DEFINISI
1
kita tidak dapat berbuat banyak untuk menolong. Keadaan ini bukan berarti kita tidak
dapat melakukan pendamping, tetapi kehadiran kita adalah untuk membantu mereka
bertahan dalam situasi krisis yang bagaimanapun beratnya. Dukungan berupa kehadiran
dan sapaan yang meneduhkan dan sikap yang terbuka, akan mengurangi penderitaan
mereka.
4. Fungsi menyembuhkan
Dalam hal pendamping pastoral, fungsi penyembuhan ini sangat penting dalam arti
bahwa melalui pendamping yang berisi kasih sayang, rela mendengarkan segala keluhan
batin, dan kepedulian yang tinggi akan membuat seseorang yang sedang menderita
mengalami rasa aman dan kelegaan sebagai pintu masuk kearah penyembuhan yang
sebenarnya. Fungsi ini sangat penting karena berguna bagi mereka yang dukacita dan
luka batin akibat ditinggal seseorang, biasanya berakibat pada penyakit psikosomatis,
suatu penyakit yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh tekanan mental
yang sangat berat.
5. Fungsi mengasuh
Dalam hal menolong mereka yang memerlukan pendamping kita perlu melihat
potensi apa yang dapat menembuh-kembangkan kehidupan sebagai kekuatan yang dapat
diandalkannya untuk melanjutkan kehidupan. Untuk itu diperlukan pengasuhan kearah
pertumbuhan melalui proses pendamping pastoral.
6. Fungsi mengutuhkan
Fungsi ini adalah fungsi pusat karena sekaligus merupakan tujuan utama dari
pendampingan pastoral, yaitu pengutuhan kehidupan manusia dalam segala aspek
kehidupannya yakni: fisik, sosial, mental dan spiritual.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Sebagai Rumah Sakit Pemerintah Pelayanan Kerohanian yang dilaksanakan oleh RSD.
Kolonel Abundjani diperuntukkan bagi setiap pasien dan atau keluarganya tanpa
membedakan suku agama, ras, jenis kelamin, golongan maupun status sosial.
3
BAB III
TATA LAKSANA
Kegiatan ini tidak lepas dari fungsi pendampingan (sesuai fungsi menyembuhkan) yang
merupakan tujuan-tujuan operasional yang hendak dicapai dalam memberikan pertolongan
kepada orang lain sebagaimana telah disebutkan diatas dengan tujuan bahwa melalui
interaksi ini kita dapat membawa pasien pada hubungan dengan Tuhan.
A. Tim Kerohanian
1. RSD Kolonel Abundjani membentuk tim kerohaniam yang terdiri dari unsur
rohaniawan agama islam, kristen protestan dan kristen katolik, dan staf di setiap
ruangan yang diberikan tugas untuk mengurusi kebutuhan pelayanan kerohanian.
2. RSD Kolonel Abundjani bekerjasama dengan Departemen Agama Kabupaten
Merangin untuk membantu menyediakan rohaniawan yang belum disediakan rumah
sakit.
B. Tempat Pelayanan
Pelayanan kerohanian dapat dilakukan di tempat pelayanan Pasien, seperti:
1. Ruang Perawatan pasien rawat inap
2. Ruang Perawatan pasien ICU.
3. Bila pasien masih diruang perawat pertama (IGD) atau di ruangan observasi, maka
pelayanan kerohanian dapat dilakukan ruang duka (Kamar Jenazah).
C. Tata Tertib
Selama pelayanan kerohanian agar diperhatikan tata tertib sebagai berikut :
1. Tidak mengganggu kenyamanan pasien lainnya.
2. Tidak memaksakan keyakinan atau agama kepada pasien.
3. Tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Pelayanan kerohanian harus melalui pihak RSD Kolonel Abundjani
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Perawat memberikan informasi pada saat orientasi pasien tentang bahwa rumah sakit
menyediakan pelayanan kerohanian.
2. Pasien atau keluarga meminta pelayanan kerohanian kepada pihak rumah sakit dan
mengisi form yang telah disediakan.
3. Perawat menghubungi Tim Kerohanian rumah sakit untuk memfasilitasi pelayanan
kerohanian.
4. Rohaniawan melapor keruangan yang dituju, rohaniawan diberikan tanda pengenal
rohaniawan. Kecuali rohaniawan yang didatangkan oleh keluarga, terlebih dahulu
meminta identitas diri/KTP dan melakukan pencatatan di buku kunjungan.
5. Rohaniawan mengisi form bukti pelayanan kerohanian setelah memberikan pelayanan
kerohanian.
4
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan : di Bangko
Pada tanggal : 03 Juli 2019
DIREKTUR
RSD KOLONEL ABUNDJANI
BERMAN SARAGIH