Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan fasilitas penunjang
perdagangan, pariwisata dan permukiman. Maka dibangun Ambarukmo Plaza 2
(Amplaz 2) Kulon Progo di Jalan Wates-Purworejo, Kecamatan Temon, Kulon Progo
seluas 33.645,71 m2 dengan total luas bangunan 131.548 m2 yang terdiri bangunan
pusat perbelanjaan dan bangunan apartemen (hotel) serta fasilitas-fasilitas berstandart
international.
Mengacu pada peraturan perundang-undangan dan kriteria jenis kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
merujuk pada Pasal 18 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau
Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL).
Pembangunan Ambarukmo Plaza 2 dalam prosesnya menimbulkan dampak,
baik positif maupun negatif. Dampak negatif inilah yang harus diwaspadai, dikaji, dan
diperhitungkan, agar semua tujuan pembangunan dapat tercapai. Dampak yang
timbul, baik terhadap aspek abiotik, biotik, maupun sosial budaya, dapat mencakup
wilayah-wilayah tertentu yang ada disekitarnya. Untuk mempermudah kajian,
dilakukan pembatasan terhadap wilayah studi yang berpotensi terkena dampak.
Batasan atau lingkupan wilayah studi tersebut berupa batas proyek, batas ekologi,
batas sosial, dan batas admisnistratif.
Berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka kegiatan Pembangunan
Ambarukmo Plaza 2 (Amplaz 2) Kulon Progo wajib memiliki Dokumen Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

B. Pemrakarsa Proyek
- Nama Proyek : AMBARUKMO PLAZA 2
- Penanggung jawab : PT. Putera Mataram Mitra Sejahtera
- Alamat : Jl. Wates – Purworejo
- Lokasi : Desa Kebonrejo, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo

C. Tujuan proyek
1. Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui biaya perizinan atau pajak
2. Penyediaan lapangan kerja/kesempatan usaha
3. Menyediakan layanan pusat perdagangan yang lebih representatif khususnya bagi
masyarakat Yogyakarta bagian Kulon Progo
4. Memberikan kesempatan kerja/usaha bagi masyarakat sekitarnya (Kec. Temon,
Kulon Progo)

D. Landasan hukum
1. Pasal 18 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup
2. Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang
Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

E. Kebijakan pengelolaan lingkungan hidup


1. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional.
2. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup D.I. Yogyakarta
3. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kab. Kulon Progo
4. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Ambarukmo Plaza 2

F. Tujuan dan kegunaan study


Tujuan Study :
1. Mengidentifikasi dampak besar dan penting terhadap rencana kegiatan
Pembangunan Ambarukmo Plaza 2
2. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup yang diprakirakan akan terkena dampak
akibat kegiatan pembangunan Ambarukmo Plaza 2
3. Memprakirakan dan mengevaluasi dampak lingkungan yang terjadi sebagai akibat
adanya kegiatan pembangunan Ambarukmo Plaza 2
4. Merumuskan saran dan tindak dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan di
tapak kegiatan dan sekitarnya.
5. Menciptakan keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup
dalam jangka panjang sebagai satu tujuan utama dari pembangunan yang
berkelanjutan

Kegunaan Study :

1. Bagi Pemrakarsa PT. Putera Mataram Mitra Sejahtera


2. Bagi Pemerintah Kab. Kulon Progo
3. Bagi Masyaraka
BAB II

RUANG LINGKUP

A. Deskripsi Ruang Lingkup Rencana Kegiatan


Status lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi rencana pengembangan Mall
Ambarukmo Plaza 2 merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Dengan menggunakan lahan seluas 3,365 ha. Komponen rencana kegiatan yang
diperkirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan, berdasarkan
urutan tahapan :
1. Tahap pra konstruksi
a. Informasi/sosialisasi kegiatan
b. Survey dan perijinan
c. Perencanaan
2. Konstruksi
a. Rekruitmen Tenaga Kerja
b. Mobilisasi Peralatan dan Material

c. Pembersihan, Penggalian dan Penataan Lahan


d. Dewatering
e. Pembangunan Sipil Ambarukmo Plaza 2

1) Pondasi (Sub Structure)


- Pemasangan sheet pile sebanyak 350 buah yang ditanamkan
disekeliling tapak yang digunakan atau berfungsi sebagai dinding
penahan tanah yang berfungsi untuk menahan tanah disekeliling tapak
proyek agar tidak terjadi longsor pada saat dilakukan penggalian tanah
- Jenis pondasi yang digunakan untuk pembangunan Ambarukmo Plaza
2 adalah pondasi tiang pancang sejumlah 756 buah.
2) Pembangunan Fasilitas Penunjang
- Pemanfaatan sisa lahan yang ada akan digunakan untuk pembangunan
fasilitas penunjang Ambarukmo Plaza 2, meliputi antara lain : pos
satpam, jalan (perkerasan halaman), pagar halaman, drainase
lingkungan serta, ruang terbuka hijau.
f. Demobilisasi Tenaga Kerja dan Peralatan

3. Operasional
a. Operasional Mall dan Hotel Ambarukmo Plaza 2
b. Kegiatan operasional Ambarukmo Plaza 2
- Fasilitas Pelayanan

- Fasilitas Penunjang Kenyamanan

- Daftar dan Jumlah Tenaga Kerja


- Fasilitas Penunjang Oprasional

- Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan, direncanakan menggunakan STP (sewage
treatment Plant) yang diletakkan pada samping kanan bangunan terletak di
basement menggunakan IPAL dengan sistem anaerobik. Sedangkan
limbah cair yang lain serta limpasan air hujan yang menggenang di areal
tapak proyek direncanakan dialirkan ke saluran drainase lingkungan yang
ada pada tapak proyek yang konstruksinya terbuat dari buis beton dan
selanjutnya akan mengalir lewat kali Progo.
- Penanganan dan Pembuangan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh operasional Ambarukmo Plaza 2
berasal dari mall dan hotel, ditampung dalam kontainer yang disediakan
oleh pihak pengelola yang terletak di basement yang bekerjasama dengan
Dinas Kebersihan Kota Kulon Progo untuk pengangkutan kontainer 2-3
kali/minggu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banyuroto, Kulon
Progo.
- Limbah Gas
Limbah gas dihasilkan dari operasional genset yang hanya akan
dioperasikan dalam keadaan darurat (jika penerangan dari PLN (Persero))
padam. Penanganan gas buang akan dilakukan dengan pemasangan
cerobong asap.

c. Pemeliharaan Mall dan Hotel Ambarukmo Plaza 2


- Penggunaan Air Bersih :
 Kebutuhan air bersih untuk kegiatan rutin operasional Ambarukmo
Plaza 2 direncanakan menggunakan pasokan air dari PDAM Kulon
Progo
 Kebutuhan air bersih bagi kegiatan operasional Ambarukmo Plaza 2 ,
direncanakan adanya alternatif sumber air bersih diluar PDAM antara
lain menggunakan sumur artetis (Apabila kapasitas air dari PDAM
Kulon Progo tidak mencukupi).
- Penggunaan Energi:
 Listrik PLN, kapasitas terpasang 2.500 KVA
 Listrik Cadangan, 2.500 KVA dari 2 diesel genset
- Sistem Keamanan dan Penanggulangan Kebakaran:
 Pembangunan tandon hydrant kebakaran
 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan box hydrant
 Pemasangan sprinkle
 Monitoring keamanan jaringan kelistrikan

B. Lingkup telaah kegiatan di sekitar proyek dan dampaknya

Kegiatan saat ini yang terdapat di sekitar lokasi proyek pembangunan


Ambarukmo Plaza 2 antara lain meliputi : permukiman penduduk wilayah Kecamatan
Temon, Bandara NYIA, Perkantoran dan Pendidikan. Kegiatan di sekitar proyek
tersebut diperkirakan akan berdampak, baik terhadap aspek fisik-kimia, biologi,
maupun aspek sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat.

C. Kegiatan lain yang ada disekitar tapak proyek


1. Kegiatan Perdagangan dan Perhotelan
2. Kegiatan Perkantoran dan Pendidikan
3. Kegiatan Permukiman
D. Rona lingkungan awal
1. Fisik-Kimia
a. Iklim
Curah Hujan Kecamatan Temon 2019

b. Topografi dan Geologi


c. Hidrologi
d. Kualitas Udara dan Kebisingan
e. Kualitas Air

2. Biologi
a. Vegetasi :
1) Tembelekan (Lantana samara), Teh-tehan (Achalipha sp), Putri Malu
(Mimos Pudica), Krokot (Portulaca oleracea) dan Alang-alang
(Imprerata cylindrica).
2) Jenis tanaman pelindung / pekarangan dan hias antara lain Angsana
(Pterocarpus indicus), Waru (Hibiscus tiliaceus), Bambu (Bambusa
spp), Pepaya (Carica pepaya), Kirai parung (Filisium sp), Bogenvil
(Bougainvillea spectabilis) dan Sri Rejeki.
b. Fauna :
1) Jenis-jenis burung, reptilia dan mamalia seperti : burung Prenjak
(Prinia familiaris), burung Gereja (Passer montanus) dan Perkutut
(Geopelia striata). Selain burung, jenis reptilia yang dijumpai di
daerah tapak proyek adalah Kadal (Moubouya multifasciata)
sedangkan mamalia yang dijumpai adalah Tikus (Rattus sp).

3. Sosial, Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Masyarakat


a. Kependudukan
b. Kepadatan Penduduk
c. Sarana Perekonomian
d. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan
e. Struktur Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan
f. Kesehatan Masyarakat

E. Isu – isu pokok (dijadiin komponen dampak penting/tdk penting


1. Proses Pelingkupan Dampak
a. Identifikasi Dampak Potensial
Identifikasi dampak potensial meliputi dampak primer, sekunder dan
tersier yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya kegiatan
pembangunan Ambarukmo Plaza 2
b. Evaluasi Dampak Potensial
1) Evaluasi dampak potensial bertujuan untuk menghilangkan dampak
potensial yang tidak relevan atau tidak penting
2) Metode yang digunakan adalah interaksi kelompok meliputi
pemrakarsa yang dalam hal ini diwakili oleh konsultaan, instansi
terkait dan masyarakat
c. Pemusatan Dampak Penting (focussing)
Pemusatan dampak penting (focussing) bertujuan untuk
mengelompokkan dampak penting hipotetik yang telah dirumuskan pada
tahap sebelumnya sehingga akan dihasilkan isu-isu pokok lingkungan
yang mencerminkan keterkaitan antar komponen kegiatan dan komponen
lingkungan.
2. Isu Pokok Komponen Kegiatan Yang Menimbulkan Dampak
a. Tahap Prakonstruksi
komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap
lingkungan adalah : kegiatan sosialisasi / informasi kegiatan, perijinan
dan perencanaan.
b. Tahap Konstruksi
komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting adalah
rekruitment dan demobilisasi tenaga kerja, mobilisasi dan demobilisasi
peralatan serta bahan/material, pematangan lahan dan pekerjaan
konstruksi / fisik.
c. Tahap Oprasional
Komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting adalah
kegiatan rekruitmen tenaga kerja, operasional Ambarukmo Plaza 2 dan
pemeliharaan.
3. Isu pokok Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak
a. Tahap Prakonstruksi
Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat : Persepsi
negatif masyarakat yaitu terjadinya kekhawatiran perubahan kondisi
lingkungan (kebisingan, getaran, polusi udara, kerusakaan bangunan)
dan persepsi positif masyarakat akibat terbukanya kesempatan untuk
bekerja dan berusaha.
b. Tahap Konstruksi
1) Aspek Fisik-Kimia
- Perubahan kualitas udara
- Kebisingan dan getaran
- Banjir dan air larian
- Perubahan kualitas air
- Transportasi
- Kenyamanan dan estetika
- Timbulan sampah
- Insiden kebakaran
- Kerusakan bangunan
2) Aspek Biologi
Komponen lingkungan biologi yang diperkirakan terkena dampak
penting pada tahap konstruksi Ambarukmo Plaza 2 adalah hilangnya
vegetasi darat dan gangguan biota perairan (mikrobiologi).
3) Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
- Pertambahan Penduduk
- Kesempatan Kerja
- Mata Pencaharian
- Peningkatan Pendapatan Masyarakat
- Pola Hubungan Sosial
- Pendapatan Daerah
- Kesehatan Masyarakat
- Persepsi positif – negatif masyarakat yaitu terjadinya gangguan
lingkungan (kebisingan, getaran, polusi udara, kerusakaan
bangunan, kekhawatiran penduduk berkaitan dengan status lahan
sengketa dengan pihak lain dan terbukanya kesempatan kerja
serta berusaha).
c. Tahap Operasional
1) Aspek Fisik-Kimia
- Perubahan Kualitas Udara
- Kebisingan dan Getaran
- Banjir dan air larian
- Perubahan kualitas air
- Transportasi
- Kenyamanan dan estetika
- Timbulan sampah
- Insiden kebakaran
2) Aspek Biologi
Komponen lingkungan biologi yang diperkirakan terkena dampak
penting pada kegiatan operasional Ambarukmo Plaza 2 adalah
gangguan biota perairan (mikrobiologi).
3) Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat
- Pertambahan Penduduk
- Kesempatan Kerja
- Mata Pencaharian
- Peningkatan Pendapatan Masyarakat
- Pendapatan Daerah
- Pola Hubungan Sosial
- Kesehatan Masyarakat
- Persepsi Masyarakat
- Lingkup wilayah study
Berdasarkan dampak besar dan penting yang akan ditimbulkan, maka wilayah
studi meliputi daerah yang dibatasi oleh batas proyek, batas ekologis, batas sosial
dan batas administratif yang dijelaskan sebagai berikut:
o Batas Proyek
Lokasi rencana ”Ambarukmo Plaza 2” di Desa Kebonrejo, Kecamatan
Temon, Kabupaten Kulon Progo, yang batas utara: Kabupaten Magelang
batas barat: Kabupaten Purworejo; batas selatan: Samudra Hindia; dan
batas timur: Kabupaten Sleman, dan Bantul.
o Batas Ekologis
Batasan ekologis adalah ruang persebaran dampak dari kegiatan
”Ambarukmo Plaza 2” menurut media transportasi limbah (air dan
udara), dimana proses alami berlangsung yang diperkirakan
menimbulkan dampak. Rencana pembangunan ”Ambarukmo Plaza 2”
secara ekologis memberi dampak seperti udara dan transportasi di Desa
Kebunrejo dan sekitarnya. Sedangkan air/limbah cair, sesuai dengan
badan air/penerima limbah cair nantinya, yaitu menurut aliran saluran
air.
o Batas Sosial
Batasan sosial adalah ruang sekitar rencana ”Ambarukmo Plaza 2” yang
merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial di Desa
Kebonrejo, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.
o Batas Administratif
Batasan administratif adalah ruang dimana ”Ambarukmo Plaza 2” dan
masyarakat melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya atas
dasar uraian : a, b, c yaitu di Desa Kebonrejo, Kecamatan Temon,
Kabupaten Kulon Progo.

DAMPAK PENTING HIPOTETEIK

TAMBAHIN PETA OVERLAY + BATASDIPERKECIL


BAB III
METODE STUDI

A. Jenis data yang dikumpulkan


1. Data Primer
2. Data Sekunder

B. Metode pengumpulan dan analisis data


1. Metode kuisioner
Metode yang digunakan dalam pembangunan pusat perbelanjaan, dilakukan
wawancara dengan masyarakat sekitar daerah pembangunan sebagai responden.
Data yang dikumpulkan adalah tanggapan responden mengenai pembangunan
pusat perbelanjaan di daerah tersebut. Model wawancara yang digunakan adalah
dengan menggunakan angket yang berapa pertanyaan tertulis yang ditujukan
kepada responden. Jawaban semua responden atas semua pertanyaan kemudian di
catat dan di analisis.
2. Metode wawancara
Digunakan jika diantara responden tidak dapat memahami tulisan ( tidak dapat
membaca ) atau menuliskan jawabannya. Data yang dikumpulkan dari responden
adalah tanggapan mereka tentang pembangunan pusat pembelanjaan didaerah
tersebut.

F. HOLISTIK

G. Metode identifikasi dampak


H. Metode prakiraan dampak

I. Metode evaluasi dampak


Metode yang digunakan dalam perkiraan dampak besar dan penting adalah
1. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi, cara yang paling efektif dengan
melengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrumen serta mengadakan
pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat
2. Dokumentasi
Yaitu mencari data yang mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah. Hal-hal yang perlu ditelaah adalah
a. Penyebab timbulnya (sumber) dampak
b. Perkiraan besardampak yang dilakukan dengan cara menganalisis perbedaan
perubahan kesehatan lingkungan antara sebelum dan setelah adannya usaha
atau kegiatan
c. Sifat penting dampak terhadap kesehatan lingkungan
Metode evaluasi dampak Yaitu pengambilan keputusan berdasarkan data atau
informasi dari hasil analisis perkiraan dampak besar dan penting yang secara khusus
dijelaskan hubungan antara rencana kegiatan, ruang lingkungan awal dan
kemungkinan timbulnya dampak kesehatan baik langsung maupun tidak langsung.
Ukuran atau nilai dari evaluasi dampak potensial didasarkan pada
pertimbangan besar atau luasnya rencana usaha atau kegiatan yang :
a. Dapat menimbulkan perubahan kualitas lingkungan yang memungkinkan
berkembangbiaknya vektor penyakit.
b. Memerlukan pengerakan SDM, sehingga memungkinkan terjadinya
interaksi antar penduduk.
c. Membutuhkan balan toksik dan mempunyai potensi untuk menimbulkan
resiko kesehatan baik akut maupun kronis.
d. Menurunkan kualitas SDM karena daya dukung lingkungan yang tidak
memadahi lagi, sehingga berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

1. Status Studi Amdal


Rencana pembangunan Mall Ambarukmo Plaza 2 ini merupakan pengembangan dari
Mall Ambarukmo Yogyakarta ditetapkan berdasarkan status administrasi wilayah
dimana kegiatan proyek dilaksanakan yaitu di Desa Kebonrejo Kecamatan Temon
Kabupaten Kulon Progo Status studi AMDAL dari pembangunan Mall Ambarukmo
Plaza 2 di Kulon Progo ini dilakukan setelah studi kelayakan teknis dan ekonomis.
Pembangunan Mall Ambarukmo Plaza 2 di Kulon Progo ini sangat penting karena
dapat meningkatkan perekonomian di daerah Kulon Progo yang mana didaerah
tersebut terdapat bandara internasional yang memungkinkan peningkatan wisatawan
di Kulon Progo.
2. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang dan
Ketentuan Peraturan Perundangan
Dilihat dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo, rencana
pembangunan Mall Ambarukmo Plaza 2 ini tidak bertentangan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kulon Progo, sebab lokasi kegiatan merupakan
kawasan strategis yang menghubungkan antara wilayah/ kawasan bahan baku menuju
pusat kota, dan menjadikan wilayah strategis tersebut menjadi wilayah untuk
pariwisata khususnya mengenai pusat perbelanjaan dan rekreasi keluarga.
3. Deskripsi Rencana Kegiatan
Status lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi rencana pengembangan Mall
Ambarukmo Plaza 2 merupakan lahan milik Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.
Dengan menggunakan lahan seluas 3,365 ha.
Komponen rencana kegiatan yang diperkirakan berpotensi menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, berdasarkan urutan tahapan :
4. Konstruksi
g. Rekruitmen Tenaga Kerja
h. Mobilisasi Peralatan dan Material
i. Pembersihan, Penggalian dan Penataan Lahan
j. Dewatering
k. Pembangunan Sipil Ambarukmo Plaza 2
l. Demobilisasi Tenaga Kerja dan Peralatan

5. Operasi
d. Operasional Mall Ambarukmo Plaza 2
e. Kegiatan operasional Ambarukmo Plaza 2
f. Pemeliharaan Mall Ambarukmo Plaza 2

Anda mungkin juga menyukai