Analisis Keuntungan Bersih (Benefits)


Note: Target penjualan dengan komposisi 50% desain sederhana dan 50% ukiran.
* Estimasi pendapatan dihitung dari target penjualan x harga satuan
(((50% x Target Penjualan ) x (Rp. 175.000) )+(( 50% x Target
Penjualan)x(Rp.235.000))
**Estimasi Profit bulan ke-n dihitung dari Estimasi Pendapatan – total biaya ke-n
Perhitungan total biaya bulan ke-2 sampai ke-12
a.) Total biaya tetap : Rp16.736,00
b.) Total biaya operasional : Rp. 110.000,00
c.) Total biaya variabel bulan ke-n :
Biaya Variabel per 30 buah Rp 3.648.375,00 untuk desain sederhana dan
Rp 5.448.375,00 untuk desain ukiran. Biaya variabel bulan ke-n dapat dihitung
melalui persaman berikut :
(((50% x Jumlah produksi) x (Rp 121.612,5))+(( 50% x Jumlah produksi)x(Rp
181.612,5))
9. Analisis Cash Flow

Manajemen Keuangan Lentera Kelapa


Laporan Arus Kas untuk Bulan yang Berakhir Pada Bulan ke-12

Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Kas diterima dari pelanggan Rp201.720.000,00
Dikurangi Pembayaran kas untuk beban Rp150.724.268,22
operasional
Dikurangi pembayaran utang pinjaman
modal Rp5.550.000,00
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Rp45.445.731,78
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Kas diterima dari pemilik sebagai
investasi Rp1.000.000,00
Dikurangi penarikan kas oleh pemilik
Kenaikan kas bersih selama satu tahun
berjalan Rp45.445.731,78
Arus kas bersih selama setahun berjalan Rp46.445.731,78

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, dapat diambil beberapa


kesimpulan sebagai berikut:

1. Lentera Kelapa merupakan produk multifungsi yang dapat digunakan sebagai


lampu penerang dan media penguapan cairan aromaterapi.
2. Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan dasar lampu aromaterapi
merupakan salah satu solusi untuk mereduksi limbah yang ada di lingkungan.
3. Lentera Kelapa dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit seperti
flu, stres, sakit kepala dan sebagainya melalui efek relaksasi dari aromaterapi.
4. Lentera Kelapa dijual dengan harga yang disesuaikan dengan desain produk.

Saran

1. Pemanfaatan limbah tempurung kelapa harus lebih dioptimalkan untuk


mengurangi limbah di lingkungan dan meningkatkan perekonomian
masyarakat.
2. Pengembangan produk memerlukan dukngan dari berbagai pihak baik
masyarakat maupun pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai