Hasil
Analisis Potensi Bahaya
Lokasi: Tempat Pengolahan Limbah Padat RS
4 Hartanto L D 34 CS 7
6 Marjilah P F 28 IPSRS 5
7 Imran L G 45 CS 21
9 Dwi Hermawan L I 37 CS 9
10 Suroyo L J 33 CS 5
Analisis Penyakit Akibat Kerja
JAWABAN RESPONDEN
NO URAIAN PERTANYAAN KETERANGAN
A B C D E F G H I J
1 Jarak rumah dg tempat kerja 10 km 14 km 23 km 13 km 20 km 9 km 3 km 22 km 15 km 5 km Jarak terjauh 23 km
Buang Sortir linen,
Cleaning
sampah, melipat Memandika Ambil linen Memoto-ng Cleaning Monitor-ing Potong Potong Pekerjaan didominasi
2 Kegiatan sehari-hari tumpahan
Nyapu, linen, n jenazah dr bangsal drigen service sanitasi rumput rumput oleh kerja dinamis
darah, KM
Ngepel washer
Lelah, pegal-
10 Keluhan Lelahan Pegal-pegal T Lelahan Lelahan Lelah T Lelah Lelah
pegal Kelelahan mendominasi
keluhan dari responden
11 Sejak kapan keluhan dirasakan 1 thn 1 thn T T 3 bln T T T T T Kelelahan terjadi sejak 1
tahun yang lalu
Keluhan didapat setelah 5 dari 10 kelelahan
12 Y Y T T Y Y T T T Y
bekerja setelah bekerja
Minum
Istirahat, Istirahat, ke Istirahat, Istirahat, Istirahat dan minum air
13 Langkah yang anda lakukan suplemen T T Istirahat Istirahat T
minum air puskesmas minum air minum air adalah langkah mudah
otot
agar kelelahan membaik
4 Hartanto L D 34 CS 7
6 Marjilah P F 28 IPSRS 5
7 Imran L G 45 CS 21
9 Dwi Hermawan L I 37 CS 9
10 Suroyo L J 33 CS 5
Analisis Psikososial
JAWABAN RESPONDEN
NO URAIAN PERTANYAAN KETERANGAN
A B C D E F G H I J
RS menyediakan APD RS menyediakan APD
1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
lengkap lengkap bagi pekerja
7 dari 10 pekerjaan tidak
2 Pekerjaan monoton Y T T T Y T Y T T T
monoton
Hubungan kerja antara atasan 4 dari 10 tidak serasi
3 Y Y T Y T T T T T Y
kurang serasi dengan atasan
Hubungan kerja antara sesama 3 dari 10 tidak serasi
4 Y T Y Y T T T T T T
kurang serasi dengan sesama pekerja
Pekerjaan melampaui Pekerjaan sesuai
5 T T T T T T T T T T
kemampuan kemampuan
Saat bekerja ada yang 3 dari 10 tertekan saat
6 Y T T T Y T T T Y T
membuat tertekan bekerja
Keluhan stress, jenuh,
Stress, Jenuh,
7 Uraikan keluhan Jenuh T T Bosan T T Lelah Lelah bosan, lelah, malas
malas gerak stress
gerak
UNIT LAMA
NO NAMA JK KODE USIA
KERJA KERJA
1 Sumipriyanti P A 31 CS 5
4 Hartanto L D 34 CS 7
6 Marjilah P F 28 IPSRS 5
7 Imran L G 45 CS 21
9 Dwi Hermawan L I 37 CS 9
10 Suroyo L J 33 CS 5
C. Pembahasan
Kegiatan yang berkaitan dengan mata kuliah Potensi Bahaya dan
Penyakit Akibat Kerja meliputi observasi potensi bahaya di instalasi gizi,
laundry, dan tempat pengelolaan sampah RS. Bersamaan dengan itu, dilakukan
wawancara perihal kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), dan
psikososial karyawan.
Sasaran dari wawancara di atas diataranya adalah petugas laundry,
cleaning service, pemulasaran jenazah, sanitasi, pengelola sampah RS, sarana
prasarana. Jumlah responden adalah 10 orang.
Selanjutnya, potensi bahaya (ekstrim) yang terjadi pada pekerjaan
pengelolaan sampah RS adalah kejadian tertusuk oleh sampah medis infeksius.
Pekerjaan pada instalasi gizi yang memiliki potensi bahaya ekstrim adalah pada
saat penggantian tabung gas (kebocoran) timbul ledakan, selain itu juga karena
adanya kejadian tersetrum oleh peralatan listrik di dapur. Pekerjaan pada
laundry potensi bahaya ekstrim diantaranya adalah ledakan tabung gas mesin
pengering atau produksi uap setrika.
Upaya yang dapat diterapkan agar dapat mengurangi potensi bahaya
adalah dibuat Standard Prosedur Opersional (SPO) dan pemakaian Alat
Pelindung Diri (APD) yang lengkap dan sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan. Misalnya, penggunaan sepatu boots, sarung tangan, masker bagi
pekerja cleaning service.
Kecelakaan kerja berdasarkan wawancara didapatkan hasil pekerja lebih
sering mengalami insiden terpeleset, disamping itu, pekerja mayoritas
menyatakan telah mengikuti pelatihan K3. Hal ini, kemungkinan merupakan
syarat masuk menjadi pekerja di fasyankes RS.
Penyakit akibat kerja yang sering terjadi adalah gangguan otot, sehingga
pekerja mengeluhkan sering terjadi pegal-pegal (lelah), namun akan sembuh
apabila mereka istirahat. Jam kerja yang diterapkan telah memenuhi standard
yaitu 8 jam/hari dan sesuai dengan kemampuan pekerja.
Selanjutnya, faktor psikososial kerja bahwa ketidakserasian dengan
atasan cukup mendominasi, selain itu antar sesama pekerja pun demikian. Itu
artinya, perlu adanya perbaikan hubungan kerja, salah satunya dengan
diadakannya refreshing tahunan. Selain itu, keluhan yang mendominasi berupa
kelelahan, dan jenuh. Kemungkinan adalah faktor lain yang terjadi di rumah
dan terbawa pada saat bekerja, hal ini berdasarkan jawaban bahwa pekerjaan
mereka di tempat kerja tidaklah monoton, dan sesuai dengan kemampuan.
D. Kesimpulan
1. Dari kegiatan observasi terhadap potensi bahaya yang mungkin terjadi di
tempat kerja, yaitu pada instalasi gizi, laundry, dan tempat pengelolaan
sampah RS, bahaya yang tergolong ekstrim yaitu potensi tertular penyakit
akibat tertusuk jarum/sampah medis infeksius, ledakan tabung gas, dan
potensi pajanan agent penyakit pada memproses linen kotor, dan atau
mengedarkan makanan di bangsal-bangsal.
2. Upaya dalam hal menurunkan potensi bahaya adalah dengan dibuatnya
Standar Prosedur Operasional (SPO) dan pemakaian Alat Pelindung Diri
(APD) yang lengkap dan disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Hal ini
adalah upaya dari segi administratif.
3. Kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah terpeleset, perlu kehati-hatian
dalam hal berjalan dan menjaga kebersihan dari lantai.
4. Penyakit akibat kerja yang dikeluhkan pekerja berdasarkan pertanyaan
kuesioner adalah gangguan otot berupa pegal-pegal atau faktor kelelahan
kerja.
5. Psikososial yang terjadi adalah ketidakserasian antar pekerja, baik antar
sesama atau dengan atasan. Perlu upaya komunikasi yang baik, saling
menghormati, bekerja sesuai SPO yang ditetapkan, dan kegiatan refreshing
tahunan.