Disusun Oleh:
GAMBARAN BISNIS
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di daerah tropis dengan
kondisi agroklimat sehingga cocok sebagai tempat tumbuhnya pohon kelapa.
Indonesia termasuk negara penghasil kelapa utama di dunia. Pada 2016, produksi
kelapa di Indonesia mencapai 18,3 juta ton dan ini merupakan yang tertinggi di dunia.
Filipina dan India menjadi produsen terbesar kedua dan ketiga dengan masing-masing
produksi mencapai 15,4 dan 11,9 juta ton kelapa.
Kelapa merupakan tanaman tropis yang telah lama dikenal masyarakat
Indonesia. Manfaat tanaman ini tidak saja terletak pada daging buahnya, namun
seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar salah satunya adalah
tempurung kelapa. Tempurung kelapa seringkali dianggap sebagai limbah sisa
pemanfaatan buah kelapa sehingga masih minim sekali pengolahannya. Manfaat
tempurung kelapa sebenarnya dapat ditingkatkan dengan mengubahnya menjadi
aneka macam produk kerajinan bernilai jual yang dapat dipasarkan mulai dari harga
murah hingga harga tinggi. Permintaan atas produk kerajinan tempurung kelapa ini
pun semakin bertambah seiring dengan berkembangnya gaya hidup “back to nature”.
Bentuk produk kerajinan tempurung kelapa yang unik dan klasik serta bahan bakunya
yang berasal dari bahan alami, memiliki nilai lebih karena ramah lingkungan, bernilai
estetika tinggi, dan lebih didominasi kerajinan tangan dalam prosesnya.
2. Gambaran Produk
Lentera Kelapa (Lampu Etnik Aromaterapi Kelapa) merupakan usaha yang
bergerak di bidang industri kreatif yang diproduksi dari tempurung kelapa. Produk ini
dirancang untuk mengurangi limbah tempurung kelapa dengan mendesainnya
menjadi ukiran yang unik dan klasik sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk.
Lentera Kelapa didesain multifungsi yaitu sebagai media penerangan dan
aromaterapi. Bahan aromaterapi yang digunakan berasal dari minyak esensial
tumbuh-tumbuhan. Lentera kelapa dilengkapi dengan lampu kecil sebagai penerang
sekaligus penghasil panas yang akan menguapkan cairan aromaterapi. Uap
aromaterapi yang terhirup akan memberikan efek relaksasi kepada penggunanya.
3. Visi dan Misi
Visi:
Mengurangi limbah tempurung kelapa dan mengubahnya menjadi barang
berguna
Membantu mengobati berbagai penyakit seperti insomnia, stres, flu, dll.
Mendukung dan mengembangkan produk kerajinan lokal
Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
Misi:
Membuat lampu aromaterapi yang berbahan limbah tempurung kelapa
Membuat kerajinan tempurung kelapa dengan desain unik dan multifungsi
(sebagai lampu penerang sekaligus media aromaterapi)
Bekerja sama dengan masyarakat daerah dalam pembuatan lampu aromaterapi
4. Analisis SWOT
Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Peluang Strategi S-O: Strategi W-O:
(O) 1. Produk yang kami buat merupakan Target dari produk yang
produk multifungsi dan mendukung kami produksi dapat
gaya hidup “back to nature”. Kami menjangkau sebagian
melihat kegunaan dari lampu besar masyarakat.
aromaterapi yang juga berfungsi Sedangkan harga yang
untuk membantu pengobatan ditawarkan kurang
berbagai penyakit. Bahan yang kami bersahabat bagi kalangan
gunakan merupakan pengolahan yang bukan pekerja. Selain
kembali limbah tempurung kelapa. itu, produk yang kami
Kami melihat peluang lampu produksi masih dalam
aromaterapi ini sebagai lampu untuk skala kecil serta proses
pengobatan yang memiliki nilai pembuatannya yang cukup
estetika. Kami memadukan konsep lama. Namun, peluang
tersebut sebagai peluang usaha yang akan target pasar yang
diperkuat dengan sasaran pemasaran besar di Yogyakarta serta
kami yang dapat menjangkau pemesanan melalui media
masyarakat segala usia. sosial untuk daerah luar
STRUKTUR PERUSAHAAN
Usaha Lentera Kelapa ini akan dijalankan oleh team management sebagai berikut :
