NOMOR 583/03-B/HK/2016
TENTANG
GUBERNUR BALI,
MEMUTUSKAN;
Menetapkan :
Ditetapkan di Denpasar
pada tanggal 19 Januari 2016
TENTANG
A. Panitia.
Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
B. Narasumber.
NO NAMA INSTANSI MATERI
1. dr. Ketut Suarjaya, Dinas Kesehatan Kebijakan Pelayanan
MPPM Provinsi Bali Kesehatan Anak dan remaja
RESUME
TENTANG
I. Latar Belakang :
Bahwa remaja merupakan aset dan potensi bangsa di masa depan dan masa
remaja merupakan masa yang rawan, dimana secara fisik ia akan mengalami
perubahan yang spesifik dan secara psikologi akan mulai mencari identitas
diri. Hal ini menyebabkan remaja mempunyai rasa keingintahuan yang besar
sehingga suka mencoba-coba hal baru untuk itu remaja perlu didukung
dengan informasi dan ketrampilan yang tepat agar tidak terjebak dalam
perilaku berisiko seperti Infeksi Menular Seksual/Infeksi Saluran Reproduksi,
HIV dan AIDS, Penyalahgunaan NAPZA, dan masalah gizi.
Remaja cenderung memeperoleh informasi kesehatan reproduksi melalui
teman sebayanya ,seperti yang ditunjukkan oleh data SKRRI tahun 2007,
dimana sebesar 44,3 % remaja perempuan dan 46,9% remaja laki –laki
menjadikan temannya sebagai sumber informasi perubahan fisik saat
pubertas.Selain itu ,sebesar 69,3 % remaja perempuan dan 56,7% remaja laki
–laki lebih suka mencurahkan hati (curhat) tentang kesehatan reproduksi
dengan temannya dibandingkan dengan guru atau orang tua.
Melihat kecenderungan tersebut maka dibutuhkan remaja yang terlatih
menjadi konselor sebaya ,sebagai tempat curhat dan informasi yang tepat dan
benar sehingga dapat membantu remaja untuk mengembangkan pribadi yang
lebih sehat, mandiri dan dapat mencegah pengaruh lingkungan yang negatif.
.
II. Dasar Hukum :
1. Undang–Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);
B. Waktu :
Kegiatan Pertemuan Konselor Sebaya akan dilaksanakan 4 (empat)
angkatan yaitu :
a. Angkatan I Minggu I Bulan Mei dibagi menjadi 2 kelas;
- kelas A sebanyak 40 orang siswa/siswi SMP 9 Kab/kota
- kelas B sebanyak 40 orang siswa/siswi SMP 9 Kab/kota
V. Sumber anggaran :
Pembiayaan Kegiatan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Pemerintah Provinsi Bali tahun 2016.
1. Latar Belakang
a. Dasar Hukum :
1. Undang–Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958
Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1649);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan
dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4019 ;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 649);
b. Batasan
Adalah adanya kegiatan pertemuan Konselor sebaya bagi siswa/siswi
SMP dan SMU se-Bali serta pendekatan terpadu antara orang tua, guru,
tenaga kesehatan, petugas lintas sector terkait, LSM, dan yang terpenting
adalah peran serta remaja dalam meningkatkan dan memperkuat
jejaringnya guna meningkatkan kemampuan remaja dalam memberikan
konseling dengan teman sebaya dan sinkronisasi pelaksanaan pelayanan
Kesehatan peduli remaja di tempat puskesmas, sekolah, dan lembaga
sosial yang ada di masyarakat.
b. Keluaran
Terselenggaranya pertemuan konselor sebaya dan memperkokoh kerja
sama dengan pihak terkait dalam penanganan dan penatalaksanaan
Pelayanan Kesehatan reproduksi bagi Remaja.
b. Tahapan Kegiatan
1).Persiapan pelaksanaan :
- menghubungi pihak-pihak terkait dengan
2).Pelaksanaan
- mengadakan pertemuan dengan pihak terkait sesuai dengan jadwal.
3).Pelaporan
- membuat laporan hasil pertemuan.
9. Biaya
Biaya yang digunakan untuk kegiatan ini berasal dari DIPA Pembinaan
Pelayanan Kesehatan Anak Satker Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun
Anggaran 2016. Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut disajikan dalam
Rencana Anggaran Biaya (RAB).