Anda di halaman 1dari 4

BAB I

KONSEP DASAR KEPERAWATAN INSULIN DAN PENYUNTIKAN INSULIN

PENDAHULUAN

Nah, untuk mengetahui apa itu insulin dan penyuntikan insulin, marilah kita pelajari
Bab 1 yang berjudul “ Konsep Dasar Keperawatan Insulin dan Penyuntikan Insulin”. Bab 1 ini
membahas tentang yang meliputi : (A) pengertian insulin , (B) macam-macam insulin, (C)
indikasi terapi dengan insulin , (D) cara pemberian dan penyimpanan insulin, (E) beberapa
catatan untuk pemberian insulin, (F) teknik penyuntikn insulin, (G) beberapa prinsip
penggunaan insulin di rumah sakit.

Bab ini dapat anda pelajari secara mandiri. Dalam mempelajari bab ini sebaiknya
anda pelajari dengan bertahap, mulai dari materi pembelajaran yang disajikan pada topik
dan mengerjakan soal-soal latihan serta apabila telah yakin memahaminya, berulah anda
diperkenankan untuk melanjutkan mempelajari materi pembelajaran berikutnya.

Didalam bab ini tersedia soal soal vinyet yang hendaknya semua soal tugas ini anda
kerjakan dengan tunas. Dengan mengerjakan semua soal soal vinyet yang ada, anda akan
dapat menilai sendiri tingkat penguasaan atau pemahaman terhadp materi pembelajaran
yang disajikam dalam bab. Dengan mengerjakan semua soal-soal vinyet juga akan dapat
membantu anda mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang disajikan
di dalam bab yang masih belum sepenuhnya dipahami.

Apabila semua soal-soal disetiap topik sudah selesai anda kerjakan, periksalah
jawaban anda dengan menggunakan kunci jawaban yang tersediakan pada bagian akhir dari
dari bab ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi setiap topik .
manfaat mempelajari bab ini adalah membantu anda dalam memahami konsep
keperawatan insulin dan penyuntikan insulin.
Beberapa catatan untuk pemberian insulin

1. Seringkali terjadi kesalahan pemakaian alat suntik insulin atau pemakaian alat suntik
yang tidak sesuai dengan macam insulin.
a) Dipasaran pernah terdapat berbagai macam alat suntik insulin yaitu untuk insulin
40 U/ml dan 100 U/ml dan penggunaannya harus sesuai dengan konsentrasi
insulin yang dipakai.
b) Kesalahan yang sering terjadi adalah memakai alat suntik 40 U dengan insulin
yang 100 U/ml atau sebaliknya alat suntik 100 U dengan insulin 40 U/ml.
2. Untuk mempermudah pengenalan jenis alat suntik dapat dilakukan dengan
memperhatikan warna tutupnya yaitu merah untuk jenis 40 u dan orange/jingga
jenis 100 U.
3. Alat suntik B-D (Becton-Dickinson) dan TERUMO yang 100 U mempunyai 2 bentuk
yang 0.5 cc dengan skala 5,10,15 .... 50 dan 1 cc dengan skala 10,20,30... 100 unit
4. Alat suntik B-D, juga mempunyai beberapa jenis jarum yaitu Ultra fine dengan jarum
29-G dan Micro-fine IV dengan jarum 28-G.
5. Alat bantu suntik insulin baru.
6. Alat suntik berbentuk pen dari Novo Nordisk adalah Novonpen 3, dengan jarum
Novofine, menggunakan penfill 3 ml, mengandung 300 unit insulin (10 unit setiap
cc)
NOVOLET adalah alat bantu suntik insulin sekali pakai (disposable) untuk insulin
human seperti Actrapid, Insulatard dan Mixtard.
FELXPEN adalah alat bantu suntik insulin analog seperti Novorapid, Novomix 30 dan
Levemir
OPTIPEN, OPTISET dan SOLOSTAR merupakan alat abntu suntik insulin Apidra dan
Lantus.
Beberapa prinsip penggunaan insulin di Rumah sakit

1. Pemberian insulin dengan cara “sliding scale” adalah cara yang tidak efektif.
Sebagian besar pasien yang dirawat akan menggunakan insulin basal, nutrisional dan
dosis koreksi.
2. Lakukan pemantauan/pemeriksaan glukosa darah setiap sebelum makan dan
sebelum tidur
3. Buatlah jadwal pemberian suntukan sesuai waktu makan atau pada keadaan basal
4. Koreksi dosis dengan insulin kerja cepat atau kerja singkat
5. Biala terjadi hipoglikemia segera ikut protocol
6. Waktu pemberian disesuaikan untuk analog: Novorapid, Humalog, dan Apidra
diberikan 0-10 menit sebelum makan (dapat pula diberikan selama atau sesudah
makan), dan untuk insulin regular 20-30 menit sebelum makan.
7. Berikan catatan pemberian insulin kepada pasien agar dapat melakukan verifikasi
kebenaran pemberian obat dan bila pulang sudah lebih faham penggunaannya.
8. Laporkan bila ada ususl perubahan dosis, jadwal makan, dipuasakan atau pemberian
TPN.
9. Insulin secara intra vena dapat dilakukan pada keadaan seperti:
a) Keadaan kritis
b) Dipuasakan untuk waktu lama (NPO/nothimg per oral)
c) Peri operatif
d) Terapi nutrisi parental total (TPN
e) Hyperglikemia oleh terapi kortikosteroid
f) Stroke
g) Persalinan, melahirkan
h) Penyesuaian pemberian insulin untik mencari dosis subkutan
i) Penyakit lain yang segera memerlukan insulin

Anda mungkin juga menyukai