1. Ketua, Manajer Produksi : Melynatri Laura L.M.
2. Manajer Pemasaran : Kurnia Suci
3. Manajer Keuangan dan Administrasi : Faizatin Liyan Syibyan
Ketua :
a) Memimpin kegiatan dan menetapkan strategi jangka panjang
b) Bertanggung jawab atas keputusan dan kegiatan organisasi terhadap usaha
c) Menentukan kebijakan yang dilaksanakan seluruh komponen perusahaan
d) Mengarahkan dan melakukan koordinasi di semua bidang
Manajer Produksi :
a) Mengatur jadwal kegiatan produksi perusahaan
b) Memastikan jumlah produk yang dapat diproduksi serta persediaan produk
c) Melakukan koordinasi dengan mitra kerja terkait pengerjaan produk
OPERASIONAL
Pembuatan Produk Lentera Kelapa
Pembuatan Lentera Kelapa dimulai dengan menghaluskan dan membuat pola pada
tempurung kelapa. Lentera Kelapa terdiri dari 2 tempurung yaitu tempurung kelapa
utuh dan penyangganya. Kedua bagian tersebut dirakit dan bagian bawahnya diberi
lubang untuk memasang seperangkat alat penerangan. Bagian dalam tempurung
kelapa dibuat penyangga mangkuk aromaterapi dari kayu yang berbentuk persegi.
Bahan Baku dan Bahan Penopang
Bahan baku yang diperlukan yaitu tempurung kelapa, minyak aromaterapi,
seperangkat alat penerang (lampu, fitting, kabel), dan mangkuk kaca kecil. Sementara
itu, bahan penopang yaitu penyangga, plitur, lem kayu, lem tembak, kertas, dan
amplas.
Segmentasi
1. Aspek Geografi
Berdasarkan aspek geografi, pemasaran produk Lentera Kelapa secara offline
dapat dilakukan di daerah sekitar UGM (Sleman) dan kota Yogyakarta. Sedangkan
secara online pemasaran dilakukan lebih luas hingga mencapai lingkup nasional.
2. Aspek Demografi
Segmentasi pasar berdasarkan aspek demografi dilakukan dengan membagi pasar
ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia,
pendapatan, dan jenis kelamin. Berdasarkan usia, produk lentera kelapa cocok untuk
segala usia. Berdasarkan pendapatan, produk lentera kelapa dapat dijangkau untuk
masyarakat berpendapatan menengah hingga pendapatan tinggi. Sedangkan menurut
jenis kelamin, produk ini dapat digunakan pria maupun wanita karena desain dan
warnanya tergolong netral.
3. Aspek Psikografi
Ditinjau dari aspek psikografi, Lentera Kelapa dapat dipasarkan berdasarkan gaya
hidup dan kepribadian sesorang. Produk Lentera Kelapa cocok untuk masyarakat
dengan gaya hidup yang artistik atau menyukai seni. Berdasarkan kepribadian,
Lentera Kelapa dapat dipasarkan untuk masyarakat yang mengidap insomnia, mudah
stress, dan butuh ketenangan.
Targeting
Berdasarkan segmentasi pasar, target konsumen Lentera Kelapa adalah
masyarakat segala usia, masyarakat yang memiliki gangguan pada kesehatan (fisik
maupun mental), dan masyarakat pecinta seni. Produk Lentera Kelapa menargetkan
masyarakat kalangan menengah hingga keatas dan saat ini pemasaran produk
diutamakan di daerah Yogyakarta.
Positioning
Analisis 4P
Produk
Produk “Lentera Kelapa” merupakan produk inovasi ramah lingkungan yang
memanfaatkan limbah tempurung kelapa sebagai alat penerangan sekaligus penghasil
uap aromaterapi. Secara fisik, produk ini dikemas dengan mendesain tempurung
kelapa menjadi motif maupun ukiran yang unik dan klasik sehingga dapat
meningkatkan nilai estetikanya. Tempurung kelapa yang telah diukir juga akan
diplitur untuk menonjolkan tampilan alami dari serat-serat kelapa dan memberikan
proteksi pada tempurung kelapa sehingga lebih kuat dan tahan lama.
Bagian dalam Lentera Kelapa dilengkapi dengan lampu bohlam dan wadah
aromaterapi. Lampu bohlam berfungsi untuk menerangi ruangan dan menghasilkan
panas untuk menguapkan cairan aromaterapi. Lampu yang digunakan adalah lampu
bohlam kuning 5 watt yang akan disambungkan ke sumber listrik dengan kabel.
Lentera Kelapa ini ramah lingkungan karena hanya membutuhkan energi listrik
dengan daya yang rendah. Wadah aromaterapi berfungsi untuk menampung cairan
aromaterapi yang hendak diuapkan. Wadah yang digunakan adalah mangkuk kaca
yang disangga dengan kayu. Cahaya lampu bohlam serta uap aromaterapi yang
dihasilkan dapat memberi efek relaksasi pada penggunanya.
Price
Salah satu strategi terpenting dalam pemasaran adalah penentuan harga. Harga
Lentera Kelapa ini bervariasi bergantung pada desain dan tingkat kerumitan ukiran
tempurung kelapa. Lentera Kelapa cukup terjangkau karena dapat digunakan dalam
jangka waktu yang panjang.
Place
Pada jangka dekat Lentera Kelapa akan memulai memasuki pasar di daerah
Yogyakarta serta membuka stand di Sunday Mornig UGM. Kami juga menyediakan
jasa pesanan mengingat wilayah Yogyakarta cukup potensial, dengan target pasar
yang telah ditentukan. Pada jangka panjang, kami akan memperluas pasar dan
mendirikan toko.
Promotion
Konsep promosi yang digunakan secara offline dan online. Promosi secara
offline dilakukan dengan cara personal selling dan membagikan brosur yang
dilakukan di daerah sekitar UGM (Sleman) dan kota Yogyakarta. Sedangkan secara
online pemasaran dilakukan lebih luas hingga mencapai lingkup nasional melalui
berbagai media sosial.
KEUANGAN
Massa Depresiasi
No. Alat Jumlah Harga Satuan Total Harga
Manfaat per Bulan
1 Pengukir 1 buah Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 6 tahun Rp 3.472
2 Gergaji 1 buah Rp 80.000,00 Rp 80.000,00 6 tahun Rp 1.111
3 Gunting 3 buah Rp 5.000,00 Rp 15.000,00 3 tahun Rp 417
4 Kuas 3 buah Rp 8.000,00 Rp 24.000,00 6 bulan Rp 4.000
5 Alat bor 1 buah Rp 350.000,00 Rp 350.000,00 6 tahun Rp 4.861
6 Penggaris 3 buah Rp 2.500,00 Rp 7.500,00 2 tahun Rp 313
7 Pensil 3 buah Rp 3.500,00 Rp 1.500,00 2 tahun Rp 63
Alat Lem
8 1 buah Rp 55.000,00 Rp 55.000,00 3 tahun Rp 1.528
tembak
9 Kabel Rol 1 buah Rp 35.000,00 Rp 35.000,00 3 tahun Rp 972
Jumlah Rp 488.000,00 Rp16.736
HPP =
30 buah
HPP Total biaya variabel + total biaya tetap + total biaya operasional =
Jumlah total Lentera Kelapa Desain Ukiran yang diproduksi
30 buah
= Rp 488.000,00
= 8,78 buah
Atau masing – masing terjual :
Produk Desain Sederhana: 50% x 8,78 buah = 5 buah
Produk Desain Ukiran: 50% x 8,78 buah = 5 buah
Break even point dalam rupiah :
Produk Desain Sederhana: 5 buah x Rp. 175.000 = Rp. 875.000
Produk Desain Ukiran: 5 buah x Rp. 235.000 = Rp. 1.175.000
Total BEP = Rp. 875.000 + Rp. 1.175.000 = Rp. 2.050.000
Perhitungan laba rugi
Penjualan : Rp. 2.050.000
Biaya Variabel :
Produk Desain Sederhana: 5 buah x Rp124.003,70= Rp 620.018,5
Produk Desain Ukiran: 5 buah x Rp 184.003,70= Rp 920.018,5
Total biaya variabel = Rp 1.540.037
Contribution Margin : Rp. 2.050.000 - Rp 1.540.037= Rp 509.963
Laba Rugi = Contribution Margin – Biaya Tetap
= Rp 509.963- Rp16.736 = Rp 493.227
Dari perhitungan di atas, BEP akan terjadi saat penjualan produk setiap desain
menyentuh angka 5 buah dengan target penjualan di bulan pertama sebanyak 30 buah
untuk setiap desain, maka BEP akan tercapai pada bulan pertama produksi dan
penjualan.
NERACA
Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar Pasiva Lancar
No Keterangan Jumlah No Keterangan Jumlah
1 Kas Rp 1.000.000,00 1 Modal Pribadi Rp 4.200.000,00
Persediaan
2 Barang Rp 8.100.000,00
Dagang/Produksi
Biaya
3 Operasional Rp 150.000,00
Awal
Total Aktiva Lancar Modal Rp
2
Aktiva Tidak Lancar Pinjaman 5.550.000,00
No Keterangan Jumlah
Perlengkapan
1 Fasilitas Fisik Rp 500.000,00
Produksi
Total Aktiva Tidak
Rp 500.000,00
Lancar
Total Aktiva Rp 9.750.000,00 Total Pasiva Rp 9.750.000,00
Keseluruhan
Note : Sehingga modal pribadi dari masing-masing anggota sebesar Rp 1.400.000,00.
No Keterangan Banyaknya
Desain Sederhana Desain Ukiran
1 Penjualan 30 buah 30 buah
2 Harga Satuan Rp175.000,00 Rp235.000,00
3 Total Harga Rp5.250.000,00 Rp7.050.000,00
4 Total Estimasi Pendapatan Rp12.300.000,00
5 Biaya Produksi Rp3.720.111,11 Rp5.520.111,11
6 Total Variabel Bulan ke-1 Rp9.240.222,22
7 Total Estimasi Profit Bulan ke-1 Rp3.059.777,78
PENUTUP
Kesimpulan
Saran