Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas nikmat dan
karunianyalah sehingga Panduan Pelayanan Kerohanian RSD Kolonel Abundjani Bangko
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Perlu disadari bahwa bimbingan kerohanian adalah kebutuhan pasien dan keluarga
selama dalam perawatan yang harus dihormati dan dihargai.
RSD Kolonel Abundjani Bangko bertanggung jawab untuk melindungi Hak Pasien
secara efektif dan mengedepankan hak pasien, sehingga diharapkan hasil pelayanan pasien
dapat berjalan optimal.
Menyadari bahwa Panduan Pelayanan Kerohanian ini masih tidak sempurna dan kami
sangat mengharapkan masukkan dari para pihak yang terlibat dalam pelayanan pasien di RSD
Kolonel Abundjani Bangko, sehingga panduan ini betul-betul dapat menjadi salah satu
panduan dari RSD Kolonel Abundjani Bangko.
Penyusunan Panduan ini mengacu pada Undang-Undang Kesehatan RI serta adanya
dukungan dari pihak manajemen RSD Kolonel Abundjani Bangko.
Untuk itu tim penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga panduan ini dapat
bermanfaat dalam pelayanan kepada pasien di RSD Kolonel Abundjani Bangko.
Penyusun
i
PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN
RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO
TERAKREDITASI : UTAMA ( 2017 – 2020 )
Jalan Kesehatan No. 20 Pematang Kandis Bangko telp. (0746) 21459,21118
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH KOLONEL ABUNDJANI BANGKO
NOMOR : 02/B/HPK/RSD/VI/2019
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAKSANAAN PELAYANAN KEROHANIAN
ii
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1609);
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAKSANAAN
PELAYANAN KEROHANIAN
Ditetapkan : di Bangko
Pada Tanggal : 03 Juli 2019
BERMAN SARAGIH
iii
DAFTAR ISI :
iv
BAB I
DEFINISI
1
Kita diperhadapkan kepada seseorang yang tiba-tiba mengalami krisis mendalam
(kehilangan kematian orang-orang yang dikasihi, dukacita) dan seringkali pada saat itu
kita tidak dapat berbuat banyak untuk menolong. Keadaan ini bukan berarti kita tidak
dapat melakukan pendamping, tetapi kehadiran kita adalah untuk membantu mereka
bertahan dalam situasi krisis yang bagaimanapun beratnya. Dukungan berupa kehadiran
dan sapaan yang meneduhkan dan sikap yang terbuka, akan mengurangi penderitaan
mereka.
4. Fungsi menyembuhkan
Dalam hal pendamping pastoral, fungsi penyembuhan ini sangat penting dalam arti
bahwa melalui pendamping yang berisi kasih sayang, rela mendengarkan segala keluhan
batin, dan kepedulian yang tinggi akan membuat seseorang yang sedang menderita
mengalami rasa aman dan kelegaan sebagai pintu masuk kearah penyembuhan yang
sebenarnya. Fungsi ini sangat penting karena berguna bagi mereka yang dukacita dan
luka batin akibat ditinggal seseorang, biasanya berakibat pada penyakit psikosomatis,
suatu penyakit yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh tekanan mental
yang sangat berat.
5. Fungsi mengasuh
Dalam hal menolong mereka yang memerlukan pendamping kita perlu melihat
potensi apa yang dapat menembuh-kembangkan kehidupan sebagai kekuatan yang dapat
diandalkannya untuk melanjutkan kehidupan. Untuk itu diperlukan pengasuhan kearah
pertumbuhan melalui proses pendamping pastoral.
6. Fungsi mengutuhkan
Fungsi ini adalah fungsi pusat karena sekaligus merupakan tujuan utama dari
pendampingan pastoral, yaitu pengutuhan kehidupan manusia dalam segala aspek
kehidupannya yakni: fisik, sosial, mental dan spiritual.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA
Kegiatan ini tidak lepas dari fungsi pendampingan (sesuai fungsi menyembuhkan) yang
merupakan tujuan-tujuan operasional yang hendak dicapai dalam memberikan pertolongan
kepada orang lain sebagaimana telah disebutkan diatas dengan tujuan bahwa melalui
interaksi ini kita dapat membawa pasien pada hubungan dengan Tuhan.
A. Tim Kerohanian
1. RSD Kolonel Abundjani membentuk tim kerohaniam yang terdiri dari unsur
rohaniawan agama islam, kristen protestan dan kristen katolik, dan staf di setiap
ruangan yang diberikan tugas untuk mengurusi kebutuhan pelayanan kerohanian.
2. RSD Kolonel Abundjani bekerjasama dengan Departemen Agama Kabupaten
Merangin untuk membantu menyediakan rohaniawan yang belum disediakan rumah
sakit.
B. Tempat Pelayanan
Pelayanan kerohanian dapat dilakukan di tempat pelayanan Pasien, seperti:
1. Ruang Perawatan pasien rawat inap
2. Ruang Perawatan pasien ICU.
3. Bila pasien masih diruang perawat pertama (IGD) atau di ruangan observasi, maka
pelayanan kerohanian dapat dilakukan ruang duka (Kamar Jenazah).
C. Tata Tertib
Selama pelayanan kerohanian agar diperhatikan tata tertib sebagai berikut :
1. Tidak mengganggu kenyamanan pasien lainnya.
2. Tidak memaksakan keyakinan atau agama kepada pasien.
3. Tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Pelayanan kerohanian harus melalui pihak RSD Kolonel Abundjani
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Perawat di unit rawat inap memberi informasi pada saat orientasi pasien bahwa
rumah sakit menyediakan pelayanan kerohanian.
2. Pasien atau keluarga meminta pelayanan kerohanian kepada pihak rumah sakit dan
mengisi form permintaan pelayanan kerohaniaan sesuai dengan form yang telah
disediakan.
3. Perawat menghubungi rohaniawan rumah sakit sesuai dengan form permintaan
pelayanan kerohanian.
4. Rohaniawan melapor keruangan yang dituju, rohaniawan diberikan tanda pengenal
rohaniawan. Kecuali rohaniawan yang didatangkan oleh keluarga, terlebih dahulu
dimintakan identitas diri/KTP dan melakukan pencatatan dibuku kunjungan.
5. Rohaniawan memberikan pelayanan kerohanian.
6. Rohaniawan mengisi form bukti pelayanan kerohanian setelah memberikan
pelayanan kerohanian.
4
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan : di Bangko
Pada tanggal : 03 Juli 2019
BERMAN SARAGIH