Anda di halaman 1dari 5

ZAKAT

PENGERTIAN ZAKAT
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim
untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir
miskin dan semacamnya, sesuai dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat
termasuk rukun Islam ke-4 dan menjadi salah satu unsur paling penting
dalam menegakkan syariat Islam.
Oleh karena itu, hukum zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah
seperti shalat, puasa, dan lainnya dan telah diatur dengan rinci berdasarkan
Al-Quran dan Sunnah.

MACAM-MACAM ZAKAT
Zakat terdiri dari dua macam:
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat
Muslim menjelang hari raya Idul Fitri atau pada bulan Ramadan. Zakat
fitrah dapat dibayar dengan setara 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan
pokok dari daerah yang bersangkutan. Makanan pokok di Indonesia
adalah nasi, maka yang dapat dijadikan sebagai zakat adalah berupa
beras.

Apa saja Syarat-syarat Zakat Fitrah?


Sebelum mengeluarkan zakat fitrah, ada baiknya kita ketahui terlebih
dahulu syarat-syarat wajib zakat fitrah yaitu sebagai berikut:
1. Beragama Islam dan Merdeka,
2. Menemui dua waktu yaitu diantara bulan Ramadhan dan Syawal
walaupun hanya sesaat,
3. Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari
untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungan pada hari
raya dan malamnya.
Persyaratan di atas merupakan syarat-syarat untuk orang yang wajib
zakat fitrah. Ada juga syarat tidak wajib zakat fitrah yaitu,
1. Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir
Ramadhan,
2. Anak yang lahir selepas terbenam matahari pada akhir
Ramadhan,
3. Orang yang baru memeluk agama Islam sesudah matahari
terbenam pada akhir Ramadhan,
4. Tanggungan istri yang baru saja dinikahi selepas matahari
terbenam pada akhir Ramadhan.
2. Zakat Maal
Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian,
hasil pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta
temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis penghasilan memiliki
perhitungannya sendiri.
Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38
Tahun 1998, pengertian zakat maal adalah bagian dari harta yang
disisihkan oleh seorang Muslim atau badan yang dimiliki orang
Muslim sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya.
UU tersebut juga menjelaskan tentang zakat fitrah, yaitu sejumlah
bahan pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadan oleh setiap
Muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya, yang
memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari pada hari raya Idul
Fitri.

PERHITUNGAN ZAKAT

1. Zakat Fitrah
Zakat Fitrah per orang = 3,5 liter x harga beras per liter. Contoh: harga
beras yang biasa kamu makan sehari-hari Rp 10.000 per liter, maka
zakat fitrah yang harus dibayar per orang sebesar Rp 35.000. Jika
dihitung dari segi berat, maka zakat fitrah per orang = 2,5 kg x harga
beras per kg.
2. Zakat Maal
Zakat Maal = 2,5% x jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun.
Menghitung nisab zakat maal = 85 x harga emas pasaran per gram.
Contoh: Umi punya tabungan Rp 100 juta, deposito Rp 200 juta,
rumah kedua yang dikontrakkan senilai Rp 500 juta, dan emas perak
senilai Rp 200 juta. Total harta yang dimiliki Rp 1 miliar. Semua harta
sudah dimiliki sejak 1 tahun lalu.

Misal harga 1 gram emas sebesar Rp 600 ribu, maka batas nisab zakat
maal 85 x Rp 600 ribu = Rp 51 juta. Karena harta Umi lebih dari limit
nisab, maka ia harus membayar zakat maal sebesar Rp 1 miliar x 2,5%
= Rp 25 juta per tahun.

3. Zakat penghasilan
Untuk mengetahui zakat penghasilanmu, kurangi total pendapatan
dengan utang. Lalu hasilnya dikali 2,5%. Nisab zakat penghasilan
adalah 520 x harga makanan pokok.

Ada 3 cara menghitung zakat profesi/pekerjaan:


1. Diqiaskan dengan zakat uang sepenuhnya,
2. Diqiaskan dengan zakat hasil tani sepenuhnya,
3. Memakai qias kemiripan dengan zakat uang dan hasil tani.
Qias Zakat Uang Zakat Hasil Tani Zakat Uang dan
Hasil Tani

Nisab 85 gram emas 653 kg beras 653 kg beras

Kadar Zakat 2,5% 5% atau 10% 2,5%

Haul 1 tahun Setiap menerima Setiap menerima


Penghasilan Penghasilan

Pemotongan Dipotong keperluan Tidak dipotong


asasi dan
pembayaran
hutang

Contoh : Irman menerima gaji bulanan Rp 7 juta. Punya utang cicilan


motor sebesar Rp 1 juta. Maka sisa penghasilan tersebut masih Rp
6 juta. Di sisi lain, rata-rata harga beras 1 kg adalah Rp 10 ribu. Jadi
batas nisab zakat penghasilan 520 x Rp 10 ribu = Rp 5,2 juta.
Karena sisa gajimu sudah melebihi batas nisab, maka zakat
penghasilan yang wajib dibayar adalah Rp 6 juta x 2,5% = Rp 150 ribu.

PENERIMA ZAKAT

Yang Berhak Menerima Zakat


Siapa saja yang berhak menerima zakat? Yang berhak mendapatkan
zakat menurut kaidah Islam dibagi menjadi 8 golongan. Golongan-
golongan tersebut adalah:
1. Fakir
Golongan orang yang hampir tidak memiliki apapun sehingga
tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
2. Miskin
Golongan orang yang memiliki sedikit harta, tetapi tidak bisa
mencukupi kebutuhan dasar untuk hidupnya.
3. Amil
Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Mu'alaf
Orang yang baru masuk atau baru memeluk agama Islam dan
memerlukan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
baru.
5. Hamba Sahaya
Orang yang ingin memerdekakan dirinya.
6. Gharimin
Orang yang berutang untuk memenuhi kebutuhannya, dengan
catatan bahwa kebutuhan tersebut adalah halal. Akan tetapi
tidak sanggup untuk membayar utangnya.
7. Fisabilillah
Orang yang berjuang di jalan Allah.
8. Ibnus Sabil
Orang yang kehabisan biaya dalam perjalanannya dalam
ketaatan kepada Allah.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, kamu pasti sudah dapat mengetahui apakah kamu
termasuk orang yang harus membayar zakat atau yang berhak menerima
zakat. Dengan memenuhi kewajiban Anda sebagai umat Muslim untuk
membayar zakat, tentu saja banyak kebaikan yang bisa didapat. Beberapa
kebaikan tersebut di antaranya adalah:
 Mempererat tali persaudaraan antara masyarakat yang kekurangan
dengan yang berkecukupan
 Mengusir perilaku buruk yang ada pada seseorang
 Sebagai pembersih harta dan menjaga seseorang dari ketamakan harta
 Ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan
kepadamu
 Untuk pengembangan potensi diri bagi umat Islam
 Memberi dukungan moral bagi orang yang baru masuk agama Islam.
 Menciptakan Ketenangan
Zakat dapat memberikan ketenangan dan ketentraman, bukan hanya
kepada penerima tapi juga kepada orang yang membayar zakat. Perlu
diingat bahwa segala hal baik yang telah kamu lakukan pasti akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT, seperti berzakat maka tidak
akan mengurangi sedikitpun hartamu, tapi Allah menjanjikan akan
melipatgandakannya
Tugas Agama Islam

ZAKAT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nurul Nadila
Nindia Cahaya
Abrar prastia
Dela Amelia
Erwansyahputra

SMP NEGERI 2 TORGAMBA


KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
T.P. 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai